form buat buku_rohani.pdf
TRANSCRIPT
-
Hal. 1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan pertolonganNya penulis dapat menyelesaiakan
buku ini yang berjudul Pengukuran. Meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam proses
pengerjaannya, tapi penulis berhasil menyelesaikannya dengan
baik Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kitta yakni Nabi Muhammad SAW.
Tak lupa pula penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada Bapak Dr. Ahmad Yani, M. Si. Selaku dosen pengampuh
mata kuliah Multimedia Pembelajaran Fisika yang telah
membantu dalam mengerjakan buku ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman Program Studi
Pendidikan Fisika kelas B PPs UNM angkatan 2014 yang juga
sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung
dalam pembuatan buku ini.
Semoga buku ini dapat memberikan pengetahuan yang
lebih luas kepada pembaca.
Makassar, November 2014
Penyusun
-
Hal. 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PETA KONSEP
STRUKTURISASIMATERI
PEMBAHASAN
STORYBOARD
LAMPIRAN
-
Hal. 3
PETA KONSEP PENGUKURAN
STRUKTURISASI MATERI
-
Hal. 4
STRUKTURISASI MATERI
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/ Smt : X MIPA/ 1
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Pengukuran
Waktu : 1 x 45 menit
A. Kompetensi Inti SMA Kelas X
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
-
Hal. 5
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip
pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka
penting).
Indikator: Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran
(ketepatan, keteliatan dan aturan angka
penting) pada beberapa jenis alat ukur
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah.
Indikator: Mengukur besaran panjang, massa, dan
waktu dengan mempertimbangkan
ketelitian dan ketepatan
-
Hal. 6
Pengetahuan/Pengalaman
Pendukung Konten/Materi Utama
- Pengalaman siswa ketika
mengukur panjang pensil
dengan mistar
- Pengalaman mengukur
panjang buku dengan
mistar
Besaran pokok
- Pengetahuan tentang
besaran pokok
- Pengetahuan tentang
ukuran lapangan sepak bola
Besaran turunan
- Pengalaman melihat balita
yang ditimbang di
posyandu
- Pengalaman melihat alat
pengukur suhu panas
(termometer)
Alat ukur
- Pengetahuan tentang
besaran pokok, besaran
turunan, dan alat ukur
-
Hal. 7
MATERI
A. Besaran fisika
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka serta memiliki satuan
Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
lebih dahulu dan tidak tersusun atas besaran lain. Besaran pokok
terdiri atas tujuh besaran. Tujuh besaran pokok dan satuannya
berdasarkan sistem satuan internasional (SI) sebagaimana yang
tertera pada tabel berikut:
Tabel Besaran Pokok dan Satuannya
Besaran Pokok Satuan SI
Massa kilogram (kg)
Panjang meter (m)
Waktu sekon (s)
Kuat Arus ampere (A)
Suhu kelvin (K)
Intensitas Cahaya candela (Cd)
Jumlah Zat mole (mol)
-
Hal. 8
Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang
paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara
internasional.
B. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan
besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah luas suatu daerah
persegi panjang. Luas sama dengan panjang dikali lebar, dimana
panjang dan lebar keduanya merupakan satuan panjang.
Perhatikan tabel besaran turunan, satuan dan dimensi di bawah
ini.
Tabel Besaran Turunan dan Satuannya
Besaran Turunan Satuan SI
Gaya (F) kg.m.s-2
Massa Jenis (p) kg.m-3
Usaha (W) kg.m2.s-2
Tekanan (P) kg.m-1.s-2
Percepatan m.s-2
Luas (A) m2
Kecepatan (v) m.s-1
Volume (V) m3
-
Hal. 9
Satuan
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan
untuk mengukur. Jenis-jenis satuan yaitu:
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati
pemakaiannya secara internasional tau disebut dengan satuan
internasional (SI).
Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
Tabel Satuan Baku
Besaran Pokok Satuan MKS Satuan CGS
Massa kilogram (kg) gram (g)
Panjang meter (m) centimeter (cm)
Waktu sekon (s) sekon (s)
Kuat Arus ampere (A) statampere (statA)
Suhu kelvin (K) kelvin (K)
Intensitas Cahaya candela (Cd) candela (Cd)
Jumlah Zat kilomole (mol) Mol
-
Hal. 10
b. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara
internasional dan hanya digunkan pada Contoh: depa, hasta,
kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
Alat Ukur
Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu
besaran.
Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu.
Hal ini bergantung pada skala terkecil alat ukur tersebut.
Semakin kecil skala yang tertera pada alat ukur maka semakin
tinggi ketelitian alat ukur tersebut. Beberapa contoh alat ukur
sesuai dengan besarannya, yaitu:
a. Alat Ukur Panjang
1. Mistar (Penggaris)
Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm
atau 1 mm. Pada pembacaan skala, kedudukan mata pengamat
harus tegak lurus dengan skala mistar yang di baca.
-
Hal. 11
2. Jangka Sorong
Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan
panjang yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat
ketelitian pengukurannya sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm.
Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang
suatu benda, diameter bola, ebal uang logam, dan diameter
bagian dalam tabung.
Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu:
a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka
sorong.
b). Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong
yang dapa bergeser/digerakan.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat
ketelitian terkecil yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm.
Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat
pada rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang
tetap.
-
Hal. 12
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda
bundar dan plat yang sangat tipis.
b. Alat Ukur Massa
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda
adalah neraca. Berdasarkan cara kerjanya dan keelitiannya
neraca dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem
elektronik. Tingkat ketelitiannya hingga 0,001g.
-
Hal. 13
2. Neraca O'Hauss, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian hingga
0.01 g.
3. Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian
mencapai 1 mg atau 0,001 g.
c. Alat Ukur Waktu
Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu
sekon standar adalah waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-
133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
-
Hal. 14
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam
matahari, jam dinding, arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan
stopwatch (ketelitian 0,1 sekon).
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran/Skenario
Pembelajaran
Kegiatan 1 Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Siswa merespon salam dan sapaan
dari guru
- Siswa menyimak penjelasan tentang
tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
10
menit
-
Hal. 15
Inti Mengamati
- Siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang macam-macam alat
ukur.
Menanyakan
- Siswa berdiskusi mengenai macam-
macam alat ukur.
Mengumpulkan Informasi
- Siswa menyimpulkan mengenai
macam-macam alat ukur dan
menuliskannya di buku.
Mengolah Informasi
- Siswa secara individual mencari
tahu serta mencatat nama macam-
macam alat ukur di buku.
- Siswa secara individual
menggambar alat ukur di buku.
- Siswa secara individual memberikan
keterangan dari gambar alat ukur
tersebut yang meliputi nama,
bagian-bagian dan fungsinya.
Mengkomunikasikan
- Siswa menampilkan kesimpulan
dari macam-macam alat ukur
70
menit
-
Hal. 16
tersebut, nama, bagian-bagiannya
serta fungsi dari alat ukur tersebut.
- Siswa menampilkan secara nyata
yaitu dengan menunjukkan contoh
dari suatu alat ukur panjang dan alat
ukur waktu.
Penutup - Siswa menyimpulkan pembelajaran
pertemuan keempat.
- Siswa melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang telah dilakukan.
- Siswa melaksanakan evaluasi
- Siswa dan guru melakukan umpan
balik
- Siswa dan guru merencanakan
tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
10
menit
Kegiatan 2 Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Siswa merespon salam dan sapaan
dari guru
- Siswa menyimak penjelasan tentang
tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
10
menit
-
Hal. 17
Inti Mengamati
- Siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang prosedur praktikum
Menanyakan
- Siswa melakukan diskusi dengan
kelompok tentang alat dan bahan
yang akan digunakan untuk
praktikum.
Mengumpulkan Informasi
- Siswa melakukan praktikum
pengukuran panjang menggunakan
jangka sorong dan mikrometer
sekrup.
Mengolah Informasi
- Siswa secara secara kelompok
mengolah data yang telah didapat
dari praktikum yang telah
dilaksanakan.
Mengkomunikasikan
- Siswa secara kelompok membuat
laporan praktikum.
- Siswa menampilkan kesimpulan
dari praktikum yang telah dilakukan
pada laporan praktikum.
70
menit
-
Hal. 18
Penutup - Siswa secara bersama-sama
menyimpulkan praktikum yang
telah dilaksanakan.
- Siswa melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang telah dilakukan.
- Siswa melaksanakan evaluasi
- Siswa dan guru melakukan umpan
balik
- Siswa dan guru merencanakan
tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
10
menit
Penilaian
1. Teknik Penilaian :
Pengamatan dan tes tertulis
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen : Soal essay
dan LKS (terlampir)
3. Pedoman Penskoran:
-
Hal. 19
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
a. Terlibat aktif
dalam
pembelajaran
materi pengukuran
b. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap
proses pemecahan
masalah yang
berbeda dan
kreatif.
