gambaran perilaku tidak aman supir bus mayasari bakti …€¦ · keselamatan dan kesehatan kerja....

121
GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI SAAT MENGEMUDI TAHUN 2013 OLEH : REZA KURNIA NIM: 107101000996 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Upload: doanlien

Post on 30-May-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI

SAAT MENGEMUDI TAHUN 2013

OLEH :

REZA KURNIA

NIM: 107101000996

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, September 2013

Reza Kurnia

NIM:107101000996

Page 3: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Skripsi, September 2013

Reza Kurnia, NIM: 107101000996

Gambaran Perilaku Tidak Aman Supir Bus Mayasari Bakti Saat Mengemudi Tahun

2013.

xvi + 86 halaman, 5 tabel, 10 gambar, 1 bagan, 13 lampiran

ABSTRAK

Berdasarkan data kecelakaan bus Mayasari Bakti tahun 2012, terdapat 65 kasus

kecelakaan yang terjadi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2013

di pool Mayasari Bakti dan di dalam bus Mayasari Bakti rute Rambutan – Bekasi,

Rambutan – Grogol, dan Bekasi – Cililitan. Penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif dengan tujuan menggambarkan perilaku tidak aman supir bus Mayasari

Bakti saat mengemudi. Informan dalam penelitian ini adalah supir, dan kondektur.

Data dikumpulkan dengan cara observasi dan wawancara.

Hasil penelitian ini berupa bentuk perilaku tidak aman supir bus saat

mengemudi yaitu supir melakukan pekerjaan tanpa wewenang, supir gagal dalam

mengamankan, supir menghilangkan alat pengaman, supir menggunakan peralatan

yang rusak, supir tidak menggunakan APD dengan benar, supir mengangkut dengan

beban yang tidak sesuai, posisi tubuh yang salah saat mengemudi, dan bersenda gurau

sambil menggunakan handphone saat mengemudi.

Saran untuk penelitian ini adalah membuat jadwal berangkat antar bus atau

mengatur giliran keberangkatan bus antara bus yang satu dengan bus berikutnya,

mengadakan perbaikan dan servis secara berkala agar kenyamanan dan keamanan

supir maupun penumpang lebih terjamin, meningkatkan wawasan dan pengetahuan

tentang seat belt sehingga meningkatkan kesadaran para supir untuk selalu

menggunakan seat belt demi keselamatan dan keamanan dalam berkendara, tidak

membawa penumpang melebihi kapasitas muatan yang ditetapkan, tidak bersenda

gurau sambil menggunakan handphone saat mengemudikan bus, diharapkan bisa

meningkatkan wawasan tentang cara mengemudi yang aman, tidak membiasakan

posisi duduknya dengan memiringkan badan sambil menyandarkan tangannya ke

pintu, dan disarankan agar supir memeriksa kondisi bus sebelum jalan. Daftar Bacaan: 39 (1978-2013)

Kata Kunci: Keselamatan, Perilaku tidak aman, Supir.

Page 4: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

iii

JAKARTA STATE ISLAMIC UNIVERSITY

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

STUDY PROGRAM OF PUBLIC HEALTH

Undergraduated Thesis, September 2013.

Reza Kurnia, NIM: 107101000996

Description of Unsafe Action at Mayasari’s Bus Driver While Steer in 2013.

xvi + 86 pages, 5 tables, 10 pictures, 1 chart, 13 attachments

ABSTRAK

Behaviour is not safe driver while steer is looked on as a result of glosses over that did

by straightforward the interesting driver. Base bus accident data Mayasari year Faith 2012,

available 65 happening accident case. This research is done on February month of January

2013 at pool Mayasari Faith and in Mayasari's bus Rambutan route Faith – Bekasi, Rambutan

– Grogol, and Bekasi – Cililitan. This research constitute kualitatif's research with intent

figure behaviour not safe Mayasari's bus driver Faith while steer. Informan in observational it

is driver, conductor, and PT Mayasari's director Faith. Gathered data by observation and

interview.

This observational result as shaped as behaviour not safe bus driver while steer

which is driver does to talk shop without authority, unsuccessful driver in secures,

driver removes peacemaker tool, driver utilizes damaged equipment, driver doesn't

utilize APD aright, driver transports with charges unsuitably, incorrect body position

while steer, and ramjet while utilizing handphone while steer.

Tips for observational it is make departed schedule among bus or manages bus

departure go among the one bus with next bus, arranging repair and periodic ala

service that convenience and driver security and also more passenger to be secured,

increasing knowledge and science about belt's moment so increases consciousness

driver for does ever utilize belt's moment to safety and security in gets ride, don't

take in capacities overshot passenger tranship that specified, not ramjet while

utilizing handphone while pilot bus, expected can increase knowledge about trick

steers that safe, don't inure it‟s seat position with cant body while menyandarkan is its

hand goes to door, and suggested that driver checks bus condition before road.

References: 39 (1978-2013)

Keywords: Safety, Unsafe action, Driver.

Page 5: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

iv

PERNYATAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul

GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI SAAT

MENGEMUDI TAHUN 2013

Telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, September 2013

Mengetahui,

Minsarnawati, SKM, M.Kes

Pembimbing Skripsi I

Raihana Nadra Alkaff, SKM M.MA

Pembimbing Skripsi II

Page 6: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

v

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jakarta, September 2013

Mengetahui

Ketua

Iting Shofwati, ST, M.KKK

Anggota I

Catur Rosidati, SKM, MKM

Anggota II

Izzatu Millah, SKM, M.KKK

Page 7: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………...iv

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..v

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….vi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

1.3. Pertanyaan Penelitian …………………………………………………...5

1.4. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

1.4.1 Tujuan Umum `… ......................................................................... 5

1.4.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 5

1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

1.5.1 Bagi Supir Bus Mayasari Bakti …………………………………..6

1.5.2 Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta ……….6

1.5.4 Bagi Peneliti ………………………………………………………7

1.6. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 8

2.1. Perilaku ………………………………………………………………….8

2.1.1 Definisi Perilaku …………………………………………………..8

2.1.2 Bentuk Perilaku …………………………………………………...8

2.1.3 Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku ……………………………….9

2.1.4 Determinan Perilaku ....................................................................... 10

2.2. Perilaku Tidak Aman .............................................................................. 11

2.2.1 Jenis-Jenis Perilaku Tidak Aman .................................................. 12

2.3. Jenis-Jenis Perilaku Tidak Aman Supir Saat Mengemudi ……………...14

2.4. Kerangka Teori ………………………………………………………….21

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH ……………23

3.1. Kerangka Berfikir ................................................................................... .23

3.2. Definisi Istilah ......................................................................................... .25

BAB IV METODE PENELITIAN ……………………………………………29

4.1. Jenis Penelitian …………………………………………………………..29

Page 8: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

vii

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………………...29

4.3. Informan ………………………………………………………………...29

4.4. Instrumen Penelitian …………………………………………………….30

4.5. Pengumpulan Data ………………………………………………………32

4.6. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………32

4.7. Pengolahan Data …………………………………………………………33

4.8. Analisis Data …………………………………………………………….33

4.9. Keabsahan Data …………………………………………………………34

BAB V HASIL PENELITIAN …………………………………………………37

5.1. Gambaran Umum Perusahaan …………………………………………..37

5.1.1. Riwayat Singkat Perusahaan ……………………………………..37

5.1.2. Mesin dan Sasis ………………………………………………….38

5.1.3. Visi dan Misi …………………………………………………….38

5.2. Jenis-Jenis Perilaku Tidak Aman Supir Saat Mengemudi ……………..39

5.2.1. Gambaran Supir Melakukan Pekerjaan Tanpa Wewenang ………39

5.2.2. Gambaran Supir Gagal dalam Mengamankan …………………..42

5.2.3. Gambaran Supir Bekerja dengan Kecepatan Berbahaya ………..46

5.2.4. Gambaran Supir Menghilangkan Alat Pengaman ……………….48

5.2.5. Gambaran Supir Membuat Alat Pengaman Tidak Berfungsi …...49

5.2.6. Gambaran Supir Menggunakan Peralatan yang Rusak ………….50

5.2.7. Gambaran Supir Menggunakan Peralatan yang Tidak Sesuai ….53

5.2.8. Gambaran Supir Tidak Menggunakan APD dengan Benar …….54

5.2.9. Gambaran Supir Mengangkut dengan Beban yang Tidak Sesuai.56

5.2.10.Gambaran Posisi Tubuh yang Salah Saat Mengemudi …………58

5.2.11.Gambaran Supir Bersenda Gurau ……………………………….59

5.2.12.Gambaran Supir Bekerja di Bawah Pengaruh Alkohol dan Obat-

Obatan …………………………………………………………..60

BAB VI PEMBAHASAN ……………………………………………………….63

6.1. Keterbatasan Penelitian ............................................................................63

6.2. Pembahasan Penelitian ………………………………………………….63

6.2.1 Gambaran Supir Melakukan Pekerjaan Tanpa Wewenang ……..63

6.2.2 Gambaran Supir Gagal dalam Mengamankan …………………..65

Page 9: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

viii

6.2.3 Gambaran Supir Bekerja dengan Kecepatan Berbahaya ………..66

6.2.4 Gambaran Supir Menghilangkan Alat Pengaman ……………….68

6.2.5 Gambaran Supir Membuat Alat Pengaman Tidak Berfungsi …...68

6.2.6 Gambaran Supir Menggunakan Peralatan yang Rusak ………….69

6.2.7 Gambaran Supir Menggunakan Peralatan yang Tidak Sesuai …..71

6.2.8 Gambaran Supir Tidak Menggunakan APD dengan Benar ……..71

6.2.9 Gambaran Supir Mengangkut dengan Beban yang Tidak Sesuai .73

6.2.10 Gambaran Posisi Tubuh yang Salah Saat Mengemudi ………….74

6.2.11 Gambaran Supir Berkelakar atau Bersenda Gurau ……………...76

6.2.12 Gambaran Supir Bekerja di Bawah Pengaruh Alkohol dan Obat-

Obatan …………………………………………………………78

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN …………………………………………..83

7.1 Simpulan …………………………………………………………………83

7.2 Saran ……………………………………………………………………..85

7.2.1 Saran Berdasarkan Hasil Penelitian ………………………………85

7.2.2 Saran Untuk Penelitian Berikutnya ………………………………86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Kecelakaan Bus Mayasari Bakti Tahun 2012 ……………………...4

Tabel 3.1 Definisi Istilah…………………………………………………………….25

Tabel 4.1 Informan Penelitian ………………………………………………………29

Tabel 4.2 Triangulasi metode dan triangulasi sumber ……………………………...35

Tabel 6.1 Gambaran Perilaku Tidak Aman Supir Bus Mayasari Bakti saat

Mengemudi Tahun 2013 …………………………………………………80

Page 11: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Kecepatan Maksimal yang Diperbolehkan …………………….47

Gambar 5.2 Kursi Bapak A yang Rusak …………………………………….51

Gambar 5.3 Speedometer Bapak B yang Tidak Berfungsi ………………….52

Gambar 5.4 Supir yang Tidak Memakai Seat Belt ………………………………55

Page 12: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori Perilaku Tidak Aman Saat Mengemudi ……………22

Page 13: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Lembar Observasi

Lampiran 3 Matriks Wawancara

Lampiran 4 Hasil Observasi

Page 14: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak supir bus mengabaikan aspek keselamatan, seperti melaju dengan sangat cepat

dan ugal-ugalan saat mengemudi, alasan mereka agar penumpang cepat sampai sehingga

tidak kecewa dengan pelayanan bus tersebut. Banyak kecelakaan bus kota disebabkan oleh

human error, seperti supir ugal-ugalan, terkantuk-kantuk atau mabuk saat mengemudi, dan

supir yang tidak memiliki surat izin mengemudi. Hal ini merugikan penumpang karena

mereka berisiko celaka jika bus yang mereka tumpangi dikendarai supir yang berperilaku

tidak aman (Departemen Perhubungan, 2000 dalam Iskandar, 2009).

Dampak yang ditimbulkan bagi korban kecelakaan cukup besar. Selain mengakibatkan

kematian dan cedera, salah satu efeknya yaitu dalam bidang ekonomi, seperti menurunnya

produktivitas akibat cedera, sehingga secara tidak langsung menghambat pertumbuhan

ekonomi para korban. Selain itu terdapat dampak lain yang harus diterima oleh korban

kecelakaan, seperti biaya pengobatan, biaya kerusakan harta benda, biaya asuransi, biaya

perawatan, dan biaya rehabilitasi/pemulihan. Sedangkan dampak yang paling dirasakan bagi

para korban kecelakaan adalah dampak psikososial, dimana seseorang merasakan trauma

yang cukup mendalam, tuntutan ganti rugi dari masyarakat yang terkena dampaknya, cacat

seumur hidup, dan proses perkara (litigation or criminal proceedings) karena kejadian

kecelakaan (World Health Organization, 2004).

World Health Organization (WHO) memprediksi 1,2 juta orang akan tewas dan 50 juta

orang akan mengalami luka berat dan ringan per tahunnya yang disebabkan kecelakaan lalu

1

Page 15: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

2

2

lintas (World Health Organization, 2004). Di Indonesia, kasus kecelakaan lalu lintas masih

mengkhawatirkan, di tahun 2012, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes

Polri) mencatat ada 30.629 orang tewas karena kecelakaan (Komisikepolisianindonesia,

2012). Kasus kecelakaan angkutan bus Mayasari Bakti juga terjadi di Cawang – Jakarta.

Kecelakaan tersebut merenggut nyawa lebih dari 30 orang, dan 13 penumpang lainnya luka

berat. Bus tersebut menabrak motor, truk, mobil travel, dan warung makan (Asdhiana,

2012). Data jumlah kecelakaan yang dilansir Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia

(Mabes Polri) menunjukkan, sepanjang tahun 2012 lalu terjadi 106.129 kecelakaan lalu

lintas. Jumlah orang yang tewas 30.629 orang, 35.787 orang luka berat, dan 107.281 orang

luka ringan. Sedangkan kerugian material mencapai Rp 278,4 miliar (Republika, 2012).

Untuk tahun 2012, menurut data Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes

Polri) melalui Korps Lalu Lintas Polri, tercatat kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia

pada 1,5 bulan pertama di tahun 2012 (Januari hingga pertengahan Februari) sangat tinggi

dan menonjol. Berdasarkan data tersebut, kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia

pada 1,5 bulan pertama di tahun 2012 sudah terjadi sebanyak 9.884 kasus. Menurut data

Divisi Humas Polri, dari 9.884 kasus kecelakaan di Indonesia, korban yang meninggal dunia

sebanyak 1.547 orang, korban luka berat sebanyak 2.562 orang, dan korban luka ringan

sebanyak 7.564 orang (Republika, 2012).

Dari kasus-kasus kecelakaan di Indonesia, Polri mencatat yang paling banyak

mengalami kecelakaan adalah sepeda motor, yaitu sebanyak 9.535 unit. Sisanya melibatkan

angkutan umum sebanyak 1.357 unit, bus sebanyak 207 unit, mobil barang sebanyak 443

unit, dan 204 unit bukan kendaraan bermotor. Dalam beberapa kasus kecelakaan besar yang

menimpa bus-bus kota seperti bus Transjakatra dan bus Mayasari Bakti di Jakarta, serta bus

Page 16: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

3

3

Sumber Kencono di Jawa Timur, sering berakibat fatal, dan dampaknya jauh lebih

berbahaya karena bus berisiko memakan jumlah korban jiwa yang lebih besar mengingat

banyaknya penumpang dalam bus tersebut. Dalam rilis akhir tahun 2012, Markas Besar

Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) mencatat telah terjadi kasus sebanyak 106.129

kasus kecelakaan atau meningkat sebanyak 1,24 % dari tahun sebelumnya. Korban

meninggal dunia sebanyak 30.629 orang, luka berat sebanyak 35.787 orang, dan luka ringan

sebanyak 107.281 orang (Kpi, 2012).

Pada tanggal 20 Februari 2012, terjadi dua kecelakaan melibatkan bus Mayasari Bakti

dengan bus Transjakarta. Bus Mayasari Bakti jurusan Kampung Rambutan-Kalideres ini

menabrak bus Transjakarta jurusan Pinang Ranti - Pluit di Jalan S.Parman, Slipi Jaya-

Jakarta. Kecelakaan diduga karena sopir bus Mayasari Bakti tidak konsentrasi akibat

menggunakan telepon seluler sambil mengemudikan bus yang melaju dengan kecepatan

tinggi. Akibatnya, belasan penumpang luka-luka. Sehari sebelumnya, bus Mayasari Bakti

jurusan Kampung Rambutan – Poris, menabrak sejumlah angkutan umum dan warung

hingga seorang pengendara motor tewas (Rimadi, 2012).

Bus Mayasari Bakti yang dikemudikan Supriyadi, menghantam taksi, dan kemudian

menabrak beberapa warung, angkutan umum, dan sepeda motor. Mustafa, korban sepeda

motor, terseret lebih dari seratus meter hingga tewas di tempat. Jasad korban kemudian

dibawa ke Rumah Sakit Polri - Kramat Jati, untuk diotopsi. Selain itu, dua orang terluka,

akibat terserempet bus saat di pinggir jalan (Indosiar, 2012).

Page 17: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

4

4

Heinrich (1980) mengatakan bahwa kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi

lingkungan kerja yang tidak aman dan perilaku tidak aman yang bersumber dari manusia

yang melakukan kegiatan di tempat kerja. Menurut Heinrich (1980), 88% kecelakaan

disebabkan oleh perbuatan/tindakan tidak aman dari manusia (unsafe action), sedangkan

sisanya disebabkan oleh hal-hal yang tidak berkaitan dengan kesalahan manusia, yaitu 10%

disebabkan kondisi yang tidak aman (unsafe condition), dan 2% disebabkan takdir Tuhan.

Berdasarkan data kecelakaan tersebut, peneliti tertarik untuk menggambarkan

perilaku tidak aman supir bus Mayasari Bakti saat mengemudi sebagai langkah perbaikan

masalah perilaku tidak aman saat mengemudi serta sebagai upaya untuk pencegahan

kecelakaan.

1.2 Rumusan Masalah

Bus angkutan umum sering mengalami kecelakaan lalu lintas, sebab supir bus sering

mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai, untuk mengejar

penumpang, dan tidak ingin didahului oleh bus yang lain. Perilaku supir bus saat mengemudi

jadi penentu terjadi atau tidak nya kecelakaan. Dilihat dari data yang ada, kecelakaan lalu

lintas mayoritas terjadi karena faktor manusia atau karena kesalahan pengendara. Perilaku

tidak aman saat mengemudi merupakan salah satu faktor penyumbang terbesar kecelakaan

yang merupakan cerminan dari perilaku supir terhadap keselamatan lalu lintas.

Berdasarkan data kecelakaan bus Mayasari Bakti tahun 2012, menunjukkan bahwa

salah satu penyebab kasus kecelakaan ialah perilaku tidak aman supir saat mengemudi di

jalan. Perilaku tidak aman supir saat mengemudi merupakan salah satu penyebab utama

Page 18: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

5

5

terjadinya kecelakaan bus Mayasari Bakti. Untuk itu, peneliti bertujuan untuk

menggambarkan perilaku tidak aman supir bus Mayasari Bakti saat mengemudi tahun 2013.

1.3. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran perilaku melakukan pekerjaan tanpa wewenang ?

2. Bagaimana gambaran perilaku gagal dalam mengamankan ?

3. Bagaimana gambaran perilaku bekerja dengan kecepatan yang berbahaya ?

4. Bagaimana gambaran perilaku menghilangkan alat pengaman ?

5. Bagaimana gambaran perilaku membuat alat pengaman tidak berfungsi ?

6. Bagaimana gambaran perilaku menggunakan peralatan yang rusak ?

7. Bagaimana gambaran perilaku menggunakan peralatan yang tidak sesuai ?

8. Bagaimana gambaran perilaku tidak menggunakan APD dengan benar ?

9. Bagaimana gambaran perilaku pengisian/pembebanan yang tidak sesuai ?

10. Bagaimana gambaran perilaku posisi tubuh yang salah ?

11. Bagaimana gambaran perilaku bersenda gurau sambil menggunakan handphone ?

12. Bagaimana gambaran perilaku bekerja di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan ?

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran perilaku tidak aman supir bus Mayasari Bakti

saat mengemudi tahun 2013.

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran perilaku melakukan pekerjaan tanpa wewenang.

