form buat buku_rohani.pdf

78
Hal. 1 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya penulis dapat menyelesaiakan buku ini yang berjudul ‘Pengukuran’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis berhasil menyelesaikannya dengan baik Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kitta yakni Nabi Muhammad SAW. Tak lupa pula penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dr. Ahmad Yani, M. Si. Selaku dosen pengampuh mata kuliah Multimedia Pembelajaran Fisika yang telah membantu dalam mengerjakan buku ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman Program Studi Pendidikan Fisika kelas B PPs UNM angkatan 2014 yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan buku ini. Semoga buku ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Makassar, November 2014 Penyusun

Upload: ayrakoe31

Post on 10-Nov-2015

238 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • Hal. 1

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji

    syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

    karena dengan pertolonganNya penulis dapat menyelesaiakan

    buku ini yang berjudul Pengukuran. Meskipun banyak

    rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam proses

    pengerjaannya, tapi penulis berhasil menyelesaikannya dengan

    baik Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada

    baginda tercinta kitta yakni Nabi Muhammad SAW.

    Tak lupa pula penulis mengucapkan banyak terimakasih

    kepada Bapak Dr. Ahmad Yani, M. Si. Selaku dosen pengampuh

    mata kuliah Multimedia Pembelajaran Fisika yang telah

    membantu dalam mengerjakan buku ini. Penulis juga

    mengucapkan terimakasih kepada teman-teman Program Studi

    Pendidikan Fisika kelas B PPs UNM angkatan 2014 yang juga

    sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung

    dalam pembuatan buku ini.

    Semoga buku ini dapat memberikan pengetahuan yang

    lebih luas kepada pembaca.

    Makassar, November 2014

    Penyusun

  • Hal. 2

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    PETA KONSEP

    STRUKTURISASIMATERI

    PEMBAHASAN

    STORYBOARD

    LAMPIRAN

  • Hal. 3

    PETA KONSEP PENGUKURAN

    STRUKTURISASI MATERI

  • Hal. 4

    STRUKTURISASI MATERI

    Satuan Pendidikan : SMA

    Kelas/ Smt : X MIPA/ 1

    Mata Pelajaran : Fisika

    Materi Pokok : Pengukuran

    Waktu : 1 x 45 menit

    A. Kompetensi Inti SMA Kelas X

    KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

    dianutnya

    KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

    disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

    kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

    pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian

    dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

    berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

    sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

    sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

    KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis

    pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

    berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

    pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

    humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

  • Hal. 5

    kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

    penyebab fenomena dan kejadian, serta

    menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

    kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

    minatnya untuk memecahkan masalah

    KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

    konkret dan ranah abstrak terkait dengan

    pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

    secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda

    sesuai kaidah keilmuan.

    B. Kompetensi Dasar

    3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip

    pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka

    penting).

    Indikator: Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran

    (ketepatan, keteliatan dan aturan angka

    penting) pada beberapa jenis alat ukur

    4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan

    menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk

    penyelidikan ilmiah.

    Indikator: Mengukur besaran panjang, massa, dan

    waktu dengan mempertimbangkan

    ketelitian dan ketepatan

  • Hal. 6

    Pengetahuan/Pengalaman

    Pendukung Konten/Materi Utama

    - Pengalaman siswa ketika

    mengukur panjang pensil

    dengan mistar

    - Pengalaman mengukur

    panjang buku dengan

    mistar

    Besaran pokok

    - Pengetahuan tentang

    besaran pokok

    - Pengetahuan tentang

    ukuran lapangan sepak bola

    Besaran turunan

    - Pengalaman melihat balita

    yang ditimbang di

    posyandu

    - Pengalaman melihat alat

    pengukur suhu panas

    (termometer)

    Alat ukur

    - Pengetahuan tentang

    besaran pokok, besaran

    turunan, dan alat ukur

  • Hal. 7

    MATERI

    A. Besaran fisika

    Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan

    dengan angka serta memiliki satuan

    Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran

    dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

    a. Besaran Pokok

    Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan

    lebih dahulu dan tidak tersusun atas besaran lain. Besaran pokok

    terdiri atas tujuh besaran. Tujuh besaran pokok dan satuannya

    berdasarkan sistem satuan internasional (SI) sebagaimana yang

    tertera pada tabel berikut:

    Tabel Besaran Pokok dan Satuannya

    Besaran Pokok Satuan SI

    Massa kilogram (kg)

    Panjang meter (m)

    Waktu sekon (s)

    Kuat Arus ampere (A)

    Suhu kelvin (K)

    Intensitas Cahaya candela (Cd)

    Jumlah Zat mole (mol)

  • Hal. 8

    Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang

    paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara

    internasional.

    B. Besaran Turunan

    Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan

    besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah luas suatu daerah

    persegi panjang. Luas sama dengan panjang dikali lebar, dimana

    panjang dan lebar keduanya merupakan satuan panjang.

    Perhatikan tabel besaran turunan, satuan dan dimensi di bawah

    ini.

