gambaran tentang kebersihan gigi dan mulut terhadap anak terhadap timbulnya karies pada anak usia...

49
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................... i HALAMAN PERSETUJUAN .............................. ii HALAMAN PENGESAHAN................................ iii HALAMAN PERNYATAAN ............................... iv KATA PENGANTAR.................................... v DAFTAR ISI........................................ vii BAB I PENDAHULUAN ................................ 1 A. Latar Belakang ........................... 1 B. Rumusan Masalah .......................... 3 C. Tujuan Penelitian ........................ 3 D. Manfaat Penelitian ....................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................... 5 A. Kebersihan Gigi dan Mulut ................ 5 B. Karies ................................... 9 1. Pengertian ............................. 9 2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya karies.......................10 3. Penggolongan karies berdasarkan kedalaman ........................................12 4. Pencegahan dan pengendalian karies ..... 13 i TERIMA KASIH TELAH MENDOWLOAD… Jika bermanfaat… dan jika berkenan, sedekahkan pulsa Anda seberapa aja ke nomor kami : 0813 4209 2137 hehehehe.. ajak teman2 anda kunjungi terus http://tugas2kuliah.wordpress.com untuk mendapatkan kebutuhan dokumen anda lainnya secara GRATISS…!!! atau tolong sebarkan website ini… : see u at the top…!!!

Upload: melisaidawani

Post on 29-Jul-2015

1.265 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ iv

KATA PENGANTAR........................................................................... v

DAFTAR ISI........................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 5

A. Kebersihan Gigi dan Mulut ................................................ 5

B. Karies ................................................................................ 9

1. Pengertian .................................................................... 9

2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya karies 10

3. Penggolongan karies berdasarkan kedalaman ............ 12

4. Pencegahan dan pengendalian karies ......................... 13

C. Hubungan kebersihan gigi dan mulut dengan timbulnya

Karies gigi .......................................................................... 15

D. Kerangka Konsep Berfikir .................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 18

A. Lokasi dan waktu penelitian .............................................. 18

B. Jenis dan sumber data ...................................................... 18

i

TERIMA KASIH TELAH MENDOWLOAD… Jika bermanfaat… dan jika berkenan,

sedekahkan pulsa Anda seberapa aja ke nomor kami  : 0813 4209 2137 hehehehe..  ajak teman2 anda kunjungi terus http://tugas2kuliah.wordpress.com untuk mendapatkan kebutuhan dokumen anda lainnya secara GRATISS…!!! atau tolong sebarkan website ini… : see u at the top…!!!Ingat…!!! Hidup ini adalah memberi… bukan menerima…!!!

Page 2: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

C. Populasi dan sampel ......................................................... 18

1. Populasi ....................................................................... 18

2. Sampel ......................................................................... 18

D. Metode pengumpulan data ................................................ 18

E. Teknik penyajian dan pengolahan data ............................. 19

F. Instrument Penelitian ......................................................... 19

G. Cara Kerja dan Tahap Pelaksanaan ................................. 20

H. Kriteria Penilaian ............................................................... 20

1. Untuk gigi rahang atas ................................................. 20

2. Untuk gigi rahang bawah ............................................. 20

I. Defenisi operasional .......................................................... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 23

A. Hasil Penelitian .................................................................. 23

B. Pembahasan ..................................................................... 29

BAB V PENUTUP .............................................................................. 33

A. Kesimpulan ........................................................................ 33

B. Saran ................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 3: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat agar tingkat kesehatan masyarakat

menjadi lebih baik. Agar derajat kesehatan masyarakat dapat mencapai

dengan optimal,maka diperlukan upaya – upaya kesehatan dengan

pendekatan pemeliharaan, pencegahan penyakit dan penyuluhan

kesehatan yang harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan.

Pembangunan dibidang kesehatan gigi dan mulut merupakan

salah satu bagian dari pembangunan kesehatan secara menyeluruh

mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap peningkatan nilai

derajat kesehatan gigi dan mulut di masyarakat. Upaya kesehatan gigi

perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pendidikan, kesadaran masyarakat

dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan.

Untuk mendapatkan hasil yang baik, dalam upaya kesehatan gigi perlu

diketahui masalah yang berkaitan dengan proses terjadinya kerusakan

gigi/ karies.(Ismu Suharsono suwelo,1992).

Karies gigi atau penyakit gigi berlubang adalah suatu kondisi

dimana gigi telah mengalami lubang oleh karaena gangguan

keseimbangan yang terjadi pada jaringan anatomi gigi. Karies gigi

adalah salahsatu penyakit yang terjadi di rongga mulut yang salah satu

1

Page 4: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

penyebabnya adalah adanya plak yang melekat pada permukaan gigi

atau gusi. Karies gigi inilah yang apabila tidak dirawat maupun dicegah

dengan baik dan benar , akhirnya dapat menyebabkan kerusakan pada

jaringan penyanggah gigi sehingga selanjutnya dapat mengakibatkan

menurunnya angka derajat kesehatan gig dan mulut di masyarakat.

