formasi

87
FORMASI OLEH : AHMAD SHIDDIQ JABATAN : ANALIS KEPEGAWAIAN AHLI MUDA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT

Upload: luna

Post on 03-Feb-2016

104 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

FORMASI. OLEH : AHMAD SHIDDIQ JABATAN : ANALIS KEPEGAWAIAN AHLI MUDA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT. FORMASI. DASAR HUKUM : UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1999 UNDANG-UNDANG RI NOMOR 32 TAHUN 2004 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 54 TAHUN 2003 - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: FORMASI

FORMASIOLEH : AHMAD SHIDDIQ

JABATAN :ANALIS KEPEGAWAIAN AHLI MUDA

KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT

Page 2: FORMASI

DASAR HUKUM :

1.UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1999

2.UNDANG-UNDANG RI NOMOR 32 TAHUN 2004

3.PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 54 TAHUN 2003

4.KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 42 TAHUN 2002

5.KEPUTUSAN KEPALA BKN NOMOR 26 TAHUN 2004

Page 3: FORMASI

ANALISISJABATAN

PETA JABATAN

ANALISIS KEBUTUHAN

PEGAWAI

KEBIJAKAN PEMERINTAH

PENYUSUNAN FORMASI

KEBUTUHAN PEG MENURUT JABATAN

KEBUTUHAN PEG MENURUT SYARAT JABATAN

SUSUNAN PNS MENURUT JAB, GOL RUANG, JENIS KELAMIN, & USIA

KEBUTUHAN PEG MENURUUT KUALIFIKASI PENDIDIKAN

Page 4: FORMASI

1.1. Nama Jabatan;Nama Jabatan;2.2. Kode JabatanKode Jabatan3.3. Unit Organisasi/EselonUnit Organisasi/Eselon4.4. Ikhtisar Jabatan;Ikhtisar Jabatan;5.5. Hasil KerjaHasil Kerja6.6. Bahan KerjaBahan Kerja7.7. Perangkat KerjaPerangkat Kerja8.8. Sifat JabatanSifat Jabatan9.9. Diskripsi JabatanDiskripsi Jabatan

* Uraian Tugas* Tanggung Jawab* Wewenang

10. Nama Jabatan Bawahan (S)10. Nama Jabatan Bawahan (S)11. Korelasi Jabatan11. Korelasi Jabatan12. Kondisi Pelaksanaan Kerja12. Kondisi Pelaksanaan Kerja13. Syarat Jabatan :13. Syarat Jabatan :

* * Pengalaman* Penggunaan Fisik* Kondisi Fisik* Bakat, Minat, Temperamen

14. Fungsi Pekerja14. Fungsi Pekerja* * Berhubungan dengan Data* Berhubungan dengan Orang* Berhubungan dengan Benda

15. Informasi Lain15. Informasi Lain

ANJABANJAB

Page 5: FORMASI

1.1. Nama Jabatan;Nama Jabatan; Pengetik Pengetik2.2. Kode JabatanKode Jabatan : 001 : 0013.3. Unit Organisasi/EselonUnit Organisasi/Eselon : 1eselon IV III II I : 1eselon IV III II I4.4. Ikhtisar Jabatan;Ikhtisar Jabatan; Pelaksana pada Kepegawaian Pelaksana pada Kepegawaian - - Hasil KerjaHasil Kerja : tersiapkannya peralatan dan bahan pengetikan : tersiapkannya peralatan dan bahan pengetikan terbacanya konsep hasil ketikanterbacanya konsep hasil ketikan

Hasil konsep sesuai dengan pedoman teknik pengetikanHasil konsep sesuai dengan pedoman teknik pengetikan Produk ketikan berupa, SK, Surat Keterangan, Produk ketikan berupa, SK, Surat Keterangan,

1.1. Bahan KerjaBahan Kerja :.Konsep Ketikan :.Konsep Ketikan2.2. Perangkat KerjaPerangkat Kerja : Perangkat Komputer dan printer, Kertas : Perangkat Komputer dan printer, Kertas3.3. Sifat JabatanSifat Jabatan : Biasa : Biasa4.4. Diskripsi JabatanDiskripsi Jabatan

* Uraian Tugas : Menyiapkan peralatan dan bahan pengetikan Membaca konsep pengetikan dan menanyakan tulisan konsep ketikan yang kurang jelas Mengetik sesuai dengan konsep dan pedoman teknik pengetikan Memeriksa hasil ketikan dan memperbaiki kesalahan pengetikan Menyampaikan hasil ketikan kepada atasan Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan

* Tanggung Jawab : mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan

* Wewenang : mengetik sesuai dengan tata pengetikan dan pedoman10. Nama Jabatan Bawahan (S)10. Nama Jabatan Bawahan (S)11. Korelasi Jabatan11. Korelasi Jabatan : atasan dan pengagenda surat : atasan dan pengagenda surat12. Kondisi Pelaksanaan Kerja12. Kondisi Pelaksanaan Kerja : Didalam ruangan : Didalam ruangan13. Syarat Jabatan :13. Syarat Jabatan :

* * Pengalaman : pendidikan di bidang komputer* Penggunaan Fisik : Seperangkat alat komputer* Kondisi Fisik : Baik* Bakat, Minat, Temperamen : tekun dan ulet serta teliti

14. Fungsi Pekerja14. Fungsi Pekerja* * Berhubungan dengan Data : ya* Berhubungan dengan Orang : ya* Berhubungan dengan Benda : ya

15. Informasi Lain15. Informasi Lain : seorang pengetik harus tekun dan mengetahui pedoman tata persuratan. : seorang pengetik harus tekun dan mengetahui pedoman tata persuratan.

Page 6: FORMASI

PERENCANAAN SDM / FORMASI

REKRUITMEN DAN SELEKSI

PEMBINAAN KARIER

PENINGKATAN KAPASITAS

REMUNERASI

PEMBERHENTIAN

MANAJEMEN KEPEGAWAIAN MELIPUTI :

Page 7: FORMASI

PERENCANAAN SDM KEGIATAN MEMPREDIKSI KONDISI MASA DEPAN YANG

DIINGINKAN YANG

MELIPUTI JUMLAH, JENIS KEAHLIAN, TINGKAT KOMPETENSI

MENJAMIN TERSEDIANYA SDM DALAM JUMLAH, KOMPETENSI, TINGKAT KOMPETENSI

UPAYA UNTUK MENYESUAIAKAN ANTARA BIDANG-BIDANG YANG TERSEDIA DENGAN KEAHLIAN ATAU KECAKAPAN YANG TERSEDIA

Page 8: FORMASI

ANALISIS KEBUTUHAN ANALISIS KEBUTUHAN DILAKUKAN BERDASARKANDILAKUKAN BERDASARKAN

• JENIS PEKERJAAN• SIFAT PEKERJAAN• BEBAN KERJA• PRINSIP PELAKSANAAN PEKERJAAN• PERALATAN YANG TERSEDIA• ANGGARAN

Page 9: FORMASI

-JUMLAH PEGAWAI SESUAI DENGAN BEBAN KERJA-FORMASI TERSEDIA ADANYA POSISI JABATAN YANG LOWONG.-BEBAN KERJA TIDAK BERUBAH KOMPOSISI JUMLAH PEGAWAI TIDAK BERUBAH-KEBUTUHAN PEGAWAI DINYATAKAN DALAM JABATAN DAN SYARAT JABATAN-DITUNJUKAN DENGAN JUMLAH PEG. DALAM JABATAN-TERSEDIA PETA JABATAN DAN URAIAN JABATAN-PETA JABATAN DAN URAIAN JABATAN HASIL ANJAB