    Tabel Besaran Turunan dan Satuannya

    Besaran Turunan Satuan SI

    Gaya (F) kg.m.s-2

    Massa Jenis (p) kg.m-3

    Usaha (W) kg.m2.s-2

    Tekanan (P) kg.m-1.s-2

    Percepatan m.s-2

    Luas (A) m2

    Kecepatan (v) m.s-1

    Volume (V) m3

  • Hal. 9

    Satuan

    Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan

    untuk mengukur. Jenis-jenis satuan yaitu:

    a. Satuan Baku

    Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati

    pemakaiannya secara internasional tau disebut dengan satuan

    internasional (SI).

    Contoh: meter, kilogram, dan detik.

    Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)

    2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)

    Tabel Satuan Baku

    Besaran Pokok Satuan MKS Satuan CGS

    Massa kilogram (kg) gram (g)

    Panjang meter (m) centimeter (cm)

    Waktu sekon (s) sekon (s)

    Kuat Arus ampere (A) statampere (statA)

    Suhu kelvin (K) kelvin (K)

    Intensitas Cahaya candela (Cd) candela (Cd)

    Jumlah Zat kilomole (mol) Mol

  • Hal. 10

    b. Satuan Tidak Baku

    Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara

    internasional dan hanya digunkan pada Contoh: depa, hasta,

    kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.

    Alat Ukur

    Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu

    besaran.

    Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu.

    Hal ini bergantung pada skala terkecil alat ukur tersebut.

    Semakin kecil skala yang tertera pada alat ukur maka semakin

    tinggi ketelitian alat ukur tersebut. Beberapa contoh alat ukur

    sesuai dengan besarannya, yaitu:

    a. Alat Ukur Panjang

    1. Mistar (Penggaris)

    Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm

    atau 1 mm. Pada pembacaan skala, kedudukan mata pengamat

    harus tegak lurus dengan skala mistar yang di baca.

  • Hal. 11

    2. Jangka Sorong

    Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan

    panjang yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat

    ketelitian pengukurannya sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm.

    Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang

    suatu benda, diameter bola, ebal uang logam, dan diameter

    bagian dalam tabung.

    Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu:

    a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka

    sorong.

    b). Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong

    yang dapa bergeser/digerakan.

    3. Mikrometer Sekrup

    Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat

    ketelitian terkecil yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm.

    Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat

    pada rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang

    tetap.

  • Hal. 12

    Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda

    bundar dan plat yang sangat tipis.

    b. Alat Ukur Massa

    Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda

    adalah neraca. Berdasarkan cara kerjanya dan keelitiannya

    neraca dibedakan menjadi tiga, yaitu:

    1. Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem

    elektronik. Tingkat ketelitiannya hingga 0,001g.

  • Hal. 13

    2. Neraca O'Hauss, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian hingga

    0.01 g.

    3. Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian

    mencapai 1 mg atau 0,001 g.

    c. Alat Ukur Waktu

    Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu

    sekon standar adalah waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-

    133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.

  • Hal. 14

    Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam

    matahari, jam dinding, arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan

    stopwatch (ketelitian 0,1 sekon).

    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran/Skenario

    Pembelajaran

    Kegiatan 1 Deskripsi Kegiatan

    Alokasi

    Waktu

    Pendahuluan - Siswa merespon salam dan sapaan

    dari guru

    - Siswa menyimak penjelasan tentang

    tujuan pembelajaran yang akan

    dicapai

    10

    menit

  • Hal. 15

    Inti Mengamati

    - Siswa memperhatikan penjelasan

    guru tentang macam-macam alat

    ukur.

    Menanyakan

    - Siswa berdiskusi mengenai macam-

    macam alat ukur.

    Mengumpulkan Informasi

    - Siswa menyimpulkan mengenai

    macam-macam alat ukur dan

    menuliskannya di buku.

    Mengolah Informasi

    - Siswa secara individual mencari

    tahu serta mencatat nama macam-

    macam alat ukur di buku.

    - Siswa secara individual

    menggambar alat ukur di buku.

    - Siswa secara individual memberikan

    keterangan dari gambar alat ukur

    tersebut yang meliputi nama,

    bagian-bagian dan fungsinya.

    Mengkomunikasikan

    - Siswa menampilkan kesimpulan

    dari macam-macam alat ukur

    70

    menit

  • Hal. 16

    tersebut, nama, bagian-bagiannya

    serta fungsi dari alat ukur tersebut.

    - Siswa menampilkan secara nyata

    yaitu dengan menunjukkan contoh

    dari suatu alat ukur panjang dan alat

    ukur waktu.

    Penutup - Siswa menyimpulkan pembelajaran

    pertemuan keempat.

    - Siswa melakukan refleksi terhadap

    kegiatan yang telah dilakukan.

    - Siswa melaksanakan evaluasi

    - Siswa dan guru melakukan umpan

    balik

    - Siswa dan guru merencanakan

    tindak lanjut pembelajaran untuk

    pertemuan selanjutnya.

    10

    menit

    Kegiatan 2 Deskripsi Kegiatan Alokasi

    Waktu

    Pendahuluan - Siswa merespon salam dan sapaan

    dari guru

    - Siswa menyimak penjelasan tentang

    tujuan pembelajaran yang akan

    dicapai

    10

    menit

  • Hal. 17

    Inti Mengamati

    - Siswa memperhatikan penjelasan

    guru tentang prosedur praktikum

    Menanyakan

    - Siswa melakukan diskusi dengan

    kelompok tentang alat dan bahan

    yang akan digunakan untuk

    praktikum.