Kebiasaan makanan yang dikomsumsi, kurang sadarnya cara

menyikat gigi, kurang sadarnya arti kesehatan gigi dan mulutnya, akan

bertambah jadi masalah apa bila berlanjut pada usia dewasa

Kelihatannya kebiasaan ini tidak akan mempengaruhi kebersihan

gigi dan mulutnya, namun apabila kebiasaan ini tidak diikuti dengan cara

bagaimana membersihkan gigi dan mulutnya, maka akan menyebabakan

timbulnya kerusakan pada giginya, yaitu timbulnya karies gigi atau gigi

berlubang. Meskipun faktor lainnya tidak bisa dianggap ringan, seperti

jenis dan pola makan yang dikomsumsi, kebiasaan menyikat gigi secara

teratur dan pelaksanaan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) di

sekolah sudah banyak waktu yang dicurahkan untuk melakukan

penyuluhan tentang kebersihan gigi dan mulut serta penyakit gigi dan

mulut,tapi efek tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi dirinya

biasanya masih kurang disadari. Dengan kata lain, timbulnya lubang gigi

atau karies gigi yang semakin banyak, itu berarti setiap usaha untuk

menjaga kebersihan gigi dan mulutnya belum berhasil dengan baik.

2

Page 5: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut diatas, maka

penulis ingin mengetahui tentang permasalahan tersebut ini : “

Bagaimana gambaran kebersihan gigi dan mulut terhadap terjadinya

karies gigi, pada anak sekolah dasar di “SDI Pattung Kec. Barombong

Kab. Gowa ? “

C. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka penelitian

ini mempunyai tujuan umum dan khusus.

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kebersihan gigi dan

mulut terhadap timbulnya karies gigi pada anak – anak usia

sekolah dasar.

2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui adanya hubungan antara kebiasaan menjaga

kebersihan gigi dan mulut pada anak usia sekolah dasar dengan

timbulnya karies gigi.

D. Manfaat penelitian

1. Sebagai sarana pelatihan untuk bekal pengabdian profesi dalam

masyarakat.

3

Page 6: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

2. Agar dapat dijadikan pengetahuan masyarakat tentang kebiasaan

membersihkan gigi dan mulut pada anak – anak usia sekolah

dasar.

3. Bagi peneliti merupakan pengetahuan yang berharga dalam

rangka menambah wawasan keilmuwan melalui penelitian

lapangan.

4

Page 7: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebersihan gigi dan mulut

Penyakit gigi dan mulut lebih banyak terdapat dalam kondisi

rongga mulut yang kotor. Kebanyakan orang menomorduakan kondisi

kesehatan gigi .( Buku Kompas Jakarta, 2007). Plak atau Debris di

permukaan gigi dapat dipakai sebagai indikator kebersihan mulut.

Pembersihan gigi yang kurang baik menyebabkan plak mengumpul

paling banyak. ( Dentika Dental Journal, Vol I 2002 ). Kebanyakan

penyebab masalah kesehatan gigi dan mulut adalah plak. Plak inilah

yang menjadi fokus utama kita dalam menjaga kebersihan dan

kesehatan gigi dan mulut. Walaupun plak memiliki konsistensi yang

lunak sehingga mudah di bersihkan dengan melakukan penyikatan

gigi yang baik dan folssing dengan menggunakan benang gigi, plak

akan tetap terbentuk setelah dibersihkan. Oleh karena itu rutinitas

menjaga kebersihan gigi dari plak sangat penting. Agar plak tidak

bertambah banyak dan tebal. (Ardyan Gilang Ramadhan, 2010).

Biasanya mendeteksinya pada permukaan gigi tidak sukar. Jika

tertutupi plak gigi akan tampak kusam. Tetapi plak akan cepat terlihat

jika diwarnai dengan zat pewarna plak akan terbentuk pada semua

permukaan gigi. Perkembangannya paling baik jika daerahnya paling

sedikit terkena sentuhan, seperti di sekitar daerahseperti di sekitar

daerah tepi ginggival, pada permukaan proksimal dan di dalam fissur.

5

Page 8: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Pembersihan gigi yang kurang baik menyebabkan plak

mengumpul paling banyak dan akan menjadi karang gigi (kalkulus).

Kalkulus (karang gigi) adalah plak yang telah mengalami pengerasan,

klasifikasi atau remineralisasi ( buku kompas, 2007). Sedang menurut

Rosebury 1981, kalkulus dapat diklasifikasikan dua macam menurut

hubunganya terhadap tepi ginggiva yaitu :

1. Supra ginggiva calkulus, adalah kalkulusyang terdapat disebelah

koronal dari tepi ginggiva dan terlihat langsung didalam rongga

mulut. Konsistensinya cukup keras, putih kekuning – kuningan,

namun mudah rapuh dan mudah terlepas dari permukaan gigi

dengan alat sederhana.

2. Sub ginggival calkulus, adalah kalkulus yang melekat dibawah tepi

ginggival, didalam pocket periodental, sehingga tidak terlihat

langsung didalam rongga mulut. Kondisi ini bisa dilihat dari

pemeriksaan rutin rongga mulut.

Konsistennya lebih padat dan keras, serta melekat erat pada

permukaan gigi sehingga kadang – kadang susah dibersihkan.

Warnanya coklat

Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut , kita menggunakan

Oral Hygiene Index Simplified (OHI- S) dari Green dan Vermillion.

