format pengkajian keluarga

191
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA PENGKAJIAN KELUARGA DATA UMUM KELUARGA 1. Nama kepala keluarga 2. umur : 3. Agama : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Suku/ Bangsa : 7. Alamat : 8. Komposisi keluarga : o No Nama Umur Sex Tgl. Lahir Pendika n Pekerj aan Ket 9. Tipe keluarga : 10. Genogram : 11. Sifat Keluarga a. Pengambilan Keputusan b. KebiasaanHidup Sehari-hari Kebiasaantidur / istirahat Kebiasaan rekreasi Kebiasaan makan keluarga 12. Status Sosial Ekonomi Keluarga 13. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa) 14. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama) RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi 3. Riwayat keluarga inti 4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami) LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)

Upload: yudi-zed

Post on 25-Jun-2015

2.859 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Format Pengkajian Keluarga

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

  PENGKAJIAN KELUARGA

DATA UMUM KELUARGA

1. Nama kepala keluarga 2. umur : 3. Agama : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan :

6. Suku/ Bangsa : 7. Alamat : 8. Komposisi keluarga :

o

No Nama Umur Sex Tgl. Lahir Pendikan Pekerjaan Ket

               

9. Tipe keluarga : 10. Genogram : 11. Sifat Keluarga

a. Pengambilan Keputusan b. KebiasaanHidup Sehari-hari

Kebiasaantidur / istirahat Kebiasaan rekreasi Kebiasaan makan keluarga

12. Status Sosial Ekonomi Keluarga 13. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa) 14. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi 3. Riwayat keluarga inti 4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami)

LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan) 2. Ventilasi dan penerangan 3. Persediaan air bersih 4. Pembuangan sampah 5. Pembuangan air limbah 6. Jamban / WC (tipe, jarak dari sumber air) 7. Denah rumah 8. Lingkungan sekitar rumah

Page 2: Format Pengkajian Keluarga

9. Sarana komunikasi dan transportasi 10. Fasilitas hiburan (TV, radio, dll.) 11. Fasilitas pelayanan kesehatan

SOSIAL

1. Karakteristik tetangga dan komunitas 2. Mobilitas geografis keluarga 3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat 4. Sistem pendukung keluarga

STRUKTUR KELUARGA

1. Pola Komunikasi Keluarga 2. Struktur Kekuatan Keluarga 3. Struktur Peran (formal dan informal) 4. Nilai dan Norma Keluarga

FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif 2. Fungsi sosialisasi 3. Fungsi perawatan kesehatan

o Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan: a. Mengenal masalah kesehatan b. Memutuskan untuk merawat c. Mampu merawat d. Modifikasi lingkungan e. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

4. Fungsi reproduksi 5. Fungsi ekonomi

STRESS DAN KOPING KELUARGA

1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang a. Stresor jangka pendek b. Stresor jangka panjang

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor 3. Strategi koping yang digunakan 4. Strategi adaptasi disfungsional

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

1. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga a. Ayah b. Ibu c. Anak

2. Keluarga berencana 3. Imunisasi 4. Tumbuh kembang

Page 3: Format Pengkajian Keluarga

a. Pemeriksaan tumbuh kembang anak Anak I : Anak II: dll

b. Pengetahuan orang tua terhadap tumbuh kembang anak

PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

1. Pemeriksaan fisik Bapak … a. Keadaan umum : b. Kesadaran c. Tanda-tanda vital :

TD : N : RR : S :

d. Kepala : Rambut : Mata : Hidung : Telinga : Mulut :

e. Dada / Thorax : I : P : P : A :

f. Perut / Abdomen : I : A : P : P :

g. Genetalia / Anus : h. Ekstremitas :

2. Pemeriksaan fisik Ibu ……. a. Keadaan umum : b. Kesadaran : c. Tanda-tanda vital :

TD : N : RR : S :

d. Kepala : Rambut : Mata : Hidung : Telinga : < :>

e. Dada / Thorax : I :

Page 4: Format Pengkajian Keluarga

P : P : A :

f. Perut / Abdomen : I : A : P : P :

g. Genetalia / Anus : h. Ekstremitas :

3. Pemeriksaan fisik Anak …… (1) a. Keadaan umum : b. Kesadaran : c. Tanda-tanda vital :

TD : N : RR : S :

d. Kepala : Rambut : Mata : Hidung : Telinga : Mulut :

e. Dada / Thorax : I : P : P : A :

f. Perut / Abdomen : I : A : P : P :

g. Genetalia / Anus : h. Ekstremitas

4. Pemeriksaan fisik Anak …… (2) a. Keadaan umum : b. Kesadaran : c. Tanda-tanda vital :

TD : N : RR : S :

d. Kepala : Rambut : Mata : Hidung : Telinga : Mulut :

Page 5: Format Pengkajian Keluarga

e. Dada / Thorax : I : P : P : A :

f. Perut / Abdomen : I : A : P : P :

g. Genetalia / Anus : h. Ekstremitas

5. HARAPAN KELUARGA

ANALISA DATA

TGL DATA MASALAH

   

SKALA PRIORITAS MASALAH

Masalah 1

KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat maslah

Aktual: 3 Resiko:2 Potensial:1

1    

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

Mudah: 2 Sebagian: 1 Tidak dapat:0

2    

3. Kemungkinan masalah dapat dicegah

Tinggi: 3 Cukup: 2 Rendah: 1

1    

4. Menonjolnya masalah

Segera: 2

1    

Page 6: Format Pengkajian Keluarga

Tidak segera: 1 Tidak dirasakan:0

Skor:      

Masalah 2:

KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat maslah

Aktual: 3 Resiko:2 Potensial:1

1    

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

Mudah: 2 Sebagian: 1 Tidak dapat:0

2    

3. Kemungkinan masalah dapat dicegah

Tinggi: 3 Cukup: 2 Rendah: 1

1    

4. Menonjolnya masalah

Segera: 2 Tidak segera: 1 Tidak dirasakan:0

1    

Skor:      

Masalah 3:

KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat maslah

Aktual: 3 Resiko:2 Potensial:1

1    

2. Kemungkinan masalah dapat 2    

Page 7: Format Pengkajian Keluarga

diubah

Mudah: 2 Sebagian: 1 Tidak dapat:0

3. Kemungkinan masalah dapat dicegah

Tinggi: 3 Cukup: 2 Rendah: 1

1    

4. Menonjolnya masalah

Segera: 2 Tidak segera: 1 Tidak dirasakan:0

1    

Skor:      

By. Kapuk

Artikel yang mungkin anda baca juga:

Page 8: Format Pengkajian Keluarga

CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGA

ASKEP KELUARGA (contoh format)

BY : WS

A. Pengkajian

I. Data Umum

1.Nama kk : Bapak KR (70 Th)

2.Alamat : Rowoasri , RT 2 , RW 7 , Rowokangkung , Lumajang

3.Pekerjaan kk : Tani

4.Pendidikan kk : SD

5.KOMPOSISI KELUARGA

No Nama Jk Hub dg KK Umur Pendidikan Pekerjaan Status kes 1 Ny. Ab P Istri ke 3 36 Smp Ibu RT Sehat 2 Ac L Anak 17 Smp Masih

sekolah Sehat

3 Har P Anak 11 Sd Masih sekolah

Sehat

4 Za L Anak 4 Belum sekolah

- Sehat

Immunisasi

Lengkap +

Page 9: Format Pengkajian Keluarga

Genogram (lihat cara membuat genogram )

Aturan : lebih tua sebelah kiri , umur anggota klg ditulis pada simbol laki-laki atau perempuan,tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol laki-laki atau perempuan

3525

LAKI

PEREMPUAN SERUMAH

MENIKAH

CERAI

ANAK KANDUNG

PISAH

KLIEN

ANAK KEMBAR

KLIEN

Page 10: Format Pengkajian Keluarga

ANAK ANGKAT

MENINGGAL

ABORSI

6. type keluarga : keluarga inti

7.suku : jawa

8. Agama : islam

9.status social : Rp. 500.000,- per bulan . menurut keluaarga tidak cukup

10. rekreasi : menonton televisi, silaturohmi keluarga, kadang rekreasi di tempat terbuka

II. Riwayat Tahap Perkembangan

1. tahap perkemb.klg : keluarga dg anak usia remaja

2. tahap klg yang belum terpenuhi : tidak ada ug belum terpenuhi, namun tugas klg yg belum dapat dicapai saat ini adalah memberi figur yg baik bagi anakl remaja.

3. riwayat kesehatan keluarga : tdk ada peny keturunan, P. KR terkena bronkhitis kronik,

Sering kumat berobat ke dr swasta, bu KR sehat , pak

KR perokok, 1-2 batang perhari, anak tertua perokok

Juga ,

4. Riwayat kesehatan klg sebelumnya : 2 tahun sudah didiagnosis Bronkhitis kronik

III. Keadaan Lingkungan

1. Karakterisitik rumah :

luas rumah lebar 4 M , panjang 12 M , terdiri 2 kamar tidur, 1 musholla

1 km mandi dan wc ( tidak adaSeptik Thank) , ruang tamu, dan dapurnya memanfaatkan pojok

Dari lorong,

- type bangunan : lantai dari plester

- ventilasi : sinar matahari kurang masuk, jendela hanya 1 (0,75 x 1,2 M)

Jendela kamar tak ada karena mepet dg tetangga

- kebersihan ruang : banyak barang numpuk tak teratur , masak dg kayu bakar

Page 11: Format Pengkajian Keluarga

- sumber air : dari PAM

- denah rumah

Dapur Ruang tamu

2. Karakteristik komunitas

Tetangga membantu berobat ke dokter praktik

Tengga dan sekitarnya peduli pada kesehatan pak KR

3. Interaksi dengan komunitas ]

Pengajian aktif, aktif kuimpul di masyarakat

4. Sistem pendukung keluarga

Yg merawat pak KR hanya istrinya saja, biaya minim, jarak rumah dengan puskesmas 500 meter, oleh karena sekarang lebih banyak berobat ke tabib

IV. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Musyawaroh, tapi kadang pak KR suka marah pada anaknya jika tidak patuh

2. Struktur Peran

Pak KR merasa tetap sebagai kepala keluarga dan ber TJ, meskipun sekarang sakit , bu KR menjual kerupuk untuk menopang kekurangan kebutuhan 15 .000/ perhari

3. Norma Keluarga

Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yg ada, percaya penyakitnya bisa di obati, dan penyakitnya tidak ada hubunganny dengan guna-guna.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Pak Kr sering menegur anaknya jika diperingatklan ibunya tidak mau, saling menghormati antar anggota keluarga,

2. Fungsi Sosial

Page 12: Format Pengkajian Keluarga

Keluarga mengajarkan agar berperilaku yang baik dengan tetannggga dan lingk. Sekitar , hidu berdampingna dan merasa tentram.

3. Fungsi Keperawatan Kesehatan

Jika sakit mencari bantuan ke pelayanan kesehatan terdekat, yang merawat pak KR saat ini bu KR, pemanfaatan yankes masih kurang karena pak KR tidak emmeiliki penghasilan tetap.

4. Fungsi reproduksi

Tidak ingin punya anak lagi, tidak ikut KB, hubungan suami istri masih, tetapi jarang sekali.

5. Fungsi Ekonomi

Penghasilannya tak menentu apalagi pak KR yang sakit, saat ini keluarga dicukupi dari penghasilan yang lain.

VI. Stress Dan Koping Keluarga

1. Stressor yang dimiliki

Sejak 6bulan yg lalu, sakit bronkhitisnya kumat, dan tidak dapat bekerja lagi, anak-anaknya butuh biaya u/ sekolah

2. Kemampuan keluarga Berespon thd stressor

Pasrah padak ondisiny sekarang, dianggap sebagai cobaaan dan berharap anak tertuanya bekerja lebih giat u/kebut. Keluarga

3. Strategi Koping yang dilakukan

Keluarga menerima ini apa adanya dan selalu melibatkan anak teruanya u/ pengambilan kepeutusan

4. Strategi adaptasi yang disfungsi

Sering marah pada anak tertuanya jika merokok terus dan dianjurkan mencari alternatif pengobatan lain.

VII. Pemeriksaan fisik

Sasaran terutama pada yang mempunyai maslah kesehatan (sakit) dengan metode Head to toe

VIII. Harapan Keluarga

Berharapmendapat bantuan seperti yang dikatakan oleh tetangganya , yaitu kartu sehat sehingga dapat berobat secara rutin di Puskesmas.

B. Diagnosis Keperawatan Keluarga

1. Analisa Data

Page 13: Format Pengkajian Keluarga

Data (sign- symptom) Masalah (P) Penyebab (E)Data subyek

- pak KR terkena Bronkhitis kronik sejak 2 tahun

- sejak 6 bulan kumat shg di rumah saja

Data obyektif

- lingkungan rumah kurang sehat : barang bertumpuk-tumpuk ,kotor , ventilasi kurang dll

- Hasilpmx fisik : …………………..

Resiko serangan berulang pada

P. KR

Lingk. Yg tidak adekuat

5 tugas

2. Rumusan Diagnosis Keperawatan

Resiko tinggi serangan berulang yang dialami oleh pak KR b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan atau (eteologi yang lain) ketidakmampuan keluarga merawat pakKR yang sedang saklit.

P (NANDA) yang b/d E (ketidakmampuan keluarga – sesuai 5 TUGAS KELUARGA) ,

sign /symptom takperlu ditulislagi

NO KRITERIA SKORBOBOT

JUML

1

2

3

4

SIFAT MASALAH

SKALA :

- TIDAK/KURANG SEHAT

- ANCAMAN

- KEADAAN SEJAHTERA

KEMUNGK. MAS DAPAT DIUBAH :

3

2

1

2

1

0

1

2

1

1

?

?

?

?

Page 14: Format Pengkajian Keluarga

- MUDAH

- SEBAGIAN

- TIDAK DAPAT

POTENSI MAS. U/ DICEGAH

- TINGGI

- CUKUP

- RENDAH

MENONJOLNYA MASALAH

- BERAT, SEGERA

- ADA MASALAH TAPI TAK perlu SEGERA ditangani

- MASALAH TAK DIRASAKAN

3

2

1

2

1

0

PENENTUAN PRIORITAS SESUAI DENGAN SKALA :

1. KRITERIA PERTAMA, PRIORITAS UTAMA PADA : TIDAK/ KURANG SEHAT KARENA PERLU TINDAKAN SEGERA

2. KRITERIA KEDUA, MENGACU PD :

- PENGET DAN TEHNOLOGI U/ MENGATASI MAS KLG

- SUMBER DAYA KLG FISIK , KEUANGAN, TENAGA

- SUMEBR DAYA PERAWAT, : KAP (PENGET, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR)

- SUMBER DAYA LINGK. : FASILITAS, ORGANISASI, DAN DUKUNGAN

1. KRITERIA KETIGA

- KEPELIKAN MASALAH

- LAMANYA MASALAH

- TINDAKAN YG SEDANG DIJALANKAN

- KELOMPOK YG BERESIKO U/ DICEGAH AGAR TIDAK AKTUAL DAN PARAH

1. KRITERIA KEEMPAT, PERSEPSI KLG THD MASALAHNYA

Page 15: Format Pengkajian Keluarga

3. skoring penentuan prioritas DX keperawatan keluarga

contoh : RESIKO JATUH LANSIA DI KLG BAPAK Rr BD. KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN

No dx

Kriteria Skor Pembenaran

4. prioritas dx keperawatan

Prioritas Dx kep Skor 1 RESIKO JATUH LANSIA DI KLG

BAPAK Rr BD. KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN

3 1/3

2 2 ½

3 dst 2 , DST

<!--[if !supportLists]–>C. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Nama KK : KR

Alamat : kd. Jajang

NO DX TUJUAN KRITERIA STANDAR INTERVENSI1 Setelah dilakukan

tindkep. Tidak tjd resiko serangan berulang pada pak KR selama di rumah

(boleh jangka pendek dan jk panjang )

KAP

Pengetahuan

Sikap

Psikomotor

Penget :

keluarga dapat menyebutkan …..

sikap :

klg mampu memutuskan u/menyediakan sarana yg aman …

psikomotor :

keluarga memodifikasi lingkungan sehat

Rencana tindakan (intervensi):

1. mendiskusikan ……..

