formulas i

117
BAB I PENDAHULUAN I.1 Definisi Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi .(USP 26, Hal 2406) Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. (FI IV, Hal 4) I.2 Kriteria Tablet Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan; 2. Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil; 3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik; 4. Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan; 5. Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan; 6. Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan; 7. Bebas dari kerusakan fisik; 8. Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan; 9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu; 10. Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku. (Proceeding Seminar Validasi, Hal 26) I.3 Keuntungan Sediaan Tablet Sediaan tablet banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu : 1. Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih; 2. Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis;

Upload: adzhar-iskandar-faturuzi

Post on 02-Aug-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Uploaded from Google Docs

TRANSCRIPT

Page 1: Formulas i

BAB IPENDAHULUAN

 I.1  Definisi

Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi .(USP 26, Hal 2406)

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. (FI IV, Hal 4) I.2  Kriteria Tablet

Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :1.      Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan;2.      Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil;3.      Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik;4.      Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan;5.      Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan;6.      Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan;7.      Bebas dari kerusakan fisik;8.      Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan;9.      Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu;10.  Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku.(Proceeding Seminar Validasi, Hal 26) I.3  Keuntungan Sediaan Tablet

Sediaan tablet banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu :1.      Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih;2.      Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis;3.      Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil sehingga memudahkan

proses pembuatan, pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan;4.      Bebas dari air, sehingga potensi adanya hidrolisis dapat dicegah/diperkecil. Dibandingkan dengan bentuk sediaan lain, sediaan tablet mempunyai keuntungan, antara lain :1.      Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat (merupakan bentuk sediaan oral yang

paling ringan dan paling kompak), memudahkan pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan;

2.      Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat aktif yang tepat/teliti) dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah;

3.      Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil;4.      Tablet merupakan sediaan yang kering sehingga zat aktif lebih stabil;5.      Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air;6.      Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang rasanya dalam tablet;

Page 2: Formulas i

7.      Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah; tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul;

8.      Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi;

9.      Pelepasan zat aktif dapat diatur (tablet lepas tunda, lepas lambat, lepas terkendali);10.  Tablet dapat disalut untuk melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau yang tidak enak, dan

untuk terapi lokal (salut enterik);11.  Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana, cepat, sehingga biaya produksinya lebih rendah;12.  Pemakaian oleh penderita lebih mudah;13.  Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik,

dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik.(The Theory & Practice of Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294 dan Proceeding Seminar Validasi, Hal 26) I.4 Kerugian Sediaan Tablet

Di samping keuntungan di atas, sediaan tablet juga mempunya beberapa kerugian, antara lain :1.      Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak sadar/pingsan);2.      Formulasi tablet cukup rumit, antara lain :        Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat amorfnya,

flokulasi, atau rendahnya berat jenis;        Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau

tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat tersebut, akan sulit untuk diformulasi (harus diformulasi sedemikian rupa);

        Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi, atau zat aktif yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembaban udara, memerlukan enkapsulasi sebelum dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul menjadi lebih baik daripada tablet.

(The Theory & Practice of Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294) Tetapi jika dibandingkan dengan keuntungannya, kerugian sediaan tablet jauh lebih sedikit sehingga sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak dijumpai di perdagangan. I.5  Masalah-Masalah Dalam Pembuatan Tablet

Permasalahan yang mungkin timbul adalah berkenaan dengan bagaimana cara membuat sediaan yang baik dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Untuk membuat sediaan yang baik diperlukan data preformulasi yang meliputi stabilitas, organoleptik, sifat fisikokimia, dan data-data lain yang menunjang sehingga dapat diperkirakan bahan baku yang cocok untuk terbentuknya suatu sediaan yang baik dan tercapainya tujuan penggunaan.Adapun masalah-masalah yang mungkin terjadi :1.      OTT zat aktif (meleleh, berubah warna, terurai, dan sebagainya).2.      Stabilitas zat aktif :

a.       Untuk zat yang rusak oleh adanya air, dibuat dengan metode pembuatan tablet yang tidak menggunakan air dan perlu diperhatikan pelarut yang digunakan untuk granulasi.

Page 3: Formulas i

b.      Untuk  zat yang mudah teroksidasi dengan pemanasan dan sinar UV, digunakan metode pembuatan tablet yang tidak memakai pemanasan dan sinar UV dalam prosesnya.

c.       Untuk zat yang higroskopis, jangan menggunakan metode granulasi basah memakai mucilago amyli karena massa cetak yang terjadi sulit untuk dikeringkan. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan adsorben seperti Aerosol < 3%.

d.      Untuk zat yang tidak tahan air dan pemanasan dapat digunakan metode pembuatan tablet dengan cara kempa langsung atau granulasi kering        Untuk zat dengan jumlah kecil (jumlah fines <30%) dapat dibuat dengan KL        Untuk zat dengan jumlah besar (jumlah fines >30%) dapat dibuat dengan GK.

3.      Pemilihan bahan pembantu yang cocokUntuk penentuan eksipien perlu diperhatikan OTT dengan zat aktif. Di samping itu, bahan

pembantu yang digunakan harus mempunyai titik leleh yang cukup tinggi sehingga pada pencetakan tidak meleleh.4.      Jumlah fines total

Jumlah fines yang ditambahkan pada masa cetak maksimal 30%, idealnya 15%. Jika lebih besar akan menyusahkan pada pencetakan tablet.5.      Perbandingan bobot jenis zat aktif dengan pembawa (jika terlalu jauh hendaknya jumlah fine

sesedikit mungkin)6.      Konsentrasi Mg stearat sebagai lubrikan maksimal 2%. Jika terlalu besar akan terjadi

laminating.7.      Penggunaan mucilago amyli sebagai pengikat pada proses pembuatan tablet akan

mempersulit disolusi zat aktif dari dalam granul karena mucilago amyli yang sudah kering sulit ditembus air. Untuk mengatasinya, perlu ditambah pembasah (Tween 80 0.05%-0.15%) sehingga tablet mempunyai waktu hancur lebih baik.

8.      Pada penggunaan PVP sebagai pengikat, PVP sebaiknya dilarutkan dalam alkohol 95%. Tetapi pada tahap awal, volume alkohol yang digunakan tidak diketahui sehingga dapat diberikan sebagai serbuk.

9.      Penggunaan amylum yang terlalu banyak (maksimal 30%) menyebabkan tablet tidak dapat dicetak karena kompresibilitasnya sangat jelek.

10.  Amylum yang digunakan sebagai penghancur luar haruslah amylum kering karena dengan adanya air akan menurunkan kemampuannya sebagai penghancur. Pengeringan amylum dilakukan pada suhu 70 C karena pada suhu ini tidak terjadi gelatinasi dari amylum.

11.  Pada pembuatan tablet dengan metode KL, sebagai pembawa dapat digunakan kombinasi Avicel dengan Primogel atau Avicel dan Starch 1500 dengan perbandingan 7:3 (penelitan Aliyah) atau 3:1. Karena Avicel memiliki kompresibilitas yang baik tapi alirannya kurang baik, maka untuk memperbaiki alirannya dapat digunakan Primogel atau Starch 1500.

12.  Untuk mengatasi kekeringan granul akibat pengeringan yang tidak terkontrol maka perlu penambahan humektan yaitu gliserin atau propilen glikol 1 – 4% dihitung terhadap mucilago.                     Gliserin ditambahkan pada mucilago (pengikat) untuk mempermudah homogenitas gliserin pada tablet, sama halnya dengan penambahan Tween untuk zat aktif hidrofob pada mucilago. Penambahan gliserin dan Tween adalah untuk tujuan:-         Gliserin : dikhawatirkan  pada waktu pengeringan air hilang/menguap semua-         Tween  : dikhawatirkan komposisi yang digunakan menolak air, sehingga perlu

penambahan Tween agar tablet tidak pecah.Jumlah Tween yang tepat tergantung pada:

Page 4: Formulas i

        Jumlah zat aktif        Jumlah bahan pembantu yang digunakan

13.  Jumlah aerosil yang ditambahkan tidak boleh lebih dari 3% karena aerosil bersifat voluminous dan menyerap air sehingga tablet dapat membatu yang menyebabkan waktu hancur lebih lama.

14.  Bila bobot tablet terlalu tinggi dan bervariasiKemungkinan disebabkan oleh:        Distribusi pada hoover yang disebabkan proses getaran. Sehingga yang kecil terdesak,

granul yang besar akan keluar lebih dahulu, karena ada proses pemampatan. Oleh karena itu perlu diusahakan ukuran granul yang seragam.

        Aliran granul yang kurang baik        Distribusi partikel tidak normal, karena bobot jenis berbeda jauh, sehingga aliran jelek.        Lubrikan kurang sehingga alirannya jelek.

15.  Jika zat aktif larut air:        Jangan menggranulasi dengan air        Sebagai pengikat, gunakan pelarut yang tidak melarutkan massa tablet.

Ketentuan : misalkan digunakan pelarut X, boleh saja ada zat yang larut dalam pelarut X yang digunakan sebagai pelarut pengikat, tetapi maksimal 30%. 

Permasalahan-Permasalahan Khusus1.      Campuran Eutektik

Timbang kedua zat aktif secara proporsional, masukan dalam mortir dan digerus. Bila meleleh berarti eutektik.Cara lain adalah setelah dicampur kedua zat aktif tambahakan musilago pakai air, bila tidak kering berarti eutektik, atau musilago diganti dengan PVP alkohol.

2.      Pembuatan tablet EtambutolHarus disalut dengan pahan penyalut yang larut alkohol larut asam lemak tetapi tidak larut air, lebih baik disalut dengan Cetosel. Etambutol jika digranulasi dengan PVP/alkohol akan semakin melengket. Jadi cetak langsung atau granulasi kering/slugging. Dengan slugging, kekompakan akan turun, friabilitas menjadi tinggi. Teknik penambahan PVP : tambahkan dulu PVP kedalam massa cetak sampai homogen lalu ditambahkan alkohol sehingga jumlahnya tepat.

3.      Vitamin CJangan gunakan Avicel, ini mempercepat oksidasi vitamin C. Bisa digunakan PVP tapi jelek. Pakai musilago dalam ruang hampa udara/bisa juga dipakai Cetosel dalam alkohol/eksplotab/starch. Jangan digunakan dengan granulasi basah karena waktu hancurnya akan jelek.Yang baik gunakan Avicel adalah selama tidak OTT dengan zat aktif. Avicel dapat digunakan untuk cetak langsung, atau juga granulasi basah tetapi sebagai pengisi. Jika Avicel tidak larut air dapat bertindak sebagai fasa luar dan fasa dalam. Jika Avicel sebagai fasa luar, amilum kering dihilangkan sehingga komposisi FL :R/ Avicel                6%

  Talk                  1% (dikurangi)           Mg Stearat        1%

Demikian juga jika digunakan Aerosil sebagai fasa luar, talk dikurangi karena telah berfungsi juga sebagai glidan.

Page 5: Formulas i

4.      StarchStarch yang baik jumlahnya 30%, jika zat jumlahnya tinggi bila ditambah Starch 1500 30% maka bobot tablet akan semakin besar sedangkan  yang harus ditambahkan adalah lubrikan, pelincir, maka starch ditambahkan kurang dari 30% yang membuat aliran menjadi jelek. Untuk mengatasi hal ini, gunakan Avicel yang dapat bertindak sebagai pengisi juga penghancur.Kombinasi Starch 1500 dan Eksplotab baik untuk  pembuatan tablet secara cetak langsung sebagai penghancur, jangan digunakan sebagai pengisi.

5.      Pembuatan Granulasi KeringARC 591 jangan memakai alkohol yang mengandung air (pakai alkohol yang tidak berair). Jika mengandung air sulit direkonstitusi.

6.      Penggunaan Pharmacot, Etocel, PVPHanya untuk zat aktif yang tidak boleh kena air (karena akan terurai). Kombinasi Starch 1500/Avicel hanya untuk cetak langsung, jumlah Avicel dikurangi dan Starch-nya 30%. Starch 1500 tidak boleh untuk granulasi basah sebagai pengisi karena Starch dengan air akan membentuk gel yang dapat berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat. Tetapi sebagai penghancur untuk SL dapat digunakan dengan teknik granulasi basah.

7.      Penanganan Ekstrak untuk Tablet      Ekstrak kental larutkan dulu dalam etanol 70% kemudian dikeringkan dengan SL. Untuk

ekstrak Belladona 1:3.  Masalah Pada Beberapa Senyawa Aktif        Papaverin HCl, jika digunakan air dapat larut maka gunakan pelarut yang tidak melarutkan

zat tersebut.        Zat hidrofob seperti Fenilbutazon, Vioform, Parasetamol, Ester Kloramfenikol dapat

dilakukan penambahan Tween 80 0,01% bobot tablet atau saponin 5% bobot tablet (ditambahkan mucilago amyli sebanyak 0,03%)

        Diazepam, jika dibuat granul akan kasar, oleh karena itu dapat dihaluskan terlebih dahulu.        Untuk vitamin C dan Parasetamol, gunakan pelarut non air, keringkan dengan dehumidifier.        Fe mempunyai bobot jenis yang tinggi, maka gunakan pengikat PVP dalam alkohol karena

jika digunakan air akan terjadi oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+.        Untuk vitamin B12, gerus 1 g + etanol + SL (99 g), keringkan jika minta dispensasi bahwa

tidak ada yang hilang selama proses berarti 100 g sebanding dengan 1 g vitamin B12.Selain itu, vitamin B12 terikat sangat kuat dengan mucilago amyli sehingga waktu hancurnya lama. Avicel dengan mucilago amyli membentuk adonan lengket yang sukar digranulasi. Kadarnya sangat kecil, perlu diajukan uji keseragaman kandungan.

        Penisilin VK terbaik dibuat dengan cara slugging        Mg(OH)3 + alukol terbaik digunakan cetak langsung, dapat granulasi basah menggunakan

PVP dalam alkohol, jika menggunakan mucilago amyli, kapasitas penetralan dapat turun.        Alukol berat jenis tinggi untuk tablet (aliran baik), berat jenis rendah dapat digunakan untuk

suspensi, tablet kunyah, voluminous.        Etambutol, tablet cepat basah. Granulasi dengan alkohol atau disalut atau ditambahkan

etambutol sebagai fines.        Alukol + ekstrak Belladona, gunakan SL sebagai pengisi. Karena ekstraknya pahit, jarang

untuk obat kunyah. Bila dibuat obat kunyah maka tambahkan asam siklamat dan sakarin

Page 6: Formulas i

untuk mengatasi rasa pahit. Alukol dengan antasid lain, OTT terhadap CMC. Perlu dilakukan uji penetralan terhadap bahan baku dan tablet (minta dispensasi).

        Untuk garam-garam Kalsium, Ca Pantotenat dan lainnya tidak dapat memakai mucilago amyli sebagai pengikat sebab akan terbentuk massa seperti lem.

        Mg-stearat dan Eksplotab, bila zat aktif bersifat asam, jangan menggunakan Mg stearat dan Eksplotab, ganti saja Mg-stearat dengan asam stearat.

        Antibiotika, terutama yang tidak tahan pemanasan, dilakukan dengan slugging atau dehumidifier (dengan alkohol + air) disedot pada suhu 30 C tetapi hasilnya kurang baik, sebab potensi akan menurun karena kontak dengan air.

        Ekstrak untuk tablet, ekstrak kental dilarutkan dulu dalam etanol 70%, baru dikeringkan dengan SL. Ekstrak Belladona 1:3 artinya dalam 3 bagian ada 1 bagian. Contohnya jika diinginkan 20 mL ekstrak Belladona maka yang diambil adalah 60 mL, digerus halus dan dicampurkan dengan pengisi sedikit demi sedikit.

        Untuk zat-zat berkhasiat yang sangat pahit seperti Kloramfenikol harus disalut (dispensasi). Kloramfenikol palmitat tidak bisa dibuat tablet karena masih ada sisa asam palmitat yang menyebabkan tablet mudah pecah karena sukar diikat.

        INH dan PAS tidak dapat dibuat kombinasi dalam tablet karena PAS diabsorbsi di usus tidak boleh terdisolusi di lambung (?).

 Catatan Lain 1.      Fines

Maksimum 30% dari bobot tablet termasuk Fase Luar (FL) jika lebih dapat terjadi capping. Jumlah yang berbeda, distribusi berbeda dapat diatasi dengan hoover yang tidak bergetar dan atau adanya pengaduk.  

2.      Eksplotab      Tidak tahan asam, hanya untuk penghancur luar, tidak bisa untuk granulasi basah, digunakan

3-5%, maksimum 25%.3.      Starch 1500      Pengisi tablet untuk cetak langsung. Jika ada air akan menjadi gel sehingga zat aktif

terhambat, daya mengembang kurang sehingga waktu hancur menjadi jelek. Pengisi tablet tidak lebih dari 30%.

4.      Avicel pH 101,102,103 baik untuk tablet cetak langsung5.      Jika jumlah zat aktif kecil dan berbentuk hablur, resiko ketidakseragaman kandungan zat

aktif besar jika dibuat secara cetak langsung, karena kurang homogen.6.      Untuk cetak langsung gunakan zat aktif yang halus dengan aliran baik.7.      Jika basis kasar dan zat aktif halus, maka distribusi menjadi tidak merata karena terjadi

distribusi ukuran partikel yang tidak merata, terutama saat pencetakan, akibat getaran.8.      Vitamin B12 untuk cetak langsung harus dihaluskan terlebih dahulu. Gunakan pengisi

manitol, bukan dengan SL.9.      Untuk antibiotika, pilih pengikat yang tidak mengubah potensi. 10.  Mekanisme umum hancurnya tablet adalah pembasahan, penetrasi air, pengembangan, dan

hancur. Untuk cetak langsung, jika kecepatan aliran masa cetak 1,5 g/dt atau lebih sudah cukup baik.

11.  Jika zat aktif 200 mg per tablet, siap-siap untuk dibuat secara cetak langsung.

Page 7: Formulas i

12.  Dalam evaluasi waktu hancur tablet, tinjau mekanisme waktu hancur, surfaktan, desintegrator lebih baik yang hidrofob.

13.  PVP mudah ditembus air.14.  Ac di sol 3% sebagai penghancur luar untuk memperbaiki waktu hancur.

Granulasi dibuat terpisah dengan pertimbangan jumlah granul sama banyak, distribusi granul sama di mana perbandingan granul A dan B sama, kelemahan distribusi tidak selalu sama.

15.  Ukuran (mesh) 18-20; 20-22; yang biasa 16-16Jika granul pengikatnya lemah, gunakan pengayak dengan ukuran mesh sama

16.  Zat aktif dengan bobot jenis tinggi (umumnya BJ zat anorganik), granulasi seperti biasa, FL sekecil mungkin.

17.  CaCO3 dapat digunakan sebagai penghancur di dalam lambung yang akan menyerap asam lambung dan berubah menjadi CO2.

 Permasalahan Dalam Pencetakan TabletMasalah-masalah yang dapat muncul selama proses pencetakan tablet secara umum, seperti :        Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet dari badan tablet        Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih        Chipping : keadaan dimana bagian bawah tablet terpotong        Cracking : keadaan dimana tablet pecah, lebih sering di bagian atas-tengah        Picking : perpidahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch        Sticking : keadaan dimana granul menempel pada dinding die (ada adhesi)        Mottling : keadaan dimana distribusi zat warna pada permukaan tablet tidak merata Masalah Lain Pada Pencetakan Tablet Secara Khusus 1.      Lengket pada Cetakan

Manifestasinya :        Melekat pada die dan sulit untuk dikeluarkan        Bunyi keras pada mesin        Tablet kopak, jelek, sisi tablet kasar, kadang-kadang hitamPenyebab :         Antiadheren kurang         Lubrikan kurang atau tidak tepat

Contoh : Tablet asetosal dengan Mg stearat lengket, seharusnya digunakan asam stearat (yang mikronize karena fungsi lubrikan adalah antar partikel sehingga kalau halus akan terselimuti oleh lubrikan).

         Kandungan air (aspek kadar air) tinggi akan menyebabkan penempelan pada die, sedangkan kadar air rendah dapat menyebabkan laminating atau capping.

         Kemungkinan karena interaksi kimia atau fisika, contoh interaksi fisika etoksi benzamin dengan kafein, gliseril guaiakolat dengan prometazin HCl, yaitu terjadinya pelelehan sehingga adhesivitas tinggi dan akhirnya menjadi lengket.

         Bahan baku dengan titik leleh sangat rendah, sehingga kesulitan dalam masalah pencetakan, contoh : Ibuprofen, Gliseril guaiakolat, Siprofloksasin (Antibiotik turunan Imidazol).

Penyelesaian Masalah :        Meningkatkan antiadheren dan lubrikan        Penggantian lubrikan yang cocok

Page 8: Formulas i

        Mengurangi jumlah granul yang kasar        Mengurangi jumlah air tapi jangan sampai berada di bawah optimum, karena tablet

menjadi kurang baik. Jika sudah diketahui jumlah pembasah yang paling baik maka agar pembasahnya pas, dilakukan dengan menambahkan pembasah ke dalam larutan pengikat, yaitu bahan pembantu yang tidak menguap tapi basah, contoh Propilen glikol atau gliserin.

        Jika terjadi lengket mungkin karena punch dan die yang rusak, sebab kalau cacat pada punch, maka akan melekat sehingga ratakan punch dan die.