Kriteria penilaiannya adalah 0,0 – 1,2 (Baik), 1,3 – 3,0 (Sedang), 3, 1

– 6,0 (Jelek).

6

Page 9: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Tingkat derajat kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat besar

kecilnya nilai tingkat kebersihan rongga mulut dan OHI-S, tingkat

kelainan gigi pada gigi permanen / dewasa (DMF – T), tingkat

kelainan pada gigi sulung atau anak – anak (def – t), sedang tingkat

kebersihan gigi dan mulut itu sendiri, dipengaruhi oleh tingkat Debris

index (DI) dan Calculus Index (CI) seseorang. Dalam pemeriksaan

tersebut yang diperiksa adalah permukaan 6 buah gigi yang terdiri dari

4 buah gigi posterior serta 2 buah gigi anterior untuk masing – masing

rahang .

1. Untuk pemeriksaan rahang atas :

a. Diperiksa gigi molar pertama kanan atau permukaan bucal.

b. Diperiksa gigi incisivus pertama kanan atas permukaan labial.

c. Diperikasa gigi molar pertama kiri atas permukaan bucal.

2. Untuk pemeriksaan rahang bawah :

a. Diperiksa gigi molar pertama kanan bawah permukaan lingual.

b. Diperiksa gigi incisivus pertama kanan bawah permukaan labial.

c. Diperiksa gigi molar pertama kiri bawah permukaan lingual

Untuk pemeriksaan debris indeks ( DI – S ) dipilih 6 gigi yang

sesuai dengan keterangan diatas dan dipergunakan sonde yang

ditempatkan pada 1 /3 gigi yang kemudian bergerak kearah 1 / 3

ginggival. Nilai skor DI – S adalah :

0 = Tidak ada debris

7

Page 10: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

1 = Ada debris, tapi lunak yang menutupi tidak lebih 1/3 permukaan

gigi yang ada stain

2 = Ada debris lunak yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi

tapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi

3 = Ada debris lunak yang menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi

dari arah apikal.

Skor tersebut diatas depat diperoleh dengan menjumlahkan skor

tiap tahap dulu sesuai rahang pemeriksaan kemudian hasilnya dibagi

dengan jumlah permukaan gigi yang yang diperiksa.

Sedangkan untuk pemeriksaan calculus indek ( CI – S ) dapat

dilakukan dengan cara menaruh sonde secara hati – hati dicelah

ginggiva pada bagian distal, yang selanjutnya menarik secara sub

ginggival dari daerah kontak distal ke daerah kontak mesial. Yang

diperiksa adalah permukaan enamel gigi tanpa menimbulkan

pendarahan seperti apa yang dilakukan pada pemeriksaan DI – S .

Kriteria penilaian adalah sebagai berikut :

0 = tidak ada kalkulus

1 = Ada kalkulus supra ginggival, yang menutupi tidak lebih 1/3

permukaan gigi

2 = Ada kalkulus supra ginggival yang menutupi lebih dari 1/3

permukaan gigi tapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi.

8

Page 11: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

3 = Ada kalkulus supra ginggival yang menutupi lebih dari 2/3

permukaan serta menutupi sub ginggival dan melingkari seluruh

bagian servikal gigi

Skor CI – S dapat diperoleh dengan jumlah skor tiap tahap

terlebih dahulu sesuai daerah pemeriksaan permukaan gigi.

Kemudian hasil dibagi dengan banyaknya jumlah gigi yang diperiksa

Setelah dilakukan pemeriksaan baik DI – S Dan CI – S, maka

tingkat kebersihan rongga mulut dapat diketahui dengan cara

menjumlahkan Debris Index dan Calkulus Index ( OHI-S = DI + CI).

(Drg. Eliza Herijulianti, Tati Svasti Indriani, Drg. Sri Artini, M.Pd, 2002).

Kriteria nilai OHI – S yang didapat adalah sebagai berikut :

1. Baik = 0 – 1,2

2. Sedang = 1,3 - 3,0

3. Jelek = 3,1 - 6,0

B. Karies

1. Pengertian

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu

Email, Dentin, dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu

jasad renik dalam uatu karbohidrat yang dapat diragikan.( Edwina

A.M.Kidd,1992 ). Ada tiga komponen yang diperlukan yakni gigi,

plak bakteri, dan diet yang cocok. Plak bakteri sangat berperan

tetapi dietlah yang paling berperan sebagai faktor penyebab karies.

( T.R piitt ford,1993 ).

9

Page 12: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Pada tahap awal penyakit gigi ini belum ada keluhan . atau

mungkin rasa ngilu yang diabaikan . tetapi bila gigi yang lubang

tidak segera dirawat maupun dicegah dengan baik, akhirnya gigi

sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Sehingga selanjutnya dapat

mengakibatkan menurunnya angka derajat kesehatan gigi dan

mulut dimasyarakat.

2. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya Karies

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi terjadinya karies

gigi diantaranya yaitu :

a. Bakteri

Streptococcus mutans dan lactobasilus merupakan

kuman yang kariogenik karena mampu segera membuat asam

dari karbohidrat yang dapat diragikan. Kuman-kuman tersebut

dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel

pada permukaan gigi karena kemampuannya membuat

polisakharida ekstra sel yang sangat lengket dari karbohidrat

makanan. Polisakharida ini yang terutama terdiri dari polimer

glukosa, menyebabkan matriks plak gigi mempunyai konsistensi

seperti gelatin. Akibatnya bakteri- bakteri terbantu untuk melekat

pada gigi serta saling melekat satu sama lain. Dan karena plak

makin tebal maka hal ini akan menghambat fungsi saliva dalam

menetralkan plak tersebut. ( Edwina A.M.Kidd,1992 ).

b. Karbohidrat makanan

10

Page 13: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Karbohidrat dengan berat molekul yang rendah seperti

gula akan segera meresap ke dalam plak dan dimetabolisme

dengan cepat oleh bakteri. Dengan demikian makanan dan

minuman yang mengandung gula akan menurunkan pH Plak

dengan cepat sampai pada level yang dapat menyebabkan

dimineralisasi email.

( Edwina A.M.Kidd,1992 ).

c. Plak

Plak adalah suatu lapisan lengket yang merupakan

kumpulan dari bakteri. Plak ini akan mengubah karbohidrat atau

gula yang berasal dari makanan menjadi asam cukup kuat yang

cukup merusak gigi. ( Ardyan Gilang Ramadhan, 2010 ).Plak

atau Debris merupakan penyebab utama Karies.(Dentika Dental

Journal, Vol I 2002). Pembuangan plak akan membantu

pencegahan Karies Cara yang dilakukan adalah menghilangkan

tumpukan plak pada sekitar permukaan gigi serta jaringan

sekitar gigi. .( T.R. Pitt Ford1993 ). Plak yang mengandung

bakteri merupakan awal bagi terbentuknya karies . Oleh karena

itu kawasan gigi yang memudahkan pelekatan plak sangat

mungkin diserang karies. ( Edwina A.M.Kidd,1992 ).

d. Waktu

Adanya kemampuan Saliva untuk mendepositkan

kembali mineral selama berlangsungnya proses karies,

11

Page 14: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

menandakan bahwa proses karies tersebut terdiri atas periode

perusakan dan perbaikan yang silih berganti. Oleh karen itu, bila

saliva ada di dalam lingkungan gigi, maka karies tidak

menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu,

melainkan dalam bulan atau tahun. Dengan demikian

sebenarnya terdapat kesempatan yang baik untuk

menghentikan penyakit ini. ( Edwina A.M.Kidd,1992 ).

3. Penggolongan Karies berdasarkan kedalaman

a. Karies Email

Karies ini baru mencapai daerah email atau daerah

terluar dari lapisan gigi. Pada karies ini penderita belum

merasakan sakit, ngilu dan rasa apapun sebagai akibat dari

lubang ini, namun ada yang peka, sehingga kadang-kadang

merasa ngilu bila kena dingin.

b. Karies Dentin

Jika kerusakan telah mencapai dentin, biasanya

mengeluh sakit atau timbul ngilu setelah makan atau minum

manis, asam, panas atau dingin. ( Donna Pratiwi, Sp. Prosto,

2007 ).

c. Karies pulpa

Apabila seseorang mengeluh rasa sakit bukan hanya

setelah makan saja, berarti kerusakan gigi sudah mulai

mencapai Pulpa.Kerusakan pulpa yang akut akan terjadi apabila

12

Page 15: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

keluhan sakit terjadi terus menerus yang akhirnya mengganggu

aktivitas sehari-hari. ( Donna Pratiwi, Sp. Prosto, 2007 ).

4. Pencegahan dan pengendalian Karies

a. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

Penyuluhan adalah proses belajar secara non formal

kepada sekelompok masyarakat tertentu, dimana pada

penyuluhan kesehatan gigi dan mulut diharapkan terciptanya

suatu pengertian yang baik mengenai kesehatan gigi dan

mulut. Penyuluhan kesehatan gigi yang sering ditujukan pada

anak – anak usia sekolah. Utamanya anak sekolah dasar. (R.J.

Andlaw, W.P.Rock,1993). Agar penyuluhan bisa tercapai

dengan optimaL perlu didukung oleh peragaan model, poster,

agar sasaran yang dicapai dapat mengerti dan memahami apa

yang disampaikan sehingga apa yang diharapkan kegiatan

akan disadari dan dilaksanakan tanpa perintah.

Agar dapat dimengerti pesan-pesan gigi harus

sederhana. Umumnya pesan tersebut meliputi 4 hal berikut ini:

1) Hindari kudapan yang manis, lengket, di antara waktu

makan.

2) Gosok gigi secara menyeluruh sekurang kurangnya sekali

sehari dengan pasta gigi yang mengandung Fluor.

3) Fluoridasi air minum.

13

Page 16: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Periksakan gigi secara teratur.( R.J. Andlaw, W.P. Rock,

1993).

b. Program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah)

Usaha kesehatan gigi sekolah adalah bagian integral

dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan

pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana, pada

para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD)

dalam kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara

berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket minimal,

paket standar dan paket optimal.

