format asuhan keperawatan pada pasien dewasa
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GASTRITIS EROSIF
TUGAS
diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Komprehensif II
oleh
Rr. C. Y. PristahayuningtyasNIM 112310101024
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER
2014
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBERFORMAT PENGKAJIAN KOMPREHENSIF II
Nama Mahasiswa : Rr. C. Y. PristahayuningtyasNIM : 112310101024Tempat Pengkajian : R. Bougenvil (Ruang penyakit dalam)Tanggal : 8-11 April 2014
I. Identitas KlienNama : Tn. M No. RM : 57-20-19Umur : 43 tahun Pekerjaan : Tukang becak dan taniJenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : KawinAgama : Islam Tanggal MRS : 05 April 2014Pendidikan : Sekolah Dasar Tanggal
Pengkajian: 8-11 April 2014
Alamat : Pancoran, Bondowoso Sumber Informasi : Rekam medik, klien dan keluarga
II. Riwayat Kesehatan
1. Diagnosa medik:Gastritis Erosif
2. Keluhan utama:- Nyeri perut
3. Riwayat penyakit sekarang: Saat dilakukan pengkajian, klien terlihat batuk dan menyeringai dan tampak memengangi daerah perutnya. Klien mengatakan bahwa nyeri perut sejak 15 hari yang lalu dan batuk, mual, muntah serta diare sejak 15 hari yang lalu. Saat ditanya tentang nyeri klien, didapatkan hasil sebagai berikut:P: Nyeri timbul saat klien bergerakQ: Klien mengatakan, nyerinya seperti ditusuk-tusukR: Klien mengatakan daerah nyerinya di seluruh bagian perutnya (di seluruh bagian perut terutama bagian epigastrik)S: Saat ditanya skala nyeri antara 1-10, klien mengatakan skalanya 8T: Klien mengatakan lama nyerinya terus menerus tanpa ada jeda
4. Riwayat kesehatan terdahulu:a. Penyakit yang pernah dialamiDS:- Klien mengatakan bahwa pernah menderita penyakit yang sama sejak beberapa
bulan yang lalu, tetapi hilang timbul.- Klien mengatakan bahwa klien sudah MRS 6 kali dengan sakit yang sama, 3 di
opname di bangsal, 3 kali masuk ruang ICU
- Klien mengatakan pernah mengalami sakit jantung dan paru-paru saat muda.- Klien mengatakan bahwa memiliki riwayat hipertensi
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):- Klien mengatakan tidak alergi terhadap obat, makanan, ataupun plester, tetapi
saat dingin, klien merasa sesak.
c.Imunisasi:- Klien mengatakan lupa tentang imunisasi apa saja yang pernah diberikan kepada
beliau.
d.Kebiasaan:- Klien mengatakan bahwa klien senang dan sering makan singkong- Klien mengatakan senang merokok tetapi jarang e. Obat-obat yang digunakan:- Klien mengatakan, biasanya apabila perut klien kambuh, saat di rumah klien
selalu minum obat “Promag"- Klien mengatakan juga pernah minum obat supertetra- Klien dan keluarga mengatakan mendapat obat dari dokter, setelah memeriksakan
kesehatannya- Klien mengatakan selalu mendapat dan minum obat dari Rumah Sakit saat beliau
di opname, namun beliau lupa nama obatnya
5. Riwayat penyakit keluarga:- Klien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang menderita sebagai seperti klien- Klien mengatakan bahwa keluarga hanya pernah mengalami sakit perut biasa- Klien mengatakan bahwa ayah kandungnya memiliki riwayat sesak
Genogram:
III. Pengkajian Keperawatan1. Persepsi & pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan bahwa kesehatan itu penting, saat klien mengalami keluhan sakit perut sedikit saja, klien langsung memberinya obat “Promag” dan klien mengatakan bahwa bila beliau sehat, maka beliau dapat melaksanakan aktivitas seperti biasanya dengan baik. Px dan keluarga mengatakan bahwa px cukup mengerti tentang
Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: klien
: tinggal bersama
penyakitnya, namun terkadang lupa untuk mengingatnya. Px dan keluarga tampak bingung saat ditanya terkait penyakit px. Px dan keluarga hanya mengetahui bahwa px sakit maag Px dan keluaga belum tepat saat menjawab pertanyaan terkait penyakit px.