Pengamatan Selama
pembelajaran dan
saat diskusi
2. Pengetahuan
a. Menuliskan
dimensi, notasi
ilmiah, angka
penting.
b. Membaca hasil
pengukuran
panjang
Pengamatan
dan tes
Penyelesaian
tugas
individu dan
kelompok
Sesudah
diskusi
kelompok
-
Hal. 20
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
menggunakan
jangka sorong dan
mikrometer sekrup.
c. Mengintepretasika
n jawaban ke
dalam
permasalahan yang
sesungguhnya.
3.
Keterampilan
Terampil dalam
melaksanakan
percobaan.
Pengamatan
Pada saat siswa
melakukan
percobaan.
-
Hal. 21
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
No. Aspek yang
dinilai Skor Rubrik
1 Menunjukkan rasa
ingin tahu
3 Menunjukkan rasa ingin tahu
yang besar, antusias, aktif dalam
kegiatan kelompok.
2 Menunjukkan rasa ingin tahu,
namun tidak terlalu aktif dalam
kegiatan kelompok ketika
disuruh
1 Tidak menunjukkan antusias
dalam pengamatan sulit terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk
terlibat.
2 Ketelitian dan
kehati-hatian
dalam melakukan
percobaan
3 Mengamati hasil percobaan,
sesuai prosedur, hati-hati dalam
melakukan percobaan.
2 Mengamati hasil percobaan,
sesuai prosedur, kurang hati-hati
dalam melakukan percobaan
1 Kurang mengamati hasil
percobaan, sesuai prosedur,
kurang hati-hati dalam
melakukan percobaan.
-
Hal. 22
3 Ketekunan dan
tanggung dalam
belajar dan
bekerja baik
secara individu
maupun kelompok
3 Tekun dalam menyelesaikan
tugas dengan hasil yang terbaik
bias dilakukan, berupaya tepat
waktu.
2 Berupaya tepat waktu, tapi
belum menunjukkan uisaha
terbaiknya
1 Tidak berupaya bersungguh-
sungguh dalam menyelesaikan
tugas, tugas tidak selesai
4 Keterampilan
berkomunikasi
saat belajar
3 Aktif dalam tanya jawab, dapat
mengembangkan gagasan atau
ide, menghargai pendapat siswa
lain.
2 Aktif dalam Tanya jawab, tidak
ikut mengembangkan gagasan
atau ide, menghargai pendapat
siswa lain.
1 Aktif dalam Tanya jawab, tidak
ikut mengembangkan gagasan
atau ide, kurang menghargai
pendapat siswa lain.
Keterangan: =
1. Rasa Ingin Tahu
2. Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan percobaan
-
Hal. 23
3. Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun kelompok.
4. Keterampilan berkomunikasi saat belajar.
Mengetahui Makassar, 2014
Kepala.. Guru Mata
Pelajaran
Rohani, S,Si NIP. -
-
-
Hal. 24
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD)
A. Judul : Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong dan
Mikrometer Sekrup
B. Tujuan : Mempelajari cara kerja jangka sorong dan
micrometer sekrup dengan benar
C. Alat dan Bahan:
1. Jangka Sorong
2. Mikrometer Sekrup
3. Cincin, spidol, bolpoin, buku, dsb
D. Teori Dasar
1. Jangka Sorong.
Setiap jangka sorong memiliki skala utama (SU) dan
skala bantu atau skala nonius (SN) seperti yang
ditunjukkan pada gambar berikut.
Gb. Jangka rorong dan bagian-bagiannya
-
Hal. 25
Pada umumnya, nilai skala utama = 1 mm, dan
banyaknya skala nonius tidak selalu sama antara satu
jangka sorong dengan jangka sorong lainnya. Ada yang
mempunyai 10 skala, 20 skala, dan bahkan ada yang
memiliki skala nonius sebanyak 50 skala. Sebuah jangka
sorong baru dapat digunakan jika nilai skal terkecilnya
(NST) telah diketahui, yaitu dengan menggunakan
persamaan :
NST dengan Nonius = 1
x NST tanpa nonius
Atau
NST alat =
Dengan N = jumlah skala nonius.
2. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur
tebal bendabenda tipis dan mengukur diameter benda-
benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter
kawat.
Mikrometer sekrup memiliki dua bagian skala mendatar
(SM) sebagai skala utama dan skala putar (SP) sebagai
skala nonius.
NST micrometer sekrup dapat ditentukan dengan cara
yang sama prinsipnya dengan jangka sorong, yaitu :
-
Hal. 26
NST dengan Nonius = 1
x NST tanpa nonius
Atau
NST alat =
Dengan N = jumlah skala nonius.
Pada umumnya micrometer sekrup memiliki NST
skala mendatar (skala utama) 0,5 mm dan jumlah skala
putar (nonius) sebanyak 50 skala.
Hasil pengukuran dari suatu mokrometer sekrup
dapat ditentukan dengan cara membaca penunjukan
bagian ujung skala putar terhadap terhadap skala utama
dan garis horizontal (yang membagi dua skala utama
menjadi skala bagian atas dan bawah) terhadap skala
putar.
Gb. Mikrometer sekrup dan bagian-bagiannya
E. Cara Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan
percobaan.
-
Hal. 27
2. Ambil sebuah jangka sorong dan sebuah micrometer
sekrup kemudian tentukan nilai skala utama dan hitung
skala noniusnya serta tentukan NST masing-masing alat.
3. Gunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup masing
masing untuk mengukur diameter benda dan ketebalan
benda.
4. Catat hasil pengukuran pada tabel pengamatan
F. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan Pengukuran Menggunakan Jangka
Sorong
No. Nama Benda Jari-jari
dalam (cm)
Jari-jari luar
(cm)
2. Tabel Pengamatan Pengukuran Menggunakan
Mikrometer Sekrup
No. Nama Benda Ketebalan benda (cm)
-
Hal. 28
G. Analisis Data, Perhitungan dan Kesimpulan
1. Jangka sorong baik digunakan untuk ... batas
ketelitiannya ....
2. Mikrometer sekrup baik digunakan untuk ... batas
ketelitiannya .....
3. Alat ukur yang memberikan ketelitian paling baik adalah
....
LEMBAR PENILAIAN KINERJA PRAKTIKUM
No. Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1. Merangkai alat
2. Pengamatan
3. Data yang diperoleh
4. Kesimpulan
-
Hal. 29
RUBRIK PENSKORAN
-
Hal. 30
EVALUASI
1. Sebutkan sifat-sifat dari besaran pokok!
2. Panjang gelombang yang dimiliki oleh sinar laser adalah
476 nm. Panjang gelombang tersebut bila dijadikan
dalam meter menjadi
3. Intensitas bunyi didefinisikan sebagai daya persatuan
luas penampang, dimensi dari intensitas bunyi adalah
4. Berapa hasil dari perkalian dua angka penting berikut ini:
a. 2,55 x 2,5
b. 33,564 x 1,23
5. Gambar di bawah ini menunjukan pengukuran lebar
balok menggunakan jangka sorong. Lebar balok
adalah.
-
Hal. 31
KUNCI JAWABAN
1. Sifat-sifat besaran pokok:
a. Dapat menghasilkan besaran-besaran lain
b. Mudah diukur dengan ketelitian yang tinggi
c. Bukan merupakan turunan dari besaran lain
d. Besaran yang satuannya ditetapkan terlebih dahulu
2. 4,76 x 10-7m
3. [M][T]-3
4. a. 6,4 b. 41,3
5. 1,98 cm
Rubrik Penskoran Soal Tertulis
Aspek Skor
Siswa menjawab pertanyaan benar 20
Siswa menjawab pertanyaan salah 5
SKOR MAKSIMAL 100
-
Hal. 32
STORYBOARD MEDIA
PEMBELAJARAN
PENGUKURAN
-
Hal. 33
SLIDE STEP PRESENTER
1
Judul Assalamualaikum
warahmatullahi
wabarakatu dan
selamat pagi anak-
anak, sudah siap
untuk belajar fisika
hari ini? Karena hari
ini yang akan kita
bahas adalah
pengukuran tapi
terlebih dahulu kita
akan membahas
tentang besaran dan
satuan.
Sebelum memulai
pelajaran marilah
kita berdoa sesuai
ajaran kepercayaan.
kita masing-masing,
doa dimulai.
-
Hal. 34
Baiklah sekarang
ibu mau bertanya,
waktu SMP apakah
kalian sudah belajar
tentang pengukuran
dasar?