        Kalau mungkin pencetakan pada suhu rendah dan humuditas rendah karena khusus untuk bahan aktif dengan titik leleh rendah atau terjadi campuran eutektik maka zat campuran eutektik semakin mudah menyerap air. Contoh : Kombinasi ampisilin dengan asam klavulanat, dimana asam klavulanat mudah hancur dengan kelembaban dan temperatur yang tinggi. Oleh karena itu, pembuatannya dilakukan dalam suhu dan RH yang rendah.

        Perubahan bahan pengisi, bahan pengisi dengan titik leleh tinggi dan dapat mengadsorbsi, seperti SiO2 dan aerosil (adsorben). Penambahan aercsil pada tablet akan menyebabkan penampilan tablet yang bagus, jernih dan mengkilat, namun waktu hancur semakin panjang.

    2.      Lengket pada pons

Manifestasi :        Terkelupasnya bagian tablet karena permukaan tablet melekat pada pons. Penyebab

sama dengan tadi        Kurangnya anti adheren        Kandungan air tinggi        Lengket pada ponsPenanggulangannya sama :         Ubah ukuran granul         Tambah adsorben         Perbaiki alat        Alat dipoles, sehingga adhesivitas tablet dan pons sangat kecil.

3.      Capping/LaminatingCapping : copotLaminating : belahPenyebab :         Terjebaknya udara pada tablet karena granul sangat halus        Porositas tinggi, khususnya pada penggunaan pons yang baru, yaitu dengan adanya

udara yang terjebak antara pons dan die         Kekerasan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi (ada yang optimal)         Granul yang terlalu kering, cara : tambahkan dalam pelarut pengikat tambahkan bahan

cair dan tidak mudah menguap         Zat pengikat yang kurang tepat.         Pengikat yang jumlahnya terlalu sedikit (tepat tetapi jumlahnya kecil)

Page 9: Formulas i

Penanggulangannya        Pembuatan granul diulang jika penyebabnya adalah kelebihan atau kekurangan pengikat

atau tidak cocok.        Tambahkan pengikat kering seperti gom arab, sorbitol, PVP, sakarin, NHPC, LHPC 21,

Metilselulosa dengan konsistensi tinggi, sehingga meningkatkan kekompakan tablet.        Pengurangan ukuran partikel dari granul, karena spesifikasi ukuran harus sama.

4.      Sumbing atau retak-retak pada permukaan tabletManifestasinya :Akibat dari ketiga masalah sebelumnya : laminating, lengket atau kadang-kadang karena pons yang terlalu dalam.Penyelesaian :        Pons dan die supaya di poles        Untuk ukuran granul yang besar, kurangi partikel granul.        Diganti pons dan die        Tambahkan pengikat kering 

5.      Keseragaman bobot (FI III)Penyebab pertama : -         Aliran kurang baik-         Distribusi ukuran granul yang tidak tepat, sebab dengan demikian mungkin saja timbul

porositas tinggi, yang tidak dapat menjamin keseragaman bobot karena adanya distribusi baru pada saat pencetakan.

-         Sistem pencampuran yang tidak benar, sehingga mesin harus terkunci baik terutama pons bawah karena dapat berubah-ubah sehingga bobot berbeda-beda.

Penyelesaian masalah :-         Perbaiki atau ulangi proses pembuatan granul, perbaikan ukuran granul, pengikat,

granulasi, perbaikan pencampuran massa cetak.-         Perbaikan mesin tablet yaitu validasi mesin tablet.-         Kecepatan aliran dapat menyebabkan bobot tablet yang berbeda-beda. Penyebab

kecepatan aliran : kandungan air tinggi sehingga adesivitas tinggi dan aliran menjadi kurang ; porositas tinggi, udara terjebak banyak karena fines dan pengikat yang tidak cocok atau kurang. Jumlah fines meningkat, porositas meningkat, aliran tidak baik.

Penyebab kedua : distribusi granul tidak baik.      Penyelesaian Masalah :

-         Kurangi kadar air-         Pembuatan granul baru sehingga menyebabkan porositas kecil, distribusi granul

optimal sehingga aliran bagus.6        Keseragaman Kandungan (FI IV hlm.999)

Dilakukan bila :        Kadar bahan aktif dibawah 50 mg        Bila perbandingan kadar bahan aktif dengan bobot tablet lebih kecil dari pada 50%Penyebab jeleknya keseragaman kandungan :        Karena aliran jelek        Pencampuran pregranulasi tidak benar maka tentukan dulu homogenitas zat aktif dalam

granul (di pabrik)        Karena kadar fines tinggi maka porositas tinggi (bobot berbeda-beda)

Page 10: Formulas i

        Kandungan air yang tinggi sehingga aliran kurang baik        Kondisi mesin tidak benar.Penyelesaian masalah        Perbaikan ukuran granul meliputi pencampuran, perubahan pengikat, granulasi.        Kalibrasi mesin. I.6  Jenis Sediaan Tablet (Catatan Kuliah P’ Charles + Teori dan Praktek Farmasi Industri, Lachman Hal 706-717)

 Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet terdiri atas :a.      Tablet Kempa

Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja.

b.      Tablet CetakDibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan

   Berdasarkan tujuan penggunaan, tablet terdiri atas :1.      Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan

a.      Tablet Konvensional BiasaTablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan eksipien seperti:        Pengisi (memberi bentuk) : laktosa        Pengikat (memberi adhesivitas/kelekatan saat bertemu saluran pencernaan):

musilago amili, amilum        Desintegrator (mempermudah hancurnya tablet)

b.      Tablet Kempa Multi/Kempa GandaAdalah tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus kompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas 2 atau lebih lapisan. Disebut juga sebagai tablet berlapis.Keuntungannya dapat memisahkan zat aktif yang inkompatibel (tidak tersatukan)

c.       Tablet Lepas LambatTablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu. (misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb).

d.      Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)Adalah tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus.

e.      Tablet Lepas TerkendaliYang pelepasan zat aktifnya terkendali pada waktu-waktu tertentu.

f.        Tablet Salut Gula

Page 11: Formulas i

Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Tujuan: melindungi zat aktif terhadap lingkungan udara (O2, lembab), menutup rasa dan bau tidak enak, menaikkan penampilan tablet.

g.      Tablet Salut FilmTablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali.

h.      Tablet EfervesenTablet kempa yang jika berkontak dengan air menjadi berbuih karena mengeluarkan CO2..Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum.

i.        Tablet KunyahTablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.  

2.      Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Muluta.      Tablet Bukal

Tablet kempa biasa berbentuks oval yang ditempatkan di antara gusi dan pipi. Biasanya keras dan berisi hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di tempat tersebut dalam waktu yang lama (secara perlahan).

b.      Tablet SublingualTablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah, berisi nitrogliserin. Biasanya untuk obat penyempitan pembuluh darah ke jantung (angina pectoris) sehingga harus cepat terlarut agar dapat segera memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh selaput lendir di bawah lidah.

c.       Tablet Hisap/LozengesTablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau, dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput lendir mulut.

d.      Dental Cones (Kerucut Gigi)Yaitu suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di dalam akar gigi yang kosong setelah pencabutan gigi. Tujuannya biasanya untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri di tempat yang kosong tadi dengan menggunakan suatu senyawa antibakteri yang dilepaskan secara perlahan-lahan, atau untuk mengurangi perdarahan dengan melepaskan suatu astringen atau koagulan. Pembawa yang umum digunakan adalah Na bikarbonat, NaCl atau suatu asam amino. 

3.      Tablet Kempa Digunakan Melalui Liang Tubuha. Tablet Rektal

Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur) yang tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik.

a. Tablet VaginalTabler kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung antiseptik, astringen. Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk pemberian steroid dalam pengobatan sistemik. 

Page 12: Formulas i

4.      Tablet Kempa untuk ImplantasiTablet Implantasi/Pelet Dibuat berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet harus steril. Dimaksudkan untuk implantasi subkutan (Untuk KB, 3-6 bulan, mencegah kehamilan). 

5.      Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain (Di Lachman disebutkan Jenis Tablet untuk Membuat Larutan)a.      Tablet Triturat untuk Dispensing

Adalah tablet yang dihaluskan dulu atau disiapkan untuk penggunaan tertentu.Tablet kempa atau cetak berbentuk kecil umumnya silindris digunakan untuk memberikan jumlah zat aktif terukur yang tepat untuk peracikan obat (FI IV).Digunakan sebagai tablet sublingual atau dilepaskan di atas lidah dan ditelan dengan air minum. 

b.      Tablet HipodermikTablet cetak/kempa yang dibuat dari bahan mudah larut/melarut sempurna dalam air. Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi steril dalam ampul dengan menambahkan pelarut steril (FI IV)

c.       Tablet DispensingTablet yang digunakan oleh apoteker dalam meracik bentuk sediaan padat/cair. Dimaksudkan untuk ditambahkan ke dalam air dengan volume tertentu, oleh ahli farmasi atau konsumen, untuk mendapatkan suatu larutan obat dengan konsentrasi tertentu.

 Berdasarkan Rute Pemberian :1.      Tablet oral (dalam mulut)2.      Tablet rektal3.      Tablet vaginal4.      Tablet implantasi

  

Berdasarkan Penyalutan :1.      Tablet polos2.      Tablet salut gula3.      Tablet salut film

 Berdasarkan Pelepasan Zat Aktif :1.      Tablet pelepasan biasa2.      Tablet lepas lambat3.      Tablet lepas tunda 4.      Tablet lepas terkendali

BAB II METODE DAN BAHAN PEMBUATAN TABLET

 II.1    Metode Pembuatan Tablet

Page 13: Formulas i

Sediaan tablet ini dapat dibuat melalui tiga macam metode, yaitu granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung. Pemilihan metode pembuatan sediaan tablet ini biasanya disesuaikan dengan karakteristik zat aktif yang akan dibuat tablet, apakah zat tersebut tahan terhadap panas atau lembab, kestabilannya, besar kecilnya dosis, dan lain sebagainya.  Berikut merupakan penjelasan singkat dari ketiga macam metode tersebut :

a.        Granulasi Basah, yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode granulasi basah adalah membasahi masa tablet dengan larutan pengikat teretentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian masa basah tersebut digranulasi.Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat sebagai pengganti pengompakan, tehnik ini membutuhkan larutan, suspensi atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat juga bahan tersebut dimasukan kering  ke dalam campuran serbuk dan cairan dimasukan terpisah. Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk di antara partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting pada awal pembentukan granul, bila cairan sudah ditambahkan pencampuran dilanjutkan sampai tercapai dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah bekerja, jika sudah diperoleh massa basah atau lembab maka  massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat penggiling atau oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul sehingga luas permukaan meningkat dan proses pengeringan menjadi lebih cepat, setelah pengeringan granul diayak kembali ukuran ayakan tergantung pada alat penghancur yang dugunakan dan ukuran tablet yang akan dibuat.

Keuntungan metode granulasi basah :      Memperoleh aliran yang baik      Meningkatkan kompresibilitas      Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai      Mengontrol pelepasan       Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses      Distribusi keseragaman kandungan      Meningkatkan kecepatan disolusiKekurangan metode granulasi basah:      Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi      Biaya cukup tinggi       Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini.

Untuk zat termolabil dilakukan dengan pelarut non air 

b.        Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan

Page 14: Formulas i

pengikat dan pelarut, ikatannya didapat  melalui gaya. Teknik ini yang cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban. Pada proses ini komponen–komponen tablet dikompakan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan dikompakan dengan punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug, prosesnya disebut slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal bila slug yang didapat belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang. Dalam jumlah besar granulasi kering dapat juga dilakukan pada mesin khusus yang disebut roller compactor yang memiliki kemampuan memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua penggiling yang putarannya saling berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan bantuan tehnik hidrolik pada salah satu penggiling mesin ini mampu menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk yang mengalir dintara penggiling. Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :

      Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi      Zat aktif susah mengalir      Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab

Keuntungan cara granulasi kering adalah:

        Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu

        Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab        Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikatKekurangan cara granulasi kering adalah:

        Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug        Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam        Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi

silang 

c.       Metode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Ada beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat aktik tidak mudah untuk langsung dikempa, selain itu zat aktif tunggal yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena air (cairan tubuh). secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah; alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet. Sedangkan keuntungan metode kempa langsung yaitu :● Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit ● Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan lebih sedikit, maka waktu yang

diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat, tenaga dan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit.

● Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab

Page 15: Formulas i

● Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.

Kerugian metode kempa langsung :        Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat

menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet.

        Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu biasanya digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan sehingga pengisi yang dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning. Pada kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama pencampuran dan pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam granul terganggu.

        Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik

 

II.2    Bahan Pembantu Granulasi BasahA. PengisiAdalah zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang ditujukan untuk membuat bobot tablet sesuai dengan yang diharapkanBiasanya tablet yang mengandung zat aktif dengan dosis kecil memerlukan zat pengisi yang banyak. Jika dosis besar maka pengisi sedikit atau tidak sama sekali.1.      Avicel (mikrokristalin selulosa)

-         Bentuk 103 memiliki keunggulan dibandingkan dengan 101, 102 karena volume spesifiknya kecil, aliran lebih baik dan waktu hancur lebih singkat.

-         Insoluble, non-reaktif, aliran kurang baik, kapasitas pegang 50%.-         Menghasilkan tablet yang keras dengan tekanan kecil (kompresibilitas baik) dan

friabilitas tablet rendah, waktu stabilitas panjang.-         Menghasilkan pembasahan yang cepat dan rata sehingga mendistribusikan cairan

penggranul ke seluruh massa serbuk; menghasilkan distribusi warna dan obat yang merata.

-         Bertindak sebagai pembantu mengikat, menghasilkan granul yang keras dengan sedikit fines.

-         Bisa bersifat pengikat kering, disintegran, lubrikan dan glidan.-         Penggunaannya membutuhkan lubrikan; penggunaannya dapat dikombinasi dengan

laktosa, manitol, starch, kalsium sulfat.-         Membantu mengatasi zat-zat yang jika overwetting (terlalu basah) menjadi seperti

“clay” yang sukar digranulasi dan ketika kering granulnya menjadi keras dan resisten terhadap disintegrasi. Contoh: kaolin, kalsium karbonat.

-         Avicel dalam GB memperbaiki ikatan pada pengempaan, mengurangi capping dan friabilitas tablet.

-         Avicel membantu obat larut dengan air agar homogen, mencegah migrasi pewarna larut air dan membantu agar evaporasi cepat dan seragam.

-         Untuk obat dengan dosis kecil, Avicel digunakan sebagai pengisi dan pengikat tambahan.

Page 16: Formulas i

-         60% avicel PH 101 dan 40% amilum sebagai pasta 10% membuat massa lembab mudah digranulasi, membentuk granul yang kuat pada pengeringan dengan sedikit fine daripada pasta yang hanya terbuat dari amilum.

-         Bentuk PH 101: serbuk, PH 102: granul, PH 103: serbuk Sebagai disintegran :-         Merupakan disintegran yang sangat baik terutama pada konsentrasi 10% atau lebih

tinggi.-         Pada GB Avicel tidak bersifat disintegran.-         Perhatian: pada konsentrasi tinggi, Avicel dapat menyebabkan tablet lengket pada

lidah saat akan digunakan.2.      Kalsium sulfat trihidrat

-         Digunakan sebagai pengisi untuk granulasi dengan jumlah zat aktif 20-30%.-         Sinonim: terra alba, snow white filler.-         Insoluble, non-higroskopis.-         Semakin tinggi grade-nya semakin putih, pengisi paling murah, bisa dipakai untuk zat

aktif asam, netral, basa; punya kapasitas abisaorbisai yang tinggi untuk minyak.-         Pengikat yang disarankan: PVP, MC, starch paste.

3.      Kalsium fosfat dibasic-         Digunakan sebagai pengisi dan pengikat untuk kempa langsung dengan memiliki

ukuran paling kecil, tidak mahal, tidak dapat digunakan bersama senyawa asam atau garam asam

-         Jika digunakan cairan pengikat yang terlalu banyak maka jadi lengket dan keras, tidak dapat digranul sehingga solusinya dikombinasi dengan starch/Avicel

4.      Laktosa(Lachman Tablet)-         Inkompatibel dengan: senyawa yang sangat basa, asam askorbat, salisilamid, pyrilamine

maleat, phenilephrine HCl-         Granul laktosa hidrat mengandung kadar lembab 4-5%-         Laktosa adalah gula peredukasi bereaksi dengan amin menghasilkan reaksi Maillard-         Isomer: α dan β (dalam campuran berada dalam kesetimbangan kedua bentuk)

 (Lachman Industri)-         Pengisi yang paling umum, ada 2 bentuk: hidrat dan anhidrat-         Jarang bereaksi dengan obat (hidrat dan anhidrat)-         Untuk GB pakai laktosa HIDRAT; laktosa anhidrat tidak mengalami reaksi Maillard

(dengan zat aktif mengandung amina dengan adanya logam stearat), tetapi menyerap lembab.

-         Secara umum tablet menunjukkan release rate yang baik, granulnya cepat kering, disintegrasi tablet tidak banyak dipengaruhi oleh kekerasan

(Handbook of Pharm Excipient)-         Keburukan: laktosa dpr berubah warna dengan adanya basa amin dan Mg-stearat-         Dikenal 4 macam bentuk: granul kasar (60-80 mesh), granul halus (80-100 mesh),

granul spray dried (100-200 mesh), dan laktosa anhidrat-         Dikenal sebagai gula susu.

 

Page 17: Formulas i

Spray-dried Lactose(Lachman Industri)-         Untuk pengisi kempa langsung, umumnya digabung dengan Avicel. Jika tunggal

digunakan dalam konsentrasi 40-50% sebagai pembawa-         Sifat direct compression-nya berkurang jika kadar air < 3%; dapat dicampur dengan

20-25% zat aktif tanpa kehilangan sifat direct compression-nya-         Kapasitas pegang 20-25% terhadap zat aktif; punya aliran baik dan karakteristik

pengikatan yang lebih baik dibandingkan laktosa biasa-         Kelemahan: dapat menghitam dengan adanya lembab, amin, atau senyawa lain yang

mengandung furaldehid-         Gunakan lubrikan netral atau asam

5.      Sukrosa-         Bisa berfungsi sebagai pengisi/pengikat-         Jika digunakan sebagai pengikat tunggal, sukrosa membentuk granul yang keras dan

tablet lebih cenderung terdisolusi daripada terdisintegrasi. Oleh karena itu banyak dikombinasi dengan pengisi insoluble lain

-         Jika digunakan sebagai pengisi kering, biasanya digranulasi dengan pengikat larut air atau hidroalkohol. Kekerasan granul tergantung jumlah pengikat yang digunakan. Campuran air dan alkohol akan menghasilkan granul yang lebih lunak.

