fokus januari 2014

Upload: vichaumahu

Post on 13-Oct-2015

266 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Berbagi Informasi, Merajut Komunikasi

    JANUARI2014

    Agus KuswardoyoBekal Sejarah Tentukan ArahTembus Tarif

    Tanpa SubsidiMenggelar

    Ular dari Tiongkok

    2014TAHUN TANTANGAN

  • DARI REDAKSI ISI

    PenerbitPT PLN (Persero)

    PembinaAdi Supriono

    Pemimpin RedaksiBambang Dwiyanto

    Redaktur PelaksanaSampurno Marnoto

    RedaksiIda Wardani, Ahmad Hidayat,

    Anita Widyastuti, Dermawan Uloly,Tutang Wien, Peri Irawan

    Redaksi FotoAgus Trimukti

    Irwanto Sumadi Janar Trinarima

    Sekretaris Redaksi

    Novita Ida Yanti

    AdministrasiAsnalia Winta

    Alamat RedaksiPT PLN (Persero)

    Gedung Utama Lt. 3Jl. Trunojoyo Blok M I/135

    Telp. (021) 7261122, 7251234. Ext. 4126

    Faks. (021) 7227059

    Redaksi menerima artikel, kritik dan saran, serta foto-foto kegiatan dari

    pembaca. Kirimkan ke email :

    [email protected] berhak memilih dan

    mengedit naskah yang masuk untuk diterbitkan.

    Konsultan MediaDinamika Komunika

    www.dinamikakomunika.com

    Isi di luar tanggung jawab percetakan ISSN : 1907-1469

    Gardu listrik PLN kini tak lagi kumuh. Dengan branding listrik pintar, pada Kamis (12/12-2013), gardu ini turut memperindah ruang terbuka hijau (RTH) di Taman Mataram. Gardu serupa banyak berdiri di taman lain di Jakarta. Sayangnya, font logo listrik pintar tidak sesuai dengan panduan listrik pintar korporat. n

    Pada Fokus edisi Desember 2013, halaman 37, nama

    fotografer tertulis Kiki Waskito/Humas PLN Pusat.

    Seharusnya : Harry Fitra/DIV SIM PLN Pusat. Untuk itu,

    redaksi mohon maaf.

    Listrik Pintar Tidak Standar

    Ralat

    MATA

    TAHUN BARUPergantian tahun, agaknya betul, selalu

    mengharu-biru perasaan. Suka beraduk duka. Gembira, karena tahun baru berarti mencuatnya harapan baru. Lara, karena di tahun lama tertinggal bermacam peristiwa yang lamat-lamat tertinggal menjadi sekadar kenangan masa silam.

    Kendati sebenarnya pada hari-hari awal tahun baru pun kita dihadapkan pada sederet kejadian yang tidak bisa disebut menyenangkan. Banjir, tanah longsor, dan bencana lain menyergap di mana-mana. Menjadi bahan pemberitaan hangat di media-media massa. Sehingga, headline-nya, Indonesia dalam kondisi darurat bencana. Sungguh memilukan.

    Dan, di tengah sergapan sejumlah musibah itu, PLN dengan terpaksa mesti memutus aliran listrik di beberapa gardu yang berdekatan dengan lokasi banjir. Ini justru demi perikemanusiaan, agar warga terhindar dari bahaya sengatan listrik. Dilematis.

    Sekalipun demikian, percayalah bahwa badai pasti berlalu. Musibah tentu bakal enyah, berganti hari yang hangat disirami cahaya mentari. Demikianlah kodrat alam, setelah kesulitan akan ada kemudahan. Kesedihan bakal digantikan kegembiraan.

    Pun begitu yang dialami kita. Di balik pelbagai kendala selama tahun 2013 lalu, PLN acap memetik hikmah. Terbukti, banyak pencapaian positif yang bisa diraih PLN. Dalam berbagai hal. Blessing in disguise. Selalu ada hikmah tersembunyi di balik sebuah peristiwa, yang tidak menyenangkan sekalipun.

    Bercermin pada masa silam yang baru sekian hari berlalu, tak ada salahnya kita tetap menyalakan bara api optimisme di tahun 2014. Tahun yang diprediksi sarat dengan kesulitan. Tahun yang diperkirakan bakal memanas lantaran diwarnai gejolak politik. Tapi, pada tahun ini pula sejarah baru Indonesia akan ditorehkan. Pada sejarah baru itu, kiranya harapan baru boleh kita gantungkan. Bahwa, Indonesia akan kian maju dan sejahtera. n [email protected]

    Peri Irawan / D.K.

    TEROKA6. PBR Buat Kemampuan Investasi Moncer

    KOMITMEN8. Mendorong Hulu Menggenjot Hilir

    NASIONAL 9. Bayar Pajak Kian Rancak 12. Lebih Setengah Jalan 14. 7 Pembangkit Istirahat di Ujung 2013

    TRANSPARAN16. Kode Etik Perusahaan Pertajam Aksi Bersih

    NUSANTARA23. Jambore OPI 2014 : Refresh to Recharge!25. Listrik Mudah? Nggak Susah! 29. Suntik Gelisah ala PLN Babel

    INFO

    HORISON32. Keunggulan PLN Lainnya

    INOVASI36. AMS Sang Pengelola Surat

    LENSA

    Pembangkit Murah Pertama di Indonesia20

  • 3 Fokus Januari 2014

    TEROKA

    TANTANGANBERAT

    Target Ketat

    Secara umum, kinerja PLN tahun 2013 positif, namun

    masih cukup banyak indikator kinerja pada KPI 2013 yang tidak tercapai. Maka, pada tahun 2014,

    insan PLN harus tetap bekerja ekstra keras. Karena,

    selain target perusahaan semakin ketat, tantangannya

    pun kian berat.

  • 4 Fokus Januari 2014

    Demikian kesimpulan rapat kerja PLN tahun 2014 yang digelar di Hotel Aryaduta, Karawaci, Tangerang,

    Rabu-Jumat (22-24/1). Raker yang diikuti semua direksi, kepala divisi, direksi anak perusahaan, dan general manager unit bisnis PLN seluruh Indonesia itu mengusung tema : Bersih, Patuh, Beretika.

    Raker diawali pemaparan Kepala Satuan Pengendalian Kinerja Korporat (SPKK) Zulfarida Faluzy tentang pencapaian Key Performance Indicator (KPI) 2013 serta Kepala Divisi Manajemen Risiko R. Krisna Simbaputra ihwal beratnya risiko-risiko perusahaan yang akan dihadapi sepanjang tahun 2014. Di antaranya risiko keterlambatan penyelesaian proyek pembangkit PLN dan transmisi, keterlambatan penyelesaian proyek pembangkit IPP, dan tidak diperolehnya pendanaan yang memadai.

    Hari kedua, raker diisi pengarahan

    direksi yang membahas program dan isu-isu strategis yang bakal dihadapi perusahaan di tahun 2014. Berlanjut dengan diskusi kelompok untuk mencari solusi konkret atas isu-isu tersebut.

    Raker juga menampilkan pembicara tamu mantan wakil jaksa agung Darmono yang mengupas pencegahan tindak pidana dalam rangka mewujukan good corporate governance (GCG) serta budayawan Franz Magnis Suseno tentang penegakan etika dalam program PLN Bersih.

    Di awal pengarahannya, Dirut PLN Nur Pamudji memaparkan capaian PLN selama 2013. Di bidang operasi, menurut Nur, secara umum PLN berhasil melakukan kegiatan operasi yang baik. Tapi, ada beberapa lokasi yang kondisi pembangkitnya pas-pasan. Contohnya di Sumatera Utara, khususnya pada puncak musim kemarau. Sumbar dan Riau juga mengalami kondisi serupa. Di sana,

    porsi PLTA relatif besar, sehingga terjadi kekurangan pasokan yang cukup serius.

    Mulai Januari tahun ini, kondisi defisit di daerah mulai membaik. Selain beban sistem Sumut lebih rendah, kesiapan pembangkit pun meningkat. Riau mendapat tambahan 100 MW dari pembangkit gas. Cukup signifikan untuk mengurangi defisit.

    Kemudian di bidang operasi, PLN berhasil mempertahankan ranking Getting Electricity Indonesia pada Ease of Doing Business (survey Bank Dunia). Tahun 2013, Indonesia berada di posisi 121 dari 187 negara. Di tahun 2014, PLN harus bisa memperbaiki ranking tersebut. Kalau bisa menjadi double digit, misalnya 99, tandas Nur Pamudji.

    Pada 2013, PLN juga memperbaiki cara pengukuran SAIDI/SAIFI lebih cermat dan akurat. Konsekuensinya, angka SAIDI/SAIFI lebih jelek. Tapi di tahun 2014, diharapkan dengan perhitungan baru itu angkanya menjadi

    Suasana rapat kerja PLN tahun 2014.

    Humas PLN Pusat

  • Fokus Januari 20145

    lebih bagus.Di bidang operasi, PLN mampu

    memperbaiki energy mix. Porsi BBM dapat diturunkan dari 15% ke 12,5%. Pada tahun 2013, untuk kali pertama dalam sejarah, penggunaan gas di PLN menembus 410 terra bbu. Artinya, PLN kini pemain gas terbesar di Indonesia mengalahkan PGN. Porsi batubara juga naik seiring banyak beroperasinya pembangkit batubara baru. Kenaikan pemakaian gas dan batubara sangat signifikan memperbaiki energy mix di PLN.

    Di bidang konstruksi, PLN mendapat dukungan services level agreement (SLA) antara PLN dan 11 lembaga lain yang dipimpin langsung wakil presiden. Contoh nyata, PLN lebih mudah mendapat izin dari Kementerian Kehutanan. Misalnya, dari Bontang ke Sangata sudah dapat dibangun transmisi, padahal proyek ini lama terkatung-katung akibat status lokasinya sebagai hutan lindung. Pembangunan transmisi dari Asam-asam ke Batulicin juga berhasil dituntaskan.

    Bentuk Majelis KehormatanDi sisi lain, pembangunan transmisi

    mendapat tantangan serius di tahun 2013. Seorang pegawai PLN divonis bersalah di pengadilan lantaran dianggap melakukan pelanggaran dalam pembayaran kompensasi. Nur menegaskan, direksi akan memperjuangkan dan membela pegawai itu pada pengadilan yang lebih tinggi, karena yang dilakukannya justru untuk kebaikan perusahaan.

    Nur Pamudji bahkan memiliki gagasan untuk memberikan gelar pahlawan pada setiap pegawai PLN yang telah bekerja baik demi perusahaan, tapi malah dinilai bersalah oleh lain pihak. Dia juga mengagas untuk membentuk majelis kehormatan karyawan, yang akan menilai apakah seorang pegawai PLN melanggar kehormatan atau tidak. Jika tidak bersalah, PLN tidak akan memecat, bahkan akan membela karyawan tersebut meski pihak lain memvonisnya bersalah. Badan kehormatan kelak dipimpin orang luar PLN yang integritasnya diakui luas masyarakat.

    Bidang pengadaan sepanjang 2013 juga mengalami perbaikan signifikan. Misalnya, pengadaan trafo tenaga telah menurunkan harga cukup besar, bahkan sampai 40%. Nur mengakui, cara baru pengadaan yang lebih baik dan efisien membuat beberapa pihak yang selama ini menikmati sistem pengadaan lama di PLN menjadi tidak kebagian. Sebagian kemudian berpikiran negatif dan membuat laporan yang memfitnah PLN ke lembaga penegak hukum, sehingga beberapa karyawan PLN dijadikan tersangka.

    Tidak perlu takut. Jangan sampai kembali lagi pada cara lama yang tidak memberikan efisiensi kepada perusahaan. PLN harus tetap maju dengan cara-cara baru yang lebih efisien, ujar Nur. PLN perusahaan yang sangat besar, bahkan untuk ukuran Asia sekalipun. PLN harus terus melakukan praktik bisnis yang juga sepadan dengan besarnya perusahaan. PLN harus melakukan praktik bisnis yang bisa comparable dengan perusahaan sejenis di Asia.

    Pengadaan semua peralatan listrik PLN nanti akan diadakan terpusat, dengan memaksimalkan bargaining position PLN dan pengadaannya langsung ke pabrik, sehingga bisa memperoleh efisiensi lebih besar.

    Kinerja Hanya Dobel AMenyangkut kinerja, PLN

    secara korporat mencapai 81,3% atau masuk dalam kategori sehat,

    namun hanya AA. Hal ini disampaikan Zulfarida Faluzy. Pasalnya, ada beberapa revisi antara target dan realisasi berdasarkan KPI korporat.

    Revisi ini akibat kendala yang tidak sesuai RKAP. Revisi sendiri sudah disetujui Kementerian BUMN. Ada indikator yang baik dan ada yang masih bermasalah. Yang menyelamatkan kita adalah beroperasinya PLTU Pelabuhan Ratu, ucap Luzy.

    Baiknya indikator kinerja korporat antara lain dari kepuasan pelanggan yang mencapai 96%, juga penambahan jumlah pelanggan 131% atau melebihi target. Namun, angka gangguan SAIDI masih belum tercapai dari target 200 menit/pelanggan/tahun, sebab realisasinya 349,6 menit/pelanggan/tahun. Pun SAIFI, dari target 3,77 kali/pelanggan/tahun ternyata realisasinya 7,29 kali/pelanggan/tahun.