Anak-anak materi
ini sudah pernah
kalian dapat waktu
di SMP
Sekarang ibu mau
Tanya apa yang
kalian tahu tentang
pengukuran?
Betul semua yang
kalian sebutkan
sudah benar
Menuju slide
berikutnya
-
Hal. 35
2
Menjelask
an
pengertian
fisika
Fisika
adalah
ilmu
pengetahu
an yang
mempelaj
ari/menjel
askan
sifat/feno
mena
alam yang
menjadi
objek
pengamat
an
Menampil
kan
Anak-anak coba
perhatikan gambar
di atas!
Tapi sebelumnya ibu
mau Tanya apa sih
itu fisika?
Betul jawaban yang
kalian sudah benar
Menjelaskan
pengertian fisika
Fisika adalah ilmu
pengetahuan yang
mempelajari/menjela
skan sifat/fenomena
alam yang menjadi
objek pengamatan.
Nah coba perhatikan
gambar di atas
Gambar apakah itu?
Benar itu adalah
gambar kuda
Apa yang bisa kalian
-
Hal. 36
gambar
gambar
hewan
(kuda)
deskripsikan dari
gambar kuda
tersebut?
Menampilkan slide
berikutnya
3
Menampil
kan
gambar
kuda yang
sedang
diukur
beratnya
sama
tingginya.
Menjelask
an
perbedaan
deskripsi
kualitatif
dan
deskripsi
kuantitatif
dalam
Baik anak-anak,
sekarang ibu mau
bertanya,coba
sebutkan cirri-ciri
dari kuda tersebut
seperti yang tampak
pada gambar di atas!
Oke Warnanya
putih, ekornya
panjang, berkaki
empat.
Betul semua yang
kalian sudah
sebutkan tadi sudah
benar.
Nah kalau gambar
berikutnya, apa yang
bisa kalian paparkan
-
Hal. 37
fisika.
Menjelask
an apa itu
besaran.
Oke gambar kedua
sedang menimbang
berat kuda
Gambar ketiga
sedang mengukur
tinggi kuda
Nah anak-anak dari
apa yang sudah
kalian sebutkan tadi
coba sebutkna
perbedaan dari apa
yang sudah kalian
sebutkan tadi
tentang gambar
tersebut!
Gambar pertama
yang kuda warna
putih yang kalian
sebutkan cirri-
cirinya itu adalah
deskripsi kualitatif,
sedangkan gambar
kedua dan ketiga
yang sedang
-
Hal. 38
melakukan
pengukuran berat
dan tinggi kuda itu
adalah deskripsi
kuantitatif.
Kalau begitu apa
perbedaan antara
deskripsi kualitatif
dengan deskripsi
kuantitatif?
Benar anak-anak,
deskripsi kualitatif
adalah gambaran
umum yang didapat
berdasarkan
karakteristik dari
objek yang diamati
sedangkan deskripsi
kuantitatif adalah
mendeskripsikan
suatu gejala melalui
alat ukur yang
dipaparkan dalam
bentuk angka-angka
-
Hal. 39
sehingga
memberikan kesan
yang lebih mudah
ditangkap maknanya
oleh siapapun yang
membutuhkan
informasi tersebut.
Dalam fisika
deskripsi kuantitatif
lah yang biasa
dilakukan.
Nah anak-anak, dari
gambar kedua dan
ketiga tadi di atas,
yang mengukur
berat badan kuda
sama tinggi kuda
yang didapat itu
yang biasa di sebut
besaran fisis
sedangkan kita tahu
bahwa ada beberapa
dari sifat kuda
seperti kencang
-
Hal. 40
larinya, emosinya
labil dan warnanya
coklat atau putih itu
biasa disebut
besaran nin-fisis.
Kalau begitu apa sih
itu besaran?
4
Menampil
kan
bagaiman
a cara
mendapat
kan berat,
tinggi
sama
panjang
kuda
melalui
pengukura
n
Tadi di slide
sebelumnya kita
dapatkan berat kuda
= 500 Kg, tingginya
= 2 meter dan
panjangnya 3 meter
Dari mana kita
mendapatkan
angka-angka
tersebut?
Iya benar dari
pengukuran
Menampilkan slide
berikutnya
-
Hal. 41
5
Menampil
kan
gambar
macam-
macam
kegiatan
pengukura
n
Coba perhatikan
gambar diatas
Gambar pertama
apa yang sedang
dilakukan oleh
dokter tersebut
terhadap anak kecil
itu?