Page 10: FORMASI

SISTEM YANG MENENTUKAN JUMLAH DAN KUALITAS PEGAWAI YANG SAMA BAGI SEMUA UNIT ORGANISASI YANG SAMA

SISTEM YANG MENENTUKAN JUMLAH DAN KUALITAS PEGAWAI BERDASARKAN JENIS, SIFAT DAN BEBAN KERJA

SISTEM RUANG LINGKUPSISTEM RUANG LINGKUP

SISTEM SAMASISTEM SAMA

SISTEM PENYUSUNAN SISTEM PENYUSUNAN FORMASIFORMASI

Page 11: FORMASI

(1) SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DAERAH DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR-FAKTOR TERTENTU DAN BERPEDOMAN PADA PERATURAN PEMERINTAH

(3) FORMASI DAN PERSYARATAN JABATAN PERANGKAT DAERAH DITETAPKAN DENGAN PERATURAN KEPALA DAERAH DENGAN BERPEDOMAN PADA PERATURAN PEMERINTAH

PASAL 132PASAL 132

PENETAPAN FORMASI PNS DAERAH PROP/KAB/KOTA SETIAP TAHUN ANGGARAN DILAKSANAKAN OLEH MENPAN ATAS USUL GUBERNUR

PASAL 128PASAL 128

PASAL 132PASAL 132

Page 12: FORMASI

PASAL 17 UU NO. 43 TAHUN 1999

(1) PEGAWAI NEGERI SIPIL DIANGKAT DALAM JABATAN DAN PANGKAT TERTENTU.

(2) PENGANGKATAN PNS DALAM SUATU JABATAN DILAKSANAKAN BERDASARKAN PRINSIP PROFESIONALISME SESUAI DENGAN

KOMPETENSI, PRESTASI KERJA, DAN JENJANG PANGKAT YANGDITETAPKAN UNTUK JABATAN ITU SERTA SYARAT OBYEKTIFLAINNYA TANPA MEMBEDAKAN JENIS KELAMIN, SUKU, AGAMA,RAS ATAU GOLONGAN

Page 13: FORMASI

(1)(1) GAJI DAN TUNJANGAN PNS DAERAH DIBEBANKAN GAJI DAN TUNJANGAN PNS DAERAH DIBEBANKAN PADA APBN YANG YANG BERSUMBER DARI PADA APBN YANG YANG BERSUMBER DARI

ALOKASI DASAR DALAM DANA ALOKASI UMUMALOKASI DASAR DALAM DANA ALOKASI UMUM

(4) PEMERINTAH MELAKUKAN PEMUTAKHIRAN DATA (4) PEMERINTAH MELAKUKAN PEMUTAKHIRAN DATA PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN, DAN PEMIN-PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN, DAN PEMIN- DAHAN PNS DAERAH UNTUK PENGHITUNGAN DAHAN PNS DAERAH UNTUK PENGHITUNGAN

DAN PENYESUAIAN ALOKASI DASAR SEBAGAI- DAN PENYESUAIAN ALOKASI DASAR SEBAGAI- MANA DIMAKSUD PADA AYAT (3)MANA DIMAKSUD PADA AYAT (3)

PASAL 134PASAL 134

Page 14: FORMASI

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 54 TAHUN 2003 TENTANG

FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PASAL 1

FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG SELANJUTNYA DISEBUT DENGAN FORMASI ADALAH JUMLAH DAN SUSUNAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DIPERLUKAN DALAM SUATU SATUAN ORGANISASI NEGARA UNTUK MAMPU MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU

PASAL 2AYAT (1)

FORMASI PNS SECARA NASIONAL SETIAP TAHUN ANGGARAN DITETAPKAN OLEH MENTERI YANG BERTANGGUNG JAWAB DIBIDANG PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, SETELAH MEMPERHATIKAN PENDAPAT MENTERI KEUANGAN DAN PERTIMBANGAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA.

PASAL 1PASAL 1

PASAL 2PASAL 2

Page 15: FORMASI

PASAL 2 AYAT (2) :

FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL TERDIRI DARI :

A. FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL PUSATB. FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

PASAL 3 AYAT (1) :

FORMASI PNS PUSAT UNTUK MASING-MASING SATUAN ORGANISASI PEMERINTAH PUSAT SETIAP TAHUN ANGGARAN DITETAPKAN OLEH MENTERI YANG BERTANGGUNG JAWAB DIBIDANG PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA SETELAH MENDAPAT PERTIMBANGAN DARI KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA.

PASAL 3 AYAT (2) :

FORMASI PNS DAERAH UNTUK MASING-MASING SATUAN ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH PROPINSI/KABUPATEN/KOTA SETIAP TAHUN ANGGARAN DITETAPKAN OLEH KEPALA DAERAH MASING-MASING SETELAH MENDAPAT PERSETUJUAN TERTULIS DARI MENTERI YANG BERTANGGUNG JAWAB DIBIDANG PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, BERDASARKAN PERTIMBANGAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA.

Page 16: FORMASI

PASAL 3 AYAT (3) :

PENETAPAN DAN PERSETUJUAN FORMASI PNS PUSAT DAN PNS DAERAH SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM AYAT (1) DAN (2) DILAKUKAN BERDASARKAN USUL DARI :

A. PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN PUSAT;b. PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN DAERAH YANG DIKOORDINASIKAN OLEH GUBERNUR.

PENJELASAN PASAL 3 AYAT (3) HURUP B :

USUL PENGAJUAN FORMASI PNS DAERAH PROPINSI DISAMPAIKAN OLEH PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN DAERAH PROPINSI YANG BERSANGKUTAN KEPADA MENTERI YANG BERTANGGUNG JAWAB DIBIDANG PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPAGAWAIAN NEGARA.

Page 17: FORMASI

PP NOMOR 105 TAHUN 2000

1. GAJI PNS DAERAH DIBEBANKAN DALAM APBD

2. PNS DAERAH DAPAT DIBERIKAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN PERTIMBANGAN YANG OBYEKTIF DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DAN MEMPEROLEH PERSETUJUAN DEWAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU.

3. PNS DAERAH YANG DIPERBANTUKAN PADA BUMD/UNIT USAHA LAINNYA GAJINYA MENJADI BEBAN PADA BUMD ATAU UNIT USAHA LAIN YANG BERSANGKUTAN.

4. PEMBIAYAAN PENSIUN PNS DAERAH YANG DIANGKAT OLEH PEMDA MENJADI TANGGUNG JAWAB DAERAH.

PASAL 29PASAL 29

Page 18: FORMASI

YANG MEMPENGARUHI YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN FORMASIPENYUSUNAN FORMASI

-PERUBAHAN TARGETPERUBAHAN TARGET-PERUBAHAN FUNGSIPERUBAHAN FUNGSI-PERUBAHAN KOMPOSISIPERUBAHAN KOMPOSISI-PERUBAHAN LAINNYAPERUBAHAN LAINNYA

Page 19: FORMASI

PERSYARATAN JABATANPERSYARATAN JABATAN• SUATU TUNTUTAN MENGENAI SYARAT-SYARAT ORANG YANG SUATU TUNTUTAN MENGENAI SYARAT-SYARAT ORANG YANG

DIPERLUKAN UNTUK MENDUDUKI JABATAN AGAR DAPAT DIPERLUKAN UNTUK MENDUDUKI JABATAN AGAR DAPAT MENYELESAIKAN PEKERJAAN DENGAN BAIK.MENYELESAIKAN PEKERJAAN DENGAN BAIK.

• BEDA JABATAN BEDA PERSYARATAN JABATAN DAN BERBEDA BEDA JABATAN BEDA PERSYARATAN JABATAN DAN BERBEDA PULA TUNTUTAN TUGAS KEPADA PEMEGANG JABATAN :PULA TUNTUTAN TUGAS KEPADA PEMEGANG JABATAN :

• TUNTUTAN FISIKTUNTUTAN FISIK SATPAM, POLISI PAMONG PRAJA

• TUNTUTAN NON FISIKTUNTUTAN NON FISIK PERENCANA, GURU

• PENDIDIKAN FORMALPENDIDIKAN FORMAL

• PENDIDIKAN NON FORMALPENDIDIKAN NON FORMAL PELATIHAN, KURSUS

• BAKAT MINATBAKAT MINAT

Page 20: FORMASI

KEGUNAAN PERSYARATAN JABATANKEGUNAAN PERSYARATAN JABATAN

• EVALUASI JABATANBAGAIMANA NILAI ATAU BOBOT JABATAN YANG DIHASILKAN DAPAT DIKERJAKAN OLEH PEMEGANG JABATAN SESUAI DENGAN KUALIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT UNTUK MEMANGKU JABATAN.