2. menjelaskan ………

Page 16: Format Pengkajian Keluarga

3. mengajarkan ……

4. bersama keluarga ………

5. dll

D. Implementasi dan evaluasi

Implementasi

Tanggal dan waktu No dx Implementasi 1 januari 2006 1 …………..

Rencana kegiatan pada askep keluarga yang berhub dg penkes memerlukan SAP

Format evaluasi formatif

Tanggal dan waktu No dx Evaluasi 1 januari 2006 1 S. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti tentang …….

O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum bisamenjawab pertanyaan tentang ……..

A. implementasi yg dilaks.dg metode cermah belum dimengertioleh klg , perlu metode lain….

P. berikan pendidikan ulang , dg metode lain….

Format evaluasi sumatif

Tanggal dan waktu No dx Evaluasi 1 januari 2006 1 S. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti tentang …….

O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum bisamenjawab pertanyaan tentang ……..

A. masalah belum teratasi

P. lanjutkan intervensi ,perlu bantuan LSM yang peduli akan kesehatan

foto -foto

Page 17: Format Pengkajian Keluarga

More Photos

 

November 2010

S S R K J S M

« Nov

1 2 3 4 5 6 7

8 9 10 11 12 13 14

15 16 17 18 19 20 21

22 23 24 25 26 27 28

29 30

daftar nama anggota

Blogrollo WordPress.com

Klik tertinggio ppnilumajang.wordpress.co… o ppnilumajang.files.wordpr… o ppnilumajang.files.wordpr… o -

Tulisan Terakhiro PERMOHONAN SIK

Blog Statso 63,245 hits

Halamano PROGRAM KERJA DIVISI PPNI LUMAJANG o SEJARAH PERKEMBANGAN PPNI o VISI MISI KEPERAWATAN o REDAKSI o ANGGARAN RUMAH TANGGA PPNI o SUSUNAN PENGURUS PPNI KABUPATEN LUMAJANG o DAFTAR ANGGOTA PPNI LUMAJANG o PPNI LUMAJANG MENDUKUNG HKN KE 43 o SITUS LINK o ANGGARAN DASAR PPNI o FORMULIR APLIKASI PENGAKUAN KOMPETENSI TERKINI (PKT)

Page 18: Format Pengkajian Keluarga

o DASAR-DASAR STATISTIK KEPERAWATAN o ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA o CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGA o KOORDINATOR PERAWAT INSTANSI o PERAWAT – BIDAN Oleh: dr. Koeswandono, M.Kes o ASPEK LEGAL FORMAL TENAGA PERAWAT-BIDAN o TATA CARA PERIJINAN PRAKTIK PERAWAT-BIDAN o DRAFT RUU KEPERAWATAN o FOTO 2 BCLS PPNI LUMAJANG o ANALISA STATISTIK o URAIAN TUGAS PENGURUS o FILM o FOTO KEGIATAN DENGAN TRANSMIGRAN o LOWONGAN KERJA o SOSIALISASI ASSESOR , PPNI JATIM o SOSIOLOGI DALAM KEPERAWATAN

Theme: Ocadia by Beccary· Blog pada WordPress.com.

Page 19: Format Pengkajian Keluarga

Pengkajian Keluarga Model Friedman

MODEL PENGKAJIAN KELUARGA DARI FRIEDMAN

Model Pengkajian Keluarga Menurut Friedman terdiri dari enam kategori yaitu :A. Mengidentifikasi dataB. Tahap dan riwayat perkembanganC. Data lingkunganD. Struktur keluargaE. Fungsi keluargaF. Koping keluargaSetiap kategori terdiri dari banyak sub kategori, perawat yang mengkaji keluarga harus mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus yang dihadapi sehingga dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan dengan demikian masalah dalam keluarga dapat mudah diidentifikasi. Tidak semua dari kategori harus di kaji tetapi tergantung pada tujuan, masalah dan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga. Berikut adalah uraian dari pengkajian keluarga model Friedman:A. Identifikasi Data Keluarga.Informasi identifikasi tentang anggota keluarga sangat diperlukan untuk mengetahui hubungan masing-masing anggota keluarga dan sebagi upaya untuk lebih mengenal masing-masing anggota keluarga. Data yang diperlukan meliputi :1. Nama keluarga2. Alamat dan Nomor telepon3. Komposisi KeluargaKomposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka. Friedman dalam bukunya mengatakan bahwa komposisi tidak hanya terdiri dari penghuni rumah, tetapi juaga keluarga besar lainnya atau keluarga fiktif yang menjadi bagian dari keluarga tersebut tetapi tidak tinggal dalam rumah tangga yang sama.Pada komposisi keluarga, pencatatan dimulai dari anggota keluarga yang sudah dewasa kemudian diikuti anak sesuai dengan urutan usia dari yang tertua, bila terdapat orang lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut dimasukan dalam bagian akhir dari komposisi keluarga. Berikut format komposisi keluarga menurut Friedman :

NoNama KeluargaJenis Kelamin

Page 20: Format Pengkajian Keluarga

HubunganTempat/Tanggal LahirPekerjaanPendidikan123

4BapakIbuAnak tertua…………..

Strategi lain untuk mengetahui keluarga adalah genogram keluarga atau pohon keluarga.Genogram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan konstelasi keluarga atau pohon keluarga dan merupakan pengkajian informatif untuk mengetahui keluarga dan riwayat serta sumber-sumber keluarga. Diagram ini menggambarkan hubungan vertikal ( lintas generasi ) dan horisontal ( dalam generasi yang sama )dan dapat membantu kita berfikir secara sistematis tentang suatu peristiwa dalam keluarga dilihat dari hubungan keluarga dengan pola penyakit, sehingga dapat menciptakan hipotesis tentatif tentang apa yang sedang terjadi dalam keluarga. Genogram keluarga memuat informasi tentang tiga generasi ( keluarga inti dan keluarga asal masing-masing / orang tua keluarga inti ). Genogram juga dapat menentukan tipe dari keluarga. Berikut adalah petunjuk penulisan genogram keluarga menurut Friedman:

Keterangan :

Laki-laki Perempuan Kasus utama Meninggal

Kawin Pisah Cerai Tidak menikah

AnggotarumahAnak Angkat Aborsi/keguguran Kembar tangga

4. Tipe Bentuk KeluargaTipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu rumah. Tipe keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam keluarga.

5. Latar Belakang Budaya KeluargaLatar belakang kultur keluarga merupakan hal yang penting untuk memahami perilaku sistem nilai dan fungsi keluarga, karena budaya mempengaruhi dan membatasi tindakan-tindakan individual maupun keluarga. Perbedaan budaya menjadikan akar miskinnya komunikasi antar individu dalam keluarga. Dalam konseling

Page 21: Format Pengkajian Keluarga

keluarga kbudayaan merupakan hal yang sangat penting. Pengkajian terhadap kultur / kebudayaan keluarga meliputi :a. Identitas suku bangsab. Jaringan sosial keluarga ( kelopok etnis yang sama )c. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat homogen )d. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikane. Bahasa yang digunakan sehari-harif. Kebiasaan diit dan berpakaiang. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya )h. Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek teritorial keluarga ( Apakah porsi tersebut semata-mata ada dalam komunitas etnis )i. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. Bagaimana keluarga terlibat dalam praktik pelayanan kesehatan tradisional atau memiliki kepercayaan tradisional yang berhubungan dengan kesehatan.j. Negara asala dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah.

6. Identifikasi ReligiusPengkajian meliputi perbedaan keyakinan dalam keluarga, seberapa aktif keluarga dalam melakukan ibadah keagamaan, kepercayaan dan nilai-nilai agama yang menjadi fokus dalam kehidupan keluarga.

7. Status Kelas Sosial ( Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan )Kelas sosial keluarga merupakan pembentuk utama dari gaya hidup keluarga. Perbedaan kelas sosial dipengaruhi oleh gaya hidup keluarga, karakteristik struktural dan fungsional, asosiasi dengan lingkungan eksternal rumah. Dengan mengidentifikasi kelas sosial keluarga, perawat dapat mengantisipasi sumber-sumber dalam keluarga dan sejumlah stresornya secara baik. Bahkan fungsi dan struktur keluarga dapat lebih dipahami dengan melihat latar belakang kelas sosial keluarga. Hal-hal yang perlu dikaji dalam status sosial ekonomi dan mobilitas keluarga adalah :a. Status kelas SosialStatus kelas sosial keluarga ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan keluarga dan sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan pendidikan keluarga. Friedman membagi kelas sosial menjadi enam bagian yaitu kelas atas-atas, kelas atas bawah, kelas menegah atas, kelas menengah bawah, kelas pekerja dan kelas bawah.Status EkonomiStatus ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga. Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah dalam keluarga, dana tambahan ataupun bantuan yang diterima oleh keluarga, bagaimana keluaraga mengaturnya secara finansial. Selain itu juga perawat perlu mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut memadai serta sumber-sumber apa yang dimiliki oleh keluarga terutama yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan seperti asuransi kesehatan dan lain-lain.Mobilitas Kelas SosialMenggambarkan perubahan yang terjadi sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan kelas sosial, serta bagaimana keluarga menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut.

8. Aktifitas rekreasi keluargaKegiatan-kegiatan rekreasi keluarga yang dilakukan pada waktu luang. Menggali perasaan anggota keluarga tentang aktifitas rekreasi pada waktu luang.Bentuk rekreasi tidak harus mengunjungi tempat wisata, tetapi bagaimana keluarga memanfaatkan waktu luang untuk melakukan kegiatan bersama ( nonton TV, mendengarkan radio, berkebun bersama keluarga , bersepeda bersama keluarga dll )

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan KeluargaYang pperlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :1. Tahap perkembangan keluarga saat ini2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhiMenjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.3. Riwayat keluarga Inti.Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit ( imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau pengalaman penting yang berhubungan dengan kesehatan ( perceraian, kematian, kehilangan)

Page 22: Format Pengkajian Keluarga

4. Riwayat keluarga sebelumnyaMenjelaskan mengenai riwayat asal kedua orang tua ( riwayat kesehatan, seperti apa keluarga asalnya, hubungan masa silam dengan kedua orang tua )

C. Lingkungan KeluargaMelliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan bidang-bidang yang paling kecil seperti aspek dalam rumah sampai komunitas yang lebih luas dimana keluarga tersebut berada. Pengkajian lingkungan meliputi :1. Karakteristik rumahKarakteristik rumah diidentifikasi dengan :a. Tipe tempat tinggal ( rumah sendiri, apartemen, sewa kamar),b. Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).Interior rumah meliputi : jumlah ruangan, tipe kamar/pemanfaatan ruangan ( ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga ), jumlah jendela, keadaan ventilasi dan penerangan ( sinar matahari ), macam perabot rumah tangga dan penataannya, jenis lantai, kontruksi bangunan, keamanan lingkungan rumah, kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic tank, jarak sumber air minum dengan septic tank, sumber air minum yang digunakan, keadaan dapur ( kebersihan, sanitasi, keamanan ). Perlu dikaji pula perasaan subyektif keluarga terhadap rumah, identifikasi teritorial keluarga, pengaturan privaci dan kepuasan keluarga terhadap pengaturan rumah. Lingkungan luar rumah meliputi keamanan ( bahaya-bahaya yang mengancam ) dan pembuangan sampah.2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas.Menjelaskan tentang :b. Karakteristik fisik dari lingkungan, yang meliputi : tipe lingkungan/komunitas ( desa, sub kota, kota ), tipe tempat tinggal ( hunian, industri, hunian dan industri, agraris ), kebiasaan , aturan / kesepakatan, budaya yang mempengaruhi kesehatan, lingkungan umum ( fisik, sosial, ekonomi ),c. Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas, meliputi kelas sosial rata-rata komunitas, perubahan demografis yang sedang berlangsung.d. Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta fasilitas-fasilitas umum lainnya seperti pasar, apotik dan lain-laine. Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh keluargaf. Tersediannya transportasi umum yang dapat digunakan oleh keluarga dalam mengakses fasilitas yang ada.g. Insiden kejahatan disekitar lingkungan.3. Mobilitas geografis keluargaMobilitas keluarga ditentukan oleh : kebiasaan keluarga berpindah tempat, berapa lama keluarga tinggal di daerah tersebut, riwayat mobilitas geografis keluarga tersebut ( transportasi yang digunakan keluarga, kebiasaan anggota keluarga pergi dari rumah : bekerja, sekolah ).4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatMenjelaskan tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga melakukan interak dengan masyarakat. Perlu juga dikaji bagaimana keluarga memandang kelompok masyarakatnya.5. Sistem pendukung keluargaSiapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah Informal ( jumlah anggota keluarga yang sehat, hubungan keluarga dan komunitas, bagaimana keluarga memecahkan masalah, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan ) dan formal yaitu hubungan keluarga dengan pihak yang membantu yang berasal dari lembaga perawatan kesehatan atau lembaga lain yang terkait ( ada tidaknya fasilitas pendukung pada masyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan )

D. Struktur KeluargaStruktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah :1. Pola dan komunikasi keluargaMenjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem komunikasi yang digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan ) komunikasi dalam keluarga.2. Struktur kekuatan keluargaKemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang lain/anggota keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan yang digunakan dalam mengambil keputusan, yang berperan mengambil keputusan, bagaimana pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut.3. Struktur PeranMengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi :

Page 23: Format Pengkajian Keluarga

a. Struktur peran formal

1) Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga dalam melaksanakan peran tersebut.2) Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.3) Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten4) Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkanb. Struktur peran informal1) Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang ada dalam keluarga, serta siapa yang memainkan peran tersebut dan berapa kali peran tersebut sering dilakukan secara konsisten2) Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada tidaknya peran disfungsional serta bagaimana dampaknya terhap anggota keluargac. Analisa Model Peran1) Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang perkembangan, peran-peran dan teknik komunikasi.2) Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dan sebagai orang tuad. Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran1) Pengaruh-pengaruh kelas sosial : bagaimana latar belakang kelas sosial mempengaruhi struktur peran formal dan informal dalam keluarga.2) Pengaruh budaya terhadap struktur peran3) Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur peran.4) Bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi struktur peran.2. Nilai-Nilai KeluargaHal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman adalah :a. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluargab. Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnyac. Kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai subsistem keluargad. Identifikasi sejauhman keluarga menganggap penting nilai-nilai keluarga serta kesadaran dalam menganut sistem nilai.e. Identifikasi konflik nilai yang menonjol dalam keluargaf. Pengaruh kelas sosial, latar belakang budaya dan tahap perkembangan keluarga terhadap nilai keluargag. Bagaimana nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga.

E. Fungsi KeluargaFungsi keluarga yang perlu dikaji menurut Friedman meliputi :1. Fungsi AfektifPengkajian fungsi afektif menurut Friedman meliputi :a. Pola kebutuhan keluarga1) Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan anggota keluarganya, serta bagaimana orang tua mampu menggambarkan kebutuhan dari anggota keluarganya.2) Sejauhmana keluarga mengahargai kebutuhan atau keinginan masing-masing anggota keluargab. Saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga1) Sejauhmana keluarga memberi perhatian pada anggota keluarga satu sama lain serta bagaimana mereka saling mendukung2) Sejauhmana keluarga mempunyai perasaan akrab dan intim satu sama lain, serta bentuk kasih sayang yang ditunjukkan keluarga.c. Keterpisahan dan Keterikatan dalam keluargaSejauhmana keluarga menanggapi isu-isu tentang perpisahan dan keterikatakan serta sejauhmana keluarga memelihara keutuhan rumah tangga sehingga terbina keterikatan dalam keluarga

2. Fungsi sosialisasiPengkajian fungsi sosialisasi meliputi :a. Praktik dalam membesarkan anak meliputi : kontrol perilaku sesuai dengan usia, memberi dan menerima cinta serta otonomi dan ketergantungan dalam keluargab. Penerima tanggung jawab dalam membesarkan anakc. Bagaimana anak dihargai dalam keluargad. Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola membesarkan anake. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anakf. Identifikasi apakah keluarga beresiko tinggimendapat masalah dalam membesarkan anakg. Sejauhmana lingkungan rumah cocok dengan perkembangan anak.

