gambar listrik

105
GAMBAR LISTRIK IR. SUDIRMAN.M.Kom

Upload: hall-clayton

Post on 30-Dec-2015

171 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

GAMBAR LISTRIK. IR. SUDIRMAN.M.Kom. Format Gambar C. Standarisai Tujuannya adalah untuk mencapai keseragaman , dalam hal : ukuran , bentuk dan mutu barang Cara menggambar dan cara kerja Organisasi 1. IEC ( International Electrotechnical Commission) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBAR LISTRIK

GAMBAR LISTRIK

IR SUDIRMANMKom

Format Gambar C

StandarisaiTujuannya adalah untuk mencapai keseragaman dalam hal a ukuran bentuk dan mutu barangb Cara menggambar dan cara kerja

Organisasi 1 IEC ( International Electrotechnical Commission)2 ISO ( International Organization for Standardization

Lambang-lambangFungsi untuk petunjuk pada gambar instalasi misalnya Ukuran gambar meetukan

ukuran lambang

Jenis-jenis gambar Gambar elektroteknik memberikan keterangan tentang pelaksanaan instalasi dan

pembuatan peralatan listrik1 Berdasarkan tujuannya2 Cara menggambarnya

Nama yang diberikan pada gambar umumnya menyatakan tujuannya bahkan cara menggambarnya

Gambar elektroteknik memberi keterangan tentang pelaksanaan instalasi dan pembuatan peralatan listrik

Gambar-gambar dapat dibagi berdasarkan a Tujuanyab Cara menggambarnya

Pembagian menurut tujuannya1 diagram-diagram yang bersifat menjelaskan diagram dasar diagram lingkaran

arus dan diagram instalasi2 Diagram-diagram pelaksanaan diagram pengawatan diagram saluran3 Gambar instalasi4 Gambar situsasi

Pembagian menurut cara menggambar5 Cara menggambar dengan garis ganda6 Cara menggambar dengan garis tunggal

1 Gambar SituasiYang menunjukan gambar posisi gedung bangunan yang akan dipasang instalasilistriknya terhadap saluran jaringan listrik terdekat Data yang perlu ditulis padagambar situasi ini adalah alamat lengkap jarak terhadap sumber listrik terdekat (tiang listrik bangunan yang sudah berlistrik) untuk daerah yang sudah ada jaringan listriknya Bila belum ada jaringan listriknya perlu digambarkan rencana pemasangan tiang-tiang listrik

Keterangan A Lokasi bangunanB Jarak bangunan ke tiangC kode tiang transformatorU menunjukkan arah utara

2 Gambar InstalasiYang menunjukan gambar denah bangunan (pandangan atas) dengan rencanatata letak perlengkapan listrik dan rencana hubungan perlengkapan listriknyaSaluran masuk langsung ke APP yang biasanya terletak didepan bagian yangmudah dilihat dari luar Dari APP ke PHB utama melalui kabel toefoer yangbiasanya berjarak pendek dan posisinya ada didalam bangunan Pada PHB inienergi listrik didistribusikan ke beban menjadi beberapa group kelompok - Untuk konsumen domestik bangunan kecil dari PHB dibagi menjadibeberapa group dan langsung ke beban Biasanya dengan sistem satu fasa- Untuk konsumen industri karena areanya luas sehingga jarak ke beban jauhdari PHB utama dibagi menjadi beberapa group cabang Sub DistributionPanel baru disalurkan ke beban

3 Diagram Garis TunggalYang menunjukan gambar satu garis dari APP ke PHB utama yang di distribusikanke beberapa group langsung ke beban (untuk bangunan berkapasitas kecil) dan melalui panel cabang (SDP) maupun sub panel cabang (SSDP) baru ke beban Pada diagram garis tunggal ini selain pembagian group pada PHB utama cabang sub cabang juga menginformasikan jenis beban ukuran dan jenis penghantar ukuran dan jenis pengaman arusnya dan sistem pembumian pertanahannya

Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan gedung Tegangan Rendah

Keterangan

Saluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

KeteranganSaluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Di Indonesia penyedia energi listrik dikelola pengusaha ketenagalistrikan (PT PLN) dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai konsumen listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Keterangan G Generator GI Gardu IndukGH Gardu Hubung GD Gardu DistribusiTT Jaringan tegangan tinggi TM Jaringan tegangan menengahTR Jaringan tegangan rendah APP Alat pembatas dan pengukur

INSTALASI LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 2: GAMBAR LISTRIK

Format Gambar C

StandarisaiTujuannya adalah untuk mencapai keseragaman dalam hal a ukuran bentuk dan mutu barangb Cara menggambar dan cara kerja

Organisasi 1 IEC ( International Electrotechnical Commission)2 ISO ( International Organization for Standardization