• REKRUITMENSEBAGAI UKURAN CALON PEMEGANG JABATAN/PEKER-JAAN YANG MEMENUHI DAN YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN UNTUK BEKERJA.

• PROMOSISEBAGAI UKURAN SIAPA CALON PEMEGANG JABATAN/ PEKERJAAN YANG MEMENUHI DAN YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN UNTUK PROMOSI.

• MUTASI/ROTASI.SEBAGAI UKURAN UNTUK MEMPERSIAPKAN DAN PERSIAPAN APA YANG DIPERLUKAN UNTUK MUTASI/ROTASI.

Page 21: FORMASI

• ATASAN LANGSUNGATASAN LANGSUNG• ATASAN TIDAK LANGSUNGATASAN TIDAK LANGSUNG• KEPEGAWAIANKEPEGAWAIAN

YANG MEMBUAT PERSYARATAN YANG MEMBUAT PERSYARATAN JABATANJABATAN

Page 22: FORMASI

• JABATAN PEMBERIAN LAYANAN :

PRAMU TAMU LAYANAN UNTUK TAMU

PRAMU ACARA LAYANAN UNTUK ACARA

PRAMU KANTOR LAYANAN UNTUK KANTOR

PRAMU PERIZINAN LAYANAN PEMBERIAN IZIN

•JABATAN PENANGAN DATA : PENGUMPUL MENGUMPULKAN DATA

PENGEVALUASI MENILAI KELAYAKAN

PENYUNTING MENGEDIT

PENYAJI MENYAJIKAN TABEL

PENGENTRI MEMASUKAN DATA

Page 23: FORMASI

• BIDANG HUKUM PEMBELA PENASIHAT PENYAJI PENGANALISIS

• BIDANG HUMAS KAMERAMEN PEMOTRET PENERJEMAH

• BIDANG PERLENGKAPAN PENGINVENTARIS PEMELIHARAN PENYALUR

• BIDANG RUMAH TANGGA TEKNISI OPERATOR MEKANIK TUKANG

Page 24: FORMASI

Kepala Biro kepegawaian

Kabag Pengembangan peg. Kabag MUTASI

Kabag Kesejah-teraan

Kasubag Perencanaan

Kasubag Pengembangan

1. Penyusun rencana kebutuhan pegawai

2. Pengadm. Umum

Kasubag Kesejahteraan

Kasubag Pemeliharaan

Kesehatan

1. Pemroses TASPEN dan BAPETARUM.

2. Pemroses SK Penghaargaan dan Hukuman Disp.

1. Penyusun rencana pengemb. pegawai

2. Penyusun rencana diklat pegawai.

1. Pemroses Askes

2. Pengadm. Umum

1. Pemroses SK KP

2. Pemroses SK pensiun

Contoh peta jabatanContoh peta jabatan

Kasubag Mutasi Kasubag Pengadaan

1. Pemroses SK CPNS

2. Operator Komputer

Beban KerjaPengolahan data = 1000

pegawaiMutasi per tahun = 500 peg

Page 25: FORMASI

       

     

     

     

     

KOMUNIKASI

PERENCANA-AN SDM

DIKLAT PIM

S1 ADMMEMIMPINKEGIATAN MUTASI PEGAWAI

KABAG MUTASI1

       

KETRAM-PILAN

KEAHLIAN

PELA-TIHAN

PENDI-DIKAN

IKHTISAR JABATAN

SYARAT JABATANNAMA JABATANNO

UNIT KERJA : BAG. KEPEGAWAIAN

DAFTAR JABATANDAFTAR JABATAN

Page 26: FORMASI

SYARAT ISI DAN NORMA SYARAT ISI DAN NORMA PENYUSUNAN URAIAN TUGASPENYUSUNAN URAIAN TUGAS

SYARAT ISI

• KALIMAT AKTIF- MENCERMINKAN TINGKAT JABATAN.

* STRUKTURAL

* FUNGSIONAL

- MENGANDUNG ASPEK DATA ORANG, DAN BENDA ( DOB)

- MENGGUNAKAN WHW

- MENUNJUKAN TINDAK KERJA

- CARA MELAKUKAN TINDAK KERJA

- MENUNJUKAN TUJUAN ATAU HASIL KERJA

Page 27: FORMASI

CONTOH

APA YANG DIKERJAKAN

(W)

BAGAIMANA CARANYA

(H)

MENGAPA DILAKUKAN

(W)

Membuat Laporan Keuangan

Menuangkan ke dalam formulir yang tersedia

Untuk tertib adminstrasi

Page 28: FORMASI

• FUNGSI PEKERJA TINGKAT HUBUNGAN PEMEGANG JABATAN FUNGSI PEKERJA TINGKAT HUBUNGAN PEMEGANG JABATAN DENGAN DOB.DENGAN DOB.

• FUNGSI PEKERJA FUNGSI YANG MENUNJUKKAN INTENSITAS FUNGSI PEKERJA FUNGSI YANG MENUNJUKKAN INTENSITAS HUBUNGAN PEMEGANG JABATAN TERHADAP DOB.HUBUNGAN PEMEGANG JABATAN TERHADAP DOB.

• INTENSITAS HUBUNGAN JABATAN TERHADAP DOB INTENSITAS HUBUNGAN JABATAN TERHADAP DOB

• ANGKA YANG KECIL MENUNJUKAN TINGKAT HUBUNGAN ANGKA YANG KECIL MENUNJUKAN TINGKAT HUBUNGAN YANG TINGGI DAN SEBALIKNYA SEMAKIN BESAR SEMAKIN YANG TINGGI DAN SEBALIKNYA SEMAKIN BESAR SEMAKIN KECIL TINGKAT HUBUNGANNYA.KECIL TINGKAT HUBUNGANNYA.

FUNGSI PEKERJAFUNGSI PEKERJA

Page 29: FORMASI

ASPEK MENGHITUNG FORMASI

1. BEBAN KERJAASPEK POKOK YANG MENJADI DASAR PERHITUNGANKEBUTUHAN.

2. STANDAR KEMAMPUAN RATA-RATASTANDAR KEMAMPUAN RATA-RATA YANG DIUKUR DARI -SATUAN WAKTU (NORMA WAKTU)-SATUAN HASIL (NORMA HASIL)

NORMA WAKTU = ORANG X WAKTU

HASIL

CONTOH :

1 ORANG PENGETIK X 30 MENIT 2 LEMBAR KETIKAN

Page 30: FORMASI

SATU TAHUNHARI LIBUR SABTU, MINGGUHARI LIBUR NASIONALCUTI SATU TAHUN

HARI KERJA EFEKTIF/TAHUN

= 365 HARI

= 104 HARI= 12 HARI= 12 HARI

= 237 HARI

128 HARI (-)

KEPPRES NO. 58 TAHUN 1964 JO KEPPRES NO. 24 TAHUN 1972 Jo. Kepres68 Tahun 1995HARI KERJA/MINGGU = 37,5 JAMSATU MINGGU = 5 HARI/6 HARI JAM/MGJADI 1 HARI JAM KERJA = 37,5 : 5 X 1 JAM = 7,5 JAM/ HR

ALLOWANCE (WAKTU BOROS) STANDAR ILO = 30 %/MG

JADI JAM EFFEKTIF/HARI = 30 % X 7,5 = 2,25 JAM= 7,5 – 2,25 = 5,25 JAM/HR

JADI JAM KERJA EFFEKTIF DALAM 1 TAHUN= 237 HARI X 5,25 JAM/HR= 1,244,25 (1,250 JAM/TH)

