fungsi badan permusyawaratan desa dalam …digilib.unila.ac.id/57818/3/skripsi tanpa bab...

63
FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN DESA TALANG MULYA KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN (Skripsi) Oleh: ANDRI SOFYANDI 2019 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGARAAN

PEMERINTAHAN DESA TALANG MULYA KECAMATAN TELUK

PANDAN KABUPATEN PESAWARAN

(Skripsi)

Oleh:

ANDRI SOFYANDI

2019

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

Page 2: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

ii

ABSTRAK

FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA TALANG MULYA

KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN

Oleh

Andri Sofyandi

Desa merupakan struktur pemerintahan terkecil dalam tatanan Negara Republik

Indonesia. Desa memiliki perangkat yang mengatur dalam berjalannya sebuah

roda pemerintahan didesa yaitu Kepala Desa dan aparat pelaksananya serta

diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagaimana diatur dalam

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Permasalahan dalam

penelitian ini adalah (1) bagaimana pelaksanaan fungsi BPD, (2) faktor-faktor

pelancar dan penghambat pelaksanaan fungsi BPD, dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Desa di Desa Talang Mulya, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten

Pesawaran.

Penelitian ini menggunakan pendektan normatif dan pendektan empiris. Informan

dari penelitian ini adalah aparat desa, anggota BPD, dan masyarakat Desa Talang

Mulya. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi

lapangan selanjutnya data dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Pembahasan dalam penelitian ini yaitu (1) Fungsi dalam pembuatan regulasi lebih

terlaksana dan terealisasi. Fungsi BPD dalam menampung aspirasi masyarakat

dan melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa yang belum maksimal

dikarenakan kurangnya pemahaman anggota BPD terhadap tugas dan fungsinya

berdasarkan peraturan yang berlaku. (2) Faktor yang memperlancar pelaksanaan

fungsi BPD yaitu, menjalin hubungan yang baik antara BPD dan masyarakat,

adanya insentif, serta pola rekrutmen anggota BPD yang baik. Faktor yang

menghambat pelaksanaan fungsi BPD yaitu tidak adanya sekretariat BPD, pola

komunikasi antar anggota yang kurang baik serta kurangnya pemahaman anggota

BPD tentang fungsi keberadaanya dimasyarakat.

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah perlunya

peningkatan Sumber Daya Manusia anggota BPD agar pengawasan pemerintah

desa lebih dapat berjalan dengan maksimal. Selanjutnya sosialisasi tentang tugas

dan fungsi BPD yang lebih menyeluruh dan rutin kepada anggota dan

masyarakat.

Kata kunci: Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Fungsi

Page 3: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

iii

ABSTRACT

FUNCTION OF VILLAGE AGENCY AGENCY IN MANAGEMENT OF

VILLAGE GOVERNMENT TALANG MULYA KECAMATAN TELUK

PANDAN PESAWARAN DISTRICT

By

Andri Sofyandi

Village which is a complete government structure in the order of the State of the

Republic of Indonesia. Villages that have equipment equipped with government

wheels in the village, namely the Village Head and the implementation

government are also supervised by the Village Consultative Body (BPD) which

regulates legislation Number 6 of 2014 concerning Villages. The problems in this

study are (1) how to carry out the functions of the BPD, (2) the facilitating factors

and inhibiting the implementation of the BPD function, in the implementation of

Village Government in Talang Mulya Village, Teluk Pandan District, Pesawaran

Regency.

This study uses normative estimation and empirical estimation. Informants from

this study were village officials, BPD members, and the Talang Mulya Village

community. Data collection was carried out with library studies and subsequent

field studies conducted in qualitative descriptive.

The discussion in this study is (1) The function of making regulations is more

implemented and realized. The function of the BPD in supporting community

aspirations and supervising the Village Head that has not been maximal concerns

BPD members' understanding of their duties and functions based on applicable

regulations. (2) Factors that facilitate the implementation of the BPD function,

namely, establishing good relations between the BPD and the community, the

existence of incentives, and the pattern of recruitment of good BPD members.

Factors that hinder the implementation of the BPD function are the absence of the

BPD secretariat, poor patterns of communication between members and

understanding the understanding of BPD members about their function in the

community.

Suggestions that can be conveyed based on this research are the need to increase

the Human Resources of BPD members so that village government oversight can

run more optimally. Furthermore, socialization of the duties and functions of the

BPD is more complete and routine for members and the community.

Keywords: Village, Village Consultative Body, Function

Page 4: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGARAAN

PEMERINTAHAN DESA TALANG MULYA KECAMATAN TELUK

PANDAN KABUPATEN PESAWARAN

Oleh:

ANDRI SOFYANDI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Akhir Untuk Mencapai Gelar

SARJANA HUKUM

Pada Jurusan Hukum Administrasi Negara

Fakultas Hukum Universitas Lampung

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

v

Judul Skripsi : FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN

DESA DALAM PENYELENGARAAN

PEMERINTAHAN DESA TALANG MULYA

KECAMATAN TELUK PANDAN

KABUPATEN PESAWARAN

Nama Mahasiswa : Andri Sofyandi

No. Pokok Mahasiswa : 1312011040

Bagian : Hukum Administrasi Negara

Fakultas : Hukum

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Syamsir Syamsu, S.H., M.Hum. Eka Deviani, S.H., M.H.

NIP 196108051989031005 NIP 197301202005012002

2. Ketua Bagian Hukum Administrasi Negara

Syamsir Syamsu, S.H., M.Hum.

NIP 196108051989031005

Page 6: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

vi

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Syamsir Syamsu, S.H., M.Hum ……………….

Sekretaris/Anggota : Eka Deviani, S.H., M.H. ……………….

Penguji Utama : Dr. FX Sumarja, S.H., M.Hum ……………….

2. Dekan Fakultas Hukum

Prof. Dr. Maroni, S.H., M.H.

NIP 19600310 198703 1 002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 03 Juli 2019

Page 7: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

vii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Andri Sofyandi

NPM : 1312011040

Bagian : Hukum Administrasi Negara

Fakultas : Hukum

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: “FUNGSI BADAN

PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGARAAN

PEMERINTAHAN DESA TALANG MULYA KECAMATAN TELUK

PANDAN KABUPATEN PESAWARAN”, adalah benar-benar hasil karya

sendiri dan bukan hasil plagiat sebagaimana telah diatur dalam pasal 27 peraturan

Akademik Universitas Lampung dengan Surat Keputusan Rektor Nomor

3187/H26/DT/2010.

Bandar Lampung, 14 Juli 2019

Andri Sofyandi

NPM: 1312011040

Page 8: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

viii

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Desa Jondong, Kecamatan

Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi

Lampung pada tanggal 05 Juli 1995, merupakan anak

pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak A.

Rahman BTT dan Ibu Hernila.

Riwayat pendidikan yang telah ditempuh penulis

adalah, Sekolah Dasar Negeri 2 Hanura diselesaikan

pada Tahun 2007. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Padang Cermin diselesaikan pada Tahun 2010. Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Padang Cermin diselesaikan

pada Tahun 2013.

Pada Tahun 2013 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Fakulta Hukum

Univeristas Lampung melalui jalur undangan SNMPTN. Penulis mengikuti

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Hanau Berak Kecamatan Padang Cermin

Kabupaten Pesawaran pada 17 Januari-15 Maret 2016. Kemudian pada 3 Juli

Tahun 2019 peneliti menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Univeristas Lampung.

Page 9: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

ix

MOTO

وَمَا يَسْتَوِي الْْعَْمَىٰ وَالْبَصِيرُDan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.

Q.S Al-Fatir Ayat 19

Page 10: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

x

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah Subhanawata’ala tuhan semesta alam, dan dengan segala

kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini kepada:

Kedua orang tua yang sangat aqu cintai Ayah A. Rahaman BTT dan Emak

Hernila yang dengan doa dan dukungan kalian kini anakmu telah menyelesaikan

kuliahnya, serta untuk kedua adikku Khoirul Umam dan Agus Rahamadan yang

selalu kujadikan penyemangat dalam hidupku

Page 11: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

xi

SANWACANA

Alhamdulillahhirabbil’alamin, segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat

Allah Subahanawata’ala, Tuhan semesta alam yang maha kuasa atas langit dan

bumi serta segala sesuatu yang ada diantara keduanya. Atas berkat dan rahmat

Allah Subahanawata’ala peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “Fungsi Badan Permusyawaratan Desa Dalam Penyelengaraan

Pemerintahan Desa Talang Mulya Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten

Pesawaran” Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di

Fakulta Hukum Univeristas Lampung.