    Fuel mix BBM, termasuk IPP, tergolong baik, mencapai 101%. Pemakaian BBM 98%. Tambahan daya pembangkit yang bermasalah, hanya 68%. Biaya pembangkit sewa masih baik pada angka 97%. EAF PLTU pun baik, mencapai 102%. Jumlah IPP yang mencapai financial close agak hati-hati, hanya 93%. Susut jaringan pun hati-hati, hanya 91%, tutur Luzy. Masalah tambahan daya pembangkit pada perizinan dan pembebasan lahan sebesar 38%, kinerja kontraktor 46%, komisioning 14%, dan proses internal PLN (desain, supervisi, skema pendanaan, dan lainnya) 2%.

    Perihal penilaian Malcolm Baldrige, SPKK memberi beberapa

    Di bidang operasi, PLN berhasil mempertahankan ranking Getting Electricity Indonesia pada Ease of Doing Business (survey Bank Dunia). Tahun 2013, Indonesia berada

    di posisi 121 dari 187 negara. Di tahun 2014, PLN harus bisa memperbaiki ranking tersebut. Kalau bisa menjadi double digit, misalnya 99.

  • 6 Fokus Januari 2014

    catatan. Di antaranya, visi perusahaan belum diakomodir secara jelas di unit-unit PLN, khususnya terkait menjadi world class organization. Sistem kepemimpinan dan perencanaan strategis pun belum terlihat sebagai suatu proses sistemik yang mampu mendukung keberlangsungan perusahaan. Data pembanding masih belum jelas didefinisikan untuk peningkatan kinerja perusahaan.

    Menghadapi 2014, mantan GM PLN Wilayah Bangka Belitung itu memaparkan strategi korporat. Pertama, mempertahankan tingkat kesehatan keuangan perusahaan. Kedua, menyelesaikan fast track program (FTP) tahap 1 serta melakukan perencanaan dan konstruksi FTP-2 dan pembangkit reguler lain.

    Ketiga, mendorong penyelesaian financial closing IPP. Keempat, menjaga kecukupan pasokan listrik. Kelima, menjamin ketersediaan energi primer. Keenam, optimalisasi bauran energi melalui produksi listrik dari pembangkit berbahan bakar non BBM. Ketujuh, meningkatkan efisiensi operasi. Kedelapan, meningkatkan konsolidasi proses bisnis untuk integritas pelayanan dan efisiensi. Terakhir, sinergi anak perusahaan.

    Sementara Krisna Simbaputra mengatakan, dari pantauan risiko utama korporat, keterlambatan commercial operating date (COD) masih belum terkelola baik. Karena, dari pembangkit yang direncanakan COD mencapai 3.000 MW, yang terealisasi hanya 1.106 MW (37%). Juga masih terjadi ketidakselarasan penyelesaian proyek pembangkit dan transmisinya. Contoh, PLTU Pelabuhan Ratu sudah selesai, tapi listriknya belum bisa dialirkan sebagian akibat jaringan transmisi belum selesai.

    Penekanan manajemen risiko lebih pada jangka panjang. Karena telah menandatangani SLA, maka hal-hal yang sudah disepakati harus dipenuhi PLN. Salah satunya mengendalikan subsidi. Diharapkan dalam 4 tahun, total subsidi listrik hanya Rp 320 triliun, kata Krisna. n

    Tutang Wien - Peri Irawan / D.K.

    M enurut Nur, PBR merupakan cara regulasi terhadap utility ketenagalistrikan yang banyak diterapkan negara lain. PBR lazim diberlakukan kepada perusahaan utility listrik, air, gas, dan lainnya. Model regulasi hampir seluruh perusahaan utility di dunia adalah PBR.

    Saat ini dan beberapa tahun ke belakang, regulasi yang diterapkan ke PLN oleh pemerintah adalah Cost + Margin. Awalnya, margin yang diberikan pemerintah 9% dari cost. Tapi tahun ini, margin yang diberikan hanya 7%.

    Saya melihat, regulasi yang akan diterapkan ke PLN mulai beralih kepada PBR. PBR lebih merinci lagi cost PLN sebenarnya berapa dan untuk apa saja. PBR ditargetkan harus mencapai performance tertentu. Misal, performance yang berkaitan dengan operasional ada heat rate, SAIDI/SAIFI, dan lainnya. Ada juga yang berkaitan dengan cost, ucap Nur dalam pembukaan raker, Kamis (23/1) di Hotel Aryadutta, Karawaci, Tangerang.

    Pada dasarnya, cost PLN terbagi dua. Yaitu, cost yang tidak bisa dikendalikan PLN, seperti harga bahan bakar minyak, batubara, gas, dan lainnya. Cost yang timbul dari market ini akan diganti pemerintah atau dihitung apa adanya. Berikutnya, cost yang bisa dikendalikan PLN atau controllable, seperti biaya pegawai dan sebagian biaya operasi (biaya operation and maintenance/O&M, pengadaan barang, dan lainnya).

    Untuk cost seperti ini, PLN diminta lebih efisien dan melakukan banyak improvement. Dari tahun ke tahun, cost per unit harus turun. Misalnya, biaya pegawai harus turun, artinya produktivitas pegawai harus naik, kata Nur.

    Yang tidak kalah menarik dengan PBR adalah sisi investasi PLN. Ke depan, investasi yang ditanamkan PLN harus lebih baik jika dipadankan dengan perusahaan utility sejenis. Aset yang diinvestasikan PLN harus mendapat return atau pendapatan (return on asset/RoA) yang wajar. Misal, kelak RoA PLN minimal harus 6-8%, sehingga bisa menyehatkan perusahaan.

    Saat ini, RoA PLN hanya 2%. Hati-hati memasang angka yang kita sanggupi jika PLN sudah menerapkan PBR. Tingkat RoA PLN harus wajar. Perusahaan yang RoA-nya wajar ada yang 6%, 8%, atau 12%,

  • 7 Fokus Januari 2014

    PB R Buat Kemampuan Investasi Moncerdan seterusnya tergantung utility-nya. Tingkat RoA akan menentukan kemampuan perusahaan utility untuk berinvestasi. Selama ini, RoA bukan menjadi sesuatu yang ditargetkan pemerintah pada PLN. Regulasinya hanya cost + margin. Dalam PBR, salah satu perhatian regulator adalah return yang diperoleh utility. Dampak RoA ada yang ke subsidi, ke harga listrik, dan lain-lain. Dampak terpenting adalah kemampuan investasi perusahaan utility. Dengan PBR, kemampuan investasi perusahaan akan meningkat, karena utility akan mendapat return yang baik, papar Nur.

    Direktur (Keuangan) Setio Anggoro Dewo mengibaratkan PBR akan menghancurkan lemak ketiga di PLN. Konsep PBR membuka peluang PLN untuk ke luar dari permasalahan likuiditas keuangan, dengan adanya alokasi pemenuhan kebutuhan pendapatan yang meliputi biaya operasi dan biaya investasi.

    PBR memerlukan akurasi data perencanaan, termasuk data heat rate pembangkit dalam memprediksi kebutuhan pendapatan selama empat tahun ke depan. PBR tidak lagi membandingkannya dengan angka internal, melainkan dengan angka eksternal. Angka susut, fuel mix, dan lainnya akan dibandingkan dengan perusahaan utility sejenis di negara lain, seperti India atau Singapura. Angka-angka ini akan dipantau Bank Dunia, ucap Dewo.

    Senada dengannya, Direktur (Niaga, Manajemen Risiko, dan Kepatuhan) Harry Jaya Pahlawan menjelaskan, PBR merupakan persoalan subsidi. Dalam skemanya, PBR diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan pendapatan operasi dan investasi. Yang sangat penting bagi PLN saat ini adalah menyediakan data perencanaan yang akurat dan mengendalikan parameter, katanya.

    PLN telah berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait dalam penyiapan rancangan peraturan menteri keuangan terkait PBR, juga berkoordinasi dengan divisi terkait untuk menyiapkan data awal kebutuhan pendapatan operasi dan investasi .

    Untuk 2014, kami mempersiapkan perencanaan akurat, termasuk data heat rate pembangkit dari divisi atau unit terkait. Unit atau anak perusahaan pun harus didorong untuk menjaga dan meningkatkan performance

    pembangkit, transmisi, dan distribusi. Juga harus dipastikan data biaya per segmen pembangkitan, transmisi, distribusi, dan fungsi korporat. Kami segera menyusun RKAP 2015 berbasis PBR, papar Harry.

    Sementara Direktur (SDM dan Umum) Eddy. D Erningpraja mengatakan, bagi sektor ketenagalistrikan, penerapan PBR berpeluang mendapatkan treatment yang sama dengan pelaku penyedia listrik lain di negara lain. Jika ketenagalistrikan di Indonesia lebih baik dari negara lain, maka performance PLN akan lebih baik juga dibanding perusahaan utility sejenis di negara lain.

    Di sisi tenaga kerja, kita harus memperhitungkan tingkat produktivitas pegawai PLN berdasarkan best practice productivity ratio pada perusahaan benchmarking sejenis di dunia. Apakah pegawai PLN produktif, apakah produktivitas pegawai sudah diukur dengan benar, apakah produktivitas ditentukan pegawai saja, adakah variabel lain atau pengukuran dilakukan dengan metode berbeda. Saat ini, ukuran produktivitas pegawai PLN masih di bawah rata-rata dalam beberapa hal, tapi ada juga yang sudah baik atau di atas rata-rata, kata Eddy.

    Ke depan, metodologi pembelajaran di PLN pun akan mengarah kepada performance based learning program dengan melibatkan PLN Corporate University. Pembelajaran terdiri atas tiga metodologi. Pembelajaran in class atau e-learning, seperti self learning (e-learning), theory, group discussion, simulation, case study, exercise, practice. Secara empiris, pembelajaran seperti ini hanya memberikan peluang kemampuan seseorang lebih kecil 15% akan berdampak kepada perusahaan.

    Selanjutnya, metodologi couching, mentoring, dan counselling, seperti mentor assignment, community of practices, dan membership. Tahap ini dilakukan treatment mentoring. Lalu, metodologi on the job atau assignment, seperti job assignment atau special project.

    Jika semua fase sudah dilewati dan dinyatakan lengkap, maka pegawai PLN berhak mendapatkan sertifikasi. Ini yang dikatakan performance based learning program, kata Eddy. n Tutang Wien - Peri Irawan / D.K.

    Tak lama lagi, pemerintah bakal menerapkan regulasi

    berbasis performance atau Performance Based

    Regulation (PBR) untuk beberapa perusahaan utility

    milik pemerintah, salah satunya PLN. Dalam rapat kerja tahun

    2014, Direktur Utama PLN Nur Pamudji menyinggung kesiapan

    PLN mengimplementasikan regulasi itu.

  • 8 Fokus Januari 2014

    KOMITMEN

    Interkoneksi jaringan kelistrikan ASEAN bukan hal mustahil. Langkah perdana sudah dilakukan antara PLN dengan Sabah Electricity Sdn. Bhd. (SESB) melalui penandatanganan memorandum of understanding (MoU) oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan Managing Director SESB Hj. Abd Razak Sallim, Jumat (10/1) di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.

    Penandatanganan MoU ini membuka kemungkinan kerja sama segala bidang untuk keuntungan kedua belah pihak, termasuk kemungkinan interkoneksi Kalimantan Utara dengan Sabah. PLN dan SESB akan melakukan studi bersama untuk mewujudkan interkoneksi yang saling menguntungkan, terutama antara Kalimantan Utara dan Sabah.

    Nur Pamudji mengatakan, kerja sama ini membuka peluang dibangunnya pembangkit skala besar di Kalimantan Utara. Energi listrik yang dihasilkan sebagian besar digunakan untuk keperluan domestik dan sebagian kecil bisa diekspor ke Malaysia. Dengan demikian, pembangunan pembangkit di Kalimantan Utara tidak harus dimulai dari pembangkit skala kecil karena menyesuaikan dengan kebutuhan domestik yang masih kecil, tapi bisa langsung ke skala besar, sehingga lebih ekonomis dan lebih andal, kata Nur.

    Kerja sama juga bertujuan meningkatkan kompetensi pegawai kedua belah pihak melalui pendidikan, pelatihan, dan knowledge sharing sesuai keunggulan masing-masing. n

    Humas PLN.

    Langkah Perdana Interkoneksi ASEAN

    Kecukupan pasokan listrik adalah fokus utama kami di sisi hulu, Sementara di sisi hilir, kami menggenjot penggunaan listrik pintar. Hal itu disampaikan GM PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (PLN WP2B) Robert Sitorus setelah penandatanganan power purchase agreement (PPA) independent power producer (IPP) PLTU Nabire 2 x 7 MW dengan PT Nabire Sumber Energi di kantor PLN WP2B, Kamis (9/1).