3. WAKTU KERJA (WAKTU KERJA EFEKTIF)3. WAKTU KERJA (WAKTU KERJA EFEKTIF)

Page 31: FORMASI

(Pola 5 Hari Kerja)

-Per Hari : 1 x 5 jam = 5 jam = 300 menit-Per Minggu : 5 x 5 jam = 25 jam = 1.500 menit-Per Bulan : 20 x 5 jam = 100 jam = 6.000 menit-Per Tahun : 240 x 5 jam = 1.200 jam = 72.000 menit

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI PER JENIS JABATAN

NORMA WAKTU X BEBAN KERJA

JML KEBUT PEG =

PER JABATAN JAM KERJA EFEKTIF

JAM KERJA EFEKTIF

Page 32: FORMASI

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI DENGAN PEGAWAI DENGAN

MENGIDENTIFIKASI BEBAN MENGIDENTIFIKASI BEBAN KERJA MELALUI PENDEKATAN :KERJA MELALUI PENDEKATAN :  HASIL KERJA  OBYEK KERJA  PERALATAN KERJA  TUGAS PER TUGAS JABATAN

Page 33: FORMASI

PENDEKATAN HASIL PENDEKATAN HASIL KERJAKERJA

INFORMASI YANG DIPERLUKAN :INFORMASI YANG DIPERLUKAN :

WUJUD HASIL KERJA DAN SATUANNYA

JUMLAH BEBAN KERJA YANG TERCERMIN DARI TARGET

HASIL KERJA YANG HARUS DICAPAI

STANDAR KEMAMPUAN RATA-RATA

Page 34: FORMASI

CONTOH :CONTOH : 

PENDEKATAN HASIL KERJAPENDEKATAN HASIL KERJA JABATAN : PENGENTRI DATAHASIL KERJANYA : DATA ENTRIANBEBAN KERJA : 200 DATA ENTRIANSTANDAR KEMAMPUAN : 30 DATA PER HARI

Σ BEBAN KERJA X 1 ORANG

Σ STANDAR KEMAMPUAN RATA-RATA  

Page 35: FORMASI

PENDEKATAN OBYEK PENDEKATAN OBYEK KERJAKERJA

INFORMASI YANG DIPERLUKAN :INFORMASI YANG DIPERLUKAN :

WUJUD OBYEK KERJA DAN SATUANNYA

JUMLAH BEBAN KERJA YANG TERCERMIN DARI OBYEK

KERJA YANG HARUS DILAYANI

STANDAR KEMAMPUAN RATA-RATA

Page 36: FORMASI

X 1 ORANG

CONTOHCONTOH 

PENDEKATAN OBYEK KERJA JABATAN : DOKTEROBYEK KERJA : PASIENBEBAN KERJA : 80 PASIENSTANDAR KEMAMPUAN : 25 PASIEN PER HARI 

Σ OBYEK KERJA

STANDAR KEMAMPUAN RATA

Page 37: FORMASI

PENDEKATAN PERALATAN PENDEKATAN PERALATAN KERJA KERJA

INFORMASI YANG DIPERLUKAN :INFORMASI YANG DIPERLUKAN :

SATUAN ALAT KERJA

JABATAN YANG DIPERLUKAN DALAM PENGOPERASIAN

ALAT KERJA

JUMLAH ALAT KERJA YANG DIOPERASIKAN

RASIO JUMLAH PEGAWAI PER JABATAN PER ALAT KERJA

Page 38: FORMASI

CONTOHCONTOH

 PENDEKATAN PERALATAN KERJA SATUAN ALAT KERJA : BISJABATAN YANG DIPERLUKAN : 1 PENGEMUDI 1 BIS       1 KERNET 1 BIS        1 MONTIR 5 BIS   X 1 ORANGX 1 ORANG

ΣΣ PERALATAN KERJA PERALATAN KERJA

RASIO PENGUNAAN ALAT KERJA RASIO PENGUNAAN ALAT KERJA

Page 39: FORMASI

PERHITUNGAN PEGAWAI PERHITUNGAN PEGAWAI TUGAS PER TUGAS TUGAS PER TUGAS

JABATANJABATAN

RUMUS JUMLAH PEGAWAI RUMUS JUMLAH PEGAWAI Σ WAKTU PENYELESAIAN TUGASΣ WAKTU PENYELESAIAN TUGAS

Σ WAKTU KERJA EFEKTIFΣ WAKTU KERJA EFEKTIF

Page 40: FORMASI

PENDEKATAN TUGAS PENDEKATAN TUGAS PER TUGASPER TUGAS

INFORMASI YANG DIPERLUKAN :INFORMASI YANG DIPERLUKAN :

URAIAN TUGAS DAN BEBAN KERJA UNTUK SETIAP TUGAS

WAKTU PENYELESAIAN TUGAS

JUMLAH WAKTU KERJA EFEKTIF

Page 41: FORMASI

PENDEKATAN TUGAS PER TUGASPENDEKATAN TUGAS PER TUGAS

NO URAIAN TUGAS BEBAN TUGAS

SKR WPT

1 2 3 4 5

1 Mengetik Surat 70 lb/hari 12 menit/lb 840 menit

2 Mengagenda Surat 24 surat/hari 6 menit/surat 144 menit

3 Mengarsip Surat 24 surat/hari 5 menit/surat 120 menit

4 Melayani Tamu 4 tamu/hari 6 menit/tamu 24 menit

5 Menyusun Laporan Daftar Hadir

1 laporan/hari 30 menit/data 30 menit

6 Mengadiministrasikan Kepegawaian

16 data/hari 90 menit/data 1.440 menit

7 Dan Seterusnya n menit

WPT 2.598 menit

JABATAN PENGADMINISTRASI UMUM

2.598 + n menit

300 menit

X 1 Orang = …………. Orang

Page 42: FORMASI

PROSEDUR DAN STANDAR WAKTU PENETAPAN PROSEDUR DAN STANDAR WAKTU PENETAPAN FORMASIFORMASI

PROSEDUR

1. DEP/LEMBAGA PADA AWAL TIAP TAHUN ANGGARAN MENYUSUN DAFTAR SUSUNAN KEKUATAN PEGAWAI BAGI TIAP UNIT ORGANISASI/KANTOR/SATUAN KERJA.

2. PPK, PUSAT DAN DAERAH MENYUSUN FORMASI

3. PPK USUL PENETAPAN FORMASI PADA MENPAN DAN BKN

4. GUBERNUR MENGAJUKAN USUL FORMASI PROPINSI/ KAB/KOTA KEPADA MENPAN DAN KA. BKN

5. PERTIMBANGAN OLEH KEPALA BKN KEPADA MENPAN

6. PERSETUJUAN PENETAPAN FORMASI PNS DAERAH OLEH MENPAN

7. PERSETUJUAN FORMASI TERSEBUT DISAMPAIKAN KEPADA GUBERNUR

GUBERNUR PPK KAB/KOTA  FORMASI YANG TELAH DITETAPKAN BERLAKU

DALAM TAHUN ANGGARAN YANG BERSANGKUTAN 

 

BATAS WAKTU

AKHIR BULAN JANUARI

AKHIR BULAN FEBRUARI

AKHIR BULAN MARET

AKHIR BULAN MEIBULAN JUNI

TUJUH HARI SETELAH PERSETUJUAN

Page 43: FORMASI
Page 44: FORMASI

PENGADAAN PNSPENGADAAN PNS

Untuk memperoleh Untuk memperoleh

CPNS/PNS yang CPNS/PNS yang

berkualitas danberkualitas dan

potensial agar dapatpotensial agar dapat

dikembangkan dandikembangkan dan

diberdayakan sbgdiberdayakan sbg

Aparatur PemerintahAparatur Pemerintah

yang profesional,yang profesional,

jujur, bertanggung jujur, bertanggung

jawab, setia dan jawab, setia dan

netralnetral

TUGAS

PEGAWAI

NEGERI

sebagai abdi masy.

yg harus menyeleng

garakan pelayanan

secara adil dan merata

kpd masy. dengan

dilandasi kesetiaan,

dan ketaatan kpd

Pancasila dan

UUD ‘45

TUJUAN PEMBANGUNAN

NASIONAL

Page 45: FORMASI

PEJABAT YANG BERWENANG : adalah pejabat yang mempunyai kewenangan mengangkat, Memindahkan dan memberhentikan Pegawai Negeri berdsrkan peraturan perundangan-undangan yg berlaku

(UU No.43 Tahun 1999 Pasal 1)

PEGAWAI NEGERI :

adalah setiap Warga Negara Republik Indonesia yg telah

memenuhi syarat yg ditentukan, diangkat oleh pejabat yg

berwenang dan diserahi tugas dalam jabatan negeri, atau

diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan

peraturan perundangan yg berlaku.

