gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra … octavia... · 2018. 9. 6. · lampiran 5 surat...

85
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Jurusan Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH RESTU OCTAVIA NIVA BENNY P00320014040 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2017

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK

USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATU KOTA KENDARI

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Jurusan Diploma III Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kendari

OLEH

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

P00320014040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2017

ii

iii

iv

MOTTO

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak

dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan

orang lain karena hidup hanyalah sekali Ingat hanya pada

Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah

tempat meminta dan memohon

Kupersembahkan karya tulis ini untuk

Ayahanda dan ibunda tercinta

Saudara dan keluarga besarku

Sahabat sahabatku

Serta almamaterku

Sebagai tanda terima kasih

v

RIWAYAT HIDUP

I IDENTITAS

a Nama Restu Octavia Niva Benny

b TempatTanggal Lahir Makassar 24 Oktober 1996

c Jenis Kelamin Perempuan

d SukuBangsa SundaMakassarIndonesia

e Agama Islam

f Alamat Jln Dr Sutomo BTN Graha Mandiri Permai

II JENJANG PENDIDIKAN

a SD Negeri 21 Kendari Barat tamat tahun 2008

b SMP Kartika XX-6 Kendari tamat tahun 2011

c SMA Negeri 1 Kendari tamat tahun 2014

d Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sejak tahun 2014

vi

ABSTRAK

Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua

pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin

L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar

kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil

sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya

sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada

anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak

usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian

survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia

pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga

sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer

dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa

menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang

tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk

distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50

responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh

demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua

menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh

penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya

untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di

rumah

Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan

Harun Al-Rasyid

Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola

Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada

Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak

berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima

kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan

berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku

pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini

Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian

kepada penulis dalam penelitian ini

viii

3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas

untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan

4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik

penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam

menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy

SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah

memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah

ini

7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan

serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik

yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari

8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny

Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga

besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis

dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

ix

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya

tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang

ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh

dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati

adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang

bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya

Kendari 14 Agustus 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

MOTTO iv

RIWAYAT HIDUP v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24

BAB III KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran 36

B Bagan Kerangka Pikir 37

C Variabel Penelitian 37

D Definisi Operasional 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 40

B Tempat dan Waktu Penelitian 40

C Populasi dan Sampel 40

D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41

E Instrumen Penelitian 42

F Pengolahan Data 42

G Analisa Data 43

xi

H Penyajian Data 43

I Etika Penelitian 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 45

B Pembahasan 50

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 54

B Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 2: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

ii

iii

iv

MOTTO

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak

dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan

orang lain karena hidup hanyalah sekali Ingat hanya pada

Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah

tempat meminta dan memohon

Kupersembahkan karya tulis ini untuk

Ayahanda dan ibunda tercinta

Saudara dan keluarga besarku

Sahabat sahabatku

Serta almamaterku

Sebagai tanda terima kasih

v

RIWAYAT HIDUP

I IDENTITAS

a Nama Restu Octavia Niva Benny

b TempatTanggal Lahir Makassar 24 Oktober 1996

c Jenis Kelamin Perempuan

d SukuBangsa SundaMakassarIndonesia

e Agama Islam

f Alamat Jln Dr Sutomo BTN Graha Mandiri Permai

II JENJANG PENDIDIKAN

a SD Negeri 21 Kendari Barat tamat tahun 2008

b SMP Kartika XX-6 Kendari tamat tahun 2011

c SMA Negeri 1 Kendari tamat tahun 2014

d Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sejak tahun 2014

vi

ABSTRAK

Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua

pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin

L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar

kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil

sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya

sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada

anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak

usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian

survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia

pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga

sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer

dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa

menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang

tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk

distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50

responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh

demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua

menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh

penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya

untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di

rumah

Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan

Harun Al-Rasyid

Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola

Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada

Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak

berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima

kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan

berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku

pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini

Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian

kepada penulis dalam penelitian ini

viii

3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas

untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan

4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik

penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam

menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy

SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah

memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah

ini

7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan

serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik

yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari

8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny

Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga

besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis

dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

ix

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya

tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang

ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh

dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati

adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang

bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya

Kendari 14 Agustus 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

MOTTO iv

RIWAYAT HIDUP v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24

BAB III KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran 36

B Bagan Kerangka Pikir 37

C Variabel Penelitian 37

D Definisi Operasional 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 40

B Tempat dan Waktu Penelitian 40

C Populasi dan Sampel 40

D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41

E Instrumen Penelitian 42

F Pengolahan Data 42

G Analisa Data 43

xi

H Penyajian Data 43

I Etika Penelitian 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 45

B Pembahasan 50

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 54

B Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 3: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