Page 24: Format Pengkajian Keluarga

3. Fungsi Perawatan KesehatanPengkajian fungsi perawatan kesehatan meliputi :a. Sejauh mana keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarganya.1) Keyakinan, nilai-nilai dan perilaku terhadap pelayanan kesehatan2) Tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat sakit.3) Tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala atau perubahan penting yang berhubungan ddengan masalah kesehatan yang dihadapi.4) Sumber-sumber informasi kesehatan yang didapatb. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan.c. Kemampuan keluarga melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit.d. Kemampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkunganKemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

F. Koping KeluargaPengkajian koping keluarga meliputi :1. Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh keluarga, serta lamanya dan kekuatan strssor yang dialami oleh keluarga.2. Tindakan obyektif dan realistis keluarga terhadap stressor yang dihadapi.3. Sejauhmana keluarga bereaksi terhadap stressor, strategi koping apa yang digunakan untuk menghadapi tipe-tipe masalah, serta strategi koping internal dan eksternal yang digunakan oleh keluarga.4. Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan oleh keluarga. Identifikasi bentuk yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap anak, mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga yang merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.

APLIKASI MODEL PENGKAJIAN FRIEDMAN DALAM KASUS DIABETES MILITUS

Format pengkajian keluarga model Friedman yang diaplikasikan ke kasus dengan masalah uatama Diabetes Militus meliputi :1. Data UmumYang perlu dikaji adalah jenis kelamin, umur, pendidikan. Pada pengkajian pendidikan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh pada kemampuan dalam pengelolaan diabetes dan pandangan pasien mengenai perawatan sendiri diabetes (Long, 1996). Pada pengkajian umur diketahui bahwa faktor usia berpengaruh pada diabetes melitus dan usia dewasa tua (> 40 tahun) adalah resiko tinggi untuk DM (Syaifoellah N, 1996).

2. GenogramDengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya diabetes melitus. Dan diketahui bahwa diabetes melitus adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetik. (Price, 1995)

3. Status SosialStatus sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari pendapatan kepala keluarga maupun dari anggota keluarga lainnya dan juga kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga (Rekawati, 2000). Pada pengkajian status sosial ekonomi diketahui bahwa tingkat status sosial ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang. Dampak dari ketidakmampuan keluarga membuat seseorang enggan memeriksakan diri ke dokter dan fasilitas kesehatan lainnya.

4. Riwayat Keluarga IntiYang perlu dikaji mengenai riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga dan apakah dari anggota keluarga tersebut ada yang mempunyai penyakit keturunan. Karena sebagaimana telah diketahui bahwa diabetes melitus juga merupakan salah satu dari penyakit keturunan, disamping itu juga perlu dikaji tentang perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

5. Karakteristik LingkunganYang pelu dikaji dari karakteristik lingkungan adalah karakteristik rumah, tetangga dan komunitas, geografis keluarga, sistem pendukung keluarga dimana karakteristik rumah dan penataan lingkungan yang kurang pas dapat menimbulkan suatu cidera, karena pada penderita diabetes melitus bila mengalami suatu cidera atau luka

Page 25: Format Pengkajian Keluarga

biasanya sulit sembuh.

6. Fungsi Keluargaa. Fungsi afektifHal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai. Semakin tinggi dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit, semakin mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Merupakan basis sentral bagi pembentukan dan kelangsungan unit keluarga. Fungsi ini berkaitan dengan persepsi keluarga terhadap kebutuhan emosional para anggota keluarga. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga dalam mengenal tanda-tanda gangguankesehatan selanjutnya.

b. Fungsi Keperawatan1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, faktor penyebab, tanda dan ejala serta yang mempengaruhi keluarga terhadap masalah, kemampuan keluarga dapat mengenal masalah, tindakan yang dilakukan oleh keluarga akan sesuai dengan tindakan keperawatan, karena diabetes melitus memerlukan perawatan yang khusus yaitu mengenai pengaturan makannya. Jadi disini keluarga perlu tahu bagaimana cara pengaturan makan yang benar pada diabetes melitus.2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah bagaimana keluarga mengambil keputusan apabila anggota keluarga terserang diabetes melitus. Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat akan mendukung kesembuhan.3) Untuk mengetahui sejauh mana keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Yang perlu dikaji sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya dan cara merawat anggota keluarga yang sakit diabetes melitus.4) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat. Yang perlu dikaji bagaimana keluarga mengetahui keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan akan dapat mencegah kekambuhan dari pasien diabetes melitus.5) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang mana akan mendukung terhadap kesehatan seseorang.

c. Fungsi SosialisasiPada kasus penderita DM yang sudah mengalami komplikasi seperti ganggren, dapat mengalami gangguan fungsi sosial baik di dalam keluarga maupun didalam komunitas sekitas keluarga.

d. Fungsi ReproduksiPada penderita diabetes militus perlu dikaji riwayat kehamilannya untuk mengetahui adanya tanda-tanda diabetes melitus gestasional, karena diabetes gestasional terjadi pada saat kehamilan. Pada pria juga perlu dikaji kemungkinan terjadi gangguan reproduksi seperti disfungsional ereksi, kecenderungan yang terjadi pada penderita DM dengan jenis kelamin laki-laki mengalami gangguan fungsi ereksi.

e. Fungsi EkonomiStatus ekonomi keluarga sangat mendukung terhadap kesembuhan penyakit. Biasanya karena faktor ekonomi orang segan untuk mencari pertolongan dokter ataupun petugas kesehatan lainnya. (Friedman, 1998 )

Page 26: Format Pengkajian Keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

by : WS

ASKEP KELUARGA

KELUARGA

adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)

adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)

adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)

adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)

Kesimpulan :

- unit terkecil dari masy

- dua orang / lebih

- ikatan perkawinan dan pertalian darah

- hidup dalam satu rumah tangga

- asuhan kepala rt

- berinteraksi

- punya peran masing2

- pertahankan suatu budaya

Page 27: Format Pengkajian Keluarga

CIRI-CIRI KLG :

1. Diikat tali perkawinan2. Ada hub darah3. Ada ikatan batin4. Tanggung jawab masing –masing5. Ada penagmbil keputusan6. Kerjasama7. Interaksi8. Tinggal dalam suatu rumah

STRUKTUR :

1. Struktur peran klg, formal dan informal

2. Nilai/norma klg, norma yg diyakini oleh klg. Berhub. Dg kesehatan

3. Pola komunikasi klg, bgm komunikasi ortu-anak, ayah ibu, & anggota lain

4. Struktur kek. Klg, kemamp. Mempengaruhi dan mengendalikan orlain. U/ kesehatan

CIRI –CIRI STRUKTUR KLG :

1. Terorganisasi , bergantung satu sama lain2. Ada keterbatasan ,3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing

STRUKTUR KELUARGA (IKATAN DARAH) :

1. Patrilineal, klg sedarah terdiri sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi , dimana hub. Itu berasal dari jalur ayah

2. Matrilineal, klg sedarah terdiri sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi , dimana hub. Itu berasal dari jalur ibu

3. Matrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah istri4. Patrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah suami5. Klg kawinan, hub. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan klg dan sanak saudara baik dari

pihak suami dan istri

PEMEGANG KEKUASAAN

Patriakal, dominan dipihak ayah

Page 28: Format Pengkajian Keluarga

Matriakal, dominan di pihak ibu

Equalitarian , ayah dan ibu

PERANAN KELUARGA :

1. Peranan ayah, pencari nafkah, prndidik, pelindung, rasa aman, sbg kk, anggota masy2. Peranan ibu, mengurus rt, pengasuh/pendidik anak, pencari nafkah tambahan, anggota

masy3. Peran anak, peran psikososial sesuai tk perkemb. Baik mental fisik sosial dan spiritual.

TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)

1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi2. Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah.

(kakek, nenek , paman, bibi)

TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)

1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi2. Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah.

(kakek, nenek , paman, bibi)

TUGAS PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN (DUVAL)

(SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE)

1. Keluarga baru menikah

- membina hub. Intim

- bina hub, dg klg lain: teman dan kelompok sosial

- mendiskusikan rencana punya anak

1. Klg. Dg anak baru lahir

- persiapan mjd ortu

Page 29: Format Pengkajian Keluarga

- adaptasi klg baru , interaksi klg, hub. Seksual

1. Klg dg anak usia pra sekolah

- memenuhi kebut. Anggota klg : rumah, rasa aman

- membantu anak u/ bersosialisasi

- mempertahankan hub yg sehat klg intern dan luar

- pembag tanggung jawab

- kegiatan u/ sti,ulasi perkemb. Anak

4. Klg dg anak usia sekolah

- membantu sosialisasi anak dg lingk luar

- mempertahankan keintiman pasangan

- memenuhi kebut. Yg meningkat

5. Klg dg anak remaja

- memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab

- mempertahankan hub. Intim dg klg

- komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan

- persiapan perub. Sistem peran

6. Klg mulai melepas anak sebagai dewasa

- perluas jar. Klg dari klg inti ke extended

- pertahnakan keintiman pasanagan

- mabantu anak u/ mandiri sbg klg baru

- penataan kembali peran ortu

7. Klg usia pertengahan

- pertahankan keseh. Individu dan pasangan usia pertengahan

- hub. Serasi dan memuaskan dg anak- anaknya dan sebaya

Page 30: Format Pengkajian Keluarga

- meningkatkan keakraban pasangan

8. Keluarga usia tua

- pertahankan suasana saling menyenangkan

-adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan

- pertahankan keakraban pasangan

- melakukan life review masa lalu

8. Keluarga usia tua

- pertahankan suasana saling menyenangkan

-adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan

- pertahankan keakraban pasangan

- melakukan life review masa lalu

KELOMPOK KLG. DI INDONESIA

Berdasar sosek dan kebut. Dasar

1. PRASEJATERA,

belum dpt memenuhi kebut dasar minimal :

pengajaran agama, sandang, papan, pangan, kesehatan atau klg belum dapat memenuhi salah satu /lebih indikator ks tahap i

1. KELUARGA SEJAHTRA (KS I)

telah dapat memenuhi kebut. Dasar scr minimal, tetapi blm dapat sosial psikologis, pendidikan, kb, interaksi lingk.

indikator :

- ibadah sesuai agama

- makan 2 kali sehari

- pakain berbeda tiap keperluan

Page 31: Format Pengkajian Keluarga

- lantai bukan tanah

- kesehatan : anak sakit, ber kb, pus dibawa kesarana keseh.

3. KS II

indikator

- belum dapat menabung

- ibadah (anggota klg) sesui agama

- makan 2 kali sehari

- pakaian berbeda

- lantai bukan tanah

- kesehatan (idem)

- daging/ telur minimal 1 kali seminggu

- Pakaian baru setahun sekali

- Luas lantai 8 m 2 per orang

- Sehat 3 bulan terakhir

- Anggota yg berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap

- Umur 10 – 60 th dapat baca tulis

- Umur 7-15 th bersekolah

- Anak hidup 2 /lebih . Klg masih pus saat ini berkontrasepsi

4. KS III

indikator :

- belum berkontribusi pd masyarakat

- ibadah sesuai agama

- pakain berbeda tiap keprluan

Page 32: Format Pengkajian Keluarga

- lantai bukan tanah

- kesehatan idem

- anggota melaks. Ibadah…

- daging/telur seminggu sekali

- memperoleh pakaian baru dalam satu th terakhir

- luas lantai 8 m2 perorang

- anggota klg sehat dalm 3 bl terakhir

- klg berumur 15 th punya penghasilan tetap

- baca tulis latin 10 –60 th

- usia 7-15 bersekolah

- anak hidup 2/ lebih, pus saat ini ber kb

- upaya meningk agama

- klg punya tabungan

- makan bersama sehari sekali

- ikut keg. Masyarakat

- rekreasi 6 bl sekali

- informasi dari mass media

- menggunakan transportasi

5. KS TAHAP III PLUS

- dpt memenuhi seluruh kebutuhannya : dasar, sosial,pengembangan, kontribusi pd masy.

- indikator ks iii + (ditambah)

- memberikan sumb. Secara teratur pd masy

Page 33: Format Pengkajian Keluarga

- aktif sbg pengurus yayasan / panti

Indicator gakin :

- Tak bisa makan 2 kali sehari atau lebih

- Tdk daging/ikan /telur / minggu sekali

- Tdk pakaian beda tiap aktifitas

- Tdk pakain baru, satu stel /tahun

- Lantai mayoritas tanah

- Lantai kurang dari 8 meter persegi untuk setiap penghuni

- Tdk ada anggota umur 15 tahun berpenghasilan tetap

- Anak sakit/pus ingin kb tak mampu ke yankes

- Anak 7-15 tahun tak berekolah

KESIMPULAN FUNGSI DIATAS :

1. Asih, kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pd anggota klg shg dapat tumbang sesuai usia

2. Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual3. Asah, kebut. Pendidikan anak, untuk masa depan

FUNGSI KLG :

1. Afektif, mengajarkan segala sesuatu u/ persiapan klg berhub. Dg orlain.2. Sosialisasi mengembangkan + berkehidupan sosial sbl meninggalkan rumah3. Reproduksi, mempertahankan generasi, kelangsungan hidup4. Ekonomi, memenuhi kebut. Klg, meningkatk., penghasilan5. Peraw. Kesehatan, merupakan tugas klg mempertahankan keadaan sehat6. Pendidikan,7. Religius8. Rekreasi

TUGAS KELUARGA DIBID. KESEHATAN (SBG. ETEOLOGI MASALAH)

1. Mengenal masalah keseh. Klg2. Memutuskan tind keseh. Yg tepat bagi klg

Page 34: Format Pengkajian Keluarga

3. Merawat klg yg mengalami gangg keseh.4. Memodifikasi ling. U/ menjamin keseh. Klg5. Memanfaatkan fas. Yankes. Di sekitarnya

KELUARGA SBG SISTEM

klg merupakan sistem sosial yg terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran sosial yg berbeda dengan ciri saling berhub. Dan tergantung antar individu

Alasan klg sbg sistem :

1. Klg punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya2. Saling berhub dan ketergantungan3. Unit terkecil dari masy. Sbg suprasistem

Komponen sistem keluarga

1. Input, anggota klg, struktur, fungsi, aturan, ling, budaya, agama2. Proses, proses pelaksanaan fungsi klg3. Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesh,4. Feedback, pengontrol perilaku keluarga

KARAKTERISTIK KLG SEBAGAI SISTEM

1. Sistem terbuka, sistem yg punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan lingk. Sekitar

2. Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian pada lingk. Sekitar

STANDAR PRAKTIK KLG PPNI :

1. Standar praktik profesional

stndar i : pengkajian

standar ii : diagnosis

standar iii : perencanaan

standar iv : pelaks. Tind.

standar v : evaluasi

Page 35: Format Pengkajian Keluarga

2. Standar kinerja profesional

Standar i : jaminan mutu

Standar ii : pendidikan

Standar iii : penilaian prestasi

Standar iv : kesejawatan

Standar v : etik

Standar vi : kolaborasi

Standar vii ; riset

Standar ix : pemnafaatan sumber

PENDAHULUAN

tujuan khusus adalah u/ mencapai kemampuan klg :

1. Mengenal mas kes klg

2. Memutuskan tindakan

3. Melakukan tindakan

4. Memelihara dan memodifikasi lingk.

5. Memanfaatkan sumber daya yg ada (puskesmas, posyandu)

Tujuan khusus askep keluarga :

1. Mengenal mas. Keseh. Klg2. Memmutuskan tind. Yg tepat u/ ngatasi mas. Keseh klg3. Melakukan tind. Peraw. Keseh. Pd anggota yg sakit sesuai kemampuan4. Memodifikasi lingk. Klg5. Memanfaatkan sumber daya di masy. : puskesmas, posyandu, …

Page 36: Format Pengkajian Keluarga

ASKEP KELUARGA

1. Pengkajian2. Diagnosis keperawatan3. Perencanaan4. Implementasi5. Evaluasi

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM ASKEP KLG :

1. Pemberi askep2. Sbg. Pendidik3. Advokat4. Koordinator5. Kolaborator6. Pembaharu7. Pengelola

PERSIAPAN :

1. Menetapkan klg sasaran2. Buat jadwal kunjungan3. Siapkan perlengkapan lap.

- family folder

- maslah klien dan klg

- phn kit

- alat bantu penyuluhan

PENGKAJIAN :

Tahap yg perlu dilakukan :

1. Bhsp

- perkenalkan

- jelaskan tujuan kunjungan

2. Pengk. Awal : terfokus

Page 37: Format Pengkajian Keluarga

3. Pengkajian lanjut (thp ke 2)

pengkajian lengkap

PENGKAJIAN :