Lambang-lambangFungsi untuk petunjuk pada gambar instalasi misalnya Ukuran gambar meetukan

ukuran lambang

Jenis-jenis gambar Gambar elektroteknik memberikan keterangan tentang pelaksanaan instalasi dan

pembuatan peralatan listrik1 Berdasarkan tujuannya2 Cara menggambarnya

Nama yang diberikan pada gambar umumnya menyatakan tujuannya bahkan cara menggambarnya

Gambar elektroteknik memberi keterangan tentang pelaksanaan instalasi dan pembuatan peralatan listrik

Gambar-gambar dapat dibagi berdasarkan a Tujuanyab Cara menggambarnya

Pembagian menurut tujuannya1 diagram-diagram yang bersifat menjelaskan diagram dasar diagram lingkaran

arus dan diagram instalasi2 Diagram-diagram pelaksanaan diagram pengawatan diagram saluran3 Gambar instalasi4 Gambar situsasi

Pembagian menurut cara menggambar5 Cara menggambar dengan garis ganda6 Cara menggambar dengan garis tunggal

1 Gambar SituasiYang menunjukan gambar posisi gedung bangunan yang akan dipasang instalasilistriknya terhadap saluran jaringan listrik terdekat Data yang perlu ditulis padagambar situasi ini adalah alamat lengkap jarak terhadap sumber listrik terdekat (tiang listrik bangunan yang sudah berlistrik) untuk daerah yang sudah ada jaringan listriknya Bila belum ada jaringan listriknya perlu digambarkan rencana pemasangan tiang-tiang listrik

Keterangan A Lokasi bangunanB Jarak bangunan ke tiangC kode tiang transformatorU menunjukkan arah utara

2 Gambar InstalasiYang menunjukan gambar denah bangunan (pandangan atas) dengan rencanatata letak perlengkapan listrik dan rencana hubungan perlengkapan listriknyaSaluran masuk langsung ke APP yang biasanya terletak didepan bagian yangmudah dilihat dari luar Dari APP ke PHB utama melalui kabel toefoer yangbiasanya berjarak pendek dan posisinya ada didalam bangunan Pada PHB inienergi listrik didistribusikan ke beban menjadi beberapa group kelompok - Untuk konsumen domestik bangunan kecil dari PHB dibagi menjadibeberapa group dan langsung ke beban Biasanya dengan sistem satu fasa- Untuk konsumen industri karena areanya luas sehingga jarak ke beban jauhdari PHB utama dibagi menjadi beberapa group cabang Sub DistributionPanel baru disalurkan ke beban

3 Diagram Garis TunggalYang menunjukan gambar satu garis dari APP ke PHB utama yang di distribusikanke beberapa group langsung ke beban (untuk bangunan berkapasitas kecil) dan melalui panel cabang (SDP) maupun sub panel cabang (SSDP) baru ke beban Pada diagram garis tunggal ini selain pembagian group pada PHB utama cabang sub cabang juga menginformasikan jenis beban ukuran dan jenis penghantar ukuran dan jenis pengaman arusnya dan sistem pembumian pertanahannya

Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan gedung Tegangan Rendah

Keterangan

Saluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

KeteranganSaluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Di Indonesia penyedia energi listrik dikelola pengusaha ketenagalistrikan (PT PLN) dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai konsumen listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Keterangan G Generator GI Gardu IndukGH Gardu Hubung GD Gardu DistribusiTT Jaringan tegangan tinggi TM Jaringan tegangan menengahTR Jaringan tegangan rendah APP Alat pembatas dan pengukur

INSTALASI LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 3: GAMBAR LISTRIK

StandarisaiTujuannya adalah untuk mencapai keseragaman dalam hal a ukuran bentuk dan mutu barangb Cara menggambar dan cara kerja

Organisasi 1 IEC ( International Electrotechnical Commission)2 ISO ( International Organization for Standardization

Lambang-lambangFungsi untuk petunjuk pada gambar instalasi misalnya Ukuran gambar meetukan

ukuran lambang

Jenis-jenis gambar Gambar elektroteknik memberikan keterangan tentang pelaksanaan instalasi dan

pembuatan peralatan listrik1 Berdasarkan tujuannya2 Cara menggambarnya

Nama yang diberikan pada gambar umumnya menyatakan tujuannya bahkan cara menggambarnya

Gambar elektroteknik memberi keterangan tentang pelaksanaan instalasi dan pembuatan peralatan listrik

Gambar-gambar dapat dibagi berdasarkan a Tujuanyab Cara menggambarnya

Pembagian menurut tujuannya1 diagram-diagram yang bersifat menjelaskan diagram dasar diagram lingkaran

arus dan diagram instalasi2 Diagram-diagram pelaksanaan diagram pengawatan diagram saluran3 Gambar instalasi4 Gambar situsasi