Peneliti menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat

diharapkan untuk pengembangan dan kesempurnaan skripsi ini. Penyelesaian

skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak,

maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Eka Deviani, S.H., M.H. sebagai Sekretaris Bagian Hukum Administrasi

Negara sekaligus Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya,

mencurahkan segenap pemikirannya, memberikan bimbingan, saran, dan

kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini;

2. Bapak Syamsir Syamsu, S.H., M.Hum. sebagai Ketua Bagian Hukum

Administrasi Negara sekaligus Pembimbing I yang telah meluangkan waktu

Page 12: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

xii

untuk membimbing, memberikan masukan, motivasi dan mengarahkan

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan;

3. Bapak Dr. F.X Sumarja, S.H., M.H. selaku Dosen Pembahas I yang telah

memberikan saran dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini;

4. Bapak Fathoni, S.H., M.H. selaku Dosen Pembahas II yang telah memberikan

kritik dan pemikiran dalam penulisan skripsi ini;

5. Bapak Prof. Dr. Maroni, S.H., M.H. sebagai Dekan Fakultas Hukum

Universitas Lampung;

6. Ibu Dr. Erna Dewi, S.H., M.H. selaku Pembimbing Akademik, yang

membantu peneliti menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Univeristas

Lampung;

7. Orang tuaku yang sangat peneliti cintai Ayah A. Rahman BTT dan Emak

Hernila yang telah dengan sabar mendukung dan mendoa’kan peneliti kuliah

di Fakultas Hukum Univerisitas Lampung hingga selesai menempuh

pendidikan Sarjana Hukum;

8. Adik-adiku yang sangat peneliti sayangi Khoirul Umam dan Agus Rahmadan

yang menjadi pemacu semangat untuk segera menyelesaikan pendidikan di

Fakultas Hukum Universitas Lampung.

9. Ibu Dr. Ade Imelda Frimayanti, S.Pdi., M.Pdi. yang telah memberikan

dukungan secara moril maupun materil serta segala keceriaan yang diberikan,

selama peneliti kuliah di Fakultas Hukum Univeristas Lampung;

10. Teman-teman dan kakak-kakak senior di UKM KSR PMI Unit Unila,

terkhusus untuk angktan 23 Biha Melati Sari, Firda Nur Islami, Mentari

Larasati, Tri Utari Rahmi, Isnaini Aprita Sari, dan Hargo. Terimakasih tanpa

Page 13: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

xiii

kalian perjalanan selama menempa diri dan menimba ilmu yang didapat di

UKM KSR PMI Unit Unila tidak akan sebermanfaat ini;

11. Segenap Pemerintah dan masyarakat Desa Talang Mulya Kecamatan Teluk

Pandan Kabupaten Pesawaran yang telah menyempatkan waktunya dalam

membantu proses penelitian skripsi ini;

12. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyelesaian skripsi ini, terimakasih atas semua bantuan dan

dukungannya;

13. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. sebagai Rektor Universitas

Lampung;

14. Almamater tercinta Fakultas Hukum Universitas Lampung.

Semoga Allah subhanawata’ala memberikan balasan atas jasa dan budi baik yang

telah diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi yang membacanya, khusunya bagi penulis dalam

mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan.

Bandar Lampung, Juni 2019

Peneliti

Andri Sofyandi

Page 14: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

xiv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ................................................................................... iv

HALAMAN PEERSETUJUAN ................................................................. v

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... vi

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP .................................................................................. viii

MOTO ......................................................................................................... ix

PERSEMBAHAN ........................................................................................ x

SANWACANA ........................................................................................... xi

DAFTAR ISI ............................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 8

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 9

1.3.1 Tujuan Penelitian......................................................................... 9

1.3.2 Kegunaan Penelitian .................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tentang Desa ............................................................. 10

2.1.1 Pengertian Desa ......................................................................... 10

2.1.2 Kedudukan Desa ....................................................................... 11

2.1.3 Jenis Desa .................................................................................. 13

2.1.4 Kewenangan Desa ..................................................................... 14

2.1.5 Hak dan Kewajiban Desa .......................................................... 15

2.2 Tinjauan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa .................................... 17

2.2.1 Pengertian Pemerintahan Desa .................................................. 18

2.2.2 Perangkat Desa .......................................................................... 20

2.2.3 Otonomi Desa ............................................................................ 22

2.2.4 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ....................................... 25

2.3 Tinjauan Tentang Badan Permusyawaratan Desa ................................. 25

2.3.1 Pengertian Badan Permusyawaratan Desa ................................ 25

2.3.2 Keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa ............................ 27

2.3.3 Fungsi Badan Permusyawaratan Desa ...................................... 28

Page 15: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

xv

2.3.4 Peraturan Desa........................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Masalah .............................................................................. 37

3.2 Sumber dan Jenis Data .......................................................................... 38

3.2.1 Data Primer ............................................................................... 38

3.2.2 Data Sekunder........................................................................... 38

3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 39

3.4 Pengolahan Data ................................................................................... 40

3.5 Analisis Data ......................................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Desa Talang Mulya Kecamatan Teluk Pandan

Kabupaten Pesawaran ............................................................................ 41

4.1.1 Sejarah Desa ............................................................................... 41

4.1.2 Visi dan Misi Desa Talang Mulya ............................................. 42

4.1.3 Jumlah Penduduk ....................................................................... 45

4.1.4 Kondisi Geografis ...................................................................... 46

4.1.5 Pemerintahan Umum .................................................................. 47

4.2 Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa .............................. 48

4.2.1 Membahas dan Menyepakati Peraturan Desa Talang Mulya

Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran (Fungsi

Legislasi) .................................................................................... 51

4.2.2 Menampung dan Menyalurkan Aspirasi Masyarakat Desa di

Desa Talang Mulya Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten

Pesawaran (Fungsi Pengayoman) .............................................. 54

4.2.3 Melakukan Pengawasan Kinerja Kepala Desa di Desa Talang

Mulya Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran

(Fungsi Pengawasan) ................................................................. 59

4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas Fungsi Badan

Permusyawaratan Desa .......................................................................... 63

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 70

5.2 Saran ....................................................................................................... 72

Page 16: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

xvi

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 73

Page 17: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Penduduk. ........................................................................... 46

Tabel 2 Tata Guna Tanah Desa .................................................................... 46

Page 18: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Badan Permusyawaratan Desa ...................................... 47

Gambar 2 Struktur Pemerintahan Desa ........................................................ 48

Page 19: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa merupakan entitas penting dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI). Keberadaan desa telah ada sejak zaman sebelum NKRI diproklamirkan

pada 17 Agustus 1945. Otonomi desa yang diakui dan dilindungi menurut UUD

1945 Amandemen yang merupakan otonomi asli diamanatkan dalam Pasal 18 C

ayat 2 yaitu,”Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat

hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai

dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia, yang diatur dalam Undang-Undang”.

Sejarah hubungan negara dan desa diawali dengan lahirnya Undang-Undang

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok Pemerintahan Daerah.

Dan saat ini desa mendapat pengeturan sendiri dalam Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa (selanjutnya disebut UU Desa).1 Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa

dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang Badan

Permusyawaratan Desa.

1http://format-lengkap-administrasi-desa.com/2016/08/riwayat-perUndang-Undangan-desa-

dari.html di akses pada 08-Januari-2019

Page 20: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

2

Desa mempunyai hak otonomi sebagai salah satu konsekuensi logis, harus

mempunyai keuangan dan sistem pelaksanaan dan pengawasan yang baik.

Sumber pendapatan desa adalah pendapatan asli daerah terdiri dari hasil tanah

kas desa, hasil dari usaha swadaya desa, hasil gotong royong masyarakat dan

lain-lain dari hasil usaha desa yang sah. Sedangkan pendapatan yang berasal dari

pemerintah yang lebih terdiri dari sumbangan dan bantuan pemerintah dan

pemerintah daerah serta sebagian pajak dan retribusi daerah yang diberikan

kepada desa, selain itu juga berasal dari lain-lain yang dianggap sah2. Program

pemerintahan desa yang diwujudkan dalam anggaran penerimaan dan

pengeluaran desa disusun setiap setahun sekali. Program tahunan yang disusun

oleh pemrintah desa berupa kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan tepat pada

waktunya sesuai dengan tahap-tahap yang ditentukan, harus didukung dengan

perencanaan pembiayaan yang baik dengan melibatkan seluruh elemen yang ada

dalam pemerintahan desa.

Pasal 1 Angka 1 UU Desa menyatakan Desa adalah institusi pemerintahan

terendah dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintahan desa dijalankan oleh kepala desa beserta perangkat desa. Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan salah satu unsur penyelenggara

pemerintahan desa. Dibentuknya BPD di desa diharapkan akan mampu

menciptakan iklim demokrasi dimana masyarakat tiap-tiap dusun memiliki wakil

di tingkat desa yang terhimpun dalam BPD.

2 A.W. Widjaja, Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2011. Hlm.63.

Page 21: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

3

Desa Talang Mulya adalah salah satu desa yang dimekarkan pada Tahun 2012

dan baru memiliki unsur pemerintahan desa secara umum pada Tahun 2015.

Salah satu unsur pemerintahan tersebut adalah Badan Permusyawaratan Desa

Talang Mulya Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran. Pada tanggal 30

Agustus 2018, peneliti melaksanakan pra-penelitian untuk mengetahui kondisi

sebelum dan sesudah terbentuknya BPD Desa Talang Mulya. Peneliti melihat

dan mewawancarai langsung salah satu aparatur Desa Talang Mulya, yaitu

saudara Heri selaku Sekertaris Desa di Desa Talang Mulya. Berdasarkan sejarah

pemerintahannya Desa Talang Mulya yang dipaparkan, pada awal disahkan

sebagai sebuah desa pada Tahun 2012, proses pelaksanaan pemerintahan desa

tidak berjalan dengan baik. Keadaan ini terjadi karena satu unsur pemerintahan

desa hanya kepala desa dan kepala dusun, Kedua tidak berjalanya proses

pembangunan desa, karena tidak terdapatnya sumber dana yang tetap.