    Mengumpulkan Informasi

    - Siswa melakukan praktikum

    pengukuran panjang menggunakan

    jangka sorong dan mikrometer

    sekrup.

    Mengolah Informasi

    - Siswa secara secara kelompok

    mengolah data yang telah didapat

    dari praktikum yang telah

    dilaksanakan.

    Mengkomunikasikan

    - Siswa secara kelompok membuat

    laporan praktikum.

    - Siswa menampilkan kesimpulan

    dari praktikum yang telah dilakukan

    pada laporan praktikum.

    70

    menit

  • Hal. 18

    Penutup - Siswa secara bersama-sama

    menyimpulkan praktikum yang

    telah dilaksanakan.

    - Siswa melakukan refleksi terhadap

    kegiatan yang telah dilakukan.

    - Siswa melaksanakan evaluasi

    - Siswa dan guru melakukan umpan

    balik

    - Siswa dan guru merencanakan

    tindak lanjut pembelajaran untuk

    pertemuan selanjutnya.

    10

    menit

    Penilaian

    1. Teknik Penilaian :

    Pengamatan dan tes tertulis

    2. Bentuk Instrumen dan Instrumen : Soal essay

    dan LKS (terlampir)

    3. Pedoman Penskoran:

  • Hal. 19

    No Aspek yang dinilai Teknik

    Penilaian Waktu Penilaian

    1. Sikap

    a. Terlibat aktif

    dalam

    pembelajaran

    materi pengukuran

    b. Bekerjasama dalam

    kegiatan kelompok.

    c. Toleran terhadap

    proses pemecahan

    masalah yang

    berbeda dan

    kreatif.

    Pengamatan Selama

    pembelajaran dan

    saat diskusi

    2. Pengetahuan

    a. Menuliskan

    dimensi, notasi

    ilmiah, angka

    penting.

    b. Membaca hasil

    pengukuran

    panjang

    Pengamatan

    dan tes

    Penyelesaian

    tugas

    individu dan

    kelompok

    Sesudah

    diskusi

    kelompok

  • Hal. 20

    No Aspek yang dinilai Teknik

    Penilaian Waktu Penilaian

    menggunakan

    jangka sorong dan

    mikrometer sekrup.

    c. Mengintepretasika

    n jawaban ke

    dalam

    permasalahan yang

    sesungguhnya.

    3.

    Keterampilan

    Terampil dalam

    melaksanakan

    percobaan.

    Pengamatan

    Pada saat siswa

    melakukan

    percobaan.

  • Hal. 21

    LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

    No. Aspek yang

    dinilai Skor Rubrik

    1 Menunjukkan rasa

    ingin tahu

    3 Menunjukkan rasa ingin tahu

    yang besar, antusias, aktif dalam

    kegiatan kelompok.

    2 Menunjukkan rasa ingin tahu,

    namun tidak terlalu aktif dalam

    kegiatan kelompok ketika

    disuruh

    1 Tidak menunjukkan antusias

    dalam pengamatan sulit terlibat

    aktif dalam kegiatan kelompok

    walaupun telah didorong untuk

    terlibat.

    2 Ketelitian dan

    kehati-hatian

    dalam melakukan

    percobaan

    3 Mengamati hasil percobaan,

    sesuai prosedur, hati-hati dalam

    melakukan percobaan.

    2 Mengamati hasil percobaan,

    sesuai prosedur, kurang hati-hati

    dalam melakukan percobaan

    1 Kurang mengamati hasil

    percobaan, sesuai prosedur,

    kurang hati-hati dalam

    melakukan percobaan.

  • Hal. 22

    3 Ketekunan dan

    tanggung dalam

    belajar dan

    bekerja baik

    secara individu

    maupun kelompok

    3 Tekun dalam menyelesaikan

    tugas dengan hasil yang terbaik

    bias dilakukan, berupaya tepat

    waktu.

    2 Berupaya tepat waktu, tapi

    belum menunjukkan uisaha

    terbaiknya

    1 Tidak berupaya bersungguh-

    sungguh dalam menyelesaikan

    tugas, tugas tidak selesai

    4 Keterampilan

    berkomunikasi

    saat belajar

    3 Aktif dalam tanya jawab, dapat

    mengembangkan gagasan atau

    ide, menghargai pendapat siswa

    lain.

    2 Aktif dalam Tanya jawab, tidak

    ikut mengembangkan gagasan

    atau ide, menghargai pendapat

    siswa lain.

    1 Aktif dalam Tanya jawab, tidak

    ikut mengembangkan gagasan

    atau ide, kurang menghargai

    pendapat siswa lain.

    Keterangan: =

    1. Rasa Ingin Tahu

    2. Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan percobaan

  • Hal. 23

    3. Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik

    secara individu maupun kelompok.