Page 19: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

6

6

2. Diketahuinya gambaran perilaku gagal dalam mengamankan.

3. Diketahuinya gambaran perilaku bekerja dengan kecepatan yang berbahaya.

4. Diketahuinya gambaran perilaku menghilangkan alat pengaman.

5. Diketahuinya gambaran perilaku membuat alat pengaman tidak berfungsi.

6. Diketahuinya gambaran perilaku menggunakan peralatan yang rusak.

7. Diketahuinya gambaran perilaku menggunakan peralatan yang tidak sesuai.

8. Diketahuinya gambaran perilaku tidak menggunakan APD dengan benar.

9. Diketahuinya gambaran perilaku pengisian/pembebanan yang tidak sesuai.

10. Diketahuinya gambaran perilaku posisi tubuh yang salah.

11. Diketahuinya gambaran perilaku bersenda gurau sambil menggunakan

handphone.

12. Diketahuinya gambaran perilaku bekerja di bawah pengaruh alkohol atau obat-

obatan.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Perusahaan

Memperoleh gambaran tentang perilaku tidak aman supir bus Mayasari

Bakti saat mengemudi agar dapat dijadikan masukan dalam rangka meningkatkan

kinerja para supir terkait perilaku aman berkendara (safety driving).

1.5.2. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan referensi tambahan bagi

peneliti lain yang ingin meneliti terkait perilaku tidak aman supir saat mengemudi

bus.

Page 20: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

7

7

1.5.3. Bagi Peneliti

Sebagai wadah untuk mengamalkan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu K3

yang telah didapatkan semasa kuliah, serta sebagai sarana pemantapan keilmuan

bagi peneliti.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada supir bus Mayasari Bakti karena supir bus Mayasari

Bakti berperilaku tidak aman saat mengemudi sehingga sering mengalami kecelakaan.

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2013. Lokasi penelitian

di pool bus Mayasari Bakti Ciracas dan di dalam bus Mayasari Bakti. Penelitian ini bersifat

kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara dan

observasi.

Page 21: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku

2.1.1. Definisi Perilaku

Perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan sangat luas, antara lain berjalan,

berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun

yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007). Sedangkan

menurut Geller (2001), perilaku merupakan tingkah atau tindakan yang dapat

diamati oleh orang lain.

Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2007) merumuskan bahwa perilaku

merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

Perilaku ini disebut teori “S – O – R” atau “Stimulus – Organisme – Respon”

dikarenakan terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, kemudian

organisme tersebut meresponnya.

2.1.2 Bentuk Perilaku

Jika dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus yang dijelaskan oleh Skiner

(1938) dalam Notoatmodjo (2007), maka perilaku dapat diklasifikasikan menjadi

dua, yaitu:

8

Page 22: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

9

9

1. Perilaku tertutup/terselubung (covert behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus masih dalam bentuk terselubung atau

tertutup (covert). Respon dan reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada

perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang

yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati dengan jelas oleh

orang lain.

2. Perilaku terbuka/tampak nyata (overt behavior)

Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk

tindakan atau praktik (practice) yang dengan mudah dapat diamati atau

dilihat oleh orang lain.

Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2007) membagi perilaku manusia ke

dalam 3 domain, ranah, atau kawasan, yakni: kognitif (cognititive), afektif

(affective), dan psikomotor (psychomotor). Dalam perkembangannya, teori Bloom

ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni :

1. Pengetahuan (knowledge).

2. Sikap (attitude).

3. Praktik atau tindakan (practice).

2.1.3. Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku

Bentuk-bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi. Bentuk-bentuk

perubahan perilaku menurut World Health Organization dalam Notoadmodjo

(2007), terbagi menjadi tiga kelompok, yakni:

Page 23: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

10

10

1. Perubahan alamiah (natural change)

Pengertian perubahan alamiah ialah bahwa perilaku manusia selalu berubah.

Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam

masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik, atau sosial-

budaya dan ekonomi, maka anggota masyarakat di dalamnya juga akan

mengalami perubahan.

2. Perubahan terencana (planned change)

Perubahan perilaku yang terencana ini terjadi karena memang direncanakan

sendiri oleh si subjek. Sehingga, hanya subyek itu sendiri yang ingin dan

dapat mengubahnya.

3. Kesediaan untuk berubah (readdiness to change)

Apabila terjadi suatu inovasi atau program pembangunan di masyarakat,

maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima

inovasi atau perubahan tersebut (berubah perilakunya), dan sebagian lagi

sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Hal ini

disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah (readiness to

change) yang berbeda-beda, meskipun kondisinya sama.

2.1.4. Determinan Perilaku

Menurut Notoatmodjo (2007), meskipun perilaku adalah bentuk respons

atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun

dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor

lain dari orang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi

Page 24: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

11

11

beberapa orang, namun respons tiap-tiap orang berbeda. Faktor-faktor yang

membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan

perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni:

1. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan,

yang bersifat given atau bawaan, misalnya: tingkat kecerdasan, tingkat

emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.

2. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik,

sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering

merupakan faktor yang dominan dalam mewarnai perilaku seseorang.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa perilaku adalah merupakan

totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama atau

resultante antara berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Dengan

kata lain, perilaku manusia sangatlah kompleks dan mempunyai bentangan yang

sangat luas.

2.2. Perilaku Tidak Aman

Menurut Bird (1980), perilaku tidak aman atau unsafe action adalah tindakan

seseorang yang menyimpang dari prosedur atau cara yang wajar atau benar menurut

persetujuan bersama, sehingga tindakan tersebut mengandung bahaya, misalnya berdiri di

bawah barang yang diangkat crane, mengebut di jalan ramai, dan lain-lain. Keadaan dan

tindakan berbahaya kalau dibiarkan tanpa perbaikan akan menimbulkan kecelakaan.

Page 25: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

12

12

2.2.1. Jenis-Jenis Perilaku Tidak Aman

Perilaku tidak aman merupakan salah satu penyebab langsung terjadinya

kecelakaan. Menurut Bird (1990), jenis-jenis perilaku tidak aman yaitu:

1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang

2. Gagal dalam memberi peringatan

3. Gagal dalam mengamankan

4. Bekerja dengan kecepatan yang berbahaya

5. Menghilangkan alat pengaman

6. Membuat alat pengaman tidak berfungsi

7. Menggunakan peralatan yang rusak

8. Menggunakan peralatan yang tidak sesuai

9. Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan benar

10. Pengisian/pembebanan yang tidak sesuai

11. Cara mengangkat yang salah.

12. Posisi atau sikap tubuh yang salah

13. Memperbaiki peralatan yang sedang beroperasi

14. Berkelakar atau bersenda gurau

15. Bekerja dibawah pengaruh alkohol atau obat-obatan.

Menurut Dessler (1978), jenis-jenis perilaku tidak aman ialah:

1. Gagal dalam mengamankan

2. Tidak memakai APD

Page 26: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

13

13

3. Membuang benda sembarangan

4. Bekerja pada kecepatan yang tidak aman

5. Membuat alat pengaman tidak berfungsi

6. Menggunakan peralatan yang tidak aman

7. Mengambil posisi tubuh yang salah

8. Cara mengangkat yang salah

9. Mengganggu, menggoda, bertengkar, bermain, dan sebagainya

Menurut Santoso (2004), jenis-jenis perilaku tidak aman, antara lain:

1. Melakukan pekerjaan tanpa mempunyai kewenangan

2. Gagal menciptakan keadaan yang baik sehingga menjadi tidak aman

3. Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kecepatan geraknya

4. Memakai APD hanya berpura-pura

5. Menggunakan peralatan yang tidak layak

6. Pengrusakan alat pengaman peralatan yang digunakan untuk melindungi

manusia

7. Bekerja berlebihan/melebihi jam kerja di tempat kerja

8. Mengangkat/mengangkut beban yang berlebihan

9. Menggunakan tenaga berlebihan

10. Peminum/pemabuk/mengkonsumsi narkoba

Page 27: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

14

14

2.3. Jenis-Jenis Perilaku Tidak Aman Supir Saat Mengemudi

Penelitian ini mengacu pada teori Bird (1990) karena pada teori ini telah mencakup

sebagian besar jenis-jenis perilaku tidak aman yang terdapat pada teori Dessler (1978)

dan Santoso (2004).

Teori Bird (1990) ini juga dipakai dengan mengadopsi 12 jenis dari 15 jenis-jenis

perilaku tidak aman dari Bird (1990) karena relevan untuk menggambarkan perilaku tidak

aman supir bus Mayasari Bakti saat mengemudi tahun 2013. Jenis-jenis perilaku tidak

aman supir bus saat mengemudi yang diadopsi dari teori jenis-jenis perilaku tidak aman

menurut Bird (1990) adalah:

1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang

Federal Highway Administration (1981) dalam Putranto (2007) menjelaskan

bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan lalu-lintas

ialah mengemudi tanpa surat izin mengemudi yang sah. Mengemudi bus harus

dilaksanakan oleh supir yang memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), khususnya SIM

B1 umum untuk supir bus. Supir yang telah mendapatkan SIM B1 umum adalah

mereka yang diberi wewenang untuk membawa/mengemudikan bus dengan suatu

kecakapan dan pengalaman teknis serta terampil mengemudikan bus. Melakukan

pekerjaan tanpa wewenang juga berarti mengemudi bus Mayasari Bakti yang

dilakukan oleh supir tidak resmi Mayasari Bakti.

2. Gagal dalam mengamankan

Supir harus selalu memperhitungkan sesuatu yang tidak diharapkan, sehingga

akan senantiasa waspada dan sadar serta berhati-hati dalam bertingkah laku saat

Page 28: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

15

15

mengemudikan kendaraan, seperti jika supir mengetahui ada kerusakan pada

komponen peralatan, alat pengaman, mesin bus, atau masalah pada ban, tetapi tetap

memaksa untuk menjalankan bus. Hal ini berisiko terjadinya kecelakaan. Supir yang

mengetahui terjadinya kerusakan mesin saat mengemudi harus segera mematikan dan

menepikan busnya.

Hal ini senada dengan pendapat Agung (2012), Agung (2011) menyatakan

bahwa supir yang baik harus selalu menggunakan prinsip anticipation (antisipasi).

Anticipation (antisipasi) ialah kesiagaan, kecermatan, dan kesigapan supir terkait

perilaku berkendara yang aman sehingga supir mengetahui bagaimana cara

mengendalikan kendaraan dan keluar dari kondisi bahaya saat itu, yakni supir secara

terus-menerus mengamati kondisi bus untuk mengetahui adanya potensi bahaya

sehingga mengantisipasi setiap kemungkinan yang akan timbul, dimana kondisi ini

sebenarnya tidak pernah diharapkan oleh supir.

3. Bekerja dengan kecepatan berbahaya

Salah satu alasan paling lazim untuk mengambil risiko dalam bekerja adalah

menghemat waktu agar bisa mendapatkan waktu santai atau waktu untuk

menghasilkan uang lebih banyak, atau sekedar menghemat waktu dengan

mempercepat menyelesaikan pekerjaan. Oleh karena itu, tidak aneh apabila keinginan

menghemat waktu ini menyebabkan perilaku tidak aman (International Labour Office,

1989).

Pemerintah juga mengeluarkan Undang-Undang No.22 Tahun 2009 mengenai

Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan, yaitu Pasal 115a dan pasal 124 ayat 1 yang

menjelaskan tentang mematuhi batas kecepatan paling tinggi untuk angkutan umum.

Page 29: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

16

16

Menurut undang-undang tersebut, batas kecepatan maksimum kendaraan roda empat

atau lebih di jalan tol ialah 80 km/jam dan minimal 60 km/jam, dan kelajuan

kendaraan bus umum di kawasan jalan umum kota Jakarta ialah minimal 20 km/jam

dan maksimal 40 km/jam.

4. Menghilangkan alat pengaman

Peralatan pengaman merupakan peralatan keselamatan yang dipasang pada

tempat-tempat tertentu dan berfungsi untuk memberi keamanan tambahan bagi para

pekerja (O‟Brien, 1974 dalam Helliyanti, 2009), sedangkan alat pengaman pada bus

ialah alat-alat yang berfungsi untuk keamanan serta mencegah kecelakaan saat

mengemudi seperti rem, spion, lampu sen, klakson, penghapus kaca, dan seat belt

(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan dan

Pengemudi). Menghilangkan alat pengaman pada bus berarti meningkatkan risiko

kecelakaan lalu-lintas.

5. Membuat alat pengaman tidak berfungsi

Pada beberapa kasus, alat pengaman yang menyebabkan ketidaknyamanan supir

dalam mengemudi seperti seat belt, dapat mendorong supir untuk merusakkannya.

Membuat alat pengaman pada bus menjadi tidak berfungsi sangat berbahaya karena

kegunaannya sebagai pengaman pun akan hilang sehingga dapat menimbulkan risiko

terjadinya kecelakaan serta memperbesar efek kecelakaan pada supir. Hal ini sesuai

dengan Federal Highway Administration (1981) dalam Putranto (2007) yang

menjelaskan bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya

kecelakaan lalu-lintas ialah adanya kerusakan bagian dari kendaraan.

Page 30: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

17

17

6. Menggunakan peralatan yang rusak

Komponen peralatan bus yang digunakan harus berfungsi dengan baik dan

dalam kondisi layak pakai. Menggunakan peralatan yang tidak layak pakai dapat

membahayakan keselamatan. Oleh karena itu, semua peralatan harus dirawat menurut

kondisi dan waktu pemakaian. Tanpa perawatan yang teratur, keadaan peralatan

berubah menjadi salah satu faktor bahaya. Menurut Silalahi (1985), perawatan yang

tidak teratur adalah perbuatan yang berbahaya karena dapat menimbulkan keadaan

berbahaya. Sedangkan Federal Highway Administration (1981) dalam Putranto (2007)

menjelaskan bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya

kecelakaan lalu-lintas ialah adanya kerusakan bagian dari kendaraan.

7. Menggunakan peralatan yang tidak sesuai

Menggunakan peralatan yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaan yang

dilakukan dan peraturan yang telah ditetapkan dapat menyebabkan kesalahan dalam

melakukan pekerjaan. Hal ini merupakan tindakan yang berbahaya karena dapat

berpotensi menimbulkan kecelakaan (Silalahi, 1985). Menggunakan peralatan yang

tidak sesuai dalam penelitian ini adalah supir mengemudi dengan memakai alat yang

tidak cocok dengan standar bus, seperti supir menggunakan sarung atau kain sebagai

pengganti seat belt.

8. Tidak menggunakan APD dengan benar

Pada waktu melaksanakan pekerjaan, badan kita harus benar-benar terlindung

dari kemungkinan terjadinya kecelakaan. Untuk melindungi diri dari risiko yang

ditimbulkan akibat kecelakaan maka badan kita perlu menggunakan ala-alat pelindung

ketika melaksanakan suatu pekerjaan. Alat Pelindung Diri (APD) didefinisikan

Page 31: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

18

18

sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang

diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya di tempat kerja, baik yang bersifat

kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya (Rijanto, 2011).

Dalam penelitian ini, APD yang dimaksud adalah sabuk pengaman (seat bealt).

Pemerintah juga mengeluarkan Undang-Undang No.22 Tahun 2009 mengenai Lalu-

Lintas dan Angkutan Jalan, yaitu ayat 10 Pasal 289 yang berbunyi: “Setiap orang yang

mengemudikan kendaraan bermotor atau penumpang yang duduk di samping

pengemudi yang tidak mengenakan sabuk keselamatan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 106 ayat (6) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau

denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah)”.

9. Pengisian/pembebanan yang tidak sesuai

Penyebab lain terjadinya kecelakaan adalah akibat beban muatan yang

berlebihan sehingga melebihi kemampuan bus dalam menampung (over load). Federal

Highway Administration (1981) dalam Putranto (2007) menjelaskan bahwa salah satu

faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan lalu-lintas adalah kehilangan

kendali akibat pergeseran muatan. Membawa atau mengangkat barang dan penumpang

yang terlalu berat dan terlalu banyak, akan membahayakan perjalanan. Akan jauh lebih

aman bagi supir untuk membatasi jumlah penumpang yang diangkut agar bus tetap

stabil sehingga meminimalisir risiko kecelakaan. Untuk bus Mayasari Bakti, batas

muatan atau daya tampung hingga 60 orang.

10. Posisi tubuh yang salah

Sikap duduk yang keliru akan merupakan penyebab adanya masalah-masalah

punggung. Seseorang dengan sikap duduk yang salah akan menderita pada bagian

Page 32: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

19

19

punggungnya (Nurmianto, 2004). Sedangkan Suma‟mur (1999) menjelaskan bahwa

sikap atau posisi tubuh dalam bekerja memiliki hubungan yang positif dengan

timbulnya kelelahan kerja. Tidak peduli apakah pekerja harus berdiri, duduk, atau

dalam sikap posisi kerja yang lain, dimana pertimbangan-pertimbangan ergonomis

yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting.

Menurut Wignjosoebroto (2003), beberapa jenis pekerjaan akan memerlukan

sikap dan posisi tertentu yang kadang-kadang cenderung untuk tidak mengenakkan.

Kondisi kerja seperti ini memaksa pekerja selalu berada pada sikap dan posisi kerja

yang tidak nyaman dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini tentu saja

akan mengakibatkan pekerja cepat lelah, melakukan banyak kesalahan, dan menderita

cacat tubuh.

Federal Highway Administration (1981) dalam Putranto (2007) menjelaskan

bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan lalu-lintas

adalah adanya rasa sakit atau lelah. Membiasakan diri dengan kondisi postur yang baik

akan membantu dalam mencegah berbagai gangguan fisik, seperti kelelahan,

memperbaiki bentuk tubuh, memberi kesan penampilan diri lebih luwes dan tidak

kaku. Postur yang baik sangat tergantung pada kebiasaan seseorang, untuk itu hindari

sikap malas, posisi punggung yang membungkuk atau posisi tubuh yang membuat

lekukan pada tulang punggung ketika sedang bekerja. Sikap duduk yang baik penting

diperhatikan untuk mencegah kelelahan pada umumnya dan ketegangan pada

punggung. Sikap duduk yang baik yaitu punggung tegak dan posisi duduk menekan

bagian belakang (Wignjosoebroto, 2003).

Page 33: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

20

20

11. Berkelakar atau bersenda gurau sambil menggunakan handphone.

Federal Highway Administration (1981) dalam Putranto (2007) menjelaskan

bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan lalu-lintas

adalah mengemudi secara ceroboh. Bersenda gurau atau menggunakan handphone saat

mengemudi sangat dilarang karena dapat mengganggu konsentrasi sehingga supir

kurang fokus terhadap proses mengemudi nya. Hal tersebut akan membuat supir

berpotensi untuk melakukan kesalahan dalam mengemudi yang akibatnya dapat

menyebabkan kecelakaan. Menurut Andri (2013), berbincang-bincang masalah yang

cukup pelik atau bercanda, harus dihindari saat mengemudi. Ketika melakukan hal

tersebut kewaspadaan berkurang sehingga tidak mampu mengantisipasi gangguan dari

luar yang bersifat mendadak. Kecederungannya pengemudi akan lengah ketika

bercanda atau bicara. Sedangkan secara psikologis, ini penyebab yang mampu

mengurangi konsentrasi saat mengemudi.

12. Bekerja dibawah pengaruh alkohol atau obat-obatan.

Menurut Sasangka (2003), alkohol dan obat-obatan termasuk ke dalam

NAPZA. NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) adalah bahan/zat/obat

yang bila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama

otak/susunan saraf pusat sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan

fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan, serta ketergantungan terhadap

NAPZA. Alkohol dan obat-obatan dapat mengganggu konsentrasi, penilaian,

penglihatan, dan koordinasi pada orang yang mengonsumsinya.

Federal Highway Administration (1981) dalam Putranto (2007) menjelaskan

bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan lalu-lintas

Page 34: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

21

21

adalah mengemudi dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan. Kombinasi alkohol

dengan obat-obatan lain sangat berbahaya karena hal ini meningkatkan efek dan

pengaruh negatif yang tidak dapat diperkirakan, termasuk kerusakan serius yang

menetap. Karena efek negatif yang ditimbulkan dari alkohol dan obat-obatan tersebut,

seorang supir tidak boleh berada dibawah pengaruh alkohol atau obat-obatan pada saat

mengemudi karena dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan lalu-lintas.

2.4. Kerangka Teori

Teori jenis-jenis perilaku tidak aman yang telah dikemukakan sebelumnya pada

tinjauan pustaka meliputi teori jenis-jenis perilaku tidak aman dari Dessler (1978), Santoso

(2004), dan Bird (1990). Penelitian ini mengacu pada teori Bird (1990) karena pada teori

ini telah mencakup sebagian besar jenis-jenis perilaku tidak aman yang terdapat pada teori

Dessler (1978) dan Santoso (2004).

