fuzzy paper 9x9

2

Click here to load reader

Upload: isol-xskamatics

Post on 10-Aug-2015

22 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: fuzzy Paper 9x9

1

Abstrak

Logika fuzzy memberikan penyelesaian masalah dari

munculnya variable linguistik (panjang, pendek, dll.).

Penyelesaian masalah ini berdasarkan pengaturan kondisi

fungsi keanggotaan (membership function) dari suatu semesta

(U).

Variable lingustik tidak dapat langsung diproses oleh

komputer sehingga kita memerlukan proses fuzzification dan

defuzzyfication. Pada percobaan yang telah dilakukan terhadap

penemempatan fuzzy set P4 didapat bahwa fuzy set P4 harus

ditempatkan pada daerah positif.

Keywords: Membership function, Fuzzification, Defuzzification.

1. Introduction

Gambar 1. Skema pada penggunaan logika fuzzy

[1]

Dari skema diatas dapat di jelaskan

1.1. Membership Function

fungsi f(x) (crips) yang dinyatakan dalam keanggotaan

sebuah Variable lingustik pada daerah semesta (U).

1.2. Fuzzification

mengubah masukan-masukan yang nilai kebenarannya

bersifat pasti (crisp input) ke dalam bentuk fuzzy input.

1.3. Inference

melakukan penalaran menggunakan fuzzy input dan

fuzzy rules yang telah ditentukan sehingga menghasilkan

fuzzy output

1.4. Defuzzification

mengubah fuzzy output menjadi crisp value berdasarkan

fungsi keanggotaan yang telah ditentukan.

2. Previous Work

Pada makalah yang dibuat oleh Mohd Shahrieel dkk.

menjelaskan pengaruh dari proses tuning pada keluaran fuzzy

membership fuction. Proses tuning dilakukan pada fuzzy

membership fuction 7x7 dengan simulink block diagram

model DSRV.

3. Equation and Figure

Percobaan dilakukan dengan software matlab 2007

dimana dari gambar 2. Diketahui bahwa e dan de adalah

kondisi rangsangan yang dibandingkan untuk mendapatkan

keluaran yang diinginkan (SV=1). Penempatan P4 dilakukan

terhadap 4 kondisi dengan prosentase P4=50%.

Gambar 2. Function block dengan umpan balik

Gambar 3. Penentuan letak fuzzy set

Dari simulasi yang telah dilakukan didapat pengaruh

penempatan P4 berupa.

• Terjadi osilasi yang tinggi pada saat fuzzy set P4

berada pada daerah negatif.

– Perbandingan nilai e dan de pada darah negatif

menghasilkan nilai output P4. kondisi ini tidak

dapat diterima karena tidak sesuai dengan logika

dan ketentuan variabel lingustik. Contoh: Kita

tidak dapat mengatakan bahwa makanan tidak

enak dan makanan tidak sehat adalah makanan

sangat baik.

• Kondisi steady state (ts) paling cepat dialami oleh

kondisi fuzzy set P4 pada daerah positif.

– Perbandingan nilai e dan de pada daerah positif

menghasilkan nilai output P4. kondisi

mempercepat kondisi steady state dan

mengurangi error steady state. Kondisi ini

memenuhi ketentuan logika variabel lingustik.

Contoh: Kita dapat mengatakan bahwa makanan

enak dan makanan sehat adalah makanan sangat

baik.

• Rise time (tr) pada kondisi fuzzy set P4 didaerah

Positif dan Negatif berada pada nilai yang sama.

– Perbandingan nilai e dan de pada daerah positif

dan negatif menghasilkan output P4. kondisi ini

tidak mempengaruhi rise time (tr).

• Nilai steady state tertinggi (pv) dialami oleh kondisi

fuzzy set P4 pada daerah positif.

• Maksimum overshot (mov) tertinggi dialami oleh

kondisi fuzzy set P4 pada daerah negatif.