    4. Keterampilan berkomunikasi saat belajar.

    Mengetahui Makassar, 2014

    Kepala.. Guru Mata

    Pelajaran

    Rohani, S,Si NIP. -

    -

  • Hal. 24

    LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD)

    A. Judul : Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong dan

    Mikrometer Sekrup

    B. Tujuan : Mempelajari cara kerja jangka sorong dan

    micrometer sekrup dengan benar

    C. Alat dan Bahan:

    1. Jangka Sorong

    2. Mikrometer Sekrup

    3. Cincin, spidol, bolpoin, buku, dsb

    D. Teori Dasar

    1. Jangka Sorong.

    Setiap jangka sorong memiliki skala utama (SU) dan

    skala bantu atau skala nonius (SN) seperti yang

    ditunjukkan pada gambar berikut.

    Gb. Jangka rorong dan bagian-bagiannya

  • Hal. 25

    Pada umumnya, nilai skala utama = 1 mm, dan

    banyaknya skala nonius tidak selalu sama antara satu

    jangka sorong dengan jangka sorong lainnya. Ada yang

    mempunyai 10 skala, 20 skala, dan bahkan ada yang

    memiliki skala nonius sebanyak 50 skala. Sebuah jangka

    sorong baru dapat digunakan jika nilai skal terkecilnya

    (NST) telah diketahui, yaitu dengan menggunakan

    persamaan :

    NST dengan Nonius = 1

    x NST tanpa nonius

    Atau

    NST alat =

    Dengan N = jumlah skala nonius.

    2. Mikrometer Sekrup

    Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur

    tebal bendabenda tipis dan mengukur diameter benda-

    benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter

    kawat.

    Mikrometer sekrup memiliki dua bagian skala mendatar

    (SM) sebagai skala utama dan skala putar (SP) sebagai

    skala nonius.

    NST micrometer sekrup dapat ditentukan dengan cara

    yang sama prinsipnya dengan jangka sorong, yaitu :

  • Hal. 26

    NST dengan Nonius = 1

    x NST tanpa nonius

    Atau

    NST alat =

    Dengan N = jumlah skala nonius.

    Pada umumnya micrometer sekrup memiliki NST

    skala mendatar (skala utama) 0,5 mm dan jumlah skala

    putar (nonius) sebanyak 50 skala.

    Hasil pengukuran dari suatu mokrometer sekrup

    dapat ditentukan dengan cara membaca penunjukan

    bagian ujung skala putar terhadap terhadap skala utama

    dan garis horizontal (yang membagi dua skala utama

    menjadi skala bagian atas dan bawah) terhadap skala

    putar.

    Gb. Mikrometer sekrup dan bagian-bagiannya

    E. Cara Kerja:

    1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan

    percobaan.

  • Hal. 27

    2. Ambil sebuah jangka sorong dan sebuah micrometer

    sekrup kemudian tentukan nilai skala utama dan hitung

    skala noniusnya serta tentukan NST masing-masing alat.

    3. Gunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup masing

    masing untuk mengukur diameter benda dan ketebalan

    benda.

    4. Catat hasil pengukuran pada tabel pengamatan

    F. Hasil Pengamatan

    1. Tabel Pengamatan Pengukuran Menggunakan Jangka

    Sorong

    No. Nama Benda Jari-jari

    dalam (cm)

    Jari-jari luar

    (cm)

    2. Tabel Pengamatan Pengukuran Menggunakan

    Mikrometer Sekrup

    No. Nama Benda Ketebalan benda (cm)

  • Hal. 28

    G. Analisis Data, Perhitungan dan Kesimpulan

    1. Jangka sorong baik digunakan untuk ... batas

    ketelitiannya ....

    2. Mikrometer sekrup baik digunakan untuk ... batas

    ketelitiannya .....

    3. Alat ukur yang memberikan ketelitian paling baik adalah

    ....

    LEMBAR PENILAIAN KINERJA PRAKTIKUM

    No. Aspek yang dinilai Penilaian

    1 2 3

    1. Merangkai alat

    2. Pengamatan

    3. Data yang diperoleh

    4. Kesimpulan

  • Hal. 29

    RUBRIK PENSKORAN

  • Hal. 30

    EVALUASI

    1. Sebutkan sifat-sifat dari besaran pokok!

    2. Panjang gelombang yang dimiliki oleh sinar laser adalah

    476 nm. Panjang gelombang tersebut bila dijadikan

    dalam meter menjadi

    3. Intensitas bunyi didefinisikan sebagai daya persatuan

    luas penampang, dimensi dari intensitas bunyi adalah

    4. Berapa hasil dari perkalian dua angka penting berikut ini:

    a. 2,55 x 2,5

    b. 33,564 x 1,23

    5. Gambar di bawah ini menunjukan pengukuran lebar

    balok menggunakan jangka sorong. Lebar balok

    adalah.