1. Berkaitan dg keluarga

- demografi,

- lingk

- struktur dan fungsi keluarga

- stress dan koping keluarga

- perkemb. Keluarga

2. Berkaitan dg indiv sbg anggota

- fisik

- mental

- sosial

- spiritual

- emosi

DIAGNOSIS :

Berdasar “ nanda “

1. Gg. Proses klg2. Gg. Pemeliharaan kesehatan3. Nutrisi kurang /lebih4. Gg. Peran5. Pola eliminasi6. Sanitasi kurang7. Duka berkepanjangan8. Konflik pengamb. Keput9. Koping klg inadekuat10. Gg. Manaj. Pemeliharaan rumah

Page 38: Format Pengkajian Keluarga

11. Hambatan interaksi12. Kurang penget.13. Resiko [perub peran14. Resiko trauma15. Resiko pk16. Ketidak berdayaan17. Isolasi sosial18. Dll

SCORING :

Diag. Kep (baylon –maglaya)

Prioritas diranking

Contoh :

“ resiko jatuh lansia di klg bapak rr b/d. Ketidakmamp[uan menyediakan lingk. Aman”

DIAGNOSIS

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

EVALUASI (LIHAT DI FORMAT)

DAFTAR DIAGNOSIS KEP KLG NANDA:

A. Lingkungan

1. Kerusakan penatalaksanaan rumah (kebersihan)2. Resiko cedera3. Resiko infeksi

B. Struktur komunikasi

1. Kerusakan komunikasi

Page 39: Format Pengkajian Keluarga

C. Struktur peran

1. Isolasi sosial2. Perub. Dlm proses klg (ada yg sakit)3. Berduka disfungsional4. Potensial pening mjd ortu5. Perub penamp. Peran6. Gangg. Citra tubuh

D. Afektif

1. Resiko tindakan kekerasan2. Perub proses keluarga3. Koping klg tak efektif

E. Sosial

1. Perilaku mencari bant. Kes2. Konflik peran ortu3. Perub pertukem4. Perub pemel. Kesh5. Kurang penget6. Isolasi sos7. Ketidak patuhan8. Gangg identitas pribadi

F. Fungsi perawat klg

1. Perilaku mencari pertol kesh2. Ketidak efektifan penatalaks. Terapeutik klg3. Resiko penyebaran infeksi

G. Strategi koping

1. Potensial peningk koping klg2. Koping klg tak efektif3. Resiko tindakan kekerasan

Page 40: Format Pengkajian Keluarga

 

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN STROKE

1. A. KONSEP DASAR KELUARGA 1. Pengertian Keluarga

Friedman (1998) mendefinisikan keluarga sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Pengertian keluarga yang lain sebagaimana dinyatakan oleh Suprajitno (2004) yaitu suatu ikatan/ persekutuan hidup atas dasar perkawinan antar orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi yang tinggal dalam sebuah rumah tangga. Sementara itu Effendi (1998:30) mendefinisikan keluarga sebagai perkumpulan dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

Berdasarkan ketiga pengertian tersebut diambil kesimpulan (Suprajitno, 2004:14) bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas dua orang atau lebih yang tinggal disuatu tempat atau rumah dan berinteraksi satu sama lain, mempunyai perannya masing-masing-masing-masing dan mempertahankan suatu kebudayaan.

Maka untuk itu indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi adat ketimuran yang menekankan bahwa keluarga harus dibentuk atas dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam peraturan pemerintah (PP) No. 21 tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah.

1. Tipe – tipe keluarga menurut suprajinto (2004:2) 1. Keluarga inti ( Nuclear family )

Adalah suatu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.

1. Keluarga besar ( Exstended family )

Page 41: Format Pengkajian Keluarga

Adalah keluarga inti ditambah   dengan  sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, atau bibi.

1. Keluarga bentukan kembali (dyadic family)

Adalah keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah bercerai atau kehilangan pasangannya

1. Orang tua tunggal (single parent family) yaitu keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anaknya akibat perceraian atau ditinggal pasangannya,

2. Ibu dengan anak tanpa perkawinan yang sah (the unmarried teenage mother)3. Orang dewasa laki-laki atau perempuan yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah

(the single adult living alone)4. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non marital heterosecual

cohabiting family)5. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay and lesbian

family).6. Tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan menurut Suprajitno (1004:3)

Bukan hanya individu saja yang memiliki tahap perkembangan, keluargapun memiliki tahap perkembangan dengan berbagai tugas perkembangan masing-masing. Tahap–tahap perkembangan  itu antara lain:

1. Tahap perkembangan keluarga baru menikah

-        Tugas ini dimulai dengan membina hubungan intim yang memuaskan pasangannya

-        Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan keluarga sosial.

-        Membina rencana memiliki anak

1. Keluarga dengan anak baru lahir

-        Dimulai dengan  mempersiapkan menjadi orang tua

-        Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan seksual dan kegiatan

-        Mempertahankan hubungan dalam rangka  memuaskan pasangannya

1. Keluarga dengan anak usia pra sekolah

-        Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, misal kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman

-        Membantu anak untuk bersosialisasi

-        Beradaptasi dengan anak yang beru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain yang lebih tua juga harus terpenuhi,

Page 42: Format Pengkajian Keluarga

-        Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun diluar keluarga

-        Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak

-        Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

-        Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

1. Keluarga dengan anak usia sekolah.

-        Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas

-        Mempertahankan keintiman pasangan

-        Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.

1. Keluarga dengan anak remaja.

-        Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat anak remaja adalah sorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi

-        Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga

-        Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,hindarkan terjadinya perdebatan kecurigaan dan permusuhan

-        Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota) keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

1. Keluarga mulai melepaskan anak sebagai dewasa

-        Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjelaskan keluarga besar

-        Mempertahankan keintiman pasangan

-        Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat

-        Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan dirumah.

1. Keluarga dengan usia pertengahan.

-        Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan

-        Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya

-        Meningkatkan keakraban pasangan.

Page 43: Format Pengkajian Keluarga

1. Keluarga usia tua.

-        Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan pasangan

-        Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi, kehilangan pasangan, kekuatan fisik dan penghasilan keluarga

-        Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat

-        Melakukan life review masa lalu.

1. Struktur Keluarga menurut Suprajino (2004:7)

Struktur keluarga dapat menggambarkan bagaimana keluarga  melaksanakan fungsi keluarga di masyarakat, antara lain:

1. Struktur peran keluarga

Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya di lingkungan masyarakat atau peran formal dan informal

1. Nilai dan norma keluarga

Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan

1. Pola komunikasi keluarga

Menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi ayah-ibu, orang tua dengan anak, anak dengan anak dan anggota keluarga lain dengan keluarga inti.

1. Struktur kekuatan keluarga

Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan.

1. Fungsi keluarga menurut Friedman (1998)

Secara umum fungsi keluarga (friedman, 1998) adalah:

1. Fungsi afektif

Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain

1. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi

Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah

Page 44: Format Pengkajian Keluarga

1. Fungsi reproduksi

Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.

1. Fungsi ekonomi

Adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

1. Fungsi pemerliharaan kesehatan

Adalah fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi

1. Lima tugas keluarga dibidang kesehatan menurut Suprajitno (2004:4)

keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan antara lain:

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu akan tidak berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga akan habis.

1. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadan keluarga, dengan mempertimbangkan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.

1. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga itu sendiri

1. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga2. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitar keluarga.

1. B. Proses Keperawatan Keluarga

Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat bagi semua tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam kerangka referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah.

Friedman dalam Proses keperawatan keluarga juga membagi dalam lima tahap proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian terhadap keluarga, identifikasi masalah keluarga dan individu atau diagnosa keperawatan, rencana perawatan, implemntasi rencana pengerahan sumber-sumber dan evaluasi perawatan.

Page 45: Format Pengkajian Keluarga

Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga menurut Effendi (2004) dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga yaitu dengan mengadakan kontrak dengan keluarga, menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga, menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan – kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga dan membina komunikasi dua arah dengan keluarga.

Friedman (1998: 55) menjelakan proses asuhan keperawatan keluarga terdiri dari lima langkah dasar meliputi :

1. Pengkajian

Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga. Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga, perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan sederhana (Suprajitno: 2004).

Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan informasi dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian keluarga, diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998: 56)

a.1. Pengumpulan data

1)      Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan  tipe keluarga.

2)      Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga

1. Kebiasaan makan

Kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang dikosumsi oleh Keluarga. Untuk penderita stroke biasanya mengkonsumsi makanan yang bayak menandung garam, zat pengawet, serta emosi yang tinggi.

1. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Perilaku keluarga didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan merupakan faktor yang penting dalam penggelolaan penyakit stroke fase rehabilitasi terutama ahli fisiotherapi.

1. Pengobatan tradisional

Karena penderita stroke memiliki kecenderungan tensi tinggi, keluarga bisa memanfaatkan pengobatan tradisional dengan minum air ketimun yang dijus sehari dua kali pagi dan sore.

3)      Status Sosial Ekonomi

1. Pendidikan

Page 46: Format Pengkajian Keluarga

Tingkat pendidikan keluarga mempengaruhi keluarga dalam mengenal hipertensi beserta pengelolaannya. berpengaruh pula terhadap pola pikir  dan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam mengatasi masalah dangan tepat dan benar.

1. Pekerjaan dan Penghasilan

Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh terhadap keluarga dalam melakukan pengobatan dan perawatan pada angota keluarga yang sakit salah satunya disebabkan karena hipertensi. Menurut (Effendy,1998) mengemukakan bahwa ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit salah satunya disebabkan karena tidak seimbangnya sumber-sumber yang ada pada keluarga.

4)      Tingkat perkembangandan riwayat keluarga

Menurut Friedmen (1998:125), Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini. termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau berkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam kehidupan keluarga yang belum terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis seseorang yang dapat mengakibatkan kecemasan.

5)      Aktiftas

Aktifitas fisik yang keras dapat menambah terjadinya peningkatan tekanan darah. Serangan hipertensi dapat timbul sesudah atau waktu melakukan kegiatan fisik, seperti olah raga (Friedman, 1998:9).

6)      Data Lingkungan

1. Karakteristik rumah

Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik seperti lantai rumah, penerangan dan fentilasi yang baik dapat mengurangai faktor penyebab terjadinya cedera pada penderita stroke fase rehabilitasi.

1. Karakteristik Lingkungan

Menurut (friedman,1998 :22) derajad kesehatan dipengaruhi oleh lingkungan. Ketenangan lingkungan sangat mempengaruhi derajat kesehatan tidak terkecuali pada hipertensi

7)      Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi

Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat dengan pasien adalah berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi teurapetik merupakan suatu tekhnik diman usaha mengajak pasien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan. Tekhnik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.

1. Struktur Kekuasaan

Page 47: Format Pengkajian Keluarga

Kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam kondisi kesehatan, kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress psikologik yang mempengaruhi dalam tekanan darah pasien stroke.

1. Struktur peran

Menurut Friedman(1998), anggota keluarga menerima dan konsisten terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan membuat anggota keluarga puas atau tidak ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila peran tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan harapan maka akan mengakibatkan ketegangan dalam keluarga.

8)      Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif

Keluarga yang tidak menghargai anggota keluarganya yang menderita hipertensi, maka akan menimbulkan stressor tersendiri bagi penderita. Hal ini akan menimbulkan suatu keadaan yang dapat menambah seringnya terjadi serangan hipertensi karena kurangnya partisipasi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit (Friedman, 1998).

1. Fungsi sosialisasi        .

Keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga yang menderita stroke dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga tidak memberikan kebebasan pada anggotanya, maka akan mengakibatkan anggota keluarga menjadi sepi. Keadaan ini mengancam status emosi menjadi labil dan mudah stress.

c.  Fungsi kesehatan

Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.

9)      Pola istirahat tidur

Istirahat tidur seseorang akan terganggu manakala sedang mengalami masalah yang belum terselesaikan.

10)  Pemeriksaan fisik anggota keluarga

Sebagaimana prosedur pengkajian yang komprehensif, pemeriksaan fisik juga dilakukan menyeluruh dari ujung rambut sampai kuku untuk semua anggota keluarga. Setelah ditemukan masalah kesehatan, pemeriksaan fisik lebih terfokuskan.

11)  Koping keluarga

Bila ada stressor yang muncul dalam keluarga, sedangkan koping keluarga tidak efektif, maka ini akan menjadi stress anggota keluarga yang berkepanjangan.

1. Diagnosa keperawatan

Page 48: Format Pengkajian Keluarga

Diagnosa  keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu. Perawat secara legal dapat mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah keperawatan. Kolaburasi dan koordinasi dengan anggota tim lain merupakan keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan kurangnya pelayanan kesehatan.

Dalam diagnosa  keperawatan stroke atau cerebro vasculer accident didapatkan diagnosa  keperawatan sebagai berikut :

1. Perubahan perfusi jaringan cerebral (Doengoes, 2000)2. Kerusakan mobilitas fisik ( Doengoes, 2000)3. Komunikasi, kerusakan verbal dan tertulis (Doengoes, 2000)4. Perubahan persepsi sensori (Doengoes, 2000)5. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi (Lynda Juall, 2001)6. Ketidakmampuan merawat diri (Lynda Juall, 2001)7. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan pengobatan (Doengoes, 2000)8. Intervensi Keperawatan

1. Menyusun prioritas

Friedman (1998:64), menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi bersama yang dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan prioritas perasaan peka terhadap klien dan efek terpeutik terhadap tindakan dimasa mendatang.

1. Menyusun tujuan

Friedman (1998:64) menjelaskan perencanaan meliputi perumusan tujuan yang berorientasi kepada klien kemungkinan sumber-sumber penggambaran pendekatan alternatif untuk memenuhi tujuan dan operasional perencanaan.

Ada 3 kegiatan menurut Friedman (1998:64) yaitu:

1. Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan spesifik2. tujuan jangka menengah3. tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan mempunyai tujuan4. Menentukan kriteria dan standar evaluasi.

Kriteria yang akan dicapai adalah respon verbal, afektif dan psikomotor keluarga mengenai penjelasan tentang masalah kesehatan (Friedman:1998:71)

1. Implementasi keperawatan

Dalam memilih tindakan keperawatan tergantung pada sifat masalah dan sumber-sumber yang tersedia.

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah post stroke.

Intervensi:

1)      Berikan informasi kepada keluarga mengenai: pengertian, tanda dan gejala, penyebab, komplikasi, cara perawatan, penanganan dan pencegahan stroke

Page 49: Format Pengkajian Keluarga

2)      Motivasi keluarga untuk mengenal masalah stroke

1. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang dapat mengenai tindakan kesehatan yang tepat terhadap anggota keluarga yang menderita post stroke

Intervensi:

1)      Memberikan informasi tentang alternatif pencegahan dpat diambil untuk mengatasi pasien stroke, seperti menjaga kesehatan lingkungan, menghindari faktor pencetus, serta minum obat secara teratur

2)      Mendiskusikan akibat bila tidak melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi stroke

3)      Memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan tentang tindakan kesehatan yang diambil pada anggota keluarga yang terkena stroke

1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit atau perawatan post stroke

Intervensi :

1)      Sarankan atau anjurkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan secara teratur, jaga diet penderita stroke.

2)      Demonstrasikan teknik latihan tentang gerak dirumah

1. Ketidakmampuan keluarga untuk memelihara lingkungan yang dapat menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan

Intervensi :

1)      Memberikan semangat pada penderita terutama yang berasal dasri keluarga itu sendiri atau melalui orang atau sumber-sumber yang dipercaya mempunyai pengaruh terhadap proses penyembuhan

2)      Modifikasi lingkungan yang dapat mendukung proses penyembuhan klien

1. Ketidakmampuan keluarga untuk mengenal sumber-sumber pelayanan kesehatan terhadap perawatan post stroke

Intervensi :

1)      Memberikan informasi tentang sumber-sumber yang dapat digunakan utnuk memperoleh pelayanan kesehatan misalnya rujukan kontrol, perawatan fisiotherapi dan sumber-sumber lain.

2)      Memberikan motivasi agar keluarga memanfaatkan sumber-sumber yang ada secara berkesinambungan.

