gambaran distribusi teknik foto rontgen gigi yang digunakan di rsgm-fkg unpad

Upload: dicky-andrian

Post on 11-Jul-2015

347 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

GAMBARAN DISTRIBUSI TEKNIK FOTO RONTGEN GIGI YANG DIGUNAKAN DI RSGM-FKG UNPAD

MAKALAH

Wahyu Hidayat, drg NIP 132316883

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2007

LEMBAR PENGESAHAN JUDUL PENYUSUN NIP : GAMBARAN DISTRIBUSI TEKNIK FOTO RONTGEN GIGI YANG DIGUNAKAN DI RSGMFKG UNPAD : WAHYU HIDAYAT : 132326883

Bandung, Mei 2007 Menyutujui Kepala Bagian Radiologi

Ria N Firman, drg., Sp.RKG NIP. 131410897

Mengetahui, Guru Besar Bagian Radiologi

Prof. Dr. Suhardjo, drg., MS., Sp. RKG NIP. 130936593

ABSTRAK

Dental radiologi memiliki peranan yang penting dalam menentukan perawatan dan diagnosa gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi distribusi dari teknik foto Rontgen gigi di bagian radiologi Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi sederhana dan data diambil dari catatan medical record selama bulan Agustus sampai November 2006 di bagian radiologi Universitas Padjadjaran. Hasil dari penelitian ini menunjukan rata-rata penggunaan teknik foto Rontgen periapikal adalah sebesar 80 % dan rata-rata penggunaan teknik foto Rontgen panoramik adalah 20 %. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa teknik foto Rontgen periapikal dan panoramik adalah yang paling sering digunakan dalam distribusi teknik foto Rontgen gigi di bagian radiologi Universitas Padjadjaran.

ABSTRACT

Dental radiology technique plays an important role in dental diagnostic and treatment. The purpose or this study is to know description about distribution of dental radiology photo roentgen technique in department of radiology Padjadjaran University. This research study is use simple descriptive method and has been done by take the dental radiology photo roentgen technique data from patient medical record from August until November 2006 in department of radiology Padjadjaran University. The result of this study showed that the average of periapical photo roentgen technique are 80 % and average of panoramic photo roentgen technique are 20 %. The conclusion of this study indicate that periapical and panoramic technique are majority in the distribution of dental radiology in Padjadjaran University.

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK.. iii ABSTRACT iv DAFTAR ISI... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Identikasi Masalah... 1 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian. 2 1.4 Manfaat Penelitian. 2 1.5 Kerangka Pemikiran. 2 1.6 Metode Penelitian. 3 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radiografi di Kedokteran Gigi 2.2 Jenis-jenis Foto Rontgen Gigi. 2.2.1 Teknik Rontgen Intra oral.. 5 6 6

2.2.1.1 Teknik Rontgen Periapikal 7 2.2.1.2 Teknik Bite Wing. 2.2.1.3 Teknik Rontgen Oklusal... 7 7

2.2.2 Teknik Rontgen Ekstra Oral.. 2.2.2.1 Teknik Rontgen Panoramik. 2.2.2.2 Teknik Lateral. 2.2.2.3 Teknik Postero Anterior.............................. 2.2.2.4 Teknik Antero Posterior.............................. 2.2.2.5 Teknik Cephalometri................................... 2.2.2.6 Proyeksi Waters......................................... 2.2.2.7 Proyeksi Reverse-Towne............................. 2.2.2.8 Proyeksi Submentovertex............................

7 8 8 8 9 9 9 9 10

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian............................................................. 11 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 11 3.3 Cara Pengumpulan Data .. 11 3.4 Waktu Penelitian . 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.2 Pembahasan 13 15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.. 5.2 Saran 18 18

DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT AKADEMIK..

19 20

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penggunaan sinar Rontgen telah lama di kenal sebagai suatu alat dalam bidang kedokteran umum dan kedokteran gigi yang sangat membantu dalam menegakkan diagnosa dan untuk menentukan rencana perawatan. Gambaran yang dihasilkan foto Rontgen panoramik atau periapikal

seorang pasien bagi seorang dokter gigi sangat penting terutama untuk melihat adanya kelainan kelainan yang tidak tampak sehingga akan sangat membantu diagnosa serta rencana perawatan. Teknik radiografi yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi ada 2 yaitu teknik intraoral dan ekstraoral. Pada teknik intraoral , film Rontgen diletakkan didalam mulut pasien, salah satunya adalah foto periapikal dan bite wing serta oklusal, sedangkan pada teknik foto Rontgen ekstraoral, film Rontgen diletakkan diluar mulut pasien , salah satunya adalah foto panoramik, macam lainnya adalah lateral foto, cephalometri dan lain-lain. Berdasarkan banyaknya jenis film yang digunakan dalam kedokteran gigi, penulis merasa tertarik untuk mengetahui gambaran distribusi teknik foto Rontgen yang sering dipakai dan jarang dipakai di klinik RSGM FKG UNPAD. dapat diketahui secara jelas,

seorang dokter gigi dalam hal menentukan

1

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran distribusi teknik foto Rontgen gigi di klinik radiologi RSGM FKG UNPAD. 2. Teknik foto Rontgen gigi apa yang paling sering digunakan