  • Hal. 31

    KUNCI JAWABAN

    1. Sifat-sifat besaran pokok:

    a. Dapat menghasilkan besaran-besaran lain

    b. Mudah diukur dengan ketelitian yang tinggi

    c. Bukan merupakan turunan dari besaran lain

    d. Besaran yang satuannya ditetapkan terlebih dahulu

    2. 4,76 x 10-7m

    3. [M][T]-3

    4. a. 6,4 b. 41,3

    5. 1,98 cm

    Rubrik Penskoran Soal Tertulis

    Aspek Skor

    Siswa menjawab pertanyaan benar 20

    Siswa menjawab pertanyaan salah 5

    SKOR MAKSIMAL 100

  • Hal. 32

    STORYBOARD MEDIA

    PEMBELAJARAN

    PENGUKURAN

  • Hal. 33

    SLIDE STEP PRESENTER

    1

    Judul Assalamualaikum

    warahmatullahi

    wabarakatu dan

    selamat pagi anak-

    anak, sudah siap

    untuk belajar fisika

    hari ini? Karena hari

    ini yang akan kita

    bahas adalah

    pengukuran tapi

    terlebih dahulu kita

    akan membahas

    tentang besaran dan

    satuan.

    Sebelum memulai

    pelajaran marilah

    kita berdoa sesuai

    ajaran kepercayaan.

    kita masing-masing,

    doa dimulai.

  • Hal. 34

    Baiklah sekarang

    ibu mau bertanya,

    waktu SMP apakah

    kalian sudah belajar

    tentang pengukuran

    dasar?

    Anak-anak materi

    ini sudah pernah

    kalian dapat waktu

    di SMP

    Sekarang ibu mau

    Tanya apa yang

    kalian tahu tentang

    pengukuran?

    Betul semua yang

    kalian sebutkan

    sudah benar

    Menuju slide

    berikutnya

  • Hal. 35

    2

    Menjelask

    an

    pengertian

    fisika

    Fisika

    adalah

    ilmu

    pengetahu

    an yang

    mempelaj

    ari/menjel

    askan

    sifat/feno

    mena

    alam yang

    menjadi

    objek

    pengamat

    an

    Menampil

    kan

    Anak-anak coba

    perhatikan gambar

    di atas!

    Tapi sebelumnya ibu

    mau Tanya apa sih

    itu fisika?

    Betul jawaban yang

    kalian sudah benar

    Menjelaskan

    pengertian fisika

    Fisika adalah ilmu

    pengetahuan yang

    mempelajari/menjela

    skan sifat/fenomena

    alam yang menjadi

    objek pengamatan.

    Nah coba perhatikan

    gambar di atas

    Gambar apakah itu?

    Benar itu adalah

    gambar kuda

    Apa yang bisa kalian

  • Hal. 36

    gambar

    gambar

    hewan

    (kuda)

    deskripsikan dari

    gambar kuda

    tersebut?

    Menampilkan slide

    berikutnya

    3

    Menampil

    kan

    gambar

    kuda yang

    sedang

    diukur

    beratnya

    sama

    tingginya.

    Menjelask

    an

    perbedaan

    deskripsi

    kualitatif

    dan

    deskripsi

    kuantitatif

    dalam

    Baik anak-anak,

    sekarang ibu mau

    bertanya,coba

    sebutkan cirri-ciri

    dari kuda tersebut

    seperti yang tampak

    pada gambar di atas!

    Oke Warnanya

    putih, ekornya

    panjang, berkaki

    empat.

    Betul semua yang

    kalian sudah

    sebutkan tadi sudah

    benar.

    Nah kalau gambar

    berikutnya, apa yang

    bisa kalian paparkan

  • Hal. 37

    fisika.

    Menjelask

    an apa itu

    besaran.

    Oke gambar kedua

    sedang menimbang

    berat kuda

    Gambar ketiga

    sedang mengukur

    tinggi kuda

    Nah anak-anak dari

    apa yang sudah

    kalian sebutkan tadi

    coba sebutkna

    perbedaan dari apa

    yang sudah kalian

    sebutkan tadi

    tentang gambar

    tersebut!

    Gambar pertama

    yang kuda warna

    putih yang kalian

    sebutkan cirri-

    cirinya itu adalah

    deskripsi kualitatif,

    sedangkan gambar

    kedua dan ketiga

    yang sedang

  • Hal. 38

    melakukan

    pengukuran berat

    dan tinggi kuda itu

    adalah deskripsi

    kuantitatif.

    Kalau begitu apa

    perbedaan antara

    deskripsi kualitatif

    dengan deskripsi

    kuantitatif?

    Benar anak-anak,

    deskripsi kualitatif

    adalah gambaran

    umum yang didapat

    berdasarkan

    karakteristik dari

    objek yang diamati

    sedangkan deskripsi

    kuantitatif adalah

    mendeskripsikan

    suatu gejala melalui

    alat ukur yang

    dipaparkan dalam

    bentuk angka-angka

  • Hal. 39

    sehingga

    memberikan kesan

    yang lebih mudah

    ditangkap maknanya

    oleh siapapun yang

    membutuhkan

    informasi tersebut.

    Dalam fisika

    deskripsi kuantitatif

    lah yang biasa

    dilakukan.

    Nah anak-anak, dari

    gambar kedua dan

    ketiga tadi di atas,

    yang mengukur

    berat badan kuda

    sama tinggi kuda

    yang didapat itu

    yang biasa di sebut

    besaran fisis

    sedangkan kita tahu

    bahwa ada beberapa

    dari sifat kuda

    seperti kencang

  • Hal. 40

    larinya, emosinya

    labil dan warnanya

    coklat atau putih itu

    biasa disebut

    besaran nin-fisis.

