format sop demam tifoid

6
Kota Malang Puskesmas Kendalsari SOP No. Dokumen : dr Lisna NIP. 196801062002122004 No.Revisi :0 Tgl. Terbit : Halaman : 1- 4. Tanda Tangan Ka. Puskesmas 1. PENGERTIAN Demam Tifoid erat kaitannnya dengan kualitas higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Suatu infeksi pada saluran cerna yang disebabkan oleh kuman salmonella typhii 2. TUJUAN Dapat melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, menentukan pemeriksaan penunjang lalu menegakkan diagnosa klinis serta rencana penatalaksanaan yg komprehensif 3. KEBIJAKAN Keputusan kepala puskesmas tentang layanan klinis 4. REFERENSI Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 1/4 DEMAM TIFOID

Upload: singgih2008

Post on 09-Jul-2016

326 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

SOP thypoid

TRANSCRIPT

Page 1: Format Sop Demam Tifoid

Kota Malang

Puskesmas Kendalsari

SOP

No. Dokumen :

dr Lisna

NIP. 196801062002122004

No.Revisi :0

Tgl. Terbit :

Halaman : 1- 4.

Tanda Tangan Ka. Puskesmas

1. PENGERTIAN Demam Tifoid erat kaitannnya dengan kualitas higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik.Suatu infeksi pada saluran cerna yang disebabkan oleh kuman salmonella typhii

2. TUJUAN Dapat melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, menentukan pemeriksaan penunjang lalu menegakkan diagnosa klinis serta rencana penatalaksanaan yg komprehensif

3. KEBIJAKAN Keputusan kepala puskesmas tentang layanan klinis

4. REFERENSI Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

5. ALAT PERSIAPAN ALAT

Alat :1. Bolpen2. Tensimeter3. Termometer4. Stetoskop

6. PROSEDUR / LANGKAH – LANGKAH

1. Melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien. Gejala klinik :

Demam turun naik terutama sore dan malam (demam intermitten) Sakit kepala (pusing) area frontal Nyeri otot Pegal-pegal Insomnia

1/4

DEMAM TIFOID

Page 2: Format Sop Demam Tifoid

Anoreksia Mual muntah Gangguan gastrointestinal spt konstipasi, meteorismus atau diare,

nyeri abdomen dan BAB berdarah

2. Melakukan pemeriksaan fisik Suhu tinggi Bau mulut karena demam lama Bibir kering dan kadang pecah-pecah Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tongue), jarang

ditemukan pada anak Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor Nyeri tekan regio epigastrik (nyeri ulu hati) Hepatosplenomegali Bradikardia relatif (peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti oleh

peningkatan frekuensi nadi) Pada keadaan lanjut bisa terjadi penurunan kesadaran ringan

berupa apatis. Bila keadaan berat pasien dapat menjadi somnolen dan koma atau dengan gejala-gejala psikosis

Pada penderita dengan toksik, gejala delirium lebih menonjol

3. Merujuk pasien utk melakukan pemeriksaan penunjang dan menginterpretasi hasil pemeriksaan

Darah Lengkap Leukopeni ( <5000/mm3) Limfositosis relatif Monositosis Aneosinofiia Trombositopenia ringan Penurunan hemoglobin akibat perdarahan hebat dalam

abdomen dpt terjadi pada minggu ke 3 dan 4 Serologi Widal

Titer O 1/320 diduga kuat diagnosisnya adalah demam tifoid

Widal (-)/negatif tidak menyingkirkan demam tifoid Diagnosa pasti bila didapatkan kenaikan titer 4 kali lipat pd

pemeriksaan ulang dengan intervan 5-7 hari

4. Menegakkan diagnosa klinis berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Suspek demam tifoid ( Suspect Case)Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan gejala demam, gangguan saluran cerna dan petanda gangguan kesadaran

Klinis demam tifoid ( Probable Case)Suspek demam tifoid didukung dengan gambaran laboratorium yang menunjukan tifoi

5. Menentukan terapi Terapi suportif (tirah baring, diet tinggi kalori dan tinggi protein,

2/4

Page 3: Format Sop Demam Tifoid

konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas serta kontrol dan monitor tanda vital, kemudian dicatat dengan baik direkam medik)

Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan mengurangi keluhan gastrointestinal

Terapi definitif dengan pemberian antibiotika. Antibiotika lini pertama untuk demam tifoid adalah kloramfenikol, ampisillin atau amoksisilin (aman untuk penderita yang sedang hamil), atau trimetoprim-sulfametoxazole (kotrimosazol)

Bila pemberian salah satu antibiotika lini pertama tidak efektif, dapat diganti dengan antibiotika lain atau antibiotika lini kedua yaitu Ceftriaxone, Cefotaxime (diberikan untuk dewasa dan anak), Kuinolon (tidak dianjurkan untuk anak <18 tahun karenga dinilai mengganggu pertumbuhan tulang)

6. Memberikan Konseling dan edukasi pasien tentang pengobatan dan perawatan demam tifoid yang harus diketahui pasien dan keluarganya serta diet dan konsumsi obat diperhatikan langsung oleh dokter dan keluarga pasien dan tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan keluarga supaya bisa segera dibawa ke RS terdekat untuk perawatan

6.7. DIAGRAM ALIR

3/4

Melakukan Anamnesa Melakukan Pemeriksaan Fisik

Merujuk Pemeriksaan penunjang &

mengintepretasi hasil

Menegakkan Diagnosa Klinis.

Menentukan TerapiMemberikan

Konseling dan Edukasi.

Page 4: Format Sop Demam Tifoid

8. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Kriteria rujukan :a. Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak

perbaikanb. Demam tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan

Komplikasi (biasanya terjadi pada minggu kedua dan ketiga demam) antara lain :

a. Perdarahanb. Perforasic. Sepsisd. Ensefalopatie. Infeksi organ lain

9. UNIT TERKAIT - Unit Rawat Inap.

- Unit Rawat Jalan.

- Instalasi Gawat Darurat.

Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

4/4