1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis foto Rontgen yang digunakan di RSGM FKG UNPAD.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi gambaran teknik foto Rontgen gigi yang digunakan di klinik RSGM .

1.4 Manfaat Penelitian 1. Dapat memberikan informasi mengenai jumlah dan gambaran distribusi teknik foto Rontgen gigi yang sering digunakan di RSGM 2. Dapat menjadi pembanding untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Kerangka Pemikiran W. G . Morton adalah orang pertama yang memanfaatkan penggunaan radiografi gigi di amerika pada tahun 1896, sementara C. Edmund adalah seorang dokter gigi yang pertama kali menganjurkan untuk menggunakan radiografi secara rutin pada praktek dokter gigi.

2

Radiografi gigi memberikan informasi diagnosis yang penting dan dapat digunakan saat menentukan rencana perawatan. Radiografi gigi dapat membantu dokter gigi untuk memeriksa struktur pendukung gigi yang di foto Rontgen.

Radiografi dalam kedokteran gigi ada 2 macam yaitu : foto intraoral dan ekstraoral. Panoramik merupakan salah satu foto Rontgen gigi ekstraoral, dengan salah satu keuntungannya adalah mempunyai daerah liputan yang luas dari pada intraoral, tetapi kekurangannya adalah dapat terjadi sedikit distorsi . Sementara itu foto periapikal merupakan salah satu foto Rontgen gigi intraoral . Foto periapikal memiliki keuntungan dapat memberikan gambaran detail tetapi daerah liputan foto tidak luas hanya terbatas pada beberapa gigi saja. Dengan adanya perbedaan keuntungan dan indikasi pada foto Rontgen gigi menyebabkan ada jenis foto Rontgen yang sering dipakai dan jarang

dipakai., maka dari itu penulis ingin mengetahui gambaran distribusi teknik foto Rontgen gigi yang sering dan jarang dipakai.

1.6 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana, yaitu gambaran tentang hasil penelitian secara sederhana sehingga terlihat gambaran nyata

tentang maksud dan tujuan penelitian ini. Populasi dan sampel dalam penelitian ini diambil dari medical record pasien yang menjalani pemotrean sinar-x di bagian Radiologi RSGM Bandung.

3

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di bagian Radiologi RSGM FKG UNPAD Bandung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2006 .

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Radiografi di Kedokteran Gigi Orang yang pertama kali menggunakan radiografi adalah W.G.Morton di Amerika pada tahun 1896, kemudian C. Edmund Kells adalah dokter gigi pertama yang menganjurkan penggunaan radiografi secara rutin pada praktek dokter gigi. Radiografi dapat menjadi dasar rencana perawatan dan mengevaluasi perawatan yang telah dilakukan. Radiografi dapat digunakan untuk memeriksa struktur yang tidak terlihat pada pemeriksaan klinis. Kegunaan foto Rontgen gigi yaitu: 1. Untuk mendeteksi lesi, dll. 2. Untuk membuktikan suatu diagnosa penyakit. 3. Untuk melihat lokasi lesi/benda asing yang terdapat pada rongga mulut. 4. Untuk menyediakan informasi yang menunjang prosedur perawatan. 5. Untuk mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi. 6. Untuk melihat adanya karies, penyakit periodontal dan trauma. 7. Sebagai dokumentasi data rekam medis yang dapat diperlukan sewaktuwaktu. ( Haring. 2000) Menurut Brocklebank (1977), proyeksi radiografi yang digunakan di kedokteran gigi yaitu: 1. Intra oral dengan teknik, terdiri dari: a. Periapikal.

5

b. Bite wing c. Oklusal foto Teknik intra oral merupakan yang paling sering dipakai oleh dokter gigi. 2. Ekstra oral dengan teknik, terdiri dari: a. Panoramik b. Lateral foto c. Cephalometri d. PA, AP e. Proyeksi Waters f. Proyeksi reverse g. Proyeksi submento vertex

2.2 Jenis-jenis Foto Rontgen Gigi Secara garis besar foto Rontgen gigi, berdasarkan teknik pemotretan dan penempatan film, dibagi menjadi dua: foto Rontgen Intra oral dan foto Rontgen extra oral.

