gabung - print booklet

30
REFERAT KESEHATAN LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA Disusun Oleh : Maulida Ayu Noriza, S.Ked FAA 110 018 Pembimbing : dr. Septi Handayani, M.Si Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik pada Modul Ilmu Kedokteran Komunitas

Upload: maulida-ayu-noriza

Post on 15-Jul-2016

34 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kesehatan LingkunganPencemaran Lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Gabung - Print Booklet

REFERAT

KESEHATAN LINGKUNGAN

PENCEMARAN UDARA

Disusun Oleh :

Maulida Ayu Noriza, S.Ked

FAA 110 018

Pembimbing :

dr. Septi Handayani, M.Si

Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik

pada Modul Ilmu Kedokteran Komunitas

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

PALANGKA RAYA

2016

Page 2: Gabung - Print Booklet

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Esa karena atas berkat

dan rahmat-Nya referat yang berjudul “Kesehatan Lingkungan – Pencemaran

Udara” ini akhirnya dapat diselesaikan.

Referat ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam kepaniteraan

klinik di Modul Ilmu Kedokteran Komunitas periode Februari - April 2016.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Septi

Handayani, M.Si selaku pembimbing yang telah membimbing dan membantu

saya dalam penyusunan referat ini.

Referat ini disusun dengan kemampuan yang sangat terbatas dan masih

banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat saya perlukan

untuk melengkapi referat ini. Semoga referat ini dapat bermanfaat untuk

pembacanya.

Palangka Raya, Maret 2016

Penyusun

Page 3: Gabung - Print Booklet

DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pencemaran Udara ............................................... 3

2.2. Klasifikasi Bahan Pencemaran Udara ................................... 3

2.3. Faktor Penyebab Pencemaran Udara ..................................... 4

2.4. Zat-zat Pencemaran Udara ..................................................... 5

2.5. Dampak Pencemaran Udara .................................................. 7

2.6. Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara .......................... 12

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ............................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17

Page 4: Gabung - Print Booklet

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di

bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat

memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.

Namun, saat ini kualitas udara sangat memprihatinkan akibat pencemaran udara.

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat

memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan

antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan

tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke

udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai

kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus dan gas alam beracun.

Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas

udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.

Pencemaran udara merupakan masalah yang memerlukan perhatian

khusus, khususnya untuk daerah-daerah kota besar. Pencemaran udara yang ada

dapat berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik ataupun partikel-partikel

yang lain.

Pencemaran udara akan terus berlangsung sejalan dengan laju

pertumbuhan ekonomi. Dengan semakin berkembangnya kehidupan ekonomi,

masyarakat akan semakin banyak menggunakan bahan-bahan berteknologi tinggi

yang dapat menimbulkan pencemaran udara seperti motor dan mobil. Hal ini

memberikan kontribusi besar dalam menurunkan kualitas udara yang dapat

mengganggu kenyamanan, kesehatan dan bahkan keseimbangan iklim global.

Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar

yang ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain.

Masing-masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan

Page 5: Gabung - Print Booklet

pengaruhnya bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh

kualitas bahan bakar yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang dilakukan.

Hasil penelitian Bapedal (1992) di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung,

Semarang, Surabaya) menunjukkan bahwa kendaraan bermotor merupakan

sumber utama pencemaran udara. Hal ini dapat dilihat dari persentase cemaran

CO sebesar 98,8%, NO sebesar 73,4% dan HC sebesar 88,9%, Pb sebesar 100%

yang semuanya berasal dari hasil pembakaran kendaraan bermotor.

Page 6: Gabung - Print Booklet

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara

diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang

menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya.

Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia, baik berdampak

langsung maupun tidak langsung yang semakin lama akan semakin mengganggu

kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.

Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi

di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka

disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila

pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka

disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution).

Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan

asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak

sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan

kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi

dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO

(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogenoksida).