    Saat ini, total daya mampu pembangkit di PLN WP2B 215 MW dan beban puncak 199 MW. Pertumbuhan rata-rata selama tiga tahun terakhir berkisar 12,7%. Diperkirakan, pertumbuhan akan lebih tajam dua tiga tahun ke depan. Pada tahun 2016, diprediksi kebutuhan daya mampu pembangkit menjadi 266,8 MW.

    Menilik kondisi saat ini, maka harus ada upaya lebih cepat untuk mendorong pembangunan pembangkit baru, khususnya non BBM, agar dapat mengimbangi kebutuhan listrik Bumi Cendrawasih. Memang saat ini sudah ada pembangunan PLTU 2 x 10 MW di Jayapura dan PLTA 2 x 10 MW di Genyem. Keduanya diharapkan bisa memasok listrik ke sistem Jayapura pada akhir tahun 2014 atau awal tahun 2015.

    Sejak tiga tahun lalu, PLN WP2B merintis dan mendorong pembangunan PLTU IPP di 6 lokasi, yaitu di Jayapura 2 x 15 MW, Sorong 2 x 15 MW, Biak 2 x 7 MW, Manokwari 2 x 7 MW, Nabire 2 x 7 MW, dan Merauke 2 x 7 MW. Namun pembangunan di Merauke dibatalkan, karena di sana ada potensi pembangkit biomassa yang cukup besar (10 MW) dan akan dibangun pembangkit termal kontainer (PTK) 2 x 6 MW.

    Kami juga berharap, pembangunan PLTU Merah Putih 4 x 7 MW di Timika bisa terlaksana dengan baik dan tepat waktu, karena perkembangan Kabupaten Mimika sangat pesat, kata Robert. n Humas PLN WP2B

    Mendorong Hulu Menggenjot Hilir

    Humas PLN

    Humas PLN WP2B

    Nur Pamudji (dua dari kanan) dan Hj. Abd Razak Sallim (dua dari kiri) saling bertukar cendera mata.

    Robert Sitorus (tiga dari kiri) menerima dokumen dari PT Nabire Sumber Energi.

  • Fokus Januari 20149

    NASIONAL

    Masalah pembayaran dan pelaporan pajak yang selama ini dihadapi Unit PLN, pada akhir 2013 sudah dapat diatasi. Keinginan PLN untuk melakukan pembayaran pajak secara cepat dan akurat serta praktis dengan mekanisme yang transparan dan akuntabel akhirnya dapat dilakukan melalui e-Tax Payment di seluruh Unit Pelaksana Induk yang sudah SAP maupun Non SAP. Aplikasi ini ada pada fitur cash management bank (CMS) empat bank mitra (BNI, Mandiri, BRI, Bukopin). Fase terakhir berlangsung Kamis (19/12-2013) dengan diluncurkannya BRI e-Tax Payment.

    e-Tax Payment merupakan skema pembayaran pajak secara elektronik berbasis web service yang terintegrasi secara online antara SAP (ERP) PLN, CMS bank mitra dengan host Modul Penerimaan Negara (MPN) di Direktorat Jenderal Pajak. Melalui e-Tax Payment, pembayaran pajak dapat dilakukan dengan mudah (tidak perlu datang ke cabang bank mitra, karena dapat diakses langsung melalui CMS), cepat (dari 7 hari kerja menjadi

    3 jam), dan terkendali (dapat memonitor aktivitas pembayaran pajak).

    Berkaitan dengan penunjukkan PLN sebagai Wajib Pungut (WaPu), fitur e-Tax Payment dalam CMS bank mitra menyediakan laporan pajak sesuai format yang dibutuhkan PLN, seperti daftar upload NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara), daftar nomonatif faktur pajak dan SSP (Surat Setoran Pajak) serta BPN (Bukti Penerimaan Negara), serta file impor e-SPT 1111 dan e-SPT 1107 PUT.

    Untuk pengamanan transaksi pembayaran pajak melalui e-Tax Payment, dilakukan matrix approval yang terdiri atas Maker (menyiapkan data pembayaran pajak dan upload file), Checker (memverifikasi data pembayaran pajak), dan Releaser (merilis pembayaran pajak menggunakan token).

    Ihwal keuntungan, volume transaksi e-Tax Payment tidak

    terbatas, sehingga Unit PLN bisa membayar pajak dalam jumlah besar dan dapat dilakukan secara single maupun masal (bulk). Sistemnya juga terintegrasi dan otomatis antara SAP PLN, CMS bank mitra dengan MPN di Ditjen Pajak yang melakukan checking langsung NPWP.

    Selain itu, prosesnya mudah, cepat, terkendali, dan realtime, serta mengurangi risiko kesalahan input pembayaran pajak karena tidak perlu entry manual. Pun vendor tidak perlu mengambil SSP ke kantor PLN, tapi dikirim lewat email. Pokonya, e-Tax Payment efektif dan efisien. n

    Herry Hasanuddin / Ketua Tim e-Tax PLN

    Bayar Pajak Kian RancakHumas PLN

    Kepala Divisi Perbendaharaan PLN Tjutju Kurnia (tengah) menerima dokumen dari perwakilan BRI (tiga dari kiri).

  • 10 Fokus Januari 2014

    NASIONAL

    Penyatuan langkah dan pesepsi bersama di antara pelaku dan pelaksana corporate social responsibility (CSR) unit PLN menjadi kebutuhan dalam menentukan program kerja CSR tahun 2014. Inilah yang mendasari dua kali rapat kerja CSR PLN.

    Raker pertama berlangsung di PLN Distribusi Bali, Rabu-Jumat (27-29/11-2013) untuk unit PLN se-Jawa, Bali, Sumatera, dan Nusa Tenggara. Raker kedua untuk unit PLN di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua digelar di Balikpapan, Rabu-Jumat (4-6/12-2013).

    Tiga puluh unit PLN yang tergabung di Direktorat Jawa-Bali-Sumatera dan anak perusahaan berkumpul membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan CSR, baik prosedur, permasalahan hingga merumuskan solusi bersama.

    Agenda raker CSR bertujuan memberikan pemahaman sama kepada unit PLN seluruh Indonesia, menyosialisasikan kebijakan CSR PKBL terkini dan program CSR PKBL yang aplikatif, mengevaluasi kinerja CSR PKBL 2013 dan menetapkan rencana kerja CSR PKBL 2014, serta mencarikan solusi bersama bagi kendala-kendala yang dihadapi PLN secara korporat.

    Visi program CSR hendaknya mewujudkan keharmonisan PLN dengan masyarakat, sehingga menunjang keberhasilan kegiatan PLN dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat, ungkap Manajer Senior CSR I Made Berata. Pelaksanaan CSR lebih baik mengutamakan sistem kolaborasi antara unit pembangkitan, transmisi, dan distribusi, sehingga dampaknya lebih luas terhadap masyarakat.

    Ada tiga topik utama yang disoroti. Pertama, pengorganisasian fungsi CSR menyangkut struktur pengelola CSR dalam struktur organisasi PLN di unit pembangkitan, transmisi, wilayah/distribusi hingga anak perusahaan. Kedua, prosedur permintaan dana CSR. Terakhir, pemetaan permasalahan PLN secara korporat dan bagaimana peran CSR di dalamnya.

    Raker menyepakati pentingnya penyamaan branding CSR dan koordinasi di suatu wilayah dalam pengelolaan CSR secara terpadu, sehingga dampaknya bisa dirasakan luas. n Humas PLN Distribusi Bali + Anita Widyastuti / Humas PLN Pusat

    Perlu KoordinasiCSR

    Humas PLN

    Raker CSR di Bali (atas) dan

    Balikpapan (bawah).

  • 11 Fokus Januari 2014

    NASIONAL

    Pukul 10.00 wita, Rabu (11/12-2013), menjadi saat bersejarah buat PLN Distribusi Bali dengan ditetapkannya Go Live EAM Distribusi Deploy 2. Ini titik awal perjuangan baru untuk memulai proses yang baru. Tantangan ke depan, bagaimana proses dengan EAM menjadi sebuah mindset, ungkap GM PLN Distribusi Bali IBG Mardawa Padangratha.

    Go Live EAM Distribusi Deploy 2 kelanjutan dari Go Live EAM Distribusi Deploy 1 di PLN Area Bali Utara pada 31 Juli 2013. Go Live EAM Distribusi Deploy 2 untuk PLN Area Bali Selatan, Area Bali Timur, Area Pengatur Distribusi (APD), dan Area Pelayanan Prima (APP).

    EAM Distribusi Deploy 1 merupakan DREAMAP versi desktop. Bedanya, Deploy 2 versi web. Area Bali Utara pun kini versi web, ungkap Boedi Soejanto, pilot project EAM.

    Dimulainya penerapan EAM Distribusi di Bali ditandai penekanan tombol oleh Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) Ngurah Adnyana. Proses penerapan EAM Distribusi tidak lahir dengan sendirinya, tapi bertitik pangkal dari upaya pengelolaan aset sejak 2002, ungkap Adnyana.

    Modal menerapkan EAM Distribusi tidak hanya infrastruktur, sumber daya manusia yang mengawal, dan proses yang baik, tapi kunci utamanya data. Sejak 2002, kita mengawal data, meng-update, dan menugaskan SDM yang mengelola data aset. Bali cukup siap menerapkan EAM Distribusi, karena datanya terkelola baik, sebut Adnyana.

    Dia berpesan, ke depan harus terus dipikirkan inovasi pelayanan kepada pelanggan, sehingga ada nilai dalam setiap pelayanan. n Humas PLN Distribusi Bali

    Awal Perjuangan PLN Distribusi Bali

    Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

    Ngurah Adnyana didampingi Achmad Taufik Haji dan IBG Mardawa meresmikan Go Live EAM Distribusi Deploy 2.

  • 12 Fokus Januari 2014

    NASIONAL

    Lebih Setengah Jalan

    Di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terdiri atas Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Barat pasokan daya listriknya mencapai 8 MW. Listrik dari energi baru terbarukan dipasok dari PLTMH Lokomboro 2,3 MW, PLTMH Laputi 32 kW, PLTS Bilacenge 480 kWp, PLTMH Kamanggih 40 kW, dan PLTMH Lapopu 1,6 MW.

    Namun setelah Direktur (Operasi Indonesia Timur) Vickner Sinaga meresmikan pengoperasian pusat listrik tenaga mini hidro (PLTMH) Kamanggih 1 x 40 kW, PLTMH Lapopu 2 x 800 kW, pusat listrik tenaga surya (PLTS) Salura

    1 x 150 kWp, dan PLTS Semau 1 x 450 kWp di Kupang yang berbasis EBT (mikro hidro dan surya), Senin (30/12-2013), total daya energi baru terbarukan menjadi 4,452 MW atau 55 persen dari kebutuhan keseluruhan.

    Artinya, Pulau Sumba sudah lebih setengah jalan menuju iconic island. Kelak, 100% kebutuhan listrik di pulau itu akan dipasok dengan energi baru terbarukan. Oleh karena itu, Vickner meminta PLN Wilayah NTT dan PLN Area Sumba terus mengusahakan penambahan pembangkit non BBM agar terwujud Sumba 100 % EBT pada tahun 2014 dengan memanfaatkan local wisdom.

    Usaha keras Sumba menuju iconic island diikuti prestasi lain. Museum Rekor Indonesia memberikan penghargaan setelah seluruh pelanggan Pulau Sumba yang berjumlah 40.465 dilayani listrik pintar. n Humas PLN NTT

    Pasokan listrik dari energi baru terbarukan (EBT) sedang dikebut PLN, karena sangat signifikan menekan biaya produksi listrik dan menghemat bahan bakar minyak (BBM). Syukur-syukur bisa menghapus penggunaan BBM.

    Humas PLN NTT

    Vickner Sinaga meresmikan pengoperasian PLTMH Kamanggih dan Lapopu serta PLTS Salura dan Semau.

  • 13 Fokus Januari 2014

    NASIONAL

    Nunukan, pulau terujung utara Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Sistem kelistrikannya diatur PLN Rayon Nunukan dan Sebatik.

    Nunukan dipasok enam penyulang, dengan suplai pasokan 6 MW. Sementara Sebatik dipasok tiga penyulang, dengan pasokan daya 1,9 MW. Listriknya berasal dari pembangkit yang didominasi BBM.

    Kondisi ini tak ayal menjadikan Nunukan dan Sebatik sebagai duo peminum solar terbesar di kawasan utara Kalimantan. Konsumsinya rata-rata per hari 40.825 liter. Jika diasumsikan harga 1 liter solar Rp 8.000, maka dalam sehari dibutuhkan Rp 326.600.000, sehingga setahun menghabiskan Rp 117.576.000.000. Fantastis!!!

    Guna menekannya, PLN melakukan diversifikasi sumber energi dari solar menjadi gas melalui kerja sama dengan PT Pertamina E&P site Sembakung. Lokasi site Sembakung di Sebaung yang berdekatan dengan Nunukan dan Sebatik semakin meyakinkan PLN untuk merealisasikan diversifikasi itu. Terlebih, selain mendapatkan sumber energi murah dan eco-friendly, PLN juga berkesempatan menginterkoneksikan dua sistem kelistrikan utama di utara Kalimantan tersebut.