Page 50: Format Pengkajian Keluarga

1. Evaluasi

Friedman (1998:71) menjelaskan bahwa evaluasi didasarkan pada seberapa efektifnya intervensi yang dilakukan keluarga, perawat dan yang lainny. Keefektifan dilihat dari respon keluarga bukan intervensi yang diimplementasikan. Modifikasi dlam asuhan keperawatan mengikuti perencanaan evaluasi dan mulai dengan proses siklus kembali ke pengkajian dengan memberikan informasi yang diperoleh dari pertemuan sebelumnya dan diteruskan dengan revisi setiap fase dalam siklus bila dibutuhkan.

Evaluasi dalam asuhan keperawatan keluarga dengan stroke post rehabilitasi berdasarkan respon keluarga terhadap implementasi yang kita lakukan sesuai dengan kriteria evaluasi yaitu mengetahui pengertian stroke, mengetahui gangguan pada penderita stroke dan mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan bagi penderita stroke post rehabilitasi.

1. C. KONSEP DASAR STROKE 1. Pengertian Stroke

Stroke atau cidera cerebrovaskuler (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke otak (Suzanne).

Stroke adalah kerusakan sirkulasi dalam satu atau lebih pembuluh darah yang menyediakan darah pada otak. Penyediaan oksigen dan darah ke otak menjadi kurang atau berhenti, yang kemudian merusak atau memusnahkan area – area tertentu dalam jaringan otak (discases penyakit )

Storke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama di indonesia, serangan otak ini merupakan kegawat daruratan media yang harus ditangani secara cepat, tepat dan cermat.

Stroke adalah sindrome klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif cepat, berupa defisit neurologis fokal dan global yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik (Doengoes, 2000:290).

Cidera serebrovaskuler atau stroke adalah penyekit cerebrovaskuler menunjukkan adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsioanal maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh sistem pembuluh darah otak (doengoes:290)

Stroke adalah gangguan aliran darah otak yang bersifat mendadak dan disertai dengan defisit neuologik (Dr. H. Soedomo Hadinoto)

Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran dareh otak.

1. klasifikasi stroke 1. Transtient Iskemia Attach (TIA)

Page 51: Format Pengkajian Keluarga

Yaitu gangguan neurologik setempat yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam saja, gejala yang timbul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam

1. Stroke in evolution ( SIE)

Yaitu stroke yang wujud kelainannya terjadi secara bertahap

1. Completeted stroke iskemic (CSI)

Yaitu stroke yang wujud kelainannya bersifat menetap

1. Reversible iscemic neurological defisit (RIND)

Yaitu stroke yang mirip dengan transient iskemik attack hanya saja kelainan yang ada menghilang sesudah berlangsung lebih dari 24 jam

1. Stroke berdasarkan penyebab

Berdasarkan penyebab stroke dibedakan menjadi 2:

1. Stroke hemorhagic

Merupakan perdarahan cerebral dan mungkin perdarahan sub arachnoid. Disebabkan oleh pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu biasanya kejadiannya saat melakukan aktifitas atau saat aktif namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun.

1. Stroke non hemorhagic

Dapat berupa ischemia atau emboli dan trombosis cerebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau dipagi hari tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksi dan selanjutnya dapat timbul oedema skunder. Kesadaran umumnya baik

1. Etiologi

Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan stroke antara lain:

1. Trombosis cerebral2. Emboli3. Tumor otak4. Hemorhagic5. Tekanan darah tinggi6. Kelemahan dinding arteri7. Cidera kepala8. Faktor resiko

Sedangkan faktor resiko dari stroke adalah kondisi atau penyakit atau kelainan yang memiliki potensi untuk memudahkan seseorang mengalami serangan stroke pada suatu saat.

Page 52: Format Pengkajian Keluarga

1. Faktor resiko yang tidak dapat diobati terutama

1)      Usia

2)      Jenis kelamin

3)      Ras

4)      Genetik

1. Faktor resiko yang dapat diubah atau dikendalikan diantaranya :

1)      Hipertensi

2)      Diabetes mellitus

3)      Penyakit jantung

4)      Riwayat trans iskemik atau stroke sebelumnya

5)      Merokok

6)      Kolesterol tinggi

7)      Obesitas

8)      Obat-obatan (kokain, ampetamine, ekstasi dan heroin)

1. Patofisiologi

Pada keadaan fisiologis normal, aliran darah pada otak selalu tetap yaitu 50 ml/ menit / 100 gr otak. Hal ini terjadi karena auto regulasi yang mengembangkan arteri pada waktu hipotensi yang menguncup waktu hipertensi. Apabila tekanan darah tinggi terus menerus terjadi maka dapat menimbulkan perubahan atroklerotik karena perfusi dapat menyebabkan perdarahan intra kranial. Ruptur arteri juga dapat menyebabkan perdarahan yang akan menimbulkan ekstavasasi darah ke jaringan otak sekitarnya. Darah yang merembes ini dapat menekan, mengiritasi, dan menimbulkan fase spasme arteri hemisfer otak.

Ruptur arteri juga dapat mengakibatkan terhentinya aliran darah sehingga timbul iskemik focal dan infark jaringan otak. Daerah ini akan mengalami defisit neurologis yang berupa hemiparalisis. Keluarnya darah yang mendadak dari pembuluh darah otak dapat meningkatkan tekanan darah cerebrospinalis, hilang kesadaran maupun gegar otak. Koma terjadi karena apabila daerah ekstravasal terjadi hematoma yang menimbulkan penekanan pada seluruh isi kranial (Dr. H. Soedomo)

1. Manifestasi klinis

Long (1996) menjelaskan gejala fokal yang paling sering terlihat akibat terputusnya sirkulasi arteri cerebral adalah :

Page 53: Format Pengkajian Keluarga

1. Kontralateral paralisis2. Kehilangan penginderaan sensori dan memori3. Disfasia atau afasia4. Masalah spatial perceptual5. Pemeriksaan diagnostis

1. Computerized tomografi Scan (CT Scan) dapat memperlihatkan adanya hematoma, infark dan perdarahan. Scan ini baik untuk meneliti lesi yang letaknya dipermukaan

2. Fungsi lumbal untuk menunjukkan kelainan cerebro spinalis fluid (CSF). Tekanan yang meningkat dan adanya cairan darah menunjukkan adanya hemorhagic.

3. Elektro Encephalography (EEG) menggunakan gelombang untuk menentukan lesi spesifik

4. Angiografi (arteriografi) sangat esensial untuk memperlihatkan penyebab dan letak ganguan otak, biasanya menggunakan arteri femoralis. Ada tidaknya oklusi, rupture atau obstruksi dapat difisualisasi dengan alat ini.

5. Magnetik Resonance Imaging (MRI) dapat menampakkan daerah patologis6. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan keperawatan

Untuk mengobati keadaan acut perlu diperhatikan faktor faktor kritis sebagai berikut:

1)      Berusaha menstabilkan tanda – tanda vital

2)      Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung

3)      Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter

4)      Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin pasien harus dirubah posisi setiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif

1. Tindakan konservatif

1)      Fasodilator yang meningkatkan aliran darah cerebral (ADS) secara percobaan, tetapi maknanya: pada tubuh manusia belum dapat dibutuhkan

2)      Dapat diberikan histamin, aminophilin, acetazolamide, papaverin intra arterial

3)      Anti agregasi trombosis seperti aspirin, digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi. Trombosis yang terjadi ulcerasi alteroma

1. Tindakan pembedahan untuk memperbaiki aliran darah cerebral, misalnya pada tindakan endarterectomy carotis.

10.  Pathways.

Faktor pencetus stroke

Page 54: Format Pengkajian Keluarga

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne; Suzanne; and Benda G Bare. (2001), Buku Saku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC.

Carpenito, L. J. Handbook of Nursing Diagnosa. Edisi 8, Alih Bahasa Monica Ester. (2001). Jakarta: EGC

Carpenito, L. J. (1999) Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 7, Alih Bahasa Monica Ester. Jakarta: EGC

Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. Jakarta: EGC

Effendy. N (1998). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2. Jakarta; EGC

Doengoes. M. E, Et. All. Nursing Care Plans Guidelines for Planning and Documenting Patient Care, Edisi 3. Alih Bahasa: I Made Kariasa, Et. All. 2000. Jakarta: EGC

Long. Barbara. C. Essential of Medical Surgical Nursing, Penerjemah R. Karnaen, Et. All, Edisi ke 3. 1996. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran.

Zendy. George. L. Pengelolaan Mutahir Stroke. 1992

Shepherd., Robert. B. M. Motor Relearning Programme for Stroke

Suyono, Haryono, 2006. Meningkatnya Penduduk Rawan Stroke, (Online), (http://www.cybermed.cbn.net.id. Diakses 2 November 2007)

Page 55: Format Pengkajian Keluarga

ASKEP KELUARGA, tafa blogs

AKADEMI KEPERAWATANYAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM (AKPER YARSI)PONTIANAK

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKeluarga merupakan sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan kebudayaan umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota. (Duval & Logan ; 1986).Keluarga merupakan salah satu fokus utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam sebuah keluarga tentunya mempunyai sebuah tujuan, tugas, fungsi, serta peran masing-masing yang apabila sebuah keluarga tidak mampu menjalankannya maka dikhawatirkan dalam keluarga akan muncul masalah yang erat kaitannya dengan proses pemberian pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat.Dalam hal ini proses keperawatan secara klinik membantu tim kesehatan khususnya perawat dalam mengidentifikasi masalah-masalah keperawatan didalam keluarga untuk mengatasi permasalahan tersebut.Banyak sekali permasalahan atau gangguan kesehatan yang bisa timbul di dalam keluarga dan itu terdiri dari semua sistem, termasuk gangguan sistem pernapasan. Asma merupakan salah satu penyakit pernapasan yang sudah biasa didapat di masayarakat, dan sejauh ini Asma tidak bisa disembuhkan tetapi hanya bisa dikontrol. Untuk mengontrolnya diperlukan fungsi keluarga yang berjalan dengan baik, pengetahuan yang menunjang dan mungkin perlu mendapatkan pendidikan kesehatan.Sehubungan dengan hal itu. Maka penulis merasa tertarik untuk membuat Asuhan Keperewatan yang dituliskan dalam laporan ini.

 

 

 

Page 56: Format Pengkajian Keluarga

B. Tujuan Penulisan1. Menambah pengetahuan mahasiswa/i AKPER YARSI mengenai Asuhan Keperawatan Keluarga khususnya pada keluarga dengan gangguan sistem pernapasan ; Asma.2. Menerapkan teori yang didapat di perkuliahan dan membandingkan dengan sistem pelaksanaan di lapangan yang dalam hal ini adalah sebuah keluarga.3. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan mata ajaran Kperawatan Keluarga di AKPER YARSI Pontianak.

C. Metode PenulisanDalam penyusunan laporan ini saya menggunakan metode Deskriftif dengan berdasarkan hasil yang didapat dari penerapan asuhan keperawatan keluarga di lapangan (Keluarga Tn.DM).

D. Ruang LingkupPenulis membatasi ruang lingkup pembahasan laporan ini hanya pada Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn.DM dengan Gangguan Sistem Pernapasan ; Asma dengan pendekatan proses keperawatan.

E. Sistematika PenulisanBAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan, dan sistematika penulisan.BAB II : Laporan KasusBAB III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

 

 

BAB IILAPORAN KASUS

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.DMDengan Gangguan Sistem Pernapasan ; Asma Bronkhial

A. Pengkajian1. Data Umuma. Nama : Tn. DMb. Umur : 64 Tahunc. Pekerjaan : Swastad. Pendidikan : (Tidak Sekolah)e. Alamat : Jl. Tanjung Hulu Gg. Karya Bakti No. 08f. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Kelamin Hub Dengan Keluarga Umur Pendi dikan Peker jaan Status Kesehatan1 Ny. A P Istri 53 th IRT sehat

Page 57: Format Pengkajian Keluarga

2 Tn. Sr L Anak 27 th Swasta sehat3 Ny. S P Anak 25 th Swasta sehat4 Tn. Sd L Anak 19 th STM Pelajar sehat5. An. H L Cucu 13 th SMP Pelajar Sehat6. An. D L Cucu 7 th SD Pelajar Sehat7. An.V P Cucu 12 th SD Pelajar Sehat8. An. I L Anak Angkat 4 th - - Sehat

 

Genogram :

 

 

 

 

 

 

Keterangan :Laki-Laki Hidup Perempuan HidupLaki-Laki Meninggal Perempuan Meninggal---- Tinggal Serumah Garis KeluargaKlien MenantuAnak Angkat Menantu Bercerai

g. Tipe KeluargaKeluarga Tn.DM termasuk tipe keluarga besar ( extended family ) yang terdiri dari ayah ibu, anak kandung, anak angkat, dan cucu ( lebih dari satu generasi hidup dalam satu rumah ).h. SukuKeluarga Ny. R merupakan suku Bugis, dan mereka tidak percaya lagi dengan mitos-mitos yang ada di masyarakat serta tidak ada tindakan keperawatan yang bertentangan dengan kebudayaan mereka.

i. AgamaTn. DM dan keluarganya menganut agama islam. Mereka melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama islam.j. Status Sosial EkonomiEkonomi keluarga Tn.DM dipenuhi oleh anaknya dengan penghasilan yang cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tn.DM dan keluarga mempunyai tabungan di

Page 58: Format Pengkajian Keluarga

BANK.k. Aktivitas Rekreasi KeluargaKegiatan yang dilakukan untuk menghibur diri adalah bercanda dengan cucu-cucunya. Tn. DM dan keluarga juga menonton tv dirumah, dan sering ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan warga setempat.

2. Riwayat Kesehatan Keluargaa. Riwayat Keluarga Sekarang (Keluhan Saat Dikaji)Selain Tn.DM yang menderita penyakit Asma Bronkhial tidak ada lagi anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. Adapun keluhan Tn.Dm saat ini yaitu, sering sesak nafas dan cepat merasa lelah. Tn. DM juga mengatakan ia hanya tahu nama penyakitnya tetapi tidak tahu penyebab dan proses penyakitnya serta bagaimana penanganannya, begitu juga dengan pihak keluarga.b. Riwayat Keluarga Sebelumnya3 hari yang lalu istri dari Tn. DM (Ny.A) mengalami demam dan sudah mendapatkan pengobatan dari Puskesmas Tanjung Hulu. Sedangkan Tn.DM sendiri sudah menderita Asma Bronkhial semenjak kira-kira 4 tahun yang lalu. Tn. DM sudah pernah pergi ke RSUD Dr.Soedarso untuk dilakukan rawat jalan dan di tangani oleh Dr.Salam. Sekarang Tn. DM sering pergi ke Puskesmas Tanjung Hulu untuk dilakukan pengobatan.

 

 

3. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluargaa. Tahap Perkembangan KeluargaPada saat ini keluarga Tn.DM sudah melewati tahap perkembangannya. Anak tertua Tn.DM sudah menikah dan sudah memiliki pekerjaan.

b. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum TerpenuhiKeluarga Tn.DM telah melewati semua tugas perkembangan keluarga.

4. Lingkungana. Karakteristik RumahRumah Tn.DM Terdiri dari 1 ruang TV sekaligus ruang tamu, 4 kamar tidur, 1 ruang dapur, dan 1 wc dengan tipe leher angsa. Lantai rumah terbuat dari keramik dengan keadaan cukup bersih dan penataan perabotan yang cukup rapi, penerangan cukup, ventilasi cukup. Luas rumah Tn.DM adalah Panjang 8 meter dan lebar 6 meter. Sumber air menggunakan air parit yang berasal dari aliran sungai (Parit depan rumah) tetapi untuk air minum menggunakan air hujan. Tn.DM mengatakan belum cukup uang untuk menggunakan air dari PDAM. Keluarga Tn.DM biasa membuang sampah di tempat pembuangan sampah yang ada di dekat rumahnya.Sedangkan untuk pembuangan limbah keluarga Tn.Dm membuat sebuah lubang di belakang rumagnya untuk mengalirkan limbah rumah tangganya. (Denah Rumah Terlampir).

b. Karakteristik Tetangga dan KomunitasKeluarga Tn.DM hidup berdampingan dengan rumah keluarga anaknya (Tn.Sh, dan

Page 59: Format Pengkajian Keluarga

Tn.Sn). Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal Tn.DM adalah penduduk asli yang merupakan pekerja Pegawai Negri, swasta dan buruh. Interaksi antar warga banyak dilakukan sore dan malam hari. Antar tetangga berinteraksi dengan baik.

c. Mobilitas Geografi KeluargaKeluarga Tn.DM sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak tahun 1980an hingga sekarang. Tempat tinggalnya berdampingan dengan beberapa anaknya. Sehingga klien dalam 1 tahun tidak melakukan mobilitas keluar dari kota tempat tinggal klien.d. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan MasyarakatKeluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan masyarakat, dengan tetangga dilingkungannya tampak berinteraksi dengan baik. Dan keluarga ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat sekitarnya seperti gotong-royong dan sebagainya.

e. Sistem Pendukung KeluargaDidalam tempat tinggal Tn.DM terdiri dari 1 istri, 3 anak kandung (2 diantaranya sudah mempunyai keluarga dan 1 sudah bekerja), 1 anak angkat dan 3 cucu. Didalam keluarga Tn.DM hanya Tn.DM sendiri yang sedang dalam keadaan tidak sehat.

