format laporan akhir fisdas.docx

17
Pengasaman Laut 9 08 2006 Pengasaman laut atau Ocean acidification adalah istilah yang diberikan untuk proses turunnya kadar pH air laut yang kini tengah terjadi akibat penyerapan karbon dioksida di atmosfer yang dihasilkan dari kegiatan manusia (seperti penggunaan bahan bakar fosil). Menurut Jacobson (2005), pH di permukaan laut diperkirakan turun dari 8,25 menjadi 8,14 dari tahun 1751 hingga 2004. Pada siklus karbon alami, konsentrasi CO 2 di atmosfer menggambarkan sebuah keseimbangan fluks antara lautan, daratan dan atmosfer. Perubahan fungsi lahan (land use change), penggunaan bahan bakar fosil, dan produksi semen mengakibatkan adanya sumber CO 2 tambahan ke dalam atmosfer bumi. Sebagian CO 2 tersebut diserap oleh tumbuhan di darat dan sebagian lainnya diserap oleh lautan. Ketika CO2 terlarut, dia akan bereaksi dengan air membentuk suatu kesetimbangan jenis ionik dan non-ionik yaitu: karbon dioksida yang terlarut bebas (CO 2 (aq) ), asam karbonat (H 2 CO 3 ), bikarbonat (HCO 3 - ), dan karbonat (CO 3 2- ). Perbandingan (rasio) dari jenis-jenis ini bergantung pada temperatur air laut dan alkalinitas (kapasitas penetralan asam dari sebuah larutan). Terlarutnya CO 2 juga akan menyebabkan naiknya konsentrasi ion hidrogen (H + ) di lautan, sehingga akan mengurangi pH lautan (ingat semakin rendah nilai pH, semakin asam sebuah larutan). Menurut Orr et al. (2005), sejak dimulainya revolusi industri, pH lautan telah turun sebesar lebih kurang 0,1 satuan, dan diperkirakan akan terus turun hingga 0,3 – 0,4 satuan pada tahun 2100 akibat makin banyaknya gas CO 2 akibat aktivitas manusia yang diserap. Meskipun penyerapan CO 2 oleh lautan akan membantu memperbaiki efek iklim akibat emisi CO 2 , namun diyakini

Upload: norhayati

Post on 09-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PengasamanLaut9 08 2006 Pengasaman laut atau Ocean acidification adalah istilah yang diberikan untuk proses turunnya kadar pH air laut yang kini tengah terjadi akibat penyerapan karbon dioksida di atmosfer yang dihasilkan dari kegiatan manusia (seperti penggunaan bahan bakar fosil). Menurut Jacobson (2005), pH di permukaan laut diperkirakan turun dari 8,25 menjadi 8,14 dari tahun 1751 hingga 2004.Pada siklus karbon alami, konsentrasi CO2 di atmosfer menggambarkan sebuah keseimbangan fluks antara lautan, daratan dan atmosfer. Perubahan fungsi lahan (land use change), penggunaan bahan bakar fosil, dan produksi semen mengakibatkan adanya sumber CO2 tambahan ke dalam atmosfer bumi. Sebagian CO2 tersebut diserap oleh tumbuhan di darat dan sebagian lainnya diserap oleh lautan.