Pembangunan desa hanya bergantung dari bantuan program pemerintah

Kabupaten atau Provinsi yang tidak selalu bisa didapatkan setiap Tahunya.

Ketiga, sikap apatis masyarakat desa terhadap suasana pembangunan desa.

Partisipasi masyarakat sangat minim mereka hanya memperdulikan pemenuhan

kebutuhan hidup keluarga masing-masing setiap harinya tanpa memikirkan

tentang keadaan desanya.

Tahun 2015 dilaksanakan pemilihan kepala desa Saudara Salim terpilih sebagai

Kepala Desa dan Saudara Safriyadi sebagai Kepala Badan Permusyawaratan

Desa. Setelah disah-kannya pemerintahan Desa Talang Mulya barulah menerima

dana desa sesuai dengan ketentuan UU Desa. Pada Tahun itu pemerintah desa

melakukan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa. Salah satunya

Page 22: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

4

adalah Sosialisasi Fungsi Badan Permusyawaratan Desa. Setelah mengikuti

sosialisi tersebut, pelaksanaan dari Fungsi Badan Permusyawaratan Desa Talang

Mulya hanya berjalan sebagian yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat desa dalam bentuk rapat anggota BPD dari masing-masing dusun.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada tanggal 31 Agustus 2018 dengan

Sekertaris Desa Talang Mulya menurut saudara Heri, Pembangunan segi

infrastruktur maupun sosial budaya Desa Talang Mulya tidak berjalan dengan

baik karena sebagian tugas dan fungsi dari masing-masing unsur pemerintah desa

tidak terlaksana hingga saat ini. Kondisi ini dapat diketahui dengan hanya dua

buah peraturan desa yang diterbitkan hingga saat ini yaitu, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Pembentukan Badan

Usaha Milik Desa.

Pelaksanaan fungsi Badan Permusyawaratan Desa Talang Mulya seperti ini

disebabkan oleh beberapa hal yaitu, Anggota BPD tidak paham fungsi Badan

Permusyawaratan Desa. Sebagai anggota BPD lebih memprioritaskan

pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kurangnya pendampingan yang intens dari

pihak-pihak berkompeten seperti pemerintah kabupaten atau provinsi.

Dalam upaya mewujudkan pelaksanaan demokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa agar mampu menggerakan masyarakat untuk ikut

berpartisipasi dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan serta

administrasi desa, maka setiap keputusan pemerintah desa yang diambil harus

berdasarkan atas musyawarah untuk mencapai mufakat yang merupakan inisiatif

dan prakarsa masyarakat desa itu sendiri, sesuai dengan ketentuan UU Desa.

Page 23: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

5

Eksistensi BPD dalam keseharian pemerintahan desa tentu sangat vital dalam

keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan desa itu sendiri karena, selain

memiliki fungsi legislasi bersama kepala desa, BPD juga memiliki fungsi sebagai

wadah yang menampung, menyalurkan serta menindak lanjuti aspirasi

masyarakat desa dimana masyarakat dapat menyampaikan keluhan ataupun saran

yang berguna bagi perkembangan dan kesejahteraan masyarakat desa serta

mengayomi adat istiadat desa setempat.

Dengan adanya BPD diharapkan dapat menjadi faktor pendorong lahirnya

demokrasi desa dan tentunya juga diharapkan terjadi komunikasi, mencegah

terjadinya kesenjangan antara perangkat desa dengan masyarakatnya. Namun

apabila BPD tidak menjalankan fungsinya dengan baik, maka pemerintahan desa

tidak akan berjalan dengan baik karena tidak ada yang mengawasi kinerja kepala

desa dengan baik dalam pengambilan keputusan penyelenggaraan pemerintahan

serta perumusan peraturan desa. Jika tidak kepala desa akan menjadi aktor

tunggal yang bisa bekerja tanpa kontrol, dengan demikian pelaksanaan fungsi

BPD terhadap penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan peraturan yang ada

dalam konteks ini UU Desa, sangat penting untuk terwujudnya demokrasi dan

partisipasi masyarakat dalam pemerintahan desa.

Kehadiran BPD didesa dalam pemerintahan desa sangat penting karena BPD

merupakan lembaga pengaturan dan penyelenggaraan pemerintahan desa dimana

anggotanya wakil dari tiap dusun yang ada dari desa yang bersangkutan yang

ditetapkan dengan cara musyawarah. Kehadiran BPD diharapkan mampu

mendorong terciptanya iklim demokrasi dengan semangat kebersamaan didalam

Page 24: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

6

sistem otonomi desa, dimana masyarakat di tiap-tiap dusun memiliki wakil pada

tingkat desa. Oleh karena itu penelitian tentang Pelaksanaan Fungsi Badan

Permusyawaratan Desa sangat penting dilakukan karena tugas dan fungsi BPD

dalam pemerintahan desa sangat vital karena apabila BPD tidak menjalankan

tugas-tugas dan fungsinya dengan baik maka dapat mengahambat perkembangan

dan jalanya pemerintahan di desa. Fungsi Badan Permusyawaratan Desa tertulis

dalam UU Desa Pasal 55 yaitu:

a. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa Bersama Kepala

Desa;

b. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa; dan

c. Melakukan pengawasan kinerja kepala desa.

Adapun beberapa fungsi BPD yang belum berjalan maksimal didesa talang

mulya yaitu fungsi membahas dan menyepakati rancangan peraturan dasa

bersama kepala desa dan melakukan pengawasan kinerja kepala desa.

Setelah Tahun 2014 dibentuk kebijakan baru yang mengatur desa secara khusus,

yaitu UU Desa. UU Desa disahkan pada 18 Desember 2013 dan termasuk dalam

lembaran negara Nomor 6 Tahun 2014 pada 15 Januari 2014. UU Desa menjadi

titik balik pengaturan desa di Indonesia yang menempatkan desa sesuai amanat

Konstitusi Indonesia dengan merujuk pada pasal 18B ayat (2) dan pasal 18 ayat

(7) jo. peraturan menteri dalam negeri no 110 Tahun 2016 tentang Badan

Permusyawaratan Desa.

Dengan diterbitkannya UU Desa, posisi pemerintah desa menjadi semakin kuat,

karena tidak lagi diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Page 25: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

7

Pemerintahan Daerah, tetapi diatur dengan Undang-Undang tersendiri. Kehadiran

Undang-Undang tentang Desa tersebut disamping merupakan penguatan status

desa sebagai pemerintah masyarakat di desa, sekaligus juga menjadikan desa

sebagai basis untuk memajukan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat desa.

Anggapan ini tidaklah berlebihan, karena dengan kehadiran Undang-Undang

tersebut, pemerintahan desa mempeoleh alokasi dana desa yang bersumber dari

Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) yang besarnya 10 % dari APBN

pada tahun yang bersangkutan.

Pasal 54 dalam UU Desa, dijelaskan bahwa musyawarah desa merupakan forum

pemusyawaratan yang diikuti oleh Badan Permusyawaratan Desa , Pemerintah

Desa, dan unsur masyarakat desa yang bertujuan untuk memusyawarahkan hal

yang bersifat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

Berkaitan dengan penyelenggaraan dalam pemerintahan di desa, pemerintah desa

sebagai penggerak masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam

pembangunan fisik desa dan penyelenggaraan administrasi desa, maka setiap

keputusan yang diambil harus didasarkan atas musyawarah desa untuk mencapai

keputusan bersama.

Sebagai subjek pembangunan tentunya warga masyarakat hendaknya sudah

dilibatkan untuk menentukan perencanaan pembangunan sesuai dengan

kebutuhan objektif masyarakat yang bersangkutan. Dalam arti bahwa

perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan dapat menyentuh langsung

kebutuhan masyarakat sehingga program perencanaan pembangunan desa yang

akan dicanangkan, masyarakat dapat berpartisipasi se-optimal mungkin. Ide-ide

Page 26: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

8

pembangunan harus didasarkan pada kepentingan masyarakat dalam memenuhi

kebutuhannya yang menunjang terhadap pembangunan nasional. Ide-ide

pembangunan desa inilah yang akan ditampung oleh BPD dan akan

dimufakatkan bersama dalam musyawarah pembangunan desa sehingga dapat

direncanakan dengan baik antara pemerintah dengan masyarakat. Hal ini pada

akhirnya akan menumbuhkan prakarsa dan swadaya masyarakat serta partisipasi

aktif nantinya pada saat pelaksanaan pembangunan desa.

Berpijak dari latar belakang tersebut, maka aspek hukum administrasi perlu

diadakan penelitian dengan judul : “Fungsi Badan Permusyawaratan Desa

Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Talang Mulya Kecamatan

Teluk Pandan Kebupaten Pesawaran”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah :

1) Bagaimanakah pelaksanaan fungsi Badan Permusyawaratan Desa

terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi di Desa Talang Mulya

Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran) ?

2) Apakah yang menjadi faktor-faktor penghambat dan pendukung efektifitas

terhadap pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa Terhadap

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi di Desa Talang Mulya

Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran) ?

Page 27: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

9

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1) Mengetahui Bagaiman Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan

Desa terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi di Desa Talang

Mulya Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran).

2) Mengetahui Apa yang menjadi faktor-faktor penghambat dan pendukung

terhadap pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa Terhadap

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi di Desa Talang Mulya

Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran).