-         Memiliki banyak bentuk, paling sering digunakan bentuk “confectioner” untuk GB yang mengandung 3% pati jagung untuk mencegah caking

-         Sukrosa digunakan sebagai pemanis dalam tablet kunyah dan digunakan sebagai pengikat untuk memperbaiki kekerasan tablet

-         Kelemahan: tablet yang dibuat dengan komposisi sebagian besar sukrosa akan mengeras pada penyimpanan. Sukrosa bukan gula pereduksi tetapi menjadi coklat pada penyimpanan dan higroskopis

-         Turunan sukrosa yang dapat digunakan untuk kempa langsung:a.       Sugartab     : 90-93% sukrosa, 7-10% invert sugarb.      Di Pac        : 97% sukrosa, 3% modified dekstrinc.       Nu Tab      : 95% sukrosa, 4% gula invert, 1% corn starch, Mg stearat

6.      Dekstrosa-         Penggunannya terbatas pada GB sebagai pengisi dan pengikat-         Digunakan mirip dengan sukrosa, cenderung menghasilkan tablet yang keras terutama

jika menggunakan dekstrosa anhidrat-         Menjadi coklat pada penyimpanan

7.      Manitol-         Pengisi yang baik untuk tablet kunyah karena rasanya enak, sedikit manis, halus,

dingin (negatif heat solution)-         Non-higroskopis, aliran jelek, membutuhkan lebih banyak cairan pengikat-         Dapat digunakan untuk formulasi vitamin, menghasilkan granul yang lebih halus dari

sukrosa atau dekstrosa-         Kadar lembab granul yang dibuat dari sukrosa, dekstrosa, dan manitol setelah

pengeringan semalam pada 140-150 F adalah 0,2%-         Hanya sedikit yang terabisaorbisai di saluran cerna, jika digunakan banyak dapat

bersifat laksatif8.      Emdex dan Celutab

Page 18: Formulas i

(Lachman Industri)-         Dapat bereaksi dengan amin pada suhu dan kelembaban tinggi-         Bebas mengalir dan dapat dikempa langsung, mengandung 8-10% lembab, kekerasan

tablet dapat meningkat setelah pengempaan-         Starch terhidrolisa mengandung 90-92% dekstrosa dan 3-5% maltosa-         Dapat digunakan sebagai pengganti manitol pada talbet kunyah karena manis dan

berasa halus.9.      Starch 1500 (penjelasan ada di bagian Pengikat) B. Adsorben-         Adsorben harus memiliki titik leleh yang tinggi. Dengan titik leleh tinggi setelah terjadi

lelehan pertama akan terbentuk massa yang bertitik leleh lebih tinggi.-         Manfaat adsorben: mencegah tablet basah oleh lelehan zat aktif, jika tablet basah maka

tablet akan lengket dalam cetakan. Bekerja menyerap lelehan zat aktif.Contoh:1. Avicel 2. Bolus alba 3. Kaolin, bentonit, Mg silikat, MgO, trikalsium fosfat 4. Aerosil

 C.  Pengikat-         Pengikat bisa berupa gula dan polimer.-         Pengikat yang berupa polimer alam: starch, gum (acacia, tragacanth, gelatin)-         Pengikat yang berupa polimer sintetik: PVP, metilselulosa, etilselulosa,

hidroksipropilselulosa-         Bisa dengan cara kering/basah. Cara basah lebih sedikit membutuhkan bahan.-         Jumlah larutan pengikat yang dibutuhkan untuk 3 kg pengisi tercantum pada tabel (Lachman Tablet halaman 161)1.      Starch (amylum)

(Lachman Tablet)-         Dapat digunakan sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur-         Dalam bentuk musilago amili 5-10%-         Cara: suspensikan starch 1:1/2-1 dalam air dingin, tambahkan 2-4 kali air mendidih

dengan pengadukan konstan sampai starch mengembang menjadi transparan yang dapat diencerkan

-         Cara lain: suspensi starch dalam air dipanaskan-         Mengandung kadar air 11-14%; akan menyebabkan tablet terdisintegrasi dengan cepat

(hal 161)-         Pembuatannya harus hati-hati agar diperoleh musilago yang baik, tidak terhidrolisis,

dan tidak mengarang-         Pemakaian terbaik maksimal 30%. Jika dosis zat aktif besar, starch diganti dengan

penghacur yang lebih baik, yaitu avicel.-         Tablet yang mengandung amilum dengan konsentrasi tinggi menunjukkan tablet yang

rapuh dan sukar dikeringkan

Page 19: Formulas i

-         Amilum yang tidak dimodifikasi tidak mempunyai sifat kompresibilitas yang baik dan mempunyai friabilitas yang besar, dan akan terjadinya capping pada tablet jika digunakan dalam jumlah besar

 Sebagai disintegran:-         Pemakaian: 1-20%, merupakan disintegran yang paling umum digunakan-         Mekanisme kerja dengan membentuk ikatan hidrogen saat pengempaan dan pecah atau

mengembang saat air masuk mell pori (kapiler)-         Pemakaiannya disesuaikan dengan jenis starch, tekanan pengempaan, dan kandungan

air massa cetak-         Perhatian: sebelum digunakan, starch harus dikeringkan pada suhu 80-90 C untuk

menghilangkan air yang terabisaorpsi2.      Starch 1500

(Lachman Tablet)-         Dapat digunakan sebagai pengikat basah, kering, dan disintegran-         Starch 1500 maksimal mengandung 20% fraksi larut air yang berfungsi sebagai

pengikat sedangkan sisanya bersifat sebagai disintegran-         Starch 1500 dibutuhkan ± 3-4 kali lebih banyak daripada musilago amili untuk

menghasilkan tablet dengan kekerasan yang sama-         Sebaiknya tidak digunakan sebagai pengisi pada GB karena akan menghasilkan gel

yang berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat-         Sebagai disintegran dapat ditambahkan kering, pada fasa luar. (Lachman Industri)-         Aliran bagus, merupakan directly compressible starch-         Dapat dikempa sendiri, tetapi jika dicampur dengan 5-10% obat membutuhkan

lubrikan tambahan (misalnya 0,25% colloidal silicon dioxide)-         Mengandung 10% lembab dan menyebabkan tablet menjadi lunak jika dikombinasi

dengan Mg stearat > 0,5%, sebagai pengganti digunakan asam stearat Sebagai disintegran:-         Merupakan disintegran yang baik dan ditambahkan dalam campuran kering (dalam fasa

dalam dan atau fasa luar pada metoda granulasi kering atau kempa langsung, atau dalam fasa luar pada metoda granulasi basah)

-         Perhatian: tidak boleh diberikan pada massa basah3.      Amilum pragelatinasi

-         Merupakan pati yang sudah dimasak dan dikeringkan lagi. Dapat digunakan sebagai pengganti starch paste karena lebih mudah larut dalam air hangat tanpa pemanasan

-         Dapat ditambahkan kering ke dalam serbuk kemudian dibasahkan dengan air membentuk massa lembab

4.      Gelatin-         Digunakan pada konsentrasi 5-10% sebanyak 1-5% dari formula-         Sudah jarang digunakan, digantikan PVP, MC. Cenderung menghasilkan tablet yang

keras dan memerlukan disintegran yang aktif-         Dapat digunakan untuk senyawa yang sulit diikat-         Kelemahan: rentan bakteri dan jamur

Page 20: Formulas i

-         Jika masih diperlukan pengikat yang lebih kuat, dapat digunakan larutan gelatin dalam air 2-10%, yang dibuat dengan menghidrasi gelatin dalam air dingin selama beberapa jam/semalam kemudian dipanaskan sampai mendidih, larutan gelatin harus dipertahankan hangat sampai digunakan karena akan menjadi gel pada pendinginan

5.      Larutan sukrosa-         Membentuk granul keras, kekerasan diatur dari konsentrasi sukrosa 20-85%-         Sangat baik sebagai pembawa soluble dyes dan menghasilkan warna beragam-         Digunakan untuk menggranulasi tribasic fosfat yang umumnya memerlukan pengikat

yang lebih kohesif dari musilago amili; pada tablet ferro sulfat, bertindak sebagai pengikat dan pelindung ferrosulfat dr oksidasi

-         Senyawa lain yang pengikatnya bisa berupa gula: aminofilin, asetopheretidin, asetaminofen, meprobamate

6.      Larutan akasia-         Digunakan pada konsentrasi 10-25%; untuk mengurangi mephenesin (dosis besar dan

sukar digranulasi)-         Menghasilkan granul yang keras tetapi tidak mengeras pada penyimpanan-         Kelemahan: dapat terkontaminasi mikroba-         Kadang ditambah lubrikan cair PEG 6000 untuk membantu pencetakan tablet dan

disintegrasi tablet7.      PVP

-         Nama dagang: Kollidon atau Plasdon-         Inert, larut air dan alkohol, digunakan dalam konsentrasi 3-15%, sedikit higroskopis,

tidak mengeras selama penyimpanan (baik untuk tablet kunyah)-         Tablet efervesen bisa dibuat menggunakan PVP dalam etanol anhidrat. Jangan

menggunakan isopropanol anhidrat karena meninggalkan bau pada granul.-         Konsentrasi 5% menghasilkan kompresibilitas yang baik dari serbuk Natrium

bikarbonat dan asam sitrat sehingga tablet bereaksi cepat dan disolusi cepat.-         PVP baik untuk tablet kunyah terutama untuk alumunium hidroksida, Mg(OH)2

8.      Selulosa a. Metil selulosa

-         1-5% larutan air; larutan 5% menghasilkan kekerasan yang sama dengan musilago amili

-         Dapat digunakan untuk menggranulasi soluble/insoluble powder; pengikat yang baik untuk eksipien laktosa, manitol, dan gula

-         Keuntungan: dapat dikompres cepat, tidak mengeras pada penyimpananb.   CMC Na

-         5-15%-         Inkompatibel dengan Mg, Ca, Al, dan garamnya-         Menghasilkan granul yang lebih rapuh dari PVP kecenderungan untuk mengeras;

umumnya tablet mempunyai waktu disintegrasi yang lebih lamac.   Etil selulosa

-         Larutan dalam alkohol. Low grades digunakan sebagai pengikat 2-10% dalam etanol-         Dapat digunakan untuk menggranulasi serbuk yang sukar digranulasi:

asetaminofen, kafein, meprobamat, ferofu, arat, dan dapat digunakan sebagai pengikat non air untuk serbuk yang tidak tahan air seperti asam askorbat

-         Dapat memperlambat disintegrasi

Page 21: Formulas i

9.      Polivinil alkohol-         Larut air, mirip akasia tapi tidak terlalu rentan dengan bakteri-         Membentuk granul yang lebih lunak dari acacia, menghasilkan tablet yang disintegrasi

lebih cepat dan tidak mengeras pada penyimpanan10.  PEG 6000

-         Sebagai pengikat anhidrat, dimana air dan alkohol tidak dapat digunakan-         PEG 6000 merupakan padatan putih yang meleleh pada 70-750C dan mengeras pada

56-630C11.  N-HPC (Nisso-HPC)

-         Larut dalam air dan pelarut organik alkohol, propilen glikol, metilen klorida, aseton dan kloroform. Jika digunakan sebagai pelarut pada granulasi basah N-HPC dilaruntukan dalam air atau alkohol.

 -         Cara:a. Melarutkan dalam air

-         N-HPC ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk kuat-         20-30% air dipanaskan sampai 600C dan N-HPC ditambahkan perlahan-lahan

sambil diaduk. Setelah itu ditambahkan sisa air. Dengan cara ini pelarutan lebih cepat.

a. Melaruntukan dalam pelarut organik  D.  Flavour(Lachman Industri)-         Digunakan untuk tablet kunyah-         Penambahan pewangi dapat dilakukan dalam keadaan kering, biasanya sebagai fasa luar,

sedangkan yang cair ditambahkan dengan menyemprotkan ke dalam massa cetak-         Flavour yang digunakan adalah bentuk flavour oil yang diabsorbsikan ke adsorben-         Jumlah yang digunakan maksimal 0,5-0,75% E. DisintegranFungsi        : untuk memecah tabletCara pakai : – saat granulasi                     - sebelum dicetak (paling baik)1.      Starch (amylum)2.      Starch 15003.      Sodium starch glycolate (primogel, explotab)

-         Pemakaian: 1-20% dengan konsentrasi optimum 4%-         Explotab tidak dapat sebagai penghancur dalam-         Mekanisme sama dengan starch secara umum, merupakan starch termodifikasi

sehingga mampu menyerap air 200-300%-         Waktu disintegrasi ditentukan pula oleh besarnya tekanan pengempaan-         Perhatian: pada suhu dan kelembaban yang tinggi dapat memperlama waktu

disintegrasi sehingga memperlambat waktu disolusi4.      Selulosa (selulosa, metilselulosa, CMC, CMC-Na, Avicel, Acdisol)

-         Acdisol merupakan ikatan silang dari CMC-Na dan sangat baik untuk digunakan sebagai disintegran karena larut air dan memiliki afinitas yang besar pada air.

Page 22: Formulas i

-         Acdisol ini digolongkan pada super disintegran. Penggunaan 2-5%.5.      Gums (agar, pectin, tragacant, guar gum)

-         Pemakaian: 1-10%-         Bukan merupakan disintegran yang baik, karena kapasitas pengembangannya yang

relatif rendah 

6.      Clays-         Pemakaian: 2-10%, sifat hilang jika digranulasi-         Bukan merupakan disintegran yang baik, karena dapat menyebabkan perubahan warna

secara keseluruhan7.      Alginat (asam alginat dan Na-alginat)

-         Pemakaian: 1-5% (asam alginat) atau 2,5-10% (Na-alginat)-         Memiliki afinitas yang besar terhadap air

 F.   Lubrikan-         Konsentrasi optimum: 1%-         Fungsi: sebagai eksipien untuk menghilangkan gesekan/friksi saat pengempaan dan

penarikan tablet ke luar cetakan-         Jenis:

a. Water soluble: banyak digunakan untuk tablet larut air seperti tablet/serbuk effervescent b. Water insoluble: paling banyak dan digunakan konsentrasi rendah

-         Mekanisme:a. Fluid type lubricant

Membentuk lapisan cair antara massa cetak dengan logam cetakan. Dapat meninggalkan noda pada tablet

a. Boundary type lubricant Dengan berinteraksi antara gugus polar lubrikan dengan molekul pada permukaan logam. Tipe ini memiliki adheren terhadap cetakan lebih baik

-         Lubrikan dapat menyebarkan tekanan saat pengempaan dan meningkatkan bobot jenis partikel secara keseluruhan

-         Semakin kecil ukuran granul, dibutuhkan lubrikan yang semakin banyak-         Secara umum lubrikan dapat memperlama waktu hancur tablet dan menurunkan kecepatan

disolusi karena sifatnya yang hidrofob-         Perhatian: aspirin tidak stabil dengan adanya senyawa alkaline, misalnya lubrikan alkalin

stearat. Penggantinya dapat digunakan talk.-         Lubrikan carbowax seringkali diberikan dalam bentuk larutan alkohol-         Ketika lubrikan ditambahkan saat granulasi, mereka akan membentuk lapisan di sekitar

granul sehingga dapat mengurangi kerusakan tablet setelah dikempa. Pembentukan lapisan ini juga akan menyebabkan tablet menjadi labih berpori, elastik, mudah melar, dan memberikan hasil tablet yang lebih besar sehingga tablet mudah pecah

-         Lubrikan seringkali ditambahkan secara kering ketika semuanya telah homogen, dan dicampur pada 2-5 menit akhir dari total waktu pencampuran 10-30 menit

-         Metode penambahan lubrikan di akhir (sebagai fasa luar-setelah granul dibentuk) memberikan hasil yang lebih baik terhadap kekerasan tablet dan kemudahannya untuk dikeluarkan dibandingkan dengan metode penambahan lubrikan saat dilakukan granulasi

Page 23: Formulas i

-         Sebagai lubrikan tunggal, Mg-lauril sulfiat pada konsentrasi yang lebih rendah dapat dikombinasi dengan Mg-stearat

 Water soluble lubricant                                   Water insoluble lubricantAsam borat                        : 1%                       Logam (Mg, Ca, Na) stearat     : ¼-2%Sodium chloride                  : 5%                       Asam stearat                      : ¼-2%DL-Leusine                        :1-5%                     Sterofex                             : ¼-2%Carbowax 4000/6000        : 1-5%                    Talk                                   : 1-5%Sodium oleat                      : 5%                       Waxes                                : 1-5%Sodium benzoat                  : 5%                       Stearowet                           : 1-5%Sodium asetat                     : 5%                       Gliseril behapte (Compritol 888):Sodium lauril sulfat              : 1-5%                    dapat pula sebagai pengikat, dapatMg-lauril sulfat                    : 1-2%                    dikombinasi dengan Mg-stearatSodium benzoat + sodium asetat: 1-5%  G. Glidan-         Secara umum, fine silica > Mg stearat > talk murni-         Talk mengandung sejumlah kecil Al silikat dan Fe. Harus hati-hati untuk zat aktif yang

penguraiannya dikatalisis oleh Fe1.      Cab-O-Sil     : 5-10%2.      Corn starch   : 5-10%3.      Aerosil          : 1-3%4.      Talk              : 5%5.      Syloid            : 0,1-0,5% H. Anti Adheren-         Yang paling baik adalah yang larut air, dan yang paling efisien adalah DL-Leusine-         Biasa digunakan pada produk yang mengandung vitamin E dosis tinggi karena cenderung

terjadi picking 1.      Talk                 : 1-5%2.      Logam stearat   : <1%3.      Cab-O-Sil        : 0,1-0,5%4.      Syloid               : 0,1-0,5%5.      Corn starch      : 3-10%6.      DL-Leusine      : 3-10%7.      Na-lauril sulfat: <1% II.3    Perkembangan Formula TabletPada bagian ini akan diterangkan pembuatan tablet dan permasalahannya. Karena umumnya bahan disini berasal dari catatan atau pengalaman, maka tidak ada pustaka pada bagian ini. Bagian ini dibuat untuk pertimbangan pemilihan metode dan formulasi teoritik, aplikasi formula teoritik, dan penanggulangan permasalahan yang mungkin terjadi pada pembuatan.I.         Granulasi Basah

1.    Zat Aktif A

Page 24: Formulas i

Fase Dalam (92%)Zat Aktif                       Sesuai dosisAmilum Kering  10% bobot totalMusilago amili   10% bobot total (atau 1/3 bobot tablet)Laktosa                        q.s Fase Luar (8%)Mg Stearat                   1%Talk                              2%Amilum kering   5%Pada tablet yang dinuat dengan menggunakan musilago amili sebagai pengikat, disolusi zat aktif dari dalam granul akan dipersulit, karena musilago amili yang sudah kering sulit ditembus sehingga disolusi zat aktif dari granul akan lebih sukses. Selain itu, pengeringan granul memerlukan waktu yang lebih lama dan memerlukan suhu pengeringan yang tinggi. Amilum harus dalam keadaan kering, jika fungsinya sebagai penghancur. Jika bercampur dengan air maka sifat penghancurnya akan berkurang. Amilum kering yang bisa digunakan adalah amprotab. Sifat dari amilum kering : kompresibilitas kecil, waktu hancur granul lama sehingga menyebabkan waktu hancur tablet menjadi lama, dan friabilitas yang jelek.

 2.  Pengikat diganti PVP untuk zat yang sukar dikompresi. PVP larut dalam air, tetapi

penguapannya akan diperlama sehingga digunakan pelarut etanol 95%. 

            Fase Dalam (92%)            Zat aktif A                    sesuai dosis            PVP                             2%Eatanol             q.sAmilum kering   10% dari bobot totalLaktosa                        q.s Fase Luar (8%)Mg Stearat                   1%Talk                              2%Amilum kering   5%

 PVP sifatnya higroskopis, sehingga dapat mengakibatkan tablet menjadi basah, tapi sebenarnya dengan 2% tidak terlalu bermasalah. Jika sedikit bermasalah dapat digunakan aerosil sebanyak 1% sehingga formula fase luar menjadi : Mg Stearat 1%, Talk 1%, Aerosil 1%, Amilum kering 5%, tapi formula ini jarang digunakan.

 3.  Amilum kering bukan penghancur FD yang baik, maka dapat ditambahkan ac-di-sol (±

3%) untuk memperbaiki waktu hancur. Tetapi karena ac-di-sol mahal harganya maka sebagai alternatif dapat digunakan starch 1500 atau primogel/eksplotab sebagai penghancur fasa luar. Formula akan menjadi :

             Fase Dalam (92%)

Page 25: Formulas i

            Zat aktif A                    sesuai dosis            PVP                             2%Eatanol             q.sAmilum kering   10% dari bobot total atauAc-di-sol                      3%Laktosa                        q.s Fase Luar (8%)Mg Stearat                   1%Talk                              2%Amilum kering   5% atau Acdisol                         3% atauEksplotab                     5% atauStarch 1500                  5% Umumnya starch 1500 dan eksplotab digunakan sebagai penghancur luar, jarang digunakan sebagai penghancur fasa dalam.

 4.  Laktosa mempunyai kompresibilitas yang buruk sehingga friabilitasnyapun buruk. Untuk

memperoleh tablet yang lebih baik, maka laktosa dapat diganti dengan avicel. Terdapat tiga jenis avicel yang sering digunakan yaitu : Avicel pH 101 (berbentuk serbuk, umumnya digunakan dalam formulasi GB), Avicel pH 102 (berbentuk granul, umumnya digunakan dalam formulasi Gkdan KL), Avicel pH 103 (berbentuk granul dengan ukuran lebih kecil dan dapat menghasilkan waktu hancur yang lebih cepat). Formula tablet akan menjadi :

 Fase Dalam (92%)            Zat aktif A                    sesuai dosis            PVP                             2%Eatanol             q.sAmilum kering   10% dari bobot total atauAc-di-sol                      3%Avicel                           q.s  Fase Luar (8%)Mg Stearat                   1%Talk                              2%Amilum kering   5% atau Acdisol                         3% atauEksplotab                     5% atauStarch 1500                  5% 

II.   Granulasi KeringDigunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab, misalnya antibiotik.

 

Page 26: Formulas i

1   Fase Dalam (97%)Zat aktif A                    sesuai dosis

     Amilum kering   10%     Laktosa                        q.s      Fase Luar (3%)     Mg stearat                    1%     Talk                              2%

             Pembuatan slug : FD + ½ FL = 97% + 1,5% = 98,5%, lalu dicetak dan dihancurkan (slug) hingga kecepatan aliran ≥4 gr/dt. Setelah jadi slug kemudian ditambahkan sisa ½ FL (1,5%)

 2.  Karena kompresibilitas laktosa buruk, maka dapat diganti dengan :

 Fase Dalam (97%)Zat aktif A                    sesuai dosis            Amilum kering  10%LHPC 21                     10%            Laktosa                        q.s

             Karena laktosa memiliki sifat aliran yang jelek, laktosa dapat diganti dengan avicel.Fase Dalam (97%)Zat aktif A                    sesuai dosis            Amilum kering  10%LHPC 21                     10%            Avicel                           q.s       

             LHPC 21 juga dapat penghancur sehingga amilum kering dapat dihilangkan. Penggunaan LHPC 21 akan meningkatkan ongkos produksi karena harga LHPC 21 mahal. LHPC 21 dapat diganti dengan eksplotab/primorgel atau starch 1500.

 Fase Dalam (97%)Zat aktif A                                sesuai dosisEksplotab/starch 1500              5%            Avicel                                   q.s

             Modifikasi fase luar hampir sama dengan modifikasi fase luar pada formulasi GB.