2. Pola nutrisi/ metabolik- Klien mengatakan sebelum masuk Rumah Sakit klen makan 3-4 kali dalam sehari
dan minum lebih dari 1 botol aqua besar (1500 ml) dalam sehari- Klien dan keluarga mengatakan saat sakit beliau tidak napsu makan, hanya ½ pirig
nasi dan minumnya kurang dari 1 botol aqua besar 200 cc/hari - BBsebelum sakit= 75, BB saat sakit = 60- Input
Minum : 200 ccInfus : 4805 ccInjeksi : 26 ccAir Metabolisme : 300 ccTotal=5331 cc
3. Pola eliminasi- Klien dan keluarga mengatakan sebelum sakit BABnya keras, warna coklat
kehitaman dan terkadang berdarah, dan juga lancar buang air kecil, warnanya jernih, dan tidak berbau, kira-kira 1500cc/24 jam
- Klien dan keluarga mengatakan saat sakit BABnya encer dan warnanya tak tentu, terkadang berwarna coklat kehitaman, terkadang berwarna kuning dan kurang lancar buang air kecil. BAKnya sedikit tapi sering, warnanya tidak terlalu jernih, tidak berbau, selama sehari, kira-kira 2000cc/24 jam
- Output Urin : 2000 ccFeses : 600 ccPendarahan : 1000 ccIWL : 900 ccMuntah : 1500 ccTotal=6000cc
- Balance:Input-Output=5331cc-6000cc=669cc
4. Pola aktivitas & latihan- Klien mengatakan saat sebelum sakit, beliau beraktivitas menjalankan
pekerjaannya, yakni mengayuh becak dan bertani- Klien mengatakan saat sakit, beliau hanya berbaring dan beristirahat saja, karena
saat melakukan aktivitas, perutnya terasa sangat sakit dan nyeri
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living) Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4Makan / minum √Toileting √Berpakaian √Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √Ambulasi / ROM √
0= ketergantungan total1= bantuan petugas dan alat 2= bantuan petugas3= bantuan alat4= mandiri
5. Pola tidur & istirahat- Klien mengatakan sebelum sakit klien jarang untuk istirahat dan tidur- Klien mengatakan saat sakit dapat istirahat, tetapi hanya 1 jam saja, biasanya pada
pukul 03.00-04.00 dini hari
6. Pola kognitif & perceptual- Klien mengatakan bahwa klien tidak memiliki masalah dalam penglihatannya
7. Pola persepsi diri- Citra diri: klien mengatakan tidak ada masalah terhadap bentuk tubuhnya- Ideal diri: Beliau mengatakan ingin tetap menjadi kepala keluarga dan tulang
punggung keluarga- Harga diri: Beliau merasa rendah diri karena tidak mampu bekerja seperti sebelum
sakit- Identitas Diri: Identitas diri tidak terganggu- Peran: Beliau sebelum ssakit merupakan ayah, suami, dan menjadi tulang
punggung keluarga
8. Pola seksualitas & reproduksi- Klien mengatakan memiliki 1 istri dan 2 orang anak
9. Pola peran & hubungan- Klien dan keluarga mengatakan bahwa hubungan antara klien dengn anggota
keluarga yng lain sangat dekat, sehingga saat di Rumah Sakit, beliau ingin segera sembuh dan pulang, agar beliau dapat bertemu keluarga yang lain dan juga anak-anaknya.
- Klien mengatakan menjadi tulang punggung keluarga
10. Pola manajemen koping-stress- Klien dan keluarga mengatakan bahwa klien dan keluarga mengnggap sakit itu
sebagai jalan yang harus di lewati dan dijalani sehingga bagaimanapun keadannya harus ditrima dan disyukuri
11. System nilai & keyakinan- Klien dan keluarga mengatakan bahwa klien dan keluarga mengnggap sakit itu
sebagai jalan yang harus di lewati dan dijalani sehingga bagaimanapun keadannya harus ditrima dan disyukur.
