Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan provinsi Bali

ftadar Bali

Melanggar, Satpol pp Tak Berani Bongkar tED TVUNTUKkesekiankalinya,satuanpoli_ isah, Kepala DTRp Denpasar, Madesi Pamong Praia Denpasar melakukan r*u-u Diputra menegiskan, rokasipenindakan terhadap LpD rv bodoig. ;;kt;-" LED TV itu fid;k sesuai titikSeperti selasa (s/+)temarinmendatari- yur,gaip"ruoi"rru". piii"t.v"mengakugi LED rv di latan reuku umar, Den_ iffi[;;i";.;;k*'Jufi f"ringutur,,pasar. Namun, yang dilakukan penegak na-u' ta.t aigr%rlr. ;iririru.,gur'y"

perda ini hanva menvegel, tai( berini ai i.,ur ,ilt v"l"iaip".u'oi"iturr,,' j"ru,membongkat ia.rgru.rg., Kusuma Diputra.Ditanya kapan akan dibongkar, Kasat - il""gu" penindaka' tersebut, makaPol Pp Denpasar, rB Alit \,viraauna ,&1"fr,v";;;]il;;;'.;"kameLED

m e n gaku ma s i h m en un ggu re komen _ rvy*g alr_"g"flN"_."r, rli **pun yangd a si'Tim yu sti si. D iko n-firm a s i t" rp __ diil;gil_';trl pr. (rd;;;

Edisi

Hal

z LqioJ, 6 April 2oG.2,

Sub Bagian Humas

fiadar Bali

Edisi

Hal

: Psbu,6 nfr;l z-orc

:29

dan Tata Usaha BpK Rl perwakilan provinsi Bali

Sotupsi Proyeklalan,Pemb orong Dip olisikari

GIANYAR - Ulah pembo-rong berinisial Komang S asalKlungkung yang tidak menyele-saikan pengaspalan Ialan puraMasceti di Desa Tulikup, kinimenjadi bidikan Unit III TipikorPolres Gianyar. Bahkan sejakbeberapa hari lalu kasus dugaantindak pidana korupsi tersebutsudah masuk tahap penyidikan.Kanit III Tipikor Ipda M. Reza

Pranata siang kemarin (S/a) men-gungkapkan, terungkapnya kasustersebut bermtrla dari laporan yangdilayangkan Keliarl Dinas BanjarPande, Desa Tulikup, NyornanMurna ke Polsek Kota Gianyar.Dalam laporan tersebu! pihak Ban-jar Dinas Pande merasa menjadikorban penggelapan yang diduga

dilakukan Komang g dan mengakusebagai direkur sebuah CV

Namun setelah ditelisik polisi,kasus ini mengarah pada tindakpidana korupsi. Lantaran uangyang diduga digelapkan KomangS, merupakan uang ADD dariPemkab Gianyar untuk BaniarDinas Pande. Itu belum termasukpuluhan drum aspal bantuan dariDirtas PU Provinsi Bali, hinggaakhirnya kasus ini dilimpahkanke Unit III Tipikor polres Gianyar.

Kemudian hasil penyelidikanyang dilakukan jajaran kepolisian,diketahui kasus ini bermula darikeluarnya bantuan berupa 30drum aspal senilai Rp 47 juta dariDinas PU Bali pada 2013 lalu un-tuk pengaspalan Jalan Pura Mas-

ceti 1'ulikup. Bantuan itu merunutpada permohonan bantuan yangdiajukan Kelian Dinas Banjar Pan-de, Nyoman Sukara ketika masihmenjabat pada20t2.

Dengan keluamya bantuan as-pal tersebut, akhimya pada awalNovember 2014, pihak BanjarPande Tulikup dengan keliandinasnya yang baru NyomanMuma, menggelar paruman gunamembahas rencana pengaspalantersebut. Dalam paruman ituprajuru banjar juga menanyakankepada warga yang mungkinmengetahui seseorang sebagaipemborong. Akhirnya munculahnama Komang S, yang selanjufryadisepakati untuk menggarap pen-gaspalan tersebut.

"Nah di November 2014 iru juga,Banjar Pande ini juga mendapat-kan bantuan ADD sebesar Rp 25juta dari Pemkab GianyarmeialuiDesa Tulikup. Adanya tambahanbantuan itu, oleh pihak BanjarPande dan pemborongnya itu,sepakat jika pengaspalan akanberupa Honnixi' ucapnya.

Selain itu dalam pembicaraantersebut, disepakati pula penger-jaannya diborong oleh KomangS senilai Rp 60 ribu per meter,denganluas jalan 1500 kubi(yangdiperkirakan menghabiskan biayaRp 90 juta. Setelah kesepakatandiperoleh, pihak Banjar Pandeakhimya melakukan pembayaranuang muka senilai Rp 25 juta(bantuan ADD), plus 30 drum as-

pa-l (banruan Dinas PU Bali). Sisakekurangan pembayaran akandilakukan ketika pengaspalanselesai dilakukan.

"Tapi sejakNovember 201 5 sam-pai Maret 2015, pemborong initidak kunjung mulai melakukanpengerjaan, Akhirnya oleh pihakBanjar Pande, dia dipanggil lagi,dan kemudian dibuatkan suratperjanjian kerja pada 13 Maret2015/'bebemya.

"Tapi kenyataannya, sampaiApril 2015 juga tidak kunjungdikerjakan. Pemborong seba-tas melakukan pengerlaan agre-gal(menambal dengan batu krikilpada lubang-lubang, Red) jalanyang mestinya di hotmix itu,"terangnya. (wid/gup)