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Kegunaan Penelitian ini dibagi dua, yaitu :

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi studi ilmiah yang dapat memberikan

masukan pemikiran dan ilmu pengetahuan baru terhadap pelaksanaan

kewenangan BPD, khususnya Desa Talang Mulya.

2) Kegunaan Praktis

Bagi aktifitas akademika dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

bagi mereka yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai hal

tersebut.

Page 28: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Tentang Desa

2.1.1 Pengertian Desa

Pembahasan mengenai desa merujuk pada beberapa referensi, yaitu referensi

dari Kartohadikoesoemo, Wardi, Hayami kikuchi3. Berikut Pengertian Desa

Menurut Beberapa Ahli:

Menurut Kartohodakoesoemo Desa adalah perkataan (arti kata) desa, dusun,

desi seperti jugaa perkataan Negara, Negeri, Negaro, Negory (nagarom)

asalnya dariperkataan Sanskrit (Sangsekerta) yang artinya tanah air, tanah

asal, tanah kelahiran. Sedangkan dari sudut pandang hukum dan politik, yang

lebih menekankan kepada tata aturan yang menjadi dasar pengaturan

kehidupan masyarakat, desa dipahami sebagai suatu daerah kesatuan hukum,

dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan

pemerintahan sendiri.4

Menurut Hayami-Kikuchi desa mengandung arti sebagai tempat orang hidup

dalam ikatan keluarga dalam suatu kelompok perumahan dengan saling

ketergantungan yang besar dibidang sosial dan ekonomi5. Desa biasanya terdiri

3 Intan Fina 2013, Penyelenggaraan Badan Permusyawaratan Desa Gunung Aji, Lampung

Tengah. Universitas Lampung. Hlm 1 4 Ibid Hlm 12.

5 Ibid Hlm 13.

Page 29: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

11

dari rumah tangga petani dengan kegiatan produksi, konsumsi, dan investasi

sebagai hasil keputusan keluarga secara bersama.6

Pengertian desa dalam Pasal 1 ayat (1) UU Desa yaitu “Desa adalah desa dan

desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hal asal usul, dan atau hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara

kesatuan Republik Indonesi”.

Dari beberapa pengertian diatas, desa adalah suatu wilayah yang di dalamnya

terdapat penduduk yang tinggal dan menetap yang bertujuan mempertahankan

kelangsungan hidup dan keturunannya dengan memiliki aturan atau adat

istiadatnya.

2.1.2. Kedudukan Desa

Negara Indonesia adalah negara yang berbentuk republik. Dengan istilah negara

kesatuan itu di maksud, bahwa susunan negaranya hanya terdiri dari satu negara

saja dan tidak dikenal adanya negara di dalam negara seperti hanya pada

suatu negara federal. Karena wilayah negara republik Indonesia itu sangat luas

yang meliputi banyak kepulauan yang besar dan kecil, maka tidak

mungkinlah jika segala sesuatunya akan di urus seluruhnya oleh pemerintahan

negara sampai kepada seluruh pelosok daerah negara, maka perlu di bentuk suatu

pemerintahan daerah, pemerintahan daerah ini sebenarnya menyelenggarakan

6 HR Ridwan, 2003, Hukum administrasi Negara,Yogyakarta, UII Press, hlm 8.

Page 30: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

12

pemerintahan yang secara langsung berhubungan dengan masyarakatnya.

kedudukannya bertingkat-tingkat; ada yang tingkatnya di atas pemerintahan

daerah lainnya dan ada yang tingkatnya di bawahnya, sehingga suatu

pemerintahan daerah dapat meliputi beberapa pemerintahan daerah bawahan,

antara pemerintahan daerah yang satu dengan yang lainnya terdapat pembagian

wilayah yang menentukan pula batas wewenang masing-masing.

Dengan demikian maka seluruh wilayah negara yang tersusun secara vertical dan

horizontal. pemerintahan daerah ini terdapat pemerintahan daerah otonom yang

mana sistem pemerintahan daerah administratif berdasarkan azas dekonsetrasi,

maka sistem pemerintahan daerah otonom berdasarkan azas desentralisasi.

pemerintahan daerah otonom diharapkan sebagai penyeimbang dalam

penyelenggaraan negara, karena masih banyaknya macam segi kehidupan

manusia yang tersebar di seluruh wilayah negara, maka dapat menyebabkan

kebijakasanaan pusat tidak terlaksana dengan baik. Untuk lebih menyesuaikan

dengan keadaan di daerah yang berbeda-beda itu pemerintah pusat dalam

beberapa hal tertentu menyerahkan kekuasaanya kepada daerah masing-masing.

Penyelenggaraan rumah tangga sendiri, juga berarti bahwa rakyat di daerah.

ikut menyelenggarakan kepentingan masyarakat di daerah dan ini adalah sesuai

dengan cita-cita negara demokratis7.

Mengenai penyelenggaraan yang menyerahkan kekuasaanya kepada daerah

masing-masing, atau disebut sebagai pemerintahan daerah otonom,

pemerintahan desa dapatlah termasuk sebagai pemerintah daerah otonom.

7Soemantri Sri, 2010, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Yogyakarta, Universitas Gajah

Madha, Hlm 14.

Page 31: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

13

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 pasal 5 menyebutkan “Desa

berkedudukan diwilayah Kabupaten/Kota”8, Artinya sebuah desa berlokasi di

sebuah wilayah kabupaten atau kota yang ada di Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

2.1.3. Jenis Desa

Berdasarkan Pasal 6 ayat (1) UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa terdiri

atas dua jenis yaitu desa dan desa adat. Desa atau yang biasa disebut dengan nama

lain mempunyai karakteristik yang berlaku umum untuk seluruh wilayah

Indonesia, sedangkan desa adat atau yang biasa disebut dengan nama lain

mempunyai karakteristik berbeda dari pada desa pada umumnya, terutama karena

kuatnya pengaruh adat terhadap sistem pemerintahan lokal, pengelolaan sumber

daya lokal, dan kehidupan sosial budaya masyarakat desa. Desa adat pada

prinsipnya merupakan warisan organisasi kepemerintahan masyarakat lokal

yang dipelihara secara turun-temurun yang tetap diakui dan diperjuangkan oleh

pemimpin dan masyarakat desa adat agar dapat berfungsi mengembangkan

kesejahteraan dan identitas sosial budaya lokal.9 Desa adat memiliki hak asal usul

yang lebih dominan daripada hak asal usul desa sejak desa adat itu lahir

sebagai komunitas asli yang ada di tengah masyarakat. Desa adat adalah

sebuah kesatuan masyarakat hukum adat yang secara historis mempunyai batas

wilayah dan identitas budaya yang terbentuk atas dasar teritorial yang

berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat desa berdasarkan

hak asal usul.

8Ibid hlm 54.

9 http://kedesa.id/id/2016/03/02//lembaga-kemasyarakatan-lembaga-desa-adat-dan-ketentuan-

kekhususan-desa-adat/ketentuan-khusus-desa-adat/, terakhir diakses pada 20 Maret 2019, pukul

20.08 WIB

Page 32: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

14

2.1.4. Kewenangan Desa

Masyarakat adalah keseluruhan anatara hubungan-hubungan antar manusia.

Robert M. Mclver mengatakan masyarakat adalah suatu sistem hubungan-

hubungan yang ditata ( society means a system of order relations)10

. Hubungan

sistem penataan seperti yang dikemukakan oleh M. Mclver telah diatur dalam

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 pada Bab IV tentang kewenangan desa

yaitu terdapat dalam:

1) Pasal 18

Kewenangan desa meliputi kewenangan dibidang penyelenggaraan

pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan masyarakat

desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat,

hak asal usul dan adat istiadat desa.

2) Pasal 19

Kewenangan desa meliputi:

a. Kewenangan berdasarkan hak asal usul;

b. Kewenangan lokal bersekala desa;

c. Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan

d. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh pemerintah, pemerintah daerah

provinsi, atau pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan

peraturan perUndang-Undangan.

10

Irmansyah, 2013, Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi, Graha Ilmu, Hal .4

Page 33: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

15

2.1.5. Hak dan Kewajiban Desa

Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari

perangkat daerah kabupaten/kota, dan desa bukanlah merupakan bagian dari

perangkat daerah. Berbeda dengan kelurahan, desa memiliki hak mengatur

wilayahnya lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat

ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan.

Desa dapat melakukan perbuatan hukum baik hukum publik maupun hukum

perdata, memiliki kekayaan, harta benda, dan bangunan serta dapat dituntut dan

menuntut pengadilan. Desa memiliki sumber pembiayaan berupa pendapatan asli

desa, bagi hasil pajak daerah kabupaten/kota, bagian dari dana perimbangan

keuangan pusat dan daerah, bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah

provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan urusan

pemerintahan dan hibah dan sumbangan dari pihak ketiga tidak mengikat.11

Sebagai mana ditegaskan dalam pasal 67 UU Desa yaitu mengenai hak dan

kewajiban desa.

Maka dalam hal ini, desa berhak:

1) Mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal usul,

adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat desa;

2) Menetapkan dan mengelola kelembagaan desa; dan

3) Mendapatkan sumber pendapatan.

11

Mustafa Bachan 2015, Hukum Administrasi Logistik, Bandung, Citra Aditya Bakti, Hlm 12.