Pembagian menurut cara menggambar5 Cara menggambar dengan garis ganda6 Cara menggambar dengan garis tunggal

1 Gambar SituasiYang menunjukan gambar posisi gedung bangunan yang akan dipasang instalasilistriknya terhadap saluran jaringan listrik terdekat Data yang perlu ditulis padagambar situasi ini adalah alamat lengkap jarak terhadap sumber listrik terdekat (tiang listrik bangunan yang sudah berlistrik) untuk daerah yang sudah ada jaringan listriknya Bila belum ada jaringan listriknya perlu digambarkan rencana pemasangan tiang-tiang listrik

Keterangan A Lokasi bangunanB Jarak bangunan ke tiangC kode tiang transformatorU menunjukkan arah utara

2 Gambar InstalasiYang menunjukan gambar denah bangunan (pandangan atas) dengan rencanatata letak perlengkapan listrik dan rencana hubungan perlengkapan listriknyaSaluran masuk langsung ke APP yang biasanya terletak didepan bagian yangmudah dilihat dari luar Dari APP ke PHB utama melalui kabel toefoer yangbiasanya berjarak pendek dan posisinya ada didalam bangunan Pada PHB inienergi listrik didistribusikan ke beban menjadi beberapa group kelompok - Untuk konsumen domestik bangunan kecil dari PHB dibagi menjadibeberapa group dan langsung ke beban Biasanya dengan sistem satu fasa- Untuk konsumen industri karena areanya luas sehingga jarak ke beban jauhdari PHB utama dibagi menjadi beberapa group cabang Sub DistributionPanel baru disalurkan ke beban

3 Diagram Garis TunggalYang menunjukan gambar satu garis dari APP ke PHB utama yang di distribusikanke beberapa group langsung ke beban (untuk bangunan berkapasitas kecil) dan melalui panel cabang (SDP) maupun sub panel cabang (SSDP) baru ke beban Pada diagram garis tunggal ini selain pembagian group pada PHB utama cabang sub cabang juga menginformasikan jenis beban ukuran dan jenis penghantar ukuran dan jenis pengaman arusnya dan sistem pembumian pertanahannya

Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan gedung Tegangan Rendah

Keterangan

Saluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

KeteranganSaluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Di Indonesia penyedia energi listrik dikelola pengusaha ketenagalistrikan (PT PLN) dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai konsumen listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Keterangan G Generator GI Gardu IndukGH Gardu Hubung GD Gardu DistribusiTT Jaringan tegangan tinggi TM Jaringan tegangan menengahTR Jaringan tegangan rendah APP Alat pembatas dan pengukur

INSTALASI LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 4: GAMBAR LISTRIK

Gambar elektroteknik memberi keterangan tentang pelaksanaan instalasi dan pembuatan peralatan listrik

Gambar-gambar dapat dibagi berdasarkan a Tujuanyab Cara menggambarnya

Pembagian menurut tujuannya1 diagram-diagram yang bersifat menjelaskan diagram dasar diagram lingkaran

arus dan diagram instalasi2 Diagram-diagram pelaksanaan diagram pengawatan diagram saluran3 Gambar instalasi4 Gambar situsasi

Pembagian menurut cara menggambar5 Cara menggambar dengan garis ganda6 Cara menggambar dengan garis tunggal

1 Gambar SituasiYang menunjukan gambar posisi gedung bangunan yang akan dipasang instalasilistriknya terhadap saluran jaringan listrik terdekat Data yang perlu ditulis padagambar situasi ini adalah alamat lengkap jarak terhadap sumber listrik terdekat (tiang listrik bangunan yang sudah berlistrik) untuk daerah yang sudah ada jaringan listriknya Bila belum ada jaringan listriknya perlu digambarkan rencana pemasangan tiang-tiang listrik

Keterangan A Lokasi bangunanB Jarak bangunan ke tiangC kode tiang transformatorU menunjukkan arah utara

2 Gambar InstalasiYang menunjukan gambar denah bangunan (pandangan atas) dengan rencanatata letak perlengkapan listrik dan rencana hubungan perlengkapan listriknyaSaluran masuk langsung ke APP yang biasanya terletak didepan bagian yangmudah dilihat dari luar Dari APP ke PHB utama melalui kabel toefoer yangbiasanya berjarak pendek dan posisinya ada didalam bangunan Pada PHB inienergi listrik didistribusikan ke beban menjadi beberapa group kelompok - Untuk konsumen domestik bangunan kecil dari PHB dibagi menjadibeberapa group dan langsung ke beban Biasanya dengan sistem satu fasa- Untuk konsumen industri karena areanya luas sehingga jarak ke beban jauhdari PHB utama dibagi menjadi beberapa group cabang Sub DistributionPanel baru disalurkan ke beban