III.  Kempa LangsungDigunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab dan dosisnya kecil. Formulasi KL  dibatasi oleh jumlah fine (serbuk yang tidak mempunyai sifat aliran (seperti talk, mg stearat, dan zat aktif). Jumlah maksimal dari fine adalah 30%. Umumnya dosis zat aktif yang digunakan adalah dibawah 50% agar keseragaman kandungan produk akhir bagus. Jika terlalu besar sebaiknya disluging. Syarat-syarat zat aktif untuk cetak langsung adalah : mempunyai sifat aliran yang bagus, kohesif, kompresibilitas.

Page 27: Formulas i

         1.  Zat aktif A                                sesuai dosis                 Laktosa spray dried                  q.s                 Mg stearat                                1%                 Talk                                         2%                 Amilum kering              5%

 2.  Digunakan kombinasi avicel dan eksplotab. Avicel memiliki kompresibilitas yang baik,

tetapi alirannya kurang baik. Untuk memperbaik alirannya maka diguanakan eksplotab. Selain itu eksplotab berfungsi pula sebagai penghancur.

             Zat aktif A                                sesuai dosis            Avicel : Eksplotab (3:7)            q.s            Mg stearat                                1%            Talk                                         2%

3.  Digunakan kombinasi starch 1500 dan avicel (3:1) yang dikenal pula sebagai ”running powder”. Running powder ini memiliki sifat aliran dan kompresibilitas yang baik. Tapi daya hancur running powder tidak bagus, sehingga dapat ditambahkan penghancur luar seperti amilum kering, eksplotab, atau ac-di-sol.

             Zat aktif A                                sesuai dosis            Avicel : Starch 1500 (3:1)         q.sMg stearat                                1%Talk                                          2%Amilum kering               5% atau            Eksplotab                                 5% atau            Ac-di-sol                                  3%

 Contoh Perhitungan Tablet

I.    Granulasi Basah      Contoh             :  Zat aktif paracetamol 500 mg      Direncanakan bobot tablet 700 mg, dibuat 1000 tablet       Formula            : Fase Dalam (92%)

  Paracetamol                                       500       g                            Amilum 10% dari bobot tablet          70       g                            Musilago amili 10% (1/3 FD)    21,5    g                            Laktosa                                            52,5   g                                                                                          644      g                             Fase Luar (8%)                            Mg stearat                                          1%                            Talk                                                   2%                            Amilum kering                                    5%       Cara menghitung :

Page 28: Formulas i

      - Musilago amili            =  1/3 x 644 g  = 215 g      setelah dikeringkan    =  10% x 215 g  =  21,5 g      - Laktosa  =  644 – (500 + 70 + 21,5)  =  52,5 g 

Misalnya :   Granul FD yang diperoleh 600 g dengan kadar air 2%, maka untuk kadar air 0%, bobot granulnya  =  0,98 x 600  =  588 g. Jumlah tablet yang diperoleh  =  588/644 x 1000 tablet  =  913,04 tablet.

 Fase luar yang ditambahkan : Mg stearat                    1%       =  1/92 x 600 g  =    6,52  gTalk                             2%       =  2/92 x 600 g  =  13,04  gAmilum kering  5%       =  5/92 x 600 g  =  32,60  g 

Bobot tablet yang diperoleh = 600 g + 6,52 g + 13,04 g + 32,6 g                     913,04

                                               =  714,27 g 

 II.  Granulasi Kering      Contoh             : Zat A 400 mg; bobot tablet 600 mg; jumlah tablet 1000 tablet       Formula            :  Fase dalam (97%)

   Zat A                                                400      g                              Amilum 10% bobot tablet                60      g                              Laktosa                                             122      g

582            g   Fase Luar (3%)   Mg stearat     1%                                6      g   Talk              2%                               12     g 

Slug (98,5%)       Zat A                                                400      g                              Amilum                                         60      g                              Laktosa                                             122      g                           Mg stearat                                          3      g                              Talk                                                   6      g                                                                                          591      g

            Misalnya : slug yang diperoleh = 500 mg, maka sisa FL yang ditambahkan :                             Mg stearat            =  500/591 x 3             =      2,538    g                             Talk                     =  500/591 x 6             =      5,076    g                             Slug + sisa FL      =  500 g + 7,614 g       =  507,614    g            Jumlah tablet yang diperoleh      =  500/591 x 1000       =  846,024    g             Bobot tablet                             =  507,614/846,024     ≈             0,6 g 

III. Kempa Langsung

Page 29: Formulas i

      Contoh             :  Zat A 25 mg; bobot tablet 250 mg; dibuat 1000 tablet       Formula            :  Zat A                                   25      g                              Pengisi q.s                                         217,5   g                              Mg stearat (1%)                                 2,5   g                              Talk (2%)                                          5      g

                                                                                                250      g            Bahan siap dikempa menjadi tablet…..!!!!!        

BAB IIIEVALUASI TABLET

 A. Evaluasi GranulEvaluasi granul terutama dilakukan untuk formula baru atau pada modifikasi formula. Untuk formula yang sama evaluasi granul tidak perlu dilakukan. Evaluasi granul meliputi:1.   GranulometriGranulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul (penyebaran ukuran-ukuran granul). Dalam melakukan analisis granulometri digunakan susunan pengayak dengan berbagai ukuran. Mesh terbesar diletakkan paling atas dan dibawahnya disusun pengayak dengan mesh yang makin kecil. 

        Timbang 100 gr granul        Letakkan granul pada pengayak paling atas        Getarkan mesin 5-30 menit, tergantung dari ketahanan

granul pada getaran        Timbang granul yang tertahan pada tiap-tiap pengayak        Hitung persentase granul pada tiap-tiap pengayak

   Tujuan granulometri adalah untuk melihat keseragaman dari ukuran granul. Diharapkan ukuran granul tidak terlalu berbeda. Granulometri berhubungan dengan sifat aliran granul. Jika ukuran granul berdekatan, aliran akan lebih baik. Diharapkan ukuran granul mengikuti kurva distribusi normal. 2.   Bobot Jenis

a.       Bobot jenis sejatiBobot jenis sejati diukur dengan piknometer gas Beckman

Page 30: Formulas i

b.      Bobot jenis nyataKe dalam gelas takar masukkan 100 g granul . Baca volume.Bobot jenis nyata =  bobot/volume 

c.       Obat jenis nyata setelah pemampatan Ke dalam gelas takar masukkan 100 g granul. Mampatlkan 500 x dengan alat volumeter . Lihat volume setelah pemampatan.Bj nyata setelah pemampatan = bobot/volume setelah pemampatan 

                                    Pemampatan 500 x                       

BJ nyata                       BJ nyata setelah pemampatan  

3.   Kadar Pemampatan          %T =  Vo – V500                   Vo     %T  = Kadar pemampatan     Vo   = Volume sebelum pemampatan     V500 = Volume setelah pemampatan 500 x           %T < 20 atau   ^V<20 ml              granul memiliki aliran yang baik      Kadar pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai aliran. 4.   Kompresibilitas     % K= Dapt –Davc    x  100 %                     Dapt        Davc  = Berat jenis nyata sebelum pemampatan       Dapt   = Berat jenis nyata setelah pemampatan 500 x             Jika  % K  : 5 – 10 % ——–    aliran sangat baik                        11 – 20 % ——–   aliran cukup baik                     21 – 25 % ——–    aliran cukup                             >26  % ——-    aliran buruk 5.   Alirana. Metode corong           (128)/132

Mengukur kecepatan aliran 100 g granul menggunakan corong kaca dengan dimensi sesuai. Metode corong dapat dilakukan dengan 2 cara :a.           cara bebas

Page 31: Formulas i

b.             cara tidak bebas (paksa) digetarkan   Biasanya jika 100 g granul mengalir dalam 10 detik maka aliran baik. 

b. Metode sudut istirahat                                             Masukkan 100 g granul (tutup bagian bawah corong)

Tampung granul di atas kertas grafikHitung x.   Jika x =  25- 30             sangat mudah mengalir                              30- 40              mudah mengalir                              40- 45            mengalir                              >  45               kurang mengalir  

6.   Kandungan Lembab      Kandungan lembab diukur dengan pemanasan (gravimetric) menggunakan alat seperti Moisture Balance .% KB = W1/W x 100 %                                      % KB = Kandungan bobot% KL   = Wa/W1 x 100 %                                     % KL   = Kandungan lembab  Wa     = W – W1                                                   W  = bobot mula-mula                                                                         W1 = bobot setelah pengeringan  B. Evaluasi Tablet (Produk Akhir)1.   Visual /Organoleptik

a.     Rupa, dengan cara visual menggunakan loop agar permukaan tablet lebih jelas  terlihatb.    Bauc.     Rasa

 2.   Sifat fisika kimia      1. Keseragaman ukuran

a.     Keseragaman tebalb.    Keseragaman diameter

      2. Kekerasan      3. Friabilitas      4. Keragaman sediaan

a.   Keragaman bobotb.  Keseragaman kandungan

      5. Waktu hancur      6. Disolusi      7. Uji kadar zat aktif 3.   Uji Keamanan/Toksisitas       Untuk  menguji apakah ada bahan-bahan lain yang toksik dalam tablet

Page 32: Formulas i

 4.   Uji Mikrobiologi

Terutama dilakukan pada tablet yang mengandung bahan-bahan yang mudah ditumbuhi oleh mikroorganisme. Sering kali tablet bersalut lebih banyak dikontaminasi oleh bakteri disbandingkan oleh tablet tidak bersalut karena kelembaban internal tablet salut merupakan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan bakteri.Lingkungan produksi yang kurang bersih juga merupakan likungan yang sesuai untuk pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu beberapa industri memberikan persyaratan kemurnian yaitu batas angka mikroba.

 Uji Friabilitas TabletData friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman.Friabilitas diukur dengan friabilator (gambar terlampir). Prinsipnya adalah menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator selama waktu tertentu. Pada proses pengukuran friabilitas, alat diputar dengan kecepatan 25 putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4 menit. Jadi ada 100 putaran.Mula-mula tablet dibersihkan dahulu dari debunya kemudian ditimbang dengan seksama. Untuk tablet dengan bobot < 650 mg, timbang sejumlah tablet hingga beratnya mendekati 6,5 g. Untuk tablet dengan bobot > 650 mg, timbang tablet sebanyak 10 buah. Masukan seluruh tablet yang telah ditimbang ke dalam friabilator. Jalankan alat selama 4 menit. Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang dengan seksama. Hitung persentase bobot yang hilang selama pengujian. Untuk tablet yang baik (dipersyaratkan di Industri), bobot yang hilang tidak boleh lebih dari 1 %. Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang hilang terlalu besar), maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan.(USP & NF 1994) Penyimpanan TabletTablet harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan terlindung dari cahaya, lembab, gesekan dan guncangan mekanik. Kondisi penyimpanan khusus harus dicantumkan dalam etiket. Tablet harus cukup bertahan selama proses penanganan, misal pada saat pengemasan dan transportasi, tanpa harus kehilangan intregitasnya.Untuk tablet efervesen, harus disimpan pada wadah yang tertutup sangat rapat atau kemasan yang kedap terhadap lembab dan mungkin perlu ditambahkan zat adsorbent  seperti silika gel. Kondisi khusus penyimpanan dan pengemasan direkomendasikan pada monograpi masing-masing .(The International Pharmacopoeia 3rd ed Vol.4 hal 28) Uji Disolusi <1231>Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila

Page 33: Formulas i

dinyatakan dalam masing-masing monografi. Bila pada etiket dinyatakan bahwa sediaan bersalut enterik, sedangkan dalam masing-masing monografi, uji disolusi atau uji waktu hancur tidak secara khusus dinyatakan untuk sediaan bersalut enterik, maka digunakan cara pengujian untuk sediaan lepas lambat seperti yang tertera pada uji Pelepasan Obat <961>, kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi. Dari jenis alat yang diuraikan disini, pergunakan salah satu sesuai dengan yang tertera dalam masing-masing monografi. Alat 1. Alat terdiri dari sebuah wadah bertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain yang inert, suatu motor, suatu batang logam yang digerakkan oleh motor dan keranjang berbentuk silinder. Wadah tercelup sebagian di dalam suatu tangas air yang sesuai berukuran sedemikian sehingga dapat mempertahankan suhu dalam wadah pada 37º  ± 0,5 ºC selama pengujian berlangsung dan.menjaga agar gerakan air dalam tangas air halus dan tetap. Bagian dari alat, termasuk lingkungan tempat alat diletakkan tidak dapat memberikan gerakan, goncangan atau getaran signifikan yang melebihi gerakan akibat perputaran alat pengaduk. Penggunaan alat yang memungkinkan pengamatan contoh dan pengadukan selama pengujian berlangsung. Lebih dianjurkan wadah disolusi berbentuk silinder dengan dasar setengah bola, tinggi 160 mm hingga 175 mm, diameter dalam 98 mm hingga 106 mm dan kapasitas nominal 1000 ml. Pada bagian atas wadah ujungnya melebar, untuk mencegah penguapan dapat digunakan suatu penutup yang pas. Batang logam berada pada posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm pada tiap titik dari sumbu vertikal wadah berputar dengan halus dan tanpa goyangan yang berarti. Suatu alat pengatur kecepatan digunakan sehingga memungkinkan untuk memilih kecepatan putaran yang dikehendaki dan mempertahankan kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi dalam batas lebih kurang 4%.Komponen batang logam dan keranjang yang me-rupakan bagian dari pengaduk terbuat dari baja tahan karat tipe 316 atau yang sejenis sesuai dengan spesifi-kasi pada Gambar 1. Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, gunakan kasa 40 mesh. Dapat juga digunakan keranjang berlapis emas setebal 0,0001 inci (2,5 µm). Sediaan dimasukkan ke dalam keranjang yang kering pada tiap awal pengujian. Jarak antara dasar bagian dalam wadah dan keranjang adalah 25 mm ± 2 mm selama pengujian berlangsung. Alat 2. Sama seperti Alat 1, bedanya pada alat ini digunakan dayung yang terdiri dari daun dan batang sebagai pengaduk. Batang berada pada posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih dan 2 mm pada setiap titik dari sumbu vertikal wadah dan berputar dengan halus tanpa goyangan yang berarti. Daun melewati diameter batang sehingga dasar daun dan batang rata. Dayung memenuhi spesifikasi pada Gambar 2. Jarak 25 mm ± 2 mm antara daun dan bagian dalam dasar wadah dipertahankan selama pengujian berlangsung. Daun dan batang logam yang merupakan satu kesatuan dapat disalut dengan suatu penyalut inert yang sesuai. Sediaan dibiarkan tenggelam ke dasar wadah sebelum dayung mulai berputar. Sepotong kecil bahan yang tidak bereaksi seperti gulungan kawat berbentuk spiral dapat digunakan untuk mencegah mengapungnya sediaan. Uji kesesuaian alat Lakukan pengujian masing-masing alat menggunakan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis disintegrasi dan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis bukan disintegrasi sesuai dengan kondisi percobaan yang tertera. Alat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam rentang yang diperbolehkan seperti yang tertera dalam sertifikat dari kalibrator yang bersangkutan.

Page 34: Formulas i

 Media disolusi Gunakan pelarut seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Bila Media disolusi adalah suatu larutan dapar, atur pH larutan sedemikian hingga berada dalam batas 0,05 satuan pH yang tertera pada masing-masing monografl. [Catatan Gas terlarut dapat membentuk gelcmbung yang dapat merubah hasil pengujian. Oleh karena itu, gas terlarut harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum pengujian dimulai.] Waktu Bila dalam spesifikasi hanya terdapat satu waktu, pengujian dapat diakhiri dalam waktu yang lebih singkat bila persyaratan jumlah minimum yang terlarut telah dipenuhi. Bila dinyatakan dua waktu atau lebih, cuplikan dapat diambil hanya pada waktu yang ditentukan dengan toleransi ± 2%. Prosedur untuk kapsul, tablet tidak bersalut dan tablet bersalut bukan enterik Masukkan sejumlah volume Media disolusi seperti yang tertera dalam masing-masing monografi ke dalam wadah, pasang alat, biarkan Media disolusi hingga suhu 37º ± 0,5º, dan angkat termometer. Masukkan 1 tablet atau 1 kapsul ke dalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan yang diuji dan segera jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan atau pada tiap waktu yang dinyatakan, ambil cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan Media disolusi dan bagian atas dari keranjang berputar atau daun dari alat dayung, tidak kurang 1 cm dari dinding wadah. Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Lanjutkan pengujian terhadap bentuk sediaan tambahan.

Bila cangkang kapsul mengganggu. penetapan, keluarkan isi tidak kurang dari 6 kapsul sesempuma mungkin, larutkan cangkang kapsul dalam sejumlah volume Media disolusi seperti yang dinyatakan. Laku kan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Buat koreksi seperlunya. Faktor koreksi lebih besar 25% dari kadar pada etiket tidak dapat diterima. Interpretasi Kecuali dinyatakan lain dalam ma sing-masing monografi, persyaratan dipenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji sesuai dengan tabel penerimaan. Lanjutkan pengujian sampai tiga tahap kecuali bila hasil pengujian meme nuhi tahap S atau S. Harga Q adalah jumlah zat aktif yang terlarut seperti yang tertera dalam masing-masing monografi, dinyatakan dalam persentase kadar pada etiket, angka 5% dan 15% dalam tabel adalah persentase kadar pada etiket, dengan demikian mempunyai arti yang sama dengan Q. Tabel Penerimaan

Tahap 

Jumlah yang diuji

Kriteria Penerimaan 

S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5%S2

  S3

6  12 

Rata-rata dari 12 unit (S1 +S2) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q -15%Rata-rata dari 24 unit (S1 + S2+ S3) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari Q -15% dan tidak satu unit pun yang lebih kecil dari Q – 25%.

  Uji Waktu Hancur Tablet Dan Kapsul

Page 35: Formulas i

Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet isap atau dikunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas di antara periode pelepasan tersebut. Tetapkan jenis sediaan yang akan diuji dari etiket serta dari pengamatan dan gunakan prosedur yang tepat untuk 6 unit sediaan atau lebih.

Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sedia an atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul yang tidak larut. Alat

Alat terdiri atas suatu rangkaian keranjang, gelas piala berukuran 1000 ml, termostat untuk memanaskan cairan media antara 35º hingga 39º dan alat untuk menaikturunkan keranjang dalam cairan media pada frekuensi yang tetap antara 29 kali hingga 32 kali per menit melalui jarak tidak kurang dari 5,3 cm dan tidak lebih dari 5,7 cm. Volume cairan dalam wadah sedemikian sehingga pada titik tertinggi gerakan ke atas, kawat kasa berada paling sedikit 2,5 cm di bawah permukaan cairan dan pada gerakan ke bawah ber-jarak tidak kurang dari 2,5 cm dari dasar wadah. Waktu yang diperlukan bergerak ke atas adalah sama dengan waktu yang diperlukan untuk bergerak ke bawah dan perubahan pada arah gerakan merupakan perubahan yang halus, bukan gerakan yang tiba-tiba dan kasar. Rangkaian keranjang bergerak vertikal sepanjang sumbunya, tanpa gerakan horizontal yang berarti atau gerakan sumbu dari posisi vertikalnya. 

Rangkaian keranjang Rangkaian keranjang terdiri atas 6 tabung transparan yang kedua ujungnya terbuka, masing-masing dengan panjang 7,75 cm ± 0,25 cm, diameter dalam lebih kurang 21,5 mm dan tebal dinding lebih kurang 2 mm, tabung-tabung ditahan pada posisi vertikal oleh dua lempengan plastik, masing-masing dengan diameter 9 cm, tebal 6 mm, dengan enam buah lubang, masing-masing berdiameter lebih kurang 24 mm dan berjarak sama dari pusat lempengan maupun antara lubang satu dengan lainnya. Pada permukaan bawah lempengan dipasang suatu kasa baja tahan karat berukuran 10 mesh nomor 23 (0,025 inci). Bagian-bagian alat dirangkai dan dikencangkan oleh tiga buah baut melalui kedua lempengan plastik. Suatu alat pengait dipasang pada alat yang menaikturunkan rangkaian keranjang me lalui satu titik pada sumbunya, digunakan vntuk menggantungkan rangkaian keranjang.

Rancangan rangkaian keranjang dapat sedikit berbeda asalkan spesifikasi tabung kaca dan ukuran kasa dipertahankan.

Cakram Tiap tabung mempunyai cakram berbentuk silinder dengan perforasi, tebal 9,5 mm ± 0,15 mm dan diameter 20,7 mm ± 0,15 mm. Cakram dibuat dari bahan plastik transparan yang sesuai, mempunyai bobot jenis antara 1,18 hingga 1,20. Terdapat lima lubang berukuran 2 mm yang tembus dari atas ke bawah, salah satu lubang melalui sumbu silinder, sedangkan lubang lain paralel terhadapnya dengan radius jarak 6 mm. Pada sisi silinder terdapat 4 lekukan dengan jarak sama berbentuk V yang tegak lurus terhadap ujung silinder. Ukuran tiap lekukan sedemikian hingga bagian yang terbuka pada dasar silinder luasnya 1,60 mm persegi dan pada bagian atas silinder lebar 9,5 mm dan dalam 2,55 mm. Seluruh permukaan cakram licin.

 

Page 36: Formulas i

ProsedurTablet tidak bersalut Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang,

masukkan satu cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan air bersuhu 37º ± 2º sebagai media kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Pada akhir batas waktu seperti yang tertera dalam monografi, angkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.