Page 34: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

16

Dan desa berkewajiban:

Melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan masyarakat desa

dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

1) Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat desa;

2) Mengembangkan pemberdayaan masyarakat desa; dan

3) Memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa.

Kemudian pada pasal 68 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, menyebutkan

hak dan kewajiban masyarakat desa.

Masyarakat desa berhak:

1) Meminta dan mendapatkan informasi dari pemerintah desa serta mengawasi

kegiatan penyelenggaraan demerintahan desa, pelaksanaan pembangunan

desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa;

2) Memperoleh pelayanan yang sama dan adil;

3) Menyampaikan aspirasi, saran dan pendapat lisan atau tertulis secara

bertanggung jawab tentang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa,

pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan

pemberdayaan masyarakat desa;

4) Memilih, dipilih dan atau ditetapkan menjadi:

a. Kepala desa;

b. Perangkat desa;

c. Anggaran badan permusyawaratan desa; atau

d. Anggota lembaga kemasyarakatan desa.

Page 35: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

17

5) Mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari ganguan dan ketentraman

dan ketertiban di desa.

Dan, masyarakat desa berkewajiban:

1) Membangun diri dan memelihara lingkungan desa;

2) Mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa,

pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan

pemberdayaan masyarakan desa yang baik;

3) Mendorong terciptanya situasi yang nyaman, aman dan tentram di desa;

4) Memelihara dan mengembangkan nilai permusyawarahan, pemufakatan,

kekeluargaan, dan kegotong royongan di desa; dan

5) Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di desa.

2.2. Tinjauan Penyelenggaraan Pemerintah Desa

2.2.1 Pengertian Pemerintahan Desa

Dalam pembahasan tentang pengertian pemerintahan desa merujuk pada

beberapa referensi yaitu menurut Saparin, Siswanto, Tahmid, dan Sendjaja dan

Basah.

Menurut Saparin berpendapat bahwa pemerintah desa merupakan simbol formal

dari pada kesatuan masyarakat desa dan merupakan badan kekuasaan terendah

selain memiliki wewenang asli untuk mengatur rumah tangga sendiri juga

memiliki wewenang dan kekuasaan pelimpahan dekonsentrasi dari pemerintah di

atas.12

Jadi, pemerintah desa itu merupakan perwujudan dari kesatuan masyarakat

yang bertempat tinggal di suatu desa dimana pemerintah desa itu merupakan

12

Ibid. Hlm 14.

Page 36: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

18

badan kekuasaan terendah dalam susunan pemerintahan Negara Republik

Indonesia, yang memiliki kewenangan asli untuk menjalankan pemerintahannya

sendiri dan juga memiliki wewenang dan kekuasaan yang dilimpahkan dari

pemerintahan daerah.

Pemerintahan desa adalah kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

yang dilaksanakan oleh pemerintahan desa Makasudnya, pemerintah desa itu

merupakan kegiatan seperti memimpin, mengatur dan menghasilkan produk

pemerintahan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat yang dilaksanakan

oleh pemerintah desa yaitu kepala desa beserta perangkat desa.

Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan subsistem penyelenggaraan

pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakatnya13

. Sementara itu, adapun tujuan

penyelenggaraan pemerintahan desa dapat dapat dirumuskan dari beberapa segi,

yaitu:

1) Dari segi politis, bertujuan untuk menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara

Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945, yang dikontribusikan dalam sistem pemerintahan yang memberi

peluang turut sertanya rakyat dalam mekanisme penyelenggaraan

pemerintahan dan penegembangan;

2) Dari segi formal dan konstitusional, yang bertujuan untuk melaksanakan

ketentuan dan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan perundangan yang

mengatur mengenai desa;

13

Ibid. Hlm 34

Page 37: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

19

3) Dari segi oprasional, yang bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan

hasil guna penyelenggaraan pemerintahan desa, terutama dalam pelaksanaan

pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat;

4) Dari segi administrasi pemerintahan, yang bertujuan untuk lebih

memperlancar menertibkan tata pemerintahan agar dapat terselenggara secara

efektif, efesien dan produktif dengan menerapkan prinsip-prinsip rule of law

dan demokrasi.

Agar penyelenggaraan pemerintahan desa dapat lebih peka dalam memahami

aspirasi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Sehubungan dengan hal

ini ada standar norma yang harus diikuti. Yang pertama, agar penyelenggaraan

pemerintahan desa dapat lebih peka dalam memahami aspirasi dan permasalahan

yang dihadapi masyarakat, ada 11 asas penyelenggaraan pemerintahan desa yang

diterdapat dalam pasal 24 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 yaitu asas:

1) Kepastian hukum;

2) Tertib penyelenggaraan pemerintahan;

3) Asas tertib kepentingan umum;

4) Keterbukaan;

5) Proporsionalitas;

6) Profesionalitas;

7) Akuntabilitas;

8) Efektifitas dan efesiensi;

9) Kearifan lokal;

10) Keberagaman; dan

11) Partisipatif.

Page 38: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

20

Kedua, penyelenggaraan pemerintahan desa dilakukan oleh badan

perwakilan/permusyawaratan desa, pemerintah desa dan musyawarah desa.

Ketiga, badan perwakilan desa atau yang disebut dengan nama lain adalah

lembaga perwakilan rakyat desa yang menjalankan fungsi membahas dan

menyepakati rancangan peraturan desa bersama kepala desa; Menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat desa; dan melakukan pengawasan kinerja

Kepala Desa.14

Maka peneliti menyimpulkan bahwa pemerintahan desa merupakan subsistem

penyelenggaraan pemerintahan desa yang menjadi simbol formal dari kesatuan

masyarakat desa dan juga merupakan kegiatan dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa dengan tujuan penyelenggaraan yang mencakup segi politis,

segi formal, segi oprasional dan segi administrasi pemerintahan.

2.2.2. Perangkat Desa

Pemerintah desa dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh perangkat desa.

dalam Pasal 48 Undang-Undang Desa Perangkat Desa terdiri atas:

1) Sekretariat Desa;

2) Pelaksanaan Kewilayahan; dan

3) Pelaksana Teknis.

Unsur Sekretariat Desa, terdiri dari:

1) Sekretaris Desa;

2) Kepala-kepala Urusan

14

UU No 6 Tahun 2014. Pasal 55.

Page 39: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

21

Jumlah Kepala Urusan terdiri dari (lima), yaitu Kepala Urusan

Pemerintahan, Kepala Urusan Pembangunan, Kepala Urusan Kesejahteraan,

Kepala Urusan Keuangan, dan Kepala Urusan Umum.

Unsur pelaksana teknis lapangan terdiri dari:

1) Kepala Seksi Pamong Tani;

2) Kepala Seksi Keamanan.

Jumlah Kepala Seksi Teknis Lapangan menyesuaikan, Kemudian jumlah Kepala

Dusun paling sedikit 2 (dua) Dusun dan sebanyak-banyaknya menyesuaikan.

Sedangan unsur wilayah terdiri dari kepala-kepala dusun.15

Perangkat desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 diangkat dari warga desa

yang memenuhi persyaratan.

Sebagaimana diatur dalam Pasal 51 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014,

perangkat desa dilarang:

1) Merugikan kepentingan umum;

2) Membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga,

pihak lain, dan / atau golongan tertentu;

3) Menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan kewajibannya;

4) Melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan / atau golongan

masyarakat tertentu;

5) Melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat desa;

6) Melakukkan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan /

atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan

yang akan dilakukannya;

15

Sudirman, 2014, Pemerintahan Desa dalam deskriptif. Jakarta, Graha Ilmu, hlm. 103.

Page 40: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

22

7) Menjadi pengurus partai politik;

8) Menjadi anggota dan / atau pengurus organisasi terlarang;

9) Merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota Badan Permusyawaratan

Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI, Dewan Perwakilan Daerah RI,

Dewan Perwakilan Rakyat

2.2.3. Otonomi Desa

Widjaja menyatakan, bahwa otonomi desa merupakan otonomi asli, bulat, dan

utuh serta bukan Pemberian dari pemerintah. Sebaliknya pemerintah

berkewajiban menghormati Otonomi Asli yang dimiliki oleh desa tersebut.

Sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan

Hak Istimewa, Desa dapat melakukan perbuatan Hukum baik hukum publik

maupun hukum perdata, memiliki kekayaan, harta benda, serta dapet dituntut dan

menuntut dimuka pengadilan.16

Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Desa, Memberikan landasa kuat bagi

desa dalam mewujudkan ”Development Comunity” dimana desa tidak lagi

sebagai level administrasi atau bawahan daerah tetapi sebaliknya sebagai

“Independent Comunity” yaitu desa dan masyarakat berhak berbicara atas

kepentingan masyarakat sendiri. Desa diberi kewenangan untuk mengatur

desanya secara mandiri termasuk bidang sosial, polotik, dan ekonomi.

Bagi desa, otonomi yang dimiliki desa berbeda dengan otonomi yang dimiliki

daerah Provinsi maupundaerah kabupaten atau kota.otonomi yang dimiliki oleh

desa adalah berdasarkan usul-usul dan adat istiadat masyarakat selama tidak

16

A.W. Widjaja, Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang asli, bula, dan Utuh, Jakarta: Rajawali

Pers, 2008, Hlm 165.

