freddie & richo

Upload: freddie-lasmara

Post on 09-Mar-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

unggah

TRANSCRIPT

  • PROGRAM MAGISTER ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBINOVEMBER 2015MATA KULIAH: SISTEM AUDIT INTERNAL PEMERINTAH

    MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL DAN CONTROL SELF-ASSESSMENT (CSA)OLEH:FREDDIE LASMARA (P2C114043)RICO PUTRA (P2C114062)

  • LATAR BELAKANGDalam konteks pemerintahan di Indonesia, Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2008 sebagai pedoman pelaksanaan dari Undang-undang nomor 17 tahun 2003 dan Undang-undang nomor 1 tahun 2004 mengamanatkan agar setiap instansi pemerintah menerapkan pengendalian intern dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya masing-masing.

  • Konsep pengendalian internal mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) pada tahun 1992 membangun sebuah model untuk dievaluasi pengendalian internal. Menurut kerangka COSO (COSO framework) tersebut, pengendalian internal terdiri dari lima komponen yaitu: lingkungan pengendalian (control environment)penentuan resiko (risk assesment)aktivitas pengendalian (control activities)informasi dan komunikasi (information and communication)pemantauan (monitoring)

  • Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik membuat makalah ini, adapun permasalahan untuk dibahas yaitu : Bagaimanakah pengendalian internal dan penilaian pengendalian mandiri (control self assessment) tersebut.

  • Konsep dasar yang memberikan kerangka bagi perancangan dan penerapan sistem pengendalian manajemen meliputi :1. Komponen operasi yang terpasang secara terus menerusPengendalian manajemen adalah suatu rangkaian tindakan dan aktivitas yang terjadi pada seluruh kegiatan organisasi dan berjalan secara terus menerus. Pengendalian manajemen bukanlah suatu sistem terpisah dalam suatu organisasi, melainkan harus dianggap sebagai bagian integral dari setiap sistem yang dipakai manajemen untuk mengatur dan mengarahkan kegiatannya.

    2. Pengendalian Manajemen dipengaruhi oleh manusiaDalam kenyataan sering dijumpai bahwa suatu organisasi memiliki pedoman (manual) sistem pengendalian manajemen yang baik, namun tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga pengendalian manajemen yang telah dirancang tersebut tidak memberikan kontribusi positif bagi organisasi. A man behind the gun adalah istilah yang cocok dengan faktor ini.

  • 3. Memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlakPerancangan suatu sistem pengendalian manajemen didasarkan pada pertimbangan biayamanfaat. Tidak peduli betapa baiknya perancangan dan pengoperasian suatu pengendalian manajemen dalam suatu organisasi, sistem itu tidak dapat memberikan jaminan keyakinan yang mutlak agar tujuan organisasi dapat tercapai..

  • Tujuan perancangan suatu sistem pengendalian manajemen adalah :Diperolehnya keterandalan dan integritas informasiKepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlakuMelindungi aset organisasiPencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien

    Melalui pengenalan dan penilaian keandalan sistem pengendalian manajemen dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:1. Menghindari atau mengurangi terjadinya risiko audit.2. Sebagai dasar penetapan arah, lingkup, sifat, dan waktu audit.3. Mempercepat proses audit karena lebih terarah dan memberikan jaminan bahwa sasaran audit tercapai dengan baik.

  • Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima) jenis :1. Pengendalian pencegahan (preventive controls).2. Pengendalian deteksi (detective controls)3. Pengendalian koreksi (corrective controls)4. Pengendalian pengarahan (directive controls)5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)

    pengendalian oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO), dapat diuraikan bahwa pengendalian manajemen adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh badan pengawas organisasi, pimpinan utama (manajemen), dan pegawai lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan dalam kategori berikut: Efektivitas dan efisiensi kegiatan Keterandalan pelaporan keuangan Ketaatan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.

  • Keterkaitan kelima komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :Lingkungan pengendalianPenilaian RisikoInformasi dan komunikasiAktivitas PengendalianMonitoring

  • Metode Control Self Assessment (CSA) pertama kali dikembangkan oleh perusahaan Gulf Canada tahun 1987 dimana Kepala internal auditor Perusahaan tersebut Bruce McCuaig merasa tidak puas dengan teknik standar audit tekait kasus Watergate pada perusahaan induknya yaitu Gulf Oil Corporation. Setelah diperkenalkan oleh Gulf Canada, banyak perusahaan swasta mengimplementasikan teknik CSA tersebut antara lain perusahaan Federal Deposit Insurance Corporation dan Canadian Deposit Insurance Corporation. Pendekatan CSA semakin banyak digunakan setelah terjadi beberapa kasus terkait skandal keuangan yang berakibat runtuhnya perusahaan penerbitan Robert.Suatu proses untuk menguji dan menilai efektivitas pengendalian intern yang bertujuan untuk memberi keyakinan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. CONTROL SELF ASSESSMENT (Penilaian Pengendalian Mandiri)

  • Pada dasarnya, CSA adalah model yang didesain untuk membantu departemen-departemen di dalam organisasi untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal yang diterapk di departemen tersebut. Mengacu pada Practice Advisory 2120 A1-2, Using Control Self Assessment for Assessing the Adequacy of Control Processes (2001), tujuan dari CSA adalah untuk mendorong partisipasi para manajemen dan tim kerja yang terlibat di dalam unit bisnis, fungsi maupun proses agar berpartisipasi dengan cara-cara yang terstruktur agar mereka dapat :1. Mengindentifikasi resiko dan risk exposure2. Melakukan penilaian terhadap proses-proses pengendalian yang dapat mencegah atau mengatasi resiko-resiko tersebut.3. Mengembangkan rencana tindakan untuk menekan resiko sampai pada tingkat yang dapat diterima.4. Menentukan probabilitas tercapainya tujuan organisasi.

  • PENDEKATAN CSA1. Workshop2. Survei3. Analisis manajemen

  • Di dalam implementasi prakek Control Self-Assessment, auditor internal dapat berperan di dalam pelaksanaannya dengan cara menjadi fasilitator dan mengarahkan partisipasi manajemen dan pihak-pihak yang terlibat di dalam proses penilaian mandiri. Satu hal yang harus diperhatikan adalah meskipun auditor internal memiliki keterlibatan mendalam di dalam proses penilaian mandiri namun independensi auditor internal harus tetap dijaga.