    Maka, dimulailah pembangunan PLTMG. Tim K3 PLN Berau Edy

    Purwady, Dhimas Riza, dan Lucky bergiliran dua minggu sekali mengawal pembangunan lokasi dan instalasi mesin PLTMG. Sementara interkoneksi dikawal langsung Manajer Rayon Nunukan dan Supervisor Teknik-nya.

    Interkoneksi PLTMG GH Sebaung menggunakan single core cu 3 x 240 mm sepanjang 3 km, GH Sebaung GH Pulau Nunukan memakai SKTLM kabel laut (double circuit) cu 2 x 3 x 150 mm sepanjang 15 kms, GH Pulau Nunukan GH Kota Nunukan menggunakan SUTM (double circuit) 2 x 3 x 240 mm sepanjang 32 kms, GH Pulau Nunukan GH Pulau Sebatik memakai SKTLM single circuit 3 x 150 mm sepanjang 4,2 kms, dan GH Pulau Sebatik Kota Sebatik menggunakan SUTM 1 x 3 x 240 mm AI sepanjang 43 kms.

    Tanggal 5 Oktober 2013, PLTMG Sebaung untuk kali pertama mengeluarkan suara emasnya saat dilakukan commissioning test (uji coba operasi). Setelah serangkaian uji coba, pada peringatan Hari Listrik Nasional, 28

    Oktober 2013, PLTMG Sebaung diresmikan Bupati Nunukan yang diwakili Wakil Bupati Hj. Asmah Gani. Acara juga dihadiri Direktur (Pengadaan Strategis dan Energi Primer) Bagio Riawan serta GM PLN Wilkaltimra Nyoman S. Astawa. n Humas PLN Kalimantan Utara

    Geliat Gas di Tapal Batas

  • 14 Fokus Januari 2014

    NASIONAL

    Memasuki penghujung tahun 2013, terungkap fakta bahwa kebutuhan listrik lebih rendah dari hari-hari biasa. Bahkan di sistem kelistrikan Jawa Bali, tujuh pembangkit bisa diistirahatkan.

    Pembangkit yang mengalami reserved shutdown atau diistirahatkan mencapai 3.684 MW. Pembangkit itu adalah PLTU Suralaya 5-7, Paiton, Cilacap, Paiton JP, Paiton PEC 8, Pratu, dan Pacitan, ungkap GM PLN P3B Jawa Bali E. Haryadi.

    Fakta itu terungkap kala Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo bersama Inspektur Jenderal ESDM,

    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, serta Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi pagi-pagi buta blusukan ke kantor induk PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali, Senin (23/12-2013).

    Pun terungkap fakta kondisi penyediaan tenaga listrik nasional pada periode H-3 Natal 2013 sampai H+7 Tahun Baru 2014 sangat cukup. Rata-rata daya mampu pembangkit 31.868 MW, dengan beban puncak 27.532 MW, sehingga terdapat cadangan operasi 4.336 MW. Sementara di Jawa Bali, beban puncaknya turun dari 22 ribu MW menjadi 19 MW.

    Penurunan beban kelistrikan dikarenakan banyak industri tidak beroperasi. Diperkirakan, konsumsi

    listrik tahun 2014 tumbuh 7,6%. Sementara beban puncak kelistrikan Jawa Bali naik hingga 24.488 MW, tutur Haryadi.

    Untuk itu, pada sistem kelistrikan Jawa Bali akan ada pembangkit baru yang masuk sistem pada tahun 2014, yaitu PLTU Pratu unit 2 dan 3 (2 x 315 MW), PLTU Tanjung Awar-Awar unit 1 dan 2 (2 x 290 MW), PLTP Patuha 52 MW, PLTDG Bali 50 MW, dan PLTU Adipala 600 MW.

    Pada 2014, diperkirakan PLN mengkonsumsi BBM 1,25 hingga 1,5 juta kilo liter. Konsumsi energi primer yang paling tinggi masih batubara sebesar 59,7%, gas dan LNG 28,1%, panas bumi 5,2%, hydro 4,4%, serta BBM 2,5%, tambah Haryadi. n

    Peri Irawan / D.K.

    2013di UjungPembangkitIstirahat7

    Agus Trimukti / Humas PLN Pusa

    t

    Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

    PLTU Suralaya

    Susilo Siswoutomo

  • 15 Fokus Januari 2014

    NASIONAL

    Tahun ini, kita harus bisa menjuarainya. Minimal tim putri atau putra membawa trofi juara ke pangkuan PLN. Bertandinglah dengan penuh semangat untuk menjadi nomor satu. Penuh sportivitas dan jaga team work. Sejak dulu, PLN komit untuk terus mendukung olah raga nasional, tegas Kepala Divisi Pengembangan Organisasi Sriyono D. Siswoyo saat pelepasan tim di PLN Pusat, Rabu (8/1).

    Maklum, tahun lalu Jakarta Electric PLN hanya mampu menembus 4 besar untuk putri dan 8 besar untuk putra. Maka, tahun ini atmosfer optimistis sangat kental walau persiapan tak maksimal.

    Mimpi kita adalah juara dan kita akan meraih mimpi itu. Kami sedang mengusulkan kepada manajemen agar para atlet bola voli PLN mendapat beasiswa pendidikan, sehingga nanti mereka bisa menjadi pegawai PLN, tegas Ketua Tim Jakarta Electric PLN Dadang Daryono.

    Rencananya, PLN ditunjuk sebagai tuan rumah saat laga berlangsung di Malang pada 31 Januari - 2 Februari 2014. Dadang memaparkan, sebagai tuan rumah, PLN tidak hanya menggelar pertandingan bola voli, tapi juga akan melibatkan beberapa usaha kecil menengah yang telah bekerja sama dengan CSR PLN serta menampilkan beberapa program PLN sebagai ajang pencitraan PLN kepada masyarakat.

    Proliga 2014 yang diikuti 7 tim putri dan 6 tim putra digelar mulai 10 Januari hingga 16 Maret 2014. Berlangsung enam

    seri sebanyak dua putaran di delapan kota, yaitu Pekanbaru, Solo, Jakarta, Malang, Banyuwangi, Gresik, Yogyakarta, dan Bandung.

    Buru Tiket Final FourPenampilan tim Jakarta Electric PLN pada ajang Proliga

    2014 cukup menjanjikan setelah kendor pada seri dua di Solo. Pada seri tiga yang digelar di hall basket Senayan Jakarta, Jumat-Minggu (24-26/1), tim putri mampu menyapu bersih seluruh pertandingan. Shinta Ainni cs. menekuk Gresik Petrokimia dengan skor telak 3-0 dan melibas Jakarta BNI 46 juga dengan skor 3-0.

    Sayangnya performa tim putra tidak maksimal, kalah dari Jakarta BNI 46 0-3 dan mengalahkan Jakarta Pertamina Energi 3-1. Pada klasemen sementara putaran pertama, tim putra bercokol di posisi 4, dengan nilai 7 dari 5 penampilan (dua kali menang, tiga kali kalah). Sedangkan tim putri berada di posisi 4, dengan nilai 9 dari 6 penampilan (tiga kali menang, tiga kali kalah)

    Tim putra dan putri Jakarta Electric PLN masih memiliki peluang meraih tiket babak final four, namun harus berjuang lebih keras di putaran dua yang akan berlangsung di Kota Malang, Banyuwangi, dan Gresik mulai 31 Januari hingga 17 Februari 2014. n Peri Irawan / D.K. - Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

    Jakarta Electric PLN

    Memburu Tahta

    Bermodalkan semangat serta diperkuat pemain asing dari Brazil, China, dan Kolombia, tim Jakarta Electric PLN memburu tahta di ajang Proliga 2014.

    Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

    Janar / Humas PLN Pusat

    Li Xinyun melakukan smes.

  • 16 Fokus Januari 2014

    Program PLN bersih yang disusun bersama Transparency International Indonesia (TII) hingga saat ini arahnya sudah bagus. Tahun ini tinggal mempertajam. Salah satu hal terpenting adalah menetapkan aturan main agar program berjalan lebih efektif, ungkap Direktur (SDM dan Umum) Eddy D. Erningpraja, Jumat (17/1).

    Aturan main yang dimaksud adalah kode etik (code of ethic) perusahaan. Menurut Eddy, PLN baru memilki kode perilaku (code of conduct), tapi belum mempunyai kode etik perusahaan yang ter-declare secara resmi sebagai dokumen perusahaan. Misalnya, apa yang dimaksud bersih, apa dan bagaimana etika berinteraksi antarsesama anggota perusahaan maupun dengan pihak luar, lalu apa dan bagaimana etika transparansi, keterbukaan informasi, integritas, akuntabilitas, dan sebagainya.

    Etika perusahaan seperti apa, maka perilaku orangnya seperti apa. Untuk itu, kami akan segera menyusun kode etik tersebut dan diharapkan selesai tahun ini, ujar Eddy.

    Di samping perlu memiliki kode etik, direksi juga menggagas pembentukan majelis atau dewan etik untuk mengawasi dan mengawal agar kode etik tersebut sungguh-sungguh berjalan dengan baik dan benar. Menurut Eddy, fungsi dan tugas majelis etik PLN seperti Dewan Kehormatan DPR. Namun, anggota majelis etik PLN harus orang-orang dari luar PLN agar benar-benar independen dan tidak bias dalam melaksanakan tugasnya.

    Eddy mengatakan, perlu ditetapkan aturan main yang tegas dalam kode etik perusahaan. Misalnya, saat bertransaksi dengan pihak luar atau mitra PLN bila bertransaksi dengan pihak luar tidak boleh melakukan

    transaksi finansial secara tunai, tapi harus melalui perbankan. Ini agar jangan sampai ada kontrak dengan PLN, tapi uangnya mengalir ke pihak-pihak yang tidak bisa diidentifikasi.

    Contoh lain, kalau ada mitra kerja mendatangi seorang direksi atau kepala divisi, maka tidak boleh hanya seorang direksi atau kadiv yang menemuinya, tetapi harus ada pendamping, dan tempat pertemuannya pun tidak boleh di tempat yang tertutup, yang tidak dapat dilihat orang lain dari luar.

    Seperti diketahui, program PLN Bersih melibatkan semua organ perusahaan, pegawai, pejabat dan pemangku kepentingan. Untuk mendukungnya, PLN bekerja sama dengan organisasi pemerintah maupun non pemerintah. Diawali dengan menggandeng TII untuk mereformasi pengadaan barang dan jasa serta pelayanan pelanggan. Diikuti kerja sama dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) guna membantu PLN memperbaiki pelayanan pelanggan.

    PLN juga membuat komitmen penerapan Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 4 Juli 2013. Juga melakukan konsultasi dengan Komite Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam rangka menyempurnakan pembaharuan ketentuan pengadaan barang dan jasa di PLN. Bahkah, PLN akan meneken MoU dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam rangka program pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang (TPPU). n Tutang Wien

    Eddy D. Erningpraja Direktur (SDM dan Umum)

    Kode Etik Perusahaan Pertajam Aksi Bersih

    Program PLN Bersih yang dimulai awal 2012 hingga akhir 2013 merupakan fase awal yang penting untuk membangun awareness (kesadaran) dalam rangka mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkungan PLN. Di tahun 2014, Direksi PLN mempertajam aksi bersih-bersih agar

    program berjalan lebih efektif.

    TRANSPARAN

  • Fokus Januari 201417

    Program PLN bersih yang disusun bersama Transparency International Indonesia

    hingga saat ini arahnya sudah bagus. Tahun ini tinggal mempertajam. Salah satu hal

    terpenting adalah menetapkan aturan main agar program berjalan lebih efektif.

    Andre Navrada / D.K.

  • 18 Fokus Januari 2014

    INFO

    Seperti anak-anak normal lain, anak cacat ganda terlantar (disabilitas) yang ditampung di Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Banten membutuhkan aktivitas ruang gerak. Bermain di halaman panti salah satu terapi yang sangat baik.

    Maka, PLN melalui program corporate social responsibility (CSR) menyalurkan dana Rp 40 juta untuk membantu pembuatan taman bermain. Direktur (Operasi Indonesia Timur) Vickner Sinaga memberikan bantuan langsung pada Ketua Harian YSI Banten Renowati Hardjosubroto di Bintaro, Selasa (31/12-2013).

    Meski tidak besar, kami ingin memberi tambahan logistik untuk membangun tempat bermain anak-anak cacat terlantar di yayasan ini, sebagai alat terapis pengobatan mereka, ujar Vickner.

    Anak-anak nanti dapat menghirup udara segar, menyentuh tanaman, dan bermain di halaman, selain hanya berbaring di kamar masing-masing, ungkap Renowati. n

    Peri Irawan / D.K.

    PLN Bantu Taman Aktivitas

    Direktur (Perencanaan dan Pembinaan Afiliasi) Murtaqi Syamsudin melakukan kunjungan ke proyek gasifikasi PLTGU Tambak Lorok di Semarang, Senin (13/1). Didampingi PLT Manajer Pemeliharaan Tutug Budihantoro selaku PLH GM, Murtaqi melihat langsung lokasi tube CNG, compressor, pipa penyaluran, sampai control panel.