Teori Bird (1990) ini juga dipakai dengan mengadopsi 12 jenis dari 15 jenis-jenis

perilaku tidak aman dari Bird (1990) karena relevan untuk menggambarkan perilaku tidak

aman supir bus Mayasari Bakti saat mengemudi tahun 2013.

Jenis-jenis perilaku tidak aman supir bus Mayasari Bakti saat mengemudi yang

diadopsi dari teori jenis-jenis perilaku tidak aman menurut Bird (1990) adalah: melakukan

pekerjaan tanpa wewenang, gagal dalam mengamankan, bekerja dengan kecepatan yang

berbahaya, menghilangkan alat pengaman, membuat alat pengaman tidak berfungsi,

menggunakan peralatan yang rusak, menggunakan peralatan yang tidak sesuai, tidak

menggunakan APD dengan benar, pengisian/pembebanan yang tidak sesuai, posisi tubuh

Page 35: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

22

22

yang salah saat mengemudi, bersenda gurau sambil menggunakan handphone saat

mengemudi, dan bekerja dibawah pengaruh alkohol atau obat-obatan

Page 36: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

23

BAB III

KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

3.1. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir mengacu pada 12 jenis dari 15 jenis-jenis perilaku tidak aman

dari teori Bird (1990) karena relevan untuk menggambarkan perilaku tidak aman supir bus

Mayasari Bakti saat mengemudi tahun 2013. Jenis-jenis perilaku tidak aman supir saat

mengemudi meliputi:

1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang

2. Gagal dalam mengamankan

3. Bekerja dengan kecepatan yang berbahaya

4. Menghilangkan alat pengaman

5. Membuat alat pengaman tidak berfungsi

6. Menggunakan peralatan yang rusak

7. Menggunakan peralatan yang tidak sesuai

8. Tidak menggunakan APD dengan benar

9. Pengisian/pembebanan yang tidak sesuai

10. Posisi tubuh yang salah

11. Berkelakar atau bersenda gurau

12. Bekerja dibawah pengaruh alkohol atau obat-obatan

Peneliti hanya meneliti 12 jenis dari 15 jenis-jenis perilaku tidak aman Bird (1990).

Jenis-jenis perilaku tidak aman dari teori Bird (1990) yang tidak diteliti ialah: gagal dalam

Page 37: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

24

24

memberi peringatan, maksudnya ialah pihak pengawas/pihak yang berwenang tidak

menegur/tidak memberi peringatan pekerja yang melakukan kesalahan saat bekerja, atau

pekerja tidak menegur kepada pekerja lain yang melakukan kesalahan saat bekerja. Dalam

konteks supir saat mengemudi, pihak pengawas/pihak yang berwenang memang tidak bisa

menegur/memberi peringatan terhadap supir yang melakukan perilaku tidak aman saat

supir mengemudi, begitu juga dengan sesama supir; cara mengangkat yang salah, ini tidak

diteliti sebab supir tidak mengangkat barang saat mengemudi; dan memperbaiki peralatan

yang sedang beroperasi, ini tidak diteliti sebab supir bus pada hakikatnya tidak bisa

memperbaiki peralatan mesin saat mengemudi.

Dengan meneliti 12 jenis perilaku tidak aman tersebut dengan cara observasi dan

wawancara mendalam, diharapkan dapat memberikan informasi berupa gambaran perilaku

tidak aman supir bus Mayasari Bakti saat mengemudi tahun 2013.

Page 38: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

25

25

3.2. Definisi Istilah

Tabel 3.1 Definisi Istilah NO INFORMASI DEFINISI METODE INSTRUMEN HASIL INFORMAN

1 Perilaku tidak

aman supir saat

mengemudi.

Tingkah laku

berkendara tidak

aman yang

dilakukan supir bus

Mayasari Bakti.

Wawancara,

observasi.

Pedoman

wawancara,

lembar

observasi.

Jenis-jenis

perilaku tidak

aman

mengemudi.

- Supir

- Kondektur

2. Melakukan

pekerjaan tanpa

wewenang.

Mengemudi bus

Mayasari Bakti

yang dilakukan

oleh supir yang

tidak mempunyai

SIM B1 umum dan

oleh supir di luar

Mayasari Bakti.

Wawancara,

observasi.

Pedoman

wawancara,

lembar

observasi.

Pernyataan supir

menyangkut

pengalaman dan

motivasi terkait

melakukan

pekerjaan tanpa

wewenang.

- Direktur

Mayasari

Bakti

- Supir

- Kondektur

3. Gagal dalam

mengamankan

Supir mengetahui

ada kerusakan pada

alat-alat bus,

seperti ban,

komponen mesin,

atau alat-alat

lainnya, tetapi tetap

memaksa untuk

menjalankan bus.

Wawancara,

observasi.

Pedoman

wawancara,

lembar

observasi.

Pernyataan supir

menyangkut

pengalaman dan

motivasi terkait

gagal dalam

mengamankan.

-Supir

-Kondektur

4. Bekerja dengan

kecepatan yang

berbahaya.

Mengemudikan bus

dengan kecepatan

tinggi yang

melebihi regulasi

pemerintah.

Wawancara,

observasi

Pedoman

wawancara,

lembar

observasi

Pernyataan supir

menyangkut

pengalaman dan

motivasi terkait

bekerja dengan

kecepatan

berbahaya.

-Supir

-Kondektur

5. Menghilangkan

alat pengaman.

Supir

menghilangkan alat

pengaman pada

bus.

Wawancara,

observasi.

Pedoman

wawancara,

lembar

observasi.

Pernyataan supir

menyangkut

pengalaman dan

motivasi terkait

menghilangkan

alat pengaman.

-Supir

-Kondektur

6. Membuat alat

pengaman tidak

Supir merusakkan

alat pengaman pada

Wawancara,

observasi.

Pedoman

wawancara,

Pernyataan supir

menyangkut

-Supir

-Kondektur

Page 39: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

26

26

berfungsi. bus. lembar

observasi.

pengalaman dan

motivasi terkait

membuat alat

pengaman tidak

berfungsi.

7. Menggunakan

peralatan yang

rusak.

Supir

mengemudikan bus

dengan beberapa

komponen

peralatan yang

rusak.

Wawancara,

observasi.

Pedoman

wawancara,

lembar

observasi.

Pernyataan supir

menyangkut

pengalaman dan

motivasi terkait

menggunakan

peralatan yang

rusak.

-Supir

-Kondektur

8. Menggunakan

peralatan yang

tidak sesuai.

Supir

menggunakan

komponen

peralatan bus yang

tidak semestinya

atau di luar standar

bus.

Wawancara,

observasi.

Pedoman

wawancara,

lembar

observasi.

Pernyataan supir

menyangkut

pengalaman dan

motivasi terkait

menggunakan

peralatan yang

tidak sesuai.

-Supir

-Kondektur

9. Tidak

menggunakan

APD dengan

benar.

Supir tidak

menggunakan

sabuk pengaman

ketika mengemudi.

Wawancara,

observasi

Pedoman

wawancara,

lembar

observasi.

Pernyataan supir

menyangkut

pengalaman dan

motivasi terkait

tidak

menggunakan

APD dengan

benar.

-Supir

-Kondektur

10. Pengisian/pemb

ebanan yang

tidak sesuai.

Perilaku supir

untuk mengangkut

penumpang

melebihi kapasitas

angkut secara

berlebihan.

Wawancara,

observasi.

Pedoman

wawancara,

lembar

observasi.

Pernyataan supir

menyangkut

pengalaman dan

motivasi terkait

pengisian/pembe

banan yang

tidak sesuai.

-Supir

-Kondektur

11. Posisi tubuh

yang salah.

Postur tubuh supir

yang janggal pada

saat mengemudi.

Wawancara,

observasi

Pedoman

wawancara,

lembar

observasi.

Pernyataan supir

menyangkut

pengalaman dan

motivasi terkait

posisi atau sikap

tubuh yang

-Supir

-Kondektur

Page 40: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

27

27

salah.

12. Bersenda gurau

sambil

menggunakan

handphone.

Bercanda sambil

berbicara melalui

handphone saat

mengemudi.

Wawancara,

observasi

Pedoman

wawancara,

lembar

observasi.

Pernyataan supir

menyangkut

pengalaman dan

motivasi terkait

berkelakar atau

bersenda gurau

melalui

handphone saat

mengemudi.

-Supir

-Kondektur

13. Bekerja dibawah

pengaruh

alkohol atau

obat-obatan.

Mengemudikan bus

setelah

mengkonsumsi

alkohol atau obat-

obatan

Wawancara Pedoman

wawancara,

lembar

observasi

Pernyataan

supir

menyangkut

pengalaman dan

motivasi terkait

bekerja dibawah

pengaruh

alkohol atau

obat-obatan.

-Supir

-Kondektur

Page 41: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

28

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena informasi yang dihasilkan

dari penelitian ini berupa gambaran perilaku tidak aman supir bus Mayasari Bakti saat

mengemudi tahun 2013. Dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan gambaran perilaku

tidak aman mengemudi berdasarkan pengalaman supir dan fakta-fakta yang ada melalui

penggalian informasi seperti wawancara dan observasi.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2013 dengan lokasi

penelitian di pool Mayasari Bakti, Ciracas – Jakarta Timur, di dalam bus Mayasari Bakti

rute Rambutan – Bekasi, Rambutan – Grogol, dan Bekasi – Cililitan.

4.3 Informan

Teknik pengambilan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang dilakukan secara langsung

melalui pertimbangan-pertimbangan yang ditentukan oleh peneliti dengan menggunakan

prinsip kesesuaian (appropriatness) dan kecukupan (adequency).

Informan dalam penelitian ini adalah supir bus Mayasari Bakti, dan kondektur bus

Mayasari Bakti.

Page 42: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

29

29

Pertama, supir bus Mayasari Bakti dipilih sebagai informan karena supir adalah

pihak yang terlibat langsung dalam perilaku tidak aman saat mengemudi yang akan diteliti.

Untuk mendapatkan informasi dari supir mengenai perilaku tidak aman saat mengemudi,

metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Kedua, kondektur bus Mayasari

Bakti, kondektur bus Mayasari Bakti dipilih sebab mereka setiap harinya bersama dengan

supir bus sehingga dianggap mengetahui perilaku tidak aman supir selama mengemudi.

Untuk mendapatkan informasi dari kondektur bus Mayasari Bakti, metode yang digunakan

adalah wawancara.

Tabel 4.1 Informan Penelitian

NO NAMA PEKERJAAN

1. Bapak A Supir bus Mayasari Bakti

2. Bapak B Supir bus Mayasari Bakti

3. Bapak C Supir bus Mayasari Bakti

4. Bapak AA Kondektur bus Mayasari

Bakti

5. Bapak AB Kondektur bus Mayasari

Bakti

6. Bapak AC Kondektur bus Mayasari

Bakti

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yaitu mahasiswa peminatan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja, program studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Maksud dari peneliti sendiri dapat dipahami sebagai alat yang dapat

mengungkapkan fakta-fakta di lapangan dan tidak ada alat yang paling tepat dan elastis

untuk mengungkapkan data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri (Satori dan Komariah,

Page 43: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

30

30

2009). Si peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analis,

penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya (Moleong, 2007)

Selanjutnya, peneliti akan mengembangkan suatu instrumen penelitian sederhana untuk

melengkapi data yang dibutuhkan. Instrumen sederhana yang akan digunakan oleh peneliti

adalah:

1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan tertulis yang akan ditanyakan

kepada informan. Pedoman wawancara dibuat berdasarkan pola penelitian yang telah

ditentukan oleh peneliti.

2. Lembar observasi

Berfungsi untuk membantu peneliti dalam mengamati objek penelitian.

3. Buku catatan

Berfungsi untuk mencatat semua hasil percakapan dengan sumber data.

4. Alat perekam

Berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan.

5. Kamera

Berfungsi untuk mengambil gambar yang berhubungan dengan masalah penelitian.

4.5 Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer mengenai deskripsi perilaku tidak aman supir bus Mayasari Bakti saat

mengemudi didapatkan melalui wawancara kepada para informan penelitian dengan

menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun oleh peneliti. Selain itu, data

Page 44: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

31

31

primer dalam penelitian ini juga diperoleh dari hasil observasi terhadap perilaku tidak

aman supir saat mengemudi dengan menggunakan lembar observasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data profil PT Mayasari Bakti, dan data kecelakaan bus

Mayasari Bakti tahun 2012.

4.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi dan

wawancara.

1. Observasi

Menurut Bungin (2012), observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan

data di mana seorang peneliti melakukan pengamatan pada masyarakat yang menjadi

objeknya. Teknik pengamatan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah

pengamatan tertutup, yaitu dimana pengamatnya beroperasi dan mengadakan

pengamatan tanpa diketahui oleh para subjeknya (Moeloeng, 2007). Peneliti

mengobservasi perilaku tidak aman supir bus dengan mengikuti perjalanan bus selama

satu reet. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi

untuk mengamati secara langsung perilaku tidak aman supir saat mengemudi.

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini akan dilakukan kepada informan-informan

dengan menggunakan pedoman wawancara untuk mewawancarai para informan.

Wawancara kepada para informan dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai

perilaku tidak aman supir bus Mayasari Bakti saat mengemudi.

Page 45: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

32

32

4.7 Pengolahan Data

1. Mengumpulkan semua data yang diperoleh dari semua informan melalui wawancara,

dan observasi.

2. Data yang telah disusun dalam bentuk transkrip data dikategorisasikan dalam bentuk

matriks.

3. Selanjutnya dilakukan analisis data dan intepretasi data.

4.8 Analisis Data

Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya sampai

jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema, dan polanya. Dengan demikian, data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya serta mencarinya bila diperlukan.

Dalam penelitian ini, data-data yang telah dikumpulkan melalui wawancara dan

observasi, kemudian dirangkum dan dikategorikan ke dalam pola-pola perilaku tidak

aman saat mengemudi yang telah ditentukan oleh peneliti.

2. Data Display (Penyajian Data)b

Setelah data direduksi, tahap selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam

penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

Page 46: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

33

33

bagan, flowchart, dan sejenisnya. Yang sering digunakan dalam menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan

menyajikan data, akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi. Dalam

penelitian ini, penyajian data dilakukan dengan cara menjabarkan hasil penelitian

dalam bentuk narasi dan dilengkapi dengan transkrip/matriks wawancara yang

disesuaikan dengan kategori perilaku tidak aman saat mengemudi yang telah

ditentukan oleh peneliti. Penyajian data akan didukung dengan hasil observasi.

3. Conclusing Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan/Verifikasi)

Kesimpulan dalam penelitian ini berupa deskripsi perilaku-perilaku tidak aman

Supir bus Mayasari Bakti saat mengemudi.

4.9 Keabsahan Data

Menurut Moleong (2007), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin (1978) dalam Moleong (2007) membedakan

empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaaan yang memanfaatkan penggunaan

sumber, metode, penyidik, dan teori. Namun, menurut Sugiyono (2007) dalam Prastowo

(2010), sebagai teknik pengumpulan data, ada dua jenis triangulasi, yakni triangulasi

teknik/metode dan triangulasi sumber.

Menurut Patton (1987) dalam Moleong (2007), triangulasi sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam konteks penelitian kualitatif, sedangkan

triangulasi metode ialah pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan

Page 47: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

34

34

metode yang sama. Agar data yang dihasilkan benar-benar akurat dan terpercaya, maka

dalam penelitian ini dilakukan triangulasi sumber dan triangulasi metode, seperti berikut

ini:

Page 48: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

35

35

Tabel 4.2

Triangulasi metode dan triangulasi sumber

No

Informasi

Teknik Pengumpulan Data

Informan

Wawancara

Observasi

1.

Melakukan pekerjaan tanpa wewenang.

-Supir

-Kondektur

2. Gagal dalam mengamankan -Supir

-Kondektur

3. Bekerja dengan kecepatan yang

berbahaya.

-Supir

-Kondektur

4. Menghilangkan alat pengaman

-Supir

-Kondektur

5. Membuat alat pengaman tidak berfungsi

-Supir

-Kondektur

6. Menggunakan peralatan yang rusak

-Supir

-Kondektur

7. Menggunakan peralatan yang tidak

sesuai

-Supir

-Kondektur

8. Tidak menggunakan APD dengan benar

-Supir

-Kondektur

Page 49: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

36

36

9. Pengisian/pembebanan yang tidak

sesuai

-Supir

-Kondektur

10.

Posisi tubuh yang salah.

-Supir

-Kondektur

11.

Bersenda gurau atau menggunakan

handphone.

-Supir

-Kondektur

12. Bekerja dibawah pengaruh alkohol atau

obat-obatan

_

-Supir

-Kondektur

Page 50: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

37

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Perusahaan

5.1.1. Riwayat Singkat Perusahaan

PT Mayasari Bakti didirikan tahun 1964 oleh Engkud Mahpud dan melayani

trayek Cililitan - Tanjung Priok. Perusahaan otobus ini berkembang pada tahun

1970 ketika Gubernur Jakarta, yakni Ali Sadikin memberikan bantuan kredit

pengadaan bus kota di Jakarta kepada beberapa operator buskota.

Ketika tahun 1982, beberapa operator terpaksa 'dilebur' ke dalam PPD,

kecuali Mayasari Bakti yang tetap bertahan sebagai operator swasta, dan bertahan

hingga sekarang, meskipun beberapa rute nya terpaksa dihapus karena

bersinggungan dengan Transjakarta

PT Mayasari Bakti didirikan untuk membantu program pemerintah dalam

penyediaan sarana transportasi masyarakat serta membuka lapangan kerja

masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, PT Mayasari

Bakti juga selalu memajukan dan mengembangkan perusahaan serta mencari

keuntungan perusahaan yang besar sehingga baik untuk kehidupan dan

kelangsungan perusahaan.

Bidang usaha utama yang dilaksanakan PT Mayasari Bakti saat ini adalah

menyediakan sarana jasa transportasi untuk masyarakat Jakarta, Tangerang,

Page 51: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

38

38

Depok, dan Bekasi. Seiring dengan perkembangan dan situasi, perusahaan

menangkap peluang dengan merambah bisnis usaha dengan melayani wilayah

Parahyangan Timur (Bandung, Garut, Tasikmalaya, Banjarsari, Sumedang, Bogor,

dan Sukabumi).

5.1.2. Mesin dan Sasis

Bus Mayasari Bakti didominasi oleh sasis dan mesin bus asal Jepang yaitu

Hino. Tetapi untuk beberapa tipe bus lama, Mayasari Bakti menggunakan sasis

dan mesin Mercedes-Benz. Sejak dua tahun belakangan ini, Mayasari Bakti

mengadakan pembenahan untuk moda transportasi mereka, seperti yang umum

dilakukan pada bus dengan nomor trayek P9A dan P6. Untuk beberapa bus,

seperti PAC 52 dan PAC 05, mesin dan sasis masih menggunakan yang lama,

tetapi didress up sebagai bus baru. Secara umum, bus Mayasari Bakti

menggunakan karoseri Mayasari Utama, selebihnya mereka menggunakan

Laksana dan juga Rahayu Santosa. Yang terkenal di antara ketiga karoseri

tersebut adalah Laksana Nucleus 3 yang lazim dipergunakan untuk Bus Antar

Kota dan Antar Provinsi, dan juga Rahayu Santosa Evo X yang bisa ditemui pada

bus dengan nomor trayek PAC05 dan PAC52.

5.1.3. Visi dan Misi

Setiap perusahaan tentunya memiliki visi dan misi yang jelas agar masa

depan perusahaan baik. Begitu juga halnya PT Mayasari Bakti memiliki visi dan

misi sebagai berikut:

Page 52: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

39

39

Visi:

“Menjadi perusahaan angkutan umum yang terpercaya dan terkemuka di

Indonesia.”

Tujuan Visi:

1. Jenis perusahaan yang ingin diwujudkan

2. Menetapkan arah yang dituju oleh setiap karyawan

3. Memberdayakan karyawan

Misi:

“Meningkatkan dan menyelenggarakan angkutan umum berkelanjutan kepada

masyarakat melalui pelayanan bernuansa religius yang memungkinkan PT

Mayasari Bakti tumbuh dan berkembang.”