1) Tujuan Umum

Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang

optimal

2) Tujuan Khusus

a) Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi

dan mulut.

b) Siswa mempunyai sikap atau kebiasaan pelihara diri

terhadap kesehatan gigi dan mulut.

c) Siswa binaan UKS paket standar, paket optimal

mendapat pelayanan medik atas permintaan.

d) Siswa sekolah binaan UKS paket optimal pada jenjang

kelas terpilih telah mendapat pelayanan medik gigi

dasar yang diperlukan.

14

Page 17: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Pelaksanaan program UKS yaitu upaya promotif dan

preventif .

Upaya promotif yang dilaksanakan di UKGS, lebih

diarahkan pada pendekatan kesehatan gigi, sedangkan upaya

preventif meliputi upaya pembersihan karang gigi, sikat gigi

massal dan pemberian flour. Pembersihan karang gigi

dilakukan secara selektif kepada anak yang membutuhkan.

UKGS dijalankan oleh tim kesehatan gigi sebagai tenaga inti

terdiri dari :

1) Dokter gigi

2) Perawat gigi

3) Pembantu.

Dalam melaksanakan kegiatan tim kesehatan dibantu

oleh tenaga kesehatan non-dental antara lain :

1) Petugas UKS

2) Guru

3) Orang tua murid.( Eliza Herijulianti, Tati Svasti Indriani, Drg.

Sri Artini, M.Pd, 2002 ).

5. Hubungan kebersihan Gigi dan Mulut dengan timbulnya karies

Gigi

Seperti telah diketahui diatas, bahwa karies gigi adalah

salah satu penyakit yang terjadi di rongga mulut yang salah satu

penyebabnya adalah plak. Plak sendiri yang merupakan salah satu

15

Page 18: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

faktor yang bisa menyebabkan kerusakan gigi (karies gigi ) dapat

mempengaruhi rendah tidaknya tingkat kebersihan gigi dan mulut

pada seseorang.

Kebiasaan anak murid sekolah dasar yang selaku

mengkonsumsi makanan dan gula – gula disaat disekolah ataupun

di rumah, apabila tidak diikuti dengan kesadaran mereka untuk

selalu memperhatikan kebersihan gigi dan mulutnya,maka

kebiasaan tersebut akan dapat mempengaruhi proses timbulnya

penyakit gigi dan mulut. Kebiasaan menjagan kebersihan gigi dan

mulut harus mereka lakukan setiap habis mengkomsumsi

makanan tersebut.kebersihan gigi dan mulut yang umum dan

kesadaran dilakukan adalah sikat gigi yangdan baik besar

dilakukan adalah sikat yang baik dan benar minimal 2x sehari atau

setidak-tidaknya sehabis makan dan pada malam hari sebelum

tidur.kondisi itu dilakukan agar proses timbulnya plak dirongga

mulut dapat dicegah semaksimal mungkin.

Plak yang terkumpul dan melekat pada permukaan gigi

akibat sisa makanan yang tertinggal dan tidak dibersihkan , akan

dapat menyebabkan timbulnya lubang pada gigi atau Yang disebut

karies gigi .

16

Page 19: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

KebersihanGigi dan mulut

Karies gigi

Peranan orang tuaProgram UKGSPenyuluhan Kesehatan gigiCara menyikat gigi

C. Kerangka Konsep Berpikir

Variabel Bebas Variabel terikat

Variabel pengganggu

17

Page 20: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SDI PATTUNG kec. Barombong

Kab. Gowa. Waktu penelitian bulan Juli 2011.

B. Jenis dan sumber data

Penelitian ini adalah penilitian sederhana yang bertujuan

mencari ada tidaknya pengaruh antara satu variabel dengan variabel

lain yang terdiri dari variabel bebas ( independen ) dan variabel tidak

bebas (dependen). variabel bebas adalah variabel kebersihan gigi dan

mulut dan variabel tidak bebas adalah variabel karies gigi.

Jenis penelitian ini juga merupakan jenis diskriftif sederhana

dengan tehnik obserfasional. Sumber data digunakan adalah data

primer dan data sekunder.

C. Populasi dan sampel

Populasi

Populasi dalam penilitian ini diambil anak sekolah dasar di Wilayah

Kec. Barombong Kab. Gowa

Sample

Siswa ( i ) SDI Pattung Kec. Barombong Kab. Gowa

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan langsung

dilapangan.

18

Page 21: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

C. Tekhnik penyajian dan pengolahan data

Setelah data terkumpul, selanjutnya diuraikan secara deskritif

yang bertujuan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang terkumpul. Data yang dikumpulkan

disajikan dalam bentuk Table untuk mengetahui gambaran dari

pengaruh tingkat kebersihan rongga mulut terhadap terjadinya karies

gigi.