3 Diagram Garis TunggalYang menunjukan gambar satu garis dari APP ke PHB utama yang di distribusikanke beberapa group langsung ke beban (untuk bangunan berkapasitas kecil) dan melalui panel cabang (SDP) maupun sub panel cabang (SSDP) baru ke beban Pada diagram garis tunggal ini selain pembagian group pada PHB utama cabang sub cabang juga menginformasikan jenis beban ukuran dan jenis penghantar ukuran dan jenis pengaman arusnya dan sistem pembumian pertanahannya

Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan gedung Tegangan Rendah

Keterangan

Saluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

KeteranganSaluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Di Indonesia penyedia energi listrik dikelola pengusaha ketenagalistrikan (PT PLN) dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai konsumen listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Keterangan G Generator GI Gardu IndukGH Gardu Hubung GD Gardu DistribusiTT Jaringan tegangan tinggi TM Jaringan tegangan menengahTR Jaringan tegangan rendah APP Alat pembatas dan pengukur

INSTALASI LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 5: GAMBAR LISTRIK

1 Gambar SituasiYang menunjukan gambar posisi gedung bangunan yang akan dipasang instalasilistriknya terhadap saluran jaringan listrik terdekat Data yang perlu ditulis padagambar situasi ini adalah alamat lengkap jarak terhadap sumber listrik terdekat (tiang listrik bangunan yang sudah berlistrik) untuk daerah yang sudah ada jaringan listriknya Bila belum ada jaringan listriknya perlu digambarkan rencana pemasangan tiang-tiang listrik

Keterangan A Lokasi bangunanB Jarak bangunan ke tiangC kode tiang transformatorU menunjukkan arah utara

2 Gambar InstalasiYang menunjukan gambar denah bangunan (pandangan atas) dengan rencanatata letak perlengkapan listrik dan rencana hubungan perlengkapan listriknyaSaluran masuk langsung ke APP yang biasanya terletak didepan bagian yangmudah dilihat dari luar Dari APP ke PHB utama melalui kabel toefoer yangbiasanya berjarak pendek dan posisinya ada didalam bangunan Pada PHB inienergi listrik didistribusikan ke beban menjadi beberapa group kelompok - Untuk konsumen domestik bangunan kecil dari PHB dibagi menjadibeberapa group dan langsung ke beban Biasanya dengan sistem satu fasa- Untuk konsumen industri karena areanya luas sehingga jarak ke beban jauhdari PHB utama dibagi menjadi beberapa group cabang Sub DistributionPanel baru disalurkan ke beban

3 Diagram Garis TunggalYang menunjukan gambar satu garis dari APP ke PHB utama yang di distribusikanke beberapa group langsung ke beban (untuk bangunan berkapasitas kecil) dan melalui panel cabang (SDP) maupun sub panel cabang (SSDP) baru ke beban Pada diagram garis tunggal ini selain pembagian group pada PHB utama cabang sub cabang juga menginformasikan jenis beban ukuran dan jenis penghantar ukuran dan jenis pengaman arusnya dan sistem pembumian pertanahannya

Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan gedung Tegangan Rendah

Keterangan

Saluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

KeteranganSaluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Di Indonesia penyedia energi listrik dikelola pengusaha ketenagalistrikan (PT PLN) dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai konsumen listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Keterangan G Generator GI Gardu IndukGH Gardu Hubung GD Gardu DistribusiTT Jaringan tegangan tinggi TM Jaringan tegangan menengahTR Jaringan tegangan rendah APP Alat pembatas dan pengukur

INSTALASI LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 6: GAMBAR LISTRIK

2 Gambar InstalasiYang menunjukan gambar denah bangunan (pandangan atas) dengan rencanatata letak perlengkapan listrik dan rencana hubungan perlengkapan listriknyaSaluran masuk langsung ke APP yang biasanya terletak didepan bagian yangmudah dilihat dari luar Dari APP ke PHB utama melalui kabel toefoer yangbiasanya berjarak pendek dan posisinya ada didalam bangunan Pada PHB inienergi listrik didistribusikan ke beban menjadi beberapa group kelompok - Untuk konsumen domestik bangunan kecil dari PHB dibagi menjadibeberapa group dan langsung ke beban Biasanya dengan sistem satu fasa- Untuk konsumen industri karena areanya luas sehingga jarak ke beban jauhdari PHB utama dibagi menjadi beberapa group cabang Sub DistributionPanel baru disalurkan ke beban