Tablet bersalut bukan enterik Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, bila tablet mempunyai penyalut luar yang dapat larut, celupkan keranjang dalam air pada suhu kamar selama 5 menit. Kemudian masukkan cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan cairan lambung buatan LP bersuhu 37º  ± 2º sebagai media. Setelah alat dijalankan telama 30 menit, angkat keranjang dan amati semua tablet. Bila tablet tidak hancur sempurna, ganti dengan cairan usus buatan LP bersuhu 37º ± 2º dan teruskan pengujian hingga jangka waktu keseluruhan, termasuk pencelupan dalam air dan cairan lambung buatan LP adalah sama dengan batas waktu yang di nyatakan dalam masing-masing monografi ditambah 30 menit, angkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.

Tablet salut enterik Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, bila tablet mempunyai penyalut luar yang dapat larut, celupkan keranjang dalam air pada suhu kamar selama 5 menit. Tanpa menggunakan cakram jalankan alat, gunakan cairan lambung buatan LP bersuhu 37º ± 2º  sebagai media. Setelah alat dijalankan selama satu jam, angkat keranjang dan amati semua tablet: tablet tidak hancur, refak atau menjadi lunak. Kemudian masukkan satu cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan cairan usus buatan LP bersuhu 37º ± 2º  sebagai media selama jangka waktu 2 jam ditambah dengan batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing mono grafi atau bila dalam monografi dinyatakan hanya tablet salut enterik, maka hanya selama batas waktu yang dinyatakan.dalam monografi. Ajigkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.

Tablet bukal Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Tablet tidak bersalut, tanpa menggunakan cakram. Setelah 4 jam, angkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sem purna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.

Tablet sublingual Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Tablet iidak bersalut, tanpa menggunakan cakram. Amati tablet dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing mono grafi: semua tablet harus hancur. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.

Kapsul gelatin keras Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Tablet tidak bersalut, tanpa menggunakan cakram. Sebagai pengganti cakram digunakan suatu kasa berukuran 10 mesh seperti yang diuraikan pada rangkaian keranjang, kasa ini ditempatkan pada permukaan lempengan atas dari rangkaian keranjang. Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi, semua kapsul harus hancur, kecuali bagian dari

Page 37: Formulas i

cangkang kapsul. Bila 1 tablet atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul lainnya: tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna.

Kapsul gelatin lunak Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Kapsul gelatin keras.

BAB IVCONTOH TABLET

  

Daftar Tablet pada USP 26 2003 Acepromazine maleate, 15Acetaminophen, Acetazolamide, 41Acetohexamide, 43Acetohydroxamide acid, 44Acyclovir, 50Albendazole, 54Albuterol, 56Allopurinol, 64Alprazolam, 66Alumina,Aminobenzoate potassium, 117Aminocarproic acid, 120Aminoglutethimide 122Aminopentamide sulfate, 124Aminophylline, 127Aminosalicylate sodium, 128Amiosalycylic acid, 130Amitriptyline HCl, 133Amodiaquine HCl, 138Amoxicillin, 142Ampicillin, 150Anileridine HCl, 156Apomorphine HCl, 166Ascorbic acid, 171Asian ginseng, 2762Aspirin, 175Astemizole, 185Atenolol, 186Atropine sulfate, 193Azatadine maleate, 197Azathioprine, 198 

Page 38: Formulas i

Bacampicillin HCl, 204Baclofen, 209Barium hydroxide lime sulfate, 212Bendroflumethiazide, 216Benztropine mesylate, 228Bethametasone, 234Betaxolol, 244Bethanecol chloride, 245Biperiden HCl, 250Bisacodyl, 252Bromocriptine mesylate, 268Bromopheniramine maleate, 272Bumetadine, 275Bupropion HCl, 280Buspirone HCl, 282Busulfan, 283Butabarbital sodium, 286Butalbital, Caffeine, Calcium, 299, 302, 309, 311, 314Captopril, 320Carbamazepine, 324Carbidopa, 329Carbinoxamine maleate, 330Carboxymethylcellulose sodium, 343Corisoprodol, 341Carteolol HCl, 345Cascara, 348Cefaclor, 352Cefadroxil, 354Cefixime, 362Cefpodoxime proxetil, 380Cefprozil, 381Cephalexine, 396Cepharadine, 402Chlorambucil, 406Chloramphenicol, 409Chlordiazepoxide, 415Chloroquine phosphate, 424Chlorothiazide, 426Chlorpeniramine maleate, 430Chlorpromazine HCl, 436Chlorpropamide, 437Chlorthalidone, 441Chlorzoxazone, 442

Page 39: Formulas i

Cimetidine, 454Ciprofloxacin, 460Clarithromycin, 466Clemastine fumarate, 468Clomiphene citrate, 485Clonazepam, 488Clonidine HCl, 489Clozapine, 500Codein, 507, 508Colchicine, 509Cortisone acetate, 518Cyclizine HCl, 526Cyclobenzaprine HCl, 527Cyclophosphamide, 530Cyproheptadine HCl, 536 Dapsone, 543Dehydrocholic acid, 547Demeclocycline HCl, 550Desipramine HCl, 552Dexchlorpheniramine maleate, 570Dextroamphetamine sulfate, 578Diazepam, 589Dichlorpenamide, 594Diclofenac sodium, 596Dicyclomine HCl, 599Diethylcarbamazine citrate, 602Diethyl propion HCl, 604Diethyl stilbestrol, 605Diflunisal, 609Digitalis, 611Digoxin, 616Dihydrotachisterol, 621Dihydroxyalumunium Na-carbonat, 624Diltiazem HCl, 628Dimenhydrinace, 630Diphenhydramine, 638Diphenoxylate, 641Dipyridamole, 645Dirithromycin, 646Disulfiram, 649Divalproex sodium, 650Docusate sodium, 658Doxycycline hydate, 670Doxylamine succinate, 672Dydrogestrone, 677

Page 40: Formulas i

Dyphylline, 679 Enalapril maleate, 700Ephedrine, 1806Ergocalciterol, 717Ergoloid mesylate, 720Ergonovine maleate, 722Ergotamine tartrate, 725Erythromycin, 731Estrogen, 748Estropipate, 753Ethacrinic acid, 755Ethambutol HCl, 756Ethynil estradiol, 759Ethionamide, 760Ethotoin, 764Ethynodiol diacetate, 765Etidronate disodium, 768Etodolac, 770 Famotidine, 775Fenoprofen calcium, 780Ferrous sulfate, 788Finasteride, 791Flecainide acetate, 793Fludrocortisone acetate, 796Fluoxetine, 817Fluoxymesterone, 819Fluphenazine HCl, 823Flurbiprofen, 828Folic acid, 832Furozolidone, 836Furosemide, 839 Gemfibrozil, 850Glipizide, 859Glucosamine, 2765Glyburide, 866Glycopirrolate, 870Griseofulvin, 877Guaifenesine, 880Guanabenz acetate, 886Guanadrel sulfate, 886Guanathidine monosulfate, 888Guanfacine, 890 

Page 41: Formulas i

Haloperidol, 894Hydralazine HCl, 909Hydrochlorthiazide, 910Hydrocodone bitartrate, 912Hydrocortisone, 916Hydroflumethiazide, 926Hydromorphone HCl, 928Hydroxychloroquine sulfate, 932Hydroxyzine HCl, 937Hyoscyamine, 940 Ibuprofen, 947Imipramine HCl, 958Indapamide, 961Iodoquinol, 995Iopanoic acid, 1000Isoniazide, 1026Isopropamide iodide, 1027Isosorbide dinitrate, 1037Isoxsuprine HCl, 1042 Ketoconazole, 1047Ketorolac thromethamine, 1050 Labetalol HCl, 1053Letrozole, 1061Leucovorin calcium, 1063Levamisole HCl, 1065Levocarnithine, 1069Levodopa, 1071Levonogestrel, 1072Levorphanol tartrate, 1074Liothyronine sodium, 1085Liotrix, 1068Lisinopril, 1087Lithium carbonate, 1089Loperamide HCl, 1093Lorazepam, 1098Lovastatin, 1100 Magaldarate, 1106Magnesia, 1109Magnesium trisilikat, 1120Maprotiline HCl, 1128Mazindol, 1129Mebendazole, 1132

Page 42: Formulas i

Mecamylamine HCl, 1134Meclizine HCl, 1136Medroxyprogesterone acetate, 1140Megestrole acetate, 1143Melphalan, 1144Menadiol sodium diphosphate, 1146Meperidine HCl, 1152Mephenytoin, 1153Mephobarbital, 1154Meprobamate, 1158Mercaptopurine, 1159Mesolamine, 1165Mesoridazine besylate, 1167Mestranol, 1168Metaproterenol sulfate, 1172Methadone HCl, 1177Methamphetamine HCl, 1178Methazolamide, 1179Methdilazine HCl, 1181Methenamine, 1183Methimazole, 1186Methocarbamol, 1188Methotrexate, 1191Methyclothiazide, 1196Methylcellulose, 1200Methyldopa, 1201Methylergonovine maleate, 1207Methylpenidate HCl, 1208Methylprednisolone, 1210Methyltestosterone, 1215Methysergide maleate, 1216Metoclopramide, 1219Metolazone, 1220Metoprolol tartrate, 1223Metronidazole, 1228Metyrapone, 1229Minicycline HCl, 1240Minoxidil, 1241Mitotane, 1243Molindone HCl, 1245Moricizine HCl, 1253 Nadolol, 1260Nafcillin sodium, 1263Nalidixic acid, 1266Naltrexone HCl, 1269

Page 43: Formulas i

Naproxen, 1274Niacin, 1305Niacinamide, 1306Nifedipine, 1313Nitrofurantoin, 1317Nitroglycerin, 1321Norethindrone, 1328Norfloxacin, 1335Norgestrel, 1337Nystatin, 1343 Oxandrolone, 1358Oxazepam, 1359Oxprenolol HCl, 1361Oxtriphylline, 1362Oxybutynin chloride, 1366Oxycodone HCl, 1368Oxymetholone, 1376Oxytetracycline, 1379 Pancreatin, 1391Pancrealipase, 1394Papaverine HCl, 1396Paramethasone acetate, 1398Penbutolol sulfate, 1403Penicillamine, 1406Penicillin, 1413Pergolide, 1436Perphenazine, 1439Phenazopyridine HCl, 1443Phendimetrazine tartrate, 1444Phenelzine sulfate, 1446Phenmetrazine HCl, 1447Phenobarbital, 1449Phentermine HCl, 1454Phenylbutazone, 1458Phenylpropanolamine HCl, 1464Phenytoin, 1467Phytonadione, 1476Pimozide, 1480Pindolol, 1482Piperazine citrate, 1486Praziquantel, 1524Prednisolone, 1529Prednisone, 1536Primaquine phosphate, 1538

Page 44: Formulas i

Primadone, 1539Probenecide, 1541Probucol, 1543Procainamide HCl, 1545Prochlorperazine maleate, 1553Procyclidine HCl, 1554Promazine HCl, 1560Promethazine HCl, 1562Propantheline bromide, 1565Propoxyphene napsylate, 1574Propranolol HCl, 1579Propylthiouracil, 1585Protriptyline HCl, 1588Pyrazinamide, 1596Pyridostigmine bromide, 1598Pyridoxine HCl, 1600Pyrilamine maleate, 1601Pyrimetamine, 1602Pyrvinium pamoate, 1604 Quazepam, 1604Quinidine sulfate, 1609Quinin sulfate, 1612 Ranitidine, 1618Rauwolfia serpentina, 1621Repaglinide, 1642Reserpine, 1627Riboflavine, 1637Ritrodine HCl, 1653 Saccharin sodium, 1658Salsalate, 1663Scopolamine HBr, 1670Selegiline HCl, 1674Sennosides, 1679Simethicone, 1682Simvastatin, 1684Sodium bicarbonate, 1690Sodium chloride, 1693Sodium fluoride, 1696Sodium salicylate, 1705Sucralfate, 1719Sulfadiazine, 1729Sulfadimethoxine, 1732Sulfamethizole, 1736

Page 45: Formulas i

Sulfametoxazole, 1737Sulfapyridine, 1741Sulfasalazine, 1743Sulfinpyrazone, 1745Sulfisoxazole, 1745Sulindac, 1747 Tamoxifen citrate, 1755Terbutaline sulfate, 1776Testolactone, 1780Theopylline, 1805Thiabendazole, 1811Thiamine HCl, 1815Thiethylperazine maleate, 1818Thioguanine, 1821Thioridazine HCl, 1825Thyroid, 1831Timolol maleate, 1840Tocainide HCl, 1850Tolazamide, 1851Tolbutamide, 1854Tolmetin sodium, 1855Trazodone HCl, 1859Triamcinolone, 1863Triazolam, 1874Trichlormethiazide, 1876Trifluoperazine HCl, 1882Triflupromazine HCl, 1885Trihexyphenidyl HCl, 1888Trimeperazine tartrate, 1891Trimethoprim, 1893Trioxsalem, 1895Triprolidine HCl, 1898Trisulfapyrimidines, 1901 Ubidecarenone, 2854Ursodiol, 1914 Valerian, 2856Verapamil HCl, 1925 Warfarin sodium, 1938 Zalcitabine, 1950Zidovudine, 1953 

Page 46: Formulas i

 Daftar Tablet pada BP 2001

 Acebutolol, 1827 Acenocoumarol /Nicoumalone, 1828Acetazolamide, 1828Aciclovir, 1832 Aciclovir , Dispersible, 1833Alimemazine /Trimeprazine, 1837 Allopurinol, 1837 Aloxiprin, 1839 Aluminium Hydroxide, 1842 Amiloride, 1843 Aminoglutethimide, 1844 Aminophylline, 1845 Amiodarone, 1847 Amitriptyline, 1847 Ascorbic Acid, 1858 Aspirin and Caffeine, 1860 Aspirin, 1858 Aspirin , Dispersible, 1858Aspirin , Effervescent Soluble, 1859Aspirin , Enteric-coated, 1859Atenolol, 1862 Atropine, 1864 Azapropazone, 1865 Azathioprine, 1866  Baclofen, 1867 Bendroflumethiazide /Bendrofluazide, 1872 Benorilate, 1874 Benzatropine, 1875 Betamethasone Sodium Phosphate, 1887 Betamethasone, 1886 Bisacodyl, 1889 Bromocriptine, 1893 Brompheniramine, 1893 Bumetanide, 1895 Bumetanide and Slow Potassium, 1896 Busulfan, 1899  Calcium and Colecalciferol, 1902 Calcium and Ergocalciferol, 1903 Calcium Carbonate , Chewable, 1904Calcium Folinate, 1905 Calcium Gluconate, 1907

Page 47: Formulas i

Calcium Gluconate , Effervescent, 1907Calcium Lactate, 1908 Captopril, 1909 Carbamazepine, 1910 Carbimazole, 1911 Cascara, 1914 Cefaclor , Slow, 1916Cefalexin, 1920 Cefuroxime Axetil, 1927 Chlorambucil, 1929 Chlordiazepoxide Hydrochloride, 1933 Chloroquine Phosphate, 1937 Chloroquine Sulphate, 1938 Chlorphenamine /Chlorpheniramine, 1941 Chlorpromazine, 1942 Chlorpropamide, 1943 Chlortalidone, 1944 Choline Theophyllinate, 1946 Cimetidine, 1949 Ciprofloxacin, 1950 Clemastine, 1954 Clomifene, 1962 Clonidine, 1964 Co-amilofruse, 1968 Co-amilozide, 1970 Co-amoxiclav, 1971 Co-beneldopa , Dispersible, 1973Co-careldopa, 1974 Co-codamol, 1975 Co-codaprin, 1976 Co-codaprin , Dispersible, 1977Co-dergocrine, 1980 Co-dydramol, 1982 Co-magaldrox, 1990 Co-proxamol, 1990 Co-tenidone, 1992 Co-triamterzide, 1993 Co-trimoxazole, 1996 Co-trimoxazole , Dipersible, 1996Co-trimoxazole , Paediatric, 1997Codeine Phosphate, 1980 Colchicine, 1985 Colecalciferol, 1985 Colistin, 1989 Cortisone, 1991 Cyanocobalamin, 1999

Page 48: Formulas i

Cyclizine, 2000 Cyclopenthiazide, 2000 Cyclophosphamide, 2002 Cyproheptadine, 2002 Cyproterone, 2003  Dapsone, 2006 Desipramine, 2008 Dexamethasone, 2009 Dexamfetamine, 2010 Dextromoramide, 2012 Diazepam, 2015 Diazoxide, 2016 Dichlorophen, 2016 Diclofenac, 2018 Diclofenac , Slow, 2018Dicycloverine /Dicyclomine, 2020 Diethylstilbestrol, 2021 Diflunisal, 2023 Digitoxin, 2024 Digoxin, 2025 Dihydrocodeine, 2027 Diloxanide, 2027 Dimenhydrinate, 2028 Dipipanone and Cyclizine, 2030 Dipyridamole, 2031 Disulfiram, 2034 Docusate, 2041 Domperidone, 2042 Dosulepin /Dothiepin, 2045 Doxycycline , Dispersible, 2049Droperidol, 2051 Dydrogesterone, 2052  Ephedrine Hydrochloride, 2056 Ergocalciferol, 2057 Ergometrine, 2059 Ergotamine Sublingual, 2059 Erythromycin Ethyl Succinate, 2063 Erythromycin Stearate, 2064 Erythromycin, 2062 Estropipate, 2065 Ethambutol, 2067 Ethinylestradiol, 2067 Etodolac, 2070  

Page 49: Formulas i

Famotidine, 2072 Fenbufen, 2076 Fenoprofen, 2076 Ferrous Fumarate and Folic Acid, 2080 Ferrous Fumarate, 2080 Ferrous Gluconate, 2081 Ferrous Sulphate, 2082 Ferrous Sulphate , Prolonged-release, 2082Flavoxate, 2082 Flecainide, 2084 Flucytosine, 2088 Fludrocortisone, 2088 Fluphenazine, 2099 Flurbiprofen, 2102 Fluvoxamine, 2104 Folic Acid, 2105 Fosfestrol, 2108 Furosemide /Frusemide, 2111  Gemfibrozil, 2115 Glibenclamide, 2119 Gliclazide, 2120 Glipizide, 2121 Gliquidone, 2121 Glyceryl Trinitrate, 2125 Griseofulvin, 2128 Guanethidine, 2129  Haloperidol, 2139 Hydralazine, 2143 Hydrochlorothiazide, 2143 Hydroflumethiazide, 2153 Hydrotalcite, 2154 Hydroxychloroquine, 2156 Hyoscine Butylbromide, 2157 Hyoscine, 2159  Ibuprofen, 2162 Imipramine, 2164 Indoramin, 2165 Inositol Nicotinate, 2166 Iopanoic Acid, 2176 Isoniazid, 2183 Isosorbide Dinitrate, 2185 Isosorbide Mononitrate, 2186 Isradipine, 2189

Page 50: Formulas i

 Labetalol, 2194 Levodopa, 2198 Levonorgestrel and Ethinylestradiol, 2198 Levothyroxine /Thyroxine, 2199 Liothyronine, 2204 Lisinopril, 2206 Lithium Carbonate, 2207 Lithium Carbonate , Slow, 2207Lofepramine, 2208 Loprazolam, 2210 Lorazepam, 2212 Lormetazepam, 2212  Magnesium Trisilicate , Compound, 2219Mebeverine, 2222 Megestrol, 2223 Melphalan, 2226 Menadiol Phosphate, 2228 Meptazinol, 2230 Mepyramine, 2230 Mercaptopurine, 2231 Metformin, 2231 Methadone, 2234 Methotrexate, 2235 Methylcellulose, 2236 Methyldopa, 2237 Methylphenobarbital, 2238 Methylprednisolone, 2239 Methysergide, 2240 Metoclopramide, 2242 Metoprolol Tartrate, 2244 Metronidazole, 2247 Mianserin, 2249 Minocycline, 2251 Mitobronitol, 2253 Morphine, 2256 Morphine Sulphate , Prolonged-release, 2257Moxisylyte /Thymoxamine, 2258  Nabumetone, 2259 Nalidixic Acid, 2260 Naproxen, 2264 Neomycin, 2266 Neostigmine, 2268 Niclosamide, 2268

Page 51: Formulas i

Nicotinamide, 2269 Nicotinic Acid, 2269 Nicotinyl Alcohol, 2270 Nimodipine, 2272 Nitrazepam, 2274 Nitrofurantoin, 2275 Norethisterone, 2276 Norfloxacin, 2277 Nortriptyline, 2279 Nystatin, 2280  Orciprenaline, 2285 Orphenadrine Hydrochloride, 2287 Oxazepam, 2287 Oxprenolol, 2287 Oxybutynin, 2288 Oxymetholone, 2289 Oxytetracycline, 2291  Pancreatin, 2293 Paracetamol, 2296 Paracetamol , Dispersible, 2296Paracetamol , Soluble, 2297Penicillamine, 2299 Pentazocine, 2303 Pentobarbital, 2303 Perphenazine, 2307 Pethidine, 2309 Phenelzine, 2309 Phenindione, 2310 Phenobarbital Sodium, 2311 Phenobarbital, 2311 Phenoxymethylpenicillin, 2313 Phenytoin, 2317 Phytomenadione, 2319 Pimozide, 2320 Pindolol, 2321 Piperazine Phosphate, 2323 Pizotifen, 2325 Poldine, 2326 Polythiazide, 2327 Potassium Chloride , Effervescent, 2330Potassium Chloride , Slow, 2330Potassium Iodate, 2332 Prazosin, 2333 Prednisolone, 2335