Iya benar dokter
itu sedang
mengukur tinggi
anak tersebut
Kalau gambar
yang kedua?
Iya benar bayi
yang ditimbang
umtuk mengetahui
berapa beratnya
Kalau gambar
ketiga anak-anak?
Iya itu adalah jam
dinding yang
merupakan salah
satu alat yang
-
Hal. 42
digunakan untuk
mengukur waktu.
Menampilkan slide
berikutnya
6
Menampil
kan
gambar
meja
Nah anak-anak
perhatikan gambar
diatas!
Gambar apakah itu?
Iya itu adalah
gambar meja, yang
sering kita dapat di
rumah atau di kelas
kita.
Sekarang ibu mau
bertanya berapa
kira-kira panjang
meja tersebut?
Iya benar misalkan
kita dapat 75 cm
Dalam fisika angka
75 sama cm tidak
boleh dipisahkan
-
Hal. 43
karena tidak
memiliki arti.
Oke sekarang kita
akan masuk pada
pengertian besaran
dan satuan
Menampilkan slide
berikutnya.
7
Memperli
hatkan
gambar
Seperti yang telah
saya jelaskan tadi
bahwa angka 75
sama cm tidak
boleh dipisahkan.
Sekarang saya mau
bertanya apa sih itu
besaran?
Kalau satuan itu
apa?
Dari slide
sebelumnya ada
angka 75 dan cm
Angka 75 itu
adalah besaran dan
-
Hal. 44
cm itu adalah
satuannya
8
Menampil
kan
penjelasan
besaran
dan
satuan.
Menjelask
an
pengetian
besaran
Siapa yang bisa
menjelaskan apa sih
itu besaran?
Kemudian apa sih
itu satuan?
Baik anak-anak ibu
akan menjelaskan
pengertian besaran.
Besaran merupakan
segala sesuatu yang
dapat dinyatakan
dengan angka. Dari
pengertian ini dapat
diartikan bahwa
sesuatu itu dapat
dikatakan sebagai
besaran jika
mempunyai 3 syarat
yaitu:dapat diukur
atau dihitung dapat
-
Hal. 45
Menjelask
an
pengertian
satuan dan
contohnya
.
dinyatakan dengan
angka-angka atau
mempunyai nilai
mempunyai satuan.
Bila ada satu saja
dari syarat tersebut
diatas tidak
dipenuhi maka
sesuatu itu tidak
dapat dikatakan
sebagai besaran.
Satuan didefinisikan
sesuatu yang dapat
digunakan sebagai
pembanding dalam
pengukuran. Setiap
besaran mempunyai
satuan masing-
masing, tidak
mungkin dalam 2
besaran yang
berbeda mempunyai
satuan yang sama.
Apa bila ada dua
-
Hal. 46
besaran berbeda
kemudian
mempunyai satuan
sama maka besaran
itu pada hakekatnya
adalah sama.
Sebagai contoh
Gaya (F)
mempunyai satuan
Newton dan Berat
(w) mempunyai
satuan Newton.
Besaran ini
kelihatannya
berbeda tetapi
sesungguhnya
besaran ini sama
yaitu besaran
turunan gaya.
Menampilkan slide
berikutnya
-
Hal. 47
9
Menampil
kan
pengertian
besaran
pokok dan
besaran
turunan.
Anak-anak dalam
fisika ada berapa
besaran yang kalian
ketahui?
Benar anak-anak
dalam fisika
terdapat dua besaran
yaitu besaran pokok
dan besaran
turunan. Besaran
dalam Fisika
diartikan sebagai
sesuatu yang dapat
diukur.
Nah anak-anak
siapa yang bisa
menjelaskan
perbedaan antara
besaran pokok dan
besaran turunan?
Iya benar, besaran
pokok adalah
besaran yang telah
didefenisikan
-
Hal. 48
terlebih dahulu dan
tidak bergantung
pada besaran
lainnya.
Sedangkan besaran
turunan adalah
besaran yang dapat
diturunkan dari dua
atau lebih besaran
pokok.
Oke sekarang mari
kita lanjut ke
pelajaran
berikutnya.
10
Menampil
kan jenis-
jenis
besaran
pokok dan
satuannya
Anak-anak ada
berapa besaran
pokok dalam fisika?