2.2.1 Teknik Rontgen Intra oral Teknik radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar secara radiografi dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien. Untuk mendapatkan gambaran lengkap rongga mulut yang terdiri dari 32 gigi

diperlukan kurang lebih 14 sampai 19 foto. Ada tiga pemeriksaan radiografi intra

6

oral yaitu: pemeriksaan periapikal, interproksimal, dan oklusal. (Brocklebank. 1997)

2.2.1.1 Teknik Rontgen Periapikal Teknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi dan tulang pendukungnya. Ada dua teknik pemotretan yang digunakan untuk memperoleh foto periapikal yaitu teknik paralel dan bisektris, yang sering digunakan di RSGM adalah teknik bisektris.

2.2.1.2 Teknik Bite Wing Teknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukan gigi yang berdekatan dan puncak tulang alveolar. Teknik

pemotretannya yaitu pasien dapat menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film di dalam mulut.

2.2.1.3 Teknik Rontgen Oklusal Teknik ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atas maupun rahang bawah dalam satu film. Film yang digunakan adalah film oklusal. Teknik pemotretannya yaitu pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan atau menggigit bagian dari film tersebut.

7

2.2.2 Teknik Rontgen Ekstra Oral Foto Rontgen ekstra oral digunakan untuk melihat area yang luas pada rahang dan tengkorak, film yang digunakan diletakkan di luar mulut. Foto Rontgen ekstra oral yang paling umum dan paling sering digunakan adalah foto Rontgen panoramik, sedangkan contoh foto Rontgen ekstra oral lainnya adalah foto lateral, foto antero posterior, foto postero anterior, foto cephalometri, proyeksi-Waters, proyeksi reverse-Towne, proyeksi Submentovertex.( Haring. 2000)

2.2.2.1 Teknik Rontgen Panoramik Foto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila beserta struktur pendukungnya. Foto Rontgen ini dapat digunakan untuk mengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.

2.2.2.2 Teknik Lateral Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulang muka, diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka.

2.2.2.3 Teknik Postero Anterior Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma, atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Foto Rontgen ini juga dapat

8

memberikan gambaran struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis, fossanasalis, dan orbita.

2.2.2.4 Teknik Antero Posterior Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan maksila dan mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis, serta tulang hidung.

2.2.2.5 Teknik Cephalometri Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat trauma penyakit dan kelainan pertumbuhan perkembangan. Foto ini juga dapat digunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras.

2.2.2.6 Proyeksi Waters Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis, sinus orbita, sutura zigomatiko frontalis, dan rongga nasal.

2.2.2.7 Proyeksi Reverse-Towne Foto Rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalami perpindahan tempat dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding postero lateral pada maksila.

9

2.2.2.8 Proyeksi Submentovertex Foto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila, dan arcus zigomatikus.

10

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Sederhana., yang memberikan gambaran tentang hasil penelitian secara sederhana sehingga terlihat gambaran nyata tentang maksud dan tujuan penelitian ini.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang datang ke RSGM-FKG Unpad. Sampel penelitian adalah semua pasien yang dirujuk kebagian radiologi setiap harinya dalam empat bulan terakhir yaitu bulan Agustus s/d November 2006 di RSGM FKG Unpad.

3.3 Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang berasal dari catatan foto Rontgen pasien di bagian radiologi. Cara mendapatkannya yaitu dengan cara: 1. Merekap data kunjungan pasien foto Rontgen di bagian radiologi. Setiap harinya dalam satu bulan selama empat bulan terakhir yaitu Agusus s/d November 2006 di RSGM FKG Unpad.

11

2. Merekap data jenis-jenis foto Rontgen pasien di bagian radiologi yang merupakan rujukan permohonan foto Rontgen tiap bagian setiap harinya selama satu bulan dalam empat bulan terakhir yaitu bulan Agustus s/d November 2006 di RSGM FKG Unpad.

3.4 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat data kunjungan pasien yaitu data yang ada pada register screning dan radiologi setiap harinya selama satu bulan dalam empat bulan terakhir yaitu dari bulan Agustus s/d November 2006.

12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan di klinik bagian radiologi RSGM FKG Unpad dengan cara melihat data kunjungan pasien ke bagian radiologi dari bulan Agustus sampai bulan November 2006.

4.1.

Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan dari bulan Agustus sampai bulan

November 2006 dapat diambil kesimpulan bahwa pada tiap bulannya teknik yang paling sering digunakan berdasarkan tabel 4.1 adalah teknik foto Rontgen

periapikal, panoramik, oklusal, cephalometri dan lateral . Untuk teknik foto Rontgen yang paling sering digunakan adalah foto Rontgen periapikal dan yang paling jarang adalah foto Rontgen lateral . Data dari tabel 4.1 menunjukan

gambaran distribusi teknik foto Rontgen gigi dari bulan Agustus sampai dengan bulan November, untuk jenis foto Rontgen intraoral yang paling sering digunakan adalah foto Rontgen periapikal dan jenis foto Rontgen ekstraoral adalah foto Rontgen panoramik. Jenis foto Rontgen intraoral yang digunakan selain teknik foto Rontgen periapikal adalah oklusal sedangkan untuk jenis foto Rontgen ekstraoral yang digunakan selain teknik foto Rontgen panoramik adalah

cephalometri dan lateral, sedangkan teknik foto Rontgen gigi yang paling jarang digunakan adalah teknik foto Rontgen lateral.

13

Tabel 4.1 Distribusi Teknik Foto Rontgen Gigi Bulan Agustus - NovemberJENIS FOTO AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER

%PERIAPIKAL OKLUSAL PANORAMIK CHEPALOMETRI LATERAL Jumlah 484 2 111 0 0 597 81 0.3 18.6 0 0 443 2 89 3 1 538

%82.3 0.4 16.5 0.5 0.2 259 1 58 7 0 325

%79.6 0.3 17.8 2.2 0 423 3 148 2 1 577

%73.3 0.5 25.6 0.3 0.17

Grafik 4.1 Distribusi Teknik Foto Rontgen Gigi Bulan Agustus - November

Bulan Agustus500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 484 450 400 PERIAPIKAL PANORAMIK OKLUSAL 111 2 0 0 Intraoral 0 0 0 0 Ekstraoral CHPALOMETRI LATERAL 350 300 250 200 150 100 50 0 2 0 0 Intraoral 443

Bulan September

PERIAPIKAL PANORAMIK OKLUSAL CHPALOMETRI 89 0 0 3 1 Ekstraoral LATERAL

14

Bulan Oktober300 250 200 150 100 50 0 1 0 0 Intraoral 0 58 0 7 0 Ekstraoral 450 400 PERIAPIKAL PANORAMIK OKLUSAL CHPALOMETRI LATERAL 350 300 250 200 150 100 50 0 3 0 0 Intraoral 423

Bulan November

259

PERIAPIKAL PANORAMIK 148 OKLUSAL CHPALOMETRI LATERAL 0 0 2 1 Ekstraoral

4.2.

Pembahasan Berdasarkan data dari tabel 4.1 diperoleh gambaran bahwa persentase

distribusi teknik foto Rontgen gigi yang paling banyak digunakan tiap bulannya, adalah teknik foto Rontgen periapikal dengan persentase 81 % untuk bulan Agustus, 82.3 % untuk bulan September, 79.6 % untuk bulan Oktober dan 73.3 % untuk bulan November, dengan persentase rata-rata 80 %. Persentase terbesar kedua adalah teknik foto Rontgen panoramik yang merupakan jenis foto Rontgen ekstraoral yang paling banyak digunakan. dengan persentase rata-rata 19 % dari bulan Agustus sampai November. Hal ini kemungkinan disebabkan , foto panoramik dapat memberikan gambaran yang luas dari lengkung rahang dan jaringan pendukungnya serta memberikan gambaran anatomi distorsi ( Langland. 2002). yang tidak