Page 52: Formulas i

Prednisolone , Enteric-coated, 2336Primidone, 2338 Probenecid, 2339 Procainamide, 2340 Prochlorperazine Buccal, 2345 Prochlorperazine, 2344 Procyclidine, 2346 Proguanil, 2346 Promazine, 2349 Promethazine Hydrochloride, 2350 Promethazine Teoclate, 2351 Propantheline, 2352 Propranolol, 2353 Propylthiouracil, 2354 Protriptyline, 2355 Pseudoephedrine, 2356 Pyrazinamide, 2356 Pyridostigmine, 2357 Pyridoxine, 2357 Pyrimethamine, 2358  Quinidine Sulphate, 2359 Quinine Bisulphate, 2360 Quinine Sulphate, 2361  Ranitidine, 2364 Ritodrine, 2367  Salbutamol, 2372 Selegiline, 2374 Senna, 2377 Sodium Bicarbonate , Compound, 2381Sodium Chloride, 2384 Sodium Citrate, 2385 Sodium Fluoride, 2389 Sodium Valproate, 2396 Sodium Valproate , Enteric-coated, 2396Sotalol, 2400 Spironolactone, 2402 Stanozolol, 2404 Sulindac, 2409 Sulfasalazine, 2407 Sulfinpyrazone, 2408 Sulpiride, 2410  Tamoxifen, 2412

Page 53: Formulas i

Temazepam, 2415 Tenoxicam, 2416 Terbutaline, 2417 Terfenadine, 2419 Tetracycline, 2424 Thiamine, 2425 Thioridazine, 2427 Tiabendazole, 2428 Timolol, 2429 Tioguanine, 2431 Tocopheryl Succinate , Alpha, 2433Tolazamide, 2433 Tolbutamide, 2434 Tranexamic Acid, 2435 Tranylcypromine, 2436 Triamcinolone, 2440 Trifluoperazine, 2441 Trihexyphenidyl /Benzhexol, 2442 Trimethoprim, 2443 Trimipramine, 2443 Triprolidine, 2444  Ursodeoxycholic Acid, 2447  Verapamil, 2450 Verapamil , Prolonged-release, 2450Vigabatrin, 2451  Warfarin, 2456  Zuclopenthixol, 2462   Daftar Tablet pada Codex Acetazolamide 708Acetylcysteine 710Acyclovir 711Allopurinol 716Aminophlline 721Amitriptyline 725Ammonium Chloride 727Amoxycillin 728Amphotericin 731Ampicillin 733Apomorphine 739

Page 54: Formulas i

Aspirin 741Atenolol 747Atropine 748Azathioprine 751 Baclofen 753Benzylpenicillin 760Betamethasone 765 Caffeine 771Captopril 772Carbamazepine 774Cefuroxime 779Cephalexin 780Chlorambucil 785Chlorampenicol 786Chlordiazepoxide 790Chlormethiazole 792Chloroquine 794Chlorpheniramine 797Chlorpromazine 799Chlorthalidone 802Cimetidine 803Codeine 813Cortisone 817Cyclophosphamide 819 Dapsone 823Dexamethasone 824Diazepam 830Diclofenac 835Diethylcarbamazine 839Diethylpropion 839Digoxin 840Doxycycline 850 Ergometrine 852Ergotamine 854Erythromycin 855Ethacrynic acid 861Ethinyloestradiol 863 Fenoprofen 864Ferrous salts 866Fludrocortisone 870Fluphenazine 871

Page 55: Formulas i

Folic acid 873Furosemide 875 Glibenclamide 882Glyceryl trinitrate 884Griseofulvin 888 Haloperidol 892Hydralazine 897Hydrochorothiazide 899Hydrocortisone 901 Ibuprofen 908Imipramine 911Isoniazid 928Isosorbide 931 Ketoprofen 933 Levodopa 96Lithium salts 940Lorazepam 942 Meprobamate 945Mesalazine 946Methadone 947Methotrexate 949Methyldopa 952Methylprednisolone 953Metoclopramide 956Metronidazole 959Miconazole 964Morphine 966 Naproxen 971Nifedipine 975Nitrazepam 979Nitrofurantoin 980Norethisterone 983Nystatin 984 Orphenadrine 986 Paracetamol 987Pethidine 993Phenobarbitone 994

Page 56: Formulas i

Phenoxymethylpenicillin 998Phenytoin 1001Piperazin 1008Piroxicam 1010Prednisolone 1013Primidone 1018Prochorperazine 1020Promethazine 1022Propanolol 1025 Quinidine 1029Quinine 1032 Ranitidine 1034Riboflavine 1037 Salbutamol 1041Sodium valproate 1046Spironolactone 1046Sulphadimidine 1049Sulphamethoxazole 1051 Tamoxifen 1055Tetracycline 1062Theophylline 1067Thyroxine 1073Timolol 1074Tolbutamide 1076Triamcinolone 1078Trimethoprim 1082 Verapamil 1083  Daftar Tablet pada FI IV Aloksiprin 76Alopurinol 74Alprazolam 80Alprenolol hidroklorida 82Amfetamin sulfat 100Amilorida hidroklorida 89Aminofilin 91Ampisilin 105Antalgin 538Asam aminokaproat 36

Page 57: Formulas i

Asam asetilsalisilat 32Asam asetilsalisilat didapar 33Asam askorbat 39Asam folat 42Asam nalidiksat 45Asetaminofen 650Asetazolamida 25Asetosal 32Atenolol 115Atropine sulfat 116Azatioprin 121 Besi (II) fumarat 379Betametason 136Bisakodil 146Bromokriptin mesilat 151 Dusulfan 156Dapson 278Deksametason 288Diazepam 304Dietilkarbamazin sitrat 302Difenhidramin teoklat 325Digitalis 315Digitoksin 316Digoksin 319Diltiazem hidroklorida 323Dimenhidrinat 325Dipiridamol 332 Efedrin hidroklorida 350Efervesen asam asetilsalisilat 35Ekstrak beladon 127Ergometrin maleat 354Ergonovin maleat 354Eritromisin 358Eritromisin etilsuksinat 359Eritromisin stearat 359Etambutol hidroklorida 62 Fenfluramin hidroklorida 374Fenobarbital 660Fenoksimetilpenisilin 665Fitonadion 674Furosemida 402 

Page 58: Formulas i

Glibenklamida 411Griseofulvin 420Guaifenesin 422 Haloperidol 425Hidroklortiazida 434Hiosin hrobromida 445 Ibuprofen 445Isoniazid 473Kalsium laktat 165Karbamazepin 170Karisoprodol 176Ketokonazol 486Klemastin fumarat 231Klomifen sitrat 240Klonidin hidroklorida 244Klordiazepoksida 199Klordiazepoksida hidroklorida 201Klorfeniramin maleat 211Klorokuin fosfat 208Klorpromazin hidroklorida 215Klorpropamida 215Klortalidon 216Klorzoksazon 218Kotrimoksazol 770Kuinidin sulfat 727Kuinin sulfat 732 Lepas tunda asam asetilsalisilat 34Levamisol hidroklorida 491Levotiroksin natrium 495Lorazepam 505Luminal 660 Mebendazol 522Merkaptopurin 533Metadon hidroklorida 536Metampiron 538Metenamin mendelat 540Metformin hidroklorida 535Metildopa 547Metilergometrin maleat 548Metilergonovin maleat 548Metoklopramida hidroklorida 556Metoprolol tartrat 542

Page 59: Formulas i

Metronidazol 561 Nadolol 573Naproksen natrium 579Natrium aminosalisilat 582Natrium bikarbonat 604Neostigmin bromide 607Nistatin 626Nitrazepam 615Nitrogliserin 619Norethisteron 622Noretindron 622 Papaverin hidroklorida 647Parasetamol 650Penisilin V 665Piperazin fosfat 682Piperazin sitrat 681Pirazinamida 722Piridoksin  hidroklorida 724Prazikuantel 690Prazosin hidroklorida  692Prednisone 697Primakuin fosfat 698Probenesid 700Propanolol hidroklorida 710Propel flourasil 714 Ranitidine  hidroklorida 734Reserpin 739 Sefaleksin 182Sefradin 182Siklofosfamida 267Simetidin 224Siproheptadin hidroklorida 272Skopolamin hidrobromida 445Sublingual isosorbid dinitrat 475Sulfametoksazol dan trimetoprim  770 Tamoksifen sitrat 773Tiamina hidroklorida 785Tolbutamida 799Triheksifenidil hidroklorida 805 Vaginal nistatin 626

Page 60: Formulas i

Vaginal klotrimazol 248Verapamil hidroklorida 825Vitamin B1 785Vitamin K1 674  Daftar Tablet pada Fornas Acipheco 7Alopurinol 17Alprenolol 18Alukol 19Aluminium hidroksida 19Aminofilina 20Amitriptilina 22Amobarbital 23Amobarbital natrium 24Amodiakina 25Antalgin 108Antazolina 28Antinfluenza Dep Kes 6APC 7Asam asetilsalisilat 5Asam asetilsalisilat kamfer opium 6Asam asetilsalisilat kofeina fenasetina 7Asam askorbat 8Asam folat 11Asam nikotinat 12Asetaminofen 3Asetaminofen asetilsalisilat kofeina 4Asetazolamida 4Asetosal 5Atropine difenoksilat 33 Barbital 39Beladon 39Bendrofluazida 40Benzheksolium 41Benzotropina 42Besi (II) fumarat 129Besi (II) glukonat 130Besi (II) sulfat 131Betametason 47Betametason fosfat 48Biperidena 50Bisakodil 51

Page 61: Formulas i

Busulfan 53Butobarbital 54 Dapson 93Deksametason 93Deksamfetamina 96Deksklorofeniramina 97Dekstrometorfan 100Dekstromoramida 101Diazepam 103Didrogesteron 116Dienesterol 106Dietilkarbamazina 101Dietilstilbestrol 102Difenhidramina teoklat 114Digilanida C 173Digitalis 107Digitoksin 107Digoksin 108Diiodoksikinolina 109Dikorfenamida 105Diloksanida 109Dimenhidrinat 114Dimetusteron 111Dioktil sulfosuksinat 111Doksikorton 114Dover 219 Efedrina 118Efervesen asetosal 6Ergometrina 123Ergonovina 123Ergotamina 124Eritromisina 125Etambutol 12Etundron 16Etunilestradiol 15Etusteron 16 Fenetisilina 236Fenfluramina 128Fenilbutazon 240Fenindamina 237Fenitoina 242Fenobarbital 237Fenoksimetilpenisilina 240

Page 62: Formulas i

Fenolftalein 238Fitomenadion 244Fludrokortison 131Flufenazina 131Fluprednisolon 133Ftalilsulfatiazol 243Furosemida 133 Gliserol trinitrat  141Glutetimida 140Griseofulfina 140Guanetidina 143 Haloperidol 143HCT 150Heksamina 146Heksamina mandelat 146Hidralazina 149Hidroflumetiazida 156Hidroklortiazida 150Hidrokodon 150Hidrokortison 150Hidroksizina 158Hiosina 159Hiosina metilbromida 161 Imipramina 163INH 167Iodokloroksikinolina 77Isokarboksazida 167Isoksuprina 169Isoniazid 167Isoprenalina 168Isopropamida 169Isoproterenol 168 Kalek 57Kalsiferol 57Kalsium benzamidosalisilat 55Kalsium glukonat 55Kalsium laktat 57Kalsium pantotenat 57Karbamazepina 59Karbarson 59Karbimazol 60Karbinoksamina 61

Page 63: Formulas i

Karbromal 62Kina 266Kinidina 264Kinina bisulfat 264Kinina hidroklorida 265Kinina sulfat 266Kiniofon 266Kliokinolina 77Klomifen 80Klorambusil 64Klordiazepoksida 68Klorfeniramina 69Klorguanida 69Klorkina 73Klorpromazina 70Klorpropamida 72Klortalidon 74Klortiazida 75Kodeina 82Kolina teofilinat 75Kolistina 84Kortison 87 Lanatosida-C 173Lapis 312Levodopum 175Levotiroksina 176Liotironina 179 Mebhidrolina 181Meditren 166Melfalan 182Menadion 182Mepakrina 184Mepenzolium 184Mepiramina 186Meprobamat 185Merkantopurina 186Metampiron 188Metandienon 189Metandrostelonon 189Metantelina 189Metenamina 146Metenamina mendelat 146Metilklotiazida 192Metildopum 192

Page 64: Formulas i

Metildopum hidroklortiazida 193Metilergometrina 193Metilergonovina 193Metilpredmisolon 195Metiltestosteron 196Metiltiourasil 197Metimazol 190Metionina 191Metisergida 197Metronidazol 197Multivitamin 199 Natrium bikarbonat 207Natrium subkarbonat 207Neomisina 208Neostigmina 210Niklosamida 210Nikotinamida 211Nistatina 214Nitrazepam 212Nitrofurantoina 212Nitrogliserin 141Noretandrolon 213Noreundron 213Noretundron asetat 213Noretusteron 213Noretusteron asetat 213Novobiosina 214 Oksifensiklimina 222Oksitosina 225Opial 226Opium majemuk 219Orsiprenalina 219 Papaveretum 226Papaverina 226Paraminosalisilat 228Parasetamol 3PASNA 228Penisilina-V 240Pentaeritritol 230Pentobarbital 231Perfenazina 232Petidina 234Piperazina adipat 247

Page 65: Formulas i

Piperazina sitrat 247Piridoksina 262Piridostigmina 262Pirimetamina 263Pirvinum 263Polimiksina 249Politiazida 250Prednisolon 251Prednison 254Primakina 254Primidon 254Proguanil 69Prokainamida 255Proklorperazina 256Promazina 258Prometazina hidroklorida 259Prometazina teoklat 260Propanolol 267Propantelina 260Propiltiourasil 261Propisilina 261 Ragi 271Reseprina 266Riboflavina 269 Sakarina 270Sakaromises 271Salisilamida 271Salut kering 312Sefaleksina 62Sianokobalamina piridoksina tiamina 89Siklofosfamida 90Sikloserina 91Sinkofen 76Siproheptadina 91Sisip 312Skopolamina 159Skopolamina metilbromida 161Spironolakton 274Stilbestrol 102Sublingual 312Sulfadiazina 277Sulfadimetoksida 277Sulfadimidina 278Sulfafurazol 281

Page 66: Formulas i

Sulfaguanidina 279Sulfametazina 278Sulfamerazina 279Sulfametizol 280Sulfametoksazol 280Sulfametoksipiridazina 280Sulfasomidina 281Sulfisoksazol 281Sulfisomidina 281 Tiamina 288Tietilperazina 288Tioridazina 289Tiroksina 176Tolazolina 291Tolbutamida 291Triamsinolon 292Trifluoperazina 295Triheksifenidil 41Trimoksazol I 296Trimoksazol II 296Tripelenamina 296Trisulfa 297Trisulfapirimidina 297 Vioform 77Vitamin-B kompleks 302Vitamin-B1 288Vitamin-B2 269Vitamin-B6 262Vitamin-C 8Vitamin-D 57Vitamin-K 182 Warfarin 303

BAB VTABLET KHUSUS

 A. TABLET EFFERVESCENT I. Pendahuluan I. 1. Tablet Effervecent

Tablet Effervecent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika dimasukkan ke dalam air. Buih yang keluar tersebut adalah gas karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi antara asam

Page 67: Formulas i

organik dengan garam turunan karbonat. Gas korbondioksida ini membantu mempercepat hancurnya tablet dan meningkatkan kelarutan zat aktif. Selain itu gas korbondiokasida ini juga memberi rasa segar seperti halnya pada minuman kaleng berkarbonasi. Di samping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu. Dengan rasa asam sedikit berlebih, sehingga berasa sedikit asam ini merupakan faktor tambahan yang membuat sediaan efervesen dapat diterima di masyarakat.

Kandungan tablet effervecent merupakan campuran asam (asam sitrat, asam tartrat) dan Natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan dalam lingkungan berair akan bereaksi menghasilkan karbondioksida yang berasal dari penguraian basa bikarbonat akibat penetralan oleh asam. Reaksinya cukup cepat dan biasanya selesai dalam waktu 1 menit atau kurang. Tablet effervescent harus disimpan dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab, sedangkan pada etiket tertera tidak langsung ditelan.  

I. 2. Keuntungan dan Kerugian EffervecentKeuntungan yang dimiliki tablet effervescent, antara lain;1.      Memungkinkan penyiapan larutan dalam waktu seketika, yang mengandung dosis yang tepat2.      Rasa menyenangkan karena karbonisasi membantu menutup rasa zat aktif yang tidak enak3.      Tablet biasanya cukup besar dan dapat dikemas secara individual sehingga bisa menghindari

masalah ketidakstabilan zat aktif dalam penyimpanan.4.      Mudah menggunakannya karena tablet dilarutkan terlebih dulu dalam air baru diminum5.      Bentuk sediaan dengan dosis terukur tepat. Kerugian yang terdapat pada tablet effervescent, antara lain;1.      Kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia2.      Kelembaban udara selama pembuatan produk mungkin sudah cukup untuk memulai

reaktifitas effervescen 

I. 3. Pembuatan EfervescentTablet effervecent dibuat dengan beberapa metode yaitu dengan cara granulasi basah,

granulasi kering, dan dengan metode fluidisasi. Metode fluidisasi dengan metode wurster, menggunakan suatu alat semprot khusus yang dilangkapi dengan saluran penyemprot bahan pengikat dan saluran udara pemanas.

Tablet effervecent memerlukan kondisi kerja dan metode khusus dalam pembuatannya karena dalam tablet ini terdapat dua bahan yang tidak dapat tersatukan yaitu garam natrium bikarbonat dan asam organik sebagai penghasil karbondioksida. Reaksi kedua bahan ini akan dipercepat dengan adanya air, maka dari itu tablet Efervescent selama perjalanannya mulai akhir produksi sampai ke tangan pasien tidak boleh sedikitpun kontak dengan air. Selain itu suhu tinggi juga dapat mempercepat perusakan bahan tablet, sehingga juga harus dijaga pada suhu yang relatif rendah.Proses pembuatan tablet efervesen membutuhkan kondisi khusus, kelembabab harus relatif rendah dan suhu harus dingin untuk mencegah granul atau tablet melekat pada mesin karena pengaruh kelembaban dari udara.   

Page 68: Formulas i

  a. Granulasi BasahUmumnya sama dengan tablet konvensionalProsesnya:1.      Cara Pemanasan.

Biasanya komponen asam yang dipanaskan. Karena proses ini sangat tidak konstan dan sulit dikendalikan jarang digunakan.

2.      Granulasi dengan Cairan Reaktif. Bahan penggranulasi yang efektif adalah air. Proses berdasarkan penambahan sedikit air (0,1-0,5%) yang disemprotkan pada campuran sehingga terjadi reaksi menghasilkan granul. Granul yang masih lembab ditransfer ke mesin tablet kemudian dikempa lalu tablet masuk ke dalam oven terjadi proses pengeringan untuk menghilangkan air sehingga tablet menjadi stabil.

3.      Granulasi dengan Cairan Non Reaktif.Cairan yang digunakan adalah etanol atau isopropanol. Cairan ditambahkan perlahan-lahan ke dalam campuran pada mesin pencampur. Dalam hal ini perlu ditambahkan pengikat kering seperti PVP. Setelah itu masa granul dimasukkan ke dalam oven lalu dikeringkan. Kemudian dihaluskan lagi baru dicetak.

 b. Granulasi KeringDilakukan dengan dua cara:1.      Cara Slugging

Dibuat bongkah-bongkah tablet ukuran besar menggunakan mesin tablet kemudian tablet dimasukkan ke dalam mesin granulasi untuk dihaluskan menjadi ukuran yang dikehendaki

2.      Cara KompaktorMenggunakan mesin khusus rol kompaktor yang mengempa serbuk premix menjadi bentuk pita/lempeng diantara dua rol yang berputar berlawanan. Bahan dihaluskan menjadi granul dalam mesin granul.

 I. 4. Bahan Tambahan Tablet Effervecent

Perlu diperhatikan bahwa bahan yang digunakan dalam tablet effervecent seharusnya mempunyai kandungan lembab yang sangat rendah dan sewaktu pembuatan sediaan ini harus dilakukan pada tempat yang kering.Karakteristik komponen tablet Efervesen:1.      Dalam banyak hal prinsip yang digunakan dalam memproduksi tablet efervesen sama dengan

yang digunakan untuk tablet konvensional. Banyak dari proses dan alat proses yang sama. Demikian juga sifat umum granul yang diperlukan untuk memdapatkan tablet yang sesuai persyaratan seperti: a.       Ukuran partikel b.      Bentuk partikelc.       Granulometrid.      Keseragaman distribusie.       Aliran bebas granulf.        Granul harus dapat dikompresi 

Page 69: Formulas i

2.      Satu sifat bahan baku yang dipilih untuk digunakan dalam tablet efervesen yang lebih penting dari tablet konvensional yaitu kondisi lembabnya, artinya bahan baku yang digunakan harus kering.Apabila bahan baku yang digunakan tidak kering (mengandung lembab) maka terjadi reaksi asam dan karbonatnya akan menyebabkan produk menjadi tidak stabil secara fisik dan terurai. Sekali dimulai reaksi maka akan berlanjut lebih cepat karena produk samping reaksi adalah pertambahan air.