iii

iv

MOTTO

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak

dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan

orang lain karena hidup hanyalah sekali Ingat hanya pada

Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah

tempat meminta dan memohon

Kupersembahkan karya tulis ini untuk

Ayahanda dan ibunda tercinta

Saudara dan keluarga besarku

Sahabat sahabatku

Serta almamaterku

Sebagai tanda terima kasih

v

RIWAYAT HIDUP

I IDENTITAS

a Nama Restu Octavia Niva Benny

b TempatTanggal Lahir Makassar 24 Oktober 1996

c Jenis Kelamin Perempuan

d SukuBangsa SundaMakassarIndonesia

e Agama Islam

f Alamat Jln Dr Sutomo BTN Graha Mandiri Permai

II JENJANG PENDIDIKAN

a SD Negeri 21 Kendari Barat tamat tahun 2008

b SMP Kartika XX-6 Kendari tamat tahun 2011

c SMA Negeri 1 Kendari tamat tahun 2014

d Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sejak tahun 2014

vi

ABSTRAK

Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua

pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin

L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar

kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil

sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya

sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada

anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak

usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian

survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia

pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga

sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer

dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa

menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang

tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk

distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50

responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh

demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua

menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh

penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya

untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di

rumah

Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan

Harun Al-Rasyid

Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola

Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada

Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak

berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima

kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan

berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku

pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini

Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian

kepada penulis dalam penelitian ini

viii

3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas

untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan

4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik

penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam

menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy

SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah

memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah

ini

7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan

serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik

yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari

8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny

Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga

besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis

dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

ix

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya

tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang

ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh

dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati

adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang

bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya

Kendari 14 Agustus 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

MOTTO iv

RIWAYAT HIDUP v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24

BAB III KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran 36

B Bagan Kerangka Pikir 37

C Variabel Penelitian 37

D Definisi Operasional 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 40

B Tempat dan Waktu Penelitian 40

C Populasi dan Sampel 40

D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41

E Instrumen Penelitian 42

F Pengolahan Data 42

G Analisa Data 43

xi

H Penyajian Data 43

I Etika Penelitian 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 45

B Pembahasan 50

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 54

B Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 4: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

iv

MOTTO

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak

dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan

orang lain karena hidup hanyalah sekali Ingat hanya pada

Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah

tempat meminta dan memohon

Kupersembahkan karya tulis ini untuk

Ayahanda dan ibunda tercinta

Saudara dan keluarga besarku

Sahabat sahabatku

Serta almamaterku

Sebagai tanda terima kasih

v

RIWAYAT HIDUP

I IDENTITAS

a Nama Restu Octavia Niva Benny

b TempatTanggal Lahir Makassar 24 Oktober 1996

c Jenis Kelamin Perempuan

d SukuBangsa SundaMakassarIndonesia

e Agama Islam

f Alamat Jln Dr Sutomo BTN Graha Mandiri Permai

II JENJANG PENDIDIKAN

a SD Negeri 21 Kendari Barat tamat tahun 2008

b SMP Kartika XX-6 Kendari tamat tahun 2011

c SMA Negeri 1 Kendari tamat tahun 2014

d Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sejak tahun 2014

vi

ABSTRAK

Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua

pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin

L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar

kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil

sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya

sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada

anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak

usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian

survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia

pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga

sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer

dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa

menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang

tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk

distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50

responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh

demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua

menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh

penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya

untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di

rumah

Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan

Harun Al-Rasyid

Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola

Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada

Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak

berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima

kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan

berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku

pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini

Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian

kepada penulis dalam penelitian ini

viii

3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas

untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan

4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik

penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam

menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy

SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah

memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah

ini

7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan

serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik

yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari

8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny

Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga

besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis

dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

ix

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya

tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang

ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh

dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati

adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang

bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya

Kendari 14 Agustus 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

MOTTO iv

RIWAYAT HIDUP v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24

BAB III KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran 36

B Bagan Kerangka Pikir 37

C Variabel Penelitian 37

D Definisi Operasional 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 40

B Tempat dan Waktu Penelitian 40

C Populasi dan Sampel 40

D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41

E Instrumen Penelitian 42

F Pengolahan Data 42

G Analisa Data 43

xi

H Penyajian Data 43

I Etika Penelitian 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 45

B Pembahasan 50

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 54

B Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 5: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