3 Diagram Garis TunggalYang menunjukan gambar satu garis dari APP ke PHB utama yang di distribusikanke beberapa group langsung ke beban (untuk bangunan berkapasitas kecil) dan melalui panel cabang (SDP) maupun sub panel cabang (SSDP) baru ke beban Pada diagram garis tunggal ini selain pembagian group pada PHB utama cabang sub cabang juga menginformasikan jenis beban ukuran dan jenis penghantar ukuran dan jenis pengaman arusnya dan sistem pembumian pertanahannya

Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan gedung Tegangan Rendah

Keterangan

Saluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

KeteranganSaluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Di Indonesia penyedia energi listrik dikelola pengusaha ketenagalistrikan (PT PLN) dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai konsumen listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Keterangan G Generator GI Gardu IndukGH Gardu Hubung GD Gardu DistribusiTT Jaringan tegangan tinggi TM Jaringan tegangan menengahTR Jaringan tegangan rendah APP Alat pembatas dan pengukur

INSTALASI LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 7: GAMBAR LISTRIK

3 Diagram Garis TunggalYang menunjukan gambar satu garis dari APP ke PHB utama yang di distribusikanke beberapa group langsung ke beban (untuk bangunan berkapasitas kecil) dan melalui panel cabang (SDP) maupun sub panel cabang (SSDP) baru ke beban Pada diagram garis tunggal ini selain pembagian group pada PHB utama cabang sub cabang juga menginformasikan jenis beban ukuran dan jenis penghantar ukuran dan jenis pengaman arusnya dan sistem pembumian pertanahannya

Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan gedung Tegangan Rendah

Keterangan

Saluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

KeteranganSaluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Di Indonesia penyedia energi listrik dikelola pengusaha ketenagalistrikan (PT PLN) dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai konsumen listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Keterangan G Generator GI Gardu IndukGH Gardu Hubung GD Gardu DistribusiTT Jaringan tegangan tinggi TM Jaringan tegangan menengahTR Jaringan tegangan rendah APP Alat pembatas dan pengukur

INSTALASI LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 8: GAMBAR LISTRIK

Keterangan

Saluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

KeteranganSaluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Di Indonesia penyedia energi listrik dikelola pengusaha ketenagalistrikan (PT PLN) dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai konsumen listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Keterangan G Generator GI Gardu IndukGH Gardu Hubung GD Gardu DistribusiTT Jaringan tegangan tinggi TM Jaringan tegangan menengahTR Jaringan tegangan rendah APP Alat pembatas dan pengukur

INSTALASI LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 9: GAMBAR LISTRIK

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

KeteranganSaluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Di Indonesia penyedia energi listrik dikelola pengusaha ketenagalistrikan (PT PLN) dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai konsumen listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Keterangan G Generator GI Gardu IndukGH Gardu Hubung GD Gardu DistribusiTT Jaringan tegangan tinggi TM Jaringan tegangan menengahTR Jaringan tegangan rendah APP Alat pembatas dan pengukur

INSTALASI LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 10: GAMBAR LISTRIK

Vendor Title SIMBOL-SIMBOL INSTALASI 5 TEKNIK ELEKTRO Approved by Checked by Designed By Drawn By Drawing No Page 4 STT DUTA BANGSA

9

56 21 20 19 19 29 8

172

Lambang KeterenganSaluran menuju keatas

Saluran dari bawah

Saluran dari bawah mellaui ruangan secara tegak lurus menuju ke atas

Saluran dari atas

Saluran menuju ke bawah

Saluran dari atas melalui ruangan secara tegak lurus menuju kebawah

Titik lampu

Titik lampu untuk sakelar seri

Titik lampu darurat

Titik lampu isyarat

Lampu TL

6 lampu TL dipasang berderet jadi 2 baris

KeteranganSaluran hantaran

Saluran flexible

Saluran bawah tanah

Saluran dalam pipa

Dua hantaran terpisah

Saluran terdiri dari 3 hantaran

Saluran terdiri dari 12 hantaran

Hantaran netral berisolasi

Hantaran pengaman

Persilangan hantaran

Sauran dg percabangan dalam kotak

Saluran dengan kotaksentral

Di Indonesia penyedia energi listrik dikelola pengusaha ketenagalistrikan (PT PLN) dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai konsumen listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Keterangan G Generator GI Gardu IndukGH Gardu Hubung GD Gardu DistribusiTT Jaringan tegangan tinggi TM Jaringan tegangan menengahTR Jaringan tegangan rendah APP Alat pembatas dan pengukur

INSTALASI LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 11: GAMBAR LISTRIK

Di Indonesia penyedia energi listrik dikelola pengusaha ketenagalistrikan (PT PLN) dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai konsumen listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Keterangan G Generator GI Gardu IndukGH Gardu Hubung GD Gardu DistribusiTT Jaringan tegangan tinggi TM Jaringan tegangan menengahTR Jaringan tegangan rendah APP Alat pembatas dan pengukur