 Contoh:CH2COOH                                                CH2COONaCH2COOH     +     3NaHCO3                    CHCOONa     + 3 CO2 + 3 H2OCH2COOH                                                CH2COONa Oleh karena itu bahan baku yang digunakan harus dalam keaadan anhidrat (kering) dengan sedikit kadar lembab yang diabsorpsi. Molekul air memang masih ada tapi sangat sedikit karena air dibutuhkan sedikit untuk kebutuhan mengikat granul karena granul yang terlampau kering tidak dapat dikempa. 

3.      Kelarutan merupakan sifat bahan baku yang penting dalam tablet efervesen. Jika komponen tablet tidak larut, reaksi efervesen tidak akan terjadi dan tablet tidak akan terdisintegrasi secara cepat. Kecepatan kelaurtan lebih penting dari kelarutan karena  zat yang terlarut lambat dapat merintangi desintegrasi tablet dan larut lambat menghasilkan residu yang tidak disukai setelah tablet terdisintegrasi. 

I. 4. 1. Sumber Karbondioksida

Sumber karbondioksida dari tablet efervesen didapat dari garam-garam karbonat. Karena garam ini dapat menghasilkan 53 % karbondioksida. Garam yang sering digunakan adalah natrium bikarbonat dan natrium karbonat. Natrium bikarbonat dengan kosentrasi dalam air 0,85% menunjukan pH 8,3. natrium karbonat dengan konsentrasi 1 % dalam air mempunyai pH 11,5. Natrium karbonat menunjukan pula efek stabilisasi di dalam tablet efervesen karena kemampuannya mengabsorbsi lembab terlebih dahulu yang dapat mencegah permulaan reaksi efervesen. Oksigen dapat pula menjadi sumber efervesen dengan sumbarnya dapat digunakan natrium perborat anhidrat. 

I. 4. 2. Sumber Asam

Sumber asam yang umumnya digunakan pada tablet efervesen dapat digolongkan menjadi;

a. Asam Makanan, antara lain : 1. Asam Sitrat, merupakan asam yang paling sering digunakan karena harganya

yang murah. Asam sitrat dapat larut dengan mudah dan cepat, dan dalam bentuk granul dapat mengalir dengan bebas. Terdapat juga bentuk anhidratnya sehingga mempunyai sifat higrokopis.

2. Asam Tartrat, asam ini mempunyai kelarutan yang lebih besr dari asam sitrat.b. Asam anhidrat

Page 70: Formulas i

Jika asam anhidrat dilarutkan dalam air maka akan terjadi hidrolisi yang membebaskan bentuk asamnya yang dapat bereaksi dengan sumber karbondioksida. Contohnya adalah suksinat anhidrat.

a. Garam AsamGaram ini dapat digunakan karena dalam larutan, garam ini dapat menghasilkan proton dan menghasilkan larutan dengan pH dibawah 7. Contohnya adalah natrium hidrogen fosfat, natrium dihidrogen fosfat, dan natrium bisulfit.

I. 4. 3. Bahan Tambahan Lainnya

Bahan tambahan lainnya pada tablet efervesen antara lain seperti bahan pengikat, bahan pengisi, dan lubrikan. Namun bahan-bahan ini penggunaannya dalam jumlah yang terbatas. Seperti halnya pengisi, hanya digunakan sedikit saja, karena dalam formula tablet efervesen sudah banyak mengandung karbonat dan asam. a. Pengikat dan zat penggranulUntuk pembuatan tablet efervesen dengan metode granulasi penggunaan pengikat seperti gelatin, amilum dan gom tidak dapat digunakan karena kelarutan lambat atau karena kandungan residu air tinggi yang dapat mempercepat ketidakstabilan tablet efervesen. Pengikat efektif untuk tablet efervesen adalah PVP. PVP ditambahkan pada serbuk yang digranulasi dalam keadaan kering kemudian dibasahi oleh cairan penggranulasi yaitu isopropanol, etanol atau hidroalkohol. Alkohol tidak bersifat pengikat tapi ditambahkan sebagai zat penggranulasi untuk pelarut PVP. b. PengisiBiasanya hanya dibutuhkan sedikit pengisi karena zat yang menghasilkan efervesen sudah cukup besar. Natrium bikarbonat merupakan pengisi yang baik. Pengisi lain adalah Na. Klorida, Na. Sulfat dan Na. Bikarbonat.    c. LubrikanLubrikan yang larut air atau zat yang dapat terdispersi dalam air dapat digunakan sebagai lubrikan. Serbuk natrium benzoat dan PEG 8000 merupakan lubrikan larut air yang efektif.

II. CONTOH FORMULA (VITAMIN C)

 II. 1. Formulasi

Satu tablet effervescent dibuat dengan bobot 1,5 gram.Formula untuk 1 buah tablet effervescent :            Vitamin C                                 500 mg            Pyridoxine                                20 mg            PVP 3%                                   45 mg            Sukrosa 15%                           225 mg            Asam sitrat monohidrat             208 mg            Asam tartrat                             222,9 mg            Natrium bikarbonat                   249,5 mg

Page 71: Formulas i

            PEG 8000                                30 mg    

II. 2. PerhitunganBobot tablet effervescent 1500 mgFasa dalam bobot 98% = 98/100 1500 mg = 1470 mgFasa luar (terdiri dari pelincir) bobot 2% = 2/100 1500 mg = 30 mgFasa dalam terdiri dari zat aktif, asam, basa, pengikat, dan pengisi.Bobot asam dan basa = fasa dalam – (zat aktif + pengikat + pengisi)                             = 1470 mg – ( 520 + 45 + 225 ) mg                             = 680 mgAsam sitrat monohidrat:            BM = 210,13

                 Bilangan ekivalen = 3                                    Bobot ekivalen = 210,13/3 = 70,04Asam tartrat:                 BM = 150,09

                        Bilangan ekivalen = 2                                    Bobot ekivalen = 150,09/2 = 75,05Natrium bikarbonat:      BM = 84,01                                    Bilangan ekivalen = 1                                    Bobot ekivalen = 84,01/1 = 84,0170,04 mol ekivalen + 75,05 mol ekivalen + 84,01 mol ekivalen = 680 mg229,1 mol ekivalen = 680 mgmol ekivalen = 2,97 Asam sitrat monohidrat = 70,04 2,97 = 208 mgAsam tartrat = 75,05 2,97 = 222,9 mgNatrium bikarbonat = 84,01 2,97 = 249,5 mg

 Pertimbangan pemilihan bahan-bahan dalam formula dan metode pembuatan

● Bobot tablet yang dipilih 1500 mg karena bobot tersebut cukup untuk bobot tablet effervescent

● Dosis asam askorbat yang dipilih 500 mg/hari karena dosis tersebut dapat digunakan untuk pengobatan sariawan akibat defisiensi vitamin C.

● Jumlah pyridoxine yang dikonsumsi per hari sebanyak 2,2 mg harus terpenuhi untuk laki-laki dan 2 mg untuk perempuan. Pyridoxine yang digunakan untuk pengobatan anemia sideroblastik dan untuk merawat kelainan metabolisme akibat defisiensi pyridoxine memiliki dosis sebesar 100-400 mg per hari. Dosis pyridoxine yang dipilih dalam formula ini sebesar 20 mg/hari karena masih termasuk rentang dosis yang dapat digunakan untuk profilaksis dan defisiensi pyridoxine, juga untuk memenuhi bobot tablet effervescent sebesar 1,5 gr.

● Pengikat yang digunakan dipilih PVP karena PVP merupakan pengikat yang larut air dan konsentrasi yang dipilih 3% karena PVP yang digunakan sebagai pengikat dalam formulasi dan teknologi Farmasi sebesar 0,5-5%

● Pengisi yang digunakan adalah sukrosa karena pengisi yang digunakan dalam tablet effervescent adalah gula. Konsentrasi yang dipilih 15% karena sukrosa yang digunakan sebagai pengisi pada formulasi dan teknologi Farmasi 2-20%.

Page 72: Formulas i

● Asam yang digunakan adalah kombinasi antara asam sitrat monohidrat dan asam tartrat karena dengan kombinasi akan diperoleh tablet effervescent yang bik. Bila digunakan asam sitrat monohidrat tunggal maka granul yang dihasilkan lengket dan lunak sehingga tidak dapat dikempa, sedangkan bila digunakan asam tartrat tunggal maka akan dihasilkan tablet effervescent yang keras dan retak-retak.

● Basa yang digunakan adalah natrium bikarbonat karena basa tersebut biasa digunakan dalam kombinasi dengan asam tartrat.

● Lubrikan yang digunakan harus larut air sehingga dipilih PEG 8000 ● Metode pembuatan yang dipilih adalah granulasi kering karena zat aktif merupakan

vitamin yang tidak tahan panas sehingga dengan granulasi kering maka tidak diperlukan proses pengeringan yang memerlukan panas.

 Penimbangan dilakukan untuk membuat 500 buah tablet effervescent

Asam askorbat                         500 mg 500 = 250 g            Pyridoxine                                20 mg 500 = 10 gr            PVP 3%                                   45 mg 500 = 22,5 gr            Sukrosa 15%                           225 mg 500 = 112,5 gr            Asam sitrat monohidrat 208 mg   500 = 104 gr            Asam tartrat                             222,9 mg 500 = 111,45 gr            Natrium bikarbonat                   249,5 mg 500 = 124,75 gr            PEG 8000                                30 mg 500 = 15 gr II.3 Prosedur PembuatanMetode Granulasi Kering

1. Zat aktif dan eksipien masing-masing dihaluskan dlam tempat yang terpisah. 2. Dicampur menjadi satu kemudian dicampur hingga homogen.3. Massa serbuk dislugging, kemudian dihancurkan hingga derajat kehalusan tertentu.4. Diayak dengan pengayak nomor 16 mesh.5. Dilakukan uji aliran granul yang diperoleh. Aliran yag diperoleh harus sebesar 10

gr/detik. Jika tidak diperoleh aliran sebesar itu, harus dilakukan slugging kembali hingga diperoleh aliran yang dikehendaki.

6. Setelah granul memiliki aliran 10 gr/detik, pada granul ditambahkan lubrikan. Granul siap dikempa menjadi tablet dengan bobot 1,5 gr.

 II.4. Evaluasi Granul II.4.1 TujuanUntuk memeriksa apakah granul yang terbentuk memenuhi syarat atau tidak untuk dikempa. II.4.2 Proseduri) Kandungan Air (hanya untuk granul hasil granulasi basah)

a.       Penentuan dilakukan dengan menggunakan 5 gr granul yang diratakan pada piring logam, kemudian dimasukkan dalam alat penentuan kadar air (Moisture Ballance). 

b.      Atur panas yang digunakan (70 0C) lalu diamkan beberapa waktu sampai diperoleh angka yang tetap (dalam bentuk %). Piring logam dipanaskan hingga bobot tetap sebelum digunakan.

Page 73: Formulas i

 ii) Kecepatan Aliran (Menggunakan Flow Tester)

a.       Sejumlah tertentu granul dimasukkan kedalam alat penentuan (corong) penguji aliran.b.      Alat dijalankan dan dicatat waktu yang dibutuhkan oleh massa granul untuk melewati

corong.c.       Hasil dinyatakan dalam satuan gr/det. Kecepatan aliran yang ideal adalah 10 gr/det

 iii) Kadar Pemampatan

a.       Masukkan 100 gr granul dalam gelas ukur  250 mL , Volume mula-mula dicatat sebagai ketukann 0 (Vo).

b.      Lakukan pengetukan, dan volume pada ketukan ke 10, 50, 100, diukur.c.       Timbang bobot granul yang digunakan untuk pengujian ini.d.      Hitung kadar pemampatan dengan persamaan berikut ini:

Kp = [(Vo-Vt)/Vo] x 100 %Kp = kadar pemampatanVo = volume granul sebelum pemampatanVt = volume granul pada t ketukan

Penafsiran hasil : Granul memenuhi syarat jika Kp < 20%. 

iv) Bobot jenisa. Bobot jenis nyata        Sejumlah gram granul dimasukkan ke dalam gelas ukur.        Catat volumenya dan timbang bobot granul yang digunakan untuk pengujian ini.        Hitung bobot jenis nyata dengan persamaan berikut ini :

                                             P = W/VP = bobot jenis nyataW = bobot granulV = volume granul tanpa pemampatan

b. Bobot jenis mampat        Sejumlah gram granul dimasukkan ke dalam gelas ukur pada alat dengan

menggunakan corong panjang. Catat volumenya (Vo).        Gelas ukur diketuk-ketukkan sebanyak 10 dan 500 kali. Catat volumenya (V10 dan

V500).        Timbang bobot granul yang digunakan untuk pengujian ini.        Hitung bobot jenis mampat dengan persamaan berikut ini :

                                 Pn = W/VnPn = bobot jenis mampatW = bobot granulVn = volume granul pada n ketukan

v) Indeks kompresibilitasHitung dengan persamaan : [(Pn-P)/Pn] x 100 %

 vi) Perbandingan Haussner

Hitung dengan persamaan berikut ini :         Angka Haussner = BJ setelah pemampatan/BJ sebelum pemampatan.         Penafsiran hasil : Granul memenuhi syarat jika angka Haussner > 1.

Page 74: Formulas i

 II.5 Evaluasi Tablet II.5.1 TujuanUntuk memeriksa apakah tablet memenuhi persyaratan resmi (Farmakope) atau non resmi (Non Farmakope) atau tidak. II.5.2 Proseduri) Pemeriksaan penampilan

Meliputi pemeriksaan visual yaitu bebas dari kerusakkan, dari kontaminasi  bahan baku atau dari pengotoran saat proses pembuatan.

 ii) Keseragaman ukuran  

20 tablet diambil secara acak, Setiap tablet diukur diameter dan tebalnya dengan jangka sorong. Diameter tablet tidak boleh lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari  1 1/3 tebal tablet.

 iii) Keseragaman bobot

Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan dengan menimbang 20 tablet satu persatu dan dihitung bobot rata-rata tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari hanya yang ditetapkan kolom B.   ( FI ed III hlm. 7).    

 iv) Kekerasan tablet

20 tablet diambil secara acak, kemudian diukur kekerasannya dengan alat Stokes Mensato. Tekanan yang diperlukan untuk memecahkan tablet terukur pada alat dengan satuan Kg/cm2. Kekerasan yang ideal 10 Kg/cm2.   

 v) Friabilitas

a. Bersihkan 20 tablet dari debu kemudian ditimbang (Wo). Masukkan tablet ke dalam alat, kemudian jalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm.

b. Setelah 4 menit, hentikan alat, tablet dikeluarkan, lalu dibersihkan dari debu dan timbang (W1).

c.Indeks friabilitas (f) = (Wo -W1)/Wo X 100% 

vi) Friksibilitas20 tablet diambil secara acak, bersihkan dari debu, kemudian ditimbang (Wo), kemudian dimasukkan ke dalam friksibilator. Alat diputar 25 rpm selama 4  menit, kemudian tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang (W1).  

Friksibilitas = (Wo – W1)/W1 X 100 %. 

vii) Uji Disolusi Masukkan sejumlah volume media disolusi sesuai monografi, alat dipasang dan biarkan media hingga mencapai suhu 370 + 0,50C

Page 75: Formulas i

 Masukkan 1 tablet kedalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan, dan jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tercantum pada monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan, ambil cuplikan pada daerah pertengahan antara media disolusi dan bagian atas keranjang atau dayung, tidak kurang dari 1 cm dari dinding wadah. Lakukan penetapan kadar sesuai monografi.

 

III. DAFTAR PUSTAKA

 1.          Pharmaceutical Excipients. 2nd   edition. Editor: Ainley Wade and Paul J. Weller. 1994.

London: The Pharmaceutical Press. Page 436-478, 123-125, 522-523, 392-399, 500-5042.          Martindale, “The Extra Pharmacopeia” 29TH Edition, Council Of The Royal

Pharmaceutical Society Of Great Britain, London, The Pharmaceutical Press, 1989, hal. 1208-1209

3.          The Pharmaceutical CODEX, “Principle and Practice of Pharmaceutics”. 12nd ed. 1994. London: The Pharmaceutical Press.

 

B. TABLET KUNYAH 

I. Pendahuluan            Tablet kunyah dimaksudkan untuk dikunyah. Memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak. Jenis tablet ini digunakan dalam formulasi tablet untuk anak, terutama formulasi multivitamin, antasida, dan antibiotika tertentu. Tablet kunyah dibuat dengan cara dikempa, umumnya menggunakan manitol, sorbitol atau sukrosa sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi, mengandung bahan pewarna dan bahan pengaroma untuk meningkatkan penampilan dan rasa (FI IV 1995).Karakteristik :

1. memiliki bentuk yang halus setelah hancur;2. mempunyai rasa enak dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.

Keuntungan :1. ketersediaan hayati lebih baik dan dapat meningkatkan disolusinya;2. kenyamanan bagi penderita dengan meniadakan perlunya air untuk menelan;3. sebagai pengganti bentuk sediaan cair yang memerlukan kerja obat yang cepat;4. meningkatkan kepatuhan penderita terutama anak-anak dengan rasa yang enak.

Kekurangan :Zat aktif yang rasanya tidak baik dan dosis yang tinggi sangat sulit dibuat tablet kunyah. II. Faktor Formulasi            Beberapa faktor yang terlibat dalam formulasi tablet kunyah diantaranya adalah jumlah zat aktif, aliran, lubrikan, disintegrasi, kompresibilitas, kompatibilitas-stabilitas, dan pertimbangan organoleptik. Empat faktor pertama di atas merupakan faktor yang umum untuk tablet biasa dan juga tablet kunyah, meskipun demikian sifat organoleptik zat aktif merupakan faktor yang paling utama. Formulator dapat menggunakan satu pendekatan atau lebih untuk sampai pada penentuan formula dan proses yang menghasilkan produk dengan sifat organoleptik

Page 76: Formulas i

yang baik. Produk harus mempunyai sifat aliran, kompresibilitas dan stabilitas yang dapat diterima.            Pada umumnya, jika jumlah zat aktif dalam tablet sedikit dan rasanya sedikit buruk maka formulasinya mudah. Sebaliknya jika jumlah zat aktif besar dan rasanya buruk sangat sulit diformulasikan menjadi tablet kunyah.             Faktor aliran, lubrikan, desintegran, kompresibilitas, kompatibilitas dan sama halnya untuk tablet biasa. Sedangkan pertimbangan organoleptik adalah sebagai berikut :1.      Rasa dan Penyedap

Secara fisiologis, rasa dalah respon panca indera sebagai hasil angsangan kimiawi pada ujung rasa di lidah. Rasa asin/asam diperoleh dari zat yang mampu terionisasi dalam larutan. Banyak zat aktif organik merangsang respon pahit. Walaupun tidak mampu terionisasi dalam air, kebanyakan disakarida, sakarida, aldehid dan sedikit alkohol memberikan rasa manis. Istilah penyedap (flavor) berkaitan dengan sensasi gabungan rasa dan bau.

2.      Aroma Misal tablet kunyah diberi aroma jeruk diformulasi baik rasa manis dan sedikit asam.

3.      Raba mulutRaba mulut adalah sentuhan yang dihasilkan tablet dalam mulut ketika dikunyah. Raba mulut sangat penting dalam tablet kunyah. Umumnya tekstur pasir atau bergetah tidak dikehendaki dalam tablet. Sedangkan sensasi dingin dan sejuk dengan tekstur licin seperti manitol, disukai.

4.      Pasca efekPasca efek yang umum dari banyak senyawa adalah pasca rasa (after taste) yaitu rasa yang timbul dalam mulut setelah tablet hilang. Misalnya beberapa garam besi meninggalkan rasa karat, sakarin memberikan rasa pahit dalam mulut. Pasca efek umum yang lain adalah sensasi mati rasa sebagian dari permukaan lidah, misalnya antihistamin seperti piribenzamin-HCl menimbulkan rasa pahit kemudian mati rasa.

5.      Pengkajian masalah formulasiBila memungkinkan, langkah pertama dalam formulasi tablet kunyah adalah memperoleh profil lengkap dari zat aktif. Profil ini biasanya menuntun keberhasilan paling efisien dari produk stabil dan bermutu sebab zat aktif biasanya menetapkan pemilihan senyawa pengisi, pembawa, pemanis, penyedap, dan lain-lain.