    Kalau begitu apa sih

    itu besaran?

    4

    Menampil

    kan

    bagaiman

    a cara

    mendapat

    kan berat,

    tinggi

    sama

    panjang

    kuda

    melalui

    pengukura

    n

    Tadi di slide

    sebelumnya kita

    dapatkan berat kuda

    = 500 Kg, tingginya

    = 2 meter dan

    panjangnya 3 meter

    Dari mana kita

    mendapatkan

    angka-angka

    tersebut?

    Iya benar dari

    pengukuran

    Menampilkan slide

    berikutnya

  • Hal. 41

    5

    Menampil

    kan

    gambar

    macam-

    macam

    kegiatan

    pengukura

    n

    Coba perhatikan

    gambar diatas

    Gambar pertama

    apa yang sedang

    dilakukan oleh

    dokter tersebut

    terhadap anak kecil

    itu?

    Iya benar dokter

    itu sedang

    mengukur tinggi

    anak tersebut

    Kalau gambar

    yang kedua?

    Iya benar bayi

    yang ditimbang

    umtuk mengetahui

    berapa beratnya

    Kalau gambar

    ketiga anak-anak?

    Iya itu adalah jam

    dinding yang

    merupakan salah

    satu alat yang

  • Hal. 42

    digunakan untuk

    mengukur waktu.

    Menampilkan slide

    berikutnya

    6

    Menampil

    kan

    gambar

    meja

    Nah anak-anak

    perhatikan gambar

    diatas!

    Gambar apakah itu?

    Iya itu adalah

    gambar meja, yang

    sering kita dapat di

    rumah atau di kelas

    kita.

    Sekarang ibu mau

    bertanya berapa

    kira-kira panjang

    meja tersebut?

    Iya benar misalkan

    kita dapat 75 cm

    Dalam fisika angka

    75 sama cm tidak

    boleh dipisahkan

  • Hal. 43

    karena tidak

    memiliki arti.

    Oke sekarang kita

    akan masuk pada

    pengertian besaran

    dan satuan

    Menampilkan slide

    berikutnya.

    7

    Memperli

    hatkan

    gambar

    Seperti yang telah

    saya jelaskan tadi

    bahwa angka 75

    sama cm tidak

    boleh dipisahkan.

    Sekarang saya mau

    bertanya apa sih itu

    besaran?

    Kalau satuan itu

    apa?

    Dari slide

    sebelumnya ada

    angka 75 dan cm

    Angka 75 itu

    adalah besaran dan

  • Hal. 44

    cm itu adalah

    satuannya

    8

    Menampil

    kan

    penjelasan

    besaran

    dan

    satuan.

    Menjelask

    an

    pengetian

    besaran

    Siapa yang bisa

    menjelaskan apa sih

    itu besaran?

    Kemudian apa sih

    itu satuan?

    Baik anak-anak ibu

    akan menjelaskan

    pengertian besaran.

    Besaran merupakan

    segala sesuatu yang

    dapat dinyatakan

    dengan angka. Dari

    pengertian ini dapat

    diartikan bahwa

    sesuatu itu dapat

    dikatakan sebagai

    besaran jika

    mempunyai 3 syarat

    yaitu:dapat diukur

    atau dihitung dapat

  • Hal. 45

    Menjelask

    an

    pengertian

    satuan dan

    contohnya

    .

    dinyatakan dengan

    angka-angka atau

    mempunyai nilai

    mempunyai satuan.

    Bila ada satu saja

    dari syarat tersebut

    diatas tidak

    dipenuhi maka

    sesuatu itu tidak

    dapat dikatakan

    sebagai besaran.

    Satuan didefinisikan

    sesuatu yang dapat

    digunakan sebagai

    pembanding dalam

    pengukuran. Setiap

    besaran mempunyai

    satuan masing-

    masing, tidak

    mungkin dalam 2

    besaran yang

    berbeda mempunyai

    satuan yang sama.

    Apa bila ada dua

  • Hal. 46

    besaran berbeda

    kemudian

    mempunyai satuan

    sama maka besaran

    itu pada hakekatnya

    adalah sama.

    Sebagai contoh

    Gaya (F)

    mempunyai satuan

    Newton dan Berat

    (w) mempunyai

    satuan Newton.

    Besaran ini

    kelihatannya

    berbeda tetapi

    sesungguhnya

    besaran ini sama

    yaitu besaran

    turunan gaya.

    Menampilkan slide

    berikutnya

  • Hal. 47

    9

    Menampil

    kan

    pengertian

    besaran

    pokok dan

    besaran

    turunan.

    Anak-anak dalam

    fisika ada berapa

    besaran yang kalian

    ketahui?

    Benar anak-anak

    dalam fisika

    terdapat dua besaran

    yaitu besaran pokok

    dan besaran

    turunan. Besaran

    dalam Fisika

    diartikan sebagai

    sesuatu yang dapat

    diukur.

    Nah anak-anak

    siapa yang bisa

    menjelaskan

    perbedaan antara

    besaran pokok dan

    besaran turunan?

    Iya benar, besaran

    pokok adalah

    besaran yang telah

    didefenisikan

  • Hal. 48

    terlebih dahulu dan

    tidak bergantung

    pada besaran

    lainnya.