D. Instrumen Penilitian

1. Alat yang digunakan

a. Kaca mulut

b. Pinset

c. Sonde

d. Ekscavator

e. Nierbakken

f. Gelas kumur

g. Alat peraga

2. Bahan yang digunakan

a. Alkohol

b. Disclosing agent

c. Kapas

d. Yodium solution

e. Air untuk kumur

19

Page 22: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

E. Cara Kerja dan tahap pelaksanaan

a. Pemeriksaan langsung pada anak sekolah dasar untuk

mengambil data kondisi kebersihan rongga mulutnya ( OHI-S)

sebelum dilakukan penyuluhan

b. Wawancara langsung dengan anak tersebut

c. Mencatat hasil pemeriksaan yang diikuti menganalisa

d. Melakukan penyuluhan dengan alat peraga

F. Kriteria penilaian

Dengan menggunakan indeks – indeks yang digunakan untuk

melihat tiongkat kebersihan rongga mulut, maka dilakukan

pemeriksaan OHI – S yang dilakukan terhadap permukaan 6 ( enam )

buah gigi yang terdiri dari

1. Untuk gigi rahang atas

a. Pemeriksa gigi 6 kanan atas permukaan buccal

b. Diperiksa gigi 1 kanan atas permukaan labial

c. Diperiksa gigi 6 kiri atas permukaan buccal

2. Untuk gigi rahang bawah

a. Diperiksa gigi 6 kanan bawah permukaan buccal

b. Diperiksa gigi 1 kanan bawah permukaan labial

c. Diperiksa gigi 6 kiri bawah permukaan buccal

Setelah dilakukan pemeriksaan baik DI – S dan CI – S nilaI

OHI– S yang didapat tersebut dengan kriteria :

20

Page 23: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

O – 1,2 = Baik

1,3 - 30 = Sedang

3,1 - 6,0 = Jelek

G. Definisi operasional

Untuk memudahkan pemahaman diberikan definisi beberapa

pengertian yang sering digunakan

1. Karies gigi : gigi yang berlubang.Gigi yang berlubang tersebut

mulai pada tingkatan superficial sampai yang dalam

2. Peranan orang tua : peranan orang tua anak tersebut yang dapat

mempengaruhi anak tersebut dalam menerima penyuluhan

tentang kesehatan gigi dan mulut Program UKGS : kegiatan

dilakukan diwilayah sekolah khususnya diutamakan pada

peningkatan kesehatan gigi dan mulut anak sekolah

3. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut : pengetahuan tentang arti

pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi seseorang . termasuk

didalamnya apabila seseorang tersebut mempunyai kebiasaan

yang bisa mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan gigi

geliginya semasa kecil.

4. Demineralisasi : Proses hilangnya mineral dari struktur gigi.

5. Remineralisasi : Bertambahnya mineral –mineral dari struktur gigi.

21

Page 24: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan pada seluruh siswa SDI

Pattung Kec. Barombong, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel I: Distribusi def-t dan DMF – T berdasarkan JeniskelaminSDI Pattung Kec. Barombong

Tahun 2011

sex N %def – t

rata - ratakriteria

DMF-T

rata – rataKriteria

Laki – laki 86 53 1,8 rendah 0,8 Sangat rendah

Perempuan 76 47 2,06 rendah 1,4 Rendah

Jumlah 162 100 3,8 2,2

Rata –rata 1,9 rendah 1,1 Sangat rendah

Data Primer, 2011

Dari tabel I diatas ditemukan bahwa jenis kelamin

perempuan dengan jumlah 76 siswa diperoleh data def-t rata – rata

2,06 dan DMF-T rata – rata 1,4 yang berdasarkan kriteria WHO

tergolong rendah sementara perolehan data pada jenis kelamin laki

– laki dengan jumlah 86 siswa diperoleh data def-t rata – rata 1,8

dan DMF-T 0,8 yang berdasarkan kriteria WHO tergolong sangat

rendah.

22

Page 25: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Tabel II : Distribusi def-t dan DMF – T berdasarkan Usia

SDI Pattung Kec. Barombong

Tahun 2011

Usia N % def-t kriteriaDMF-T

rata – rata

Kriteria

6 thn 21 12 4,9 Tinggi 0 Sangat rendah

7 thn 28 16 3,36 Sedang 0,1 Sangat rendah

8 thn 27 15 2,3 rendah 0,6 Sangat rendah

9 thn 25 14 2,1 rendah 1,2 rendah

10 thn 36 20 0,2Sangat

rendah0,7 Sangat rendah

11 thn 25 14 0Sangat

rendah0,8 Sangat rendah

Juml 162 100 13,12 3,5

Rata -rata 0,08 rendah 0,02 Sangat rendah

Data Primer, 2011

Dari tabel II diatas nampak bahwa diperoleh data def-t

tertinggi pada kelompok umur 6 tahun dengan nilai rata – rata 4,9

yang berdasarkan kriteria WHO tergolong tinggi. Pada data DMF-T

tertinggi pada kelompok umur 9 tahun dengan nilai rata – rata 1,2

yang berdasarkan kriteria WHO tergolong sangat rendah.

23

Page 26: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Tabel III : Distribusi keadaan OHI – S berdasarkan Jenis Kelamin

SDI Pattung Kec. Barombong

Tahun 2011

Jenis

Kelamin

CI

rata – rata

DI

rata – rata

OHI – S

rata – rata

Kriteria

Laki – laki 1,08 0,89 1,97 Sedang

Perempuan 1,15 0,97 2,12 Sedang

Jumlah 2,23 1,86 4,09

Rata - rata 1,11 0,9 2,0 Sedang

Data Primer, 2011

Dari tabel III ditemukan data bahwa keadaan OHI-S tertinggi

pada jenis kelamin perempuan dengan nilai rata – rata 2,12

tergolong kriteria sedang dan OHI- S terendah pada jenis kelamin

laki – laki dengan nilai rata – rata 1,97 tergolong kriteria sedang.

