fragmen - edisi 1 - nov 2013

24
Fragmen Kumpulan penggalan, diusahakan terbit bulanan Edisi 1 Nov 2013

Upload: fragmen

Post on 29-Mar-2016

231 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Kontributor edisi perdana [disusun secara alfabetis]: Adelia Candra Puspa Ayu, Adimas Bayu, Alissa Trowbridge, Ardiansyah Arief Fadilla, Aurora Benita, Brian Soejadi, Budi Warsito, Citra Kemala Putri, Endang Pudjiastuti, Ferdinandus Untoro Ardi, Githa Futu Lestari, Hega Densana Medyani, Hifsan Rahman Nasution, Panji Sisdianto, Rega Ayundya Putri, Riezky Putra Thiaraswara, Sinta Dwi Mustikawati, Windy Anandiha Soeraadiningrat.

TRANSCRIPT

Page 1: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

FragmenKumpulan penggalan,

diusahakan terbit bulananEdisi 1 Nov 2013

Page 2: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013
Page 3: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

PawaiAda sebuah warung Mie Tek-tek di kota ini yang terlalu ramai pengunjungnya di pagi hari. Lokasinya beberapa rumah dari kediamanku. Meskipun bertetangga, aku harus antri menunggu giliran. Seseorang disampingku, kisaran usia 30 lebih, menatap ke arah jalan yang tengah dipadati ribuan orang. Pawai Muharram, begitu yang ibu sebutkan subuh tadi. Aku dan si lelaki bisa lebih betah menunggu sambil menyaksikan kemeriahan itu.

Si lelaki : “Ada peringatan hari apa ini, Lae?”Aku : “Tahun Baru Hijriah bagi umat Islam”Si lelaki : “Oh, ramai sekali, ya! Lae [maaf] Islam juga?”Aku : “...” [tersenyum karena kebingungan menjawab pertanyaannya]Si Lelaki : “Aku seorang Kristen, tapi menurutku pawai kali ini begitu berkesan.”Aku : “Maksudnya?”Si lelaki : “Sejak Idul Fitri kemarin, sudah tiga acara pawai seperti ini ‘kan yang dirayakan saudara muslim di kota ini? Malam takbiran hari lebaran, takbiran hari raya haji, dan tahun baruan muslim ini.”

Aku membuka bungkusan kretek di saku. Aku tawarkan padanya, karena selain menyebabkan kanker dan gangguan kehamilan, rokok ternyata dapat menyambung pembicaraan.

Kini kami menepi ke pinggir warung agar lebih bebas mengepulkan asap.

Si lelaki : “Seharusnya pawainya seperti ini. Tanpa kendaraan, berjalan kaki sambil bernyanyi dan sebagainya, terlihat lebih rapi dan tak ugal-ugalan...”Aku : “Iya yah, aku nggak kepikiran!”Si lelaki : “Lihat malam takbiran sebelumnya. Suara motor memekakkan telinga, belum lagi ABG-ABG itu kencang bawa motornya. Pihak keamanan juga kewalahan, belum lagi kepingin saling mendahului satu sama lain...”Aku : “...” [tersenyum sendiri, merasa ada yang aneh dari percakapan kami] Sibolga, 5 November 2013

Page 4: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013
Page 5: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

Undangan... Tanggal 16 November 2013 ini lu ada rencana ke sini nggak? Gue nikah, hehe. Anak-anak MJB gue undang, cuma 4 orang sih (Si A, si B, si C, si D; tapi si C nggak bisa dateng, 3 lainnya udah confirm bisa dateng). Gue dan R cuma ngundang sedikit orang sih, kebanyakan teman-teman. Paginya ada pemberkatan Katolik, sorenya akad Islam. Resepsinya di Hotel PB, jam 7 malem. Gimana?

Bandung, 31 Oktober 2013

Pasangan B & R memang unik. Beda agama, satu visi, dan memiliki keahlian sendiri-sendiri. Keduanya sama-sama cerdas dan punya selera yang bagus terhadap banyak hal :) Gue pengen banget bisa menghadiri acara resepsi mereka di kota tua yang cantik nun di seberang sana. Tapi apa daya, ada dua sahabat seperguruan yang udah lebih dulu bilang akan mengunjungi gue di sini dan mereka udah melakukan konfirmasi pemesanan tempat menginap. Tanggalnya persis sama :’( Ah, seandainya pernikahan mereka dilangsungkan sebulan berikutnya saat gue lagi ada di sana, ya...

Page 6: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013
Page 7: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

Ka’bah...