    Gas dari Gundih mulai masuk pertengahan Februari 2014 dan akan digunakan dulu untuk comissioning pipa gas oleh PT Sumber Petrindo Perkasa (SPP) selaku penyalur gas dari Pertamina EP. Pembangunan CNG Tambak Lorok telah selesai dan tinggal menunggu comissioning pipa penyaluran dari SPP. Gas siap dialirkan ke CNG dan PLTGU Tambak Lorok awal Maret 2014. n Humas IP

    Sidak Tambak Lorok

    PLN Wilayah Kalimantan Barat melakukan berbagai cara untuk mengedukasi masyarakat seiring maraknya permainan layang-layang memakai tali kawat di Pontianak dan sekitarnya yang kerap menimbulkan gangguan listrik. Di antaranya merudu pasar, yang artinya mendatangi pasar secara tiba-tiba, seperti ke Pasar Flamboyan, Pontianak.

    Deputi Manajer Hukum dan Komunikasi PLN Wilayah Kalbar M. Doing menjelaskan, untuk kalangan usia sekolah dimanfaatkan momentum semacam Science Fair 2013 di Sekolah Tunas Bangsa, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Tim Humas PLN Kalbar mengenalkan berbagai program kelistrikan dan PLN. n

    Humas PLN Kalbar

    Edukasi ala PLN Kalbar

    Proyek PLTU Riau (2 x 110 MW) di Kecamatan Tenayan Raya yang masuk dalam proyek percepatan 10.000 MW tahap 1 di luar Jawa akan commercial operation date (COD) untuk unit 1 pada September 2014 dan unit 2 Desember 2014. Beroperasinya PLTU ini sangat membantu sistem kelistrikan Sumatera bagian tengah, khususnya Riau. Saat ini, beban puncak Riau 474 MW, sedangkan daya mampu pembangkit di Riau 400 MW dan dibantu sistem Sumatera 80 MW. n Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

    Kelistrikan Riau Bakal Makin Andal

    Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

    Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

  • 19 Fokus Januari 2014

    KINERJA

    Penghargaan dikukuhkan lewat SK Menteri Lingkungan Hidup No. 349 tahun 2013, lampiran nomor urut 602 - 607. Ini mengulang kejadian tahun 2010 kala 12 unit pembangkit PLN WKSKT menerima penghargaan SMK3 Bendera Emas, yakni PLTU Asam-Asam, PLTD Trisakti, Barabai, Maburai, Panangkalaan, Kapuas, Kotabaru, Pagatan, Kahayan Baru, Baamang Sampit, Kumai Pangkalan Bun, serta PLTA Ir. Pangeran Muhammad Noor.

    Menerima Proper Biru dan Bendera Emas SMK3 harus menjadi pemicu untuk PLN ke depan lebih baik, kata Agustinus Tambing, Enginering LK2 PLN WKSKT.

    Terlebih, masih ada sejumlah catatan yang mesti diperbaiki. Di antaranya organisasi lingkungan dan K3 (K2) belum jelas arah, wewenang, dan tanggung jawabnya dalam struktur organisasi PLN; K2 masih dianggap tidak penting; materi diklat K2 tidak menjawab tantangan dan masalah di lapangan, pelaksanaan pembelajaran sebaiknya di lapangan bukan di Udiklat, sehingga peserta didik langsung menemukan masalah dan dapat menyelesaikan langsung masalah untuk contoh di unit.

    Lalu, K2 hanya bersifat insidentil (menunggu kejadian baru action); minimnya sdm dan pelibatan pegawai ahli K2; pegawai yunior belum berinisiatif belajar dari senior; kemajuan teknologi belum dibarengi kemampuan mengidentifikasi dan mengendalikan semua sumber potensi bahaya yang dihadapi sesaat dan jangka panjang; belum ada forum komunikasi antarpegawai yang ahli mengelola K2, sehingga penanganan masalah selalu parsial, tidak pernah tuntas, dan tidak dikomunikasikan ke semua unit; belum semua pejabat memahami pentingnya K2 yang mengakibatkan pasang surut pengelolaannya. n

    Humas PLN Kalselteng

    Proper Biru

    Tahun Lalu

    Pengalaman dan kejadian berbuah penghargaan. Demikian dituai PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (WKSKT) pada tahun 2013. Lima unit PLTD : Trisakti, Barabai, Maburai, Panangkalaan, Kotabaru, serta 1 unit PLTU Asam-Asam mendapat nilai Taat Hukum/Biru untuk penilaian kinerja lingkungan Proper tahun 2013.

    Prinsip 3 R pengolahan limbah cair.

  • 20 Fokus Januari 2014

    NUSANTARA

    Potensi ini dimanfaatkan maksimal PT Austindo Aufwind New Energy (AANE) untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga (PLT) biogas AANE Jangkang Belitung dengan kapasitas 1,2 MW. Pembangkit itu diresmikan GM PLN Wilayah Babel Ida Bagus Ari Wardana yang mewakili Dirut PLN dan Presiden Komisaris AANE George S. Tahija, Sabtu (11/1).

    PLT Biogas AANE Jangkang Belitung merupakan PLT Biogas independent power producer (IPP) pertama di Indonesia dengan bahan baku palm oil mill effluent (POME). Pembangkit mendapatkan power purchase agreement (PPA) berdasarkan Permen ESDM No. 4 tahun 2012. Dengan target produksi listrik setahun sebesar 8,5 juta kWh, pembangkit ini dapat menyuplai listrik 2.500 rumah di sekitar lokasi pembangkit dengan satuan sambungan rata-rata 450 VA.

    Pembangkit listrik tenaga biogas ini apabila dioperasikan penuh 24 jam sehari, dalam setahun bisa menghemat 2,5

    Pembangkit Murah Pertama di Indonesia

    juta liter HSD. Selain itu, harga jual listriknya ke PLN jauh lebih murah dibandingkan listrik yang dibeli dari pembangkit listrik berbahan bakar solar (diesel).

    Saat ini, pemanfaatan energi terbarukan di Belitung masih 16,25% dari total daya mampu 35 MW, sehingga BPP listrik di Belitung bertengger pada Rp 3.157 per kWh. Untuk menurunkan BPP listrik, PLN membangun PLTU Suge 2 x 16 MW, PLTU Merah Putih 2 x 15 MW, dan PLTGB SWP 2 x 1 MW. Pun akan dibangun 2 gardu induk (GI) berkapasitas 30 MVA beserta transmisi pendukungnya.

    Pemakaian energi listrik di Belitung Timur yang tumbuh 7,1% per tahun tentu memerlukan banyak investasi di sektor kelistrikan, sedangkan kemampuan pembiayaan pemerintah dan PLN terbatas. Maka, sinergi IPP sangat membantu perekonomian Belitung, karena turut menjaga ketersediaan pasokan listrik sebagai penggeraknya. n

    Humas PLN Babel

    Bangka Belitung memiliki 141.897 hektar lahan sawit, sehingga potensi dari limbah kelapa sawit dan biomassa

    lainnya sangat besar.

    Humas PLN Babel

  • Fokus Januari 201421

    NUSANTARA

    Corporate social responsibility (CSR) PLN menyentuh berbagai bidang. Seperti yang dilakukan PLN Area Malang, Selasa (7/1), dengan menyalurkan dana CSR sebesar Rp 175 juta untuk mendukung lomba kebersihan Kampung Bersinar antarRW se-Kota Malang tahun 2013/2014. Lomba ini

    untuk memeriahkan peringatan hari ulang tahun Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang.

    Lomba menilai kebersihan, keindahan, dan kekompakan warga di lingkungannya serta tidak ada penggunaan listrik ilegal dan pembayaran tagihan listrik warga dilakukan dengan tertib.

    Masyarakat Desa Air Pinang, Lhok Rukam, Panjupian, dan Simpang Tiga kini bisa beribadah lebih khusyu setelah mendapat bantuan corporate social responsibility (CSR) berupa karpet sajadah (105 x 570 cm) dari PLN Rayon Tapaktuan Daker Sawang, Aceh.

    CSR yang diserahkan Manajer PLN Area Malang Agung Surana kepada Wali Kota Malang H. Moch. Anton ini memiliki alasan kuat. Kota Malang pada tahun 2013 mendapatkan Adipura berkat kontribusi bank sampah Malang (BSM) yang menjadi binaan PLN dan Kota Malang menjadi percontohan kota yang memiliki pengelolaan sampah.

    Saat ini, pengembangan BSM sudah sangat luas, seperti asuransi dengan sampah dan bangun masjid dengan sampah, papar Kepala DKP Malang Wasto.

    Acara HUT DKP menampilkan para kader lingkungan dan nasabah bank sampah dalam parade, lomba karya seni, dan fashion show. n

    Dadhi / Humas PLN Malang

    PLN Rayon Tapaktuan Daker Sawang memilih desa-desa itu lantaran warganya disiplin membayar tagihan listrik. PLT. Manajer Rayon Tapaktuan Rama Wahyudi menuturkan, masyarakat di sana ternyata setuju membayar rekening listrik secara kolektif plus dikenakan biaya tambahan untuk operasional petugas kolektif dan desa.

    Rayon yang memiliki omzet hampir mencapai Rp 1,65 miliar ini terpilih

    sebagai Unit Pelayanan Terbaik dan Terpencil pada HLN ke-68 tahun 2013 dan mencapai target peridikat Lebih Baik dari Tahun yang Lalu. Bahkan pada tahun 2009 dan 2010 mampu mencapwai tunggakan umumnya nihil.

    Kami bekerja dengan 4AS. Bekerja dengan ikhlAS, cerdAS, kerAS dan tuntAS. Serta melayani dengan 5S. Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun, tegas Rama. n

    Humas PLN Aceh

    Sentuhan Berbeda CSR PLN Area Malang

    Berkah Disiplin Bayar Listrik

    Humas PLN Malang

    Humas PLN Aceh

  • 22 Fokus Januari 2014

    NUSANTARA

    Acara dihadiri forum warga yang tergabung dalam jaringan Malang Corruption Watch (MCW), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), akademisi, instansi pemerintah, swata, serta asosiasi hotel dan kelistrikan yang ada di Kota Malang.

    Rangkaian peringatan hari anti korupsi berlangsung sejak 9 Desember 2013 (sosialisasi integritas layanan publik ke vendor), 13 Desember 2013 (fact finding serentak ke pelanggan PLN se-Jawa Timur), 30 Desember 2013 (aksi turun ke jalan kampanye PLN Bersih dengan membagi-bagikan leaflet dan spanduk serta MSHF). MSHF terdiri atas talkshow dan tanya jawab, deklarasi komitmen anti korupsi, workshop bersama forum warga jaringan MCW.

    Dalam pembukaan MSHF oleh Manajer Area Malang Agung Surana,

    disampaikan perubahan proses pelayanan PLN terkait adanya komitmen berupa program PLN Bersih. Diskusi panel sendiri dimoderatori wartawan majalah Tempo Abdi Purmono. Sementara pematerinya GM PLN Disjatim, Rektor Widya Gama Malang Prof. Dr. Iwan Nugroho, dan Ketua MCW Luthfi J. Kurniawan.

    Dalam paparannya, Iwan Nugroho menegaskan, secara umum ada prinsip etika kepemimpinan dalam pelayanan publik, yakni adil (fairness), terbuka (transparency), tanggung jawab (responsibility), efisiensi (efficiency), dan tidak ada kepentingan individu (no conflict of interest).

    Sementara Luthfi J. Kurniawan mengatakan, masyarakat sebaiknya

    terbuka mengkritisi PLN dan memuji jika memang benar. Jangan menggunakan budaya sungkan, sesuai prinsip etik terhadap pelayanan publik. Dia mengaku sangat miris melihat indeks internasional menyangkut korupsi dan demokrasi yang masih rendah. Oleh karena itu, harus ada keadilan pelayanan untuk pelanggan besar dan kecil. Selain itu, perlu pula kontrol dan sertifikasi terhadap rekanan dan vendor PLN.

    Menurut Luthfi, yang perlu diawasi di PLN antara lain pelayanan kepada pelanggan yang tertutup, pengadaan barang dan jasa, kebocoran keuangan manajemen sering dianggap kebocoran teknis, serta rente bisnis dalam proses bisnis PLN. n

    Humas PLN Malang

    Bersama Jadikan PLN Bersih

    Dalam rangkaian perin-gatan Hari Anti Korupsi In-ternasional, Senin (30/12-2013), PLN menggelar ke-giatan Multi Stake Holder Forum (MSHF) PLN Bersih di Regents Park, Malang.

    Humas PLN Malang

    Kampanye PLN Bersih di jalan.

  • Fokus Januari 201423

    NUSANTARA

    Acara diikuti 150 peserta. Mereka berasal dari delapan unit di Jawa Bali, dua anak perusahaan (Indonesia Power dan PJB), serta perwakilan dari Sumatera dan Indonesia Timur.

    Dalam skenario OPI, horizon pertama mempercepat momentum perubahan. Mulai tahun 2013 dan menginjak 2014 memasuki horizon kedua, yaitu tahap institusionalisasi atau melembagakan OPI di seluruh PLN. Jambore OPI 2014 adalah bagian dari memberi semangat di awal tahun, ungkap Project Management Officer OPI Wahyu Sulaeman.