24

Page 27: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Tabel IV : Distribusi keadaan OHI – S berdasarkan Usia

SDI Pattung Kec. Barombong

Tahun 2011

UsiaCI

rata – rata

DI

rata – rata

OHI – S

rata – rataKriteria

6 tahun 0,9 1,0 1,9 Sedang

7 tahun 0,9 0,9 1,8 Sedang

8 tahun 1,0 0,8 1,8 Sedang

9 tahun 1,2 1,0 2,2 Sedang

10 tahun 1,0 0,9 1,9 Sedang

11 tahun 1,3 1,0 2,3 Sedang

Jumlah 6,3 5,6 11,9

Rata - rata 1,05 0,9 1,9 Sedang

Data Primer, 2011

Dari tabel IV diatas diperoleh data OHI - S tertinggi pada

kelompok umur 11 tahun dengan nilai rata – rata 2,3 yang tergolong

kriteria sedang. Sedangkan OHI-S terendah pada kelompok umur 7

tahun dan 8 tahun dengan nilai rata – rata 1,8 yang tergolong

kriteria sedang.

25

Page 28: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Tabel V : Distribusi persentase penilaian penyuluhan

SDI Pattung Kec. Barombong

Tahun 2011

N

OMateri Penyuluhan

Persentase (%)

Sebelum

Penyuluhan

Sesudah

Penyuluhan

Benar Salah Benar Salah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Lubang Gigi adalah rusaknya gigi akibat tertinggalnya sisa makanan.

Plak gigi adalah lapisan tipis berwarna yang melekat pada permukaan gigi

Karang gigi adalah lapisan keras yang melekat pada permukaan gigi

Radang gusi adalah sakit pada gusi yang berdarah, bengkak dan merah

Cara mencegah terjadinya plak gigi adalah dengan rajin menggosok gigi dan banyak makan yang berserat.

Cara menyikat gigi yang baik dan benar adalah dengan cara

54

36

40

54

53

35

46

64

60

46

47

65

67

58

54

68

63

54

37

42

46

32

37

46

26

Page 29: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

7.

8.

9.

10

naik – turun dan maju mundur.

Waktu menyikat yang baik adalah setiap habis makan dan sebelum tidur malam.

Jenis makanan berserat yang baik adalah apel dan semangka.

Memakai sikat gigi yang baik adalah dengan bulu sikatnya tidak terlalu keras dan besar.

Kita harus selalu memeriksakan gigi ke dokter gigi atau ke poli gigi sebaiknya 2 kali setahun

51

34

49

32

49

66

51

68

63

52

58

46

37

48

42

54

Jumlah 438 562 583 417Rata – rata 43,8 56,2 58,3 41,7

Dengan data tersebut diatas, maka apabila tingkat

kebersihan gigi dan mulutnya selalu dalam kondisi yang baik

niscaya karies gigi dan kelainan lainnya akan berkurang.

27

Page 30: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

B. Pembahasan

Dari tabel I ditemukan bahwa jenis kelamin perempuan

dengan jumlah 89 siswa diperoleh data def-t rata – rata 2,06 dan

DMF-T rata – rata 1,4 yang berdasarkan kriteria WHO tergolong

rendah sementara perolehan data pada jenis kelamin laki – laki

dengan jumlah 86 siswa diperoleh data def-t rata – rata 1,8 dan

DMF-T 0,8 yang berdasarkan kriteria WHO tergolong sangat

rendah. Hal ini terlihat bahwa keadaan def –t, DMF-T baik untuk

laki – laki maupun perempuan masih tergolong rendah.

Dari tabel II nampak bahwa diperoleh data def-t tertinggi

pada kelompok umur 6 tahun dengan nilai rata – rata 4,9 yang

berdasarkan kriteria WHO tergolong tinggi. Hal ini dikarenakan

kurang perhatian anak – anak terhadap kebersihan gigi dan mulut

serta kurang kontrolnya orangtua terhadap kesehatan gigi dan

mulut anak. Sebagaimana kita ketahui salah satu penyebab karies

adalah masalah kebersihan gigi dan mulut. Pada data DMF-T

tertinggi pada kelompok umur 9 tahun dengan nilai rata – rata 1,2

yang berdasarkan kriteria WHO tergolong sangat rendah.

Dari tabel III ditemukan data bahwa keadaan OHI-S tertinggi

pada jenis kelamin perempuan dengan nilai rata – rata 2,12

tergolong kriteria sedang dan OHI- S terendah pada jenis kelamin

laki – laki dengan nilai rata – rata 1,97 tergolong kriteria sedang.

28

Page 31: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Dari tabel IV diatas diperoleh data OHI - S tertinggi pada kelompok

umur 11 tahun dengan nilai rata – rata 2,3 yang tergolong kriteria

sedang. Sedangkan OHI-S terendah pada kelompok umur 7 tahun

dan 8 tahun dengan nilai rata – rata 1,8 yang tergolong kriteria

sedang. Hal ini disebabkan karena sekolah tersebut masih dalam

proses pengembangan UKGS yang dilakukan oleh petugas

kesehatan yang berada diwilayah tersebut. Dimana program yang

dilaksankan secara bertahap meliputi penyuluhan, pemeriksaan

gigi serta praktek sikat gigi massal.