Tujuan Misi:

1. Menjelaskan kerja organisasi secara ringkas dan nyata

2. Mudah dimengerti oleh setiap karyawan

3. Berorientasi pada pelanggan, memfokuskan pada jasa angkutan.

5.2. Jenis-Jenis Perilaku Tidak Aman Supir Saat Mengemudi

5.2.1. Gambaran Supir Melakukan Pekerjaan Tanpa Wewenang

Gambaran supir melakukan pekerjaan tanpa wewenang dalam penelitian ini

adalah mengemudi bus Mayasari Bakti yang dilakukan oleh supir yang tidak

mempunyai SIM B1 umum dan bukan supir resmi bus Mayasari Bakti.

Page 53: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

40

40

Semua supir bus Mayasari Bakti memiliki SIM B1 umum. Ketika

diwawancarai, semua supir bus Mayasari Bakti sudah memiliki SIM B1 umum,

begitupun saat diobservasi, supir tersebut dapat menunjukkan SIM B1 umum

mereka.

“Punya, kalau SIM B1 umum mah.” (Bapak A, supir)

“Ya, ada, punya. Pasti punya, kalau nggak punya ya nggak bisa narik lah.

Nggak bisa jalan kalau nggak punya SIM. Soalnya dari perusahaan kalo….,

bisa ngelamar di perusahaan kalo nggak ada SIM ya nggak bisa diterima.”

(Bapak B, supir)

“Punya, setiap supir pasti ada.” (Bapak C, supir)

Selain itu, berdasarkan informasi dari Bapak A diketahui bahwa masih ada

supir menyuruh temannya yang masih termasuk supir bus Mayasari Bakti untuk

membawakan bus yang dia bawa, hanya saja „supir tembak‟ ini tidak tercantum di

Surat Perintah Jalan (SPJ) bus yang dia bawa. Surat Perintah Jalan (SPJ), ialah

dokumen resmi yang dipegang oleh supir bus dan dikeluarkan oleh perusahaan

sebagai bukti penunjukan kerja. Supir berbuat demikian sebab mereka merasa

lelah atau sakit.

“Bukan nggak resmi supir tembak itu, resmi cuman nggak tercantum di SPJ

gitu. Ya karyawan, cuman nggak ada di SPJ aja, lain jadwal. Pernah kasih

ke orang, tapi masih supir juga, yang nggak tercantum di SPJ. Kalo lagi

capek, temen lagi nganggur, ya kita kasih.” (Bapak A, supir)

Page 54: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

41

41

“Pernah nyuruh orang, tapi supir Mayasari juga. Kalo misalnya pas lagi

capek, ya disuruh bawa. Ya istilahnya kalo nyari makan kantong sendiri kan

nggak sayang, istilahnya kan dia kasih kerjaan dari pada dia istilahnya

nganggur ya lumayan. Istilahnya, pergaulan gitu namanya, kalo di

Mayasari. ” (Bapak B, supir)

“Ya, supir tembak, tapi karyawan, sama-sama karyawan Mayasari. Ya

supir, cuman dia nganggur, gitu. Lagi nggak kerja, kita nembak ya dikasih.”

(Bapak C, supir)

Para kondektur juga menyatakan hal yang sama, adanya supir tembak ini

disebabkan supir tersebut merasa lelah akibat kerja dan menyuruh temannya yang

memiliki waktu kosong untuk menggantikannya.

“Jadi nggak supir yang lain, nggak bisa kan. Kalo bawa orang lain kan ini

nya diperiksa kalau keluar, diperiksa dulu, ini nya sama surat perjalanan

itu. Yang periksa pak keamanan itu yang di luar. Kalo bus nya mau keluar

di iniin dikasih itu….SPJ, lembaran itu yang merah itu. Paling kalo supir

mau ngasih, ke supir yang masih satu land. Biasanya supir begitu karna

pengen istirahat.” (Bapak AA, kondektur)

“Kalo sama yang lain mah nggak pernah kalo bukan karyawan, kecuali kalo

misalnya karyawan masih supir sini, nah baru. Supir begitu gara-gara

capek. ” (Bapak AB, kondektur)

Page 55: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

42

42

“Ya pernah, tapi supir juga, kalo bukan supir mah ama orang dalem juga

nggak boleh. Biasanya si supir ngeluh sakit, makanya dikasih ke kawan.”

(Bapak AC, kondektur)

Berdasarkan hasil observasi, peneliti tidak menemukan ada supir yang

digantikan oleh supir lainnya.

5.2.2. Gambaran Supir Gagal dalam Mengamankan

Gambaran supir gagal dalam mengamankan dalam penelitian ini ialah supir

mengetahui ada kerusakan pada alat-alat bus, seperti ban, komponen mesin, atau

alat-alat lainnya, tetapi tetap memaksa untuk menjalankan bus. Dari pengalaman

Bapak A, diketahui bahwa dia belum pernah mengalami kerusakan mesin ketika

mengemudi bus, hanya saja yang sering terjadi adalah kempesnya ban, sehingga

Bapak A meminggirkan bus dan mengganti bannya di pinggir jalan. Bapak A

tidak memaksa terus membawa bus tersebut sebab khawatir bisa fatal dan

berisiko.

“Kalau mesin mah belum pernah rusak di jalanan belum pernah, paling

kempes ban, kempes ban tapi minggir. Kalau dipaksain kan kempes ban

bisa repot. Kalau pun seandainya mesin ada gangguan di jalan mending

diminggirin, daripada dipaksain jadi fatal sifatnya, mending dipinggirin.”

(Bapak A, supir)

Bapak B mengatakan jika dia dalam kondisi seperti itu, dia lebih memilih

untuk langsung pulang ke pool jika bannya kempes sebab menurutnya ini musibah

dan beban bagi supir yang jika dipaksakan akan berbahaya, dan jika ada sedikit

Page 56: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

43

43

gangguan pada komponen mesin maka tidak dipaksa jalan. Seperti Bapak B,

Bapak C tidak memaksakan jalan walaupun ada gangguan pada komponen mesin

atau komponen lainnya pada bus, sebab jika dipaksakan akan berbahaya, sehingga

Bapak C memanggil storing atau derek resmi Mayasari Bakti untuk membawa bus

ke pool.

“Yaa kalau udah jalan kan bahaya, misalkan kan, terus tiba-tiba berhenti

kan, anginnya, kalau dipaksa jalan kan bahaya. Kebanyakan gitu yang

berhenti di pinggir jalan itu kan ada yang tiba-tiba selang angin buat rem

nya bocor, mesinnya rada-rada error. Yah paling masalah nya selang angin

buat rem nya bocor. Saya kalau tahu begitu langsung pulang, itu kan

musibah, beban buat supir, ya pulang. Ya kalau ban bocor mah gak bisa

jalan, itu kalo masalah ban.” (Bapak B, supir)

“Nggak pernah juga, nggak pernah paksain jalan. Kan terasa, ada tanda-

tanda pasti. Dalam mesin kan, istilah nya kan, ada.., terasa, macet apa atau

keluar asap terus cari air. Misalnya rem, angin nya udah kurang atau apa,

kan keliatan itu, udah ada tanda-tanda. Misal kopling, kopling lengket,

berarti dari kopling udah ada tanda-tandanya rusak, ini kalo bagi yang

ngerti, tapi kita bisa ngerasa lah, pakai perasaan gitu istilahnya. Kalau rem

misalnya angin udah, feeling aja gitu, berarti udah ada, dari selang atau

dari mana udah ada yang bocor. Kalo kopling kan, pas lengket, lengket kalo

ada minyaknya, itu kalo minyaknya kurang berarti ada yang bocor. Tapi

bus pasti dipinggirin, nunggu storing. Kalo dipaksa jalan kan bahaya. ”

(Bapak C, supir)

Page 57: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

44

44

Bapak AA sebagai kondektur juga menjelaskan bahwa jika bus ada

gangguan, mereka menyuruh supir meminggirkan bus untuk mengecek dan

melakukan tindakan pertama, seandainya tidak bisa, bus dibawa pulang ke pool.

“Kalau ada tanda-tanda, umpamanya AC dan mesin panas, ya udah aja

berhenti pulang masukin ke pool, pulang aja seperti ada ini kempes ban,

pulang aja, pulang ke pool. Kalau dipinggirin ke jalan mah repot. Repot

ada ini.., ada apa…, derek yang liar itu. Ya kalo mesinnya ada kerusakan

mah Bapak pasti suruh berenti, kadang-kadang kalo supir ini kan udah

pengalaman.., berenti aja gitu kalo-kalo ada kerusakan, punya feeling.”

(Bapak AA, kondektur)

Bapak AB dan Bapak AC selaku kondektur juga menjelaskan bahwa bus

mereka tidak dipaksa jalan meskipun ada sedikit gangguan mesin pada bus,

menurut mereka hal itu dilakukan sebab kalau dipaksakan khawatir kerusakan bus

semakin parah.

“Kalau memang nggak terlalu parah macet bis, pernah mau ke mana gitu

.…, tiba-tiba ngebul mesin, tapi mesin masih bisa jalan. Mesin kan pernah

ngebul, hampir kayak kebakaran, tapi untung radiator nya langsung diisi

air, supir langsung berentiin bus, kan gangguan di jalan. Dari pool kan

nggak mungkin kan lagi rusak jadi batal bawa, gangguan kan di jalan.

Kalau masih nggak bisa jalan, nggak dipaksain. Kalau kondisi berbahaya

ya kita pinggirin. Kalo kira-kira tempatnya aman, taro.” (Bapak AB,

kondektur)

Page 58: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

45

45

“Ya kalau begitu kita cari tempat yang aman, artinya kita cari tempat yang

aman yang nggak mengganggu kendaraan lain, dipinggirin. Jadi yang jelas

kalau kita kendaraan lagi error terus dijalanin terus, kita cari tempat yang

aman, parkir terutama. Jadi kalo bisa dipaksakan pulang, ya pulang. Mobil

ya begitu, kalau kita udah ngerasa ada gejala terus kita paksain, akhirnya

makin parah.” (Bapak AC, kondektur)

Pada saat peneliti sedang observasi, tidak ditemui adanya supir yang gagal

dalam mengamankan busnya.

5.2.3. Gambaran Supir Bekerja dengan Kecepatan Berbahaya

Bekerja dengan kecepatan berbahaya dalam penelitian ini adalah

mengemudikan bus dengan kecepatan yang melebihi peraturan yang telah

ditetapkan pemerintah. Menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009, batas

kecepatan maksimum kendaraan roda empat atau lebih di jalan tol ialah 80

km/jam dan minimal 60 km/jam, dan kelajuan kendaraan bus umum di kawasan

jalan umum kota Jakarta ialah minimal 20 km/jam dan maksimal 40 km/jam.

Dari hasil wawancara dengan supir diketahui mereka sering membawa bus

dengan kecepatan antara 40 km/jam sampai 80 km/jam di jalan raya, dan 80

km/jam sampai 100 km/jam di tol. Alasan mereka melaju dengan kecepatan

seperti itu ialah ingin cepat sampai, kejar waktu, dan bisa mengatur selah, yakni

mengatur jeda antara satu bis dengan bis lainnya ketika berhenti untuk mencari

penumpang.

Page 59: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

46

46

“Biasanya lari 80 ke 100 di tol, di jalan biasa ya 60 lah. Ya supaya cepat

sampai, selain itu supaya ngatur selah dengan yang di belakang.” (Bapak

A, supir)

“Ya, sering lari 70 lah, kalo di tol sampe 80. Alasannya pengen agak cepet.”

(Bapak B, supir)

“Ya paling sering 80 lah, kalo di jalan tol mah. Kalo di jalan biasa lari 40.

Alasannya supaya cepet sampe.” (Bapak C, supir)

Gambar 5.1 Kecepatan Maksimal yang Diperbolehkan

Seperti yang diutarakan oleh supir, para kondektur juga mengatakan bahwa

biasanya supir melaju dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam sampai 100 km/jam

di tol, dan 40 km/jam sampai 80 km/jam di jalan umum. Menurut mereka, alasan

supir melaju dengan kecepatan seperti itu karena ingin mengejar waktu dan bisa

mengatur selah dengan bus yang ada di depan dan belakangnya.

Page 60: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

47

47

“Ya begini, paling 60 lah. Di tol bisa 80. Biasa, ngatur selah.” (Bapak AA,

kondektur)

“Kalau buat di tol jalan lancar, bisa 100. Kalau jalan biasa paling 80.

Alasannya ya sistem ini kan belakang nya kan ada, kalau kita terlalu

lambat, kita nyampe di terminal dorong orang, tahu-tahu kita di

belakangnya udah ngedorong lagi, sedangkan yang di depannya masih baru

di sana, kita masih di depan situ, jadi sewanya kan nggak belum numpuk,

belum ada gitu. Ya jadi ngatur selah. Kadang-kadang kan ribut kalau

kurang rapet-kurang rapet, itu yang di belakang kita penuh, kursi belakang

kita masih kosong. Minta gantian, jadinya ya omel-omelan, kadang

berantem kadang-kadang.” (Bapak AB, kondektur)

“Paling sering lari 80 kalo di tol, di jalan biasa paling 40. Ya.., pengen

kejar sama nguber waktu.” (Bapak AC, kondektur)

Pada saat peneliti sedang observasi terhadap ketiga supir, mereka membawa

bus dengan kecepatan rata-rata antara 80 km/jam sampai 100 km/jam di jalan tol,

dan rata-rata antara 30 km/jam sampai 60 km/jam di jalan umum.

5.2.4. Gambaran Supir Menghilangkan Alat Pengaman

Menghilangkan alat pengaman dalam penelitian ini adalah melepas alat

pengaman pada bus, seperti lampu sen, seat bealt, rem, spion, klakson, dan

penghapus kaca. Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan, mereka

tidak pernah menghilangkan atau melepas alat-alat pengaman pada bus dengan

alasan bahwa mereka menganggap alat-alat itu penting dan fital saat mengemudi.

Page 61: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

48

48

“Nggak pernah ngilangin kalo lagi jalan. Tapi kalo di pool, bus diem, spion

kita pindahin, rawan. Lagian kan bus nya punya orang.” (Bapak A, supir)

“Belum pernah saya. Belum pernah kalo semacam sen gitu, atau klakson,

atau lainnya, belum pernah. Buat apaan ?” (Bapak B, supir)

“Klakson ada, lampu sen ada, kayaknya semua ada, tetep ada. Semuanya

harus ada.” (Bapak C, supir)

“Belum pernah, ya nggak, kan itu mah ini, kalo misalkan spion gitu kan

penting kalo jalan. Nggak itu mah, semua harus ada. Spion, bangsa sen,

semua hidup.” (Bapak AA, kondektur)

“Nggak pernah, contoh kalau spion kan, kalo nggak ada itu kan kita nggak

bisa jalan, kalau sabuk pengaman juga nggak pernah, kalau di bus selalu

nempel.” (Bapak AB, kondektur)

“Kalo yang sekarang sih, ya masih jelek-jelek, masih ada, ada semua sih.

Lampu ada, klakson ada, penghapus kaca ada. Ya nggak pernah dihilangin,

misalnya wiper atau kaca pembersih, kalau itu kan istilahnya penting itu,

nggak bisa dihilangin.” (Bapak AC, kondektur)

Berdasarkan hasil observasi, peneliti tidak menemukan adanya supir yang

menghilangkan alat pengaman pada bus, hal ini dibuktikan dengan masih

tersedianya alat-alat pengaman tersebut dalam bus, seperti: rem, seat belt, spion,

klakson, lampu sen, dan witer (penghapus kaca). Berdasarkan hasil wawancara

dengan semua informan, mereka tidak pernah menghilangkan atau melepas alat-

Page 62: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

49

49

alat pengaman pada bus dengan alasan bahwa mereka menganggap alat-alat itu

penting dan fital saat mengemudi. Dari hal ini diketahui bahwa supir bus Mayasari

Bakti masih memiliki tingkat kesadaran dan rasa memiliki serta kepedulian yang

tinggi, di mana para supir ini menjaga alat-alat pengaman pada bus agar tidak

hilang, atau tetap berada di dalam bus.

5.2.5. Gambaran Supir Membuat Alat Pengaman Tidak Berfungsi

Membuat alat pengaman tidak berfungsi dalam penelitian ini adalah supir

sengaja merusak alat-alat pengaman pada bus seperti rem, spion, klakson, lampu

sen, witer (penghapus kaca), dan seat belt. Menurut para informan, alat-alat

pengaman pada bus tetap berfungsi sebagai mana mestinya, sebab mereka tahu

akan keuntungan dari alat-alat pengaman tersebut.

“Belum, belum pernah ngerusakin harta orang. Nggak pernah, mobil orang

kan, ya udah dibiarin gitu aja, nggak dirusakin.” (Bapak A, supir)

“Belum pernah, buat apaan ? Lagian nggak ada untungnya.” (Bapak B,

supir)

“Nggak pernah dirusak. Semuanya masih berfungsi, satu contoh misal

spion, kalo spionnya rusak, takut sama motor, kan jaman sekarang kan

motor suka selap-selip gitu, itu yang ditakutin.” (Bapak C, supir)

“Nggak itu, itu mah ini, umpama kalo spion gitu kan ya, nggak…, itu mah,

harus berfungsi. Spion, bangsa sen, semua idup.” (Bapak AA, kondektur)

“Ya nggak mau lah. Ya istilahnya ladang dia kok.” (Bapak AB, kondektur)

Page 63: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

50

50

“Setahu saya nggak pernah, alhamdulillah. Kalo supir saya belum pernah

ada kasus begini. Karna semuanya itu penting” (Bapak AC, kondektur)

Berdasarkan hasil observasi, peneliti tidak menemukan alat pengaman yang

rusak pada bus, seperti rem, spion, klakson, lampu sen, witer (penghapus kaca),

dan seat belt. semuanya berfungsi sebagaimana mestinya. Menurut para informan,

alat-alat pengaman pada bus tetap berfungsi sebagai mana mestinya, sebab mereka

tahu keuntungan dari alat-alat pengaman tersebut. Dari hal ini diketahui bahwa

supir bus Mayasari Bakti masih memiliki tingkat kesadaran dan rasa memiliki

serta kepedulian yang tinggi, di mana para supir ini menjaga alat-alat pengaman

pada bus agar tidak cepat rusak, atau tetap berada dalam kondisi baik.

5.2.6. Gambaran Supir Menggunakan Peralatan yang Rusak

Menggunakan peralatan yang rusak dalam penelitian ini adalah mengunakan

alat yang tidak berfungsi dengan baik saat membawa bus. Berdasarkan hasil

wawancara dengan supir, mereka pernah mengalami kerusakan di rem dan

kopling, selain itu terdapat juga kerusakan speedometer milik Bapak B, jok yang

rusak milik Bapak A, dan kabel penghidup lampu sen yang terkadang mati milik

Bapak C.

“Ya pasti ada juga yang rusak, pengalaman saya, biasanya yang rusak sih

kopling, tapi kalo sekarang jok, sekarang kan joknya nggak jalan. Joknya

itu kadang-kadang copot, barusan mah itu. Hari ini jok nya mau di service.”

(Bapak A, supir)

Page 64: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

51

51

Gambar 5.2 Kursi Bapak A yang Rusak

“Kalo di bus saya, speedometer udah nggak fungsi, yaa…, pake perkiraan

aja. Kalo di service juga jarang ditanggepin, kalo masalah speedometer

nya, soalnya mekanik mau ngurus kerusakan-kerusakan yang gede aja.

Kalo yang lain biasanya rem dan kopling.” (Bapak B, supir)

Gambar 5.3 Speedometer Bapak B yang Tidak Berfungsi

Page 65: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

52

52

“Biasanya yang sering rusak paling rem, kopling. Terus juga paling ini

yang sering rusak, kabel buat ngedip lampu sen, itu ada alatnya yang

sambung ke lampunya. Tapi kalo sekarang nggak ada yang rusak. ” (Bapak

C, supir)

Bapak AA menjelaskan bahwa jok supir nya mengalami sedikit kerusakan,

sedangkan Bapak AB menyatakan bahwa rem dan kopling di busnya sering rusak.

“Oh nggak ada, nggak ada, tapi tadi supir ngeluh jok, sih. Kalo yang lain

mah, contohnya lampu, lampu-lampu itu hidup, ya lampu dalem, lampu

rem, sen, pada-pada nyala, kipas juga ada, masih bagus. Apalagi kan tiap

sebulan sekali servis, kalo servis kan diperiksa oli. Servisnya ya gimana

ininya, keluar mobilnya, kalo tiap hari keluar jadi sering servis, ya gimana

keluarnya aja.” (Bapak AA, kondektur)

“Ya sering, kalo rusak mah sering, banyak. Ya kayak rem, rem macet, nggak

bisa jalan, sering. Kopling, kalo kopling rusak terus mobil mati dan nggak

kuat jalan, ya udah, diem. Ya udah, nungguin montir, ditarik. Rusaknya itu

di jalan, kalo berangkat dari pool mah nggak jadi keluar. Alatnya macet

kadang-kadang di jalan. Ya, nggak tahu kan, gangguan kan di jalan, kalo

dari pool kan nggak mungkin, lagi rusak ya batal bawa.” (Bapak AB,

kondektur)

“Kalo yang sekarang sih, ya masih jelek-jelek, masih ada, ada semua sih.