2.2. Klasifikasi Bahan Pencemaran Udara

Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian:

1. Polutan Primer

Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber

tertentu. Polutan primer berupa polutan gas dan partikel. Polutan gas

terdiri dari: senyawa karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen, senyawa

halogen. Asap sering kali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan

partikulat, uap, gas, dan kabut.

Page 7: Gabung - Print Booklet

2. Polutan Sekunder

Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan

kimia di udara, Misalnya reaksi foto kimia. Sifat fisik dari polutan

sekunder terbagi atas dua yaitu sifat fisik dan kimia yang tidak stabil.

Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah Ozon, Peroxy Acyl Nitrat

(PAN) dan Formaldehid.

2.3. Faktor Penyebab Pencemaran Udara

Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, seperti:

- abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi

- gas-gas vulkanik

- debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin

- bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik

2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia,

seperti:

- hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor

- bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat

kimia organik dan anorganik

- pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

- pembakaran sampah rumah tangga

- pembakaran hutan

Gambar 2.1 Debu letusan gunung berapi Gambar 2.2 Limbah manusia

Page 8: Gabung - Print Booklet

Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar

yang ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Sumber

pencemaran umumnya dari kegiatan industri pengolahan, transportasi dan rumah

tangga. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan ternyata 70% dari total

emisi yang dibuang ke udara berasal dari gas buang kendaraan bermotor.

Pencemaran udara yang melampaui batas kewajaran akan menimbulkan dampak

terhadap makhluk hidup yang hidup di atas bumi ini.

Seiring dengan laju pertambahan kendaraan bermotor, maka konsumsi

bahan bakar juga mengalami peningakatan dan berujung pada bertambahnya

jumlah polutan yang dilepaskan ke udara. Di Indonesia kurang lebih 70 %

pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan

bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang memiliki dampak negatif baik

terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungannya.

Pembangunan lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik

berupa bangunan sarana dan prasarana, misalnya pertokoan, pemukiman, tempat

rekreasi dan industri otomotif. Dengan meningkatkan pembangunan tersebut

mengakibatkan berkurangnya lahan yang seharusnya untuk penghisapan. Hal

tersebut dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sehingga udara

menjadi tercemar dan kotor.

2.4. Zat-zat Pencemaran Udara

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara antara

lain:

1. Karbon monoksida (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari

pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan

kendaraan bermotor.

2. Nitrogen dioksida (NO2)

Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,

pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

Page 9: Gabung - Print Booklet

3. Sulfur dioksida (SO2)

Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.

Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur

terutama batubara. Batu bara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar

pabrik dan pembangkit tenaga listrik.

Gambar 2.3 Polutan yang berasal dari Gambar 2.4 Polutan yang berasalkilang minyak dari kendaraan bermotor

4. Partikulat (asap atau jelaga)

Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan

dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.

Macam-macam partikel, yaitu :

a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara

b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di

udara

c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan

cair dan melayang berhamburan di udara

5. Hidrokarbon (HC)

Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar

yang tidak sempurna.

6. Chloro fluoro carbon (CFC)

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di

atmosfer bumi.

Page 10: Gabung - Print Booklet

Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat

pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada

parfum dan hair spray.

7. Timbal (Pb)

Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran

pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal

oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh

manusia.

8. Karbon dioksida (CO2)

Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan

bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

2.5. Dampak Pencemaran Udara

a. Bagi Alam

Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam,

antara lain:hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

1. Hujan Asam

Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat

keasaman) kurang dari 5,6.

Gambar 2.5 Skema terjadinya hujan asam

Page 11: Gabung - Print Booklet

SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran

bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batu bara

(pabrik dan pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara.

Sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang dihirup oleh makhluk

hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga

mencemari air dan mineral tanah. SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang

menguap ke udara akan bercampur dengan embun. Dengan bantuan

cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-

tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam.

Namun, bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan

halus turun ke permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi,

maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam.

2. Penipisan Lapisan Ozon

Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak

stabil. Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan

stratosfer pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi

dari lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar

ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi

kehidupan.

Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone

Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata

mampu merusak lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon

menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatan tersebut dapat

membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya

ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai

lubang ozon (ozone hole).

Diyakini bahwa penyebab menipisnya lapisan ozon ini adalah gas

CFC baik CFC-11(CFCl2) dan CFC-12 (CF2Cl2). Gas ini banyak

dipergunakan dalam industri untuk pendingin yang lebih dikenal

dengan istilah Freon.

Page 12: Gabung - Print Booklet

3. Pemanasan Global

Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan

menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.

Gambar 2.6 Peristiwa efek rumah kaca

Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang

masuk ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena

meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan radiasi

matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali

dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi

menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama

dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di

dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di

luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk

ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar.

b. Bagi Manusia

Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga

membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme),

Page 13: Gabung - Print Booklet

baik hewan, tumbuhan dan manusia. Dampak pencemaran udara bagi

manusia, antara lain:

1. Karbon monoksida (CO)

Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan

tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan

berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual,

menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu,

fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat

(70–80% Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan

pingsan dan diikuti dengan kematian.

2. Nitrogen dioksida (SO2)

Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.

3. Hidrokarbon (HC)

Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.

4. Chlorofluorocarbon (CFC)

Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang

berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh

5. Timbal (Pb)

Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental

serta mempengaruhi kecerdasan otak.

6. Ozon (O3)

Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan

memperkecil paru-paru.

7. NOx

Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

c. Bagi Hewan

1. Penipisan lapisan ozon

Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan

putusnya rantai makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan

karena penurunan jumlah fitoplankton.

Page 14: Gabung - Print Booklet

2. Hujan asam

Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air

terganggu.

3. Pemanasan global

Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif

pada kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan

bangunan dan candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya

mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan naiknya

permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan

dan menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir, gempa,

tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan

mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah

pesisir pantai.

d. Bagi Tumbuhan

Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:

1. Hujan Asam

- Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan

tumbuhan karena memindahkan zat hara di daun dan menghalangi

pengambilan Nitrogen dan mengganggu pertumbuhan tanaman.

- Melarutkan kalsium, potasium dan nutrien lain yang berada dalam

tanah sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya

pohon akan mati.

2. Penipisan Lapisan Ozon

Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan,

seperti beras, jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang

merupakan produsen bagi rantai makanan di laut.

3. Pemanasan Global

Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman

hayati. Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan

Page 15: Gabung - Print Booklet

setiap jenis tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan

kebutuhannya.

4. Gas CFC

Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah,

terjadi mutasi genetik (perubahan sifat organisme).

2.6. Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara

Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif)

yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang

dilakukan sesudah terjadinya pencemaran.

a. Usaha Preventif (sebelum pencemaran)

- mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan

- mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan

masyarakat

- mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah

- tidak membakar sampah di pekarangan rumah

- tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi

penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari

- tidak merokok di dalam ruangan

- menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot

- ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan

- ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon

pelindung

- tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara

sembarangan

- mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam

penyemprotan ruang

- menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC

- mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC

Page 16: Gabung - Print Booklet

b. Usaha kuratif (sesudah pencemaran)

Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan

beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:

- menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran

lingkungan.

- kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansi-instansi untuk

membersihkan lingkungan dari polutan.

- melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai

tempat/pabrik daur ulang.

- menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak

atau pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran

udara.

- mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi

tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya

musibah/kejadian akibat pencemaran udara, misalnya menemukan

bahan bakar dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).

Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi udara, maka perlu

dilakukan usaha-usaha sebagai berikut, antara lain :

Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap

asap pabriknya sebelum di buang ke udara bebas. Pengolahan yang dapat

dilakukan adalah:

1. Untuk udara yang mengandung gas atau uap :

- Dengan cara mencuci, yaitu udara dialirkan ke dalam air atau

cairan yang mudah bereaksi  dengan gas atau uap yang terdapat

dalam udara kotor tersebut sehingga terikat.

- Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor di lewatkan pada

alat pembakar agar terbakar semua.