(UU No.43 Tahun 1999 Pasal 1)

PEGAWAI NEGERI :

adalah setiap Warga Negara Republik Indonesia yg telah

memenuhi syarat yg ditentukan, diangkat oleh pejabat yg

berwenang dan diserahi tugas dalam jabatan negeri, atau

diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan

peraturan perundangan yg berlaku.

(UU No.43 Tahun 1999 Pasal 1)

Page 46: FORMASI

Jenis Pegawai Negeri SipilJenis Pegawai Negeri SipilUU No. 43 Tahun 1999, pasal 2, ayat (1)UU No. 43 Tahun 1999, pasal 2, ayat (1)

Pegawai Negeri ialah : Pegawai Negeri Sipil Anggota Tentara Nasional Indonesia; Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

PNS yg dimaksud pada ayat (1), terdiri dari:

PNS Pusat PNS Daerah

Page 47: FORMASI

Pengadaan PNS dilakukan berdasarkan kebutuhan untuk mengisi formasi yang lowong. Lowongan Formasi dalam suatu organisasi pada umumnya disebabkan karena adanya pegawai yang berhenti, pensiun, meninggal, atau adanya perluasan organisasi.

“Kegiatan untuk mengisi Formasi yang lowong”

Page 48: FORMASI

• Untuk memperoleh CPNS/PNS yang berkualitas dan potensial agar dapat dikembangkan dan diberdayakan sebagai aparatur Pemerintah yang profesional, jujur, bertanggung jawab, setia dan netral

• Hasil kegiatan Pengadaan PNS

sejumlah pelamar yang telah diselesaikan dan dinyatakan lulus serta diterima untuk dapat diangkat sebagai CPNS/PNS

PELAMAR SELEKSI DIANGKATLULUS &DITERIMA

Page 49: FORMASI

Pasal 16 ayat (2) :

setiap WNRI mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PNS setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan

Penjelasannya :

ketentuan ini menegaskan bahwa pengadaan PNS harus didasarkan atas syarat-syarat obyektif yang telah ditentukan dan tidak boleh didasarkan atas jenis kelamin, suku, agama, golongan, atau daerah

Page 50: FORMASI

OBYEKTIVITAS

UNTUK MENCAPAI EFEKTIF DAN EFISIEN PENGADAAN PEGAWAI HARUS DILAKSANAKAN SECARA OBYEKTIF SECARA KUALITAS MAUPUN KUANTITAS :

OBYEKTIF KUALITAS EFEKTIFOBYEKTIF KUANTITAS EFISIENSI

UU No.43 dan Penjelasannya Pasal 16 ayat (2)

Page 51: FORMASI

Seorang WNRI untuk

dapat menjadi

CPNS harus memenuhi

Ketentuan/Syarat-syaratKetentuan/Syarat-syarat yang berlakuyang berlaku

Ada lowongan formasiAda lowongan formasi

Prosedur yang berlakuProsedur yang berlaku

Page 52: FORMASI

A. Warga Negara Indonesia

B. Berusia serendah-rendahnya 18 th dan setinggi-tingginya 35 (tiga puluh lima tahun)

C. Tdk pernah dihkm penjara atau kurungan berdsrkan putusan pengadilan yg sdh mempunyai kekuatan hkm yg tetap, krn melakukan suatu tindak pidana kejahatan

D. Tdk pernah diberhentikan dg hormat tdk atas permintaan sendiri atau tdk dg hormat sbg PNS, atau diberhentikan dg tidak hormat sbg pegawai swasta

E. Tdk berkedudukan sbg calon/pegawai negeri

F. Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yg diperlukan

G. Berkelakuan baik

H. Sehat jasmani dan rohani

I. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah NKRI atau negara lain yg ditentukan oleh pemerintah

J. Syarat lain yg ditentukan dlm persyaratan jabatan

Page 53: FORMASI

TEST KESEHATAN

Dalam rangka usaha mencapai tujuan organisasi/instansi faktor kesehatan SDM merupakan salah satu indikator yang penting dan harus diperhatikan. Oleh sebab itu pengujian kesehatan sangat perlu dilaksanakan agar mendapatkan PNS yang dapat melaksanakan tugasnya secara berdayaguna dan berhasilguna.

Page 54: FORMASI

PPK “Mengajukan permintaan pengujian kesehatan kepada pejabat

yang berwenang menguji kesehatan”

Yang berwenang

menguji kesehatan

• Dokter Penguji tersendiri• Tim Penguji Kesehatan

Page 55: FORMASI

HASIL PENGUJIAN KESEHATAN Dapat Berupa :

1. Memenuhi syarat untuk semua jenis pekerjaan pada umumnya

2. Memenuhi syarat untuk jenis pekerjaan tertentu3. Memenuhi syarat untuk jenis pekerjaan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a atau b dengan bersyarat

4. Ditolak sementara dengan catatan belum memenuhi syarat kesehatan dan memerlukan pengobatan/perawatan

5. Ditolak, tidak memenuhi syarat untuk menjalankan tugas sebagai PNS

Page 56: FORMASI

PenetapanLowongan Formasia. Jumlahb. Jenisc. jabatand. Kualifikasi

pendidikan

PenerimaanCPNS

Pencari Kerja (WNI)

Seleksi

Seleksi syarat-syarat

Test Kompetensi- Tertulis- Wawan cara- Psikotest

Pelamar yang lulusdi

rangking

Pelamaryanglulus dan

diterima

•Pember-kasan•Usul Penetapan NIP

BKNmenetapkan NIP

SK CPNSoleh

Pejabatybw

Instansiybs

Page 57: FORMASI

Daftar Usul Permintaan NIP

INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN ……..

NOMOR SURAT PENGANTAR : 701/BKD-DIKLAT/121/IV/2006

NOMOR AGENDA BKN : 05

TANGGAL TERIMA :29 MARET 2006

NO NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR

GOL RUANG

JABATAN UNIT KERJA

KET

1 2 3 4 5 6 7

1

2

3

INUL DARATISTA

BARKAN

ATANG

SLTA

Sarjana Pendidikan

Fisika (SPD)

D.III

Pengatur Muda (II/a)

Penata Muda (III/a)

Pengatur

(II/c)

Pengadminis trasi TK dan SD

Guru SLTA

Perawat

Dinas

P dan K

Dinas

P dan K

Dinas Kesehatan dan KB

Page 58: FORMASI

Faktor-faktor yang harus Faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam seleksi pelamar diperhitungkan dalam seleksi pelamar CPNSCPNS

1. Lowongan formasi yang ditetapkan.

2. Biaya Penyelenggaraan Seleksi.

3. Kualitas dan Kuantitas Anggota Panitia Pengadaan Seleksi CPNS.

4. Fasilitas Penunjang Yang Berkaitan Dengan Jumlah Pelamar Dan Penyelenggaraan.

5.5. Keteguhan sikap penegakan hukum Keteguhan sikap penegakan hukum yg bersih dari KKN dari berbagai yg bersih dari KKN dari berbagai pihakpihak

KELANCARAN/KEBAIKAN/KETEPATAN KUALITAS SELEKSI CPNS

Page 59: FORMASI
Page 60: FORMASI

perencanaan

Prioritas :

-Pegawai Pelimpahan/ Penarikan dari instansi yg kelebihan

Pegawai, Ikatan dinas, dan PTT tenaga medis dan paramedis

Page 61: FORMASI

pengumuman

• Prinsipnya dapat diketahui banyak orang/khalayak ramai, sehingga diharapkan diperoleh lebih banyak calon yangberkualitas

• Diumumkan seluas-luasnya melalui media massa atau bentuk lainnya

• Pengumuman dilaksanakan 15 hari sebelum tanggal penerimaan

• Dicantumkan materi pengumuman :a. Jumlah dan jenis jabatan yang lowong;b. Kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan;c. Syarat yang harus dipenuhi oleh pelamar;d. Alamat dan tempat lamaran ditujukane. Batas waktu pengajuan lamaran;f. Waktu dan tempat seleksi;g. Lain-lain yang dipandang perlu.