- Klien mengatakan saat sebelum sakit beliau melakukan sholat 5 waktu dengan baik, saat ini hanya mampu terbaring di tempat tidur
IV. Pemeriksaan FisikKeadaan umum: nampak sakit sedang Kesadaran: Compos MentisTanda vital:TD : 150/70 mmHgNadi : 90 x/menitPernafasan : 28 x/menitSuhu : 36CBB : 60 kg
1. KepalaKepala simetris, tidak ada jejas, distribusi rambut normal, rambut hitam, rambut berketombe, tidak ada lesi
2. Mata Sklera keruh, konjungtiva anemis, pupil isokor
3. TelingaBagian telingan kanan dan kiri bersih, tidak ada klainan bentuk, tidak ada nyeri tekan serta pendengaran normal
4. HidungTidak terdapat kelainan bentuk, bersih, tidak ada lesi maupun jejas, tidak ada nyri tekan
5. MulutMukosa bibir kering, warna coklat, bibir simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka
6. LeherLeher pasien terlihat simetris, tidak ada jejas maupun lesi, tidak ada benjolan ataupun pembesaran kelenjar tiroid
7. DadaI : Dada asien terlihat simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada jejas maupun lesi,
iktus kordis tidak nampakP : Ketika diperkusi sonor di bagian kiri dan sonor pada bagian kananP : Pengembangan paru kanan kiri samaA : Suara nafas vesikuler
8. AbdomenI : Simetris kanan kiri, tidak ada jaringan parut, buncitA : Terdengar bising usus 9x per menitP : Terdengar hipertimpani di setiap lapang perutP : Terdapat nyeri tekan pada abdomen daerah epigastrik, dan menyebar k area lain di sekitarnya. Hepar tidak teraba
9. Urogenital- Klien tidak terpasang kateter- Klien memakai pempers
- Klien BAK ± 2000 cc/ hari- Klien sulit BAB, dan saat BAB, BABnya encer, warna coklat kekuningan
10. Ekstremitas - Ekstremitas atas : tangan kanan pasien terpasang infus, tangan dapat digerakkan,
Kedua tangan oedem- Ekstremitas bawah : kaki kanan dan kiri pasien masih dapat digerakkan, Kedua
kaki oedem
11. Kulit dan kukuKulit pasien terlihat kering, kulit klien bersisik. Kuku panjang dan kotor, CRT kurang dari 2 detik
12. Keadaan lokalPasien terlihat terbaring di tempat tidur, terpasang infus ditangan sebelah kanan
V. Terapi- RL perinfus 3000cc/24 jam
- D5 perinfus 1500 cc/24 jam
- Drip Aminophilin 240 mg/Flash
- Injeksi Vit K 30 mg/24 jam/IV
- Injeksi OMZ 80 mg/ 24 jam/IV
- Injeksi Cefotaxim 300 mg/24 jam/IV
- Metronidazole perinfus 1500 mg/24 jam/IV
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium- Pemeriksaan Laboratorium:
a. LED: -b. Hb: 12, 5c. Leukosit: 6900d. Trombosit: 283.000e. BS: 110f. SGOT: 45g. SGPT: 17h. SC: 1, 24i. Urea: 49j. AU: 3, 61
8-11 April 2014Pengambil Data
(Rr. C. Y. Pristahayuningtyas)
ANALISA DATA
NO
DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1. DS:
- Pasien mengatakan sebelum sakit
klien sering minum lebih dari 1
botol aqua besar perhari (1500ml)
, namun saat sakit klien minum
kurang dari 1 botol aqua besar
perhari, bahkan ½ botol tidak
habis (400cc/hari)
- Pasien mengatakan bahwa saat
sakit, kurang lancar buang air
kecil, 300-400cc perhari
DO:
- TD : 150/70 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- Pernafasan : 28 x/menit
- Suhu : 36C
- Px terlihat pucat
- Mukosa bibir kering
- Input dan output belum seimbang
- Pasien mengalami perdarahan
saat BAB
- Total intake cairan: 5331 cc
- Total output cairan: 6000 cc
defisit 600cc
Kekurangan volume cairan
Perdarahan
Mukosa lambung kehilangan integritas
jaringan
Gastritis Erosif
Kekurangan volume
cairan kurang dari
kebutuhan tubuh
2. DS:- P: Nyeri timbul saat klien
bergerak- Q: Klien mengatakan, nyerinya
seperti ditusuk-tusuk- R: Klien mengatakan daerah
nyerinya di seluruh bagian
Nyeri akut
Nyeri epigastrium
Inflamasi
Nyeri akut
perutnya (di seluruh bagian perut terutama bagian epigastrik)
- S: Saat ditanya skala nyeri antara 1-10, klien mengatakan skalanya 8
- T: Klien mengatakan lama nyerinya terus menerus tanpa ada jeda