    Sedangkan besaran

    turunan adalah

    besaran yang dapat

    diturunkan dari dua

    atau lebih besaran

    pokok.

    Oke sekarang mari

    kita lanjut ke

    pelajaran

    berikutnya.

    10

    Menampil

    kan jenis-

    jenis

    besaran

    pokok dan

    satuannya

    Anak-anak ada

    berapa besaran

    pokok dalam fisika?

    Iya ada tujuh yaitu

    massa yang

    satuannya kilogram,

    panjang satuannya

    meter, waktu

    satuannya sekon,

  • Hal. 49

    arus listrik

    satuannya ampere,

    suhu satuannya

    Kelvin, intetitas

    cahaya satuannya

    candela, dan jumlah

    zat satuannya mol.

    Menampilkan slide

    berikutnya

    11

    Menampil

    kan

    contoh

    besaran

    turunan

    dan

    satuannya

    Satuan besaran

    turunan disebut

    satuan turunan dan

    diperoleh dengan

    mengabungkan

    beberapa satuan

    besaran pokok.

    Coba siapa dari

    kalian yang bisa

    memberikan salah

    satu contohnya?

    Betul sekali

    contohnya luas

    lambang besaran

  • Hal. 50

    turunannya A dan

    satuannya m2,

    kecepatan lambang

    besaran turunannya

    v dan satuannya

    m/s. dll

    12

    Menampil

    kan materi

    pengukura

    n dan alat-

    alat ukur

    Sekarang kalian

    sudah tahu apa itu

    besaran dan satuan

    begitu pula dengan

    besaran pokok dan

    besaran turunan.

    Selanjutnya kita

    akan belajar tentang

    pengukuran dan

    alat-alat ukur.

  • Hal. 51

    13

    Menampil

    kan jenis-

    jenis

    mistar

    Oke sekarang coba

    kalian ukur buku

    pelajaran fisika

    kalian masing-

    masing dengan

    menggunakan

    penggaris sendiri!

    Apakah hasil yang

    kalian peroleh

    sama?

    Betul tentu hasilnya

    akan berbeda karena

    alat ukur yang kita

    gunakan juga

    berbeda.

    14

    Menampil

    kan

    gambar

    orang

    yang

    sedang

    mengukur

    Coba kalian

    perhatikan gambar

    di atas!

    Siapa yang bisa

    menjelaskan tentang

    gambar tersebut?

    Iya benar bapak-

  • Hal. 52

    bapak yang sedang

    mengukur.

    Dari gambar

    tersebut terdapat

    kesalahan yang di

    buat bapak-bapak

    tersebut.

    Beberapa

    kesalahannya

    adalah Beberapa

    kesalahan yang

    dilakukan oleh

    orang pada gambar

    ketika sedang

    mengukur adalah:

    - Dia tidak

    melakukan

    pengukuran

    dengan memulai

    dari skala

    terkecil, yaitu

    nol, tapi dia

    memulai dari

    skala terbesar

  • Hal. 53

    sehingga

    pembacaan alat

    ukurnya

    menjadi salah.

    - Kayu yang

    diukur

    seharusnya

    menempel

    dengan alat ukur

    (dalam hal ini

    alat ukur adalah

    penggaris).

    - Yang dipegang

    seharusnya

    adalah

    penggaris,

    bukan kayu

    yang hendak

    diukur.

    - Alat ukur yang

    digunakan tidak

    memiliki skala

    yang jelas dan

    tidak

  • Hal. 54

    menuliskan

    angka

    maksimum

    penunjukan.

    Setelah 99

    masih ada skala

    selanjutnya,

    namun tidak

    dituliskan pada

    alat ukur.

    - Orang tersebut

    melakukan

    kesalahan

    paralaks (akan

    dibahas pada

    slide

    berikutnya).

    15

    Menampil

    kan materi

    tentang

    kesalahan

    paralaks

    Nah sekarang siapa

    di antara kalian

    yang bisa

    menjelaskan apa itu

    kesalahan paralaks?

    Iya benar sekali

    anak-anak

  • Hal. 55

    kesalahan paralaks

    itu adalah kesalahan

    pengukuran yang

    disebabkan oleh

    arah pandang

    pengamat dalam

    membaca skala

    suatu alat ukur

    (tidak lurus dengan

    skalanya).

    Coba perhatikan

    gambar di atas!

    Dari gambar itu

    mana posisi mata

    yang benar ketika

    membaca alat ukur?

    Iya benar mata

    harus sejajar dengan

    benda yang diukur.

    Menampilkan slide

    berikutnya

  • Hal. 56

    16

    Menampil

    kan slide

    berikutnya

    Anak-anak coba

    kalian sebutkan

    contoh alat ukur

    panjang

    Menampilkan slide

    berikutnya

    17

    Menampil

    kan jenis-

    jenis alat

    ukur

    panjang

    Menjelask

    an nst

    mistar

    Menjelask

    an nst

    Coba kalian

    sebutkan contoh alat

    ukur panjang!

    Iya benar

    mistar/penggaris,

    jangka sorong, dan

    micrometer sekrup.