Iya ada tujuh yaitu
massa yang
satuannya kilogram,
panjang satuannya
meter, waktu
satuannya sekon,
-
Hal. 49
arus listrik
satuannya ampere,
suhu satuannya
Kelvin, intetitas
cahaya satuannya
candela, dan jumlah
zat satuannya mol.
Menampilkan slide
berikutnya
11
Menampil
kan
contoh
besaran
turunan
dan
satuannya
Satuan besaran
turunan disebut
satuan turunan dan
diperoleh dengan
mengabungkan
beberapa satuan
besaran pokok.
Coba siapa dari
kalian yang bisa
memberikan salah
satu contohnya?
Betul sekali
contohnya luas
lambang besaran
-
Hal. 50
turunannya A dan
satuannya m2,
kecepatan lambang
besaran turunannya
v dan satuannya
m/s. dll
12
Menampil
kan materi
pengukura
n dan alat-
alat ukur
Sekarang kalian
sudah tahu apa itu
besaran dan satuan
begitu pula dengan
besaran pokok dan
besaran turunan.
Selanjutnya kita
akan belajar tentang
pengukuran dan
alat-alat ukur.
-
Hal. 51
13
Menampil
kan jenis-
jenis
mistar
Oke sekarang coba
kalian ukur buku
pelajaran fisika
kalian masing-
masing dengan
menggunakan
penggaris sendiri!
Apakah hasil yang
kalian peroleh
sama?
Betul tentu hasilnya
akan berbeda karena
alat ukur yang kita
gunakan juga
berbeda.
14
Menampil
kan
gambar
orang
yang
sedang
mengukur
Coba kalian
perhatikan gambar
di atas!
Siapa yang bisa
menjelaskan tentang
gambar tersebut?
Iya benar bapak-
-
Hal. 52
bapak yang sedang
mengukur.
Dari gambar
tersebut terdapat
kesalahan yang di
buat bapak-bapak
tersebut.
Beberapa
kesalahannya
adalah Beberapa
kesalahan yang
dilakukan oleh
orang pada gambar
ketika sedang
mengukur adalah:
- Dia tidak
melakukan
pengukuran
dengan memulai
dari skala
terkecil, yaitu
nol, tapi dia
memulai dari
skala terbesar
-
Hal. 53
sehingga
pembacaan alat
ukurnya
menjadi salah.
- Kayu yang
diukur
seharusnya
menempel
dengan alat ukur
(dalam hal ini
alat ukur adalah
penggaris).
- Yang dipegang
seharusnya
adalah
penggaris,
bukan kayu
yang hendak
diukur.
- Alat ukur yang
digunakan tidak
memiliki skala
yang jelas dan
tidak
-
Hal. 54
menuliskan
angka
maksimum
penunjukan.
Setelah 99
masih ada skala
selanjutnya,
namun tidak
dituliskan pada
alat ukur.
- Orang tersebut
melakukan
kesalahan
paralaks (akan
dibahas pada
slide
berikutnya).
15
Menampil
kan materi
tentang
kesalahan
paralaks
Nah sekarang siapa
di antara kalian
yang bisa
menjelaskan apa itu
kesalahan paralaks?
Iya benar sekali
anak-anak
-
Hal. 55
kesalahan paralaks
itu adalah kesalahan
pengukuran yang
disebabkan oleh
arah pandang
pengamat dalam
membaca skala
suatu alat ukur
(tidak lurus dengan
skalanya).
Coba perhatikan
gambar di atas!
Dari gambar itu
mana posisi mata
yang benar ketika
membaca alat ukur?
Iya benar mata
harus sejajar dengan
benda yang diukur.
Menampilkan slide
berikutnya
-
Hal. 56
16
Menampil
kan slide
berikutnya
Anak-anak coba
kalian sebutkan
contoh alat ukur
panjang
Menampilkan slide
berikutnya
17
Menampil
kan jenis-
jenis alat
ukur
panjang
Menjelask
an nst
mistar
Menjelask
an nst
Coba kalian
sebutkan contoh alat
ukur panjang!
Iya benar
mistar/penggaris,
jangka sorong, dan
micrometer sekrup.
Mistar atau
penggaris pada
umumnya memiliki
skala terkecil 1 mm
atau 0,1 cm sama
dengan jarak antara
dua goresan
terdekat. Oleh
karena itu, banyak
yang menuliskan
ketidakpastian (x)
-
Hal. 57
jangka
sorong
Menjelask
an nst
micromete
r sekrup
pada penggaris
dengan skala
terkecilnya.