Dengan melihat tabel V tentang hasil penilaian kuesioner

terhadap siswa maka ditemukan bahwa efek akibat dilakukannya

penyuluhan tentang makna kebersihan gigi dan mulut terhadap

timbulnya kelainan pada rongga mulut. Mereka banyak mengerti

dan paham akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut

bagi kesehatan giginya. Dengan mereka mendapat pengetahuan

dan arahan yang baik maka mereka akan berusaha untuk selalu

menerapkan tindakan – tindakan yang baik dan benar untuk

memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Hal tersebut hampir

sama dengan pendapat beberapa ahli, bahwa tindakan penyuluhan

selalu memberi efek terhadap pihak yang diberi penyuluhan dimana

mereka akan mengalami perubahan tingkah laku mengikuti aspek

kognitif, afektif dan psikomotor.

29

Page 32: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Dengan data tersebut diketahui bahwa karies gigi itu adalah

salah satu penyakit yang terjadi di rongga mulut yang salah satu

penyebabnya adalah adanya plak yang melekat pada gigi atau

gusi. Penyakit ini dapat menyerangkan pada seluruh lapisan

masyarakat dengan tidak mengenal perbedaan suku, bangsa, jenis

kelamin dan usia. Plak yang merupakan salah satu faktor yang bisa

menyebabkan kerusakan gigi ( karies gigi ) dapat mempengaruhi

rendah tidaknya tingkat kebersihan gigi dan mulut pada seseorang.

Jadi apabila mereka dapat selalu menjaga tingkat kebersihan gigi

dan mulutnya dalam kondisi yang baik niscaya karies gigi dan

kelainan lainnya akan berkurang juga.

Jadi berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan, maka dapat

diperoleh gambaran bahwa tingkat kebersihan gigi dan mulut pada

siswa SDI Pattung tergolong sedang sehingga indeks karies

termasuk dalam kriteria sedang.

30

Page 33: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada SDI Pattung

Kecamatan Barombong didapatkan kesimpulan yaitu :

1. Gambaran DMF–T berdasarkan jenis kelamin laki – laki

tergolong sangat rendah dengan DMF-T 0,8

2. Gambaran DMF–T berdasarkan kelompok usia tergolong Sangat

rendah (DMF – T = 0,5 )

3. Gambaran OHI–S berdasarkan jenis kelamin laki - laki tergolong

Sedang.

4. Gambaran OHI–S berdasarkan kelompok usia 7 tahun dan 8

tahun tergolong Sedang dengan rata – rata OHI–S 1,8

B. Saran

1. Tingkatkan pelayanan asuhan kesehatan gigi dengan

melibatkan guru dan orangtua siswa dalam menjaga kesehatan

gigi

2. Partisipasi guru dalam membantu petugas kesehatan

melakukan penyuluhan maupun pemeriksaan secara bertahap

harus terus ditingkatkan

3. Sosialisasi terhadap orangtua siswa agar lebih memperhatikan

kesehatan gigi dan mulut anak – anaknya dan sarankan untuk

berkunjung ke dokter gigi setiap 3 atau 6 bulan sekali.

31

Page 34: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

4. Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Daerah melalui Dinas

Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Olahraga harus

memperhatikan program UKGS dengan cara meningkatkan

frekuensi kunjungan dan pengawasan serta sarana dan

prasarananya.

32

Page 35: Gambaran Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Anak Terhadap Timbulnya Karies Pada Anak Usia Sekolah Dasar

DAFTAR PUSTAKA

Andlaw, dkk, Perawatan Gigi Anak, Jakarta, 1993

Ardyan Gilang Rahmadhani, Kesehatan Gigi dan Mulut, Bukune, Jakarta, 2010

Aziz Ahmad Srigupto, Panduan Singkat Perawatan Gigi dan Mulut, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2004

Dentika Dental Journal Kedokteran, Efek Penyuluhan dalam Penurunan Indeks Plak pada Murid SD kelas IV dan V di SD, Medan, Vol 2 No 1, Jakarta, 2002

Dentika Dental Journal Kedokteran, Penyuluhan Kesehatan Gigi dengan Pendekatan Total Quality Manajemen, Vol 6 No 1, Jakarta, 2002

Donna Pratiwi, Gigi Sehat, Merawat Gigi Sehari – hari, Kompas, Jakarta, 2007

Edwina, dkk, Dasar – dasar Karies, Penyakit dan Penanggulangannya, EGC, Jakarta, 1992

Forrest, Pencegahan Penyakit Mulut, Hipokrates, Jakarta, 1995

Herijulianti Eliza, Pendidikan Kesehatan Gigi, EGC, Jakarta, 2001

Ismu Suharsono Suwelo, iKaries Gigi pada Anak dengan Pelbagai Faktor Etiologi, EGC, Jakarta, 1992

Narlan Sumawinata, Restorasi Gigi, EGC, Jakarta, 1993

Rasinta Tarigan, Karies Gigi, Hipokrates, Jakarta, 1990

Soemartono Sri Hartini, Penanggulangan Anak Takut dalam Perawatan Gigi, Journal Kedokteran Gigi UI, Jakarta, 1985

33