Lampu ada, klakson ada, wiper ada. Kalo masalah itu, pengemudi yang

lebih tahu.” (Bapak AC, kondektur)

Page 66: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

53

53

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan jok yang rusak di bus Bapak A,

terlihat bahwa besi di bawah jok tersebut sudah berkarat sehingga sulit bagi supir

untuk menyetel jok tersebut, dan terdapat pula speedometer yang tidak berfungsi

di bus Bapak B.

5.2.7. Gambaran Supir Menggunakan Peralatan yang Tidak Sesuai

Menggunakan peralatan yang tidak sesuai dalam penelitian ini adalah supir

menggunakan komponen peralatan bus yang tidak semestinya atau di luar standar

bus, seperti menggunakan sarung atau kain sebagai pengganti seat belt.

Semua informan menerangkan bahwa mereka tidak pernah menambah alat

apapun di luar standar bus, sebab perusahaan melarang hal tersebut.

“Nggak ada, saya nggak pernah ganti apa-apa, lagian belum pernah, ya

seadanya aja di bus ini. Nggak kepikiran sih, lagian ama perusahaan juga nggak

boleh.” (Bapak A, supir)

“Nggak ada, jarang saya temu kayak gitu. Kita sih belum berani

ngedandanin bus kayak gitu, yang adanya aja di bus ini.” (Bapak B, supir)

“Jadi, kalo di Mayasari ini kan udah nggak ada, istilahnya udah nggak

boleh lah, variasi mobil. Jadi perusahaan itu nggak mengizinkan lah, nggak

ngizinin kita masang macem-macem atau pasang selain…, yang murni-

murni aja itu, trayek itu nggak boleh, itupun kalau ketahuan ada yang

nggak sesuai suruh dibuka lagi.” (Bapak C, supir)

“Iya, sesuai standar, nggak ditambah-tambahin.” (Bapak AA, kondektur)

Page 67: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

54

54

“Nggak ada, jarang saya lihat supir begitu.” (Bapak AB, kondektur)

“Kayaknya nggak ada. Kalo kayak gitu sih, saya kurang tahu, kurang

merhatiin sih, tapi kayaknya nggak ada.” (Bapak AC, kondektur)

Berdasarkan hasil observasi, peneliti tidak menemukan supir yang menggunakan

peralatan tidak sesuai di bus.

5.2.8. Gambaran Supir Tidak Menggunakan APD dengan Benar

Tidak menggunakan APD dengan benar dalam penelitian adalah tidak

memakai seat belt saat mengemudi. Berdasarkan hasil wawancara dengan semua

informan, diketahui bahwa semua supir tidak mau memakai seat belt sebab

merasa repot, kurang nyaman, dan malas memakainya.

“Jarang dipake, ribet sih.” (Bapak A, supir)

“Jarang memang, soalnya ribet, harus begini-begini.” (Bapak B, supir)

“Ada sih, cuman males makenya.” (Bapak C, supir)

“Nggak pernah. Sebenarnya sih ada sabuk pengaman, cuman supir mungkin

males gitu. Gak tau lah saya juga.” (Bapak AA, kondektur)

“Sabuk pengaman ada, tapi nggak pernah dipake, kalo kata supir-supir sih,

ribet.” (Bapak AB, kondektur)

“Mereka nggak pernah make, alasannya mungkin nggak nyaman.” (Bapak

AC, kondektur)

Page 68: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

55

55

Berdasarkan hasil observasi, peneliti tidak menemukan supir yang menggunakan

seat belt saat mengemudi.

Gambar 5.4 Supir yang Tidak Memakai Seat Belt.

5.2.9. Gambaran Supir Mengangkut dengan Beban yang Tidak Sesuai

Mengangkut dengan beban yang tidak sesuai dalam penelitian ini ialah

perilaku supir untuk mengangkut penumpang melebihi kapasitas angkut secara

berlebihan. Menurut Bapak A, dia sering mengangkut penumpang sampai

melebihi kapasitas angkut sebab penumpang itu sendiri yang memaksa untuk naik,

mereka tidak mau telat ke tempat tujuan.

“Sering, sampe bejubel, cuman maaf ya, bukan kita yang maksa tapi

penumpang yang maksa. Ya paling misalnya kalau kesiangan, kan banyak

yang ngejar waktu, sebenarnya nggak boleh, tapi mereka maksa, ya udah

pada naek. Batasnya sih, sampe 60 orang lah. Apalagi kalo mau jam pulang

Page 69: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

56

56

kerja, daripada nggak bisa pulang, mereka rela sampe mau bediri.” (Bapak

A, supir)

Menurut Bapak B dan Bapak C, mereka sengaja menaikkan penumpang sampai

melebihi kapasitas angkut dengan alasan menambah keuntungan bagi mereka.

“Ya sering, terkadang kalo misal kalo pagi mah, di mana jam sewa pasti

ada yang berdiri bangsa di atas 20 orang. Tiap hari mah pasti ada, kalo

pagi mah, sore pagi pasti ada. Alesannya karna pengen banyak sewa, karna

kan kalo misalnya lebih dari target, istilahnya lumayan lah ada bonus gitu

dikit-dikit.” (Bapak B, supir)

“Sering begitu, alasannya buat nguber target. Kalo pagi, nyari sewanya

harus penuh itu, buat nutup setoran. Sering penuh itu pagi sama sore hari.

Kita begitu lantaran kan ditarget itunya, ditarget, jadi sekian reet begini,

sekian reet begini, gitu. Kalo kita nggak memenuhi target kan ada dua opsi,

nombok, atau nggak boleh operasi seminggu, diskor.” (Bapak C, supir)

Menurut Bapak AA dan AB sebagai kondektur, supir sering mengangkut

penumpang sampai melebihi kapasitas angkut sebab penumpang itu sendiri yang

memaksa untuk naik, mereka tidak mau telat ke tempat tujuan.

“Sering, sih. Kalo masalah itu sih tergantung penumpangnya, karena

mereka pingin ngejar waktu, pengen cepat nyampe ke tempat kerja mereka.

Kalo masalah dipenuh itu mereka nggak kepikiran ke situ, yang penting bisa

kebawa, begitu.” (Bapak AA, kondektur)

Page 70: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

57

57

“Ya kadang-kadang. Paling kalo semuanya…, semuanya kan 59 bangku.

Pernah, sampe berdiri full. Ya alasannya mah penumpangnya aja yang

nguber waktu, takutnya mereka kelamaan berangkat kerja, males nungguin

mobil di belakangnya.” (Bapak AB, kondektur)

Sedangkan menurut Bapak AC, supir sengaja menaikkan penumpang sampai

melebihi kapasitas angkut dengan alasan menambah keuntungan.

“Ya, ya, sering, kalo jam-jam sewa. Soalnya kalo itu kan ngejar sewa, sewa

banyak kan, istilahnya komisi juga banyak.” (Bapak AC, kondektur)

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan supir yang membawa

penumpang hingga melebihi batas angkut, terutama pada jam delapan pagi dan

jam tujuh malam, hal ini disebabkan pada jam tersebut merupakan jam para

penumpang untuk berangkat kerja dan pulang kerja.

Gambar 5.5 Supir Sering Menaikkan Penumpang Hingga Melebihi Daya Tampung Bus.

Page 71: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

58

58

5.2.10. Gambaran Posisi Tubuh yang Salah Saat Mengemudi

Posisi tubuh yang salah saat mengemudi dalam penelitian ini adalah postur

atau posisi tubuh supir yang janggal saat mengemudi. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Bapak A dan B, mereka mengatakan bahwa kursi kemudinya

terbilang cukup nyaman, dan posisi mengemudi mereka lurus dan tidak miring,

meskipun begitu Bapak A mengatakan jika situasi jalan sedikit macet, posisi

badan Bapak A sedikit miring dengan menyandarkan tangannya di pintu. Untuk

keluhan penyakit, Bapak A dan B suka mengeluh rematik, capek, dan pegal.

“Kursinya nyaman. Posisi menyupirnya ya lurus begini. Nggak miring-

miring sih, pasti lurus, kan. Yaa.., iya sih, paling kalo lagi sedikit macet aja

posisi badan saya agak miring sambil nyenderin tangan ke pintu.

Keluhannya kadang suka rematik, kadang cuman pegel doang, pegel kalo

macet.” (Bapak A, supir)

“Jok nya sih nyaman. Kalo nggak enak kan disetel lagi. Posisi duduknya

biasa aja begini, biasa, ke depan gitu. Nggak pernah aneh-aneh, kan beban.

Kita kan harus pake aturan, supir ya nyupir. Istilahnya kalo macem-macem

kan istilahnya ada rem mendadak, kita bisa celaka kalo kitanya macem-

macem. Peraturan supir ya harus dipake, misalnya nggak boleh tangan

satu, atau kaki di atas. Artinya harus standby semua, tangan dan kaki harus

standby. Kadang kita lari terus ngerem mendadak, depan kan kalo nggak

siap-siap kan bisa nabrak ke depan itu. Ya keluhannya, capek pasti, pegel.”

(Bapak B, supir)

Page 72: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

59

59

Seperti Bapak A dan B, Bapak C juga merasa nyaman dengan kursi kemudinya,

posisi mengemudinya pun lurus tegak, hanya saja Bapak C mengatakan bahwa

terkadang dirinya dan supir lainnya jika merasa pegal, maka posisi badan nya

sedikit miring sambil menyandarkan tangannya ke pintu, Bapak C juga mengeluh

pegal-pegal dan pinggang kebas.

“Alhamdulillah kursinya nyaman, kalo nggak nyaman, nggak enak, ya

diperbaiki, disetel. Posisi duduk nyupirnya ya beginilah, lurus tegak,

kadang kalo saya dan para supir ini lagi pegel ya miring sambil tangannya

nyender ke pintu, udah kebiasaan. Keluhannya macam dengkulnya pegel-

pegel, terus pinggang kebas.” (Bapak C, supir)

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan postur atau posisi tubuh supir

yang janggal saat mengemudi.

Gambar 5.6 Posisi Tubuh Supir yang Janggal saat Mengemudi.

Page 73: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

60

60

5.2.11. Gambaran Supir Berkelakar atau Bersenda Gurau dengan Menggunakan

Handphone

Berkelakar atau bersenda gurau dalam penelitian ini adalah bercanda,

mengetik atau membaca SMS, dan berkomunikasi melalui handphone pada saat

mengemudi. Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan, diketahui

bahwa semua supir sering berkomunikasi dan mengirim atau membaca SMS

melalui handphone saat mengemudi, hal ini dilakukan karena supir menganggap

perilaku tersebut tidak terlalu berbahaya atau berisiko.

“Sering, sebenernya kalo kita lagi nelpon sih enggak pengaruh tuh, saya

biasa aja perasaan, yah gimana lagi, orang ada yang nelpon, masa’ kita

diemin ? Iya jadi begitu, takut nya ada panggilan darurat atau ada SMS

yang penting, biasanya suka ngebales. Kalo saya juga ngejawab kalo ada

panggilan. Kalo supir lain sih, ya karena kepentingan orang kan lain-lain,

entah dia lagi ada keperluan, lagi butuh nerima handphone, balas SMS.

Gitu dah.” (Bapak A, supir)

“Ya selalu begitu dong, karena penting banget itu buat komunikasi waktu di

jalan. Wah, itu mah sering sekali, karena emang handphone saya ini bunyi

terus, ada yang SMS lah, ada yang manggil lah. Itu semua karena sangat

penting juga ya, ada yang dari keluarga saya, dari kawan saya,

memberitahukan saya, makanya saya berani ngangkat, apa pun resiko nya.

Kalo saya sih aman-aman aja, dengan konsentrasi yang begitu penuh,

meskipun kita dalam bus, bisa mengendarai bus sambil balas SMS. Kalo

Page 74: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

61

61

supir yang lain sih, masing-masing dia punya kesibukan ya, dan mempunyai

hal-hal yang penting, apa dia nunggu SMS dari keluarga nya atau

bagaimana, mau nggak mau kan harus dibalas.” (Bapak B, supir)

“Ya, jarang-jarang sih, tapi pernah. Ya saya kan penasaran juga pengen

tahu siapa yang SMS, siapa yang nelpon, siapa tahu kan itu penting dari

temen atau dari orang tua saya. Menurut saya sih aman-aman aja,

tergantung dari orang nya juga, yang penting kita bisa hati-hati aja, liat-

liat sikon di jalanan. Ya kalau supir lain sering begitu, itu kan keperluan

orang kan masing-masing, apa mungkin dia penting juga nerima sama

balas SMS, ada yang ditunggu-tunggu.” (Bapak C, supir)

“Ya, sering telpon-telponan. Ya kalau mengoperasikan handphone sih

enggak terlalu berbahaya, kan supir masih bisa ngimbangi fokus dan

konsentrasi waktu nyupir, jadi ya nggak terlalu resiko, maka dari itu supir

masih sering pake handphone meskipun lagi di jalan.” (Bapak AA,

kondektur)

“Iya, pasti sering lah, kan supir butuh juga pas di jalan, buat kepentingan

masing-masing, buat pribadi dia. Kalo lagi jalan sih iya. Supir udah biasa

gitu, jadi ya nggak kenapa-napa.” (Bapak AB, kondektur)

“Ya, sering, sering banget malah, buat baca ama balas SMS, ya kali aja itu

SMS penting. Ya menurut supir sih aman-aman aja, supir kan bisa ngeliat

spion, kalo ngeliat ke depan kan tinggal konsentrasi kita doang. Kalo supir

Page 75: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

62

62

lain mah, mungkin sama seperti supir saya, ada SMS atau telepon penting

dari orang lain, ya langsung dibales.” (Bapak AC, kondektur)

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan semua supir menggunakan

handphone saat mengemudi. Para supir terkadang berkomunikasi melalui

handphone dan mengetik atau membaca SMS saat mengendarai bus nya.

Gambar 5.7 Supir terlihat menggunakan handphone saat mengemudi.

5.2.12. Gambaran Supir Bekerja di Bawah Pengaruh Alkohol dan Obat-Obatan

Bekerja di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan dalam penelitian ini

adalah mengemudi setelah mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan. Berdasarkan

hasil wawancara dengan semua informan, diketahui bahwa para supir tidak

mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan yang berbahaya sebelum atau pada saat

mengemudi, sedangkan yang mereka konsumsi sebelum bekerja adalah vitamin

dan jamu untuk mempertahankan kebugaran fisik mereka pada saat mengemudi.

“Nggak minum alkohol saya. Obat-obatan kayak narkoba juga nggak. Kalo

mau kerja nggak minum-minuman keras, paling mah minum extra joss.

Page 76: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

63

63

Yaah, biar segeran lah, misal kuku bima kan supaya nggak ngantuk.”

(Bapak A, supir)

“Ah saya mah, belum pernah sekalipun. Kalo jamu memang iya, sering,

5000 perak satu gelas. Ya memang agak terasa. Soalnya kalo ngantuk kan,

misal kebanyakan ngantuk, kan tahu sendiri, pulang jam 11 malam,

terkadang jam sembilan malam, berangkat lagi jam empat pagi, kan kurang

tidur. Ya biar nggak terlalu ngantuk gitu, badan agak fit.” (Bapak B, supir)

“Saya mah nggak pernah minum sih, kalo obat-obatan ya biasa mau

berangkat minum jamu, itu aja. Di lingkungan sini mah nggak ada yang

minum.” (Bapak C, supir)

“Supir saya mah nggak pernah, supir lain juga nggak pernah lihat. Kalo di

pool sih nggak ada tempat minum-minum. Kalo obat-obatan kayak narkoba

nggak pernah, paling supir minum extra joss supaya fit.” (Bapak AA,

kondektur)

“Kayaknya sih belum pernah lihat kalo supir minum-minum. Kalo mau

kerja, ya pasti supir minum jamu, kalo nggak gitu, badan pegel-pegel.”

(Bapak AB, kondektur)

“Ah, belum pernah. Nggak, nggak, belum pernah. Kalo minum obat sih

nggak tahu kalo masalah obat mah, nggak tahu ya.” (Bapak AC, kondektur)

Page 77: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

64

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain:

1. Waktu penelitian yang terbatas menyebabkan peneliti hanya mengobservasi beberapa

bus.

2. Gambaran bekerja di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan didapatkan melalui

wawancara dengan informan penelitian, sedangkan peneliti tidak dapat melakukan

obervasi karena keterbatasan waktu peneliti.

6.2 Pembahasan Penelitian

6.2.1 Gambaran Supir Melakukan Pekerjaan Tanpa Wewenang

Melakukan pekerjaan tanpa wewenang dalam penelitian ini adalah

mengemudi bus Mayasari Bakti yang dilakukan oleh supir yang tidak mempunyai

SIM B1 umum dan bukan supir resmi bus Mayasari Bakti. Supir yang memiliki

wewenang mengemudi dengan memiliki keterampilan mengemudi (memiliki SIM

B1 umum) akan mengetahui bagaimana cara mengendalikan kendaraan dan keluar

dari kondisi bahaya. Keterampilan mengemudi meliputi pengetahuan tentang cara

kerja dan praktiknya serta pengenalan aspek-aspek mengemudi secara terperinci

sampai kepada hal-hal kecil termasuk keselamatannya. Tingkat keterampilan yang

Page 78: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

65

65

tinggi berkaitan dengan praktik keselamatan yang diharapkan dan mengecilnya

kemungkinan terjadi kecelakaan. Menurut Suma‟mur (1996), kecelakaan mudah

sekali terjadi pada tenaga kerja yang tidak terampil.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan para informan,

diketahui bahwa setiap supir bus Mayasari Bakti wajib memiliki SIM B1 umum,

dan jika supir tersebut tidak memilikinya maka supir tersebut dilarang

menjalankan busnya sampai dia memperpanjang SIM B1 umum tersebut sebagai

persyaratan. Selain itu dapat disimpulkan pula bahwa tidak terdapat bentuk

melakukan pekerjaan tanpa wewenang yang dilakukan oleh supir bus Mayasari

Bakti, mereka semua memiliki SIM B1 umum dan tidak pernah memberikan

busnya kepada supir di luar Mayasari Bakti, akan tetapi mereka terkadang

memberikan busnya kepada sesama supir Mayasari Bakti, supir menyuruh

temannya yang masih termasuk supir bus Mayasari Bakti untuk membawakan bus

yang dia bawa, hanya saja „supir tembak‟ ini tidak tercantum di Surat Perintah

Jalan (SPJ) bus yang dia bawa. Surat Perintah Jalan (SPJ), ialah dokumen resmi

yang dipegang oleh supir bus dan dikeluarkan oleh perusahaan sebagai bukti

penunjukan kerja. Supir berbuat demikian sebab mereka merasa lelah akibat kerja

atau sakit dan menyuruh temannya yang memiliki waktu kosong untuk

menggantikannya.

Hal ini sesuai dengan Federal Highway Administration (1981) dalam

Putranto (2007) yang menjelaskan bahwa salah satu faktor yang berkontribusi

terhadap pencegahan kecelakaan lalu-lintas ialah mengemudi dengan surat izin

mengemudi yang sah. Supir yang telah memiliki SIM B1 umum adalah orang

Page 79: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

66

66

yang diberi wewenang untuk mengemudikan bus umum dengan syarat

mempunyai kecakapan dan pengalaman serta keterampilan khusus dalam

mengemudi. Adanya SIM B1 umum tersebut pada supir bertujuan untuk

menunjukkan bahwa supir bus tersebut benar-benar mempunyai keahlian,

kemampuan, dan keterampilan yang memadai dalam mengemudi. Hal ini sesuai

dengan Undang-Undang No.22 Tahun 2009 Pasal 77 ayat 1 yang berbunyi:

“Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan, wajib memiliki

surat izin mengemudi sesuai dengan jenis kendaraan bermotor yang

dikemudikan”.

Selain itu, hal ini juga untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan,

mengingat setiap pekerjaan mengemudi bus umum memiliki risiko yang tinggi,

misalnya risiko tertabrak, bus terbalik, dan risiko kecelakaan lainnya, sehingga

setiap pekerjaan mengemudikan bus umum haruslah dilakukan oleh supir yang

sudah terlatih dan memahami betul risiko dari pekerjaannya.