Profil zat aktif secara ideal harus mengandung informasi berikut :a. Sifat fisik :     - warna, bau, rasa, pasca rasa, raba mulut, kristal, serbuk, amorf/cairan,     cairan

berminyak;                        - suhu mencair, melebur, sifat polimorfisa, lembab, kelarutan dalam air, stabilitas

zat aktif, kompresibilitas.b. Sifat kimiawi :           - strukutur kimia dan golongan kimia;                                    - reaksi utama dari golongan kimia tersebut;                                    - tidak tersatukannya zat aktif.c. Dosis zat aktif dan batas pada ukuran dosis akhir.d. Informasi lain yang terkait. III. Teknik Formulasi      Masalah formulasi mencakup rasa yang dikehendaki atau rasa yang buruk. Produk yang diinginkan harus dihindari dari rasa yang tidak enak dengan menambahkan flavor, pemanis, serta

Page 77: Formulas i

untuk mendapatkan raba mulut yang enak dan kompresibilitas yang dapat diterima. Beberapa teknik yang digunakan untuk mengatasi masalah formulasi adalah sebagai berikut :1.      Menyalut dengan granulasi basah

Walaupun proses granulasi basah terutama diperlukan untuk mudah mengalir dan dikempa pada zat halus di bawah kondisi tertentu, metode granulasi basah dapat berguna dalam penyalutan partikel zat aktif guna mengurangi rasanya.Contoh formulasi tablet kunyah vitamin C :

Zat mg/tabletAsam askorbat (berlebih 10%) 275Ethocel 7 cp, 10% dalam isopropanol q.s. NuTab 275Sta-Rx-1500 50Na-sakarin 1Lake (FD&C) q.s.Penyedap q.s.Mg-stearat 5

Pembuatan :-         Asam askorbat + Ethocel, keringkan semalam pada suhu 50 C di oven, diayak dengan

ayakan 16 mesh;-         Tambahkan NuTab + Sta-Rx-1500, kocok 15 menit;-         Tambahkan campuran Na-sakarin, lake, penyedap, dan Mg-stearat yang sebelumnya telah

diayak;-         Campur kemudian dicetak. 

Formula di atas menggunakan ethocel yang merupakan polimer yang tidak larut dalam air, di mana vitamin C disalut dengan cara granulasi basah. Tujuannya untuk meningkatkan stabilitas dan mencegah terlalu asam.

Pada umumnya cara ini merupakan pendekatan yang paling sederhana untuk menutupi rasa. Granulasi basah tertentu dapat dilakukan tanpa penambahan eksipien seperti laktosa, manitol, sorbitol, sukrosa, dan lain-lain. Walaupun pendekatan ini serupa dengan granulasi basah biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :1. Zat penggranulasi harus membentuk selaput pada permukaan zat aktif;2. Tidak mempunyai rasa dan bau yang tidak enak;3. Tidak larut dalam saliva;4. Tidak mempengaruhi disolusi zat aktif setelah ditelan.

Idealnya pengisi rasa manis seperti gula perlu dimasukkan dalam granulasi, disintegran baik dimasukkan dalam granulasi basah untuk menjamin disolusi yang baik setelah granul itu dikunyah. Prosedur tersebut merupakan prosedur konvensional. Saat ini banyak digunakan metode suspensi udara. Dalam teknik tersebut, partikel zat aktif yang akan disalut disuspensikan dalam aliran udara panas yang terkendali kecepatan tinggi langsung melalui lempeng perforasi dalam tabung salut. Partikel zat aktif melakukan aliran putaran lewat penembak atomisasi zat penyalut dalam larutan/suspensi. Setelah partikel basah, partikel tersebut disingkirkan dari daerah semprotan dan dikeringkan dalam aliran udara panas dan disalut ulang. Putaran tersebut dilanjutkan sampai ketebalan salut yang diinginkan tercapai. Pengaliran partikel zat aktif meningkatkan pemaparan luas permukaan guna penyalutan dan pengeringan yang lebih efisien.

Page 78: Formulas i

Walaupun perbaikan rasa dengan penyalutan menarik karena sederhana, tetapi metode ini hanya cukup untuk zat aktif yang rasanya tidak enak.

  

2.      MikroenkapsulasiMikroenkapsulasi adalah suatu metode penyalutan partikel zat aktif atau tetesan-tetesan cairan dengan polimer yang menyalut rasa dan membentuk mikrokapsul dengan ukuran 5 – 5000 m. Mikroenkapsulasi dapat dibuat dengan berbagai metode, yaitu :a.       Metode Pemisahan Koaservasi

Metode koaservasi adalah metode pengendapan makromolekul dari larutannya menjadi 2 lapisan cairan. Dalam metode ini ada 3 langkah yaitu :i)        Pembentukan tiga fasa kimia yang tidak bercampur yaitu fasa pembawa air, fasa inti

(zat aktif), dan fasa penyalut. Caranya : fasa penyalut dilarutkan dalam fasa pembawa cair kemudian ditambahkan zat aktif sehingga terjadi suspensi. Proses pemisahan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya :-         menaikkan suhu;-         menambahkan cairan bahan pelarut yang bercampur baik dengan fasa

pembawa sehingga makromolekul mengendap;-         menambahkan garam;-         menambahkan polimer lain yang tidak tercampurkan misalnya gelatin

(ditambah gom arab).ii)       Terbentuk campuran di mana makromolekul terdapat paling banyak. Di sini mulai

proses penyalutan (diaduk).iii)     Pengeringan partikel pada suhu rendah.Untuk metode koaservasi, zat salut yang biasa digunakan adalah CMC, selulosa asetat ftalat (CAP), etilselulosa, gelatin, polivinil alkohol, gelatin-gom arab, shellac, dan beberapa malam tergantung pada penggunaannya.

b.      Metode Suspensi UdaraZat aktif disuspensikan dalam udara.

c.       Metode Semprot BekuProses semprot beku adalah pendinginan zat yang dicairkan jadi bentuk partikel halus selama perjalanannya dari penembak semprotan dan wadah penyemprotan pada suhu di bawah titik beku. Contoh formula : Tablet kunyah Asetaminofen (Mikroenkapsulasi)

Zat mg/tabletMikrokapsul (100 mesh)            Asetaminofen            Penyalut (selulosa-malam)Eksipien            Manitol            Mikrokristalin selulosa (Avicel)            Talk            Sakarin            Gom Guar            Flavor            Mg-stearat

 32735393

Page 79: Formulas i

 3.      Dispersi solida

Zat aktif dengan rasa yang tidak enak dapat dicegah dengan mengadsorpsikannya pada substrat yang mampu mempertahankan tetap teradsorpsi dalam mulut tetapi setelah di saluran cerna zat aktif dilepaskan. Contoh Dekstrometorfan dengan menggunakan substrat Mg-trisilikat. Adsorbat sudah tersedia di perdagangan dalam bentuk serbuk termikronisasi yang mengandung zat aktif 10% b/b (tinggal dicampur lalu dicetak).Contoh formula :

Zat mg/tabletAdsorbat Dekstrometorfan-HBr 10% (berlebih 2%)BenzokainFlavorMg-stearatSorbitol (kristalin)

76,52,510101301

Pembuatan :-         Sorbitol diayak 10 mesh-         Campur adsorbat, benzokain, flavor dengan ¼ dari jumlah sorbitol yang diperlukan-         Tambahkan sisa sorbitol, aduk, lalu tambahkan Mg-stearat. Aduk dan cetak sehingga

diperoleh tablet kunyah dengan kekerasan 6 kp.   

Ada beberapa metode dalam pembuatan adsorbat :a.       Metode pelarut : zat aktif dilarutkan dalam pelarut yang mudah menguap, tambahkan

substrat (zat padat), campur kemudian pelarutnya diuapkan lalu dihaluskan.b.      Metode pencairan : zat aktif dan pembawa dilebur bersama-sama dengan pemanasan

pada suhu yang cocok (tidak merusak zat aktif). Kemudian campuran didinginkan secara cepat dan terjadi pemadatan (dilakukan dalam penangas es). Kemudian padatan tersebut diserbuk menjadi partikel yang diinginkan.

4.      Pertukaran ionPertukaran ion adalah pertukaran reversibel dari ion-ion antara fasa solida dan cairan dan tidak ada perubahan permanen dalam struktur solida. Dalam hal ini, solida adalah zat penukar ion sedangkan ionnya adalah zat aktif. Apabila digunakan sebagai pembawa zat aktif, zat penukar ion menjadi suatu sarana untuk mengikat zat aktif pada matriks polimer yang tidak larut dan dapat secara aktif menutup rasa dan bau dari zat aktif yang diformulasi menjadi tablet kunyah.

5.      Pembentukan garam/turunannyaDilakukan upaya modifikasi komposisi kimia zat aktif sehingga senyawa itu kurang larut dalam saliva karena itu rangsangannya kurang pada ujung rasa atau memodifikasi zat aktif menjadi tidak berasa. Misalnya kloramfenikol menjadi kloramfenikol stearat.

6.      Penambahan asam amino dan hidrolisat proteinDengan menggabungkan asam-asam amino dan garam-garamnya atau campurannya akan mengurangi rasa pahit dari penisilin. Asam amino yang umum digunakan adalah sarkosin, alanin, taurin, asam glutamat, dan glisin. Misalnya rasa ampisilin diperbaiki secara nyata dengan menggranulasikannya dengan glisin, kemudian ditambahkan amilum, lubrikan, glidan, penyedap, pemanis lalu dicetak.

Page 80: Formulas i

7.      Kompleks inklusiPembentukan kompleks inklusi yaitu molekul zat aktif masuk ke dalam lubang-lubang molekul zat pengompleks membentuk kompleks stabil. Kompleks ini mampu menutup rasa pahit zat aktif dengan menurunkan jumlah partikel zat aktif yang terpapar atau mengurangi kelarutan zat aktif pada waktu dikunyah.Gaya yang terlibat dalam kompleks inklusi adalah gaya Van der Waals dan -siklodekstrin (digunakan sebagai zat pengompleks inklusi) merupakan molekul oligosakarida dari amilum, manis, dan tidak toksik. Ada 3 metode utama dalam pembuatan siklodekstrin, dua diantaranya adalah skala laboratorium sedangkan yang lainnya adalah skala industri. Untuk skala laboratorium adalah sebagai berikut :a.       Siklodekstrin dilarutkan dalam air panas yang dicampur zat aktif, kemudian

didinginkan dan terjadi penghabluran dari senyawa inklusi (pada pengeringan).b.      Zat aktif tidak larut air dilarutkan dalam pelarut organik yang tidak bercampur dengan

air, dikocok dengan siklodekstrin dalam air yang pekat, akan terjadi senyawa terkristalisasi yang mengendap, kristal dicuci untuk menghilangkan zat aktif yang tidak membentuk kompleks, lalu dikeringkan.

8.      Kompleks molekularPembentukan kompleks molekular melibatkan zat aktif dan molekul organik pengompleks, dan kompleks ini dapat menutup rasa yang pahit atau bau yang tidak diinginkan. Metode ini menurunkan kelarutan zat aktif dalam air.

 IV. Eksipien            Proses granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung pada tablet konvensional dapat juga diterapkan pada tablet kunyah. Dalam hal ini, perlu diperhartikan kadar lembab, kemungkinan kompatibel, aliran, kompresibilitas, distribusi ukuran granul. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah kemanisan, mampu kunyah, dan raba mulut. Banyak eksipien yang umum digunakan dalam tablet konvensional dapat juga digunakan dalam tablet kunyah. Beberapa eksipien untuk tablet kunyah yang umum digunakan adalah sebagai berikut :A. Flavoring (Penyedap)1. Pemanis            Pemanis alam dan pemanis buatan yang paling banyak digunakan adalah :Yang perlu diperhatikan status peraturan dalam negara.2. Aroma            Misal aroma vanila, jeruk, strawberry, coklat, peppermint. B. Pewarna            Pewarna yang digunakan dalam tablet kunyah bertujuan untuk :

-         meningkatkan daya tarik estetika-         memberi identitas pada produk dan membuat perbedaan antar produk-         menutup warna yang kurang menarik-         mengimbangi dan menyesuaikan penyedap yag digunakan dalam formulasi

Ada dua bentuk pewarna yang digunakan :1)      Warna Celup

Adalah senyawa kimia yang menunjukkan pewarnaan apabila dicelupkan dalam suatu larutan, biasanya mengandung 80-93% murni.

Page 81: Formulas i

Pewarna celup untuk tablet kunyah biasanya digunakan 0,01-0,03%. Pewarna celup yang digunakan pada metode granulasi basah biasanya dilarutkan dalam cairan granulasi. Pelaksanaan granulasi dan pengeringan untuk meminimalkan migrasi larutan pewarna celup harus dibuat dalam besi tahan karat atau wadah kaca untuk menghindari inkompatibilitas antara zat warna dan wadah. Harus dilakukan penyaringan untuk menghilangkan partikel yang tidak larut. Larutan pewarna celup dalam air dapat disimpan selama beberapa jam dan jika lebih dari 24 jam perlu diawetkan dengan penambahan suatu zat pengawet untuk mencegah pertumbuhan mikroba, misalnya propilenglikol, asam fosforik, Na-benzoat, dan asam sitrat.Selama penyimpanan, penggunaan dan proses pewarna celup harus dilindungi terhadap :

-         zat pengoksidasi terutama klorin dan hipoklorit;-         zat pereduksi terutama gula invert, beberapa penyedap, ion logam (Al, Zn, Fe,

dan Sn), asam askorbat;-         pH yang ekstrim, misalnya pH < 5, zat warna tidak tahan;-         mikroba terutama jamur dan bakteri;-         pemanasan dengan suhu yang tinggi dan waktu yang lama (jadi pewarnaan

harus diproses pada suhu rendah dan waktu singkat);-         pemaparan cahaya matahari langsung.

2)      Warna LakePewarba lake tidak larut dan biasanya didispersikan. Oleh karena itu yang sangat penting diperhatikan adalah ukuran partikel harus halus. Umumnya makin kecil ukuran partikel, makin tinggi daya pewarnaan lake karena bertambahnya luas permukaan.Lake dibuat dengaan presipitasi dan mengadsorpsikan pewarna celup pada substrat yang tidak larut air. Biasanya sebagai substrat digunakan Alumina hidrat. Lake yang digunakan untuk tablet kunyah cetak langsung : 0,1-0,3%. Stabilitas lake terhadap cahaya dan panas lebih tinggi dibandingkan warna celup dan kompatibel dengan banyak komponen yang digunakan dalam tablet kunyah. Lake biasanya digunakan dalam pembuatan tablet kunyah dengan metode cetak langsung.

 VII. PembuatanEmpat aspek yang penting dalam pembuatan tablet kunyah adalah :1.      sifat tersatukannya zat aktif dengan zat warna;2.      distribusi ukuran partikel;3.      kadar lembab yang memenuhi syarat;4.      sifat kekerasan tablet. A.     Antasida

Kebanyakan sediaan padat antasida dibuat dalam bentuk tablet kunyah. Formulasi antasida sangat sulit mengingat sifat dan jumlah zat aktif. Umumnya zat aktif terdiri dari logam, astringent, berasa seperti kapur atau berasa pasir dan kombinasi ini menyebabkan rasa yang tidak enak saat dikunyah. Antasida yang umumnya digunakan dalam kombinasi dari 2 atau lebih untuk menghasilkan efek terapeutik yang baik adalah sebagai berikut : Alumunium hidroksida (80-600 mg), Ca-karbonat (194-850 mg), Mg-hidroksida/Mg-oksida (65-400 mg), Mg-trisilikat (20-500 mg), dan lain.

Page 82: Formulas i

Sebagai tambahan digunakan zat lain seperti :simetikon (dimetikon, dimetillpolisiloksan) dengan dosis 20-40 mg/tablet sebagai antiflatulen; peppermint oil 3 mg/tablet digunakan sebagai karminatif dan asam alginat 200-400 mg.Contoh formula : Tablet kunyah antasida dengan metode cetak langsung

Zat mg/tabletAl(OH)3 dan Mg-karbonat 325Di-Pac DTE 675Avicel 75Starch 30Ca-stearat 22Flavor q.s.

Pembuatan : campur semua zat, cetak. Tablet kunyah yang diharapkan mempunyai kekerasan 8-11 SCA unit. B.     Obat batuk/obat flu

Formulasi biasanya untuk anak-anak. Umumnya dosis kurang dari atau sama dengan ¼ dosis dewasa.  Obat yang umum adalah aspirin, asetaminofen, klorfeniramin, pseudoefedrin, dan dekstrometorfan.Sifat umum yang diperoleh dari zat aktif tersebut adalah rasa tidak enak, misalnya aspirin berasa asam sedangkan yang lain pahit.Semua zat aktif yang telah disebutkan mempunyai sifat kompresibilitas yang cukup baik, kecuali asetaminofen. Jadi untuk asetaminofen dipilih metode granulasi basah sedangkan zat aktif lain digunakan metode cetak langsung. Contoh formula :1.      Tablet kunyah Asetaminofen : metode granulasi basah

Zat mg/tabletAsetaminofenManitolNa-sakarinLarutan pengikatPeppermint oilSyloid 244Banana, Permaseal F-4932Anise, Permaseal F-2837NaCl (serbuk)Mg-stearat

120720621,6*

0,50,522627,5

* Mengandung 5,4 mg gom arab dan 16,2 mg gelatin  Pembuatan :-         Siapkan larutan pengikat yang terdiri dari gom arab (serbuk) 15 g, gelatin (granul) 45 g, dan

air ad 400 ml-         Ayak manitol dan Na sakarin dengan ayakan 40 mesh-         Campur dengan Asetaminofen. Tambahkan 180 ml larutan pengikat untuk 1000 tablet-         Granulasi dan keringkan 1 malam pada 140-150 F. Ayak dengan ayakan 12 mesh-         Adsorpsikan peppermint oil pada syloid 244 dan campur dengan flavor dan NaCl

Page 83: Formulas i

-         Campur granul kering dengan flavor lalu tambahkan Mg stearat-         Cetak tablet dengan kekerasan 12-15 kpCatatan : pengikat gom arab-gelatin menghasilkan tablet dengan kekerasan yang tinggi. Larutan pengikat harus dibuat segar untuk menghindari pertumbuhan mikroba. 2.      Tablet kunyah Aspirin untuk anak-anak

Zat mg/ tabletAlOH (dried gel)AspirinTalkPrimogelNuTabMafco Magna SweetFlavor Jeruk

13812893,40,62

 Pembuatan :-         Kocok NuTab dan AlOH, tambahkan aspirin dan kocok (1)-         Campur primogel, talk, flavor, dan Magna Sweet dan ayak 16 mesh (2)-         Tambahkan (2) ke (1), kocok dan cetakKombinasi NuTab dan Magna Sweet sebagai pemanis untuk mengurangi rasa asam dari aspirin, begitu juga dengan flavor jeruk. Dalam keadaan kering, tidak ada reaksi inkompatibilitas antara aspirin dengan basa AlOH.

 C.     Vitamin/Mineral/Food Supplement

Vitamin dan mineral mempunyai rasa yang tidak enak seperti asam, pahit, asin, rasa sabun, hambar atau rasa seperti logam. Beberapa cara untuk menutup rasa tersebut :1.      Rasa asam ditekan dengan cara :2.      Ferro fumarat dan ferri pirofosfat terasa hambar. Untuk itu dilakukan proses penyalutan

dengan monogliserida atau digliserida dari asam lemak tersaturasi dengan teknik beku semprot

3.      Rasa pahit seperti vitamin B kompleks disalut (salut tunggal) dengan monogliserida atau digliserida

4.      Vitamin A dan D dalam bentuk bebas dilindungi dengan matriks gelatin, gula atau starch dan pengawet

5.      Vitamin E dalam serbuk kering teradsorpsi VIII. EvaluasiEvaluasi tablet kunyah tidak diatur dalam FI IV. Beberapa parameter yang dievaluasi di bawah sebagian besar mengacu pada evaluasi tablet konvensional.

3.      Evaluasi kimiaa.       Penentuan Kadar

Metode analisis yang sesuai (kromatografi, titrimetri, spektrofotometri, dan lain-lain) bisa digunakan untuk menentukan kadar zat aktif pada sampel yang representatif (biasanya aliquot dari 20 tablet yang dipilih acak yang dihaluskan). Jumlah kadar yang diperoleh dinyatakan dalam persentase terhadap kadar obat di label. Nilai yang diperoleh harus berada dalam batas-batas yang telah ditentukan untuk masing-masing zat aktif.

Page 84: Formulas i

b.      Keseragaman SediaanKeragaman bobot tidak boleh melebihi 6% untuk tablet dengan kadar zat aktif lebih dari 50 mg atau 50% terhadap obot seluruhnya.Keseragaman kandungan perlu dilakukan jika kandungan zat aktif kurang dari 50 mg.Prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum di FI IV.

 3.      Evaluasi Fisik

a.       Pemeriksaan Fisik meliputi pemeriksaan terhadap adanya capping atau rengat dan parameter penampilan lainnya.

b.      Kekerasan ambil 10 – 20 tablet secara acak, tetapkan kekerasan.c.       Friabilitas 20 tablet digerus, ambil 6 gram, masukkan ke dalam friabilator selama 100

putaran, kemudian timbang bobot yang hilang. Nilai friabilitas tidak melebihi 4%.d.      Waktu hancure.       Disolusif.        Rasa

4.      Uji Stabilitasa. Stabilitas dipercepat dengan suhu tertentub. Stabilitas dalam kondisi nyataPemeriksaan stabilitas meliputi :-         Pada waktu tertentu, tentukan kadar zat aktif-         Periksa terhadap adanya perubahan fisik (totol-totol pada tablet, migrasi zat warna,

kristalisasi zat aktif pada permukaan tablet, ada bau)-         Periksa perubahan kekerasan, friabilitas, kecepatan disolusi, waktu hancur-         Periksa stabilitas rasa