5. Struktur Keluargaa. Pola Komunikasi KeluargaAntar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya dilakukan semacam musyawarah kecil sebelum memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan terbuka, walaupun kadang-kadang Tn.Dm mendominasi dalam pengambilan keputusan karna dianggap orang tertua dan juga merupakan kepala keluarga.

b. Struktur Kekuatan KeluargaDidalam tempat tinggal Tn.DM terdiri dari 1 istri, 3 anak kandung (2 diantaranya sudah mempunyai keluarga dan 1 sudah bekerja), 1 anak angkat dan 3 cucu.

c. Struktur PeranTn.DM didalam tempat tinggalnya berperan sebagai kepala keluarga, ia biasanya yang berperan untuk mengambil keputusan.Ny. A berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus suami, dan anaknya serta membantu anaknya untuk merawat cucu-cucunya. Tn.Sr berperan sebagai anak dari Tn.DM, dan bapak dari kedua anaknya (An.H dan An.D) serta berperan sebagai ujung tombak keluarga dalam hal pencarian nafkah (Tn.Sr bekerja sebagai tukang). Ny.S berperan sebagai anak dari Tn.DM dan ibu dari An.V. Tn.Sd merupakan anak Tn.DM yang paling bungsu dan masih sebagai pelajar SMA. Sedangkan An.I adalah merupakan anak angkat dari Tn.DM dan Ny.A.

d. Nilai Dan Norma BudayaNilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai agama islam yang mereka anut, serta nilai dan norma masyarakat sekitarnya.

Page 60: Format Pengkajian Keluarga

6. Fungsi Keluargaa. Fungsi AfektifKeluarga cukup rukun Tn.DM dan Ny. A tampak sangat memperhatikan anggota keluarganya, dan tampak sering bercanda dengan cucunya.

b. Fungsi SosialisasiFungsi sosialisasi dalam keluarga Tn.DM berjalan dengan baik Tn.DM dan keluarga sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh RT setempat. Tn.DM juga merupakan orang yang senang mengobrol dengan tetangga-tetangganya.

c. Fungsi Perawatan KeluargaKeluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit asma yang diderita Tn.DM ditunjukkan dengan keluarga tidak mengetahui bagaimana Tn.DM bisa terkena sesak napas, dan dalam kondisi seperti apa asma bisa kambuh sehingga keluarga juga kurang mampu dalam merawat anggota keluarga akibat kekurangtahuannya. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai tindakan kesehatan dengan Menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada di dekat keluarga (Puskesmas).Keluarga kurang mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat diarenakan ketidakmampuan dalam memenuhi biaya untuk pengadaan air bersih.

7. Stress Dan Koping Keluargaa. Stresor Jangka PendekYang menjadi stresor jangka pendek adalah jika terdapat anggota keluarga yang tiba-tiba sakit.

b. Stresor Jangka PanjangPenyakit yang diderita Tn.DM merupakan stresor jangka panjang, karena sudah ± 4 tahun Tn.DM menderita penyakit Asma Bronkhial tersebut.

c. Kemampuan Keluarga Dalam Merespon StresorJika tidak mampu menangani sendiri maka keluarga membawa permasalahan kesehatan tersebut ke PUSKESMAS terdekat (PUSKESMAS Tanjung Hulu).

d. Strategi koping Yang DigunakanKeluarga lebih memilih berdiskusi dalam memecahkan masalah, dan sudah menjadi suatu pola koping dalam keluarga tersebut.

e. Strategi Adaptasi DisfungsionalTidak terdapat adaptasi disfungsional.

8. Harapan KeluargaKeluarga berharap penyakit Tn.DM bisa sembuh dan anggota keluarga yang lain tidak mendapatkan masalah kesehatan.9. Pemeriksaan Fisik

Indikator Nama Anggota KeluargaTn.DM Ny.A Tn.Sd An.I Ny.S

Page 61: Format Pengkajian Keluarga

Kepala

 

 

 

 

 

 

Mata

 

 

 

 

 

Hidung

 

 

 

Mulut & Faring

 

 

Leher & Axilla

 

 

Page 62: Format Pengkajian Keluarga

Dada

 

 

 

Pung gung

 

 

Rectum & Gene talia

Ekstremitas Atas

 

Ekstremitas bawah

 

TTV Rambut hi tam tapi ju ga terdapat uban,hygiene rambut dan kepala baik, tidak terda pat lesi atau masa pada daerah kepa la,bentuk simetris, ram but pendek dan agak keriting

Sklera tidak ikterik, kon jungtiva tidak terlihat ane mis, pengliha tan baik, tidak terdapat kon jungtivitis, mata tidak tampak cekung

Penciuman baik, dapat membedakan aroma, tidak terdapat polif dan bentuk simetris

Mukosa mulut merah muda, tidak ada kelu han menelan, gigi tidak lengkap

Bentuk sime tris, tidak ada lesi dan pem bengkakan tyroid dan kelenjar getah bening

Bentuk sime tris tanpa lesi, pergerakan re guler26x/mnt, terdapat whe zing

Simetris tidak terdapat lesi, tidak ada kelai nan pada tu lang belakang

Tidak terkaji

Page 63: Format Pengkajian Keluarga

 

Capila revil < dari 2 detik, ti dak ada edema

Pergerakan baik,tidak ada edema dan le si, atau kelai nan lainnya

TD; 130/80 mmHgN : 94x/mntRR : 26x/mntT : 36,6 º C Rambut pen dek hitam hygiene ke pala dan rambut baik, tidak terda pat lesi / pembengka kan pada daerah kepa la, bentuk simetris dan rambut agak keriting.

Sklera tidak ikterik, kon jungtiva tidak terlihat anemis,penglihatan ba ik,matatidak cekung ti dak terdapat konjungti vitis

Penciuman baik, dapat membedakan aroma ben tuk simetris, tidak terda pat polif

Mukosa mu lut merah muda, tidak ada keluhan menelan, gi gi leng kap

Bentuk sime tris,tidakada lesidan pem bengkakan tyroid dan kelenjar ge tah bening

Bentuk sime tris tanpa lesi, pergera kan reguler 20x/mnt, tidak ada whezing

Simetris ti dak terdapat lesi, tidak ada kelainan pada tulang belakang

Tidak terkaji

 

Capila revil < dari 2 detik, ti dak terdapat lesi & edema

Pergerakan baik,tidak ada edema dan le si, atau kelai nan lainnya

TD; 120/70 mmHgN: 90x/mntRR:20x/mntT : 36,4 º C Rambut hitam dan lurus, hy giene ram but dan ke pala baik, tidak terda pat lesi atau masa pada daerah kepa la, bentuk simetris

 

Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak terlihat anemis, penglihatan baik, tidak terdapat konjungtivi tis

Page 64: Format Pengkajian Keluarga

Penciuman baik, dapat membedakan aroma, ti dak terdapat polifdan ben tuk simetris

Mukosa mulut merah muda, tidak ada kelu han menelan, gigi lengkap

Bentuk sime tris,tidakada lesidan pem bengkakan tyroid dan kelenjar ge tah bening

Bentuk sime tris tanpa lesi, pergera kan reguler 18x/mnt, tidak ada whezing

Simetris ti dak terdapat lesi, tidak ada kelainan pada tulang belakang

Tidak terkaji

 

Capila revil < dari 2 detik, ti dak terdapat lesi & edema

Pergerakan baik,tidak ada edema dan le si, atau kelai nan lainnya

TD; 110/70 mmHgN: 80x/mntRR:18x/mntT : 36,7 º C Rambut pendek hitam,hygiene rambut dan kepala baik, tidak terda pat lesi / masa pada daerah kepa la, bentuk simetris

 

Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak terlihat anemis, penglihatan baik, tidak terdapat konjungtivi tis

Penciuman baik, dapat membedakan aroma ben tuk simetris, tidak terda pat polif

Mukosa mulut merah muda, tidak ada kelu han menelan, gigi lengkap

Bentuk sime tris,tidakada lesidan pem bengkakan tyroid dan kelenjar ge tah bening

Bentuk sime tris tanpa lesi, pergera kan reguler 18x/mnt, tidak ada whezing

Simetris ti dak terdapat lesi, tidak ada kelainan pada tulang belakang

Tidak terkaji

 

Capila revil < dari 2 detik, ti dak terdapat lesi & edema

Pergerakan baik,tidak ada edema dan le si, atau kelai nan lainnya

Page 65: Format Pengkajian Keluarga

N: 84x/mntRR:18x/mntT : 36,5 º C Rambut hitam lurus, tidak terdapat lesi / pembengka kan di daerah kepala

 

 

Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak terlihat anemis, penglihatan baik, tidak terdapat konjungtivi tis

Penciuman baik, dapat membedakan aroma, ti dak terdapat polifdan ben tuk simetris

Mukosa mulut merah muda, tidak ada kelu han menelan, gigi lengkap

Bentuk sime tris,tidakada lesidan pem bengkakan tyroid dan kelenjar ge tah bening

Bentuk sime tris tanpa lesi, pergera kan reguler 18x/mnt, tidak ada whezing

Simetris ti dak terdapat lesi, tidak ada kelainan pada tulang belakang

Tidak terkaji

 

Capila revil < dari 2 detik, ti dak terdapat lesi & edema

Pergerakan baik,tidak ada edema dan le si, atau kelai nan lainnya

TD; 100/80 mmHgN: 80x/mntRR:18x/mntT : 36,2 º C10. Pola Kesehatan Keluargaa. Tn.DM1). Pola Nutrisi dan CairanTn.DM makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk pauk serta sayuran, Tn.Dm minum air putih 4-5 gelas/hari (600-800cc) kadang-kadang Tn.DM juga minum kopi. Tidak ada masalah nafsu makan.2). Pola EliminasiTn.DM BAB 1x/hari tanpa keluhan atau masalah, BAK 2-4x/hari dengan warna jernih agak kekuning-kuningan tanpa keluhan dan masalah.3). Pola KebersihanTn.DM biasa mandi 3x/hari menggunakan sabun dan selalu menggosok gigi setiap kali mandi, dan mencuci rambut 2 hari sekali.4). Pola Istirahat Tidur

Page 66: Format Pengkajian Keluarga

Tn.DM tidur sekitar 7-9 jam sehari dari pukul 22.00 hingga pukul 06.00 WIB. Jika sedang terkena asma Tn.DM mengeluh susah tidur akibat sesak.b. Ny.A1). Pola Nutrisi dan CairanNy.A makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk pauk serta sayuran, Ny.A minum air putih 4-6 gelas/hari (600-1000cc).2). Pola EliminasiNy.A BAB 1x/hari tanpa keluhan atau masalah, BAK 2-3x/hari dengan warna jernih agak kekuning-kuningan tanpa keluhan dan masalah.3). Pola KebersihanNy.A biasa mandi 3x/hari menggunakan sabun dan selalu menggosok gigi setiap kali mandi, dan mencuci rambut 1 hari sekali.4). Pola Istirahat TidurNy.A tidur sekitar 7-9 jam sehari dari pukul 22.00 hingga pukul 06.00 WIB. Jika ada kesempatan Ny.A juga tidur siang.

c. Tn. Sd1). Pola Nutrisi dan CairanTn.Sd makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk pauk serta sayuran, Tn.Sd minum air putih 5-7 gelas/hari (800-1000cc).Tanpa keluhan.2). Pola EliminasiTn.Sd BAB 1x/hari tanpa keluhan atau masalah, BAK 2-4x/hari dengan warna jernih agak kekuning-kuningan tanpa keluhan dan masalah.3). Pola KebersihanTn.Sd biasa mandi 3x/hari menggunakan sabun dan selalu menggosok gigi setiap kali mandi, dan mencuci rambut 1 hari sekali.4). Pola Istirahat TidurTn.Sd tidur sekitar 7-8 jam sehari dari pukul 23.00 hingga pukul 06.00 WIB.d. An.I1). Pola Nutrisi dan CairanAn.I makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk pauk serta sayuran, An.I minum air putih 4-6 gelas/hari (600-800cc).2). Pola EliminasiAn.I BAB 1x/hari tanpa keluhan atau masalah, BAK 2-4x/hari dengan warna jernih agak kekuning-kuningan tanpa keluhan dan masalah.3). Pola KebersihanAn.I biasa mandi 3x/hari menggunakan sabun dan selalu menggosok gigi setiap kali mandi.4). Pola Istirahat TidurAn.I tidur sekitar 9-10 jam sehari dari pukul 21.00 hingga pukul 07.00 WIB.

 

 

B. Analisa DataNO DATA DIAGNOSA

Page 67: Format Pengkajian Keluarga

1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Ds:- Tn.DM Mengatakan ia menderita penyakit asma sejak 4 tahun yang lalu dan sampai saat ini.- Tn.DM mengatakan ia tidak menetahui apa penyebab dan bagaimana menangani asmanya.- Tn.DM sering mengeluh sesak napas akibat asma yang dideritanya.

- Usia Tn.DM 64 tahun- TTV :TD: 130/80 mmHgN : 94 x / menitRR : 26 x/ menit- Obat - obatan yang dikonsumsi:Salbutamol,Dexa, Amoxilin,Parasetamol, Vit B. (didapat dari puskesmas).

Ds :- Tn.DM Mengatakan keluar ganya masih mengkonsumsi air parit yang berada di depan rumahnya untuk mandi dan mencuci sedangkan air minum menggunakan air hujan.- Tn.DM Mengatakan ia belum mempunyai biaya dalam pengadaan air bersih.

Page 68: Format Pengkajian Keluarga

Do:- Rumah Tn.DM berada di depan sebuah parit.- Keluarga Tn.DM tampak mengkonsumsi air parit untuk mandi dan mencuci.

Resiko penyakit berulang ; inefektif pengobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga mengenal dan menangani masalah.

 

 

 

 

 

 

 

 

Resiko terjadinya gannguan kesehatan berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga dalam memodifikasi lingkungan

 

C. Prioritas Keperawatan1. Resiko penyakit berulang ; inefektif pengobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga mengenal dan menangani masalah.2. Resiko terjadinya gannguan kesehatan berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga dalam memodifikasi lingkungan.

 

 

 

D. Scoring / Pembobotan Dan Penentuan Masalah1. Resiko penyakit berulang ; inefektif pengobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga mengenal dan menangani masalah.

Page 69: Format Pengkajian Keluarga

NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN1.

 

 

 

2.

 

 

 

 

3.

 

 

 

4. Sifat masalaho Ancaman kesehatan

 

 

Kemungkinan masalah untuk diubaho Hanya sebagian

 

 

 

Potensi masalah untuk dicegaho Cukup

 

Page 70: Format Pengkajian Keluarga

 

Menonjolnya masalaho Masalah dirasakan dan segera ditangani2 / 3 x1=2 / 3

 

 

 

1 / 2x2= 1

 

 

 

 

2/3x 1= 2/3

 

 

 

2/2 x 1 = 1 Masalah belum terjadi namun dapat terjadi kapan saja jika keluarga tidak mampu merawat dan mengenal permasalahan untuk melakukan pencegahan

Resiko penyakit berulang ; inefektif pengobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM dapat diatasi tetapi membutuhkan waktu yang lama dalam proses pengobatan penyakit asma.

Keluarga memilki keingi nan untuk mengenal dan mengetahui lebih jauh tentang resiko yang akan terjadi dan akan mengenal bagaimana cidera akibat asma.