6.2.2 Gambaran Supir Gagal dalam Mengamankan

Gambaran supir gagal dalam mengamankan pada penelitian ini ialah supir

mengetahui ada kerusakan pada alat-alat bus, seperti ban, komponen mesin, atau

alat-alat lainnya, tetapi tetap memaksa untuk menjalankan bus. Berdasarkan hasil

wawancara dengan para informan, diketahui bahwa terdapat supir bus Mayasari

Bakti yang mengamankan busnya, pada kasus seperti kurangnya angin pada

selang rem atau kempes ban, para supir ini lebih memilih untuk meminggirkan

bus di pinggir jalan, mereka tidak memaksa terus membawa bus tersebut sebab

Page 80: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

67

67

khawatir bisa fatal dan berisiko. Seandainya kerusakan bisa diatasi maka awak

bus sendiri yang memperbaiki, kalau tidak bisa, mereka memanggil mekanik, atau

memanggil storing (derek resmi Mayasari Bakti). Untuk kerusakan alat atau mesin

yang dapat ditolerir ataupun tidak, para supir tidak memaksa untuk terus

membawa bus tersebut sebab khawatir kerusakan akan semakin parah, fatal, dan

berisiko. Para kondektur juga menjelaskan bahwa jika bus ada gangguan, mereka

menyuruh supir meminggirkan bus untuk mengecek dan melakukan tindakan

pertama, seandainya tidak bisa, bus dibawa pulang ke pool.

Tidak membiarkan tanda-tanda gangguan pada komponen mesin saat

menjalankan bus ini sesuai dengan pendapat Agung (2012), Agung (2011)

menyatakan bahwa supir yang baik harus selalu menggunakan prinsip anticipation

(antisipasi). Anticipation (antisipasi) ialah kesiagaan, kecermatan, dan kesigapan

supir dalam perilaku berkendara yang aman sehingga supir mengetahui bagaimana

cara mengendalikan kendaraan dan keluar dari kondisi bahaya saat itu, yakni supir

secara terus-menerus mengamati kondisi bus untuk mengetahui adanya potensi

bahaya sehingga mengantisipasi setiap kemungkinan yang akan timbul, dimana

kondisi ini sebenarnya tidak pernah diharapkan oleh supir.

6.2.3 Gambaran Supir Bekerja dengan Kecepatan Berbahaya

Bekerja dengan kecepatan berbahaya dalam penelitian ini adalah

mengemudikan bus dengan kecepatan yang melebihi peraturan yang telah

ditetapkan pemerintah. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, batas

kecepatan maksimal kendaraan roda empat atau lebih di jalan tol ialah 80 km/jam

Page 81: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

68

68

dan minimal 60 km/jam, dan kelajuan kendaraan bus umum di kawasan jalan

umum kota Jakarta ialah minimal 20 km/jam dan maksimal 40 km/jam. Dari hasil

wawancara dengan informan diketahui mereka sering membawa bus dengan

kecepatan antara 40 km/jam sampai 80 km/jam di jalan umum, dan 80 km/jam

sampai 100 km/jam di tol. Hal ini jelas berisiko terjadi kecelakaan di jalan, sebab

melewati batas kelajuan yang ditetapkan pemerintah. Saat peneliti mengobservasi

ketiga supir, mereka membawa bus dengan kecepatan rata-rata antara 80 km/jam

sampai 100 km/jam di jalan tol, dan rata-rata antara 30 km/jam sampai 60 km/jam

di jalan umum.

Mengemudi dengan kecepatan tinggi akan menambah risiko kecelakaan,

semakin cepat seseorang berkendara maka semakin besar efek kerusakan yang

ditimbulkan. Alasan mereka melaju dengan kecepatan seperti itu ialah ingin cepat

sampai, kejar waktu, dan bisa mengatur selah, yakni mengatur jeda antara satu bus

dengan bus lainnya ketika berhenti untuk mencari penumpang. Salah satu

informan bahkan menjelaskan bahwa terkadang sesama supir saling adu mulut

dan bertengkar jika „atur selah‟ nya tidak tepat, sebab hal ini terkait

memperebutkan penumpang. Salah satu alasan paling lazim pekerja mengambil

risiko saat bekerja adalah untuk menghemat waktu agar bisa mendapatkan waktu

santai atau waktu untuk menghasilkan uang lebih banyak, atau sekedar

menghemat waktu dengan mempercepat menyelesaikan pekerjaan. Oleh karena

itu, tidak aneh apabila keinginan menghemat waktu ini menyebabkan perilaku

tidak aman (International Labour Office, 1989).

Page 82: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

69

69

6.2.4 Gambaran Supir Menghilangkan Alat Pengaman

Menghilangkan alat pengaman dalam penelitian ini adalah melepas alat

pengaman pada bus. Alat pengaman merupakan peralatan keselamatan kerja yang

dipasang pada tempat-tempat tertentu dan berfungsi untuk memberi keamanan

tambahan bagi para pekerja (O‟Brien, 1974 dalam Helliyanti, 2009). Sedangkan

alat pengaman pada bus ialah alat-alat yang berfungsi untuk keamanan serta

mencegah kecelakaan saat mengemudi, seperti lampu sen, seat bealt, rem, spion,

klakson, dan penghapus kaca (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.44

Tahun 1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi). Menghilangkan alat pengaman

pada bus berarti meningkatkan risiko kecelakaan lalu-lintas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan, mereka tidak pernah

menghilangkan atau melepas alat-alat pengaman pada bus dengan alasan bahwa

mereka menganggap alat-alat itu penting dan fital saat mengemudi. Berdasarkan

hasil observasi, peneliti tidak menemukan adanya supir yang menghilangkan alat

pengaman pada bus, ini dibuktikan dengan masih tersedianya alat-alat pengaman

tersebut dalam bus. Hal ini bertentangan dengan pendapat Suma‟mur (1996) yang

menyatakan bahwa banyak pekerja bekerja tanpa perlindungan alat pengaman

dengan melepas perlengkapan pengaman tersebut dengan alasan dapat

mengganggu pekerjaan.

Page 83: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

70

70

6.2.5 Gambaran Supir Membuat Alat Pengaman Tidak Berfungsi

Membuat alat pengaman tidak berfungsi dalam penelitian ini adalah supir

sengaja merusak alat-alat pengaman pada bus seperti rem, spion, klakson, lampu

sen, hiter (penghapus kaca), dan seat belt. Pada beberapa kasus, alat pengaman

yang menyebabkan ketidaknyamanan supir dalam mengemudi seperti seat belt,

dapat mendorong supir untuk merusakkannya. Membuat alat pengaman pada bus

menjadi tidak berfungsi sangat berbahaya karena kegunaannya sebagai pengaman

akan hilang sehingga dapat menimbulkan risiko terjadinya kecelakaan serta

memperbesar efek kecelakaan pada supir. Menurut para informan, alat-alat

pengaman pada bus tetap berfungsi sebagai mana mestinya, sebab mereka tahu

keuntungan dari alat-alat pengaman tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat

Federal Highway Administration (1981) dalam Putranto (2007) yang menjelaskan

bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan lalu-

lintas ialah adanya kerusakan bagian dari kendaraan.

Hal ini juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 pasal

106 ayat 3 yaitu setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan

wajib mematuhi ketentuan tentang persyaratan teknis dan laik jalan (kaca spion,

klakson, lampu sen, rem).

6.2.6 Gambaran Supir Menggunakan Peralatan yang Rusak

Menggunakan peralatan yang rusak dalam penelitian ini adalah mengunakan

alat yang tidak berfungsi dengan baik saat membawa bus. Komponen peralatan

bus yang digunakan harus berfungsi dengan baik dan dalam kondisi layak pakai.

Page 84: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

71

71

Menggunakan komponen peralatan bus yang tidak layak pakai dapat

membahayakan keselamatan. Oleh karena itu, semua peralatan harus dirawat

menurut kondisi dan waktu pemakaian. Tanpa perawatan yang teratur, keadaan

komponen peralatan bisa berubah menjadi salah satu faktor bahaya. Menurut

Silalahi (1985), peralatan kerja yang digunakan harus berfungsi dengan baik dan

dalam kondisi layak pakai. Perawatan yang tidak teratur adalah perbuatan yang

berbahaya karena dapat menimbulkan keadaan berbahaya. Menggunakan

peralatan bus yang sudah tidak layak pakai dapat membahayakan keselamatan

awak bus dan penumpang. Hal ini sesuai dengan Federal Highway Administration

(1981) dalam Putranto (2007) yang menjelaskan bahwa salah satu faktor yang

berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan lalu-lintas ialah adanya kerusakan

bagian dari kendaraan. Akan tetapi, teori tersebut berbeda dengan hasil penelitian

yang menunjukkan bahwa masih ada supir yang tetap menggunakan alat yang

tidak berfungsi dengan baik pada saat mengemudi. Informan menerangkan bahwa

biasanya gangguan dan timbulnya kerusakan itu di jalan, bukan dari pool.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan, mereka sering

mengalami kerusakan di rem dan kopling. Untuk masalah kopling, jika saat

menggunakan kopling tercium bau terbakar, disarankan segera menghentikan

kendaraan dan parkir terlebih dahulu, karena ini menunjukkan terjadi panas tinggi

pada kopling dan dapat mengakibatkan kerusakan pada kopling (Fambeta, 2013).

Saat peneliti mengobservasi beberapa bus terdapat juga kerusakan pada

speedometer, jok supir, dan kabel penghidup lampu sen yang terkadang mati.

Prosedur yang harus dilakukan oleh supir jika terdapat alat-alat yang mengalami

Page 85: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

72

72

kerusakan adalah supir tersebut harus segera melapor kepada mekanik karena

mekanik adalah pihak yang berwenang untuk memperbaiki segala kerusakan, baik

itu ringan maupun berat, pada komponen alat-alat bus.

6.2.7 Gambaran Supir Menggunakan Peralatan yang Tidak Sesuai

Menggunakan peralatan yang tidak sesuai dalam penelitian ini adalah supir

menggunakan komponen peralatan bus yang tidak semestinya, tidak cocok dengan

standar peruntukkannya atau di luar standar bus, seperti menggunakan sarung atau

kain sebagai pengganti seat belt.

Menggunakan peralatan yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaan yang

dilakukan dan peraturan yang telah ditetapkan dapat menyebabkan kesalahan

dalam melakukan pekerjaan. Hal ini merupakan tindakan yang berbahaya karena

dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan (Silalahi, 1985). Semua informan

menerangkan bahwa mereka tidak pernah menambah alat apapun di luar standar

bus, sebab perusahaan melarang hal tersebut. Berdasarkan hasil observasi, peneliti

tidak menemukan supir yang menggunakan peralatan tidak sesuai di bus.

6.2.8 Gambaran Supir Tidak Menggunakan APD dengan Benar

Tidak menggunakan APD dengan benar dalam penelitian ini adalah tidak

memakai seat belt saat mengemudi. Pada saat mengemudi, badan kita harus

benar-benar terlindung dari kemungkinan terjadinya kecelakaan. Untuk

melindungi diri dari risiko yang ditimbulkan akibat kecelakaan maka badan kita

perlu menggunakan ala-alat pelindung ketika melaksanakan suatu pekerjaan. Alat

Pelindung Diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk

melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak

Page 86: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

73

73

dengan bahaya di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik,

elektrik, mekanik dan lainnya (Rijanto, 2011). Dalam penelitian ini, APD yang

dimaksud adalah sabuk pengaman (seat bealt). Sabuk pengaman (seat bealt)

adalah sebuah alat yang dirancang untuk menahan si pemakai agar tetap di tempat

apabila terjadi kecelakaan atau berhenti mendadak (Riyadi, 2013). Sabuk

pengaman dirancang untuk mengurangi luka dengan menahan si pemakai dari

benturan dengan bagian dalam kendaraan atau terlempar dari dalam kendaraan.

Jika supir tidak menggunakan sabuk pengaman, maka berisiko menambah

benturan terhadap bagian interior kendaraan pada saat rem mendadak dan

memperbesar risiko terlemparnya supir keluar dari kendaraan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan, diketahui bahwa

semua supir tidak mau memakai seat belt sebab merasa repot dan kurang nyaman.

Hal ini sesuai dengan pendapat Santoso (2004) yang menjelaskan bahwa salah

satu alasan pekerja tidak memakai APD ialah sebab APD tersebut tidak nyaman

dipakai. Hal ini juga melanggar undang-undang No.22 Tahun 2009 mengenai

Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan, yaitu ayat 10 Pasal 289 yang berbunyi: “Setiap

orang yang mengemudikan kendaraan bermotor atau penumpang yang duduk di

samping pengemudi yang tidak mengenakan sabuk keselamatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 106 ayat (6) dipidana dengan pidana kurungan paling lama

1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu

rupiah)”. Oleh karena itu, untuk mencegah risiko cedera akibat kecelakaan saat

mengemudi, supir disarankan meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang

sabuk pengaman (seat belt) sehingga meningkatkan kesadaran para supir untuk

Page 87: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

74

74

selalu menggunakan sabuk pengaman (seat belt) demi keselamatan dan keamanan

supir dalam berkendara.

6.2.9 Gambaran Supir Mengangkut dengan Beban yang Tidak Sesuai

Federal Highway Administration (1981) dalam Putranto (2007) menjelaskan

bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan lalu-

lintas adalah kehilangan kendali akibat pergeseran muatan. Pengisian/pembebanan

yang tidak sesuai dalam penelitian ini ialah perilaku supir untuk mengangkut

penumpang melebihi kapasitas angkut secara berlebihan. Penyebab lain terjadinya

kecelakaan adalah akibat beban muatan yang berlebihan sehingga melebihi

kemampuan bus dalam menampung (over load). Membawa atau mengangkat

barang dan penumpang yang terlalu berat dan terlalu banyak, akan

membahayakan perjalanan. Akan jauh lebih aman bagi supir untuk membatasi

jumlah penumpang yang diangkut agar bus tetap stabil sehingga meminimalisir

risiko kecelakaan. Untuk bus Mayasari Bakti, batas muatan hingga 59

penumpang.

Menurut para informan, supir sering mengangkut penumpang sampai

melebihi kapasitas angkut sebab penumpang itu sendiri yang memaksa untuk naik,

mereka tidak mau telat ke tempat tujuan. Selain alasan itu para supir juga sengaja

menaikkan penumpang sampai melebihi kapasitas angkut dengan alasan

menambah keuntungan bagi mereka. Berdasarkan hasil observasi, peneliti tidak

menemukan supir yang membawa penumpang hingga melebihi batas angkut. Oleh

karena itu, untuk mencegah risiko kecelakaan akibat muatan yang berlebih saat

mengemudi (over load), disarankan agar supir tidak membawa penumpang

Page 88: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

75

75

melebihi kapasitas muatan yang ditetapkan secara berlebihan sambil melaju

dengan kecepatan tinggi.

6.2.10 Gambaran Posisi Tubuh yang Salah Saat Mengemudi

Kesehatan berpengaruh penting bagi terwujudnya keselamatan. Sebaliknya,

gangguan kesehatan atau penyakit dapat menjadi sebab kecelakaan. Menurut

Suma‟mur (2009), gangguan kesehatan ringan pun menyebabkan risiko terjadinya

kecelakaan. Sekalipun ringan, gangguan kesehatan menurunkan konsentrasi dan

mengurangi kewaspadaan sehingga kecelakaan terjadi.

Posisi tubuh yang salah dalam penelitian ini adalah postur atau posisi tubuh

supir yang janggal saat mengemudi. Sikap duduk yang keliru akan merupakan

penyebab adanya masalah-masalah punggung. Seseorang dengan sikap duduk

yang salah akan menderita pada bagian punggungnya (Nurmianto, 2004).

Sedangkan Suma‟mur (1999) menjelaskan bahwa sikap atau posisi tubuh dalam

bekerja memiliki hubungan yang positif dengan timbulnya kelelahan kerja. Tidak

peduli apakah pekerja harus berdiri, duduk, atau dalam sikap posisi kerja yang

lain, dimana pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan

sikap/posisi kerja akan sangat penting. Sikap duduk yang baik pun penting

diperhatikan untuk mencegah kelelahan pada umumnya dan ketegangan pada

punggung. Sikap duduk yang baik yaitu punggung tegak dan posisi duduk

menekan bagian belakang.

Menurut Wignjosoebroto (2003), beberapa jenis pekerjaan akan memerlukan

sikap dan posisi tertentu yang kadang-kadang cenderung untuk tidak

Page 89: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

76

76

mengenakkan. Kondisi kerja seperti ini memaksa pekerja selalu berada pada sikap

dan posisi kerja yang tidak nyaman dan berlangsung dalam jangka waktu yang

lama. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan pekerja cepat lelah, melakukan

banyak kesalahan, dan menderita cacat tubuh.

Membiasakan diri dengan kondisi postur yang baik akan membantu dalam

mencegah berbagai gangguan fisik, seperti kelelahan, memperbaiki bentuk tubuh,

memberi kesan penampilan diri lebih luwes dan tidak kaku. Postur yang baik

sangat tergantung pada kebiasaan seseorang, untuk itu hindari sikap malas, posisi

punggung yang membungkuk atau posisi tubuh yang membuat lekukan pada

tulang punggung ketika sedang bekerja. Sikap duduk yang baik penting

diperhatikan untuk mencegah kelelahan pada umumnya dan ketegangan pada

punggung. Sikap duduk yang baik yaitu punggung tegak dan posisi duduk

menekan bagian belakang (Wignjosoebroto, 2003). Posisi nyaman dalam bekerja

seperti yang diutarakan oleh Wignjosoebroto (2003), juga dirasakan oleh semua

supir Mayasari Bakti. Federal Highway Administration (1981) dalam Putranto

(2007) juga menjelaskan bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap

terjadinya kecelakaan lalu-lintas adalah adanya rasa sakit atau lelah. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa mereka bekerja dalam posisi duduk selama lebih

dari delapan jam kerja. Posisi mereka pada saat mengemudi ialah lurus dan tidak

miring, hanya saja menurut beberapa informan, terkadang jika situasi jalan sedikit

macet atau supir merasa pegal, posisi badannya sedikit miring sambil

menyandarkan tangannya ke pintu. Menurut Gatam (2012), jika posisi duduk

miring ini sering dilakukan, maka ruas tulang belakang berisiko terjadi

Page 90: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

77

77

pembengkokan atau skoliosis. Dari 86 persen kasus ortopedi, mayoritas menderita

skoliosis atau tulang belakang bengkok, saraf terjepit, dan nyeri punggung. Cedera

itu baru terasa setelah kebiasaan duduk dalam posisi miring ini terakumulasi

dalam waktu yang lama. Hal ini terbukti dengan keluhan mereka, mereka suka

mengeluh capek, pinggang kebas, pegal-pegal, hingga rematik.

Postur tubuh yang buruk dapat membuat seseorang merasa sakit dan nyeri,

terutama di area punggung dan leher. Selain itu, posisi tubuh yang membungkuk

membuat seseorang tidak bisa bernapas dengan lancar sehingga menjadi mudah

lelah. Area perut yang selalu dalam kondisi menekuk juga dapat mengganggu

kerja pencernaan. Hal ini sesuai dengan Suma‟mur (1999), yang mengatakan

bahwa pertimbangan-pertimbangan ergonomik yang berkaitan dengan sikap/posisi

kerja sangat penting.

6.2.11 Gambaran Supir Berkelakar atau Bersenda Gurau dengan Menggunakan

Handphone

Berkelakar atau bersenda gurau dalam penelitian ini adalah bercanda,

mengetik atau membaca SMS, dan berkomunikasi melalui handphone pada saat

mengemudi. Mengetik atau membaca SMS, dan berkomunikasi melalui

handphone saat mengemudi sangat dilarang karena dapat mengganggu

konsentrasi sehingga supir kurang fokus terhadap proses mengemudinya. Hal

tersebut akan membuat supir berpotensi untuk melakukan kesalahan dalam

mengemudi yang akibatnya dapat menyebabkan kecelakaan. Berdasarkan hasil

wawancara dengan semua informan, diketahui bahwa mereka semua sering

Page 91: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

78

78

mengetik atau membaca SMS, dan berkomunikasi dengan handphone saat

mengemudi, hal ini mereka lakukan karena berkomunikasi dengan handphone

dianggap sangat penting, takut ada panggilan darurat atau ada SMS yang penting,

seperti dari keluarga atau dari kawan mereka, biasanya suka dibalas atau direspon

saat di jalan, apa pun risiko nya. Selain itu, supir juga menganggap kalau

perbuatan menerima telepon dan mengetik SMS saat mengemudi merupakan

perilaku yang tidak berisiko dan berbahaya, sebab supir berdalih merasa aman-

aman saja dengan memakai konsentrasi yang begitu penuh saat menggunakan

handphone ketika mengemudi sehingga supir sering terlihat sibuk menggunakan

handphone saat mengemudi.