PENGARUH PENEMPATAN KONDISI NILAI FUZZY SET P4 PADA FUZZY

MEMBERSHIP FUNCTION 9x9

Moh. Faisol1)

Era Purwanto2)

1) Mahasiswa PENS, Surabaya 60111, email: [email protected]

2) Dosen Pengampu DKC, PENS, Surabaya 60111, email: [email protected]

Page 2: fuzzy Paper 9x9

2

Tabel 1. P4=50%, De=Positif e

de N4 N3 N2 N1 nol P1 P2 P3 P4

N4 N4 N4 N3 N2 nol N3 N2 N1 Nol

N3 N4 N4 N2 N1 nol N2 N1 nol P1

N2 N3 N2 N1 nol P1 N1 nol P1 P2

N1 N2 N1 N3 N2 P2 nol P1 P2 P3

nol N1 nol P1 P2 nol P4 P4 P4 P4

P1 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4

P2 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4

P3 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4

P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4

Tabel 2. P4=50%, De=Negatif e

de N4 N3 N2 N1 nol P1 P2 P3 P4

N4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4

N3 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4

N2 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4

N1 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4 P4

nol P4 P4 P4 P4 nol nol P1 P2 P3

P1 N3 N2 N1 nol nol N3 N2 N1 Nol

P2 N2 N1 Nol P1 P1 N2 N1 Nol P1

P3 N1 nol P1 P2 P2 N1 nol P1 P2

P4 nol P1 P2 P3 P3 nol P1 P2 P3

Tabel 3. P4=50%, e=Positif e

de N4 N3 N2 N1 nol P1 P2 P3 P4

N4 N4 N4 N3 N2 nol P4 P4 P4 P4

N3 N4 N4 N2 N1 nol P4 P4 P4 P4

N2 N3 N2 N1 nol P1 P4 P4 P4 P4

N1 N2 N1 N3 N2 P2 P4 P4 P4 P4

nol N1 nol P1 P2 nol P4 P4 P4 P4

P1 N3 N2 N1 nol P4 P4 P4 P4 P4

P2 N2 N1 nol P1 P4 P4 P4 P4 P4

P3 N1 nol P1 P2 P4 P4 P4 P4 P4

P4 nol P1 P2 P3 P4 P4 P4 P4 P4

Tabel 4. P4=50%, De=Negatif e

de N4 N3 N2 N1 nol P1 P2 P3 P4

N4 P4 P4 P4 P4 P4 N3 N2 N1 nol

N3 P4 P4 P4 P4 P4 N2 N1 nol P1

N2 P4 P4 P4 P4 P4 N1 nol P1 P2

N1 P4 P4 P4 P4 P4 nol P1 P2 P3

nol P4 P4 P4 P4 nol nol P1 P2 P3

P1 P4 P4 P4 P4 nol N3 N2 N1 nol

P2 P4 P4 P4 P4 P1 N2 N1 nol P1

P3 P4 P4 P4 P4 P2 N1 nol P1 P2

P4 P4 P4 P4 P4 P3 nol P1 P2 P3

Gambar 4. P4=50%, De=Positif

Gambar 5. P4=50%, De=Negatif

Gambar 6. P4=50%, e=Positif

Gambar 7. P4=50%, De=Negatif

4. Conclusion

a. Perbedaan mendasar berada pada pv, osilasi (error steady

state), steady state (ts).

b. Berdasarkan penempatan kondisi ini, fuzzy set P4 hanya

ditempatkan pada daerah postif.

c. Respon paling stabil dialami oleh kondisi fuzzy set P4

pada daerah positif.

Reference

[1]. http://mhs.stiki.ac.id/06114001/Software/bowo/Fuzzy%20L

ogic.ppt

[2]. Sivanandam, dkk, “Introductong to Fuzzy Logic Using

Matlab”, Springer-Verlag Berlin Heidelberg , 2007.

[3]. Shahrieel Mohd, dkk., “Study of the Effect in the Output

Membeship Function When Tuning a Fuzzy Logic

Controller ”, Faculty of Electrical Engineering of Unversiti

Teknikal Malaysia Melaka, 2011.

ts =2,5 s

tr=1,1 s

Mov=0,026

ts =5 s

tr=1,1 s

Mov=0,026

ts =40 s

tr=1,1 s

Mov=0,031

ts =50 s

tr=1,1 s

Mov=0,031