Tn.DM merasakan resiko cidera (komplikasi) akibat asma yang sebagai satu masalah dan harus segera ditangani.TOTAL 2 4/3

2. Resiko terjadinya gannguan kesehatan berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga dalam memodifikasi lingkungan.NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN

Page 71: Format Pengkajian Keluarga

1.

 

 

2.

 

 

3.

 

 

4. Sifat masalaho Ancaman kesehatan

 

Kemungkinan masalah untuk diubaho Hanya sebagian

 

Potensi masalah untuk dicegaho Cukup

 

Menonjolnya masalaho Ada masalah tetapi tidak harus segera ditangani.2 / 3 x1=2 / 3

 

 

1 / 2x2= 1

Page 72: Format Pengkajian Keluarga

 

 

2/3x 1= 2/3

 

 

1/2 x 1 = 1/2 Masalah belum terjadi namun dapat terjadi kapan saja jika keluarga tidak mampu memenuhi hygiene lingkungan.

Resiko terjadinya gang guan kesehatan bisa di atasi, namun tidak didu kung oleh kemampuan keluarga dalam memodi fikasi lingkungan.

Keluarga memilki keingi nan untuk memperbaiki hygiene lingkungan (penggunaan air bersih).

 

Tn.DM merasakan adanya resiko terjadinya gangguan kesehatan tetapi masih menunggu biaya.TOTAL 2 3/1

E. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGANO Diagnosa keperawatan Tujuan Kriteria avaluasi Rencana IntervensiTUM TUK Kriteria Standar1 Resiko pe nyakit beru lang ; in efektif pe ngobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM berhubungan dengan ke tidakmam puan keluar ga menge nal dan me nangani masalah.Resiko terhadap penyakit berulangdapat diatasi Setelah dilakukan pertemuan 3x45 menit diharapkan keluarga mampu:1.Mengenal masalaha. menyebut kan secara sederhana pengertian asma

 

 

 

 

Page 73: Format Pengkajian Keluarga

 

 

 

 

 

b. menyebut kan penyebab asma

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

c. Menyebut kan tanda dan gejala asma serta akibat apabila asma tidak dirawat dengan baik

 

 

 

 

 

Page 74: Format Pengkajian Keluarga

 

 

2. Mengambil Keputusan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3. Merawat Anggota Keluarga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 75: Format Pengkajian Keluarga

 

 

 

 

 

4. Memodifi kasi lingku ngan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 76: Format Pengkajian Keluarga

 

5. Memanfaat kan Fasilitas Kesehatan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kognitif verbal

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 77: Format Pengkajian Keluarga

 

 

 

Kognitif verbal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kognitif verbal

 

 

 

 

 

 

 

Page 78: Format Pengkajian Keluarga

 

 

Respon afektif

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kognitif verbal

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 79: Format Pengkajian Keluarga

 

 

 

 

 

 

 

Respon Afktif

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 80: Format Pengkajian Keluarga

 

 

Respon afektif

 

 

 

-Keluarga menyebutkan pengertian asma , yaitu: Suatu penyakit dari sistem pernapasan yang meliputi peradangan dari jalan napas.

 

 

 

 

 

-Keluarga menyebutkan minimal 2 penyebab terjadinya asma yaitu:1. Hiper-reaktif jalan napas.2. Alergen3. Status Emosi4. Kelelahan5.Perubahan Udara

 

 

 

 

 

-Keluarga menyebut kan 3 dari 6 tanda dan gejala asma: batuk, mengi, pernapasan pendek, dan rasa sesak di dada, tidak dapat bicara dengan kalimat yang lengkap,

Page 81: Format Pengkajian Keluarga

penggunaan otot-otot bantu pernapasan.

-Keluarga bisa mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan asma

 

 

 

 

 

 

 

-Keluarga dapat menyebutkan cara merawat anggota keluarga yang sedang terkena serangan asma minimal 2 dari 3 yaitu; berikan posisi setengah duduk (menyandar), atur posisi kepala dengan posisi menegok keatas(ekstensi), berikan ruang untuk mengambil udara (jangan di kerumuni),

 

-Keluarga dapat me nyebutkan minimal 2 dari 4cara memo difikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya asma pada anggota keluarga, yaitu;Selalu membersihkan rumah untuk menghindari debu, tidak memelihara binatang yang berbulu didalam rumah, mencegah polusi udara, mempertahankan aliran udara didalam rumah atau kamar dengan jendela dan ventilasi yang cukup dan terbuka.

Keluarga bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada di dekat lingkungan keluarga

 

 

 

- kaji pengetahuan keluarga tentang asma- jelaskan dan diskusikan dengan keluarga pengertian asma dengan menggunakan lembar balik dan pamplet- berikan rinforcement positif pada keluarga

- jelas kan dan diskusikan dengan keluarga pengertian asma

Page 82: Format Pengkajian Keluarga

- Motiva si keluar ga untuk mengidentifikasi penyebab asma yang terjadi pada Tn.DM- Berikan renforcement yang positif pada keluarga.

- jelaskan dan diskusikan tanda dan gejala asma- Berikan renforcement positif pada keluarga atas jawaban yang benar mengenai tanda dan gejala asma

- Motiva si dan berikan kesempatan pada keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat- berikan reinforcement positif atas keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan asma

- jelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga yang sedang diserang asma.- berikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga dalam menyebutkan cara-cara merawat anggota keluarga yang sedang diserang asma.-jelaskan dan diskusikan dengan pihak keluarga mengenai hal-hal yang bisa dilakukan untuk memodifikasi lingkungan guna menghindari terjadinya asma.- berikan renforcement yang positif atas tanggapan baik dan kemampuan keluarga dalam menyebutkan cara-cara memodifikasi lingkungan.

-Jelaskan mengenai pentingnya datang ke Puskesmas-berikan reinforcement yang positif atas keinginan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan (puskesmas).

 

F. Implementasi KeperawatanNo Tanggal Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi1. Dx. 1 Setelah menjelaskan tujuan dan membuat kontrak waktu, dilanjutkan dengan :1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab serta tanda dan gejala Asma.2. Menjelaskan dan mendiskusikan dengan keluarga tentang ; pengertian Asma, penyebab, tanda dan gejala, penanganan mandiri, kondisi lingkungan yang diperlukan, serta kiat-kiat dalam mengontrol Asma menggunakan lembar balik dan leaflet.3. Memberikan kesempatan bertanya dan mendiskusikan pertanyaan keluarga.4. Mengevaluasi hasil penkes dengan memberikan kuisioner untuk mengetahui tingkat pemahaman keluarga.5. Memotivasi keluarga untuk melakukan pengontrolan seperti yang sudah dijelaskan. Struktur :• Tn.DM adalah seorang penderita Asma• Tn.DM dan keluarga tidak mengetahui tentang hal-hal yang terkait asma.• Keluarga tidak mengetahui bagaimana merawat anggota keluarga dengan penyakit asma

Page 83: Format Pengkajian Keluarga

Proses :• Keluarga Tn.DM mengatakan bahwa Asma adalah penyempitan pada saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesulitan dalam bernapas.• Keluarga Tn.DM mengatakan bahwa penyebab atau faktor pencetus dari timbulnya asma diantaranya adalah ; Alergen, Status emosi, dan kelelahan.• Keluarga Tn.DM mengatakan bahwa anda dan gejala Asma diantaranya adalah ; Batuk, mengi, sesak, dan napas pendek. Sesuaidengan yang Tn.DM rasakan.• Keluarga Tn.DM mengatakan bahwa jika Tn.DM terkena Asma maka tindakan mandiri yang bisa dilakukan adalah ; berikan posisi setengah duduk dan atur posisi kepala menengok keatas.• Keluarga Tn.DM mengatakan bahwa kondisi rumah yang diperlukan adalah ; Selalu bersih dari debu dan kotoran, tidak memelihara binatang berbulu di dalam rumah, mencegah polusi udara seperti rokok, mempertahankan jendela dan ventilasi agar tetap terbuka.Hasil:Objektif :• Keluarga Tn.DM tampak kooperatif dan menyimak penjelasan dan tampak sering menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.Analisa :4 dari 5 tugas keluarga sudah terpenuhi (tujuan / tugas keluarga yang belum terpenuhi adalah Memodifikasi lingkungan).Perencanaan :Lanjutkan tindakan :Adakan kunjungan rumah secara berkala (2 minggu sekali).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SATUAN ACARA PEMBELAJARANA. Latar BelakangTn.DM didiagnosa menderita penyakit ASMA semenjak 4 tahun yang lalu, dan

Page 84: Format Pengkajian Keluarga

mengikuti terapi pengobatan seperti yang dianjurkan puskesmas. Tn.DM dan keluarga nya sendiri tidak mengetahui tentang penyakit Tn.DM, mereka hanya tau penyakit itu namanya asma. Mereka tidak mengetahui apa faktor penyebabnya dan bagaiamana cara penanganan serta pengontrolannya.Sehubungan dengan masalah di atas, untuk mengatasinya Tn.DM dan keluarganya memerlukan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan tentang Asma yang meliputi ; pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan sebagainya.

B. Tujuan UmumSetelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan keluarga bisa mengerti mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyakit asma yang diderita Tn.DM dan bagaimana penanganan dan pengontrolannya.

C. Tujuan KhususSetelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan :1. Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana pengertian Asma2. Keluarga mampu menyebutkan minimal 3 dari 5 penyebab datangnya Asma3. Keluarga mampu menyebutkan minimal 3 dari 6 tanda dan gejala Asma4. Keluarga mampu menyebutkan minimal 2 dari 3 penanganan yang diberikan pada keluarga yang sedang terkena Asma5. Keluarga dapat menyebutkan minimal 2 dari 4cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya asma pada anggota keluarga.

D. Sasaran / TargetSasaran / target dari pendidikan kesehatan ini adalah Tn.DM dan keluarganya yang beralamat di Jl.Tanjung Hulu Gg.Karya Bakti No.08.

E. Metode1. Ceramah ( Penyampaian materi )2. Tanya Jawab

F. Media1. Leaflat2. Lembar Balik

G. Waktu Penyuluhan DilaksanakanHari / Tanggal : Sabtu / 1 Maret 2008Waktu : Pukul 14.00 - 14.45 (s/d selesai)Tempat : Dirumah Keluarga Tn.DM

H. Strategi Pelaksanaan1. Preinteraksi ( 5 menit )- Memberi salam- Memperkenalkan diri kembali dan mengingatkan keluarga pada kontrak yang telah dibuat sebelumnya2. Interaksi ( 35 menit )- Penyampaian Materi- Tanya Jawab

Page 85: Format Pengkajian Keluarga

3. Terminasi ( 5 menit )- Menyimpulkan dan mengevaluasi hal-hal yang telah disampaikan dan didiskusikan bersama- Memberi salam

 

 

MATERIA. PengertianAsma adalah penyempitan pada saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesulitan dalam bernafas.

B. Penyebab1. Hiper-reaktif jalan napas.2. Alergen3. Status Emosi4. Kelelahan5. Perubahan Udara

C. Tanda Dan Gejala1. Batuk2. Mengi3. Pernapasan pendek4. Rasa sesak di dada5. Tidak dapat bicara dengan kalimat yang lengkap6. Penggunaan otot-otot bantu pernapasan.

D. Tindakan Mandiri Jika Asma Kambuh1. Berikan posisi setengah du duk (menyandar)2. Atur posisi kepala de ngan posisi menegok ke atas (ekstensi)3. Berikan ruang untuk me ngambil udara (jangan di kerumuni)

E. Lingkungan Rumah Yang Diperlukan1. Selalu membersihkan rumah untuk menghindari debu2. Tidak memelihara binatang yang berbulu di dalam rumah3. Mencegah polusi udara4. Mempertahankan aliran udara didalam rumah atau kamar dengan jendela dan ventilasi yang cukup dan terbuka.F. Kiat-Kiat Dalam Mengontrol Asma1. Kenali asma anda (jenis yang mana, ringan, dll)2. Kenali pencetusnya, jika emosi maka atasi emosi, jika virus influenza maka perlu divaksinasi, jika makanan maka hindari makanan tersebut, jika debu rumah maka hindari debu rumah.3. Kenali obat-obatan yang dipakai secara benar. Pakai obat yang disuruh dokter secara benar. Pastikan obat benar dan dosis benar.

Page 86: Format Pengkajian Keluarga

4. Kontrol ke dokter jangan hanya lagi sesak, seperti servis mobil ja ngan tunggu rusak baru ke bengkel, lakukan perawatan terhadap badan sendiri.5. Siapkan obat emergency untuk serangan di tengah malam.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanAsma adalah penyempitan pada saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesulitan dalam bernafas. Penyakit ini merupakan salah satu dari gangguan sistm pernapasan yang ada. Penyakit ini disebabkan oleh ; hiper-reaktif dari jalan napas, alergen, status emosi, kelelahan dan perubahan suhu udara. Sedangkan tanda dan gejalanya adalah batuk, mengi, napas pendek, sesak, dan sebagainya.Tn.DM adalah salah satu penderita Asma oleh karena itu sangat tepat jika diberikan asuhan keperawatan pada Tn.DM dan keluarganya, mengingat pentingnya peran keluarga dalam proses pengontrolan penyakitnya.Selama melakukan asuhan keperawatan terbina hubungan rasa saling percaya antara perawat / penulis dengan pihak keluarga, yang dalam prosesnya setelah melalui pengkajian didapatkan 2 masalah keperawatan yang dapat diambil.Yaitu ; Resiko penyakit berulang ; inefektif pengobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga mengenal dan menangani masalah dan Resiko terjadinya gannguan kesehatan berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga dalam memodifikasi lingkungan.Untuk masalah ini perawat / penulis melakukan penyuluhan kesehatan kepada pihak keluarga mengenai penyakit asma dan hal-hal yang terkait didalamnya.

B. SaranBerdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mencoba mengemukakan saran untuk menjadi pertimbangan dan untuk meningkatkan kualitas dalam pemberian asuhan keperawatan. Adapun saran tersebut adalah :1. Dalam melakukan pengkajian hendaknya dilakukan secara komprhensif sehingga masalah kperawatan yang terjadi dapat di ketahui dan ditangani segera.2. Bagi klien dan keluarga hendaklah menigkatkan kesadaran dalam hal menjaga kesehatan sehingga tidak mudah terjadi masalah kesehatan. Dan masalah kesehatan yang sudah terjadi bisa dikontrol sehingga tidak timbul kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Wahit Iqbal Mubarak dkk. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 "Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik dan Keluarga". CV. Sagung Seto, Jakarta ; 2006.

Crockett, Antony. Penanganan Asma Dalam Perawatan Primer. Hipokrates ; Jakarta,1997

Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid I. Media Aesculapius. Jakarta ; 2000.