Bersenda gurau atau menggunakan handphone saat mengemudi akan

membuat para supir berpotensi melakukan kesalahan ketika mengemudi sehingga

berisiko kecelakaan lalu lintas. Bersenda gurau atau menggunakan handphone

pada saat mengemudi merupakan suatu perilaku yang harus dihilangkan karena

dapat mengakibatkan kejadian yang sangat fatal sehingga tidak hanya

menyebabkan kerugian material, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian non

material. Menurut Andri (2013), berbincang-bincang masalah yang cukup pelik

atau bercanda, harus dihindari saat mengemudi. Ketika melakukan hal tersebut

kewaspadaan berkurang sehingga tidak mampu mengantisipasi gangguan dari luar

yang bersifat mendadak. Kecenderungannya, pengemudi akan lengah ketika

bercanda atau bicara. Sedangkan secara psikologis, ini penyebab yang mampu

mengurangi konsentrasi dan kewaspadaan saat mengemudi sehingga berisiko

terjadi kecelakaan.

Page 92: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

79

79

Selain itu, perilaku supir bus Mayasari Bakti ini melanggar Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tepatnya pasal 106

ayat (1) yang berbunyi: “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di

jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.”,

dan supir layak mendapat sanksi seperti dijelaskan pada pasal 283 yang berbunyi:

“Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar

dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang

mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama

tiga bulan atau denda paling banyak Rp 750.000.”. Oleh karena itu, untuk

mencegah risiko kecelakaan akibat bersenda gurau saat mengemudi, disarankan

agar supir tidak bersenda gurau atau menggunakan handphone saat

mengemudikan bus.

6.2.12 Gambaran Supir Bekerja di Bawah Pengaruh Alkohol dan Obat-Obatan

Bekerja di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan dalam penelitian ini

adalah mengemudi setelah mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan. Menurut

Sasangka (2003), alkohol dan obat-obatan termasuk ke dalam NAPZA. NAPZA

(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat yang bila

masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan

saraf pusat sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi

sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan, serta ketergantungan terhadap

NAPZA. Alkohol dan obat-obatan dapat mengganggu konsentrasi, penilaian,

penglihatan, dan koordinasi pada orang yang mengonsumsinya.

Page 93: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

80

80

Federal Highway Administration (1981) dalam Putranto (2007) menjelaskan

bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan lalu-

lintas adalah mengemudi dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan. Kombinasi

alkohol dengan obat-obatan lain sangat berbahaya karena hal ini meningkatkan

efek dan pengaruh negatif yang tidak dapat diperkirakan, termasuk kerusakan

serius yang menetap. Karena efek negatif yang ditimbulkan dari alkohol dan obat-

obatan tersebut, seorang supir tidak boleh berada dibawah pengaruh alkohol atau

obat-obatan pada saat mengemudi karena dapat menimbulkan terjadinya

kecelakaan lalu-lintas. Supir yang dipengaruhi oleh minuman keras atau narkoba

akan sulit konsentrasi saat mengemudi sehingga dapat mengakibatkan kesalahan

prosedur dalam mengemudi dan menimbulkan kecelakaan (Hidayatullah, 2012).

Oleh sebab itu, mengendarai kendaraan dalam kondisi mabuk sangatlah

berbahaya, bukan hanya berbahaya bagi awak bus dan penumpangnya saja, tapi

juga membahayakan kendaran dan orang di sekitar jalan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan, diketahui bahwa

para supir tidak mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan sebelum atau pada saat

mengemudi, sedangkan yang mereka konsumsi sebelum bekerja adalah vitamin

dan jamu untuk mempertahankan kebugaran fisik mereka pada saat mengemudi.

Page 94: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

81

81

Tabel 6.1 Gambaran Perilaku Tidak Aman Supir Bus Mayasari Bakti saat

Mengemudi Tahun 2013

No Jenis Perilaku Tidak Aman Saat

Mengemudi

Bentuk Perilaku

Tidak Aman Saat

Mengemudi

Alasan Melakukan

Perilaku Tidak

Aman Saat

Mengemudi

1 Gambaran supir melakukan

pekerjaan tanpa wewenang

Tidak ditemukan. _

2 Gambaran supir gagal dalam

mengamankan

Tidak ditemukan. _

3 Gambaran supir bekerja dengan

kecepatan berbahaya

Supir sering

mengendarai bus

dengan kecepatan

yang melebihi

regulasi

pemerintah.

Ingin cepat sampai,

kejar waktu, dan

bisa mengatur

selah, yakni

mengatur jeda

antara satu bis

dengan bis lainnya

ketika berhenti

untuk mencari

penumpang.

4 Gambaran supir menghilangkan

alat pengaman

Tidak ditemukan. _

5 Gambaran supir membuat alat

pengaman tidak berfungsi

Tidak ditemukan. _

6 Gambaran supir menggunakan

peralatan yang rusak

Para supir sering

mengalami

kerusakan di rem

dan kopling, selain

itu saat observasi

pada beberapa bus

Para supir

menerangkan

bahwa biasanya

gangguan dan

timbulnya

kerusakan itu saat

Page 95: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

82

82

ditemukan juga

kerusakan pada

speedometer, jok

supir, dan kabel

penghidup lampu

sen yang terkadang

mati.

di jalan, bukan dari

pool.

7 Gambaran supir menggunakan

peralatan yang tidak sesuai

Tidak ditemukan. _

8 Gambaran supir tidak

menggunakan APD dengan

benar

Semua supir tidak

mau memakai seat

belt.

Sebab para supir

merasa repot dan

kurang nyaman.

9 Gambaran supir mengangkut

dengan beban yang tidak sesuai

Para supir sering

mengangkut

penumpang

melebihi kapasitas

angkut secara

berlebihan.

Sebab menambah

keuntungan bagi

mereka, selain itu

penyebabnya juga

dari penumpang

sendiri yang

memaksa untuk

naik, mereka tidak

mau telat ke

tempat tujuan.

10 Gambaran posisi tubuh yang

salah saat mengemudi

Posisi duduk

mereka pada saat

mengemudi ialah

lurus dan tidak

miring, hanya saja

menurut beberapa

informan,

terkadang jika

jalan sedikit macet

Sebab supir sering

merasa pegal.

Page 96: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

83

83

atau supir merasa

pegal, posisi

badannya sedikit

miring sambil

menyandarkan

tangannya ke

pintu.

11 Gambaran supir bersenda gurau

sambil menggunakan handphone

saat mengemudi

Para supir sering

bersenda gurau

sambil

menggunakan

handphone saat

mengemudi.

Para supir

melakukan hal itu

karena

menganggap hal

itu penting dan

mereka merasa

perbuatan itu tidak

berisiko.

12 Gambaran supir bekerja di

bawah pengaruh alkohol dan

obat-obatan

Tidak ditemukan. _

Page 97: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

84

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat disimpulkan bahwa

dari 12 bentuk perilaku tidak aman yang diteliti, terdapat enam bentuk

perilaku tidak aman yang tidak ditemukan pada supir Mayasari Bakti saat

mengemudi, yang meliputi melakukan pekerjaan tanpa wewenang, gagal

dalam mengamankan, menghilangkan alat pengaman, membuat alat

pengaman tidak berfungsi, menggunakan peralatan yang tidak sesuai, dan

bekerja di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan. Sisanya, terdapat enam

bentuk perilaku tidak aman yang ditemukan pada supir Mayasari Bakti saat

mengemudi yang meliputi:

1. Bekerja dengan kecepatan berbahaya, yaitu mengemudikan bus dengan

kecepatan yang melebihi peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.

Dari hasil wawancara dengan informan diketahui mereka sering

membawa bus dengan kecepatan di atas Peraturan Pemerintah, yakni

antara 40 km/jam sampai 80 km/jam di jalan umum, dan 80 km/jam

sampai 100 km/jam di tol.

2. Menggunakan peralatan yang rusak. Berdasarkan hasil wawancara

dengan para informan, mereka sering mengalami kerusakan di rem dan

Page 98: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

85

85

kopling, selain itu saat observasi pada beberapa bus ditemukan juga

kerusakan pada speedometer, jok supir, dan kabel penghidup lampu sen

yang terkadang mati.

3. Tidak menggunakan APD dengan benar. Berdasarkan hasil wawancara

dengan semua informan, diketahui bahwa semua supir tidak mau

memakai seat belt sebab merasa repot dan kurang nyaman.

4. Pengisian/pembebanan yang tidak sesuai. Menurut informan, supir

sengaja menaikkan penumpang sampai melebihi kapasitas angkut dengan

alasan menambah keuntungan bagi mereka.

5. Posisi tubuh yang salah. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi

dengan informan, diketahui posisi duduk mereka pada saat mengemudi

ialah miring sambil menyandarkan tangannya ke pintu.

6. Bersenda gurau sambil menggunakan handphone saat mengemudi.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan informan, diketahui

bahwa supir sering bersenda gurau sambil menggunakan handphone saat

mengemudi.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka peneliti memberikan beberapa

saran-saran berdasarkan hasil penelitian dan saran untuk penelitian lebih

lanjut.

Page 99: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

86

86

7.2.1 Saran Berdasarkan Hasil Penelitian

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk mengurangi

bentuk perilaku tidak aman supir Mayasari Bakti saat mengemudi,

antara lain:

1. Disarankan untuk membuat jadwal berangkat antar bus atau

mengatur giliran keberangkatan bus antara bus yang satu dengan

bus berikutnya, sehingga setiap supir mempunyai waktu sendiri

untuk mencari penumpang dan para supir tidak ugal-ugalan demi

mengajar setoran dan mendapatkan penumpang. Hal ini dapat

mengurangi perilaku tidak aman saat mengemudi seperti kebut-

kebutan dan saling mendahului antar supir.

2. Disarankan untuk mengadakan perbaikan dan servis secara berkala

agar kenyamanan dan keamanan supir maupun penumpang lebih

terjamin.

3. Supir perlu meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seat

belt sehingga meningkatkan kesadaran para supir untuk selalu

menggunakan seat belt demi keselamatan dan keamanan supir

dalam berkendara.

4. Disarankan agar supir tidak membawa penumpang melebihi

kapasitas muatan yang ditetapkan secara berlebihan.

5. Disarankan agar supir dan kondektur tidak bersenda gurau saat

mengemudikan bus.

Page 100: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

87

87

6. Para supir diharapkan bisa meningkatkan wawasan tentang cara

mengemudi yang aman, sehingga dapat meningkatkan kesadaran

untuk berperilaku aman dengan mematuhi peraturan dan rambu-

rambu lalu-lintas.

7. Saat mengemudi, para supir diharapkan tidak membiasakan posisi

duduknya dengan memiringkan badan sambil menyandarkan

tangannya ke pintu, jika posisi duduk miring ini sering dilakukan,

maka ruas tulang belakang berisiko terjadi pembengkokan, sebab

salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan

lalu-lintas adalah adanya rasa lelah dan sakit.

8. Disarankan agar supir memeriksa kondisi bus sebelum jalan.

9. Para supir diharapkan tidak bercanda sambil menggunakan

handphone

7.2.2 Saran Untuk Penelitian Berikutnya

Saran untuk penelitian berikutnya adalah sebaiknya dilakukan

penelitian lanjutan secara kualitatif mengenai penyebab dasar perilaku

tidak aman supir saat mengemudi pada supir bus Mayasari Bakti dan

di perusahaan bus umum lainnya.

Page 101: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

DAFTAR PUSTAKA

Andri. 2013. Hati-Hati Dengan Ini Saat Mengemudi. Available:

http://www.kompasotomotif.com. Diakses pada tanggal 13 Maret 2013 jam

18:32 WIB.

Agung, Bintarto. 2012. Usir Emosi Saat Mengemudi. Majalah Auto Bild Indonesia.

Edisi 244/Th11/2012. Jakarta: Gramedia Majalah.

Asdhiana, I Made. 2012. Rem Blong, Bus Gasak Truk, Mobil, dan Motor. Available:

http://www.kompas.com. Diakses pada tanggal 27 Mei 2012 jam 1:56 WIB.

Bird, E. Frank and Germain, L. George. 1990. Practical Loss Control Leadership.

Georgia: Institute Publishing.

Bungin, Burhan. 2012. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada

Dessler, Gary. 1978. Personnel Management. Virginia: Reston Publishing Company.

Fambeta. 2013. Merawat Kopling Mobil. Available: http://www.greatbluerolla.

Diakses pada tanggal 6 Mei 2013 jam 15:16 WIB.

Gatam, Luthfi. 2012. Gangguan Tulang Belakang, Jangan Anggap Sepele Masalah

Duduk. Available: http://www.suarakaryaonline.com. Diakses pada tanggal 4

April 2013 jam 17:00 WIB.

Geller,E. Scott. 2001. The Psychology of Safety Handbook. Florida: Lewis Publisher.

Helliyanti, Putri. 2009. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Tidak

Aman Di Dept. Utility And Operation, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Divisi Bogasari Flour Mills Tahun 2009. Skripsi. Depok: FKM UI

Page 102: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

85

Heinrich. 1980. Industrial Accident Prevention. New York: Mc. Graw Hill Book

Company.

Hidayatullah, Syarif. 2012. Analisis Kecelakaan Akibat Supir Mabuk. Available:

http://www.apligo.com. Diakses pada tanggal 6 Mei 2013 jam 15:01 WIB.

International Labor Office. 1989. Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: PT. Pustaka

Binaman Presindo.

Indosiar. 2012. Bus Tabrak Mikrolet, Sopir Langsung Diamuk Warga. Available:

http://www.indosiar.com. Diakses pada tanggal 27 Mei 2012 jam 5:20 WIB.

Iskandar, Irma. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan Terhadap Kejadian

Kecelakaan Angkutan Koantas Bima 102 Jalur Trayek Tanah Abang –

Ciputat Tahun 2008. Skripsi. Jakarta: FKIK UIN.

Rusyanto. 2012. 2011, 30 Ribu Orang Tewas Karena Kecelakaan Lalu Lintas.

Available: http://www.komisikepolisianindonesia.com. Diakses pada tanggal

16 Februari 2012 jam 9.38 WIB.

Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nawangwulan, Dewi. 1998. Gambaran Kecelakaan Lalu Lintas Kendaraan di PT.

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup Bogor 1997. Skripsi. Fakultas

Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 103: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

86

Nurmianto, Eko. 2004. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna

Widya.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan dan

Pengemudi.

Prasetiyo, Buyung L.H. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Keselamatan Kerja Pada PT. X Semarang Tahun 2011. Skripsi. Semarang:

FKM UNDIP.

Prastowo, Andi. 2010. Menguasai Teknik-teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif.

Yogyakarta: Diva Press.

Putranto, Leksmono. 2007. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta: PT Indeks.

Republika. 2012. Wah, Baru 1,5 Bulan di 2012, Sudah 9.884 Kasus Kecelakaan.

Available: http://www.republika.co.id. Diakses pada tanggal 16 Februari

2012 jam 3:59 WIB.

Rijanto, Boedi. 2011. Pedoman Pencegahan Kecelakaan Di Industri. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Rimadi, Luqman. 2012. Bus Mayasari Bakti Tabrak Busway Karena Hp ? Available:

http://www.vivanews.com. Diakses pada tanggal 30 Maret 2012 jam 3:29

WIB.

Riyadi, Arsyad. 2013. Manfaat Penggunaan Sabuk Pengaman. Available:

http://www.formulasi.or.id. Diakses pada tanggal 23 Mei 2013 jam 15:36

WIB.

Robbins, Steephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok

Gramedia.

Sasangka, Hari. 2003. Narkotika dan Psikotropika. Bandung: Penerbit Mandar Maju.

Page 104: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

87

Satori, Djam‟an dan Aan Komariah. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta.

Silalahi, Bennet N.B. 1985. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta:

PT. Pustaka

Binaman Pressindo.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suma‟mur, P.K. 1996. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: PT

Toko Gunung Agung.

_____________. 1999. Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja. Jakarta: CV Haji.

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Widayatun, Rusmi Tri. 1999. Ilmu Perilaku M.A. 104 ”Buku Pegangan Mahasiswa

AKPER”. Jakarta: CV. Sagung Seto

Wignjosoebroto, S. 2003. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Jakarta: Gunawidya.

World Health Organization (WHO). 2004. World Report on Road Traffic Injury

Prevention-Milestones In International Road Safety, World Health Day 2004

And Beyond. Available: http://www.who.int. Diakses pada tanggal 11 Juni

2012 jam 12.30 WIB.

Page 105: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 106: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

MATRIKS WAWANCARA MENDALAM SUPIR BUS MAYASARI BAKTI

TAHUN 2013

No. Substansi Bapak A Bapak B Bapak C

1 Melakukan pekerjaan tanpa wewenang

a. Apakah Bapak mempunyai SIM B1

umum ?

Punya. Punya. Punya.

b. Pernah menyuruh orang lain untuk

menggantikan Bapak dalam

mengemudi Bus ?

Pernah, tapi sesama supir

Mayasari Bakti

Pernah, tapi sesama supir

Mayasari Bakti

Pernah, tapi sesama supir

Mayasari Bakti

c. Kenapa Bapak melakukannya ? Kalau lagi capek,dan kebetulan

kawan menganggur, maka

dikasih.

Kalau lagi capek,dan kebetulan

kawan menganggur, maka

dikasih.

Kalau lagi capek,dan

kebetulan kawan

menganggur, maka

dikasih.

2 Gagal dalam mengamankan

a. Apa yang Bapak lakukan jika ada alat

pengaman dan mesin bus mengalami

gangguan ketika mengemudi ?

Bus nya dipinggirkan Bus nya dipinggirkan, kalau

kerusakannya dirasa serius,

bus dibawa pulang ke pool.

Bus nya dipinggirkan,

sambil nunggu storing.

b. Mengapa Bapak melakukan hal

tersebut ?

Sebab kalau diteruskan bisa

fatal.

Sebab kalau dipaksa jalan bisa

berbahaya.

Sebab kalau dipaksa jalan

bisa berbahaya..

3 Bekerja dengan kecepatan yang

berbahaya

a. Berapa kecepatan yang sering Bapak

tempuh saat mengemudikan bus ?

Biasanya 80 km/jam sampai

100 km/jam di tol, di jalan

biasa 60 km/jam .

Di tol 80 km/jam, di jalan

umum 70 km/jam.

Di tol 80 km/jam, di jalan

umum 40 km/jam.

Page 107: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

85

b. Mengapa Bapak melaju bus dengan

kecepatan seperti itu ?

Supaya cepat sampai, selain itu

supaya bisa atur selah dengan

bus di belakang.

Ingin agak cepat. Supaya cepat sampai.

4 Menghilangkan alat pengaman

a. Apakah Bapak pernah menghilangkan

alat pengaman ?

Tidak pernah menghilangkan.. Belum pernah. Belum pernah.

b. Apa alasannya ? Sebab bus itu punya orang

lain.

Tidak ada gunanya. Semuanya harus ada.

5 Membuat alat pengaman tidak berfungsi

a. Bapak pernah membuat alat pengaman

tidak berfungsi atau merusaknya ?

Belum pernah. Belum pernah. Tidak pernah dirusak.

b. Apa alasannya ? Sebab bus itu punya orang

lain.

Tidak ada untungnya. Kalau dirusak akan

berisiko.

6 Menggunakan peralatan yang rusak

a. Apakah di bus ada komponen peralatan

yang rusak ?

Biasanya yang rusak kopling,

kalau sekarang jok.

Biasanya yang rusak rem dan

kopling, kalau sekarang

speedometer.

Biasanya yang rusak rem,

kopling, dan kabel untuk

mengedipkan lampu sen,

kalau sekarang tidak ada.

b. Kenapa masih digunakan ? Jok nya baru copot di hari itu,

hari itu juga mau di service.

Kalo di service juga jarang

ditanggapi, kalau masalah

speedometer nya, sebab

mekanik hanya mau mengurus

kerusakan-kerusakan yang

besar saja

_

7 Menggunakan peralatan yang tidak sesuai

a. Apakah di bus ini ada peralatan yang Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada.

Page 108: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

86

tidak semestinya ada pada bus ?

b. Apa alasan Bapak tidak menggunakannya

?