15

Berdasarkan data dari tabel 4.1 juga dapat dilihat bahwa teknik foto Rontgen gigi yang paling sering digunakan adalah jenis foto Rontgen intraoral yaitu teknik foto Rontgen periapikal dengan jumlah berkisar 484 sampai dengan 423 kali dan yang paling sedikit adalah pada bulan Oktober yaitu sekitar 259 kali dan foto intraoral lain yang sering digunakan juga adalah teknik foto Rontgen oklusal dengan frekuensi sebesar 1 sampai 3 kali tiap bulannya. Banyaknya pengunaan tehnik foto Rontgen periapikal karena foto ini dapat memperlihatkan gambaran periapikal gigi yang jelas. Tehnik foto periapikal bisektris digunakan oleh 70 % dokter gigi di Inggris , yang sebagian besar digunakan untuk melihat gambaran periapikal gigi (Tugnait. 2003) Untuk jenis foto Rontgen ekstraoral yang sering digunakan adalah teknik foto Rontgen panoramik dengan jumlah 111 sampai dengan 148 kali dan yang paling sedikit adalah pada bulan Oktober sebesar 58 kali dan foto Rontgen ekstraoral lain yang juga digunakan adalah teknik foto Rontgen chepalometri dengan frekuensi sebesar 2 sampai 3 kali tiap bulannya kecuali dibulan Oktober terdapat 7 kali pemotretan. Sedangkan untuk teknik foto Rontgen gigi yang paling jarang digunakan adalah teknik foto Rontgen lateral dengan frekuensi yang jarang sekali hanya 1 kali perbulan bahkan terkadang tidak dilakukan sama sekali. Radiografi panoramik merupakan komponen radiologi diagnostik penting selama lebih dari 40 tahun, tidak hanya berguna untuk mendeteksi kelainan pada gigi dan jaringan pendukung , juga dapat mengidentifikasi anatomi serta gambaran lainnya ( Geist. 2001). Oleh karena itu foto panorami banyak dilakukan selain foto periapikal.

16

Banyaknya penggunaan teknik foto Rontgen periapikal dapat dikarenakan indikasi dari perawatan yang dilakukan dan beberapa keuntungan lainnya diantaranya ; gambaran yang dihasilkan lebih jelas dan detail yang meliputi jaringan gigi dan pendukungnya sehingga mempermudah diagnosa dan rencana perawatan. Selain itu harga foto Rontgen periapikal lebih murah dibanding tehnik foto lainnya dan teknik pemotretan yang lebih sederhana jika dibanding foto Rontgen gigi yang lain, tetapi tidak tertutup kemungkinan dapat disebabkan kurangnya sosialisasi terhadap pemakai Rontgen mengenai foto Rontgen apa saja yang tersedia di klinik bagian radiologi dan indikasi dari masing-masing foto Rontgen yang tersedia. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Brocklebank, yang menyebutkan bahwa teknik foto Rontgen periapikal lebih sering digunakan dari pada teknik yang lain. Untuk mengetahui penyebab distribusi teknik foto Rontgen gigi yang tidak merata memungkinkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Teknik foto Rontgen gigi yang paling sering digunakan di klinik bagian radiologi RSGM selama bulan Agustus sampai bulan November 2006 adalah teknik foto Rontgen periapikal dengan persentase rata-rata 80 % kemudian foto panoramik dengan persentase rata-rata 19 % sedangkan yang paling jarang dilakukan adalah foto Rontgen lateral.

5.2 Saran 1. Sebaiknya dilakukan perbaikan dan peningkatan dari segi kualitas dan

pelayanan yang berhubungan dengan teknik foto Rontgen gigi periapikal dan panoramik karena banyaknya dokter gigi yang menggunakan teknik foto Rontgen ini 2. Sebaiknya dilakukan sosialisasi teknik-teknik foto Rontgen yang dapat dilakukan di klinik bagian radiologi RSGM, agar dokter gigi dapat mengetahui teknik foto Rontgen gigi yang tersedia. 3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai tingkat pengetahuan dan pemahaman teknik-teknik foto Rontgen gigi dan indikasinya terhadap dokter gigi yang merawat pasien.

18

DAFTAR PUSTAKA

Saatroasmoro, S., 2002., Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis., Jakarta., Jagung Seito Langland., O.E. and R. P. Langlais., 2002. Principles of Dental Imaging., Philadelphia., Williams & Willins. Geist, J. R. 2001., Panoramic Radiography. www. hsa.co/download. White, S. C. and M. J. Pharoah., 2002., Oral Radiology, Principles and Interpretation., fourth edition ., St . Louis., Mosby Ins. Tugnait , A., 2003., www. in. gov/asdh/regjuis., Radiographic Equipment and Technique Used in General Practice. Haring, J. I., L. Jansen.,2000., Dental Radiography., Philadelphia., W. B. Saunders Company. Brocklebank, L. 1997., Dental radiology Understanding The X-ray Image., Oxford., Oxford University.

19

RIWAYAT AKADEMIK

Penulis dilahirkan pada tanggal 8 November 1979 di Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 1986-1992 penulis mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar Swadaya II Bandung. Pada tahun 1992-1995 penulis mengikiti pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 25 Bandung. Pada tahun 1995-1998 penulis mengikuti pendidikan di Sekolah

Menengah Umum Negeri 4 Bandung. Pada tahun 1998-2005 penulis mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung. Pada tahun 2006 penulis bekerja sebagai staf pengajar di Fakultas Kodokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung.

20

21

22