Page 87: Format Pengkajian Keluarga

KONSEP  

Fery  Mendrofa, SKM,M.Kep,Sp.Kom

Page 88: Format Pengkajian Keluarga

TUJUAN  

Umum:Akhir  semester anda dapat menerapkan dan melaksanakan  askep keluarga 

Khusus :o Akhir pertemuan ini anda

mampu dan mengerti arti konsep klg, struktur –peran dan komunikasi klg, tumbang klg dan tugas perkembangan klg

DASAR  PEMIKIRAN  

UU No  23 tahun 1992 : Tujuan Pembangaunan Nasional

Paradigma Sehat dan Indonesia sehat 2010 untuk tingkatkan PSM

PSM :o Mengambil tanggung jawab

pada kes dan kesejahteraan, kontribusi upaya kesehatan,

Page 89: Format Pengkajian Keluarga

dan perintis , pemimpin pemb kes ling nya

KONSEP  KELUARGA  

Klg merupakan  kumpulan individu didasarkan hubungan tali  perkawinan, hub darah dan tempat tinggal  dalam satu rumah ( Friedman, 1998)

Unit ply kep ,merupakan kumpulan dua orang atau lebih ada atau tdk ada hub darah dan hukum ttp berperan sebagai klg ( Whall, 1986)

Kumpulan  orang dg ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi  bertujuan menciptakan, mempertahankan budaya dan  meningkatkan perkembangan fisik , mental, emosional  serta sosial tiap anggota klg  (Duvall dan Logan , 1986)

Page 90: Format Pengkajian Keluarga

Dua atau  lebih individu hidup satu rumah tangga  adanya hubungan darah , perkawinan atau  adopsi dan mereka saling berinteraksi satu  sama lain mpy peran masing menciptakan  dan mempertahankan budaya ( Bail

on ,Maglaya , 1978 )

Unit terkecil ari masy.yang terdiri dari kepala klg dan beberapa anggota yg berkumpul di suatu tempat dan atap saling ketergantungan ( Dep Kes RI, 1988)

STRUKTUR  KLG 

Patrilineal  : klg sedarah dlm beberapa generasi dimana  hubungan itu disusun melaluhi jalur garis  ayah 

Matrilineal : melalui garis ibu

Page 91: Format Pengkajian Keluarga

Matrilokal : sepasang suami istri tinggal bersama klg dari ibu

Patrilokal : dari bapak Klg kawin : ada hub.dg Suami

atau istri

TIPE  KLG  

Klg  tradisional :o Klg inti: suami , istri dan anak o Klg besar : klg inti + klg lain ada hub

daraho Klg dyat : suami dan istri tanpa anak o Klg single perent: orang tua dg anak

akibat cerai , matio Klg single adult : rumah tangga

terdiri dari seorang dewasao Klg berantai, klg duda, klg

berkomposisi ( poligami hidup bersama )

o Klg habitas ( dua orang mjd satu tanpa pernikahan ttp membentuk satu klg)

Klg non tradisional :

STRUKTUR  KELUARGA 

Struktur  egalisasi: masing-masing keluarga mempunyai ha 

Page 92: Format Pengkajian Keluarga

yang sama dalam menyampaikan pendapat (demokrasi)

Struktur yang hangat, menerima dan toleransi

Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka: mendorong kejujuran dan kebenaran (honesty dan authenticity)

Struktur yang kaku: suka melawan dan tergantung pada peraturan

Struktur yang bebas: tidak adanya aturan yang memaksakan (permisivenes)

Struktur yang kasar: abuse (menyiksa, kejam dan kasar)

Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)

Disorganisasi keluarga (disfungi idividu, stress emosional)

MENURUT  FRIEDMAN (1988) STRU

Page 93: Format Pengkajian Keluarga

KTUR KELUARGA TERDIRI ATAS:  

Pola  dan proses komunikasi Struktur peran Struktur kekuatan Nilai-nilai keluarga

POLA  DAN PROSES KOMUNIKASI 

Komunikasi  dalam keluarga ada yang berfungsi dan  ada yang tidak, hal ini bisa disebabkan  oleh beberap factor yang ad dalam komponen  komunikasi seperti: sender, chanel-media, massage,  environment dan receiver.

Page 94: Format Pengkajian Keluarga

STRUKTUR  PERAN 

Peran adalah  serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai  dengan posisi soisal yang diberikan. Yang  dimaksud dengan posisi atau status adalah  posisi individu dalam masyarakat, misalnya  status sebagai isteri/suami atau anak.

Contoh 

Peran 

Harapan

 Masyarakat 

Kepribadian 

Individu 

Peran yang 

Page 95: Format Pengkajian Keluarga

diterima 

Perilaku/

Penampilan

STRUKTUR  KEKUATAN 

legitimate  power/authority (hak untuk mengontrol) seperti  orang tua terhadap anak

referent power (seseorang yang ditiru)

resource or expert power (pendapat, ahli dlll)

reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima)

coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)

informational power (pengaruh yang dilalui melalui persuasi)

affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi

Page 96: Format Pengkajian Keluarga

dengan cinta kasih misalnya hubungan sexual)

HASIL  DARI KEKUATANTERSEBUT YANG AKAN MENDASARI SUATU  PROSES DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN  DALAM  KELUARGA SEPERTI: 

Konsesus Tawar menawar atau akomodasi Kompromi atau de facto Paksaan

NILAI-NILAI  KELUARGA 

Nilai merupakan  suatu system, sikap dan kepercayaan yang  secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota  keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga 

Page 97: Format Pengkajian Keluarga

juga merupakan suatu pedoman perilaku dan  pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.

Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan system nilai dalam keluarga.

Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.

NILAI-NILAI  KELUARGA 

Nilai merupakan  suatu system, sikap dan kepercayaan yang  secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota  keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga 

Page 98: Format Pengkajian Keluarga

juga merupakan suatu pedoman perilaku dan  pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.

Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan system nilai dalam keluarga.

Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.

FUNGSI  KELUARGA, ALLENDER (1998) 

Affection Security and acceptance Identity and satisfaction Affiliation and companionship Socialization Controls

Page 99: Format Pengkajian Keluarga

PERAN  DAN FUNGSI KLG            ( FRIEDMANT, 1986 ) 

Fungsi afektif Fungsi Sosialisasi Fungsi reproduksi Fungsi ekonomi Fungsiperawatan kesehatan

FUNGSI  AFEKTIF  

Fungsi internal  klg Memenuhi kebutuhan psikologis Bila kebutuhan berhasil anggota

klg akan bahagia Seluruh anggota klg dapat

mengembangkan konsep diri yang positif

Saling menghargai, saling asuh

FUNGSI  SOSIAL 

Page 100: Format Pengkajian Keluarga

Proses perkembangan  yang dimiliki individu dapat menghasilkan interaksi  sosial

Belajar dari lingkungan sosial Sosialisasi dimulai sejak lahir

FUNGSI  REPRODUKSI  

Untuk meneruskan  keturunan Menambah SDM Fungsi program KB dapat

terkontrol

FUNGSI  EKONOMI 

Merupakan  fungsi klg untuk memenuhi kebutuhan

Kebutuhan antara lain sandang,papan dan pangan

FUNGSI  KESEHATAN  

Dlm prakteknya  untuk mencegah terjadinya gang

Page 101: Format Pengkajian Keluarga

guan kesehatan   dari anggota klg yang sakit

Mengacu fungsi Friedment , 1998o Mengenal masalah kesehatano Membuat keputusan di klgo Merawat anggota klgo Melakukan modifikasi

lingkungan o Menggunakan fasilitas

kesehatan yang ada

DIMENSI  DASAR STRUKTUR KLG (FRI

EDMAN ) 

Pola dan  proses Komunikasi Struktur peran Struktur kekuatan Nilai – Nilai Keluarga

POLA  DAN PROSES KOMUNIKASI  

Page 102: Format Pengkajian Keluarga

Bersifat  terbuka dan jujur Selalu menyelesaikan konflik

keluarga Berfikir positif Tidak mengulang–ulang isu dan

pendapat sendiri

KARAKTERISTIK  KOM KLG  

Pengirim  :o Yakin dlm mengemukakan

pendapato Yg disampaikan jelas dan

berkualitaso Selalu meminta menerima

umpan balik Penerima :

o Siap mendengarkano Menerima umpan baliko Melakukan validasi

STRUKTUR  PERAN  

Page 103: Format Pengkajian Keluarga

Peran merupakan  serangkaian prilaku yang diharapkan sesuai  dengan posisi sosial yang diberikan

Status/posisi: individu dalam masyarakat al : atatus sebagai istri / suami atau anak

STRUKTUR  KEKUATAN 

Legitimate  Power / Authority Referent Power Reward Power Coercive Power Affectif Power

NILAI  NILAI KELUARGA 

Nilai :  suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang  secara sadar atau tidak sadar

Page 104: Format Pengkajian Keluarga

Norma : pola prilaku ayng baik , berdasarkan sistem nilai dlm klg

Budaya : kumpulan dari pola prilaku yang dapat di pelajari

PERKEMBANGAN  KELUARGA 

Perubahan  yg terjadi pd sistem klg

Perubahan interaksi, perubahan hubungan antar klg sepanjang waktu

Sifatnya ada potensial dan resiko Potensial klg harus bisa

mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dan resiko perawat harus melakukan tindakan pencegahan masalah pada tahap berikutnya

TAHAP  PERKEMBANGAN PASAN

Page 105: Format Pengkajian Keluarga

GAN BARU ( KLG BARU  ) 

Membina  hubungan intim yang  memuaskan

Membina hubungan dengan klg lain , teman dan kelompok sosial

Mendiskusikan rencana memiliki anak

KLG  CHILD-BEARING ( KELAHIRAN ANAK PERTAMA ) 

Persiapan  menajdi orang tua Adaptasi dengan perubahan

anggota klg : peran , interaksi , hubungan seksual dan kegiatan

Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

Page 106: Format Pengkajian Keluarga

KLG  DENGAN ANAK PRASEKOLAH  

Mempengaruhi  kebutuhan anggota klg seperti kebutuhan tempat  tinggal, privasi dan rasa aman 

Membantu anak untuk bersosialisasi

Beradaptasi dengan anak yabg baru lahir , sementara kebutuhan anak yang alain harus di penuhi

Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam dan diluar klg

Pembagian waktu untuk individu , pasangan dan anak

Pembagian tanggung jawab anggota klg

Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbang

Page 107: Format Pengkajian Keluarga

KELUARGA  DENGAN ANAK SEKOLAH 

Membantu  sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan  lingkungan

Mempertahankan keintiman pasangan

Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota klg

KELUARGA  DENGAN ANAK REMAJA  

Memberikan  kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab  mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa  dan meningkat otonominya

Page 108: Format Pengkajian Keluarga

Mempertahankan hubungan yang intim dalam klg

Mempertahankan komunikasi terbuka antar anak dan orang tua

Hindari perdebatan , kecurigaan dan permusuhan

Hubungan sistem peran dan peraturan untuk tumbang klg

KLG  PELEPASAN  

Memperluas  klg inti mjg klg besar

Mempertahankan keintiman pasangan

Membantu orang tua suami/ istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua

Membantu anak untuk mandiri di masyarakat

Penataan kembali peran dan kegiatan RT

Page 109: Format Pengkajian Keluarga

KELUARGA  USIA PERTENGAHAN  

Mempertahankan  kesehatan Mempertahankan hubungan yang

memuaskan dengan teman sebaya dan anak anak

Meningkatkan keakraban pasangan

KELUARGA  LANSIA 

Mempertahankan  suasana rumah yang menyenangkan

Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan

Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat

Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

Melakukan file review

Page 110: Format Pengkajian Keluarga

PERTEMUAN  BERIKUTNYA 

KONSEP  KELUARGA SEJAHTERA 

Klg sejahtera Konsep sejahtera Pelaksanaan

KELUARGA  SEJAHTERA 

Diharapakan  pemerintah Klg merupakan bagian terkecil

dari komunitas Dengan koping individu ,klg dapat

di optimalkan mengarah ke klg sejahtera

Ada kriteria yang harus dipenuhi untuk menyamakan persepsi

KONSEP  SEJAHTERA 

Keadaan  indonesia dilanda krisis 

Page 111: Format Pengkajian Keluarga

Masih banyak di Indonesia klg hidup dibawah garis kemiskinan

Diharapkan sejahtera lahir maupun batin

Perlu penekanan terhadap stresor Tujuan pembangunan bangsa

Indonesai menghadapi Indonesia sehat 2010

PELAKSANAAN  KLG SEJAHTERA 

Klg Pra  Sejahtera Klg sejahtera I Klg Sejahtera II Klg Sejahtera III Klg Sejahtera III Plus

KELUARGA  PRA SEJAHTERA  

Klg belum  dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal

Page 112: Format Pengkajian Keluarga

Kebutuhan dasar : sandang, papan dan pangan

Variabelnya : klg tidak memenuhi syarat sebagai klg sejahtera I

KELUARGA  SEJAHTERA I 

Klg sudah  dapat memenuhi kebutuhan dasar makan, minum  dalam hal sandang pangan dan papan

Pelayanan kesehatan yang sangat mendasar

Variabel : seluruh anggota klg makan 2 X/ lebih sehari

Seluruh  anggota klg mempunyai  pakaian yang berbeda  untuk di rumah, bekerja, sekolah dan bepergian

Sebagian luas lantai rumah bukan dari tanah

Page 113: Format Pengkajian Keluarga

Bila anggota klg yang sakit dibawa sarana / petugas kesehatan

KELUARGA  SEJAHTERA II 

Anggota  klg telah meemnuhi kebutuhan   dasar , tapi belum  dapat memenuhi kebutuhan  pengembanganya

Variabelnya o Klg sejahtera I ditambah dg

tiap tahun anggota klg mendapat stel pakaian baru

o Luas lantai rumah minimal 8 m2 per huni rumah

o Minimal I anggota mempunyai penghasilan tetap

o Umur 6 tahun keatas bisa membaca

Page 114: Format Pengkajian Keluarga

o Melakukan ibadah secara teratur anggota klg

o Dalam satu bulan terahkir ini dalam keadaan sehat

KLG  SEJAHTERA III 

Jika  klg mampu memenuhi kebutuhan  pengembangan, dan belum  aktif u/ menyumbang 

Variabel :o sejahtera IIo Klg mengetahui kegunaan

KBo Penghasilan klg dapat

ditabung sebagiano Klg makan bersama I kali

sehario Klg bersama ikut kegiatan

lingkungan o Mengadalan rekreasi keluar

rumah minimal 3 bulan sekali

Page 115: Format Pengkajian Keluarga

o Dapat memperoleh berita dari surat kabar , radio

o Anggota klg mampu memberi sarana transportasi sesuai dengan kondisi daerahnya

KLG  SEJAHTERA III PLUS  

Variabel  Klg sejahtera III Klg dan anggota klg secara

teratur memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materi

Klg aktif sebagai pengurus kumpulan , atau yayasan tertentu

Page 116: Format Pengkajian Keluarga
Page 117: Format Pengkajian Keluarga

ASUHAN KEPERAWAT

Page 118: Format Pengkajian Keluarga

AN KELUARGA Kasus :

Page 119: Format Pengkajian Keluarga

Keluarga Tn. M ( 47 Tahun )

Page 120: Format Pengkajian Keluarga

mempunyai istri Ny. J ( 42 th )

Page 121: Format Pengkajian Keluarga

anak Nn. J (24 th) dan adik dari Ny.

Page 122: Format Pengkajian Keluarga

J yaitu Tn.S (40 th). Sejak 6

Page 123: Format Pengkajian Keluarga

bulan yang lalu Ny.J di

Page 124: Format Pengkajian Keluarga

diagnosa menderita kencing

Page 125: Format Pengkajian Keluarga

manis (DM) ibu tidak bisa

Page 126: Format Pengkajian Keluarga

kontrol teratur ke puskesm

Page 127: Format Pengkajian Keluarga

as karena yang mengant

Page 128: Format Pengkajian Keluarga

arkan tidak ada dan keterbat

Page 129: Format Pengkajian Keluarga

asan biaya. Tn. M dan

Page 130: Format Pengkajian Keluarga

istrinya bekerja serabutan, tetapi

Page 131: Format Pengkajian Keluarga

Tn.M kadang (jika ada rejeki)

Page 132: Format Pengkajian Keluarga

membeli obatnya di apotek

Page 133: Format Pengkajian Keluarga

terdekat sesuai foto copi resep

Page 134: Format Pengkajian Keluarga

dokter. Hasil observasi jari

Page 135: Format Pengkajian Keluarga

kaki Ny. J sebelah kiri terdapat

Page 136: Format Pengkajian Keluarga

luka kecil sudah 3 minggu

Page 137: Format Pengkajian Keluarga

belum sembuh.

Page 138: Format Pengkajian Keluarga

A. Pengkajian

Page 139: Format Pengkajian Keluarga

a. Data Umum 1. Nama KK

Page 140: Format Pengkajian Keluarga

: Tn. M 2. Umur : 47 tahun

Page 141: Format Pengkajian Keluarga

3. Alamat

Page 142: Format Pengkajian Keluarga

: Maospati

Page 143: Format Pengkajian Keluarga

4. Pekerjaan : Swasta

Page 144: Format Pengkajian Keluarga

5. Pendidikan : -

Page 145: Format Pengkajian Keluarga

6. Komposisi

Page 146: Format Pengkajian Keluarga

Keluarga : No Nama

Page 147: Format Pengkajian Keluarga

Jenis kelamin Hubungan

Page 148: Format Pengkajian Keluarga

keluarga Umur Pekerjaan

Page 149: Format Pengkajian Keluarga

Ket. 1. 2. 3.

Page 150: Format Pengkajian Keluarga

Ny. JTn. SNn. JPLP

Page 151: Format Pengkajian Keluarga

IsteriSaudaraAnak

Page 152: Format Pengkajian Keluarga

42 th40 th24 th

Page 153: Format Pengkajian Keluarga

Swasta Swasta Swasta

Page 154: Format Pengkajian Keluarga

DMSehatSehat