DO:
- Pasien menyeringai kesakitan
- Pasien tampak memegangi perut
- TD : 150/70 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- Pernafasan : 28 x/menit
- Suhu : 36C
Gastritis Erosif
3. DS:
- Pasien mengatakan tidak napsu
makan
- Pasien mengatakan saat makan
sakit perut
- Pasien mengatakan perutnya
terasa penuh
DO:
- Tampak makanan pasien habis ½
porsi, BB=60 saat sakit, sebelum
nya BB=75
- TD : 150/70 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- Pernafasan : 28 x/menit
- Suhu : 36C
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Anoreksia
Menurunnya sensori
untuk makan
Nyeri akut
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
4. DS:
Hal-hal yang menunjukkan klien
ansietas adalah:
AnsietasAnsietas
- Ideal diri: Beliau mengatakan ingin
tetap menjadi kepala keluarga dan
tulang punggung keluarga
- Harga diri: Beliau merasa rendah
diri karena tidak mampu bekerja
seperti sebelum sakit
- Peran: Beliau sebelum ssakit
merupakan ayah, suami, dan
menjadi tulang punggung keluarga
DO:
- TD : 150/70 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- Pernafasan : 28 x/menit
- Suhu : 36C
- Px tampak gelisah
Koping individu
inefektif
Perubahan status
kesehatan
5. DS:
Px dan keluarga mengatakan bahwa
px cukup mengerti tentang
penyakitnya, namun terkadang lupa
untuk mengingatnya
DO:
- Px dan keluarga tampak bingung
saat ditanya terkait penyakit px
- Px dan keluarga hanya
mengetahui bahwa px sakit maag
- Px dan keluaga belum tepat saat
menjawab pertanyaan terkait
penyakit px
Kurang pengetahuan
Kurang informasi
Perubahan status kesehatan
Kurang pengetahuan
INTERVENSI KEPERAWATAN
NoDIAGNOSA
KEPERAWATANINTERVENSI RASIONAL
1. Kekurangan volume cairan
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat dan output
cair yang berlebih (mual dan
muntah)
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
intake cairan adekuat.
Kriteria Hasil:
1. Mukosa bibir lembab
2. Turgor kulit baik
3. Pengisian kapiler baik
4. Input dan output
seimbang
(600-1600cc/hari)
5. TTV:
TD: 120/80 mmHg
RR: 24x/menit
Suhu: 36,5C
Nadi: 80x/menit
1. Penuhi kebutuhan
individual. Anjurkan klien
untuk minum (dewasa : 40-
60 cc/kg/jam).
2. Berikan cairan tambahan
IV sesuai indikasi.
3. Awasi tanda-tanda vital,
evaluasi turgor kulit,
pengisian kapiler dan
membran mukosa.
4. Awasi masukan dan
haluaran, karakter dan
frekuensi muntah
5. Menganjurkan px dan
keluarga mengatur minum
setiap harinya
1. Intake cairan yang adekuat
akan mengurangi resiko
dehidrasi pasien.
2. Mengganti kehilangan
cairan dan memperbaiki
keseimbangan cairan
dalam fase segera.
3. Menunjukkan status
dehidrasi atau
kemungkinan kebutuhan
untuk peningkatan
penggantian cairan.
4. Memberikan informasi
tentang keseimbangan
cairan
5. Agar masukan cairan
terpenuhi seimbang
2. Nyeri berhubungan dengan
iritasi mukosa lambung
Tujuan:
1. Selidiki keluhan nyeri,
perhatikan lokasi, itensitas
nyeri, dan skala nyeri
1. Untuk mengetahui letak
nyeri dan memudahkan
intervensi yang akan
dilakukan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x 24
jam nyeri dapat berkurang,
pasien dapat tenang dan
keadaan umum cukup baik
Kriteria Hasil:
1. Klien mengungkapakan
nyeri yang dirasakan
berkurang atau hilang
2. Klien tidak menyeringai
kesakitan
3. TTV dalam batasan normal
TD: 120/80 mmHg
RR: 24x/menit
Suhu: 36,5C
Nadi: 80x/menit
4. Intensitas nyeri berkurang
hingga menjadi ringan
(skala antara 0-3)
5. Menunjukkan rileks,
istirahat tidur, peningkatan
aktivitas dengan cepat
2. Anjurkan pasien untuk
melaporkan nyeri segera
saat mulai
3. Pantau tanda-tanda vital
4. Jelaskan sebab dan akibat
nyeri pada klien serta
keluarganya
5. Berikan situasi lingkungan
yang kondusif
6. Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
tindakan
2. Intervensi dini pada
