fraktur terbuka - open fractur

6
OPEN FRAKTUR I. Definisi Open fraktur adalah salah satu emergency ortopedhi, dimana terjadi fraktur dengan robeknya kulit dan soft tissue sehingga memungkinkan kontaminasi dari dunia luar masuk ke dalam fraktur. II. Klasifikasi Ada banyak klasifikasi dari open fraktur. Yang sering digunakan adalah klasifikasi Gustillo. Klasifikasi ini dibuat berdasarkan tingkat kerusakan soft tissue, kontaminasi dan tipe dari fraktur. THE GUSTILO CLASSIFICATION OF OPEN FRACTURES Classification of Open Fractures Typ e Wound Level of Contaminatio n Soft Tissue Injury Bone Injury I <1 cm long Clean Minimal Simple, minimal comminution II >1 cm long Moderate Moderate, some muscle damage Moderate comminution III a A Usually >10 cm long High Severe with crushing Usually comminuted; soft tissue coverage of bone possible B Usually >10 cm High Very severe loss of coverage; usually Bone coverage poor; variable,

Upload: medhagitta

Post on 01-Feb-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Open fraktur adalah salah satu emergency ortopedhi, dimana terjadi fraktur dengan robeknya kulit dan soft tissue sehingga memungkinkan kontaminasi dari dunia luar masuk ke dalam fraktur.

TRANSCRIPT

Page 1: fraktur terbuka - open fractur

OPEN FRAKTUR

I. Definisi

Open fraktur adalah salah satu emergency ortopedhi, dimana terjadi fraktur dengan

robeknya kulit dan soft tissue sehingga memungkinkan kontaminasi dari dunia luar

masuk ke dalam fraktur.

II. Klasifikasi

Ada banyak klasifikasi dari open fraktur. Yang sering digunakan adalah klasifikasi

Gustillo. Klasifikasi ini dibuat berdasarkan tingkat kerusakan soft tissue, kontaminasi

dan tipe dari fraktur.

THE GUSTILO CLASSIFICATION OF OPEN FRACTURES

Classification of Open FracturesType Wound Level of

ContaminationSoft Tissue Injury Bone Injury

I <1 cm long

Clean Minimal Simple, minimal comminution

II >1 cm long

Moderate Moderate, some muscle damage Moderate comminution

IIIa

   A Usually >10 cm long

High Severe with crushing Usually comminuted; soft tissue coverage of bone possible

   B Usually >10 cm long

High Very severe loss of coverage; usually requires soft tissue reconstructive surgery

Bone coverage poor; variable, may be moderate to severe comminution

   C Usually >10 cm long

High Very severe loss of coverage plus vascular injury requiring repair; may require soft tissue reconstructive surgery

Bone coverage poor; variable, may be moderate to severe comminution

a Segmental fractures, farmyard injuries, fractures occurring in a highly contaminated environment, shotgun wounds, or high-velocity gunshot wounds automatically result in classification as type III open fracture.

From Chapman MW. The role of intramedullary fixation in open fractures. Clin Orthop 1986;212:27.

Page 2: fraktur terbuka - open fractur

Faktor-faktor kontaminan yang memperberat open fraktur :

1. Tanah

2. Air (kolam, danau)

3. Kotoran ternak / hewan

4. Gigitan serangga

5. Keterlambartan penanganan > 12 jam

III. Management open fraktur

1. Obati sesuai kegawatan

2. Evaluasi awal dan diagnosis kelainan yang mungkin menjadi penyebab kematian

3. Pemberian antibiotic dalam ruang gawat darurat, di kamar operasi dan setelah

operasi.

Pada open fraktur terjadi kontaminasi dari luar. Oleh karena itu

dibutuhkan antibiotic sebagai salah satu managemen open fraktur dimana secara

signifikan mengurangi tingkat infeksi. Sangat disarankan untuk pemberian sesuai

dosis secepat mungkin.

Beberapa rekomendasi penggunaan antibiotic berdasarkan klasifisai open

fraktur Gustilo :

Intravenous Antibiotic Therapy for Open Fractures*

  Type I

Type II

Type III

Organic Contamination

Cefazolin 1 g every 8 hours X X X  Aminoglycoside 3–5 mg/kg/day† XPenicillin 2,000,000 units every 4 hours (or metronidazole 500 mg every 6 hours)

X

*Antibiotic doses for adult patients.†Varies with renal function of patient.

Apabila ada luka yang didapat pada kegiatan bertani atau berkebun, atau

terkontaminasi tanah, juga diberikan metronidazole atau benzilpenicilin untuk

mencegah infeksi lanju Clostridium dan organism anaerob lainnya.

Page 3: fraktur terbuka - open fractur

4. Pemberian tetanus profilaksi

Selain antibiotic, tetanus profilaksi perlu diberikan. Disuntikkan secara

intramuscular. Pemberian tetanus profilaksi dibagi menjadi dua :

a. Non Tetanus prone

Luka bersih < 6 jam setelah injury time. Diberi Diphteria Tetanus Toxoid.

b. Tetanus Prone

Luka > 6 jam injury time, dengan konfigurasi luka irregular, kedalaman

luka > 1 cm, luka tembak, tabrakan, atau gigitan. Diberi Diphteria Tetanus

Toxoid dan Tetanus immune globulin-human.

5. Segera lakukan debridement dan irigasi yang baik

Pembersihan luka dilakukan dengan cara irigasi dengan cairan NaCl

fisiologis secara mekanis untuk mengeluarkan benda asing yang melekat.

Prinsip debridement adalah untuk membersihkan kontaminasi yang

terdapat di sekitar fraktur dengan melakukan pengangkatan terhadap jaringan

yang non viabel dan material asing, seperti pasir yang melekat pada jaringan

lunak. Dilakukan penilaian pada sekitar jaringan sekitar tulang, cedera pembuluh

darah, tendon, otot, saraf. Debridement jaringan otot dipertimbangkan jika otot

terkontaminasi berat dan kehilangan kontraktilitas. Debridement pada tendon

mempertimbangkan kontraktilitas tendon, sedangkan debridement pada kulit

dilakukan hingga timbul perdarahan. Pada fraktur terbuka grade IIIb dan IIIc

dilakukan serial debridement yang diulang dalarn selang waktu 24-72 jam untuk

tercapainya debridement definitif.

6. Ulangi debridement 24-72 jam berikutnya

7. Stabilisasi fraktur

Setelah debridement sof tissue, stabilisasi fraktur adalah prioritas berikutnya.

Tujuan stabilisasi dan immobilisasi skeletal adalah :

Mengembalikan panjang dan alignment tulang.

Mengurangi  artikular displace oleh fraktur.

Membantu prosedur rekonstruksi lebih lanjut.

Agar tulang yang cidera kembali cepat berfungsi.

Page 4: fraktur terbuka - open fractur

Membantu penyatian fraktur  dan mengembalikan fungsi.

8. Biarkan luka terbuka antara 5-7 hari

9. Lakukan bone graft autogenous secepatnya

10. Rehabilitasi anggota gerak yang terkena

IV. Komplikasi Open Fracture

1. Perdarahan, syok septik kematian

2. Septikemi, toksemia oleh karena infeksi piogenik

3. Tetanus

4. Gangren

5. Non union dan ma union

6. Kekakuan sendi

7. Perdarahan sekunder

8. Osteomielitis kronik

9. Delayed union