Page 41: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

23

bertentangan dengan peraturan Per-Undang-Undangan, bukan berdasarkan

penyerahan wewenang dari pemerintah. Desa atau yang biasa disebut dengan

nama lainya, yang selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum

yang memiliki kewenangan utnuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan hak usul dan adat istiadat setempat yang diakui

dalam sistem pemerintahan nasional berada didaerah kabupaten. Landasan

pemikiran yang perlu dikembangkan saat ini adalah keanekaragaman, partisipasi,

otonomi asli, demokrasi, dan pemeberdayaan masyarakat.

Pengakuan otonomi desa, Taliziduhu Ndraha, Menjelaskan sebagai berikut:

1) Otonomi desa diklasifikasikan, diakui, dipenuhi, dipercaya, dan

dilindungi oleh pemerintah, sehingga ketergantungan masyarakat desa

kepada “Kemurahan hati” pemerintah dapat semakin berkurang.

2) Posisi dan peran pemerintah desa dipulihkan, dikembalikan seperti

sediakala atau dikembangkan sehingga mampu mengantisipasi masa

depan.

Otonomi desa merupakan hak, wewenang dan kewajiban untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat

berdasarkan hak asal-usul dan nilai-nilai sosial budaya yang ada pada

masyarakat untuk tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan desa

tersebut. Urusan pemerintah berdasarkan asal usul desa, urusan yang menjadi

wewenang pemerintahan Kabupaten atau kota diserahkan pengaturannya

kepada Desa.17

17

Taliziduhu Ndraha, 1981, Dimensi-dimensi Pemerintahan Desa, Jakarta: Bina Aksara, hlm. 12.

Page 42: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

24

Harus selalu diingat bahwa tiada hak tanpa kewajiban, tiada kewenangan

tanpa tanggung jawab dan tiada kebebasan tanpa batas. Oleh karena itu,

dalam pelaksanaan hak, kewenangan dan kebebasan dalam penyelenggaraan

otonomi desa harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tanggung jawab

terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menekankan bahwa

desa adalah bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa dan Negara Indonesia.

Pelaksanaan hak wewenang, dan kebebasan otonomi desa menurut tanggung

jawab untuk memelihara integritas, persatuan dan kesatuan bangsa dalam

ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Tanggung Jawab

mewujudkan kesejahteraan rakyat yang dilaksanakan dalam koridor peraturan

perUndang-Undangan yang berlaku.18

2.2.4. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

UU Desa mengatur tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

disebutkan dalam Pasal 23 bahwa Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh

Pemerintah Desa. Asas-asas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, yaitu

kepastian hukum; tertib penyelenggaraan pemerintahan; tertib kepentingan

umum; keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas; akuntabilitas; efektivitas

dan efisiensi; kearifan lokal; keberagaman; dan partisipatif, hal ini disebutkan

dalam Pasal 24 UU Desa. Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

23 adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dan yang dibantu

oleh perangkat Desa atau yang disebut dengan nama lain. Perangkat Desa terdiri

atas sekretariat Desa; pelaksana kewilayahan; dan pelaksana teknis. Perangkat

Desa sebagaimana dimaksud di atas bertugas membantu Kepala Desa dalam

18

Ibid. Hlm.166.

Page 43: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

25

melaksanakan tugas dan wewenangnya. Perangkat Desa sebagaimana dimaksud,

diangkat oleh Kepala Desa setelah dikonsultasikan dengan Camat atas nama

Bupati/Walikota. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, perangkat Desa

bertanggung jawab kepada Kepala Desa. Urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan desa mencakup :

1) urusan pemerintah yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa;

2) urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang di

serahkan pengaturanya kepada desa;

3) tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintahan provinsi dan/atau

pemerintah kabupaten/kota;

4) urusan pemerintahan lainya yang oleh peratutan perundang- undangan

diserahkan kepada desa.

2.3. Tinjauan Umum Tentang Badan Permusyawaratan Desa

2.3.1 Pengertian Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Menurut Soekanto badan permusyawaratan desa “BPD” merupakan lembaga

perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, BPD dapat

dianggap sebagai “parlemen”-nya desa, BPD merupakan lembaga baru di desa

pada era otonomi daerah di indonesia. sesuai dengan fungsinya, maka bpd ini

dapat dikatakan sebagai lembaga kemasyarakatan. karena berkisar pada pemikiran

pokok yang dalam kesadaran masyarakat19

. BPD sebagai badan perwakilan

merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi pancasila. Kedudukan BPD

dalam struktur pemerintahan desa adalah sejajar dan menjadi mitra dari

Pemerintah Desa. Hal ini ditegaskan dalam Undang- Undang Nomor 6 Tahun

19

Wijaya 2006, Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa, jakarta Grafindo Persada, hlm 92.

Page 44: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

26

2014 tentang Desa bahwa Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut

dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang

anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan

wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

Selanjutnya, menurut Wijaya Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya

disingkat BPD adalah badan Permusyawaratan yang terdiri atas pemuka-pemuka

masyarakat di desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan

desa, menampung dan menyulurkan aspirasi masyarakat serta melakukan

pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.20

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun

2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa Pasal 1 angka (4) Badan

Permusyawaratan Desa atau yang di sebut dengan nama lain, yang selanjutnya

di sebut BPD adalah lembaga yang melaksankan fungsi pemerintahan yang

anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan

wilayah dan ditetapkan merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan

keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.21

Berdasarkan Beberapa Pengertian diatas tentang Badan Permusyawaratan Desa,

ialah suatu lembaga yang beranggotan perwakilan masyarakat dari setiap dusun,

yang dengan diharapkan mampu menyampaikan pemikiran saran dan pendapat

yang bertujuan membangun desa berasal dari masyarakat sendiri, serta

mengesahkan dan mengawasi jalanya peraturan dan roda pemerintahan desa.

20

Wijaya 2006, Otonomi Desa, Raja Grafindo Persada, Jakarta,Op.Cit, hlm 38 21

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 111 Tahun 2014

Page 45: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

27

2.3.2. Keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa

Pemilihan Anggota BPD dilaksanakan oleh penduduk desa dari dusun dalam

wilayah desa yang bersangkutan yang mempunyai hak pilih yang pelaksananaya

dilakukan oleh Panitia Pemilihan. Panitia pemilihan adalah, Panitia Pemilihan

anggota Badan Permusyaratan Desa yang ditetapkan dengan Keputusan BPD.

Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa ditentukan berdasarkan jumlah

penduduk desa yang bersangkutan. Anggota BPD dipilih dari calon- calon yang

diajukan oleh kalangan adat, agama, organisasi social-politik, golongan profesi

dan unsur pemuka masyarakat lainnya yang memenuhi persyaratan.22

Berdasarkan Pasal 57 UU Desa, syarat-syarat yang harus dimiliki seseorang

untuk menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa adalah sebagai berikut :

1) bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2) memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;

3) berusia paling rendah 20 (dua puluh) Tahun atau sudah/pernah menikah;

4) berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau

sederajat;

5) bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa;

6) bersedia dicalonkan menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa;

dan

7) wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis.

22

UU No. 6 Tahun 2014 pasal 57

Page 46: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

28

Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan jumlah gasal,

paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang, dengan

memperhatikan wilayah, penduduk, dan kemampuan Keuangan Desa.

Pengesahan anggota BPD adalah selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah

Kepala Desa menyampaikan Berita Acara Hasil Pemilihan kepada Bupati

melalui Camat. Sebelum BPD melaksanakan tugas dan wewenangnya, Bupati

atau pejabat yang ditunjuk melakukan pelantikan dan mengambil sumpah/janji

terhadap Pimpinan dan Anggota BPD. Setelah pengambilan sumpah Anggota

BPD Kepala Desa dengan persetujuan BPD mengangkat Sekretaris BPD sebagai

Kepala Sekretariat dan Staf sesuai yang dibutuhkan. Sekretaris dan Staf BPD

tersebut bukan dari perangkat desa.

Pasal 5 Peraturan Permendagri Nomor 110 tahun 2016 menjelaskan;

Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan

wilayah dan keterwakilan perempuan yang pengisiannya dilakukan secara

demokratis melalui proses pemilihan secara langsung atau musyawarah

perwakilan.

2.3.3. Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Setelah diubahnya UU Pemerintahan Daerah, tugas-tugas badan

permusyawaratan desa diatur khusus dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 Tentang Desa. Adapun fungsi-fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam

Pasal 55 UU No 6 Tahun 2014, yaitu :

1) Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama

Kepala Desa;

Page 47: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

29

2) Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan

3) Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa. Selain itu, Badan

Permusyawaratan Desa berhak:

a. mengawasi dan meminta keterangan tentang

penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah

Desa; menyatakan pendapat atas penyelenggaraan

Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,

pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan

masyarakat Desa; dan

b. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan

fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Adapun hak dari Anggota Badan Permusyawaratan Desa:

a. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa;

b. mengajukan pertanyaan;

c. menyampaikan usul dan/atau pendapat;

d. memilih dan dipilih; dan

e. mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Selain hak, berdasarkan Pasal 63 UU Desa, Badan Permusyawaratan Desa

berkewajiban untuk :

1) memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;

Page 48: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

30

2) melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

3) menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti

aspirasi masyarakat Desa;

4) mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,

kelompok, dan/atau golongan;

5) menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa;

dan

6) menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga

kemasyarakatan Desa.