2. Untuk udara yang mengandung debu atau alcohol

- Udara kotor yang akan di buang di alirkan dalam satu kamar

khusus, yang di sebut kamar     pengendap agar debu-debunya

mengendap.

Page 17: Gabung - Print Booklet

- Udara kotor di lewatkan pada alat khusus perangkap kelembapan

sehingga partikel yang ada di  dalam nya tidak ikut bersama aliran

udara.

- Udara kotor di lewatkan pada ruangan khusus secara melingkar-

lingkar (cyclone) sehingga  partikel yang terdapat di dalamnya

melekat di dinding

- Dengan presipitasi dinamis, alat yang bentuknya seperti baling-

balingyang menyebabkan partikel-partikel yang terdapat pada

udara kotor terhempas dan terkumpul di sekitar baling-baling.

- Partikel-partikel yang terdapat dalam udara kotor di saring dengan

suatu filter khusus. Partikel dalam udara kotor di endapkan secara

elektrik karena adanya perbedaan tegangan listrik diantara dua

kutub listrik.

3. Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya

mencemari udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar

matahari. Bagi kendaraan bermotor yang sisa  pembakarannya lebih

banyak, sebaiknya menggunakan jalan-jalan di pinggir kota.

4. Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat

menghasilkan oksigen pada siang hari di samping menyerap karbon

dioksida dari udara. Oleh alam, hujan yang turun

menyebabkankotoran di udara berkurang dan angin akan

menyebabkan kotoran di udara tersebar luas, sehinggatidak

terkonsentrasi pada daerah tertentu.

Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan

programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran,

khususnya pencemaran udara, yaitu;

- PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996.

Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah

tercemar, misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.

- Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.

Page 18: Gabung - Print Booklet

- Himbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan

menggantinya dengan energi alternatif lainnya.

- Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua

dan tidak layak pakai.

- Larangan menggunakan gas CFC

- Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro

difenil trikhloro etana).

- Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.

- Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan

perlindungan lapisan ozon (secara nasional dan internasional).

Page 19: Gabung - Print Booklet

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan

(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat

mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).

Sumber pencemaran dapat berasal dari gejala alam seperti letusan gunung,

emisi industri dan buangan gas dari kendaraan bermotor yang dapat mencemari

udara. Hujan asam menyebabkan menurunnya pH perairan dan mengendapnya zat

asam di tanah, yang menyebabkan kerusakan bagi tanaman.

Zat-zat yang berasal dari kegiatan industri maupun kendaraan separti

Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2),

Partikulat (asap atau jelaga), Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), karbon

dioksida (CO2)

Pencemaran udara tersebut akan mengakibatkan Hujan Asam, Penipisan

Lapisan Ozon Dan Pemanasan Global. Dan berdampak pada lingkungan, manusia,

hewan dan tumbuhan.

Page 20: Gabung - Print Booklet

DAFTAR PUSTAKA

1. Mukono. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Edisi 2. Surabaya:

Airlangga University Press; 2010.

2. Karliansyah. Mendorong Peningkatan Kualitas udara perkotaan dari

pencemaran udara. http://www.menlh.go.id/langit-biru-mendorong-

peningkatan-kualitas-udara-perkotaan-dari-pencemaran-udara/. 2011.

Diakses pada tanggal 5 Maret 2016.

3. Departemen Kesehatan RI. Parameter pencemar udara dan dampaknya

terhadap kesehatan. http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF.

Diakses pada tanggal 5 Maret 2016.

4. Rahmawaty. Dampak pencemar udara terhadap tumbuhan. [tesis]. Medan:

Universitas Sumatera Utara; 2013.

5. Sutiman. Upaya Pengendalian Pencemaran Udara Melalui Pengembangan

Teknologi Motor Bensin Dan Ems

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bahan%20Seminar%20Nasional

%20KPRN_1.pdf. 2013. Diakses pada tanggal 5 Maret 2016.

6. http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7. Di-

akses pada tanggal 5 Maret 2016.