Ketika CO2 terlarut, dia akan bereaksi dengan air membentuk suatu kesetimbangan jenis ionik dan non-ionik yaitu: karbon dioksida yang terlarut bebas (CO2 (aq)), asam karbonat (H2CO3), bikarbonat (HCO3-), dan karbonat (CO32-). Perbandingan (rasio) dari jenis-jenis ini bergantung pada temperatur air laut dan alkalinitas (kapasitas penetralan asam dari sebuah larutan).Terlarutnya CO2 juga akan menyebabkan naiknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di lautan, sehingga akan mengurangi pH lautan (ingat semakin rendah nilai pH, semakin asam sebuah larutan). Menurut Orr et al. (2005), sejak dimulainya revolusi industri, pH lautan telah turun sebesar lebih kurang 0,1 satuan, dan diperkirakan akan terus turun hingga 0,3 0,4 satuan pada tahun 2100 akibat makin banyaknya gas CO2 akibat aktivitas manusia yang diserap.Meskipun penyerapan CO2 oleh lautan akan membantu memperbaiki efek iklim akibat emisi CO2, namun diyakini juga bahwa akan ada konsekuensi negatif terhadap organisme kerang-kerangan yang memanfaatkan kalsit dan aragonit dari kalsium karbonat untuk membentuk cangkang. Organisme ini berperan dalam rantai makanan di laut.Pada kondisi normal, kalsit dan aragonit stabil di permukaan air karena ion karbonat berada pada kondisi sangat jenuh. Dengan turunnya pH air laut, konsentrasi ion karbonat ini juga akan turun, dan pada saat karbonat berada pada kondisi tak jenuh, struktur yang dibentuk dari kalsium karbonat menjadi rapuh dan akan mudah terpecah/terputus (dissolute). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karang-karangan (Gattuso et al., 1998), alga coccolithophore (Riebesell et al., 2000) dan pteropods (Orr et al., 2005) akan mengalami pengurangan kalsifikasi atau peningkatan pemutusan (maksudnya dissolution) ketika terpapar oleh naiknya kadar CO2.Bahan bacaan: WikipediaLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR (JDKK 111)

DOSEN PEMBIMBING:AMAR VIJAY NASRULLOH, S.Si., M.TNIP. 19780703 200501 1 002

OLEH:NORHAYATIJ1E113019

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPROGRAM STUDI S-1 FARMASIBANJARBARU2013LEMBAR PENGESAHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Nama: NORHAYATINIM: J1E113019Dengan ini menyatakan telah menyelesaikan Laporan Praktikum Fisika Dasar.

Banjarbaru, 21 Desember 2013

MengesahkanKoordinator Praktikum Praktikan

Hendra Rosada Nasution Norhayati NIM. J1D111037 NIM. J1E113019

MengetahuiDosen Pembimbing

Amar Vijay Nasrulloh, S.Si., M.TNIP. 19780703 200501 1 002

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULLEMBAR PENGESAHANKATA PENGANTARDAFTAR ISIPERCOBAAN I: PENGGUNAAN ALAT UKUR DASARPERCOBAAN II: HUKUM KIRCHOFFPERCOBAAN III: KESETIMBANGAN STATISPERCOBAAN IV: VISCOSITAS ZAT CAIRPERCOBAAN V: RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK BALIKPERCOBAAN VI: GELOMBANG STASIONERPERCOBAAN VII: PEMBIASAN CAHAYAPERCOBAAN VIII: TRANSFORMATORLAMPIRAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya jualah, penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Fisika Dasar sebagai salah satu syarat dalam mata kuliah Fisika Dasar di Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Amar Vijay Nasrulloh, S.Si., M.T selaku dosen pembimbing praktikum kuliah Fisika Dasar dan kakak-kakak asisten yang telah memberikan bimbingan dan memberi pengarahan sewaktu semua pelaksanaan praktikum.Praktikan juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu praktikan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga laporan ini dapat berguna bagi praktikan khususnya dan pembaca pada umumnya.

Banjarbaru, Desember 2013

Penyusun

PERCOBAAN IPENGGUNAAN ALAT UKUR DASAR

PERCOBAAN IIHUKUM KIRCHOFF

PERCOBAAN IIIKESETIMBANGAN STATIS

PERCOBAAN IVVISCOSITAS ZAT CAIR

PERCOBAAN VRANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK

PERCOBAAN VIGELOMBANG STASIONER

PERCOBAAN VIIPEMBIASAN CAHAYA

PERCOBAAN VIIITRANSFORMATOR

LAMPIRAN