I know we rarely chat through this platform, but I am still your FB friend and I can see things you post or comment on FB. I like many of your designs [well, I’m not a stalker, though]. This morning, I could see that you commented on a picture under the title “Ka-boombox-bah”. I have to say that I don’t feel comfortable in seeing that picture. I know it might not be yours, it might be someone else’s design, but can you please ask the creator to remove that picture if you know him/her personally? You see, ka’bah is sacred to me and other Moslems. Please don’t replace it with any object for the sake of creativity only. I’m sure that the creator must be very talented and creative, but he/she can make better designs than this. I have reported the picture to FB but not sure if it works. So H, could you please help me if you know what I mean?

Bekasi, 19 September 2013

Page 8: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013
Page 9: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

SenjaSelalu ada cerita di balik senja. Waktu itu gue berencana ke Bali pake speedboat jam 5 sore dari pantai di desa sebelah. Setelah sekitar 1 jam jalan kaki dari kantor menuju lokasi, sambil menyandang tas ransel di punggung dan menempuh jalanan yang topografinya lumayan bikin semakin ngos-ngosan [baca: nanjak teruuusss, lalu menurun curam], ternyata si speedboat MENOLAK ngangkut gue karena udah penuh. Akhirnya, untuk mengurangi kedongkolan, gue pun memutuskan untuk makan ayam goreng bumbu Bali di Meals House yang terletak tepat di depan pantai desa Jungut Batu. Merasa tanggung, sekalian aja gue menikmati sunset di situ. Kelar makan, gue pun lanjut makan bakso di warung lain. Masih di Desa Jungut Batu.

Santai punya santai, sambil tetep agak dongkol, ternyata hari udah terlanjur keburu gelap! Padahal perjalanan yang ditempuh lumayan lama [sejam jalan kaki, di medan yang topografinya bikin capek, DAN GELAP karena nggak ada lampu jalan, juga harus melewati dua area pemakaman]. Apa daya? Gue harus tetep balik ke desa gue di Lembongan. Jalan kaki. Headphone siap terpasang, musik udah diputar [di telepon seluler], dan senter mungil dengan kekuatan sebutir lampu LED menyala di tangan. Gue pun meneguhkan hati. Pokoknya HARUS siap.

Puji Tuhaaan, saat hampir menempuh seperempat perjalanan, sebelum memasuki daerah antara yang kiri-kanannya gelap gulita karena bisa dibilang masih berupa hutan kecil, sebuah sepeda motor menghampiri dari belakang dan terdengar suara yang familiar berteriak memanggil nama gue.

Ternyata Anita!!! WAHOOOOOO!!! Akhirnya doi dengan baik hati nganterin gue pake motor menuju desa tempat gue tinggal. Jadi waktu itu sebenernya Anita udah hampir sampe ke tempat tinggalnya di Desa Jungut Batu, tapi rupanya ada orang yang bilang ke doi, “Itu tadi temennya jalan kaki sendirian ke arah Lembongan...”, lalu Anita pun langsung puter balik dan menyusul gue

Terima kasih Anitaaa, terima kasih semesta!Tanpa keajaiban hari itu, entah gimana deh nasib gue :-S

Lembongan, 13 September 2013

Page 10: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013
Page 11: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

237Perasaan saya dipermainkan. Dibuat mellow sama lagu Seasons of Love-nya Rent, dibuat bingung sama Slavoj Žižek lewat film The Pervert Guide to Cinema, dan tadi malam nggak bisa tidur gara-gara diteror sama film Room 237.

Okelah kalau ruang subliminal itu ditaruh Stanley Kubrick di film The Shining [yang jadi tema film ini], tapi Room 237 bikin orang jadi gila mikir tentang ruang subliminal yang dibikin sama Kubrick yang ber-IQ 200 itu. Entah saya harus kagum karena takut, atau takut karena kagum. Nah, lho!

Gini, Mbak... aku mau cerita panjang lebar dulu, dan ini pasti cocok buatmu yang berkecimpung dalam bidang media visual.

Oke. Sederhananya begini: kita tau dunia periklanan atau bidang komunikasi mengajarkan bahwa iklan yang ampuh adalah yang bisa menanamkan pesan-pesan tersembunyi dalam bentuk-bentuk visual, yang kemudian diproses di alam bawah sadar kita―atau istilahnya ruang liminal―yang dalam semiotika tuh disebut juga sebagai tingkat konotasi dalam sebuah gambar. Misalnya: merah = berani, hitam = misterius.

Dalam Room 237 ini, sang sutradara mewawancarai beberapa kritikus film yang kemudian melihat pesan-pesan tersembunyi di film The Shining yang sama SEKALI nggak ada hubungannya sama film itu sendiri; kayak bukti-bukti yang nunjukin kalau sutradaranya tuh mau membahas tentang genosida Nazi, pembantaian orang Amerika terhadap kaum Indian, dlsb.