kontrol nyeri memudahkan
pemulihan otot dengan
menurunkan tegangan otot
3. Respon autonomik
meliputi, perubahan pada
TD, nadi, RR, yang
berhubungan dengan
penghilangan nyeri
4. Dengan sebab dan akibat
nyeri diharapkan klien
berpartisipasi dalam
perawatan untuk
mengurangi nyeri
5. Memberikan dukungan
(fisik, emosional,
meningkatkan rasa kontrol,
dan kemampuan koping)
6. Menghilangkan
atau mengurangi keluhan
nyeri klien
3. Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
kurangnya intake makanan
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
1. Anjurkan pasien untuk
makan dengan porsi yang
sedikit tapi sering
2. Berikan makanan yang
lunak
3. Anjurkan untuk melakukan
oralhygiene
1. Menjaga nutrisi pasien tetap
stabil dan mencegah rasa
mual muntah
2. Untuk mempermudah
pasien menelan
3. Kebersihan mulut dapat
merangsang nafsu makan
pasien
kebutuhan nutrisi pasien
terpenuhi
Kriteria hasil:
a. Keadaan umum baik
b. Turgor kulit baik
c. BB meningkat menjadi
±70 kg
d. Kesulitan menelan
berkurang
4. Observasi tekstur, turgor
kulit pasien
7. Kolaborasi dengan ahli gizi,
rendah lemak 30-50
gram/hari atau 20% total
energi yang dibutuhkan
4. Mengetahui status nutrisi
pasien
7. Memberikan makanan yang
tidak merangsang produksi
asam lambung berlebih
4. Ansietas berhubungan dengan
perubahan status kesehatan,
ancaman kematian, nyeri.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan pasien dapat
menunjukkan kecemasan
berkurang atau hilang.
Kriteria hasil:
1. Mengungkapkan perasaan
dan pikirannya secara
terbuka
2. Melaporkan berkurangnya
cemas dan takut
3. Mengungkapkan mengerti
tentangpeoses penyakit
4. Mengemukakan menyadari
terhadap apa yang
diinginkannya yaitu
menyesuaikan diri terhadap
perubahan fisiknya
1. Awasi respon fisiologi
misalnya: takipnea,
palpitasi, pusing, sakit
kepala, sensasi kesemutan.
2. Dorong pernyataan takut
dan ansietas, berikan
umpan balik.
3. Berikan informasi yang
akurat.
4. Berikan lingkungan yang
tenang untuk istirahat.
6. Tunjukan teknik relaksasi.
1. Dapat menjadi indikator
derajat takut yang dialami
pasien, tetapi dapat juga
berhubungan dengan
kondisi fisik atau status
syok.
2. Membuat hubungan
terapeutik
3. Melibatkan pasien dalam
rencana asuhan dan
menurunkan ansietas yang
tak perlu tentang
ketidaktahuan.
4. Memindahkan pasien dari
stresor luar, meningkatkan
relaksasi, dapat
meningkatkan keterampilan
koping.
6. Belajar cara untuk rileks
dapat membantu
menurunkan takutdan
ansietas
5. Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
kurangnya informasi.
Tujuan:
Klien mendapatkan informasi
yang tepat dan efektif.
Kriteria hasil:
1. Klien dapat menyebutkan
pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
2. Perawatan dan pengobatan.
1. Beri pendidikan kesehatan
tentang penyakit, beri
kesempatan klien atau
keluarga untuk bertanya,
2. Jelaskan pentingnya terapi
untuk px kepada px dan
keluarga
3. Meminta px dan keluarga
untuk mengulangi kembali
yang telah dijelaskan,
4.Beri pujian setelah
px/keluarga
mengungkapkannya
5. motivasi px dan keluarga
untuk mengetahui informasi
terkait penyakit px
6. Jawab pertanyaan px dan
keluarga
1. Memberikan pengetahuan
dasar dimana klien dapat
membuat pilihan informasi
tentang kontrol masalah
kesehatan.
2. Untuk meningkatkan
kepercayaan px dan
keluarga akan terapi yang
dilakukan
3.Untuk mengukur
pengetahuan px dan
keluarga setelah diberi
informasi,
4.Memberi pujian untuk
memberi penghargaan
5. Untuk mendororng px dan
keluarga mengetahui
penyakitnya
6. Agar px dan keluarga lebih
memahami tentag penyakit
yang dialami
CATATAN PERKEMBANGAN
1. DIAGNOSA:
Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASIRabu,9 April 2014Pk 09.00
1. Memenuhi kebutuhan individual. Anjurkan
klien untuk minum (1500cc/hari atau 1
botol aqua besar/hari).