INSTALASI LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 12: GAMBAR LISTRIK

Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung bangunan berkasrancangan instalasi listrik terdiri dari 1 Gambar Situasi2 Gambar Instalasi3 Diagram Garis Tunggal4 Gambar Rinci

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 13: GAMBAR LISTRIK

Gambar Instalasi Rumah

1 Gambar Situasi untuk menyatakan letak bangunan dimana instalasinya akan dipasang

2 Gambar instalasi rencana penempatan peralatan listrik rencana penyambungan peralatan listrik hubungan antara peralatan listrik data teknis

3 Diagram Instalasi Garis Tunggal diagram PHB beban terpasang ukuran hantaran yang digunakan sistem pentanahannya

4 Gambar Perincian atau keteangan ukuran fisik PHB cara pemasangan alat-alat pemasangan kabel cara kerja instalasi ontrolnya

Untuk instalasi dgn kabel NYA 15mm2 tdk boleh dipasang kotak kontakKotak kontak hanya boleh dipasang dengan penampang minimum 25 mm2

Penempatan kotak kontak 15 m dari lantaiDibawah 125 m dari lantai harus dipasang penutup

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 14: GAMBAR LISTRIK

4 Gambar rinci meliputi

- ukuran fisik PHB- cara pemasangan perlengkapan listrik- cara pemasangan kabel penghantar- cara kerja rangkaian kendali- dan lain-lain informasi data yang diperlukan sebagai pelengkap

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 15: GAMBAR LISTRIK

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu

- Mulai Jalan (starting)Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW pengoperasian motor dapatdisambung secara langsung (direct on line) Sedangkan untuk daya yang besarpengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuanuntuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal

- Berputar (running)Beberapa saat setelah motor mulai jalan arus yang mengalir secara bertahapsegera menurun ke posisi arus nominal Selanjutnya motor dapat dikendalikansesuai kebutuhan misalnya dengan pengaturan kecepatan pembalikan arahperputaran dan sebagainya

- Berhenti (stopping)Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan caramemutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik yang prosesnya bisadikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman break) sehinggamotor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan

Sistem Pengendalian Motor

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 16: GAMBAR LISTRIK

Jenis kendali motor ada 3 macam yaitu

1 Kendali Manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendalimotor konvensional secara manual Untuk menghubungkanatau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manualmekanis diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch)Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yangbanyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil Operatoryang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga ototyang kuat

2 Kendali Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan(tidak mengeluarkan tenaga besar) cukup dengan jarimenekan tombol tekan start saat awal menggerakkanmotor dan menekan tombol stop saat menghentikanputaran motorUntuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrikmenggunakan konduktor magnit yang bisa dilengkapi relepengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagaipengaman motor

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 17: GAMBAR LISTRIK

3 Kendali Otomatis

Dengan kendali otomatis kerja operator semakin ringan yaitu cukup memonitor kerja dari sistem sehingga dapat menghemat energi fisiknya

Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 18: GAMBAR LISTRIK

Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan Bila koil(kumparan magnit) dialiri arus listrik maka inti magnit menjadi jangkar sekaligusmenarik kontak-kontak yang bergerak sehingga kontak NO (normally open) menjadisambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas

Gambar di samping adalahkontaktor magnit arus bolakbalikpada inti magnit dipasangcincin hubung singkatdengan tujuan agar jangkarsaat ditarik inti magnit tidakbergetar yang menimbulkanbunyi dengung (karena padaarus bolak-balik frekuensi 50Hz berarti dalam 1 detik intimagnit menarik dan mele-pasjangkar sebanyak 50 periodesehingga menimbulkan getaran

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 19: GAMBAR LISTRIK

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkanarus beban yang relatif besar Terminal 1 3 dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2 4 dan 6 disambungkanke beban (motor)

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam yaitu kontak utama dan kontak bantu

1 Kontak Utama Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban) Terminal keluarnya yang ke beban (2 4 dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay)

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 20: GAMBAR LISTRIK

Kontak Bantu

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis karena arus yangmelaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol) Penulisan terminal kontakkontakbantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit yaitu untukkontak-kontak NC digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untukkontak-kontak NO digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer) kontakkontakNC digit kedua dengan angka 5 ndash 6 dan untuk kontak-kontak NC nya digitkedua dengan angka 7 ndash 8Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut - Untuk kontak bantu biasaNC 1 - 2NO 3 - 4- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentuNC 5 - 6NO 7 - 8

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 21: GAMBAR LISTRIK

Rating Tegangan Operasi Ve VnNilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus nominalnya Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari ratint tegangan isolasi

