flame hardening rev

15
Flame hardening Ario Seno 214311005 Geosha Anggria 214311006

Upload: fahmi-budiman

Post on 31-Jan-2016

193 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

For Mechanical Engineering

TRANSCRIPT

Flame hardening

Ario Seno 214311005Geosha Anggria 214311006

Apa itu flame hardening?Apa itu flame hardening?Flame hardening atau pengerasan dengan

nyala api terbuka adalah pengerasan yang dilakukan dengan memanaskan benda kerja pada nyala api. Nyala api tersebut dapat menggunakan Elpiji + Udara (Low Flmae Hardening) atau Elpiji + O2(High Flame Hardening). Permukaan benda kerja dipanaskan hingga suhu diatas suhu kritis atas, dengancara menjalankan api dan segera diquenching dengan semprotan air. Cara ini sangat efektif untuk baja dengan kandungan karbon cukup tinggi (lebih dari 0,4 % C). Sebelum diperkeras sebaiknya komponen dinormalising, sehingga didapat kulit dengan struktur martensit (sedalam 4 mm) dan inti ferrite-pearlite yang ulet.

Bahan Yang DigunakanBahan Yang DigunakanYang digunakan dalam flame hardening ialah

baja yang dapat dikeraskan yang paling sedikit mengandung 0,35 % zat arang, baik bukan paduan ataupun paduan rendah (Cr, Mn, V, Mo, Ni, Si) serta besi tuang perlitis dengan zat arang yang sebagian terikat secara kimia. Permukaan yang akan dikeraskan akan dipanaskan dengan cepat dengan sebuah pembakar atau pembakar gas sampai suhu pengerasan, sehingga akibat kelembaman penghantaran panas, hanya lapisan atas saja yang terkena. Langsung setelah ini dilakukan pengejutan dengan semprotan air yang mengikuti pembakar sebelum panas meresap kedalam lapisan yang terletak lebih dalam lagi.

Ukuran Temperatur dan Ukuran Temperatur dan PanasPanasDalam hal ini tempering juga

diperlukan, dapat dengan nyala api ataupun dalam dapur tempering. Untuk mengetahui berapa temperaturnya, biasanya disesuaikan dengan table warna yang dikeluarkan oleh pabrik baja sebagai manual book.Warna-warna tabel tersebut berkisar antara lain :a. 200 - 300°C untuk warna temper.b. 600 - 1300°C untuk warna pijar atau pengerasan

Ukuran Temperatur dan Ukuran Temperatur dan PanasPanas

(W Kenyon, 1984 dan PT. Dirgamenara (W Kenyon, 1984 dan PT. Dirgamenara Nusadwipa )Nusadwipa )

Temperatur suatu komponen atau spesimen yang dipanaskan harus diukur, penting kita ketahui apakah suatu ukuran kira-kira atau pasti yang dibutuhkan dan apakah temperatur yang terhitung tinggi atau rendahnya yang harus diukur. Satu metode diantara beberapa metode pengukuran temperatur yang lebih umum dipergunakan di pabrik dan pengelasan adalah metode perubahan warna logam (kira-kira). Metode ini mendasarkan pada fenomena baja apabila dipanaskan akan mengalami perubahan warna yang nyata karena temperaturnya berubah dan ini memungkinkan ditentukannya suatu temperatur yang mendekati

Ukuran Temperatur dan Ukuran Temperatur dan PanasPanas

Prinsip Flame HardeningPrinsip Flame Hardening

Semakin lama flame bekerja maka tebal pengerasan akan semakin besar. Lamanya flame bekerja dapat diatur menurut kebutuhan melalui kecepatan laju atau jangka waktu diantara pemanasan dan pendinginan. Tingkat kekerasan yang dihasilkan akan meningkat dengan bertambahnya kadar C dalam baja dan kecepatan pendinginan media quench.

(Gruber dan Schonmetz, 1977)

MetodeMetode Flame Hardening Flame Hardening Metode yang umum dilaksanakan pada flame hardening adalah:1). Pengerasan stasioner : baik nyala maupun benda yang akan dikeraskan keduanya berada dalam keadaan diam, pengerasan bersifat setempat.2). Pengerasan progresif : Nyala bergerak menuju ke benda yang diam; metode ini berguna untuk mengeraskan bagian yang luas, contohnya gigi dari roda gigi yang besar.3). Pengerasan spinning : Nyala tetap diam sedangkan benda berotasi Metode ini digunakan untuk pengerasan bagian melingkar.4). Pengerasan progresif-spinning : Nyala bergerak pada benda yang berputar. Metode ini digunakan untuk mengeraskan permukaan benda melingkar, contohnya rolling.Proses ini menghasilkan permukaan yang keras dengan inti yang ulet. Benda-benda yang lapisannya besar dapat dikeraskan tanpa memanaskan seluruh benda, tebal lapisan yang dipanaskan dikendalikan dengan baik.

KeuntunganKeuntunganPeralatan pengerasan dibawa kebenda

kerja. Hal ini menguntungkan terutama untuk benda kerja dalam jumlah besar (pengangkutan) ; tanur besar dan mahal.

Pengikutsertaan kedalam jalur produksi. Waktu pengerasan singkat Kedalaman pengerasan yang besar (mudah diatur)

Kisutannya sedikitPemakaian bahan bakar sedikit

kekurangankekuranganTidak cocok untuk benda kerja

ukuran kecil (bahaya pengerasan serta menyeluruh).

Benda kerja harus bebas tegangan sebelum pengerasan dengan pembakar.

Untuk mendapatkan sifat mekanik yang baik, diperlukan dua kali perlakuan panas.

Cara pengerjaan Flame Cara pengerjaan Flame HardeningHardeningManual Otomatis

APLIKASINYAAPLIKASINYA

Bushing

pullepulleyy

Roda Roda gigigigi

sprocksprocketet

Proses Flame Hardening Metoda Proses Flame Hardening Metoda StasionerStasioner

Proses Flame Hardening metode Proses Flame Hardening metode spinningspinning

1) Flame hardening adalah proses pemanasan permukaan yang menggunakan nyala api oxyacetylene untuk pemanasan permukaan logam

2) Dasar penyalaan nyala api sama dengan pengerasan induksi yaitu pemanasan yang cepat disusul dengan pencelupan permukaan tebal lapisan yang mengeras tergantung pada kemampuan pengerasan bahan

3) Laju panas yang semakin tinggi akan menghasilkan pengerasan yang dangkal begitu juga sebaliknya.

KesimpulanKesimpulan