Sebab perusahaan tidak

memperbolehkan.

Belum berani

menggunakannya.

Sebab perusahaan tidak

mengizinkan.

8 Tidak menggunakan APD dengan benar

a. Seberapa sering Bapak menggunakan

sabuk pengaman ?

Jarang dipakai. Jarang. Tidak pernah.

b. Mengapa Bapak tidak menggunakan

sabuk pengaman ?

Ribet. Ribet. Malas pakainya.

9 Pengisian/pembebanan yang tidak

sesuai

a. Bapak pernah angkut penumpang

secara berlebihan sampai sesak hingga

melebihi batas maximum muatan ?

Sering, sampai penuh. Sering. Sering.

b. Kenapa Bapak melakukannya ? Sebab penumpang yang

memaksa untuk naik.

Ingin banyak penumpang, cari

untung.

Supaya kejar target.

10 Posisi atau sikap tubuh yang salah

a. Bagaimana menurut bapak kondisi tempat

kemudi Bapak ?

Kursinya nyaman. Jok nya sih nyaman. Kursinya nyaman.

b. Bagaimana posisi tubuh Bapak saat

mengemudi ?

Posisi menyupirnya lurus.

Tidak miring-miring. Kecuali

kalau sedikit macet, posisi

badan sedikit miring sambil

tangannya menyandar di pintu.

Posisi duduknya biasa saja.

Tidak pernah aneh-aneh.

Posisi duduk

menyupirnya lurus tegak,

kadang kalau lagi pegal ,

saya dan para supir ini ya

miring sambil tangannya

menyandar ke pintu.

c. Apa saja keluhan yang bapak rasakan

(pegal/lelah) ketika sedang

Kadang suka rematik, kadang

hanya pegal, pegal kalau

Capek dan pegal. Dengkulnya pegal-pegal,

terus pinggang kebas

Page 109: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

87

mengemudi dan setelah mengemudi ?

macet.

11 Bersenda gurau atau menggunakan

handphone saat mengemudi

a. Pernahkah Bapak bercanda atau

menggunakan handphone saat

mengemudi ?

Sering. Sering. Sering.

b. Mengapa Bapak melakukannya ?

Sebab penting. Sebab penting dan tidak terlalu

berisiko.

Sebab penting dan tidak

terlalu berisiko.

12 Bekerja dibawah pengaruh alkohol atau

obat-obatan

a. Bapak pernah minum alkohol atau

obat-obatan sebelum bekerja ?

Kalau minuman beralkohol

belum pernah. Obat-obatan

seperti narkoba juga tidak,

yang biasa seperti, extra joss,

dan kuku bima.

Kalau minuman beralkohol

belum pernah. Hanya sering

minum jamu.

Kalau minuman

beralkohol dan obat-

obatan belum pernah.

Biasanya minum jamu.

b. Mengapa Bapak mengkonsumsinya

sebelum bekerja ?

Supaya badan segar dan tidak

mengantuk.

Supaya tidak terlalu

mengantuk dan agar badan

tetap fit.

Untuk mengobati pusing.

Page 110: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

88

MATRIKS WAWANCARA MENDALAM KONDEKTUR BUS MAYASARI BAKTI

TAHUN 2013

No. Substansi Bapak AA Bapak AB Bapak AC

1 Melakukan pekerjaan tanpa wewenang

a. Adakah orang lain selain Pak Supir

yang mengemudi ?

Pernah, tapi sesama supir

Mayasari Bakti.

Pernah, tapi sesama supir

Mayasari Bakti.

Pernah, tapi sesama supir

Mayasari Bakti.

c. Kenapa supir berbuat demikian ? Biasanya supir begitu karena

ingin istirahat. Supir begitu karena lelah. Biasanya si supir ngeluh

sakit, makanya dikasih ke

kawan.

2 Gagal dalam mengamankan

a. Apa yang supir lakukan jika ada

alat-alat atau mesin bus mengalami

gangguan ketika mengemudi ?

Dibawa pulang ke pool,

terkadang diberhentikan di

pinggir jalan.

Tidak dipaksakan jalan. Kalau

kondisi sudah

berbahaya/darurat, supir

memberhentikan di pinggir

jalan.

Tidak dipaksakan jalan.

b. Menurut Bapak, mengapa supir

berbuat demikian ?

supir ini sudah pengalaman..,

mereka berhenti saja kalau ada

kerusakan, punya feeling.

supir beranggapan kalau

dipaksakan akan berbahaya.

supir berbuat begitu sebab kalau sudah merasa ada

gejala terus di paksain,

akhirnya kerusakan makin

parah.

3 Bekerja dengan kecepatan yang

berbahaya

a. Berapa kecepatan yang sering

dicapai oleh supir ketika mengemudi

bus ?

Di jalan umum sering 60

km/jam, di tol sering 80 km/jam.

Di tol, bisa 100 km/jam. Kalau

di jalan umum 80 km/jam. Di tol 80 km/jam, di jalan

umum 40 km/jam.

b. Mengapa supir berbuat demikian ? Supaya bisa atur selah dengan

bus di belakang.

Supaya bisa atur selah dengan

bus di belakang.

Supaya bisa kejar waktu.

Page 111: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

89

4 Menghilangkan alat pengaman

a. Bapak pernah tahu kalau supir

pernah menghilangkan alat

pengaman tersebut ?

Belum pernah. Tidak pernah. Belum pernah.

b. Apa alasan supir tidak berbuat demikian

?

Sebab supir menganggap semua

alat pengaman harus ada.

Sebab supir menganggap kalau

tidak ada alat pengaman, maka

bus tidak baik untuk jalan.

Sebab supir menganggap alat

pengaman itu penting, tidak

bisa dihilangkan.

5 Membuat alat pengaman tidak berfungsi

a. Bapak pernah tahu kalau supir

pernah membuat alat pengaman

tidak berfungsi atau merusakkannya

?

Tidak pernah. Belum pernah. Tidak pernah.

c. Apa alasan supir berbuat demikian ? Sebab supir berpandangan

semua alat pengaman harus

berfungsi.

Supir tidak mau, sebab supir

berpendapat bus itu adalah

tempat dia mencari rezeki.

Sebab supir berpendapat

bahwa semua alat pengaman

itu penting.

6 Menggunakan peralatan yang rusak

a. Apakah di bus ini ada komponen

peralatan yang rusak ?

Sekarang ini jok. Yang sering rusak rem dan

kopling.

Kurang tahu.

b. Kenapa supir tetap menggunakan dalam

keadaan rusak ?

Rusaknya jok baru dirasakan,

dan akan disservice hari itu juga.

Rusaknya itu di jalan, kalau

dari pool tidak mungkin, lagi

rusak maka batal dibawa.

Kurang tahu.

7 Menggunakan peralatan yang tidak

sesuai

a. Apakah di bus ini ada peralatan yang

tidak semestinya ada pada bus ?

Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada.

Page 112: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

90

8 Tidak menggunakan APD dengan benar

a. Seberapa sering supir menggunakan

sabuk pengaman ?

Tidak pernah. Tidak pernah. Tidak pernah.

c. Mengapa supir tidak menggunakan

sabuk pengaman ?

Supir malas memakainya. Supir merasa ribet. Supir merasa tidak nyaman.

9 Pengisian/pembebanan yang tidak

sesuai

a. Pak supir pernah angkut penumpang

secara berlebihan sampai sesak

hingga melebihi batas maximum

muatan ?

Sering. Kadang-kadang. Sering.

b. Kenapa supir melakukannya ? Sebab penumpang mengejar

waktu, sehingga memaksa naik.

Sebab penumpang mengejar

waktu, sehingga memaksa

naik.

Supaya kejar target sewa.

10 Berkelakar atau bersenda gurau

a. Pernahkah Bapak melihat supir

bercanda atau menggunakan

handphone saat mengemudi ?

Sering. Sering. Sering.

b. Mengapa supir melakukannya ?

Supir menganggap bisa

konsentrasi, sehingga dianggap

tidak berisiko.

Supir menganggap bisa

konsentrasi, sehingga dianggap

tidak berisiko.

Supir menganggap bisa

konsentrasi, sehingga

dianggap tidak berisiko.

11 Bekerja dibawah pengaruh alkohol atau

obat-obatan

a. Bapak pernah melihat Pak supir

mengkonsumsi alkohol atau obat-

Tidak pernah, hanya saja

biasanya minum extra joss.

Belum pernah, hanya saja

supir minum jamu.

Belum pernah minum

alkohol, kalau minum obat-

obatan juga kurang tahu.

Page 113: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

91

obatan sebelum mengemudi ?

b. Mengapa supir berbuat demikian ? Supaya badan supir tersebut fit. Supaya badan supir tidak

pegal-pegal.

Kurang tahu.

Page 114: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

92

LEMBAR OBSERVASI

NO INFORMASI FAKTA DI LAPANGAN

CATATAN YA TIDAK

1. Melakukan pekerjaan tanpa

wewenang

2. Gagal dalam mengamankan

3. Bekerja dengan kecepatan

berbahaya

Saat observasi, mereka

membawa bus dengan kecepatan

rata-rata antara 80 km/jam

sampai 100 km/jam di jalan tol,

dan rata-rata antara 30 km/jam

sampai 60 km/jam di jalan

umum.

4. Menghilangkan alat pengaman

5. Membuat alat pengaman tidak

berfungsi

6. Menggunakan peralatan yang

rusak

Saat observasi pada beberapa

bus ditemukan kerusakan pada

speedometer, jok supir, dan

kabel penghidup lampu sen yang

terkadang mati.

7. Menggunakan peralatan yang

tidak sesuai

8. Tidak menggunakan APD dengan

benar

Semua supir tidak memakai seat

belt.

Page 115: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

93

9. Pengisian/pembebanan yang

tidak sesuai

10. Posisi tubuh yang salah

11. Berkelakakar atau bersenda gurau Semua supir bersenda gurau

dengan kondektur saat

mengemudi.

12. Bekerja dibawah pengaruh

alkohol atau obat-obatan

LEMBAR OBSERVASI KEPEMILIKAN SIM B1 UMUM

NO INFORMAN

KEPEMILIKAN SIM B1

UMUM CATATAN

PUNYA TIDAK

1. Bapak A

2. Bapak B

3. Bapak C

Page 116: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

LEMBAR PERSETUJUAN (INFORM CONCERN)

Saya yang bernama Reza Kurnia adalah mahasiswa peminatan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3), jurusan Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang

Gambaran Perilaku Tidak Aman Supir Bus Mayasari Bakti Saat Mengemudi Tahun

2013. Penelitian ini merupakan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat (SKM) di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan Anda untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini dan saya sangat berharap kepada Anda untuk

menjawab setiap pertanyaan yang diajukan dengan sejujur-jujurnya. Setiap jawaban

Anda akan dijaga kerahasiaannya dari siapapun dan tidak akan mempengaruhi

penilaian terhadap kinerja Anda dan jawaban Anda hanya akan dipergunakan dalam

penelitian ini. Untuk itu saya sangat mengharapkan Anda untuk dapat meluangkan

waktunya untuk melakukan wawancara dengan peneliti. Akhir kata, saya ucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kesediaan Anda menjadi informan pada

penelitian ini. Semoga bantuan dan kerjasama Anda menjadi amal ibadah yang

bernilai di sisi-Nya.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

No. Telp :

Lama kerja :

Mohon untuk membubuhkan tanda tangan jika anda bersedia menjadi informan

dalam penelitian ini. Atas kerjasama dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.

Informan Penelitian

(...........................................)

Tanda tangan dan nama terang

Page 117: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

85

PANDUAN WAWANCARA MENDALAM TERHADAP SUPIR BUS

1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang

a. Apakah Bapak punya SIM B1 umum untuk mengemudi bus ?

b. Kenapa tidak punya SIM B1 umum ? (probing)

c. Apakah Bapak pernah menyuruh orang lain untuk menggantikan Bapak

dalam mengemudi Bus ? Siapa ?

d. Kenapa Bapak melakukannya ?

2. Gagal dalam mengamankan

a. Apa yang Bapak lakukan jika ada komponen alat atau mesin bus mengalami

gangguan ketika mengemudi ? Bisa diceritakan ?

b. Mengapa Bapak melakukan hal tersebut ? (probing)

3. Bekerja dengan kecepatan yang berbahaya

a. Berapa kecepatan yang sering Bapak tempuh saat mengemudikan bus ?

b. Berapa kecepatan paling tinggi yang pernah Bapak tempuh ketika mengemudi

Bus di jalan tol dan di jalan raya ?

c. Mengapa Bapak melaju bus dengan kecepatan seperti itu ? Ingin cepat sampai

(kejar target), kesenangan (biasanya seperti itu) ?

4. Menghilangkan alat pengaman

a. Apakah Bapak pernah menghilangkan alat pengaman seperti lampu sen,

klakson, seat belt, rem, penghapus kaca, dan spion ? Bisa diceritakan ?

b. Mengapa Bapak menghilangkannya (probing) ?

c. Pernahkah Bapak melihat supir bus Mayasari Bakti menghilangkan alat

pengaman bus ?

d. Menurut Bapak, apa akibatnya jika supir menghilangkan alat pengaman bus ?

5. Membuat alat pengaman tidak berfungsi

a. Bapak pernah membuat alat pengaman tidak berfungsi atau merusaknya ?

Bisa diceritakan ?

b. Kenapa Bapak melakukannya (probing) ?

c. Pernahkah Bapak melihat supir bus Mayasari Bakti merusakkan alat

pengaman bus ?

d. Menurut Bapak, apa akibatnya jika supir merusakkan alat pengaman bus ?

6. Menggunakan peralatan yang rusak

a. Pak, apakah di bus ini ada komponen peralatan yang rusak ? (sambil

observasi)

b. Kenapa masih digunakan ? (probing)

Page 118: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

86

7. Menggunakan peralatan yang tidak sesuai

a. Apakah di bus ini ada peralatan yang tidak semestinya ada pada bus (di luar

peralatan standar bus) ? (sambil observasi)

b. Kenapa Bapak memakainya ? (probing)

8. Tidak menggunakan APD dengan benar

a. Seberapa sering Bapak menggunakan sabuk pengaman ?

b. Mengapa Bapak tidak menggunakan sabuk pengaman (probing) ?

9. Pengisian/pembebanan yang tidak sesuai

a. Bapak pernah angkut penumpang secara berlebihan sampai sesak hingga

melebihi batas maximum muatan ? Bisa diceritakan ?

b. Kenapa Bapak melakukannya ?

10. Posisi atau sikap tubuh yang salah

a. Bagaimana menurut bapak kondisi tempat kemudi Bapak? Apakah sudah

nyaman?

b. Bagaimana posisi tubuh Bapak saat mengemudi ?

c. Apa saja keluhan yang bapak rasakan (pegal/lelah) ketika sedang mengemudi

dan setelah mengemudi ?

11. Berkelakar atau bersenda gurau

a. Apakah Bapak mempunyai handphone ?

b. Apakah Bapak membawa handphone ketika mengemudi ?

c. Apakah Bapak pernah menggunakan handphone, baik dalam berkomunikasi

atau membalas SMS ketika mengemudi ? Bisa diceritakan ?

d. Apa alasan Bapak berperilaku seperti itu ?

e. Bagaimana pendapat Bapak tentang menjawab panggilan handphone atau

membalas SMS ketika mengemudi ? Bisa diceritakan ?

f. Menurut Bapak, mengapa supir-supir yang lain sering berbuat demikian ?

12. Bekerja dibawah pengaruh alkohol atau obat-obatan

a. Bapak pernah minum alkohol atau obat-obatan sebelum bekerja ? (probing:

jenis alkohol atau obat-obatan)

b. Mengapa Bapak mengkonsumsinya sebelum bekerja ? (probing)

Page 119: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

87

WAWANCARA MENDALAM TERHADAP KONDEKTUR BUS

1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang

a. Adakah orang lain selain Bapak Supir yang mengemudi ?

b. Kenapa supir berbuat demikian ?

2. Gagal dalam mengamankan

a. Apa yang supir lakukan jika ada alat-alat atau mesin bus mengalami

gangguan ketika mengemudi ?

b. Menurut Bapak, mengapa supir berbuat demikian ?

3. Bekerja dengan kecepatan yang berbahaya

a. Menurut perkiraan Bapak, berapa kecepatan yang biasa dicapai oleh supir

ketika mengemudi bus ?

b. Mengapa supir berbuat demikian ? (melaju kencang/tidak melaju

kencang)

4. Menghilangkan alat pengaman

a. Bapak pernah tahu kalau supir pernah menghilangkan alat pengaman

tersebut ?

b. Menurut Bapak, kenapa supir berbuat demikian ? (probing)

5. Membuat alat pengaman tidak berfungsi

a. Bapak pernah tahu kalau supir pernah membuat alat pengaman tidak

berfungsi atau merusakkannya ?

b. Kira-kira menurut Bapak, kenapa supir berbuat demikian ?

6. Menggunakan peralatan yang rusak

a. Pak, apakah di bus ini ada komponen peralatan yang rusak ? (sambil

observasi)

b. Menurut Bapak, mengapa supir berbuat begitu ? (probing)

7. Menggunakan peralatan yang tidak sesuai

a. Menurut Bapak, di bus ini ada peralatan yang tidak semestinya ada pada

bus (di luar peralatan standar bus) ?

b. Adakah supir yang menggunakan peralatan yang tidak sesuai tersebut ?

Bisa diceritakan ? (probing)

c. Menurut Bapak, mengapa supir berbuat demikian ? (probing)

8. Tidak menggunakan APD dengan benar

a. Apakah supir mengenakan sabuk pegaman ketika sedang mengemudi ?

b. Menurut Bapak, mengapa supir berbuat demikian ? (probing)

Page 120: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

88

9. Pengisian /pembebanan yang tidak sesuai

a. Berapa sebenarnya beban maksimum muatan yang boleh diangkut oleh

bus ?

b. Bagaimana beban muatan yang biasa diangkut oleh bus bapak ? (probing:

jumlah muatan) ?

c. Apakah supir pernah angkut penumpang secara berlebihan sampai sesak

hingga melebihi batas maximum muatan ?

d. Menurut Bapak, kenapa supir seperti itu ?

10. Posisi atau sikap tubuh yang salah

a. Bagaimana menurut bapak kondisi tempat kemudi supir ? Apakah supir

pernah mengeluh tidak nyaman?

b. Bagaimana posisi tubuh supir saat mengemudi ?

c. Apa saja keluhan yang supir rasakan (pegal/lelah) ketika sedang

mengemudi dan setelah mengemudi?

11. Berkelakar atau bersenda gurau

a. Apa pendapat Bapak terhadap supir yang menggunakan handphone

(menelepon atau sms) ketika sendang mengemudi ?

b. Bapak pernah melihat supir menggunakan handphone saat supir sedang

mengemudi ? Bisa diceritakan ?

c. Menurut Bapak, mengapa Pak supir berbuat demikian ?

12. Bekerja dibawah pengaruh alkohol atau obat-obatan

a. Bapak pernah melihat Pak supir mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan

sebelum mengemudi ? (probing: jenis alkohol atau obat-obatan)

b. Biasanya, kapan Bapak Pak supir minum bersama teman atau sendirian

itu?

c. Apakah sampai saat ini Pak supir masih mengkonsumsinya ?

d. Mengapa Pak supir mengkonsumsinya sebelum bekerja ? (probing)

Page 121: GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN SUPIR BUS MAYASARI BAKTI …€¦ · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Skripsi, September 2013 . Reza Kurnia, NIM: ... di pool Mayasari Bakti dan di dalam

89

LEMBAR OBSERVASI

NO INFORMASI

FAKTA DI

LAPANGAN CATATAN

YA TIDAK

1. Melakukan pekerjaan tanpa

wewenang

2. Gagal dalam mengamankan

3. Bekerja dengan kecepatan

berbahaya

4. Menghilangkan alat pengaman

5. Membuat alat pengaman tidak

berfungsi

6. Menggunakan peralatan yang rusak

7. Menggunakan peralatan yang tidak

sesuai

8. Tidak menggunakan APD dengan

benar

9. Pengisian/pembebanan yang tidak

sesuai

10. Posisi tubuh yang salah

11. Berkelakakar atau bersenda gurau

12. Bekerja dibawah pengaruh alkohol

atau obat-obatan

LEMBAR OBSERVASI KEPEMILIKAN SIM B1 UMUM

NO INFORMAN

KEPEMILIKAN SIM B1

UMUM CATATAN

PUNYA TIDAK

1. Bapak A

2. Bapak B

3. Bapak C