2. Memberikan cairan tambahan IV RL 30
tpm dan D5 35 tpm sesuai indikasi.
3. Mengawasi tanda-tanda vital, evaluasi
turgor kulit, pengisian kapiler dan membran
mukosa.
4. Mengawasi masukan dan haluaran, karakter
dan frekuensi muntah
5. Mengkolaborasikan pemberian ranitidine
JAM: 19.30
S: Px mengatakan
bahwa px sering
minum, tetapi sedikit-
sedikit, kira-kira
400cc/hari
O:
- Pasien masih terlihat
lemas
- Mukosa bibir masih
kering
- TD: 110/80 x/menit
- Suhu: 36,6 C
- Nadi: 92 x/menit
A: masalah kekurangan
volume cairan kurang
dari kebutuhan tubuh
teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2. DIAGNOSA:
Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASIRabu,9 April 2014Pk 08.45
1. Menyelidiki keluhan nyeri, perhatikan
lokasi, itensitas nyeri, dan skala nyeri
2. Menganjurkan pasien untuk melaporkan
nyeri segera saat mulai
3. Memantau tanda-tanda vital
4. Menjelaskan sebab dan akibat nyeri pada
klien serta keluarganya
5. Membatasi pengunjung untuk memberikan
situasi lengkungn yang nyaman
6. Mengolaborasikan dengan tim medis dalam
pemberian tindakan
JAM: 20.00
S: Px mengatakan
bahwa px masih merasa
nyeri, nyeri seperti di
tusuk-tusuk, bila di nilai
1-10 nilainya adalah 8
O:
- Pasien masih tampak
menyeringai
kesakitan
- Pasien masih tampak
memegangi perutnya
- TD: 110/80 x/menit
- Suhu: 36,6 C
- Nadi: 92 x/menit
A: masalah nyeri belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
3. DIAGNOSA:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya
intake makanan
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASIKamis,10 April 2014Pk 08.00
1. Menganjurkan pasien untuk makan dengan
porsi yang sedikit tapi sering
2. Memberikan makanan yang lunak
3. Menganjurkan untuk melakukan oral
hygiene
4. Mengobservasi tekstur, turgor kulit pasien
6. Mengobservasi intake dan output nutrisi
JAM: 16.00
S: Px mengatakan
bahwa px masih tidak
nafsu makan
O:
- Pasien masih tampak
pucat
- TD: 110/80 x/menit
- Suhu: 36,6 C
- Nadi: 92 x/menit
A: masalah
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
4. DIAGNOSA:
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan, ancaman kematian, nyeri.
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASIJumat,11 April 2014Pk 08.00
1. Mengawasi respon fisiologi misalnya:
takipnea, palpitasi, pusing, sakit kepala,
sensasi kesemutan.
2. Mendorong pernyataan takut dan ansietas,
berikan umpan balik.
3. Memberikan informasi yang akurat.
4. Memberikan lingkungan yang tenang untuk
istirahat.
6. Menunjukan teknik relaksasi.
JAM: 16.00
S: Px mengatakan
bahwa px ingin cepat
sembuh, dan mengeluh
mengapa perutnya
masih sakit
O:
- Pasien masih tampak
gelisah
- TD: 110/80 x/menit
- Suhu: 36,6 C
- Nadi: 92 x/menit
A: masalah ansietas
belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
5. DIAGNOSA:
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASIJumat,11 April 2014Pk 08.45
1. Memberi pendidikan kesehatan tentang
penyakit, beri kesempatan klien atau
keluarga untuk bertanya,
2. Menjelaskan pentingnya terapi untuk px
kepada px dan keluarga
3. Meminta px dan keluarga untuk mengulangi
kembali yang telah dijelaskan,
4.Memberi pujian setelah px/keluarga
mengungkapkannya
5. Memotivasi px dan keluarga untuk
mengetahui informasi terkait penyakit px
6. Menjawab pertanyaan px dan keluarga
JAM: 16.45
S: Px dan keluarga
mengatakan bahwa px
cukup mengerti tentang
penyakitnya, namun
terkadang lupa untuk
mengingatnya
O:
- Px dan keluarga
tampak paham
- Px dan keluarga
mampu menjelaskan
beberapa hal yang
telah dijelaskan
A: masalah kurang
pengetahuan teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan