formulir permohonan paten - ee.unud.ac.id · umumnya menggunakan perunggu sebagai material dasar....

11

Upload: truongkien

Post on 23-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ABSTRAK

Dari ratusan tahun yang lalau perunggu merupakan material yang sangat baik untuk

membuat alat musik. Dari alat musik tradisional seperti gamelan hingga alat musik modern

umumnya menggunakan perunggu sebagai material dasar. Hal ini disebabkan karena kemudahan

untuk membuat bentuk ketika dalam kondisi panas dan memiliki kesetabilan bentuk yang baik.

Namun masalah yang sering timbul pada alat musik yang terbuat dari perunggu adalah terjadinya

perubahan nada setelah alat musik tersebut digunakan dalam jangka waktu tertentu. Untuk alat

musik yang mudah diatur nadanya (tuning) tidak akan terlalu bermasalah, namun untuk alat

musik seperti gamelan hal ini menjadi cukup menjadi permasalahan.

Pengaturan nada gamelan, atau sering dikenal dengan ngelaras, tidak memiliki standar

tetap dan pasti. Pengaturan nada sangat tergantung kapada kepekaan telinga dan perasaan

pengelaras yang umumnya dilakukan oleh perajin gamelan itu sendiri. Dan saat ini setiap perajin

gamelan memiliki cara pelarasan masing-masing dengan standar nada yang berbeda-beda pula.

Dengan karakteristik seperti ini, maka perubahan nada pada gamelan menjadi masalah yang

cukup besar bagi pemilik gamelan. Pada kondisi normal umumnya gamelan yang baru dibuat

kemudian digunakan secara rutin akan mengalami perubahan dalam jangka waktu sekitar tiga

hingga lima tahun. Gamelan tersebut kemudian dilaras kembali untuk mengembalikan ke nada

semula. Proses ini akan berulang setelah periode tiga hingga lima tahun kemudian. Gamelan baru

akan memiliki nada yang tetap tidak berubah setelah digunakan secara rutin selama 25 hingga 30

tahun.

Dalam mengatasi perubahan laras dan melakukan pelarasan kembali, GAENet

memberikan layanan untuk mengingat dan mencari kembali nada yang mengalami perubahan

tersebut, karena dalam proses kerja GAENet secara otomatis mendokumentasikan data nada-

nada petuding maupun nada-nada yang di laras yang tersimpan dalam komputer. Proses

dokumentasi data sangat bermanfaat untuk proses pencarian dan pencocokan nada yang

melangami perubahan laras terhadap nada acuannya. Sehingga dalam proses pelarasan

selanjutnya tidak lagi menilai berdasarkan kepekaan telinga dan perasaan pengelaras namun

dilaras dan dicocokkan dengan data dokumentasi yang tersimpan dalam komputer.

GAENet memberikan ketepatan nada (accurate) yang di laras dan lebih terukur, sehingga

akurasi nada capaian lebih terjamin. Dengan berfungsi sebagai alat ukur maka untuk capaian

laras yang diinginkan akan lebih cepat, sehingga penyelaras mampu malakukan pelarasan bilah

akan lebih banyak. Dalam hal ini penggunaan GAENet juga dapat meningkatkan peroduktivitas

(competitive) para penyelaras. Dapat mengatasi keterbatasan sumber daya penyelaras

(sustainable), karena dapat dilakukan oleh siapapun, asalkan mereka telah mengerti konsep dasar

dan proses kerja dalam pelarasan gamelan. Dengan mempergunakan GAENet sebagai alat ukur

laras maka lebih memanusiakan para pekerja (humane), karena pengaturan nada tidak lagi

tergantung pada kepekaan telinga dan perasaan pengelaras yang umumnya dilakukan, namun

digantikan oleh GAENet.

DESKRIPSI

Bidang GAENet

GAENet adalah sebuah produk rekayasa perangkat pengukur laras gamelan berbasis

komputer yang dipergunakan untuk mengukur dan menilai nada dasar pada proses pelarasan5

gamelan. Perangkat GAENet ini dibangun dengan intervensi ergonomi sehingga mampu

meningkatkan kinerja penyelaras nada gamelan.

Latar Belakang

Karawitan Bali menjadi suatu kebanggaan, mengingat banyaknya pengakuan dari10

berbagai negara di dunia yang menempatkan karawitan Bali dalam kategori yang baik. Selain itu

menurut data yang ada di Laboratorium Seni Karawitan ISI Denpasar, saat ini di Bali terdapat

kurang lebih 32 jenis gamelan yang masing-masing memiliki kelengkapan bebarungan.

Sampai saat ini produksi gamelan Bali masih tergolong industri rumah tangga dan dengan

menggunakan alat bantu tradisional. Penentuan atau pengetesan nada masih tergantung pada15

kepekaan telingan pelaras, sehingga pekerjaan tersebut dilakukan orang yang berpengalaman

ngelaras, berulang-ulang, dan memerlukan waktu produksi cukup lama. Hal ini disebabkan oleh

proses pengerjaan dan peralatan yang digunakan masih tradisional, dan terbatasnya sumber daya

manusia dalam bidang penyelaras untuk menentukan kesesuaian nada-nada dasar gamelan.

Meningkatnya harga bahan baku gamelan serta terbatasnya tenaga penyelaras yang terlatih juga20

berpengaruh terhadap alih profesi perajin gamelan. Dari uraian ini penyebab utama kelangkaan

perajin gamelan di Bali adalah karena terbatasnya sumber daya manusia dibidang penyelaras

nada. Dengan demikian berarti alat ukur penyelaras nada gamelan sebagai alat bantu dalam

menentukan tinggi rendahnya nada yang diinginkan sangat penting untuk disiapkan.

25

Uraian Singkat

Pada proses kerja penyelarasan saat ini juga terdapat beberapa permasalahan ergonomik

seperti sarana kerja yang tidak antropometris, sikap kerja yang tidak alamiah, dan bising yang

dapat mempengaruhi kinerja penyelaras. Capaian nada yang didapat saat ini hanya berdasarkan

pada kepekaan atau sensitivitas telinga penyelarasnya. Hasil capaian nada tersebut seringkali30

dilakukan pencocokan kembali saat penempatan bilah-bilah gamelan pada tabung resonansi

(tabung pelawah). Di samping itu penentuan laras gamelan secara konvensional akan

memerlukan waktu yang cukup lama serta berpengaruh terhadap produktivitas kerja, sehingga

jumlah produksi gamelan dengan laras nada yang tepat dalam waktu tertentu jumlahnya sangat

terbatas.35

Guna mencapai hasil yang diharapkan maka dibuat GAENet sebagai alat ukur nada

sehingga pengukuran nada tidak lagi tergantung pada kepekaan telinga penyelaras dan tidak

berulang-ulang. Alat ini membantu para pekerja dalam proses menentukan laras (nada-nada),

termasuk pada proses pengukuran sehingga didapatkan nada-nada yang lebih tepat dan terukur.

Selain itu juga dilakukan perbaikan stasiun kerja penyelaras gamelan Bali, yang mengarah pada40

perubahan sikap kerja saat ini menjadi sikap kerja yang lebih alamiah sehingga dapat mengatasi

keluhan yang bersifat subjektif para pekerja. Dengan demikian implementasi dari desain

GAENet (Gamelan Aransemen Evaluation using Artificial Neural Netwok) serta perbaikan

stasiun kerja yang lebih ergonomis akan lebih memanusiakan para pekerja (humane), dapat

meningkatkan produktivitas (competitive), dan mampu mengatasi keterbatasan sumber daya45

manusia bidang penyelaras (sustainable).

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,

termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai

cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Teknologi informasi dapat meningkatkan

kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat,50

sehingga akan meningkatkan produktivitas. Dewasa ini produk teknologi informasi dianggap

sebagai faktor produksi yang bersifat non-fisik, yang keberadaannya mempengaruhi kelancaran

operasional, kemampuan dan kesehatan usaha, meningkatkan daya saing dalam kompetisi,

kualitas manajemen dan pengambilan keputusan.

GAENet adalah hasil rekayasa perangkat pengukur laras gamelan dengan konsep dan algoritma55

jaringan syaraf tiruan (JST), dan cara kerjanya meniru cara kerja otak manusia. GAENet sama

halnya seperti otak manusia yang mampu membedakan keras-lemahnya, tinggi-rendahnya bunyi.

Alat pengukur laras GAENet ini juga mampu memberikan analisa spektrum berbagai nada

gamelan seperti halnya kemampuan yang dimiliki oleh perangkat keras spectrum analyser.

Kemampuan lebih yang dimiliki GAENet adalah mampu melakukan komparasi (merger) hasil60

analisa frekuensi nada acuan dengan frekuensi nada yang dicari (di laras) sehingga dari analisa

tersebut penyelaras dapat mengetahui dengan benar ketepatan nada yang tercapai. Dalam proses

pengolahan data bunyi (audio) penentuan sistem pendengaran buatan berbasis komputer sangat

penting untuk diperhatikan. Demikian juga halnya perangkat aquisisi data bunyi (microphone)

adalah perangkat elektronik yang sangat penting juga, karena alat tersebut berfungsi untuk65

menerima dan memperkuat bunyi.

70

75

Pada persiapan proses pelatihan data nada yang terekam dikumpulkan dalam sebuah tabel.

Ketika proses pelatihan sedang berjalan, isi tabel akan dibaca oleh JST secara berulang untuk

membentuk basis pengetahuan di dalam JST. Jika proses belajar telah berakhir dan pengetahuan

telah terbentuk dalam JST, maka JST siap digunakan untuk menentukan klasifikasi nada apa80

SensorPerekam

Nada

Sistem PengolahAquisisi Data

TabelData

JSTsumber

L S

L

S: alur data untuk pengambilankeputusan L: alur data untuk aktivasi belajar

KEPUTUSAN:Visualisasi hasil analisisfrekuensi nada dalam modustext, grafis, dan bunyi

DataDisplay

ANTARMUKADIAGRAM PROSES GAENet

yang sedang didengar oleh komputer. Pada tahap terakhir ini sinyal yang diterima tidak

dimasukkan lagi ke dalam tabel, melainkan langsung diberikan kepada JST. Hasil klasifikasi JST

tersebut ditindak lanjuti sesuai dengan keinginan pengguna. Dalam hal ini GAENet dapat

memberikan keputusan hasil analisis frekuensi nada yang dicapai dalam bentuk visualisasi

bermodus teks, grafis dan suara.85

Sejak ratusan tahun yang lalu perunggu merupakan material yang sangat baik digunakan sebagai

material alat musik. Dari alat musik tradisional seperti gamelan hingga alat musik modern yang

terbaik umumnya menggunakan perunggu sebagai material dasar. Hal ini disebabkan karena

perunggu memiliki kemudahan untuk dibentuk ketika dalam kondisi panas, namun pada

temperatur kamar memiliki kesetabilan bentuk yang baik. Namun permasalahan yang sering90

timbul pada alat musik yang terbuat dari perunggu adalah terjadinya perubahan nada setelah alat

musik tersebut digunakan dalam jangka waktu tertentu. Untuk alat musik yang mudah diatur

nadanya (tuning) tidak akan terlalu bermasalah, namun untuk alat musik seperti gamelan hal ini

menjadi cukup menjadi permasalahan. Pengaturan nada gamelan, atau sering dikenal dengan

ngelaras, tidak memiliki standar tetap dan pasti. Pengaturan nada sangat tergantung kapada95

indera dan perasaan pengelaras yang umumnya dilakukan oleh perajin gamelan itu sendiri. Dan

sungguh sayang sekali setiap perajin gamelan memiliki cara pelarasan masing-masing dengan

standar nada yang berbeda-beda pula. Dengan karakteristik seperti ini, maka perubahan nada

pada gamelan menjadi masalah yang cukup besar bagi pemilik gamelan.