v

RIWAYAT HIDUP

I IDENTITAS

a Nama Restu Octavia Niva Benny

b TempatTanggal Lahir Makassar 24 Oktober 1996

c Jenis Kelamin Perempuan

d SukuBangsa SundaMakassarIndonesia

e Agama Islam

f Alamat Jln Dr Sutomo BTN Graha Mandiri Permai

II JENJANG PENDIDIKAN

a SD Negeri 21 Kendari Barat tamat tahun 2008

b SMP Kartika XX-6 Kendari tamat tahun 2011

c SMA Negeri 1 Kendari tamat tahun 2014

d Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sejak tahun 2014

vi

ABSTRAK

Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua

pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin

L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar

kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil

sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya

sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada

anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak

usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian

survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia

pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga

sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer

dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa

menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang

tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk

distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50

responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh

demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua

menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh

penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya

untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di

rumah

Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan

Harun Al-Rasyid

Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola

Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada

Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak

berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima

kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan

berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku

pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini

Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian

kepada penulis dalam penelitian ini

viii

3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas

untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan

4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik

penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam

menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy

SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah

memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah

ini

7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan

serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik

yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari

8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny

Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga

besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis

dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

ix

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya

tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang

ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh

dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati

adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang

bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya

Kendari 14 Agustus 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

MOTTO iv

RIWAYAT HIDUP v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24

BAB III KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran 36

B Bagan Kerangka Pikir 37

C Variabel Penelitian 37

D Definisi Operasional 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 40

B Tempat dan Waktu Penelitian 40

C Populasi dan Sampel 40

D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41

E Instrumen Penelitian 42

F Pengolahan Data 42

G Analisa Data 43

xi

H Penyajian Data 43

I Etika Penelitian 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 45

B Pembahasan 50

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 54

B Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 6: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

vi

ABSTRAK

Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua

pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin

L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar

kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil

sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya

sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada

anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak

usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian

survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia

pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga

sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer

dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa

menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang

tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk

distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50

responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh

demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua

menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh

penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya

untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di

rumah

Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan

Harun Al-Rasyid

Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola

Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada

Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak

berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima

kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan

berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku

pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini

Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian

kepada penulis dalam penelitian ini

viii

3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas

untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan

4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik

penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam

menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy

SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah

memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah

ini

7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan

serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik

yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari

8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny

Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga

besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis

dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

ix

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya

tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang

ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh

dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati

adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang

bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya

Kendari 14 Agustus 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

MOTTO iv

RIWAYAT HIDUP v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24

BAB III KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran 36

B Bagan Kerangka Pikir 37

C Variabel Penelitian 37

D Definisi Operasional 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 40

B Tempat dan Waktu Penelitian 40

C Populasi dan Sampel 40

D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41

E Instrumen Penelitian 42

F Pengolahan Data 42

G Analisa Data 43

xi

H Penyajian Data 43

I Etika Penelitian 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 45

B Pembahasan 50

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 54

B Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 7: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola

Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada

Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak

berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima

kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan

berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku

pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini

Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat

1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian

kepada penulis dalam penelitian ini

viii

3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas

untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan

4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik

penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam

menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy

SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah

memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah

ini

7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan

serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik

yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari

8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny

Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga

besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis

dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

ix

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya

tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang

ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh

dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati

adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang

bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya

Kendari 14 Agustus 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

MOTTO iv

RIWAYAT HIDUP v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24

BAB III KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran 36

B Bagan Kerangka Pikir 37

C Variabel Penelitian 37

D Definisi Operasional 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 40

B Tempat dan Waktu Penelitian 40

C Populasi dan Sampel 40

D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41

E Instrumen Penelitian 42

F Pengolahan Data 42

G Analisa Data 43

xi

H Penyajian Data 43

I Etika Penelitian 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 45

B Pembahasan 50

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 54

B Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 8: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

viii

3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas

untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan

4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik

penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam

menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy

SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah

memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah

ini

7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan

serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik

yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari

8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny

Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga

besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis

dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari

ix

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya

tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang

ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh

dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati

adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang

bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya

Kendari 14 Agustus 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

MOTTO iv

RIWAYAT HIDUP v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24

BAB III KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran 36

B Bagan Kerangka Pikir 37

C Variabel Penelitian 37

D Definisi Operasional 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 40

B Tempat dan Waktu Penelitian 40

C Populasi dan Sampel 40

D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41

E Instrumen Penelitian 42

F Pengolahan Data 42

G Analisa Data 43

xi

H Penyajian Data 43

I Etika Penelitian 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 45

B Pembahasan 50

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 54

B Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 9: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