Rating Tegangan IsolasiTegangan pada saat pengujian kontaktor untuk pengujuan tingkat dielektriknya

Rating Thermal Current IthAdalah nilai arus pada saat pengujian

Rating Arus OpearasiNilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannyaArus maksimum operasi berhubungan erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan

Umur kontak (elctrical life)Kemmapuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 22: GAMBAR LISTRIK

Kontaktor Magnit dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda berurutan) maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit

Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah

1 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)2 kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)3 kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati4 kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 23: GAMBAR LISTRIK

1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Dari gambar di samping timer on delay diset pada tva sehingga bila kontaktor magnit aktifkontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan terminal 7 ndash 8 akan sambung)setelah waktu tva dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja Untuk mudah mengingat perhatikan pada tanda rdquo ( rdquo seperti payung Bila tuas bergerak ke kanan payung akan menahan menunda gerakan tersebut

2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)Timer off delay diset pada tvr Bila kontaktor magnit aktif maka kontak bantu NO langsungaktif juga (terminal 7 ndash 8 sambung) Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas) Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung rdquo ) rdquo

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 24: GAMBAR LISTRIK

3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr maka kontak bantu NOakan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit Perhatikan pada gambar gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung rdquo ( rdquo dan rdquo ) rdquo

4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu misalnya 1 Hz Bila kontaktor magnitaktif maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas hidup-mati secaraperiodik kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 25: GAMBAR LISTRIK

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebihbeban lebih Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain

- Arus start yang terlalu besar- Beban mekanik motor terlalu besar- Motor berhenti secara mendadak- Terbukanya salah satu fasa darisaluran motor 3 fasa-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit Pada gambar bimetal dialiri arus utama Jika terjadi arus lebih maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit maka jika NC lepas koil kontaktor tidak ada arus kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 26: GAMBAR LISTRIK

TIME DEFINITE RELAY TDR

Untuk klasifikasi ini relay penunda waktu (time definite relayTDR) digunkakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diseteldiatur menurut kebutuhan (ditentukan waktunya) Setelah disetel ia tidak boleh dirubah sampai samapi pada saatnya (sesuai dengan waktu yang ditentukan) posisinya akan berubah sendiriTDR dapat digunakan untuk instalasi sistem otomatis seperti a Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatisb Mengubah arah putaran motor secara otomatisc Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya

Cara kerja relay penunda waktu1 Jika arus dialirkan pada titik 2 ndash 7 ( kumparan) dan waktunya sudah diatur maka2 Posisi semula 3-1 dan 6-8 terbuka sedangkan titik 4-1 dan 5-8 tertutup3 Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi titik 3-1 dan 6-8

menutup dan titik 4-1 dan 5-8 membuka4 Posisi tersebut akan tidak berubah kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali

semula

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 27: GAMBAR LISTRIK

4

8

7

6

5

3

2

1

2

7

3 4 6 5

1 8

TIMER

RELAY

Kontaktor

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 28: GAMBAR LISTRIK

Mengoperasikan dan Memelihara Sistem Pengendali Eletromagnetik

Dalam sistem pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang seringdigunakan yaitu diagram kontrol dan diagram daya Yang termasuk diagram kontrol antara lain - Pengaman arus kontaktor magnit sekering MCB (kecil)- Tombol tekan stop- Tombol tekan start tombol kunci start dll- Koil konduktor magnit- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO NC- Kontak-kontak bantu timer NO NC- Kontak-kontak bantu TOR-Lampu tandaArus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil karena beban listrik pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain - Pengaman arus beban sekering MCB- Kontak-kontak utama kontaktor magnit- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR)- Terminal-terminal transformator- Terminal-terminal resistor- Terminal-terminal induktor- Terminal-terminal kapasitor kompensasi- Terminal-terminal belitan motor beban lainnya

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 29: GAMBAR LISTRIK

pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut

1 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)

2 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR

3 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri

4 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y ndash A

5 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo

6 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor7 Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan

8 Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 30: GAMBAR LISTRIK

1 Pengendali motor langsung (Direct on line)Pengendali DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA)Untuk mengoperasikan motor cukup sederhana yaitu dengan memutar saklar putarS1 ke posisi ldquoonrdquo sehingga ada arus listrik pada ldquocoilrdquo K1 dan kontaktor menghubungkanjaringan dengan motor Motor berputar disertai kontak K1 menyambung sehingga lampu tanda H1 menyala Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat maka sekering F7 akan putus sehingga motor berhenti Sedangkan dalam kondisi normal untukmenghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi ldquooffrdquo Untuk memelihara pengendali motor ini rangkaian pengendalinya dikelilingi panel sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua sambungan pada terminal jangansampai ada yang kendor dan juga permukaan kontaktor dijaga tetap bersih denganmenyemprotkan ldquocontact cleanerrdquo

