fisiologi kulit
DESCRIPTION
Bahan kuliah fisiologi kulitTRANSCRIPT
FISIOLOGI KULITFISIOLOGI KULITOLEH : RATNA P, M.BIOMEDOLEH : RATNA P, M.BIOMED
FUNGSI KULIT• Secara umum memberikan
perlindungan secara mekanik melawan bahaya lingkungan eksternal tubuh.
Fungsi kulit:– Menutupi permukaan tubuh – Proteksi terhadap luka dan infeksi
bakteri– Pengaturan temperatur tubuh– Peka terhadap rangsang (raba, tekan,
getaran, suhu, sakit)– Ekskresi dari kel. keringat– Absorpsi radiasi sinar UV u/ sintesis
vit. D3
HUBUNGAN TIMBAL BALIK KULIT TERHADAP
BERBAGAI SISTEM TUBUH
TULANG• TULANG : sebagai penyangga
struktur.• KULIT: Sintesis vitamin D3, yang
penting guna absorbsi kalsium dan fosfat (pertumbuhan dan pemeliharaan tulang)
OTOT• KONTRAKSI OTOT RANGKA: menarik
kulit wajah, menghasilkan ekspresi yang penting dalam komunikasi
• KULIT: sistesis vit D3, yang penting guna absorbsi kalsium dan fosfat (ion kalsium penting dalam kontraksi otot rangka )
SARAFSARAF: • mengontrol TD dan aktifitas kelenjar
keringat untuk termoregulasi• Merangsang kontraksi otot arektor pili
untuk mengangkat rambut.KULIT: Reseptor pada dermis yang
memberikan sensasi raba, tekan, getaran, suhu, nyeri
Raba - Tekan
Nyeri dan Gatal
Pengaturan penghantaran panas ke kulit oleh sistem
persarafan simpatis
• Diatur melalui tingkatan vasokonstriksi arteriol dan arteriovenus anastomose yang mensuplai darah ke vena kulit.
• Vasokonstriksi ini diatur oleh persarafan simpatis yang berespon terhadap perubahan suhu inti dan lingkungan
• Dan hal ini dibawah pengaruh pengaturan oleh hipotalamus.
Mekanisme kehilangan panas tubuh melalui konveksi,
konduksi, evaporasi, & radiasi.
Pengaruh suhu lingkungan
• Reseptor-reseptor perifer dan inti tubuh– perubahan sensasi
• Pusat termoregulasi Hipotalamus– integrasi & inisiasi:
• Termogenesis : Menggigil & tanpa-menggigil, vasokonstriksi
Termoregulasi: Keseimbangan Homeostatik
Temperatur Tubuh
Termoregulasi: pencegahan kelebihan panas/
overheating• Berkeringat: evaporasi melalui kulit –
pendingin• Vasodilatasi pembuluh darah di kulit
akan mentransport panas dari inti tubuh
• Kebiasaaan: aktivitas, paparan terhadap panas
Pengaruh persarafan simpatis dalam
berkeringat
ENDOKRIN Hormon seks merangsang aktifitas
kelenjar sebasea Seks hormon mempengaruhi
pertumbuhan, distribusi lemak subkutan dan aktivitas kelenjar keringat
Hormon adrenal memepengaruhi aliran darah kulit dan membantu mobilisasi lemak dari kenj adiposa.
KULIT: sistesis vit D3, prekursor kalsitriol
KARDIOVASKULER• Menyediakan persediaan oksigen dan nutrisi,
membawa hormon serta sel-sel sistem imun• Membawa keluar CO2, produk sampah
metabolik dan toksin yang berbahaya bagi tubuh.
• Menyediakan panas guna mempertahanakan suhu kulit yang normal.
KULIT: perangsangan sel mast menghasilkan perubahan lokal pada aliran darah dan permiabilitas kapiler
LIMFATIK • Membantu dalam pertahanan kulit
dengan menyediakan makrofag dan mobilisasi limfosit
KULIT:• Menyediakan barier fisik yg mencegah
masuknya patogen• Sel langerhans dan makrofagm
melawan infeksi• Sel mast merangsang inflamasi dan
menginisiasi respon imun
RESPIRASI• Menyediakan oksigen dan
membuang CO2 KULIT: • Rambut-rambut sebagai penjaga
zat asing masuk ke kavum nasal
PENCERNAAN• Menyediakan nutrisi bagi seluruh
sel-sel dan penyimpanan lemak oleh sel-sel adiposa
• KULIT: sistesis Vit D3 yang diperlukan untuk absorbsi kalsium dan fosfor
FUNGSI VIT D3 dalam mempertahankan kadar
Ca
PERKEMIHAN• Membuang produk sisa/ sampah
metabolik• Mempertahankan pH normal dan
komposisi ion dalam cairan tubuh• KULIT: • Membantu ekskresi air dan zat terlarut• Keratin epidermis membatasi hilangnya
cairan melalui kulit
REPRODUKSI• Hormon seks mempengaruhi distribusi
rambut, distribusi jaringan adiposa pada lapisan subkutan, pertumbuhan kelenjar mamme
KULIT:• Menutupi genitalia eksterna• Menyediakan sensasi yang merangsang
seksual• Sekresi kelenjar mamme menyediakan
nutrisi bagi bayi baru lahir
DAFTAR PUSTAKA• Silverthorn. Human Physiologi. Edisi
3; 2004. p• Martini. Fundamentals of Anatomy &
Physiology. Edisi 7; 2006. p 153-175• Guyton & Hall. Textbook of medical
Physiology. Edisi 11; 2006. p