    OPI sudah dilaksanakan selama empat tahun di PLN. Awalnya hanya di Jawa Bali, sekarang sudah di seluruh Sumatera, dan mulai dirintis di Indonesia Timur. Diharapkan di tahun kelima, OPI berlaku di seluruh unit operasional PLN se-Indonesia. Untuk mewujudkannya, ditempuh strategi utama berupa Akademi, Coach, GML, dan Optimus.

    Optimus adalah OPI tracking initiative upload machine system atau monitoring evaluasi pelaksanaan inisiatif tim OPI di setiap journey di setiap unit operasional. Optimus upgrade adalah aplikasi Optimus yang sudah diintegrasikan dengan PIMS. PIMS atau program initiative monitoring system memuat fitur-fitur lebih lengkap yang diintegrasikan ke

    Optimus, sehingga nanti hanya ada satu monitoring sistem yang berlaku untuk OPI. Optimus salah satu tools untuk melihat apakah OPI berjalan baik di unit operasional.

    Tahun ini, Direktorat Jawa Bali menekankan pada pemberdayaan para coach central, regional, dan local terkait peningkatan kompetensi, kemampuan pembinaan, dan soliditas tim coach di Jawa Bali. Utamanya melakukan capacity building, leadership, competence level improvement, dan sebagainya.

    Akademi dihidupkan; Coach central, regional, dan local diberdayakan; GML di-update terus, di mana penilaian GM pun sudah ditentukan GML OPI. Tahun ini, GML harus di-update dan di-inline-kan dengan KPI; Dan, Optimus yang di-launching dua tahun lalu disempurnakan. Saat ini, di-launching Optimus upgrade, tegas Wahyu.

    Tahun 2014, program OPI menekankan pembinaan para coach. Tiga targetnya : Sebagai tim, local coach, regional coach, dan central coach harus menjadi tim yang solid; Sebagai personal, para coach harus dibina agar terus meningkat kompetensinya; Sebagai pembina, para coach harus menjadi pembina yang efektif. n Anita/Humas PLN Pusat

    Refresh to Recharge!

    Jambore OPI 2014

    Jambore OPI 2014 atau Refresh to Recharge dalam rangka refreshing sekaligus me-recharge seluruh OPI (Operational Performance Improvement) coach central, regional, dan local berlangsung Kamis-Sabtu (9-11/1) di Magelang. Temanya, Perkuat Kelembagaan Menuju OPI Coach yang Kompeten dan Efektif.

    Anita Widyastuti / Humas PLN Pusat

    Wahyu Sulaeman

    Suasana acara Jambore OPI 2014.

  • 24 Fokus Januari 2014

    NUSANTARA

    Diangkut kapal tongkang dan setelah berhari-hari mengarungi lautan dari Qingdao, akhirnya akhirnya dia sampai di perairan Nunukan, tempat pelepasannya. Ular dari Tiongkok itu bukan untuk mengurangi hama tikus, melainkan untuk mengalirkan listrik dari Pulau Kalimantan ke Pulau Nunukan dan Sebatik yang listriknya terbatas dan masih menggunakan PLTD.

    Lho? Ya, ular dari Tiongkok itu sebenarnya kabel laut yang diberi nama Direktur (Operasi Indonesia Timur) Vickner Sinaga sebagai Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM). Penggelaran kabel laut ternyata tak gampang, kendati gelombang di perairan Nunukan lebih bersahabat ketimbang gelombang Selat Bali yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia. Masalahnya, perairan Nunukan penuh dengan budidaya rumput laut yang dijadikan mata pencaharian utama banyak penduduk.

    Beruntung, Manajer PLN Rayon Nunukan Suyatmanto mempunyai hubungan baik dengan Pemerintah Kabupaten Nunukan. Alhasil, permasalahan sosial yang sempat muncul dapat diatasi dengan bantuan Pemkab Nunukan melalui sosialisasi via poster, spanduk, dan iklan di radio lokal.

    Ketika kapal pengangkut kabel laut tiba, kabel dipindah ke tongkang penggelar kabel laut. Mudah jika kabel itu TIC, A3C, atau SKTM. Tapi SKLTM mesti ditangani amat hati-hati. Penggelaran kali pertama adalah kabel laut 1 sirkuit dari Pulau Nunukan ke Pulau Sebatik sepanjang 4,2 km. Pertimbangannya, dekat dengan posisi awal tongkang penggelar kabel dan berat kabel laut dapat berkurang sebelum penggelaran selanjutnya dari Nunukan ke Pulau Kalimantan yang lokasinya lebih jauh dan melewati sungai.

    Kendala muncul saat masuk Sungai Bukat di Pulau Bukat sepanjang 3 km. Lebar sungai menyempit sampai

    tinggal 10 meter ditambah tumbuhnya ranting pohon bakau ke tengah membuat kapal terhalangi. Speedboat kecil tidak bisa lewat, apalagi tongkang. Maka, jalur penggelaran mesti dibersihkan. Tiga bulan dibutuhkan untuk membersihkan jalur Sungai Bukat agar dapat dilewati ponton atau speedboat kecil penarik kabel laut.

    Hambatan lain dangkalnya kedalaman air laut, sehingga harus melihat jadwal pasang surut. Penggelaran di Sungai Bukat hanya dilakukan jika air pasang agar ponton bisa bergerak di atas air dan lebih mudah diarahkan di jalur sungai yang berkelak-kelok. Sepanjang kabel pun dipasangi pelampung yang didesain tahan goresan ranting, akar, dan benda tajam lain.

    Penggelaran di tujuan lainnya, Sebaung, secara teknis lebih mudah. Kecuali satu tantangan kecil, sepanjang 2-3 meter penggelaran kabel berdekatan dengan nenek alias buaya dalam bahasa masyarakat setempat. Para penyelam dan tenaga bantu saat proses penarikan kabel cuma berjarak kurang dari 100 meter dari posisi sang nenek. Maka, pekerja lain di atas ponton atau speedboat bertugas membantu pekerja di air sekaligus mengawasi si nenek.

    Sebaung, di sinilah ular dari Tiongkok berujung. Di sana berdiri PLTMG Sebaung dengan kapasitas 7 x 2 MW. Kecil memang, namun amat berarti bagi masyarakat Nunukan dan Sebatik. Setidaknya, mereka tidak lagi terlalu minder jika harus melihat Tawau, kota perbatasan di negeri jiran Malaysia, yang terlihat terang benderang di malam hari. Pasalnya, untuk menyamai Tawau, masih panjang sekali jalan yang harus ditempuh. Apalagi bila untuk sekadar membuat teh manis saja sangat tergantung pada Malaysia. n Henry Santoso / Spv Distribusi PLN Nunukan

    Warna hitam dengan garis kuning di sekujur tubuh

    membuatnya sekilas mirip sekali ular sawah. Tapi dengan panjang 37.000 meter dan berat 925 ton,

    sosoknya lebih mirip ular naga. Ular naga, eh ular sawah, atau apalah namanya, yang jelas dia datang jauh dari negeri

    Tiongkok.

    Ular dari TiongkokMenggelar

    Istimewa

  • Fokus Januari 201425

    NUSANTARA

    Pemerintah menggelontorkan Rp 95 triliun setiap tahun untuk menyubsidi listrik, sehingga banyak menyedot APBN. Untuk itu, diperlukan penyesuaian tarif tenaga listrik (TTL) agar tidak semakin memberatkan anggaran.

    Dengan penyesuaian TTL, pemerintah bisa menghemat subsidi listrik hingga Rp 14 triliun. Total kenaikan TTL yang diperlukan untuk mengurangi subsidi 15% dari tarif yang sekarang berlaku. Kenaikan TTL dilakukan bertahap tiga bulan sekali sebesar 4-5%.

    Begitu yang terungkap dalam safari dialog energi ketenagalistrikan dengan tema Dampak Kenaikan Tarif Dasar Listrik Terhadap Perekonomian Indonesia; Solusi Menciptakan Listrik Murah Untuk Rakyat Kecil dan Industri Dalam Negeri. Acara digelar Rabu-Jumat (11-13/12-2013) oleh PLN bersama ASWAJA Tengah (Asosiasi Mahasiswa asal Jawa Tengah) dengan IAIN Walisongo Semarang, STAIN Salatiga, dan STAIN Surakarta. Intinya, menyosialisasikan proses pengambilan kebijakan kenaikan TTL 2013 dan rencana kenaikan TTL 2014, serta memahami proses energi ketenagalistrikan dihitung dengan rupiah sehingga menghasilkan harga untuk dibayar masyarakat.

    Tampil sebagai narasumber Hardian Sakti dari Bidang Niaga PLN Distribusi Jateng dan DIY, Bidang ESDM Provinsi Jateng, komunitas dan pengamat energi-kelistrikan, serta tokoh perintis desa mandiri kelistrikan. Hardian mengemukakan, Jateng memiliki potensi besar sumber daya energi baru terbarukan (renewable energy), mulai panas bumi, air, uap, angin, dan nuklir. Namun karena berbagai sebab, potensi itu kurang bisa dioptimalkan penggunaannya.

    Dalam dialog juga terungkap, solusi terbaik penghematan listrik di rumah adalah menggunakan listrik prabayar (listrik pintar). Di akhir dialog, PLN mengajak peserta mendukung program PLN Bersih No Suap agar mewujudkan listrik murah untuk rakyat berbuah kenyataan. Ditegaskan pula, pelanggan yang ingin mendaftar, info gangguan sampai pengaduan layanan tidak perlu datang ke kantor pelayanan PLN. Mereka cukup mengajukan melalui website PLN www.pln.co.id atau Contact Center PLN 123 (tambahkan kode area apabila menggunakan HP). Mudah, cepat, transparan, dan tidak perlu calo. n Estining Widyastini / Humas PLN DJTY

    Listrik Mudah? Nggak Susah!

    Suasana dialog energi ketenagalistrikan.

    Humas PLN DJTY

  • 26 Fokus Januari 2014

    NUSANTARA

    Pembangunan RampungDaya Mampu Melambung

  • Fokus Januari 201427

    Ya, rampungnya pembangunan PLTGU Keramasan 2 x 40 MW jelas membuat daya mampu sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan kian melambung. Proyek PLTGU Keramasan yang didanai dari loan JICA No IP-527 dan kontraknya ditandatangani tanggal 22 Maret 2011, dengan masa kontrak selama 23 bulan dihitung sejak LC Opening pada 1 Februari 2012, akhirnya dapat diselesaikan dengan baik sebelum masa kontrak berakhir 31 Desember 2013.

    Unit 1 kelar tanggal 3 Desember

    2013 dan unit 2 pada 6 Desember 2013.

    Terkait beresnya proyek pembangunan PLTGU Keramasan, pada tanggal 12 Desember 2013 berlangsung syukuran di Palembang. Acara dihadiri Direktur (Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan) Nasri Sebayang, GM PLN UIP IX Syah Darwin Siregar, Manajer UPK Sumatera 9 Winarno, kontraktor utama Marubeni Corporation, konsultan (konsorsium J-Power, CEPCO, PB Power, PT Connusa Energindo), PLN Pusenlis, PLN JMK, PLN Jaser, serta

    beberapa pejabat PLN KIT SBS, APB Palembang, dan Wilayah S2JB.

    Dalam sambutannya, Nasri Sebayang menyatakan kepuasannya atas kualitas dan waktu penyelesaian proyek tersebut.

    Bersamaan dengan syukuran, dilaksanakan serah terima operasi PLTGU Keramasan dari Manajer UPK Sumatera 9 UIP IX kepada PLN Sektor Keramasan KIT SBS. Diharapkan, pasokan gas ke PLTGU Keramasan berjalan lancar agar pengoperasiannya optimal. n

    Humas PLN UIP IX

    Direktur (Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan)

    Nasri Sebayang (ketiga dari kiri) menghadiri syukuran

    rampungnya pembangunan PLTGU Keramasan.

  • 28 Fokus Januari 2014

    NUSANTARA

    untuk SMAN 3 YogyakartaSURYA

    Komitmen PLN pada dunia pendidikan kian menemukan pembenaran. Kamis (21/11-2013), PLN menyerahkan bantuan corporate social responsibility (CSR) berupa lampu SEHEN (Super Ekstra Hemat Energi) kepada SMAN 3 Yogyakarta.

    Menurut Manajer Senior CSR I Made Berata, bantuan ini langkah

    awal PLN kepada SMAN 3 Yogyakarta terkait permintaan sarana edukasi kelistrikan dengan teknologi tenaga surya. Pada tahap selanjutnya, bantuan CSR berwujud p e m b a n g u n a n monumen yang dilengkapi panel surya sebagai alat peraga penunjang edukasi. Dia m e n g h a r a p k a n , bantuan tidak hanya berguna bagi siswa SMAN 3, namun juga buat seluruh siswa SMA di DIY dan sekitarnya.

    Lampu SEHEN adalah lampu

    hemat energi yang diciptakan PLN untuk menaikkan rasio elektrifikasi di kepulauan terpencil Indonesia. Produk revolusioner lampu penerangan ini hadir pertama kali dan satu-satunya di Indonesia sebagai solusi sistem penerangan lampu rumah, terutama untuk daerah yang belum terjangkau listrik PLN.

    Keunggulan lampu SEHEN dapat memproduksi energi listrik dari tenaga matahari serta mengkonsumsi daya sangat hemat. Perbandingannya : 40 Watt lampu halogen = 3 Watt lampu SEHEN. Sistem penyimpanan energi baterai sudah terintegrasi di dalam lampu dan lampu dapat dilepas dari sistemnya, sehingga mudah dibawa ke mana-mana. n Humas PLN DJTY

    I Made Berata memberikan lampu SEHEN kepada perwakilan SMAN 3 Yogyakarta.

    Humas PLN DJTY

  • Fokus Januari 201429

    NUSANTARA

    Disuntik jarum ketika menderita sakit adalah hal lumrah. Tapi disuntik gelisah agaknya hanya PLN Wilayah Bangka Belitung yang punya acara. Setidaknya demikian diungkapkan GM PLN Wilayah Bangka Belitung I.B. Ari Wardana saat memimpin Apel Gelar Pasukan Siaga Natal dan Tahun Baru 2014 di halaman kantor PLN Area Bangka.

    Dia mengutarakan, pegawai PLN selayaknya merasa gelisah terhadap keadaan sekarang, bila perlu dilakukan suntik gelisah beramai-ramai. Maksudnya, pegawai PLN cepat merespon ketika melihat listrik dalam keadaan padam dan gelap.

    Lebih jauh Ari Wardana menjelaskan, gelar pasukan akan dilaksanakan enam bulan sekali guna persiapan kompetensi dan sertifikasi dari mitra kerja maupun anak perusahaan. Apel kali ini diikuti 200 pegawai Kantor Wilayah, Kantor Area Bangka, Manajer Rayon dan Supervisor dari lima wilayah kerja PLN Area Bangka, petugas pelayanan teknik, serta mitra kerja PLN Wilayah Bangka Belitung yang tergabung dalam AKLI, AKKLINDO, APEI, KONSUIL, dan PPILN.

    Kegiatan bertujuan memberikan motivasi, semangat, dan dukungan penuh dari manajemen PLN Wilayah Bangka Belitung bagi para petugas pelayanan terdepan agar mereka fokus dan siaga melayani pelanggan serta menjaga kesinambungan pasokan listik di Pulau Bangka menjelang Natal 2013 dan Tahun Baru 2014. Apel dimulai dengan laporan kesiapan PLN Area Bangka menghadapi Natal 2013 dan Tahun Baru 2014, dilanjutkan pembacaan deklarasi siaga oleh seluruh peserta.

    Dalam apel gelar pasukan

    disematkan secara simbolis PIN Siaga Natal dan Tahun Baru 2014 kepada perwakilan petugas, juga cek kesiapan armada/kendaraan dan peralatan kerja yang digunakan petugas pelayanan teknik dan mitra, diikuti tanya jawab GM dengan petugas. Apel gelar pasukan memang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan serta memberikan kepastian kepada masyarakat terkait kecepatan pelayanan dan kesinambungan pasokan listrik di Pulau Bangka. n

    Humas PLN Area Bangka

    Suntik Gelisah ala PLN Babel

    I.B. Ari Wardana mengecek kesiapan pasukan (paling atas) dan memasang helm peserta apel (atas).

    Humas PLN Area Bangka

  • 30 Fokus Januari 2014

    NUSANTARA

    Berbeda dengan tarif listrik di daerah lain, tarif listrik yang diberlakukan di Batam ditentukan keputusan wali kota setelah disetujui DPRD. Pola pentarifan ini disebut Tarif Listrik regional. Di Batam, besaran tarif listrik yang berlaku sudah tidak mengandung subsidi.

    Kondisi ini dikarenakan sebagian besar pembangkit listrik di Batam menggunakan gas sebagai bahan bakar dan PLN Batam melakukan efisiensi dengan melakukan bauran energi (energy mix) untuk mengurangi konsumsi BBM pada berbagai pembangkit listrik yang memasok kebutuhan sistem kelistrikan Batam.

    M. Tagor Sidjabat menjelaskan, saat ini sistem Batam mempunyai kapasitas terpasang 392 MW, dengan beban puncak 310 MW. Sekitar 70 persen kelistrikan Batam dipasok pembangkit gas dan 30 persen pembangkit batubara. Saat

    ini semua pembangkit diesel dibungkam.Sementara komposisi pembangkit yang

    dioperasikan PLN Batam sendiri masih 20 persen dan pembangkit swasta (independent power producer/IPP) 80 persen. Menurut Sekretaris Perusahaan PLN Batam Kurnia Rumdhony, ditargetkan porsi pembangkit milik sendiri bisa

    meningkat menjadi 50 persen.Untuk mencapai target itu, PLN Batam melakukan

    investasi pembangunan pembangkit baru. Pembangkit baru yang segera beroperasi antara lain PLTG Tanjung Uncang 2 x 65 MW pada akhir 2014 dan pembangkit batubara PLTU Batam 2 x 100 MW.

    PLTG Tanjung Uncang yang menelan investasi Rp1,3 triliun kini masuk tahap konstruksi. Kebutuhan gas pembangkit ini akan dipasok dari lapangan gas Gajah Baru di Natuna. Sementara untuk PLTU Batam, studi kelayakannya sudah selesai dan diharapkan beroperasi tahun 2015/2016.

    Memiliki pembangkit sendiri akan menghapus anggapan PLN Batam cuma berperan sebagai trader yang kurang menguntungkan bagi perusahaan listrik yang akan IPO, kata Kurnia Rumdhony, Sabtu (28/12-2013).

    Peningkatan porsi pembangkitan sendiri memang bertujuan mengurangi ketergantungan PLN Batam kepada pihak swasta. Hal ini sekaligus memberikan citra positif bagi PLN Batam yang bakal melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada 2014. n Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

    Tembus Tarif Tanpa Subsidi

    Rata-rata biaya listrik di Batam saat ini Rp 1.176 per kWh, masih di bawah rata-rata tarif nasional. Bahkan tarif pelanggan rumah tangga di Batam lebih murah lagi. Demikian diungkapkan Direktur Operasi PLN Batam M. Tagor Sidjabat di Batam, Sabtu (28/12-2013).

    IstimewaPemandangan salah satu sudut Pulau Batam.

  • Fokus Januari 201431

    NUSANTARA

    Asa dari Siding

    Pusat listrik tenaga surya (PLTS) Siding yang berdiri di atas lahan seluas 1 hektar berada di Desa Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, berbatasan dengan Darah Gumbang, desa tetangga di negeri jiran Malaysia.

    Saat melihat kondisi PLTS yang berada di bawah pengawasan PLN Seluas, Rayon Bengkayang, Area Singkawang, penanggung jawab PLN Seluas Herdi menjelaskan, operator PLTS yang dibangun tahun 2012 itu hanya dua orang tenaga outsourcing.

    Daya PLTS Siding 40 kWp, bisa melayani 100 kepala keluarga (kk) calon pelanggan dengan daya 450 VA. Kami berharap, selain PLTS ini, juga bisa dipersiapkan energi cadangan, ungkap Herdi yang mantan operator PLTMH Merasap Bengkayang.

    Pasalnya, pada musim penghujan intensitas air yang turun dari gunung cukup menjanjikan untuk dibangun PLTMH sebagai pendamping PLTS Siding. Ini mengingat kebutuhan listrik Desa Siding semakin bertambah sesuai jumlah penduduknya yang

    sebanyak 120 kk.Harapan Herdi sejalan dengan

    keinginan warga Desa Siding. Harapan kami, bisa menikmati listrik PLN, ungkap Nimrod, Kepala Desa Siding.

    Maklum, desa tetangga mereka, Darah Gumbang di wilayah Malaysia sudah terang benderang. Harapan masyarakat desa perbatasan ini tantangan bagi insan PLN untuk mewujudkannya. n Humas PLN Kalbar

    Humas PLN Kalbar

    PLTS Siding

  • 32 Fokus Januari 2014

    HORISON

    Keunggulan PLN Lainnya

    Bila menyanyikan lagu tersebut, terasa kebanggaan kita sebagai warga PLN yang bertugas melayani kebutuhan listrik bagi seluruh rakyat Indonesia. Terbersit. bahkan lebih dari itu, membuncah rasa bangga kita sebagai warga PLN. Bagaimana tidak??? PLN telah melayani listrik ke seluruh penjuru tanah air, mulai dari Sabang di ujung barat sampai ke Merauke di ujung timur Indonesia, Kepulauan Tahuna di ujung utara sampai Kepulauan Rote di ujung selatan Indonesia.

    Dan bukan hanya itu, sebagai salah satu BUMN terbesar dengan total aset Rp 540,7 triliun (2012) dan jumlah pegawai 45.000, membuat keberadaan PLN menjadi sangat vital sebagai tumpuan hidup bagi berbagai golongan masyarakat. Bukan sederet keunggulan dari aset yang terlihat (tangible asset) saja yang dimiliki oleh PLN, tetapi PLN juga memiliki keunggulan aset kasat mata (intangible asset) yang membuatnya bisa berhasil mengarungi kerasnya persaingan industri serta mampu beradaptasi dengan naik turunnya siklus kondisi perekonomian.

    Keunggulan kasat mata tersebut terlihat mulai dari proses seleksi penerimaan pegawai PLN. Kita melihat betapa sangat antusiasnya para lulusan perguruan tinggi (fresh

    graduate) untuk bersaing agar dapat diterima sebagai calon pegawai baru. Bukan hanya calon pelamar, tetapi juga orang tua calon pelamar sangat antusias, terlihat dari bagaimana mereka mengantar putra/putri mereka ke tempat ujian sembari berdoa untuk kelulusan mereka.

    Itu merupakan suatu keunggulan serta kebanggaan bagi PLN, di mana lulusan terbaik dari PTN/PTS seluruh penjuru negeri berusaha agar nama mereka dapat tercantum dalam Daftar Pelamar yang Lulus Diterima Sebagai Calon Pegawai PLN. Dari proses seleksi tersebut, terciptalah mata rantai untuk mencetak kader-kader muda berbakat, berdedikasi dan pekerja keras serta loyalitas penuh yang ditempa oleh berbagai penugasan dan penempatan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan pada perusahaan yang kita cintai ini.

    Selain keunggulan intangible asset tersebut, PLN juga memiliki keunggulan yang lain, yaitu Budaya Perusahaan (Corporate Culture), yaitu Saling Percaya, Integritas, Peduli, dan Pembelajar. Budaya perusahaan merupakan konsep ideal perilaku dan pola pikir dalam keseharian di PLN. Sebagai contoh, tercermin dari betapa warga PLN begitu kompak dalam menghadapi krisis energi listrik yang terjadi di Sumatera Utara.

    Kita melihat bahwa tiap warga PLN mulai dari level terendah sampai dengan pucuk pimpinan bahu-membahu melakukan porsi tugasnya untuk menyosialisasikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pemadaman yang terjadi. Kita melihat kekompakan dan kerja sama tim dalam mengatasi krisis energi tersebut.

    PLN juga sedang gencar mengimplementasikan Budaya Perusahaan Pembelajar, dengan meluncurkan PLN Corporate University. Hal ini sungguh luar biasa, karena di samping menjalankan proses bisnis, PLN juga terus menerus melakukan update keilmuan bagi pegawainya secara berkesinambungan. Dengan sederet keunggulan tersebut, baik dari sisi tangible asset maupun intangible asset, kita melihat bahwa peluang PLN untuk menjadi perusahaan kelas dunia terbuka lebar, atau paling tidak, untuk mencapai daftar perusahaan kelas dunia pada Fortune 500 sangat memungkinkan.

    Sungguh, dengan sederet keunggulan tersebut, membuat kita menjadi bangga sebagai warga PLN atau PLNers, bila meminjam istilah anak muda sekarang. Tugas kita sekarang ialah bagaimana agar usaha-usaha yang telah dirintis para senior dapat berjalan secara berkelanjutan, demi PLN yang maju, modern, mandiri, dan berkelas dunia. Pertanyaannya : Apakah kita bisa? Ya, kita bisa! n

    Penulis : Pegawai PLN Wilayah Sumatera Utara serta instruktur tidak tetap

    PLN Udiklat Tuntungan dan PLN Udiklat Padang

    PLN Abdi Masyarakat, bekerja dengan penuh tanggung jawab, menyediakan listrik ke seluruh pelosok tanah air serta layani kebutuhan kota dan pedesaan

    oleh : Poldo Rama Pasaribu

  • Fokus Januari 201433

    S elidik punya selidik, Bhagasasi merupakan nama kuno Bekasi, bagian penting dari kerajaan Tarumanegara dulu. Dengan nama Bhagasasi, Agus berkeyakinan bisa membangkitkan kembali kejayaan Bekasi. Bhagasasi pun akronim dari Berita Hangat dan Gagasan Insan Bekasi. Konsep setiap penerbitannya selalu menampilkan nilai-nilai sejarah masa lalu bangsa Indonesia, selain kegiatan, inovasi, dan informasi Area Bekasi. Bagi kami, Bhagasasi mendorong untuk berimprovisasi dalam bekerja, ujar Agus.