Page 62: FORMASI

pelamaran

1. Setiap pelamar harus mengajukan surat lamaran yangditulis dengan tulisan tangan sendiri ditujukan kepada PPK instansi ybs

2. Dalam surat lamaran harus dilampirkan :a. Foto copy STTB/Ijazah yang disahkan oleh pejabat ybwb. Kartu tanda pencari kerja dari dinas tenaga kerjac. Pas photo menurut ukuran dan jumlah yang ditentukan

Page 63: FORMASI

penyaringan

Tujuan penyaringan adalah untuk mendapatkan pegawai yang Memenuhi syarat dan mempunyai kualifikasi sebagaimana yang diharapkan, lebih mudah menempatkan pegawai yang diterima.

• Penyaringan terdiri dari :a. Pemeriksaan Administratif;b. Panitia Ujian;c. Materi Ujian;d. Pemanggilan Pelamar;e. Ujian;f. Pengumuman pelamar yang diterima;

Page 64: FORMASI

Pemeriksaan Adm

Pemeriksaan Administratif

1. Surat lamaran diperiksa dan diteliti sesuai dengan persyaratan

2. Pemeriksaan dilakukan secara fungsional oleh pejabat yang diserahi Urusan Kepegawaian

3. Surat lamaran tidak memenuhi syarat dikembalikan disertai alasan penolakan

4. Surat lamaran yang memenuhi syarat disusun dan didaftar secara tertib, untuk memudahkan pemanggilan

Page 65: FORMASI

Panitia Ujian

Panitia Ujian

1. PPK dengan SK membentuk Panitia Ujian

2. Panitia Ujian sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang (ketua,sekretaris, anggota)

3. Apabila harus lebih 3 orang, maka jumlahnya harus ganjil.

4. Tugas Panitia Ujiana. menyiapkan dan mengumpulkan bahan ujianb. menentukan pedoman pemeriksaan dan penilaian ujianc. menentukan tempat dan jadwal ujiand. menyelenggarakan ujiane. memeriksa dan menilai hasil ujianf. menyampaikan hasil ujian (berdasarkan ranking) kepada PPKg. membuat pelaporan pelaksanaan tugas panitia kepada PPK

Page 66: FORMASI

Materi Ujian

Materi Ujian

1. Test Kompetensi :Disesuaikan dengan kebutuhan persyaratan jabatana. Pengetahuhan Umumb. Bahasa Indonesiac. Kebijaksanaan Pemerintahd. Pengetahuan teknis yang diperlukan jabatan ybs dan atau syarat jabatane. Pengetahuan lainnya yang dipandang perlu untuk

jabatan ybs f. penyusunan materi ujian harus didasarkan persyaratan jabatan yang dibutuhkan(materi ujian tenaga medis harus berbeda dengan materi ujian tenaga pendidikan, dsb)

2. Psikotest- untuk mengetahui kepribadian, minat, dan bakat bagi pelamar- penyelenggaraan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan instansi.

Page 67: FORMASI

Pemanggilan Pelamar

Pemanggilan Pelamar

1. Pelamar memenuhi persyaratan dipanggil secara tertulis untuk mengikuti ujian penyaringan

2. Disamping pemanggilan tertulis juga dilakukan melalui pengumuman (untuk menghindari keterlam batan dan penerimaan surat panggilan)

3. Dalam surat panggilan/pengumuman dicantumkan nomor ujian, waktu dan tempat ujian, dan hal lain yang diperlukan

Page 68: FORMASI

ujian

Ujian

1. Agar obyektif ujian tertulis

2. Jika dipandang perlu, agar lebih mendalam ujian lisan atau wawancara, bila dilaksanakan minimal terdiri dari 2 penguji (untuk menjamin obyektifitas)

3. Untuk jabatan tertentu diperlukan ujian ketrampilan

4. Pemeriksa hasil ujian minimal oleh 2 orang

Page 69: FORMASI

Pengumuman pelamar yang

diterima

Pengumuman pelamar yang diterima

1. PPK menetapkan pelamar yang diterima sesuai dengan ranking dan jumlah formasi

2. PPK atau pejabat lain yang ditunjuk mengumumkan nomor peserta ujian yang diterima melalui media massa atau bentuk lainnya

3. Disamping pengumuman pemberitahuan juga disampaikan melalui surat tercatat kepada pelamar yang diterima

4. Dalam pemberitahuan dicantumkan waktu, tempat, pejabat yang dituju, dan batas waktu melapor.

5. Batas waktu melapor sekurang-kurangnya 14 hari kerja tmt dikirimkan surat pemberitahuan.

Page 70: FORMASI

• Ijazah dari sekolah atau PT luar negeri dapat dihargai apabila telah diakui dan ditetapkan sederajat dengan sekolah atau PT di Indonesia yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab dibidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

• Ijazah dari sekolah atau PT negeri dan/atau ijazah yang diperoleh dari sekolah atau PT swasta yang telah diakreditasi dan/atau telah mendapat izin penyelenggaraan menteri yang bertanggung jawab dibidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan Peraturan perundang-undangan yang berlaku

• Sekolah dan PT Umum Mendiknas

sekolah dan PT Ilmu agama Menteri Agama

Page 71: FORMASI

PEDOMAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN UNTUK PENGANGKATAN GURU

KEP. MENDIKNAS NO. 123/U/2001

No Guru Kualifikasi pendidikan

1TK D II PGTK

SPG TK

2SD D II PGSD Pra jabatan

D II PGSD penyetaraan, SPG dan SGO

3SLTP S1 kependidikan, S1 non pendidikan dengan akta IV

D III/A III, atau D II/A II mata pelajaran

4SMU dan SMK S1 kependidikan

S1 non kependidikan yang mempunyai akta IV

5 TKLB dan SDLB SGPLB, D III PLB, Sarmud PLB/pendidikan khusus

6 SLTP DAN SMLB S1 PLB

dalam situasi dan kondisi tertentu dimungkinkan

Page 72: FORMASI

PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentuUU No.43 Pasal 17 ayat 1

No STTB/ IJAZAH

DIANGKAT DALAM PANGKAT

GOL RUANG

1 Sekolah Dasar atau yang setingkat Juru Muda I / a

2 SLTP atau yang setingkat Juru I / c

3 SLTA, Diploma I atau yang setingkat Pengatur Muda II / a

4 SGPLB atau Diploma II Pengatur Muda Tingkat I

II / b

5 Sarjana Muda, Akademi, atau Diploma III Pengatur II / c

6 Sarjana (S1) atau Diploma IV Penata Muda III / a

7 Dokter, Apoteker, Magister(S2), atau Ijazah lain yang setara

Penata Muda Tingkat I

III / b

8 Doktor (S3) Penata III / c

Page 73: FORMASI

Masa kerja yang dapat dihitung penuh :•Selama menjadi Pegawai Negeri, kecuali CLTN