Semua itu muncul di scene-scene yang setelah dibahas sama orang-orang di film itu bikin aku mikir, “FUCK, gila bener!”―gila dalam arti bahwa si Kubrick, sutradara The Shining itu, bikin film yang memunculkan interpretasi radikal. Buat aku yang belajar masalah pertandaan dsb., film ini tuh bikin aku “gila” karena nggak habis pikir, “Kok bisa, sih?”. Dan aku baru tahu kalau Kubrick ini IQ-nya 200.

Yogyakarta, 7 November 2013

Page 12: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013
Page 13: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

Labil“Buat siapa-siapa saja: mbok ya jangan suka memati-hidupkan akun Facebook. Itu membuat pesan-pesan tertentu di dalam inbox menjadi dianggap abusive/spam oleh Facebook dan tidak terbaca, padahal mungkin itu pesan penting. Setahun sekali boleh lah, tapi jangan sebulan nyala, sebulan mati. Kalau tidak menemukan manfaat lebih baik akunnya ditutup saja. Balik ke email sehingga tetap tersimpan di inbox. Atau kalau sedang merasa terganggu oleh akun-akun lain, kita bisa maksimalkan fungsi privasi, blokir, dan membatasi daftar teman untuk orang-orang yang memberi nilai positif saja. Tidak semua tetangga satu RT harus jadi teman, toh? This is really annoying.”

Jakarta, 6 November 2013

Page 14: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013
Page 15: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

Stoic“Gue juga bingung...rata-rata orang nanyain ke gue,apakah lau itu pacar gue atau gimana.Kok dekat, kata mereka.Makanya gue ketawa sekaligus kagum.Ketawa karena lucu,kagum karena gue aja ngerasa biasa ke laukok orang-orang ngerasa istimewa.Berarti bagus, dong!Apa yang gue buat dan lau buat,dan terekspos ke publik,sudah menyentuh ‘hal lain’.Cucok! Itu baru stoic!”

11 Oktober 2013

Page 16: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013
Page 17: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

Sapa-sapaSelagi wira-wiri-wiro sampe hampir sableng karena pekerjaan di Senayan pada suatu siang, saya naik motor dan sempat nyelonong melihat jalan lowong membelah kursi-kursi yang berjajar rapi di bawah tenda yang menghadap panggung besar blong. Sebuah acara meriah-tapi-sopan dengan lantai berkarpet merah, lalu saya lewat situ dengan berpakaian preman. Nampak agak kurang ajar memang, lewat acara orang dan melintasi depan panggung pakai motor. Salah panitia, kenapa gak ada barikade? Heheheh, maklum, cari jalan pintas.

Masih di motor, ngegas pelan, saya baca spanduk di bagian panggung depan, “Apresiasi Film Indonesia”. Hmmm, lalu tiba-tiba saja, dari atas panggung, di antara kerumunan tempat para pemain biola duduk rapi, seorang gadis meloncat dari kursi melambaikan tangan sambil berteriak girang memanggil

nama saya. Saya sempat kaget, tapi kemudian ingat, “Ooh, si pemain biola. Biola, bibir olahan.” Dia anak Sam Bimbang, sang pelantun tembang kalem bertema religi adem, yang berjudul Sajadah Ngampar.

Setelah mendapat balasan sahutan, dia pun tersenyum renyah, lalu duduk lagi dengan wajah masih sumringah. Teman wanitanya di sebelah, nampak juga antusias melihat lelaki yang barusan diteriaki. Ketika saya tancap gas, mereka lalu ngerumpi. Dalam hati, saya membathin, “Sudah lama juga gak ketemu doi. Kulitnya putihan. Rambutnya masih lurus sama, dan badannya masih seperti dulu...”

Jakarta, 7 November 2013

Page 18: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013
Page 19: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

SintingSuatu hari, untuk pencitraannya, seorang Gubernur blusukan ke sebuah Rumah Sakit Jiwa. Pihak RSJ tentu saja kelimpungan dan menyiapkan penyambutan tamu terhormat ini.

Kepala rumah sakit dan semua staf, termasuk para dokter dan perawat, juga mantan pasien yang sudah sembuh, berdiri rapi dan bergembira menyambut kehadiran sang Gubernur.

Gubernur menyalami semua orang dengan ramah dan memperkenalkan diri ke salah satu mantan pasien yang kelihatannya seperti tidak mengenali beliau. Sambil menyalami orang itu, sang Gubernur berkata, “Saya Gubernur, apa kabar?”

Mantan pasien tersebut tersenyum dan mengangguk dengan wajah yang ramah dan bijak. Katanya, “Oh, tidak apa-apa. Saya mengerti.”

