flatus

2
 Flatus Volume dan frekuensi flatus sangat berfariasi. Orang dewasa sehat flatus sekitar 20 kali sehari dan mengeluarkan sekitar 1500 mL. flatus berasal dari dua sumber yaitu menelan udara (terutama nitrogen) dan fermentasi karbohidrat yang tidak tercerna oleh bakteri (menghasilkan H2, CO2, dan metana). Sejumlah karbohidrat tidak sepenuhnya diabsorbsi di usus halus dan terbawa hingga ke kolon. Hal ini menimbulkan adanya laktosa (produk sehari-hari), fruktosa (buah, sirup jagung, dan beberapa pemanis), sorbitol (pemanis), dan alpha galactosyl oligosaccharides raffinose, stachyose, dan verbacose (kacang- kacangan, sayur, pasta, dan biji-bijian). Produksi gas yang tidak normal dapat disebabkan oleh peningkatan pemakanan karbohidrat atau kelainan absorbsi. Bau busuk dapat disebabkan oleh bawang putih, bawang bombay, terong, jamur, tmbuhan dan bumbu bumbu tertentu. Membedakan antara flatus yang normal dan tidak sangat sulit. Pasien dengan riwayat flatus tanpa disertai gejala lain atau tanda dari kelainan absorbsi dapat diberikan terapi konservatif. Mengunyah permen karet dan karbonat harus dihindari untuk mengurangi udara yang tertelan. Intoleransi laktosa dapat di uji dengan 2 minggu diet bebas laktosa atau dengan t es hidrogen pada napas. Makanan  makanan lain yang menghasilkan gas harus diperhatikan dan diberikan dengan metode eliminasi. Makanan ini termasuk kacang kacangan (buncis, kacang polong, kedelai), sayur (kol, kembang kol, brokoli), daun bawang, bawang merah, bir, dan kopi. Fruktosa terdapat banyak dalam buah dan sirup  jagungpada permen, juas buah, dan soda. Untu k pasien dengan keluhan yang berlanju t, gula kompleks dan serat dapt dihilangkan, tetapi diet ketat kebanyakan tidak dapat diterima oleh pasien. Dari tepung  tepungan, hanya tepung beras yang bebas gas. CMDT 2012

Upload: muhamad-arif-tri-hapsoro

Post on 18-Jul-2015

66 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Flatus Volume dan frekuensi flatus sangat berfariasi. Orang dewasa sehat flatus sekitar 20 kali sehari dan mengeluarkan sekitar 1500 mL. flatus berasal dari dua sumber yaitu menelan udara (terutama nitrogen) dan fermentasi karbohidrat yang tidak tercerna oleh bakteri (menghasilkan H2, CO2, dan metana). Sejumlah karbohidrat tidak sepenuhnya diabsorbsi di usus halus dan terbawa hingga ke kolon. Hal ini menimbulkan adanya laktosa (produk sehari-hari), fruktosa (buah, sirup jagung, dan beberapa pemanis), sorbitol (pemanis), dan alpha galactosyl oligosaccharides raffinose, stachyose, dan verbacose (kacangkacangan, sayur, pasta, dan biji-bijian). Produksi gas yang tidak normal dapat disebabkan oleh peningkatan pemakanan karbohidrat atau kelainan absorbsi. Bau busuk dapat disebabkan oleh bawang putih, bawang bombay, terong, jamur, tmbuhan dan bumbu bumbu tertentu. Membedakan antara flatus yang normal dan tidak sangat sulit. Pasien dengan riwayat flatus tanpa disertai gejala lain atau tanda dari kelainan absorbsi dapat diberikan terapi konservatif. Mengunyah permen karet dan karbonat harus dihindari untuk mengurangi udara yang tertelan. Intoleransi laktosa dapat di uji dengan 2 minggu diet bebas laktosa atau dengan tes hidrogen pada napas. Makanan makanan lain yang menghasilkan gas harus diperhatikan dan diberikan dengan metode eliminasi. Makanan ini termasuk kacang kacangan (buncis, kacang polong, kedelai), sayur (kol, kembang kol, brokoli), daun bawang, bawang merah, bir, dan kopi. Fruktosa terdapat banyak dalam buah dan sirup jagungpada permen, juas buah, dan soda. Untuk pasien dengan keluhan yang berlanjut, gula kompleks dan serat dapt dihilangkan, tetapi diet ketat kebanyakan tidak dapat diterima oleh pasien. Dari tepung tepungan, hanya tepung beras yang bebas gas.

CMDT 2012