•Selama menjadi pejabat negara•Selama menjalankan tugas pemerintahan

•Selama menjalankan kewajiban untuk membela negara

•Selama menjadi pegawai perusahaan milik pemerintahan

Masa kerja yang dihitung setengah :•Masa kerja dari perusahaan swasta yang berbadan hukum •Tiap kali tidak boleh kurang dari 1 tahun* Tidak terputus-putus* Sebanyak-banyaknya 8 tahun

•Cara menghitung Masa Kerja•Masa kerja sebelum usia 18 tahun tidak dapat dihitung •Apabila pengangkatan CPNS menggunakan ijazah yang lebih tinggi daripada ijazah masa kerja maka jumlah dikurangi dengan masa kerja segaris pada tabel gajicontoh :masa kerja 7 tahun dengan ijazah SMA,CPNS menggunakan ijazah S1

•Masa kerja yang tidak dapat dihitung : •masa kerja sebagai tenaga harian dan sukarela•masa kerja pada perusahaan yang tidak berbadan hukum

MK golongan

II / a MK golongan

III / a

7 tahun Rp. 784.300

2 tahun Rp. 925.700

Page 74: FORMASI

Masa Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan :

Masa kerja atas dasar pendidikan SLTP (I/c), dapat dihargai menjadi golongan II setelah ditambah 3 tahun dan dikurangi 6 tahun

Masa kerja atas dasar pendidikan SLTA (II/a), dapat dihargai menjadi golongan III setelah dikurangi 5 tahun

Masa kerja atas dasar pendidikan D.II/ D.III/Sarmud (II/b dan II/c), dapat dihargai menjadi golongan III setelah ditambah 3 tahun dan dikurangi 5 tahun

Masa kerja atas dasar pendidikan SLTP (I/c), dapat dihargai menjadi golongan III setelah ditambah 3 tahun dan dikurangi 11 tahun

Page 75: FORMASI

Contoh Masa kerja :• Seorang CPNS mempunyai MK dari perusahaan swasta nasional 5

tahun, perusahaan swasta asing Jepang 7 tahun, perusahaan swasta asing Korea 9 tahunMaka Mk CPNS tersebut adalah :

5 Tahun + 7 Tahun + 9 Tahun = 21 Tahun = 10 Tahun 6 Bulan2 2

Maka MK CPNS tersebut : 8 Tahun (MK maksimal dari swasta)

Page 76: FORMASI

PP No.11 Tahun 2002 & Kep Ka. BKN No.11 Tahun 2002PP No.11 Tahun 2002 & Kep Ka. BKN No.11 Tahun 2002

Pasal 6 : syarat pengangkatan sebagai CPNS•Berusia serendah-rendahnya 18 th dan setinggi-tingginya 35 th

•Usia dapat lebih dari 35 th dengan ketentuan

* telah mengabdi pada instansi pemerintah pusat/daerah min. 5 th terus menerus

* masih melaksanakan tugas pada instansi pemerintah tersebut

* dilaksanakan berdasarkan kebutuhan khusus, selektif, dan tidak boleh melebihi usia 40 th

Pasal 6 : syarat pengangkatan sebagai CPNS•Berusia serendah-rendahnya 18 th dan setinggi-tingginya 35 th

•Usia dapat lebih dari 35 th dengan ketentuan

* telah mengabdi pada instansi pemerintah pusat/daerah min. 5 th terus menerus

* masih melaksanakan tugas pada instansi pemerintah tersebut

* dilaksanakan berdasarkan kebutuhan khusus, selektif, dan tidak boleh melebihi usia 40 th

Page 77: FORMASI

Tujuan kriteria usia :

Agar diperoleh tenaga yang berpengalaman, siap pakai untuk instansi pemerintah

Agar diperoleh tenaga yang masih enerjik dan cukup waktu pemberdayaannya (pemanfaatannya) untuk instansi pemerintah tersebut

UU No. 11 Tahun 1969 pemberian hak/uang pensiun

Pengisian untuk kebutuhan khusus harus diajukan PPK kepada Ka. BKN dengan mengemukakan argumennya yang kuat

Page 78: FORMASI

80 % dari gaji pokok berlaku TMT ybs telah melaksanakan tugas surat pernyataan Ka. Kantor atau satuan org. ybs

Pengusulan pembayaran gaji kepada KPKN/KD selambat-lambatnya 2 bulan dari ybs telah melaksanakan tugasnya

CPNS yang ditempatkan jauh dari tempat tinggalnya, pelaksanaan tugasnya sudah dihitung dari ybs berangkat dengan dasar SPJ dari pejabat ybw

Page 79: FORMASI

• Sebagai Masa Percobaan

• Minimal 1 Tahun, Maksimal 2 TahunCPNS lebih 2 tahun dan telah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PNS, dapat dipertimbangkan apabila bukan karena kesalahan ybsPenetapannya :- PNS pusat ditetapkan oleh Ka. BKN- PNS daerah ditetapkan oleh PPK daerah ybs setelah

mendapat pertimbangan teknis dari Ka. Kanreg BKN

• Masa Percobaan dimaksudkan untuk mengetahui :– Perkembangan, kemampuan,kecakapan ybs– Sikap dan budi pekerti– Integritas kepada pekerjaan dan organisasi– Perkembangan kesehatan– Perkembangan keadaan lainnya

misal :* ternyata ijazahnya palsu* pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri atau tidak hormat sebagai PNS

* diberhentikan dengan tidak hormat sebagai Pegawai swasta

Page 80: FORMASI

• diangkat PNS tmt diangkat PNS tmt awal bulan ybsawal bulan ybs dinyatakan tewasdinyatakan tewas

• diberhentikan diberhentikan dengan hormat dengan hormat sebagai PNSsebagai PNS

• Jika punya istriJika punya istridapat hakdapat hak pensiun jandapensiun janda

PEMBERHENTIAN TERHADAP CPNS

• MD dalam dan MD dalam dan karena menjalankan karena menjalankan tugas kewajibannyatugas kewajibannya

• MD dalam keadaan MD dalam keadaan lain yang ada lain yang ada hubungannya dgn hubungannya dgn dinasnya, yang dinasnya, yang kematiannya disamakan kematiannya disamakan dengan MD dalam dan dengan MD dalam dan karena menjalankan tugaskarena menjalankan tugas

• MD yang langsung diakibatMD yang langsung diakibatkan oleh luka atau cacat kan oleh luka atau cacat yang didapat dalam dan yang didapat dalam dan karena menjalankan tugas karena menjalankan tugas kewajibannyakewajibannya

• MD karena perbuatan MD karena perbuatan anasiranasir yang tidak yang tidak bertanggung jawab bertanggung jawab ataupun sebagai ataupun sebagai akibat tindakan akibat tindakan terhadap anasir itu.terhadap anasir itu.

Page 81: FORMASI

Cacat Karena Dinas

Tim Penguji Kesehatan (TPK) menyatakan tidak Tim Penguji Kesehatan (TPK) menyatakan tidak dapat bekerja lagi dlm semua jab negeridapat bekerja lagi dlm semua jab negeri

Diangkat PNS tmt tanggal 1 pada bulan Diangkat PNS tmt tanggal 1 pada bulan ditetapkan ditetapkan

Surat keterangan TPKSurat keterangan TPK Diberhentikan dengan hormat sebagai PNSDiberhentikan dengan hormat sebagai PNS Dapat hak pensiun maksimal 75 % dari gaji pokokDapat hak pensiun maksimal 75 % dari gaji pokok jika cacat bukan karena dinas dan oleh TPK jika cacat bukan karena dinas dan oleh TPK

dinyatakan uzur dpt hak pensiun bila usianya dinyatakan uzur dpt hak pensiun bila usianya

50 th & minimal mempunyai MK 4 th50 th & minimal mempunyai MK 4 th

•Pejabat yang berwenang•Untuk kategori tewas/cacat bagi PNS golongan IV/b kebawah oleh BKN