Selain memiliki Fungsi sebagai mana yang telah disebutkan diatas BPD juga

memiliki tugas yang terdapat dalam Permendagri Nomor 110 Tahun 2016 yaitu:

BPD mempunyai tugas Pasal 32

1) menggali aspirasi masyarakat;

2) menampung aspirasi masyarakat;

3) mengelola aspirasi masyarakat;

4) menyalurkan aspirasi masyarakat;

5) menyelenggarakan musyawarah BPD;

6) menyelenggarakan musyawarah Desa;

7) membentuk panitia pemilihan Kepala Desa;

8) menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk pemilihan Kepala

Desa antarwaktu;

9) membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa bersama Kepala

Desa;

Page 49: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

31

10) melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa;

11) melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

12) menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan Pemerintah Desa

dan lembaga Desa lainnya; dan

13) melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentuanperaturan

perundang-undangan.

2.3.4. Peraturan Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014

Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa, Peraturan Desa yaitu Peraturan Desa

adalah Peraturan Perundang- undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah

dibahas dan disepakati bersama BPD.

Peraturan desa dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa,

dengan demikian maka pemerintahan desa harus merupakan penjabaran lebih

lanjut dari peraturan-peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi dan tidak

boleh bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perUndang-

Undangan yang lebih tinggi serta harus memperhatikan kondisi sosial budaya

masyarakat desa setempat dalam upaya mencapai tujuan pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan masyarakat jangka panjang, menengah dan jangka

pendek.

Peraturan desa merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-

undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi sosial budaya

masyarakat setempat. Peraturan desa dilarang bertentangan dengan kepentingan

umum dan/atau peraturan perUndang-Undangan yang lebih tinggi. Adapun jenis

Page 50: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

32

peraturan di desa dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa,

meliputi:

1) Peraturan Desa;

2) Peraturan Bersama Kepala Desa; dan

3) Peraturan Kepala Desa.

Peraturan di desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilarang bertentangan

dengan kepentingan umum, dan/atau ketentuan Peraturan PerUndang-Undangan

yang lebih tinggi. Peraturan desa yang dimaksud berisi materi pelaksanaan

kewenangan desa dan penjabaran lebih lanjut dari Peraturan PerUndang-

Undangan yang lebih tinggi.23

Peraturan bersama Kepala Desa sebagaimana

dimaksud di atas berisi materi kerjasama desa. dan Peraturan Kepala Desa

sebagaimana dimaksud berisi materi pelaksanaan peraturan desa, peraturan

bersama kepala desa dan tindak lanjut dari peraturan perUndang-

Undangan yang lebih tinggi.24

Adapun pelaksanaan fungsi BPD yang membuat peraturan desa diatur dalam

Peraturan Menteri Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan

Di Desa dimulai dari perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan,

pengundangan dan penyebarluasan.

1) Perencanaan :

a. Perencanaan penyusunan rancangan Peraturan Desa di tetapkan

oleh Kepala Desa dan BPD dalam rencana kerja Pemerintah Desa.

23

Pasal 3-4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014

Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa 24

Pasal 4 ayat (2) dan (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111

Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa

Page 51: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

33

b. Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat dan lembaga desa lainya di

desa dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Desa dan atau BPD

untuk rencana penyusunan rancangan Peraturan Desa.

2) Penyusunan :

a. Penyusunan Peraturan Desa oleh Kepala Desa :

b. Penyusunan rancangan Peraturan Desa diprakarsai oleh Pemerintah

Desa;

3) Rancangan Peraturan Desa yang telah disusun, wajib di konsultasikan

kepada masyarakat desa dapat di konsultasikan kepada camat untuk

mendaptkan masukan.

4) Rancangan peraturan Desa yang dikonsultasikan sebagimana

dimaksud pada ayat (2) diutamakan kepada masyarakat atau kepompok

masyarakat yang langsung dengan substansi mataeri pengaturan Penyusunan

Peraturan Desa oleh BPD :

a. BPD dapat menyusun dan mengusulkan rancangan Peraturan

Desa;

b. Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

kecuali untuk rancangan Peraturan Desa tentang rencana pembangunan

jangka menengah Desa, rancangan Peraturan Desa tentang rencana kera

Pemerintah Desa, rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa dan

rancangan Peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban realisasi

pelaksanaan APBDes.

Page 52: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

34

c. Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat di

usulkan oleh anggota BPD kepada pimpinan PBD untuk ditetapkan

sebagi rancangan Peraturan Desa usulan BPD.

5) Pembahasan :

a. BPD mengundang Kepala Desa unruk membahas dan

menyepakati rancangan Peraturan Desa;

b. Dalam hal terdapat rancangan Peraturan Desa prakasa Pemerintah

Desa dan usulan BPD mengenai hal yang sama untuk di bahas waktu

pembahsan yang sama, maka didahulikam rancangan Peraturan Desa

usulan BPD sedangkan Rancangan Peraturan Desa usulan Kepala Desa di

gunakan sebagai bahan untuk perbandingan;

c. Rancangan Peraturan Desa yang belum di bahas dapat di tarik kembali

oleh pengusul;

d. Rancangan Peraturan Desa yang telah di bahas tidak dapt di tarik

kembali kecuali atas kesepakan bersama antara Pemerintah Desa

dan BPD;

e. Rancangan Peraturan Desa yang telah di sepakati bersama disampaikan

oleh pimpinan Badan Permusyawaran Desa kepada kepala Desa untuk di

tetepkan menjadi peraturan Desa paling lambat 7 (tujuh) Hari terhitung

sejak tanggal kesepakatan Rancangan peraturan Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) wajib ditetepkan oleh kepala DEsa dengan

membubuhkan tanda tangan paling lambat 15 (lima belas) Hari terhitung

sejak diterimanya rancangan peraturan Desa dari pimpinan BPD.

Page 53: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

35

6) Penetapan

a. Rancangan Peraturan Desa yang telah di bubugkan tanda tangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada sekertaris Desa

untuk diundangkan.

b. Dalam hal Kepala Desa tidak menandatangani Rancangan Peraturan

Desa sebagimana dimaksud pada ayat (1), rancangan Peraturan Desa

tersebut wajib diundangkan dalam Lembaran Desa sah menjadi Peraturan

Desa.

7) Pengundangan

a. Sekertaris Desa mengundangkan peraturan desa dalam lembar desa.

b. Peraturan desa dinyatakan mulai berlaku dan mempunyai kekuatan

hukum yang mengikat sejak di undangkan.

8) Penyebarluasan

a. Penyebarluasan dilakukan oleh Pemerintah Desa dan BPD sejak

penetapan rencana penyusunan rancangan Peraturan Desa, Penyusunan

Rancangan Peraturan Desa, Pembahasan Rancangan Peraturan Desa;

b. Penyebarluasan sebagimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk

memberikan informasi dan/atau memperoleh masukan masyarakat dan

para pemangku kepentingan.

Anggota badan permusyawaratan desa adalah wakil dari penduduk desa

bersangkutan yang ditetapkan dengan cara musyawarahdan mufakat. Pimpinan

badan permusyawaratan Desa dipilih dari dan anggota badan permunsyawaratan

desa, masa jabatan badan permusyawaratan desa adalah 6 (enam) Tahun dan

dapat dipilih lagi untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. Syarat dan tata

Page 54: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

36

cara penetapan anggota badan permusyawaran desa dan pimpinannya di atur

dalam Perda yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Penjelasan Pasal

209 dan 210 ayat 1 UU ini menyatakan, yang di maksud dengan Badan

permusyawaratan Desa dalam ketentuan ini adalah sebutan nama.25

25

Pasal 209-210 ayat 1-4 UU No.32 Tahun 2004

Page 55: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan dua

cara yaitu:

1) Pendekatan Normatif

Pendekatan Normatif adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan

hukum utama, menelaah hal yang bersifat teoritis yang menyangkut asas-asas

hukum, konsepsi hukum, pandangan dan doktrin-doktrin hukum, peraturan

dan sistem hukum.26

2) Pendekatan Empiris

Pendekatan empiris dilakukan untuk mempelajari hukum dan kenyataan yang

ada dilapangan, berdasarkan fakta yang ada.

Penelitian Hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai

pemberlakuan ketentuan hukum normatif (kodifikasi Undang-Undang atau

Kontrak) secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam

masyarakat.27

Penggunaan kedua macam pendekatan tersebut dimaksudkan untuk

memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas dan benar terhadap

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian guna penulisan skripsi ini.

26

Abdulkadir Muhammad. 2004.Hukumdan Penelitian Hukum. Bandung. Citra Aditya Bakti hlm.

135. 27

Abdulkadir Muhammad. Ibid.hlm.134.

Page 56: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

38

3.2 Sumber data dan Jenis Data

Sumber data penelitian ini berasal dari data lapangan dan data kepustakaan.

Sedangkan data terdiri atas data primer dan data sekunder.

3.2.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh penulis dari hasil studi dan penelitian

dilapangan. Data primer ini akan diambil dari hasil wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa di Desa Talang

Mulya Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran, Sekertaris Desa, Anggota

BPD Tentang Fungsi Badan Permusyawaratan Desa Terhadap Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Berdasarkan Undang-Undang Desa.

3.2.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan, data

sekunder diperoleh dengan mempelajari an mengkaji literatur-literatur, dan

perUndang-Undangan. Data sekunder ini menghasilakn bahan hukum sekunder.28

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan pustaka, teridir dari:

1) Bahan Hukum Primer yaitu, hukum yang mempunyai kekuatan hukum

mengikat seperti peraturan perUndang-Undangan dan peraturan-peraturan

lainya, antara lain:

a. Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.

b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Dentang Desa.