    Pernah dalam satu edisi, redaksi Bhagasasi menulis, kinerja PLN Area Bekasi jeblok dengan tunggakan Rp 40 miliar, padahal pendapatannya Rp 560 miliar per bulan. Angka susut dan gangguan yang cukup tinggi serta komponen kinerja buruk lainnya pun ditampilkan.

    Apa tidak malu dengan kinerja yang masih jelek itu, sebab newsletter ini dibaca pegawai PLN se-Indonesia. Begitu saya sampaikan ke semua pegawai Area Bekasi. Dengan menyorot kinerja buruk sendiri, secara tidak langsung mencambuk teman-teman di Bekasi agar bekerja lebih baik. Kini, tunggakan mulai membaik di kisaran Rp 19 miliar per bulan. Kinerja lainnya juga turut membaik, ucap pria kelahiran Karanganyar, 20 Juni 1970 itu.

    Bagi Agus, hal paling penting adalah meletakkan kembali dasar-dasar kepercayaan yang kuat, bagaimana insan PLN bisa berkontribusi kepada perusahaan. Dalam hal penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL) misalnya, PLN Area Bekasi bisa menyelamatkan 83 juta kWh yang hilang sepanjang 2013.

    Setiap sore, tim P2TL yang didominasi outsourcing menilai dirinya sendiri, sudah sejauh mana pekerjaan yang dilakukan. Sehingga tumbuh perasaan, seberapa besar kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. Bulan Desember saja, kami bisa menyelamatkan 17 juta kWh. Padahal sebelumnya paling tinggi hanya 7 juta kWh, kata suami Rina Wijayanti serta ayah dari Carroline Zahra Lathifa, Hafiz Noval Faturrahman, dan Sissel Wening Ratri Uttari Dewi Saraswati ini.

    Acap melahap buku-buku sejarah, Agus pun amat menyukai tokoh-tokoh pewayangan. Karakter dalam epos Mahabaratha dan Ramayana tak dimungkiri berdampak pada gaya kepemimpinannya. Karakter Bima cocok diterapkan di Bekasi, karena tegas dan bijak. Kisah Bima bertemu Dewa Ruci mempengaruhi kedewasaan saya. Saya sendiri suka tokoh Janoko atau Arjuna, tutur pria yang tak lama lagi dipercaya menjadi Manajer Bidang Distribusi PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu ini. n Peri Irawan / D.K.

    Agus Kuswardoyo

    SOSOK

    tentukanSejarah

    Arah

    bekal

    Bagi Agus Kuswardoyo, Manajer PLN Area Bekasi, sejarah sangat penting. Dari sejarah, dia bisa menggali ilmu pengetahuan. Berkat sejarah, kecintaan terhadap seni menghiasi kepemimpinannya. Tengok saja, dalam kompetisi newsletter operational performance improvement (OPI), PLN Area Bekasi meraih juara pertama dengan Bhagasasi-nya.

    Dok. Pribadi

  • 34 Fokus Januari 2014

    Tenaga

    KianBerdaya

    Alih Daya

    Setelah lama berunjuk rasa dengan pelbagai cara, ini bisa jadi kabar gembira

    yang ditunggu-tunggu tenaga alih daya (outsourcing) di lingkungan PLN. Pada

    pertengahan tahun 2013, Direksi PLN mengeluarkan kebijakan baru terkait

    tenaga alih daya di PLN.

    LABORA

    Melalui Surat Keputusan Nomor 500.K/DIR/2013 tentang penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain di lingkungan PLN, Direktur Utama PLN Nur Pamudji menegaskan agar penggunaan tenaga alih daya dilakukan secara tertib dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Keputusan ini ditujukan sebagai pedoman untuk mendapatkan perusahaan lain yang

    berkualitas dan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai service level agreement

    (SLA) dan performance guarantee agreement (PGA) serta menjamin tingkat kesejahteraan pegawainya. Kebijakan ini bukan merupakan kebijakan untuk

    pengisian formasi tenaga kerja di PLN, tulis Nur dalam surat keputusan tersebut.

    Kepala Divisi Pengembangan Organisasi PLN Sriyono D. Siswoyo mengatakan, pada SK nomor 500 itu, manajemen PLN dengan jelas menyatakan tenaga alih daya harus mengikuti perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) pada perusahaan atau vendor. Artinya, tenaga alih daya harus menjadi pegawai tetap di perusahaan atau vendor tersebut.

    Agar bisa menjadi pegawai tetap di perusahaan atau vendor, maka kontrak kerja antara perusahaan atau vendor dengan PLN harus lima tahun dan bisa diperpanjang jika kinerja atau vendor itu berkinerja baik. Ini terobosan baru yang dilakukan manajemen PLN terhadap tenaga alih daya, ujar Sriyono kepada FOKUS, Senin (13/1).

    Terkait banyaknya tenaga alih daya yang berdemo dan menuntut diangkat menjadi pegawai, atau menuntut diberi penghasilan yang wajar, kata Sriyono, pihaknya telah memperoleh banyak masukan. Sebenarnya yang menjadi tuntutan tenaga alih daya pada prinsipnya hanya dua hal, yakni penghasilan yang wajar dan keberlanjutan kerja.

    Dua hal tersebut, pada SK nomor 500 sudah diakomodasikan. Dalam kepdir itu, uang penghasilan tenaga alih daya di vendor yang bekerja sama dengan Sriyono D. Siswoyo

    Janar / Humas PLN Pusat

  • Fokus Januari 201435

    PLN minimun sebesar 110% dari UMK, ditambah tunjangan masa kerja jika tenaga alih daya itu mempunyai pengalaman kerja. Di samping itu, hak-hak normatif tenaga alih daya seperti Jamsostek atau jaminan kesehatan harus dipenuhi vendor yang kemudian ditanggung PLN. Begitupun dengan keberlanjutan kerja, setiap vendor harus melakukan PKWTT dengan tenaga alih dayanya, sehingga mereka merasa yakin bahwa keberlanjutan bekerjanya akan terjamin, tuturnya.

    grup PLN juga. Begitu juga bila sudah menjadi tenaga alih daya pada vendor lainnya. Jika vendor-nya berkinerja baik dan terus diperpanjang kontraknya oleh PLN, maka para pekerja di vendor itu jangan khawatir. Pekerja vendor itu pun otomatis menjadi pegawai tetap vendor tersebut, tukasnya.

    Dalam hal bentuk kontrak penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, kepdir tersebut mengatur harus dilakukan dalam bentuk kontrak

    Perusahaan Penyedia Listrik Nasional). Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Permenakertrans nomor 19 tahun 2012.

    Di lain pihak, Direktur (SDM dan Umum) Eddy D. Erningpraja memberikan arahan terkait kebijakan alih daya di PLN. Salah satunya, kebijakan penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain atau vendor di PLN harus memperhitungkan tingkat produktivitas pegawai PLN

    Untuk mengimplementasikan kepdir tersebut, PLN telah menugaskan anak perusahaan dan cucu perusahaan untuk menjadi price leader dan quality center terkait pekerjaan alih daya. Salah satunya, anak perusahaan PLN, Haleyora Power yang telah mengakuisisi PT MIU untuk menjadi cucu PLN dan berubah menjadi Haleyora Powerindo. Tenaga kerja yang direkrut Haleyora Powerindo, jika memenuhi kriteria tertentu, akan menjadi PKWTT di perusahan tersebut.

    Dengan bekerja di Haleyora Powerindo, secara otomatis bekerja di grupnya PLN. Para tenaga alih daya tidak perlu lagi menuntut untuk menjadi pegawai PLN, toh sudah bekerja pada

    pemborongan pekerjaan. Syaratnya, dilakukan dengan perjanjian pemborongan pekerjaan secara tertulis dari PLN kepada perusahaan lain, pekerjaan yang dialihkan merupakan kegiatan penunjang di PLN, objek utamanya adalah pekerjaan, harus mempunyai SLA dan/atau PGA, serta dalam pelaksanaannya membutuhkan adanya pekerja, peralatan, bahan/material, dan manajemen/pengawasan.

    Jenis-jenis kegiatan penunjang yang dapat diserahkan kepada perusahaan lain penerima pemborongan tersebut mengacu kepada alur kegiatan proses pelaksanaan pekerjaan yang diterbitkan oleh APPELIN (Asosiasi

    berdasarkan best practice productivity ratio pada perusahaan benchmarking sejenis di dunia (MWH/peg, MVA/peg, kms SUTT/peg, dan lainnya).

    Jika tingkat productivity ratio tersebut masih rendah, maka manajemen PLN di unit-unit harus segera melakukan program optimalisasi pegawai PLN yang ada. Jika terpaksa harus melakukan kebijakan penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain atau vendor, maka manajemen harus bisa mengatur sedemikian rupa sehingga pegawai PLN dan pekerja perusahaan vendor tidak mengerjakan satu jenis pekerjaan yang sama pada satu lokasi atau tempat yang sama. n Peri Irawan / D.K.

  • 36 Fokus Januari 2014

    AMS SangPengelola Suratoleh : Rasid Basuki, Teguh Subiyantoro, Bayu Mahendra

    (PLN Distribusi Jawa Timur)

    Juara 1 Inovasi Bidang Non Technical Supporting Aplikasi

    Wilayah kerja PLN Distribusi Jawa Timur meliputi seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur

    yang dibagi menjadi 16 Area (113 rayon) dan 1 Area Pengatur Distribusi. Dengan wilayah kerja

    yang luas, maka pengelolaan administrasi kesekretariatan yang masih mengandalkan

    proses manual mengakibatkan lamanya proses pendistribusian dan pengarsipan

    surat. Di samping itu, arsip surat akan tersebar, sehingga sulit untuk menelusuri

    atau memantau arsip surat menyurat. Selain waktu, terdapat kendala biaya penggandaan

    dokumen dan jasa pengirimannya yang cukup tinggi.

    Kondisi ini membuat tim memutuskan untuk membuat aplikasi yang mampu mempermudah dan mempercepat pengelolaan administrasi surat-menyurat, mulai penerimaan, pendistribusian, penelusuran, tindak lanjut disposisi surat eksternal maupun internal dan pemantauan arsip, pelaporan, serta fasilitas untuk keperluan manajerial terhadap surat menyurat dengan metode sentralisasi arsip. Maka, lahirlah Aplikasi Manajemen Surat (AMS).

    Manfaat aplikasi ini mempermudah dan mempercepat pendistribusian, penelusuran dan pemantauan arsip surat, mereduksi biaya penggandaan dokumen kedinasan dan lampirannya beserta jasa pengirimannya, juga sentralisasi arsip di lingkungan PLN Distribusi Jawa Timur dan mendukung program 5S, GCG, dan HTS.

    AMS pertama kali dikembangkan di lingkungan Kantor Distribusi dalam bentuk aplikasi desktop pada awal Maret 2011, serta hanya beroperasi di lingkungan Kantor Distribusi dengan user para sekretaris dan sekretariat saja. Mulai pertengahan tahun 2011 dikembangkan AMS versi web, dan pada tahun 2012 diimplementasikan di lingkungan Kantor Distribusi dan Area Metropolis.

    Namun saat itu masih ada kendala, seperti user terbatas para sekretaris dan sekretariat, searching database berat, harus di-install di masing-masing client, dan pencarian arsip surat softcopy masih bergantung sekretaris dan sekretariat. Seiring waktu dan pengembangan, pada tahun 2013 AMS menjadi aplikasi berbasis web, sehingga bisa menanggulangi masalah-masalah tersebut dan bisa diakses di mana-mana oleh semua pegawai serta bisa dilakukan pendeteksian waktu penyelesaian terhadap suatu surat. Namun AMS tetap didesain untuk proses pendistribusian

    INOVASI

  • Fokus Januari 201437

    softcopy surat, pengelolaan, dan pemantauan arsip surat menyurat berupa surat NON RAHASIA, produk hukum, surat bentuk khusus maupun nota dinas.

    Surat-surat dalam AMSSurat-surat yang masuk dalam

    ruang lingkup AMS adalah surat-surat yang dikirimkan pihak eksternal kepada PLN Disjatim yang ditujukan ke Kantor Distribusi, masing-masing Area, atau masingmasing Rayon. Dalam hal ini, pengirim surat bisa dari instansi PLN lain di luar PLN Disjatim (PLN Pusat, PLN Udiklat, PLN P3B, dan lain lain) atau dari pihak ketiga (vendor, instansi lain, perorangan). Kemudian surat-surat yang ditujukan di lingkungan PLN Disjatim sendiri (KDIS ke Area, Area ke Area, Area ke KDIS, Area ke Rayon, Rayon ke Rayon, Rayon ke Area) atau ditujukan ke pihak eksternal PLN Disjatim.

    Dalam tahap penciptaan atau pembuatan, surat keluar akan dituangkan ke dalam Form Surat Model 1001 s/d 1006 yang pembuatnya boleh siapa saja. Hal tersebut berlaku baik yang akan dikirim di lingkungan PLN Disjatim maupun di luar PLN Disjatim. Perbedaannya pada proses pengiriman. Jika di lingkungan PLN Disjatim harus dikirim melalui AMS,