•PNS golongan IV/c keatas oleh presiden dengan pertimbangan teknis Ka. BKN

•Pengangkatan PNS bagi CPNS yang tewas/cacat :

PNS Pusat Pimpinan Instansi ybs

PNS Daerah gubernur/walikota/bupati ybs

Page 82: FORMASI

PEMBERHENTIAN TERHADAP CPNS

Diberhentikan dengan hormat

a.a. Mengajukan permohonan berhentiMengajukan permohonan berhenti

b.b. Tidak memenuhi syarat kesehatanTidak memenuhi syarat kesehatan

c.c. Tidak lulus diklat prajabatanTidak lulus diklat prajabatan

d.d. Pelaksanaan tugasnya tidak baik Pelaksanaan tugasnya tidak baik

e.e. Sikap dan budi pekertinya buruk yg dpt mengganggu Sikap dan budi pekertinya buruk yg dpt mengganggu

lingk. Kerjalingk. Kerja

f. f. 1 bulan tidak melapor & melaksanakan tugas, kecuali1 bulan tidak melapor & melaksanakan tugas, kecuali

bukan kesalahan ybsbukan kesalahan ybs

Diberhentikan dengan Diberhentikan dengan hormat atau Tidak hormat atau Tidak

dengan hormatdengan hormat

a.a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau beratDijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat

b.b. Menjadi anggota dan/atau pengurus parpolMenjadi anggota dan/atau pengurus parpol

Diberhentikan denganDiberhentikan dengan

tidak hormattidak hormat

a.a. Memberi keterangan palsu dalam melamarMemberi keterangan palsu dalam melamar

b.b. Dihukum penjara atau kurungan Dihukum penjara atau kurungan

Page 83: FORMASI

Pengangkatan CPNS

1. Pelamar wajib melengkapi kelengkapan adminitrasi (bila satu syarat tidak terpenuhi ybs tidak dapat diangkat CPNS)

2. PPK mengusulkan NIP bagi pelamar yg lulus kepada Ka BKN(pengisian/pengetikan Formulir I-f untuk permintaan NIP harus lengkap & benar)

3. Berdasarkan NIP, PPK menetapkan pengangkatan CPNS ybs

4. Pengangkatan CPNS tidak berlaku surut

5. SK CPNS harus disampaikan langsung kepada ybs melalui surat panggilan

6. Selambat-lambatnya 1 bulan tmt diterimanya SK ybs wajib melapor dan melaksanakan tugasnya.

Page 84: FORMASI

a. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik ;

b. Telah memenuhi syarat kesehatan dan rohani c. Telah lulus Diklat Prajabatan

CPNS lebih 2 tahun dan telah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PNS, dapat dipertimbangkan apabila bukan karena kesalahan ybsPenetapannya :- PNS pusat ditetapkan oleh Ka. BKN- PNS daerah ditetapkan oleh PPK daerah ybs setelah

mendapat pertimbangan teknis dari Ka. Kanreg BKN

Page 85: FORMASI

PEJABAT YANG BERWENANG MENGESAHKAN FOTO COPY IJAZAH/STTB

ANAK LAMPIRAN 1-a KEPUTUSAN KEPALA BKN NO.11 TAHUN 2002

NOJENJANG

PENDIDIKAN

YANG MENGELUARKAN DAN MENANDATANGANI IJAZAH

ASLI

YANG MENGESAHKAN MELEGALISIR FOTOCOPY

1. SDSLTPSMUSMKDAN YANG SETINGKAT

KEPALA SEKOLAH YANG BERSANGKUTAN

KEPALA SEKOLAH YANG BERSANGKUTAN, KEPALA/KABAG/KABID/KASUBDIN ATAU SETINGKAT DAN BERKOMPETEN PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KANTOR DEPAG KAB/KOTA

2. UNIVERSITAS/INSTITUT REKTOR DAN DEKAN REKTOR/DEKAN/PEMBANTU DEKAN BIDANG AKADEMIK

3. SEKOLAH TINGGI KETUA DAN PEMBANTU KETUA BIDANG AKADEMIK

KETUA / PEMBANTU KETUA BIDANG AKADEMIK

4. AKADEMIK DAN POLITEKNIK

DIREKTUR DAN PEMBANTU DIREKTUR BIDANG AKADEMIK

DIREKTUR / PEMBANTU DIREKTUR BIDANG AKADEMIK

5. PT. AGAMA ISLAM PIMPINAN KOPERTAIS PEJABAT YANG BERWENANG DAN BERKOMPETEN PADA KOPERTAIS

6. PTS AGAMA HINDU/BUDHA/KRISTEN/KHATOLIK

KETUA/DIREKTUR URUSAN DAN DIREKTUR BIMAS URUSAN AGAMA YANG BERSANGKUTAN

KABID BIMAS AGAMA YANG BERSANGKUTAN PADA KANWIL AGAMA/KAKANDEP AGAMA KAB/KOTA DAN DIREKTUR, SEKRETARIS DITJEN BIMAS YANG BERSANGKUTAN

7. SEKOLAH/AKADEMI/PT KEDINASAN

PIMPINAN SEKOLAH/AKADEMI/PT KEDINASAN YANG BERSANGKUTAN

KEPALA SEKOLAH/KETUA/AKADEMI ATAU PT YANG BERSANGKUTAN/KAPUSDIKLAT/KABID YANG BERKOMPETEN.

Page 86: FORMASI

PEJABAT YANG BERWENANG MEMBUAT DAN MENGESAHKAN SURAT KETERANGAN SEBAGAI PENGGANTI/RALAT

IJAZAH/STTB/YANG HILANG/RUSAK/TERDAPAT KESALAHAN ANAK LAMPIRAN 1-b KEPUTUSAN KEPALA BKN NO.11 TAHUN 2002

NO JENJANG PENDIDIKANYANG MENGELUARKAN DAN MENANDATANGANI IJAZAH

ASLI

YANG MENGESAHKAN MELEGALISIR FOTOCOPY

1. SDSLTPSMUSMKDAN YANG SETINGKAT

KEPALA SEKOLAH YANG BERSANGKUTAN

KEPALA SEKOLAH YANG BERSANGKUTAN, KEPALA/KABAG/KABID/KASUBDIN ATAU SETINGKAT DAN BERKOMPETEN PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KANTOR DEPAG KAB/KOTA

2. UNIVERSITAS/INSTITUT PIMPINAN UNIVERSITAS/INSTITUT YANG BERSANGKUTAN

DEKAN/PEMBANTU DEKAN BIDANG AKADEMIK

3. SEKOLAH TINGGI PIMPINAN SEKOLAH TINGGI YANG BERSANGKUTAN

KETUA / PEMBANTU KETUA BIDANG AKADEMIK

4. AKADEMIK DAN POLITEKNIK

PIMPINAN AKADEMIK DAN POLITEKNIK YANG BERSANGKUTAN

DIREKTUR / PEMBANTU DIREKTUR BIDANG AKADEMIK

5. PT. AGAMA ISLAM REKTOR/KETUA/DIREKTUR/DEKAN PEJABAT YANG BERWENANG DAN YANG BERKOMPETEN PADA KOPERTAIS

6. PTS AGAMA HINDU/BUDHA/KRISTEN/KHATOLIK

REKTOR/DEKAN/KETUA/DIREKTUR BIMAS URUSAN AGAMA YANG BERSANGKUTAN

KABID BIMAS AGAMA YANG BERSANGKUTAN PADA KANWIL AGAMA/KAKANDEP AGAMA KAB/KOTA DAN DIREKTUR, SEKRETARIS DITJEN BIMAS YANG BERSANGKUTAN

7. SEKOLAH/AKADEMI/PT KEDINASAN

PIMPINAN SEKOLAH/AKADEMI/PT KEDINASAN YANG BERSANGKUTAN

KEPALA SEKOLAH/KETUA/AKADEMI ATAU PT YANG BERSANGKUTAN/KAPUSDIKLAT/KABID YANG BERKOMPETEN.

Page 87: FORMASI