fisika dasar bab 1 sip

9
PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB I ALAT UKUR DASAR LISTRIK 1.1. Tujuan Praktikum Adapun tujuan praktikum ini adalah mengetahui fungsi dan pemakaian alat ukur dasar listrik. 1.2. Dasar Teori 1.Hukum Ohm Hukum Ohm merupakan hukum dasar dalam rangkaian elektronik. Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan listrik dalam rangkaian. Besarnya tegangan listrik dalam sebuah rangkaian sebanding dengan kuat arus listrik. Pernyataan ini di kenal sebagai hukum Ohm. Hal ini menyatakan bahwa tegangan listrik dalam rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian bertambah. Hubungan tersebut dapat di tuliskan dalam persamaan matematika. V= I R §…………………(Persamaan 1.1.) Dengan: V = Tegangan listrik (V) I = Kuat Arus listrik (A) R = Hambatan Penghantar (Ω) Rahmanudin H1C112226

Upload: rahmandn

Post on 02-Oct-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Fisika Dasar

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB IALAT UKUR DASAR LISTRIK

1.1. Tujuan PraktikumAdapun tujuan praktikum ini adalah mengetahui fungsi dan pemakaian alat ukur dasar listrik.

1.2. Dasar Teori

1. Hukum OhmHukum Ohm merupakan hukum dasar dalam rangkaian elektronik. Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan listrik dalam rangkaian.

Besarnya tegangan listrik dalam sebuah rangkaian sebanding dengan kuat arus listrik. Pernyataan ini di kenal sebagai hukum Ohm. Hal ini menyatakan bahwa tegangan listrik dalam rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian bertambah. Hubungan tersebut dapat di tuliskan dalam persamaan matematika.

Dengan:V = Tegangan listrik (V)

I= Kuat Arus listrik (A)

R= Hambatan Penghantar ()

Sumber: http//maribelajarfisika.blogspot.com

Gambar 1.1.

Grafik V terhadap I

2. Arus Listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik (I) yang mengalir melalui penghantar didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik (Q) yang mengalir setiap satu satuan waktu (t). Secara matematis dapat ditulis seperti berikut: SHAPE \* MERGEFORMAT

..(Persamaan 1.2.)

Dengan:

I=Kuat arus listrik (A)Q=Muatan listrik (C)

t=Selang waktu (s)

Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (A) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.

Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.Arus searah (DC) adalah arus yang mengalir dalam arah yang tetap (konstan). Dimana masing-masing terminal selalu tetap polaritasnya. Misalkan sebagai kutub (+) selalu menghasilkan polaritas positif begitu pula sebaliknya. Beberapa contoh sumber arus searah (DC) adalah battery, accu dan dynamo.Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan polaritas yang selalu berubah-ubah. Dimana masing - masing terminalnya polaritas yang selalu bergantian. Contoh Alternator (AC generator) dan PLN.3. Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohmatau dilambangkan dengan simbol (Omega).

Resistor memiliki banyak sekali kegunaan yaitu:

a. Sebagai penghambat arus listrik

b. Sebagai pembagi tegangan

c. Sebagai pengaman arus berlebih

d. Sebagai pembagi arus, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya, resistor hanya ada dua macam, yakni resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor).Tabel 1.1.

Jenis - Jenis Resistor

Resistor Tetap (Fixed Resistor)Resistor Tidak Tetap (variable resistor)

Resistor Kawat

Resistor Batang Karbon

Resistor Keramik atau Porselin

Resistor Film Karbon

Resistor Film MetalPotensiometer

Potensiometer Geser

Trimpot

NTC dan PTC

LDR

Sumber: http//maribelajarfisika.blogspot.com

Sumber: http//maribelajarfisika.blogspot.comGambar 1.2.

Resistor Film Metal

Sumber: http//maribelajarfisika.blogspot.comGambar 1.3.

Potensiometer Geser

Harga resistor dapat dibaca langsung dari gelang - gelang berwarna (empat buah gelang) biasanya disebut kode warna. Sistem ini merupakan kode warna paling sering digunakan yang terdiri dari 4 pita warna yang mengelilingin badan resistor. Dua pita yang terdapat pada bagian depan merupakan informasi dua digit harga resistansi, sedangkan pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang di dalam resistor terdapat pita kelima yang berfungsi untuk menunjukan koefisien suhu, tetapi ini juga tergantung dari sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.Tabel 1.2.

Kode Warna Resistor

KODE WARNAPITA KE-1PITA KE-2PITA KE-3PITA KE-4

HITAM0010o-

COKLAT11101-

MERAH22102-

ORANGE33103-

KUNING44104-

HIJAU55105-

BIRU66106-

UNGU77107-

ABU-ABU88108-

PUTIH99109-

EMAS--10-15%

PERAK--10-210%

TAK BEWARNA---20%

Sumber: http//maribelajarfisika.blogspot.com

4. Alat Ukur Listrik

Alat ukur listrik merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besaran - besaran listrik seperti hambatan listrik (R), kuat arus listrik (I), beda potensial listrik (V), daya listrik (P) dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital.a. Amperemeter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Jika kita akan mengukur arus yang melewati penghantar dengan menggunakan Amperemeter maka harus kita pasang seri dengan cara memotong penghantar agar arus mengalir melewati amperemeter.b. Voltmeter

Voltmeter adalah alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anoda sedangkan yang di tengah sebagai katoda. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).c. Ohm-meter

Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.d. Multimeter

Multimeter adalah suatu alat untuk mngukur listrik tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper). Ada dua kategori multimeter : multimeter digital atau DMM (digital multi-meter) untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya, dan multimeter analog. Masing - masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun DC.

Sumber: http//maribelajarfisika.blogspot.comGambar 1.4.

Multimeter

Hal - hal yang perlu diperhatikan saat kita menggunakan Multimeter adalah:

1) Memperhatikan posisi jarum penunjuk2) Menentukan letak saklar 3) Menghubungkan colokan terminal positif dan negatif4) Membaca skala5. Kapasitor

Kapasitor atau kondensator adalah alat (komponen) yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik yang besar untuk sementara waktu. Sebuah kapasitor terdiri atas keeping - keping logam yang disekat satu sama lain dengan isolator. Isolator penyekat disebut zat dielektrik.1.3. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:1. Multimeter

2. Hambatan geser

3. Resistor

4. Kapasitor V= I R

I = Q / t

RahmanudinH1C112226