ix

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya

tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang

ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh

dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati

adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang

bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya

Kendari 14 Agustus 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

MOTTO iv

RIWAYAT HIDUP v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24

BAB III KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran 36

B Bagan Kerangka Pikir 37

C Variabel Penelitian 37

D Definisi Operasional 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 40

B Tempat dan Waktu Penelitian 40

C Populasi dan Sampel 40

D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41

E Instrumen Penelitian 42

F Pengolahan Data 42

G Analisa Data 43

xi

H Penyajian Data 43

I Etika Penelitian 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 45

B Pembahasan 50

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 54

B Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 10: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

MOTTO iv

RIWAYAT HIDUP v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 4

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24

BAB III KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran 36

B Bagan Kerangka Pikir 37

C Variabel Penelitian 37

D Definisi Operasional 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 40

B Tempat dan Waktu Penelitian 40

C Populasi dan Sampel 40

D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41

E Instrumen Penelitian 42

F Pengolahan Data 42

G Analisa Data 43

xi

H Penyajian Data 43

I Etika Penelitian 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 45

B Pembahasan 50

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 54

B Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 11: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

xi

H Penyajian Data 43

I Etika Penelitian 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 45

B Pembahasan 50

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 54

B Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 12: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017

Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 13: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah

Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh

Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 14: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga

merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi

suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga

pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari

anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam

bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua

merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik

anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak

secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara

wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti

pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi

rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 15: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

2

dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang

tepat

Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri

tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)

Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)

tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki

kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang

tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya

untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti

2008)

Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda

(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau

lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat

untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok

manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses

mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga

berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian

perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan

sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup

selanjutnya

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 16: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

3

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia

3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk

pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan

usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam

rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk

(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada

kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar

70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik

Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada

orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis

dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-

anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan

berpengaruh pula pada prestasi belajarnya

Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan

Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid

Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid

(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-

Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi

oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 17: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

4

menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua

murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah

yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak

Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara

2 Tujuan Khusus

a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 18: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

5

b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

D Manfaat Penelitian

1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara

guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah

2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi

keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 19: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua

1 Pengertian

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari

dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988

54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang

tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan

mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan

sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa 1988 692)

Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan

pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap

berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990

5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto

(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan

adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utamardquo

Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang

tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 20: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

7

kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri

atau orang tua yang mengasuhnya)

Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya

Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan

hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap

anaknya

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak

yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi

dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan

nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi

anaknya (Theresia 2009)

Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada

termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik

(Turmudji 2003)

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 21: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang

8

2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan

anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus

dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe

ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak

tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka

orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini

juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya

bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik

dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya

c Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar

Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu

9

tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak

menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam

bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka

Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga

seringkali disukai oleh anak

d Pola Asuh Penelantaran

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya

yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak

digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan

juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik

dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya

tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-

anaknya

Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang

tua ada 3 macam yaitu

a Pola Asuh Autoratif

Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan

anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka

tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila

berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai

dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan

keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan

kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini

10

diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan

sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan

dengan jelas

b Pola Asuh Otoriter

Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola

asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration

transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak

kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini

mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang

tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka

menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di

tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa

hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat

salah

c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja

Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu

justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur

atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di luar kewajaran

Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)

menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam

yaitu

11

a Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan

yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua

bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap

perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan

dengan kemampuan anak

b Pola Asuh Otoriter

Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat

memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan

hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan

kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa

yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di

lakukan oleh anak-anak mereka

c Pola Asuh Permissif

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik

orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya

orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan

anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing

anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan

tidak ada kontrol dari orang tua

3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak

menurut Afelya (2008) adalah

12

1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat

terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang

suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang

sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah

harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam

mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut

a Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi

cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat

bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua

kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir

misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal

ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu

13

pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika

anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian

b Sub kultur budaya

Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan

mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa

banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-

anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan

mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar

moral

d Status sosial ekonomi

Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai

pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat

dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke

bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari

kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas

buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal

sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada

penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi

Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar

belakang orang tua dan anak

a Latar belakang orang tua

1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara

ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa

14

yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak

mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan

keluarga

2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan

jenis kelamin dalam keluarga

3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial

ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)