Rangkaian Kontrol

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 31: GAMBAR LISTRIK

2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR

Pengendali motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL) hanya yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay) Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan pengaman arus hubung singkat oleh F7 Rangkaian TOR disambungkan secara seri pada saklar magnit Bila ada arus lebih maka bimetal TOR menjadi panas dan melengkung sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik coil magnit terputus Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan motorberhenti

Rangkaian Kontrol

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 32: GAMBAR LISTRIK

3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri

Bila saklar S1 ditekan maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke coil Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan Untuk menghentikan motor ada dua yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip atau memang sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO Arah putaran motor berbalik menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit Saklar magnit K1 menghubungkan L1 ndash U L2 ndash V L3 ndash W sehingga motor berputar ke kanan Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 ndash W L2 ndash V L3 ndash U sehingga motor bergerak ke kiri Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali maka saat S1 ditekan (sambung) maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas Demikian juga sebaliknya saat S2 ditekan kontak NC yang disambung seri pada K1 akan lepas Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 33: GAMBAR LISTRIK

Pada motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA) untukmengurangi kejutan pada saat start salah satu peredamnya dengan menggunakankendali Y ndash 1049083 Saklar magnit k1M berfungsi untuk menghubungkan L1 ndash V L2 ndash V L3 ndash W (dengan kondisi putaran motor ke kanan jika k2M k3M bekerja) ataumenghubungkan L1 ndash V1 L2 ndash V1 L3 ndash W3 (dengan kondisi putar motor ke kirijika k2M k3M bekerja) K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuanwaktu (missal 7 detik) Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang Y yaitumenghubungkan U2 ndash V2 ndash V3 sebagai titik bintang Sedangkan k2M berfungsiuntuk menghubungkan U2 ndash W1 V2 ndash U1 dan W2 ndash V1Saat S1 ditekan maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1menyala Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung 1049083) dan k3Mlepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus rangkaian k3MUntuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja bersamaan maka di kontakNC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M dirangkaikan seri dengan k3M

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 34: GAMBAR LISTRIK

5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit Saklar magnit K1Mberfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 ndash U L2 ndash V L3ndash W Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap Saklar magnitk2Mk3Mk4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus rotor dari k1M secarabertahap

Pengaturan kontaknya masing-masing dengan timer yaitu kerja k4M diatur olehtimer k1T saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3Tjika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik maka setelahS1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada arusminimum pada rotor (k1M)

Setelah 7 detik saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambungDemikian seterusnya setelah 7 detik k3M bekerja setelah kontak NO k4T sambungk2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung Saat yang terakhir ini kondisi arusrotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normalMotor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TORatau terjadi hubung singkat sehingga sekering F7 putus Untuk menghentikansecara manual dengan menekan tombol SO

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 35: GAMBAR LISTRIK

6 Rangkaian motor induksi dengan pengasutan autotransformator yangdipasang pada rangkaian stator Kontaktor Q13 mengatur kerja autotransformatorbersama dengan timer K1 Beberapa saat berikutnya setelahsetting waktu timer tercapai K1 akan OFF motor induksi bekerja secaradengan tegangan nominal gambar 753Rangkaian kontrol gambar 754 dilengkapi dengan timer K1 yang mengatursetting waktu berapa lama pengasutan tegangan autotransformator bekerjaSetelah waktu timer tercapai K1 akan OFF dan motor memperoleh tegangannominal

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105
Page 36: GAMBAR LISTRIK

Torsi starting = 036 x Torsi beban penuhRating Q1 Q11 = 1 x Arus nominalQ16 = 06 x Arus nominalQ13 = 025 x Arus nominal

  • GAMBAR LISTRIK
  • Slide 2
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • Slide 10
  • Slide 11
  • Slide 12
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • Slide 41
  • Slide 42
  • Slide 43
  • Slide 44
  • Slide 45
  • Slide 46
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Slide 52
  • Slide 53
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Slide 56
  • Slide 57
  • Slide 58
  • Slide 59
  • Slide 60
  • Slide 61
  • Slide 62
  • Slide 63
  • Slide 64
  • Slide 65
  • Slide 66
  • Slide 67
  • Slide 68
  • Slide 69
  • Slide 70
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • Slide 74
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • Slide 78
  • Slide 79
  • Slide 80
  • Slide 81
  • Slide 82
  • Slide 83
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • Slide 91
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Slide 94
  • Slide 95
  • Slide 96
  • Slide 97
  • Slide 98
  • Slide 99
  • Slide 100
  • Slide 101
  • Slide 102
  • Slide 103
  • Slide 104
  • Slide 105