Jangka sorong
memiliki beberapa
bagian penting,
yaitu rahang tetap
dan rahang geser.
Rahang tetap
memiliki skala yang
disebut skala utama.
Satu bagian terkecil
skala utama jangka
sorong seperti yang
diperlihatkan pada
gambar 10 memiliki
panjang 1 mm.
Adapun pada
rahang geser
terdapat skala yang
disebut skala
nonius. Pada skala
nonius, panjang 20
skalanya memiliki
-
Hal. 58
panjang 1mm. Oleh
karena itu, panjang
satu bagian skala
nonius adalah 0,05
mm atau dapat
dikatakan bahwa
nilai terkecil yang
dapat dibaca jangka
sorong adalah 0,05
mm.
Mikrometer sekrup
memiliki skala tetap
(skala utama)
sepanjang gagang
silinder dengan nilai
terkecil 0,5 mm.
Selain itu, ada skala
putar yang memiliki
50 skala. Jika skala
putar diputar satu
putaran penuh
(diputar sebanyak
50 skala), maka
penjepit mikrometer
-
Hal. 59
akan bergeser
sejauh 0,5 mm. Jadi,
pergeseran skala
berputar sejauh satu
skala bersesuaian
dengan pergeseran
penjepit sebesar
0,01 mm.
18-20
Menampil
kan
animasi
cara kerja
jangka
sorong
Anak-anak ibu akan
menampilkan
simulasi cara kerja
jangka sorong, dan
mikor meter sekrup.
Coba kalian naik
satu-satu melihat
berapa hasil
pengukurannya.
-
Hal. 60
21
Menampil
kan
gambar
jangka
sorong
Anak-anak sekarang
kita akan mencoba
mengukur berap
ketebalan uang koin
Rp. 500.
Kalian ibu bagi
menjadi tiga
kelompok
22
Menampil
kan
gambar
micromete
r sekrup
Masing-masing
kelompok
melakukan
pengukuran dengan
menggunakan
jangka sorong dan
micrometer sekrup
untuk mengukur
ketebalan uang koin
Rp. 500 tersebut.
Sekarang kita akan
masuk pada alat
ukur massa
-
Hal. 61
23
Menampil
kan slide
yang
menyebut
kan
contoh
alat ukur
massa
Nah anak-anak
bagaimana cara
kalian untuk
mengetahui
berat/massa suatu
benda?
Iya benar dengan
melakukn
pengukuran.
Nah sekarang coba
sebutkan contoh alat
ukur massa?
Betul sekali, untuk
lebih jelasnya mari
kita lihat slide
berikutnya
24
Menampil
kan
macam-
macam
alat ukur
massa
Kalian tadi sudah
menyebutkan
macam-macam alat
ukur massa yang
diantaranya neraca
elektrik, neraca
pegas, neraca ohaus
dan neraca dua
-
Hal. 62
lengan.
Seperti yang yang
ditunjukkan gambar
di atas.
25
Menampil
kan slide
yang
menyebut
kan
contoh
alat ukur
waktu
Sekarang ibu mau
bertanya siapa di
antara kalian yang
bisa menyebutkan
contoh alat ukur
waktu!
Iya betul sekali
contoh alat ukur
waktu adalah
stopwatch, jam
pasir, jam dinding
dll
26
Menampil
kan alat
ukur
waktu
Nah anak-anak
seperti yang sudah
kalian sebutkan tadi
alat ukur waktu
contohnya seperti
yang tampak pada
gambar di atas.
-
Hal. 63
27
Penutup
dan
ucapan
terima
kasih
Yah, baiklah anak-
anak pembelajaran
kita untuk hari
tentang pengukuran,
ibu kira cukup.
Silahkan baca dan
pe41lajari buku
kalian kembali di
rumah!
Ibu berharap kalian
bisa lebih giat
beajar, baik di
sekolah maupun di
rumah.
Wassalamu alaikum
Wr. Wb.
-
Hal. 64
-
Hal. 65
-
Hal. 66
-
Hal. 67
-
Hal. 68
-
Hal. 69
-
Hal. 70
-
Hal. 71
-
Hal. 72
-
Hal. 73
-
Hal. 74
-
Hal. 75
-
Hal. 76
-
Hal. 77
-
Hal. 78