Gamelan yang baru dibuat kemudian digunakan secara rutin akan mengalami perubahan dalam100

jangka waktu sekitar tiga hingga lima tahun. Gamelan tersebut kemudian dilaras kembali untuk

mengembalikan ke nada semula. Proses ini akan berulang setelah tiga hingga lima tahun

kemudian. Gamelan baru akan memiliki nada yang tetap tidak berubah setelah digunakan secara

rutin selama 25 hingga 30 tahun.

Dengan adanya permasalahan tersebut diatas maka GAENet meberikan solusi yang tepat antara105

lain:

1. Alat pengukur laras gamelan GAENet memberikan ketepatan nada (accurate) yang di

laras dan lebih terukur, sehingga akurasi nada capaian lebih terjamin.

2. GAENet sebagai alat ukur maka untuk capaian laras yang diinginkan akan lebih cepat,

sehingga penyelaras mampu malakukan pelarasan bilah akan lebih banyak. Dengan110

demikian penggunaan GAENet juga dapat meningkatkan peroduktivitas (competitive)

para penyelaras.

3. GAENet dapat mengatasi keterbatasan sumber daya penyelaras (sustainable), karena

pelarasan akan dapat dilakukan oleh siapapun, asalkan mereka telah mengerti konsep

dasar dan proses kerja dalam pelarasan gamelan.115

4. Dengan GAENet sebagai alat ukur laras maka akan lebih memanusiakan para pekerja

(humane), karena pengaturan nada tidak lagi tergantung pada kepekaan telinga dan

perasaan pengelaras yang umumnya dilakukan, tapi proses tersebut telah digantikan oleh

GAENet. Karena pengaturan nada yang dilakukan telinga pengelaras dapat memberikan

dampak negative terhadap kesehatan yaitu dapat menyebabkan kerusakan pada indra120

pendengar. Dari sisi kualitas hasil dapat dikatakan bahwa hasil penentuan laras yang

berdasarkan perasaan pengelaras akan menghasilkan nada capaian yang kurang tepat.

5. Dalam mengatasi perubahan laras seperti melakukan pelarasan kembali setelah melewati

waktu tertentu dari pembuatannya, dalam hal ini GAENet mampu memberikan pelayanan

untuk mengingat dan mencari kembali nada yang mengalami perubahan tersebut.125

Kemampuan ini disebabkan karena GAENet sejak awal proses pelarasan sudah

mendokumentasikan data nada-nada petuding (reference) dan nada-nada yang di laras

disimpan dalam bentuk file (soft copy). Proses dokumentasi data sangat bermanfaat untuk

proses pencarian dan pencocokan nada yang melangami perubahan laras terhadap nada

acuannya. Sehingga dalam proses pelarasan selanjutnya tidak lagi menilai berdasarkan130

kepekaan telinga dan perasaan pengelaras namun dilaras dan dicocokkan dengan data

dokumentasi tersebut.

Stasiun kerja penyelaras yang ergonomis terdiri dari meja, kursi, satu perangkat komputer,

alat rekam nada, dan monitor.

135

Gambar Perangkat Alat Ukur Laras GAENet

Klaim140

1. GAENet adalah alat ukur laras gamelan berbasis teknologi informasi. Akronim

GAENet berasal dari kata GAE dan Net. Kata GAE berasal dari urat kata me-gae,

dalam bahasa bali yang artinya bekerja. Sedangkat kata Net berasal dari urat kata

Artificial Neural Network yang berarti jaringan syaraf buatan. Dengan demikian

GAENet sekaligus menjadi nama alat ukur laras gamelan tersebut, yang juga145

dijadikan akronim dari Gamelan Arrangement Evaluation using artificial Neural

network.

2. GAENet berfungsi sebagai alat ukur dalam menentukan kesesuaian nada dasar acuan

(petuding) dengan nada gamelan yang di laras.

3. GAENet adalah sebuah alat ukur laras gamelan yang mengandung algoritma150

kecerdasan buatan bidang jaringan saraf tiruan, yang diintegrasikan dalam sebuah

piranti elektronik yang terintegrasi dan dapat diantarmuka dengan komputer.

Denpasar, 1 Juni 2012Pemohon,155

( Ir. Made Sudarma, M.A.Sc.)160