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang Badan

Permusyawaratan Desa. 28

Abdulkadir Muhammad. Ibid.hlm.122.

Page 57: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

39

2) Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer seperti literatur-literatur, makalah-makalah

dan lain-lain yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3) Bahan Hukum Tersier, seperti kamus-kamus yang memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan, dengan studi pustaka dan studi

lapangan.

1) Studi Pustaka

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari Undang-Undang,

peraturan pemerintah dan literatur hukum yang berkaitan dengan kekuatan

pembuktian keterangan saksi. Hal ini dilakukan dengan cara membaca,

mengutip dan mengidentifikasi data yang sesuai dengan poko bahasan dan

ruang lingkup penelitian ini.

2) Studi lapangan

Studi lapangan dilakukan melalui wawancara dengan responden yang telah

direncanakan sebelumnya. Metode yang dipakai adalah pengamatan langsung

dilapangan serta mengajukan pertanyaan yang disusun secara teratur dan

mengarah pada terjawabnya permasalahan dalam penulisan skripsi ini.

Dengan penentuan narasumber Pemerintah Desa Talang Mulya Kecamatan

Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran.

Page 58: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

40

3.4 Pengolahan Data

Tahapan pengolahan data dalam penelitian ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

1) Identifikasi data, yaitu mencari data yang diperoleh untuk disesuaikan dengan

pembahasan yang akan dilakukan dengan menelaah peraturan, buku atau

artikel yang berkaitan dengan judul dan permasalahan.

2) Klasifiksi data, yaitu hasil identifikasi data yang selanjutnya diklasifikasikan

atau dikelompokkan sehingga diperoleh data yang benar-benar objektif.

3) Penyusunan data, yaitu menyusun data menurut sistematika yang telah

ditetapkan dalam penelitian sehingga memudahkan peneliti dalam

menginterpretasikan data.

3.5 Analisis Data

Untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang ada maka data tersebut

perlu dianalisis. Pada penelitian ini data dianalisis secara deskriptif kualitatif

dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang dihasilkan dari

penelitian dilapangan kedalam bentuk penjelasan dengan cara sistematis sehingga

memiliki arti dan dapat dirangkumkan guna pembahasan pada bab-bab

berikutnya.29

29

Abdulkadir Muhammad. Ibid. Hlm. 153.

Page 59: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penjabaran dari rumusan masalah, maka kesimpulan dari

penelitian ini adalah:

1) Masih terdapat kelemahan dalam pengawasan peraturan desa yang

dilakukan oleh BPD Talang Mulya dimana kurangnya pemahaman

anggota BPD terhadap fungsinya. dapat disimpulkan bahwa fungsi Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) yaitu membahas dan menyepakati Rancangan

Peraturan Desa, menampung aspirasi masyarakat, serta melakukan

pengawasan kinerja Kepala Desa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan

bahwa fungsi dalam pembuatan regulasi lebih terlaksana dan terealisasi,

berbeda dengan fungsi dalam menampung aspirasi masyarakat dan

melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa yang belum maksimal dalam

pelaksanaannya dikarenakan kurangnya pemahaman anggota BPD terhadap

tugas dan fungsinya berdasarkan peraturan yang berlaku.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas Badan Prtmusyawaratan

Desa :

a. Faktor Pendukung Efektifitas:

Faktor yang menjadi pendukung efektifitas Pelaksanaan Fungsi BPD

dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu antusiasme masyarakat dalam

setiap musyawarah atau pertemuan yang dilakukan BPD, Terciptanya

hubungan yang harmonis antara BPD dengan Pemerintah Desa dengan

Page 60: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

71

senantiasa menghargai dan menghormati satu sama lain, serta adannya

niat baik untuk saling membantu dan saling mengingatkan. Disamping itu

pemberian insentif dari pemerintah memacu kinerja BPD untuk

menjadi lebih baik, dan yang terakhir sistem rekruitmen/pemilihan

anggota BPD menggunakan sistem pemilihan langsung oleh masyarakat.

Hal ini menjadikan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap orang-

orang yang menjadi anggota BPD.

b. Faktor Penghambat

Faktor yang menjadi penghambat efektifitas Pelaksanaan Fungsi BPD

dapat dilihat dari beberapa indikasi yaitu, dalam melaksanakan tugasnya

sebagai BPD sangat dibutuhkan wadah sebagai sekretariat yang

digunakan dalam melakukan segala kegiatan yang berkenaan dengan

kegiatan BPD mulai perencanaan dan pengadministrasian sedangkan di

Desa Talang Mulya sendiri belum memiliki secretariat BPD.

Implementasi fungsi dari Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) yaitu

pola komunikasi tidak berjalan sebagaimana mestinya, Baik antara Ketua

dengan anggotanya maupun antara anggota dengan anggota BPD

laiinnya. Anggota BPD kurang memahami fungsi dari keberadaannya

sendiri, fakta yang ditemukan dilapangan bahwa ternyata anggota BPD

kurang memahami fungsi sesuai yang ada dalam peraturan perundang –

undangan yang berlaku. Pahaman mereka bahwa fungsi Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) hanya sekedar mitra kerja dimana apapun

keputusan Kepala Desa BPD harus mendukung. Dalam mendengarkan

aspirasi masyarakat sangat dibutuhkan peran penting dari anggota BPD

Page 61: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

72

sebagai penyalur ke Pemerintah Desa, Namun yang terjadi dilapangan

bukan hanya anggota BPD yang kurang memahami fungsi mereka

tetapi masyarakat juga ternyata kurang memahami apa fungsi BPD

dapat dilihat dari beberapa hasil wawancara.

5.2 Saran

1) Diperlukan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia anggota BPD

Talang Mulya agar pengawasan pemerintahan desa mulai dari proses legislasi

sampai pengawasan APB Desa serta peraturan desa dapat berjalan maksimal.

Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan dan penyuluhan kepada

anggota BPD. Jika diperlukan, dapat dilakukan pergantian anggota BPD yang

lebih kompeten dalam melaksanakan tugasnya.

2) Diperlukan sosialisasi yang lebih menyeluruh dan secara rutin kepada

masyarakat mengenai keberadaan BPD serta tugas dan fungsi BPD di

Desa Talang Mulya. Selain itu pendanaan untuk kegiatan operasional BPD

perlu ditingkatkan untuk kesejahteraan anggota BPD. Namun, hanya jika

penyelenggaraan BPD Talang Mulya telah sesuai dengan ketentuan dalam

Undang-Undang.

Page 62: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku:

A.W. Widjaja 2011, Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa, Jakarta,

Raja Grafindo Persada.

Soemantri Sri 2010 Pengantar Hukum Administrasi indonesia, Yogyakarta,

Universitas Gadjah Mada.

Mustafa Bachan 2015, Pengantar Hukum Administrasi Logistik, Bandung,

Citra Aditya Bhakti.

Irmansyah 2013, Hak Asasi Manusia dan Demokrasi, Jakarta, Graha Ilmu.

Atmosudirdjo Prajudi 2012, Hukum Administrasi Negara, Jakarta, Ghalia

Indonesia.

Abdulkadir Muhammad. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Citra Aditya

Bakti. Bandung.

Aminuddin Ilmar. 2013. Hukum Tata Pemerintahan. Identitas Universitas

Hasanuddin. Makassar.

H. Salim H. S. & Erlies Septiana Nurbani. 2013. Penerapan Teori Hukum

Pada Penelitian Tesis Dan Desertasi, Cetakan Pertama. PT.

Rajagrafindo Persada.

Peter Mahmud Marzuki. 2014. Penelitian Hukum, Edisi ketiga ,

Kencana, Jakarta.

HR, Ridwan. 2003. Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta.

Jamali,

Peraturan PerUndang-Undangan

Undang-Undang No 5 1974 Tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah

Undang-Undang No 22 1999 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang No 32 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang No 23 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman

Teknis peraturan di Desa

Page 63: FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM …digilib.unila.ac.id/57818/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa

74

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 110 Tahun 2016 Tentang Badan

Permusyawaratan Desa

Bahan-bahan lain:

Jurnal Ilmiah :

Findy Yanel Mamesah. 2013. Peranan Badan Permusyawaratan Desa

Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa

(Suatu Studi di Desa Sendangan Kecamatan Tompaso), Jurnah

Hukum No. 1 Vol. 1. Sumatera Utara : Universitas Sumatera

Utara.

M. Thalhah, 2009. Teori Demokrasi Dalam Wacana Ketatanegaraan

Perspektif Pemikiran Hans Kelsen, Jurnal Hukum No.3 Vol.

Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Intan Fina 2013. Penyelenggaraan Badan Permusyawaratan Desa. Bandar

Lampung, Universitas Lampung.

Website: http://format-lengkap-administrasi-desa.com/2016/08/riwayat-perUndang-Undangan-desa-

dari.html di akses pada 08-Januari-2019 http://kedesa.id/id/2016/03/02//lembaga-kemasyarakatan-lembaga-desa-adat-dan-

ketentuan-kekhususan-desa-adat/ketentuan-khusus-desa-adat/, terakhir diakses pada 06 –

[februari 2018, pukul 11.46 WIB