4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam

tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-

nilai hidupnya

5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh

orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan

pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana

bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana

sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten

dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak

b Latar belakang anak

1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak

bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya

kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya

2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak

tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap

orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur

orang tua bagi anak

15

3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial

anak di sekolah dan lingkungannya

Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua

sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling

atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan

dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan

kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama

yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara

pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan

perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada

kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang

diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-

beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat

mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau

hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga

akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan

kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres

dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilakunya sendiri

16

Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak

mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak

berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi

terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai

kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik

mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru

patuh dan berorientasi pada prestasi

Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua

lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak

memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk

sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan

anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol

diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari

kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah

pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi

mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol

perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih

sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)

5 Perubahan Perilaku Anak

Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut

a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)

1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada

anak

2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah

17

3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak

4) Bersikap respek terhadap anak

5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau

pendapatnya

6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau

mendengarkan

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Mau bekerjasama

2) Bersahabat

3) Loyal

4) Emosinya stabil

5) Ceria dan bersikap optimis

6) Mau menerima tanggung jawab

7) Jujur

8) Dapat dipercaya

9) Memiliki perencanaan baik di masa depan

10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan

secara obyektif)

b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)

1) Mudah memberikan hukuman

2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Implusif

2) Tidak dapat mengambil keputusan

18

3) Nakal

4) Sikap bermusuhan atau agresif

c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)

1) Memberikan kebebasan untuk berfikir

2) Menerima pendapat

3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat

4) Toleran dan memahami kelemahan anak

5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada

menerima

Perubahan Tingkah Laku Anak

1) Pandai mencari jalan keluar

2) Dapat bekerja sama

3) Percaya diri

4) Penuntut dan tidak sabaran

d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)

1) Bersikap masa bodoh

2) Bersikap kaku

3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak

4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Perubahan Tingkah Laku

1) Agresif

2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka

mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)

3) Sulit bergaul

19

4) Pendiam

B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak

1 Pola Asuh Demokratis

a Pengertian Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran

Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan

anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan

dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat

b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak

antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan

tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di

perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu

berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-

anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya

20

kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak

secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian

c Indikator Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator

1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah

3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang

benar

4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan

kehendak kepada anak

5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat

anak tidak sesuai

6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas

terhadap anak

2 Pola Asuh Otoriter

a Pengertian Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang

menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah

dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan

untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri

(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)

b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut

21

Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta

simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai

mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah

lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua

tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi

tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa

c Indikator Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

3 Pola Asuh permisif

a Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik

menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut

campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan

tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan

dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan

kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu

apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak

22

pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya

anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak

peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau

tidak

b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung

selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan

kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut

untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama

seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur

dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya

c Indikator Pola Asuh Permisif

Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator

1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan

aturan dari orang tua

2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak

berperilaku sosial baik

3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar

peraturan

4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan

anak sehari-hari

23

4 Pola Asuh Penelantaran

a Pengertian Pola Asuh Penelantaran

Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang

tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat

sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan

untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh

oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga

diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial

kurang mandiri dan terasing dari keluarga

b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran

Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran

mempunyai ciri sebagai berikut

Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung

memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-

anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya

pun di hemat-hemat untuk anak mereka

c Indikator Pola Asuh Penelantaran

Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator

1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim

pada anak-anaknya

24

2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk

keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga

kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka

3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya

C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah

1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari

2002)

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana

sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat

menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama

periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong

2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya

membuat International Standard Classification of Education (ISCED)

dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai

dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga

sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan

25

bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2

tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)

Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini

termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar

(Harianti 2003)

Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah

adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa

keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak

perubahan baik fisik dan mental

Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri

munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang

rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya

berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa

dan munculnya perilaku (Wong 2008)

Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun

anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan

karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan

awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya

imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku

2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah

Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik

intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu

a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan

keras

26

b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari

berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan

mereka

c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil

menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk

d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan

cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang

dimiliki oleh teman sebayanya

e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial

dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak

mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-

orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya

3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan

merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan

tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di

lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama

yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi

rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)

27

Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan

anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut

1) Perkembangan Fisik-Motorik

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang

mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada

masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat

badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari

dua yaitu

a Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun

adalah

1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak

melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan

kebanggaan dan prestasi

2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan

yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti

jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat

turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu

pada setiap langkah

3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan

mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau

orang tuanya

4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi

anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa

28

hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan

perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka

anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari

Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam

kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang

melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)

b Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat

dilihat pada usia 3 tahun yakni

1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan

untuk menempatkan dan memegang benda-benda

2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak

telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti

bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi

sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya

3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki

koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan

lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak

4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak

dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia

bermain dan merupakan proses belajar

5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai

menutup mata kembali di waktu malam semua

29

kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik

berjingkrak berlari maupun melompat

Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena

mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan

kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti

mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)

c Perkembangan Sosio Emosional

Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe

temperamen anak yaitu

1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi

dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan

baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan

diri dengan perubahan di sekitarnya

2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas

sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk

menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur

3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama

umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi

secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan

kepadanya

Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra

sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)