    Mistar atau

    penggaris pada

    umumnya memiliki

    skala terkecil 1 mm

    atau 0,1 cm sama

    dengan jarak antara

    dua goresan

    terdekat. Oleh

    karena itu, banyak

    yang menuliskan

    ketidakpastian (x)

  • Hal. 57

    jangka

    sorong

    Menjelask

    an nst

    micromete

    r sekrup

    pada penggaris

    dengan skala

    terkecilnya.

    Jangka sorong

    memiliki beberapa

    bagian penting,

    yaitu rahang tetap

    dan rahang geser.

    Rahang tetap

    memiliki skala yang

    disebut skala utama.

    Satu bagian terkecil

    skala utama jangka

    sorong seperti yang

    diperlihatkan pada

    gambar 10 memiliki

    panjang 1 mm.

    Adapun pada

    rahang geser

    terdapat skala yang

    disebut skala

    nonius. Pada skala

    nonius, panjang 20

    skalanya memiliki

  • Hal. 58

    panjang 1mm. Oleh

    karena itu, panjang

    satu bagian skala

    nonius adalah 0,05

    mm atau dapat

    dikatakan bahwa

    nilai terkecil yang

    dapat dibaca jangka

    sorong adalah 0,05

    mm.

    Mikrometer sekrup

    memiliki skala tetap

    (skala utama)

    sepanjang gagang

    silinder dengan nilai

    terkecil 0,5 mm.

    Selain itu, ada skala

    putar yang memiliki

    50 skala. Jika skala

    putar diputar satu

    putaran penuh

    (diputar sebanyak

    50 skala), maka

    penjepit mikrometer

  • Hal. 59

    akan bergeser

    sejauh 0,5 mm. Jadi,

    pergeseran skala

    berputar sejauh satu

    skala bersesuaian

    dengan pergeseran

    penjepit sebesar

    0,01 mm.

    18-20

    Menampil

    kan

    animasi

    cara kerja

    jangka

    sorong

    Anak-anak ibu akan

    menampilkan

    simulasi cara kerja

    jangka sorong, dan

    mikor meter sekrup.

    Coba kalian naik

    satu-satu melihat

    berapa hasil

    pengukurannya.

  • Hal. 60

    21

    Menampil

    kan

    gambar

    jangka

    sorong

    Anak-anak sekarang

    kita akan mencoba

    mengukur berap

    ketebalan uang koin

    Rp. 500.

    Kalian ibu bagi

    menjadi tiga

    kelompok

    22

    Menampil

    kan

    gambar

    micromete

    r sekrup

    Masing-masing

    kelompok

    melakukan

    pengukuran dengan

    menggunakan

    jangka sorong dan

    micrometer sekrup

    untuk mengukur

    ketebalan uang koin

    Rp. 500 tersebut.

    Sekarang kita akan

    masuk pada alat

    ukur massa

  • Hal. 61

    23

    Menampil

    kan slide

    yang

    menyebut

    kan

    contoh

    alat ukur

    massa

    Nah anak-anak

    bagaimana cara

    kalian untuk

    mengetahui

    berat/massa suatu

    benda?

    Iya benar dengan

    melakukn

    pengukuran.

    Nah sekarang coba

    sebutkan contoh alat

    ukur massa?

    Betul sekali, untuk

    lebih jelasnya mari

    kita lihat slide

    berikutnya

    24

    Menampil

    kan

    macam-

    macam

    alat ukur

    massa

    Kalian tadi sudah

    menyebutkan

    macam-macam alat

    ukur massa yang

    diantaranya neraca

    elektrik, neraca

    pegas, neraca ohaus

    dan neraca dua

  • Hal. 62

    lengan.

    Seperti yang yang

    ditunjukkan gambar

    di atas.

    25

    Menampil

    kan slide

    yang

    menyebut

    kan

    contoh

    alat ukur

    waktu

    Sekarang ibu mau

    bertanya siapa di

    antara kalian yang

    bisa menyebutkan

    contoh alat ukur

    waktu!

    Iya betul sekali

    contoh alat ukur

    waktu adalah

    stopwatch, jam

    pasir, jam dinding

    dll

    26

    Menampil

    kan alat

    ukur

    waktu

    Nah anak-anak

    seperti yang sudah

    kalian sebutkan tadi

    alat ukur waktu

    contohnya seperti

    yang tampak pada

    gambar di atas.

  • Hal. 63

    27

    Penutup

    dan

    ucapan

    terima

    kasih

    Yah, baiklah anak-

    anak pembelajaran

    kita untuk hari

    tentang pengukuran,

    ibu kira cukup.

    Silahkan baca dan

    pe41lajari buku

    kalian kembali di

    rumah!

    Ibu berharap kalian

    bisa lebih giat

    beajar, baik di

    sekolah maupun di

    rumah.

    Wassalamu alaikum

    Wr. Wb.

  • Hal. 64

  • Hal. 65

  • Hal. 66

  • Hal. 67

  • Hal. 68

  • Hal. 69

  • Hal. 70

  • Hal. 71

  • Hal. 72

  • Hal. 73

  • Hal. 74

  • Hal. 75

  • Hal. 76

  • Hal. 77

  • Hal. 78