“Lho, mengerti apa?”, tanya Gubernur.

Orang itu menepuk-nepuk bahu Gubernur sambil berkata dengan penuh kasih sayang, “Waktu baru masuk tempo hari, saya juga ngaku Presiden, kok... Nanti lama-lama juga sembuh, yang sabar, ya!”

Selamat siang! :D

Jakarta, 7 November 2013

Page 20: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013
Page 21: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

MagnumAlif masih berusia dua tahun. Kalau ditarik hubungannya, nenekku punya adik, yang berarti juga kakekku, dan si kakek punya anak perempuan, ibunda Alif. Ketertarikanku pada anak ini untuk selalu mengunjunginya saban pagi paska sarapan adalah saat ia dapat mengeja nama lengkapku dengan sempurna sejak pulang kampung kemarin.

Alif : “Baaaaaannggg!” [Ia mengayuh sepeda plastik roda tiganya ke arahku]Aku : “Oittt! Udah sarapan?” [Langsung menuju teras rumah mereka]Alif : “Udah!”Aku : “Oh iya, hari ini kita jadi ke supermarket, beli makanan kesukaanmu. Hmmm, es krim Magnum? Magnum, Magnum... cocok?” [Terpaksa kulakukan karena udah berjanji untuk menraktirnya]

Ia menunduk, semacam ada gejolak yang ia simpan di dalam hati.

Aku : “Kenapa, Bos?”Alif : “Uhmmm...”

Aku membakar kretekku, sebelum ia memotong lamunannya sendiri.

Alif : “Hmm... Bang! Belinya teh bunga, permen Sule, Nyam Nyam, sama roti bantal aja, ya!”Aku : “Loh? Bukannya es Magnum paling suka? Emang lagi sakit?”Alif : “Uhmmm...” [Sambil menggeleng]Aku : “Dilarang nenek?” Alif : “Uhmmm...” [Sambil menggeleng]Aku : “Jadi, kenapa emangnya?”Alif : “Jangan! Es Magnum ada minyak babinya!”

Aku : “ -_______________-”

Sibolga, 7 November 2013

Page 22: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013
Page 23: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

Surat...

Akhir kalimat, semoga surat ini dapat membuatmu mengerti, bahwa ide tentang surat yang baik adalah surat yang tak pernah terkirim, menjadi keinginanku pada awalnya. Tetapi apalah daya, berbagi pemikiran denganmu memang selalu menyenangkan. Selain cita rasa yang kau punya dalam banyak hal, pribadimu yang menarik dan mengagumkan lah yang membuatku rela mengafiri keyakinan awalku tentang surat tadi. Semoga hari-harimu menyenangkan, dan ketika tiba saatnya kesempatan kembali mempertemukan kita dalam rona beku perbincangan, saat itulah apa yang kita namakan dengan komunikasi mendapat ruh dan nyawanya yang subtil. Salam rinduku, untukmu... T. Kawanmu

Page 24: Fragmen - Edisi 1 - Nov 2013

Fragmenadalah zine berisi kumpulan penggalan—bukan rekaan—yang diusahakan terbit bulanan. Terinspirasi dari terbitan berkala bertajuk Five Dials yang dapat diunduh secara cuma-cuma di http://fivedials.com/fivedials, sekaligus dari film karya Michel Gondry berjudul Is The Man Who Is Tall Happy? yang berisi animasi dari wawancara beliau dengan Noam Chomsky, zine ini mencomot penggalan dari sana-sini sebagai usaha merekam fragmen-fragmen dalam keseharian, lalu menyuguhkannya kembali secara sederhana dengan gambar-gambar penyerta dan penyuntingan seperlunya. Tidak ada tujuan istimewa dalam pembuatannya. Sekedar refleksi belaka, untuk menyegarkan isi kepala dan melonggarkan tawa, sambil mengingatkan diri sendiri untuk mengambil jeda, sebelum kembali tenggelam dalam keriuhan pikirannya. Yah... setidaknya ada yang bisa dibagi, tiap sebulan sekali ;)

www.fragmen.net

Adelia Candra Puspa Ayu Adimas Bayu Alissa TrowbridgeArdiansyah Arief FadillaAurora BenitaBrian SoejadiBudi WarsitoCitra Kemala PutriEndang Pudjiastuti

Edisi 1 - November 2013PARA KONTRIBUTOR [disusun secara alfabetis]:

Ferdinandus Untoro ArdiGitha Futu LestariHega Densana MedyaniHifsan Rahman NasutionPanji SisdiantoRega Ayundya PutriRiezky Putra ThiaraswaraSinta Dwi MustikawatiWindy Anandiha Soeraadiningrat