30

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan

tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun

tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan

keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan

tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan

fisiologis seperti

a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta

denyut jantung lebih lama dan menetap

b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada

usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan

beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun

tingginya dapat mencapai 100-110 cm

c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang

semakin besar dan kuat

d Pertumbuhan gigi semakin komplit

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang

cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya

31

2) Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini

berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak

belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode

ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau

symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu

untuk mempresentasikan sesuatu yang lain

a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar

isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau

peristiwa

b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau

berfantasi tentang berbagai hal

c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk

mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa

3) Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya

bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau

benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak

semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan

dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika

lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti

memperlakukan anak dengan keras atau kurang

32

menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-

sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan

terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa

anak yaitu

a Takut (perasaan terancam)

b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)

c Cemburu (merasa tersisihkan)

d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)

e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)

f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)

4) Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat

diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari

dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)

bercirikan

a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b Anak sudah mampu memahami memahami tetang

perbandingan

33

c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana

darimana dsb

d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah

Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi

a Perkembangan kognitif (Piaget)

1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan

kemampuan sebagai berikut anak belum mampu

mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik

seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan

egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang

besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat

transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria

dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran

yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati

maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul

2005)

2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung

egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami

34

waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai

dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda

3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu

lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul

berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran

sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena

mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau

salah

4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang

perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum

memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae

2000)

b Perkembangan psikosexual anak (Freud)

1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan

perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada

rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan

dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-

laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)

2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal

perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan

mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga

35

mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang

dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)

c Perkembangan psikososial anak (Erikson)

1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun

(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan

memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara

aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini

anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah

pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)

2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif

bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak

berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya

sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu

disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua

mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak

merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang

abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap

bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian

(Nursalam dkk 2005)

36

BAB III

KERANGKA KONSEP

A Dasar Pemikiran

UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat

International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7

klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan

tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia

dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun

Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain

mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa

negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun

pendidikan dasar (Harianti 2003)

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam

usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan

kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo

200819)

Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua

dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara

orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang

digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang

diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah

suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan

membimbing anak

37

Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh

permisif dan pola asuh penelantaran

B Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut

Keterangan

Variabel yang di teliti

C Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari

1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh

orang tua

2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah

Anak Usia Pra Sekolah

Pola Asuh demokratis

Pola Asuh Otoriter

Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Penelantaran

38

D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif

1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan

terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

Kriteria objektif

Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun

2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua

turut mengontrol kegiatan anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis

sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis

3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau

melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini

tidak segan menghukum anak

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50

dikatakan bukan otoriter

4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

39

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan

dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50

dikatakan bukan permissif

5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim

pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan

pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di

hemat-hemat untuk anak mereka

Kriteria objektif

Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5

pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran

sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif

untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Harun Al-Rasyid

B Waktu dan Tempat Penelitian

a Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak

untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing

b Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal

ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian

(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang

bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

41

b Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total

Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50

siswa

Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut

a Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah

1) Bersedia menjadi responden

2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan

B

b Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat

dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini

adalah

1) Tidak bersedia menjadi responden

D Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1 Jenis Data

a Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden

42

b Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang

diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian

2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan

E Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan

lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah

F Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan

diolah dengan cara sebagai berikut

a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol

tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya

b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan

tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-

angka

c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu

memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan

data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data

d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan

pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki

yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu

43

G Analisa Data

Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau

persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus

Keterangan

fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

100 = konstanta

H Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang

diteliti

I Etika Penelitian

1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih

dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk

menjadi responden

2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan

kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta

persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar

f

fr = n x 100

44

persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian memberikan lembar kuesioner

3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden

beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan

lagi

45

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

a Keadaan Geografis

TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah

2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan

puuwatu

2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan

mandonga

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan

puuwatu

4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu

b Keadaan Demografi

Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang

terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas

B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang

terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru

c Sarana kesehatan

TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan

untuk para siswa

46

d Sarana dan Prasarana Pendidikan

a Sarana

Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja

murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru

berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit

lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit

b Prasarana

Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1

(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)

ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid

e Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 51

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 17-25 4 8

2 26-35 32 64

3 36-45 13 26

4 46-55 1 2

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu

pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase

terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)

47

Tabel 52

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()

1 3 Tahun 0 0

2 4 Tahun 10 20

3 5 Tahun 36 72

4 6 Tahun 4 8

JUMLAH 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3

tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)

umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4

anak (8)

f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 53

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 3 6

2 Perempuan 47 94

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase

terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)

48

Tabel 54

Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()

1 Laki-laki 26 52

2 Perempuan 24 48

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah

jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017

pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan

teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan

didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Demokratis 50 100

2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

49

Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)

menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang

menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Otoriter 18 36

2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)

menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)

menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Permissif 16 32

2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

50

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan

pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola

asuh tidak permissif pada anak

Tabel 58

Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran

di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar

Tahun 2017

No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()

1 Pola Asuh Penelantaran 1 2

2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98

Jumlah 50 100

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)

menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden

(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

B Pembahasan

1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun

sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5

tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak

(8)

Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang

merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang

51

mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan

karakteristik tertentu (Snowman 2003)

karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut

berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu

imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal

(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir

berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku

(Wong 2008)

2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh

demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak

demokratis pada anak

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka

Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini

juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang

berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga

memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat

hangat

52

Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan

ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang

bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat

objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-

anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan

anak

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik

dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap

hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain

3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada

anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak

otoriter pada anak

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung

menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan

ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa

memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa

yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan

menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi

dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini

53

tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai

anaknya

Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada

posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana

individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar

perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak

boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di

kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang

penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka

melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri

4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun

Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola

permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan

pola asuh tidak permissif pada anak

Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang

cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa

memberikan kontrol sama sekali

Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang

tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua

membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak

54

Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak

dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari

orang tua

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri

kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial

5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK

Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di

teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola

penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)

menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak

Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan

waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu

mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti

bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak

mereka

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak

yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga

diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan

kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut

1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden

(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada

yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak

2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18

responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak

32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak

3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16

responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak

34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak

4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1

responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan

sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak

penelantaran pada anak

B Saran

1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan

kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah

2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam

menerapkan pola asuh kepada anak

56

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23

Maret 2017

Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017

Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka

Cipta

Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta

PT Rineka Cipta

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang

UMM Press

Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-

s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017

Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data Jakarta Salemba Medika

Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI

Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017

Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam

Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar

Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT

Rineka Cipta

Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto

Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM

Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word

diakses 22 Maret 2017

Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

BapakIbu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya

Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

Nim P00320014040

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid

Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk

meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti

RESTU OCTAVIA NIVA BENNY

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny

(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017

Responden

LAMPIRAN 3

KUESIONER

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA

SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

IDENTITAS RESPONDEN

NamaInisial

Jenis Kelamin

Umur

Pola Asuh Demokratis

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu

memberi perhatian selalu berkomunikasi dan

menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan

kemandirian anak

2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda

akan lakukan memberikannya pujian

3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat

menghindarkan anak dari perasaan stress

4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak

untuk berteman dan bermain dengan teman

seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak

5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya

tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah

Pola Asuh Otoriter

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda

lakukan adalah menghukum anak

2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak

orang tua

3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan

yang dibuat orang tua meskipun anak tidak

menyukainya

4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat

dilakukan orang tua apabila anak tidak mau

mengikuti peraturan anda

5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski

anak tidak menginginkannya

Pola Asuh Permissif

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan

biaya minim

2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih

apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh

anaknya

3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul

dengan siapapun

4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur

anak

5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan

anak merupakan salah satu cara orang tua

menunjukkan kasih sayang

Pola Asuh Penelantaran

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal

yang penting

2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak

untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol

waktu

3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal

yang penting

4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas

rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua

5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada

menemani anak di rumah

KUNCI JAWABAN

Pola Asuh Demokratis

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Otoriter

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Ya

Pola Asuh Permissif

1 Ya

2 Ya

3 Ya

4 Ya

5 Tidak

Pola Asuh Penelantaran

1 Tidak

2 Ya

3 Tidak

4 Tidak

5 Ya

7

iffi

ffiWffiM

ffiffis

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea

NomorLampiranPerihal

DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian

Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-

Kendari

Dengan hormat

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

JurusanProdi D-lll Keperawatan

Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih

1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat

RosnahSTPMPH

Nama

NIM

NtP 1 9710522 200112 2 001

Restu Octavia Niva Benny

P00320014040

ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-

Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017rdquo

06 XF -tr A tT

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa

Yangbertandatangan di bawahini

Nama

NUPTK

Jabatan

Nama

MM

Fakultas

Pro=gram Studi

SITI HABI SPd

1341750661220AA3

Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld

RESTU OCTArIA NM BEINY

P00320014040

Poltekkes Kemenkes Kendari

DIII Keperawatan

Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah

kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada

Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Kendari 07 Agustus 2017

fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

L P L P 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA 1 2 3 4 5

JU

ML

AH

SK

OR

KRITERIA

1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic

4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic

9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic

24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

TA

NG

GA

L

PE

NE

LIT

IAN

NO

UM

UR

OR

TU

JK O

RTU

INIS

IAL

OR

TU

Per

mis

sif

Pen

elan

tara

n

POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN

INIS

IAL

AN

AK

Dem

ok

rati

s

Oto

rite

r

03-A

gu-1

702-A

gu-1

7

POLA ASUH ORANG TUA

UM

UR

AN

AK

JK A

NA

K

25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic

30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic

36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic

40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic

45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic

46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic

50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi SPd NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

03-A

gu-1

7

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID

KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kriteria

L P

17

-25

26

-35

36

-45

46

-55

3 4 5 6 L P

Dem

ok

ra

tis

Tid

ak

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

Tid

ak

Oto

rit

er

Perm

issi

f

Tid

ak

Perm

issi

f

Pen

ela

nta

ra

n

Tid

ak

Pen

ela

nta

ra

n

1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic

3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic

4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic

9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic

19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

Pen

ela

nta

ra

n

POLA ASUH ORANG TUA

TA

NG

GA

L P

EN

EL

ITIA

N

JK A

NA

K

SK

OR

DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN

INIS

IAL

OR

TU

Dem

ok

ra

tis

Oto

rit

er

SK

ORN

O

Perm

issi

f

SK

OR

UMUR (TAHUN)

ORTU

INIS

IAL

AN

AK

UMUR (TAHUN)

ANAK

JU

ML

AH

Kriteria Kriteria Kriteria

JU

ML

AH

SK

OR

JU

ML

AH

JK O

RTU

JU

ML

AH

02

-Ag

u-1

7

22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic

24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic

27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic

30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic

33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic

34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic

36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic

38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic

40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic

41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic

43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic

45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic

46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic

50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic

3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1

6

94

8

64

26

2

0

20

72

8

52

48

10

0

0

36

64

32

68

2

98

10

0

36

32

2

Sumber Data primer diolah Agustus 2017

Total

Persentase ()

02

-Ag

u-1

70

3-A

gu

-17

Mengetahui

Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid

Sitti Habi Spd

NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040

Restu Octavia Niva Benny

Peneliti

Dokumentasi

Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh

peneliti

  • 1 SAMPUL KARYA TULIS ILMIAHpdf
  • 2 HALAMAN PERSETUJUANpdf
  • 3 HALAMAN PENGESAHANpdf
  • MOTTO - DAFTAR LAMPIRANpdf
    • 4 MOTTOpdf
    • 5 RIWAYAT HIDUPpdf
    • 6 ABSTRAKpdf
    • 7 KATA PENGANTARpdf
    • 8 DAFTAR ISIpdf
    • 9 DAFTAR TABELpdf
    • 10 DAFTAR LAMPIRANpdf
      • BAB I - BAB VIpdf
      • DAPUS - LAMPIRAN 3pdf
        • 17 DAFTAR PUSTAKApdf
        • 18 LAMPIRAN 1 amp LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDENpdf
        • 19 LAMPIRAN 3 KUESIONERpdf
          • 20permohonan izin penelitianpdf
          • 21SURAT IZIN BADAN PENELITIANpdf
          • 22keterangan telah menelitipdf
          • 23Tabulasipdf
          • 24Master Tabel KTIpdf
          • 25 DOKUMENTASIpdf
Page 22: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 23: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 24: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 25: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 26: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 27: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 28: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 29: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 30: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 31: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 32: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 33: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 34: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 35: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 36: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 37: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 38: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 39: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 40: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 41: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 42: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 43: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 44: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 45: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 46: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 47: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 48: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 49: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 50: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 51: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 52: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 53: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 54: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 55: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 56: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 57: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 58: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 59: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 60: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 61: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 62: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 63: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 64: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 65: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 66: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 67: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 68: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 69: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 70: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 71: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 72: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 73: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 74: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 75: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 76: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 77: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 78: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 79: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 80: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 81: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 82: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 83: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 84: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang
Page 85: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA … OCTAVIA... · 2018. 9. 6. · Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan ... bimbingan dan tanggung jawab orang