fisiologi dan mekanisme persalinan normal

6
PENDAHULUAN Persalinan adalah proses fisiologis dimana uterus mengeluarkan atau berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau lebih dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan. Persalinan normal adalah proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm atau usia kehamilan 37-42 minggu), dengan janin letak memanjang presentasi belakang kepala yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu maksimal 18 jam untuk primigravida tanpa tindakan, dan 7-8 jam untuk multigravida tanpa tindakan serta tanpa komplikasi. Kala I yaitu dimulai dengan waktu serviks membuka karena his, kontraksi uterus teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran lendir darah dan berakhir setelah pembukaan serviks lengkap yaitu bibir portio tidak dapat diraba. Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada akhir kala I. Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu, fase laten berlansung selama 8 jam dan fase aktif selama 6 jam. Peristiwa yang penting dalam kala ini adalah keluar lendir darah (bloody show) dengan lepasnya mucous plug, terbukanya vaskular pembuluh darah serviks dan pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus. Kala II berlangsung selama 2 jam, dimulai dengan pembukaan serviks lengkap (10 cm) dan berakhir saat bayi telah lahir

Upload: muhammad-arif

Post on 16-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

DOC ARIF

TRANSCRIPT

PENDAHULUANPersalinan adalah proses fisiologis dimana uterus mengeluarkan atau berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau lebih dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan.Persalinan normal adalah proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm atau usia kehamilan 37-42 minggu), dengan janin letak memanjang presentasi belakang kepala yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu maksimal 18 jam untuk primigravida tanpa tindakan, dan 7-8 jam untuk multigravida tanpa tindakan serta tanpa komplikasi. Kala I yaitu dimulai dengan waktu serviks membuka karena his, kontraksi uterus teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran lendir darah dan berakhir setelah pembukaan serviks lengkap yaitu bibir portio tidak dapat diraba. Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada akhir kala I. Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu, fase laten berlansung selama 8 jam dan fase aktif selama 6 jam. Peristiwa yang penting dalam kala ini adalah keluar lendir darah (bloody show) dengan lepasnya mucous plug, terbukanya vaskular pembuluh darah serviks dan pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus. Kala II berlangsung selama 2 jam, dimulai dengan pembukaan serviks lengkap (10 cm) dan berakhir saat bayi telah lahir lengkap. Kala III dimulai pada saat bayi lahir dengan lengkap dan berakhir dengan lahirnya plasenta. Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi pusat, plasenta lepas 5-15 menit setelah bayi lahir. Kala IV dimulai dengan observasi selama 2 jam post partum. Persalinan abnormal adalah persalinan pervaginaam dengan bantuan alat-alat maupun melalui dinding perut dengan operasi caesaria.

Persalinan lama disebut juga sebagai distosia atau didefinisikan sebagai persalinan abnormal/sulit. Partus lama (partus tak maju) yaitu persalinan yang ditandai tidak adanya pembukaan serviks dalam 2 jam dan tidak adanya penurunan janin dalam 1 jam. Partus lama (partus tak maju) berarti meskipun kontraksi uterus kuat, janin tidak dapat turun karena faktor mekanis.Kemacetan persalinan biasanya terjadi pada pintu atas panggul, tetapi dapat juga terjadi pada rongga panggul atau pintu bawah panggul. Biasanya tidak ada pembukaan serviks, turunnya kepala dan putar paksi sebelum 2 jam terakhir.

Disebabkan oleh 3 golongan berikut ini

a. Kelainan Tenaga

His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan kerintangan pada jala lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan tidak dapat diatasi sehingga persalinan mengalami hambatan atau kemacetan.

b. Kelainan Janin

Persalinan dapat mengalami kemacetan atau gangguan akibat kelainan letak atau akibat bentuk janin

c. Kelainan Jalan Lahir

Kelainan dalam ukuran atau bentuk jalan lahir bisa menghalangi kemajuan persalinan atau menyebabkan kemaccetan.

BAB II

PARTUS LAMA

Definisi

Partus lama, yang disebut juga dengan istilah distosia secara umum dimaksudkan persalinan yang abnormal atau sulit. Sementara itu, WHO secara lebih spesifik mendefinisikan partus lama (prolonged labor/partus lama) sebagai proses persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam. Hal tersebut didukung juga oleh pernyataan Manuaba mendefinisikan partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam, artinya persalinan harus dapat diselesaikan dalam waktu 24 jam. Waktu pemanjangan proses persalinan yang dimaksud adalah penambahan waktu antara kala I dan kala II persalinan. INSIDENSI

Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit Park Land, Amerika Serikat, pada tahun 2007, didapatkan bahwa hanya sekitar 50 persen ibu dengan janin presentasi kepala yang mengalami partus spontan fisiologi. Lima puluh persen lainnya, perlu mendapatkan intervensi untuk pelahiran.Baik intervensi medismaupun intervensi bedah.Tingginya tingkat partus abnormal ini juga menunjukkan tingginya tingkat partus lama.Partus lama yang kadang juga disebut distosia, di Amerika Serikat distosia merupakan indikasi dilakukannya Sectio caesarea emergensi pada 68% pasien yang menjalani operasi seksio sesar primer.Fakor-faktor yang mempengaruhi

Faktor-faktor yang mempengaruhi durasi dari kala I adalah anastesis regional atau sedasi berlebihan, keadaan serviks yang buruk (tebal, tidak membuka, tidak mengalami pendataran), dan persalinan palsu. Daftar PustakaAdlun. Feryanto Ahmad . Salemba medika : Asuhan Kebidanan Patologis ; 2011.