gambaran k3 bengkel

16
FKM-UJ Rab, 26- 11 - 2014 K3 Inform al Bengke l “Kurnia Jaya” Pendahuluan Start Kelompok 4 Tinjauan Pustaka Observasi dan wawancara Pembinaan dan Pengawasan Permasalahan Manajemen K3 Informal Perlindungan Tenaga Kerja Penutup Keselamatan pada dasarnya adalah kebutuhan setiap manusia dan menjadi naluri dari setiap mahluk hidup. Untuk meminimalisasi potensi bahaya yang ada di bengkel, maka diperlukan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Upload: iifa-faiirypiink

Post on 24-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

gambaran k3 bengkel

TRANSCRIPT

FKM-UJRab, 26- 11 - 2014

K3 Informal Bengkel

“Kurnia Jaya”

Pendahuluan

Start Kelompok 4

Tinjauan Pustaka

Observasi dan wawancara

Pembinaan dan Pengawasan

Permasalahan Manajemen K3 Informal

Perlindungan Tenaga Kerja

Penutup

Keselamatan pada dasarnya adalah kebutuhan setiap manusia dan menjadi naluri dari setiap mahluk hidup.Untuk meminimalisasi potensi bahaya yang ada di bengkel, maka diperlukan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Kelompok 4

MARLINA 112110101017IFTITAH ADI 112110101074TRIANA GAMAR W. 112110101147

BAGIAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS JEMBER

2014

Pendahuluan . . .

Latar BelakangKeselamatan pada dasarnya adalah kebutuhan setiap manusia dan menjadi naluri dari setiap mahluk hidup.Untuk meminimalisasi potensi bahaya yang ada di bengkel, maka diperlukan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

TujuanMengetahui aktivitas, bahaya , tingkat risiko, dan penerapan K3 informal

ManfaatMenambah wawasan mengenai K3 informal perbengkelanMendapat informasi mengenai bahaya dan tingkat risiko di tempat kerjaMengaplikasikan keilmuan K3

. . . Tinjauan Pustaka

Bahaya

4Bengkel

3Tenaga Kerja

Sektor

Informal

2Keselamatan

dan

Kesehatan

Kerja

Informal

1

Observasi lapangan dan wawancara- Selasa, 4 November 2014- Bengkel Sepeda Motor

“Kurnia Jaya”- Jalan Danau Toba No. 7,

Kabupaten Jember- Ibu Kurnia (pemilik bengkel)- Modal Rp 100.000.000,-- Sistem Recruitment:

Kemauan pekerja untuk bekerja, masa percobaan 1 minggu, dan calon pekerja sudah dikenal

- Latar belakang pendidikan : SMA

- tidak ada batasan kontrak,- Jam kerja: 08-00 s/d 16.00- Istirahat: 13.00 s/d 14.00- Jumlah pekerja: 3 orang- Upah pekerja: 80% dari total

hasil kerja perbaikan motor dalam sehari

- Perizinan usaha: Disperindag mulai tahun 2007 namun tidak diperpanjang

- Omset: ± Rp 5.000.000,-

Permasalahan. . .

Sumber Bahaya

Unsafe Condition

Kecelakaan Kerja

Unsafe Action

Tidak Mengikuti Program Jamsostek

Rendahnya pengetahuan mengenai K3

Perlindungan Tenaga Kerja

• Undang - Undang No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

• Undang - Undang No 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

• Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 2013 tentang jaminan kesehatan

• Penyediaan Alat Pelindung Diri

Pembinaan dan Pengawasan

• UU No 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja• UU No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan• Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan

No 551 tahun 1999 tentang Bengkel Umum Kendaraan Bermotor

Manajemem K3 Formal

• Perangkat Operasional Ruang Praktek Bengkel• Merencanakan Ruang Bengkel• Pemeliharaan Bengkel• Keselamatan Kerja Pada Bengkel Mesin• Keselamatan Kerja Pada Bengkel Listrik• Bekerja Di Tempat Udara Yang Kotor

Kesimpulan

• Terdapat banyak permasalahan pada tenaga kerja sektor informal

• Perlindungan tenaga kerja informal tidak berjalan dengan baik.

• Pembinaan dan pengawasan K3 informal tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Saran

Pemerintah harus memiliki komitmen yang cukup terhadap permasalahan

K3 terkait sektor informal

Penyuluhan tentang K3 dan penyakit akibat

kerja yang terkait dengan perbengkelan

Pengawas hendaknya

lebih bekerja keras untuk mengawasi

khususnya pada sektor K3 informal

Terima Kasih