fisika asli kalorimeter

17

Click here to load reader

Upload: hendra-setiawan-pangaribuan

Post on 29-Nov-2015

240 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fisika Asli Kalorimeter

KALORIMETER

Hendra pangaribuanNPM : E1J012075

PRODI :AGROEKOTEKNOLOGIKOASS : Iis.D

Pogram Studi AgroekoteknologiFakultas Pertanian

Universitas Bengkulu

Page 2: Fisika Asli Kalorimeter

KALORIMETER

Tujuantujuan pada praktikum kalorimeter ini adalah:

-untuk menentukan kalor karorimeter dan kalor lebur es. Mengetahui fungsi dari kalorimeter Mengetahui hubungan asas Black terhadap percobaan Mengetahui nilai Cp dari kalorimeter

Dasar teori            Energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari satu tempat ke tempat lain disebut kalor.            Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimetri berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter.            Kalor yag dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar 10oC pada air dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri.Dalam proses ini berlaku azas Black, yaitu:

Qlepas=Qterima

        Qair panas= Qair dingin+ Qkalorimetri

                                  m1 c (Tp-Tc)= m2 c (Tc-Td)+ C (Tc-Td) Keterangan:            m1= massa air panas            m2= massa air dingin            c   = kalor jenis air            C  = kapasitas kalorimeter            Tp = suhu air panas            Tc = suhu air campuran            Td = suhu air dingin

            Sedang hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut termodinamika. Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.            Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan ke sistem (Keenan, 1980).            Hukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi spontan dan tidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa pengaruh luar. Sedangkan reaksi tidak spontan tidak terjadi tanpa bantuan luar.            Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi dari Kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak menunjukan keteraturan tertinggi yang dimungkinkan dalam sistem termodinamika. Jika suhu

Page 3: Fisika Asli Kalorimeter

ditingkatkan sedikit di atas 0 K, entropi meningkat. Entropi mutlak selalu mempunyai nilai positif.            Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan maka zat (m), kalor jenis zat (c) dan perubahan suhu (ΔT), yang dinyatakan dengan persamaan berikut

q = m.c.ΔT Keterangan:

q= jumlah kalor (Joule)           m= massa zat (gram)         ΔT= perubahan suhu (takhir-tawal)

C= kalor jenis

            Kalorimeter adalah jenis zat dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau perubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan kalorimeter. Kata kalormetri berasal dari bahasa latin yaitu calor, yang berarti panas. Kalorimetri tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung panas pada makhluk hidup yang memproduksi karbon dioksida dan buangan nitrogen (ammonia, untuk organisme perairan, urea, untuk organisme darat) atau konsumsi oksigen. Lavoisier (1780) menyatakan bahwa produksi panas dapat diperkirakan dari konsumsi oksigen dengan menggunakan regresi acak. Hal ini membenarkan teori energi dinamik. Pengeluaran panas oleh makhluk hidup ditempatkan di dalam kalorimeter untuk dilakukan langsung, di mana makhluk hidup ditempatkan di dalam kalorimeter untuk dilakukan pengukuran. Jika benda atau sistem diisolasi dari alam, maka temperatur harus tetap konstan. Jika energi masuk atau keluar, temperatur akan berubah. Energi akan berpindah dari satu tempat ke tempat yang disebut dengan panas dan kalorimetri mengukur perubahan suatu tersebut. Bersamaan dengan kapasitas dengan kapasitas  panasnya, untuk menghitung perpindahan panas.            Kalor adalah berbentuk energi yang menyebabkan suatu zat memiliki suhu. Jika zat menerima kalor, maka zat itu akan mengalami suhu hingga tingkat tertentu sehingga zat tersebut akan mengalami perubahan wujud, seperti perubahan wujud dari padat menjadi cair. Sebaliknya jika suatu zat mengalami perubahan wujud dari cair menjadi padat maka zat tersebut akan melepaskan sejumlah kalor. Dalam Sistem Internasional (SI) satuan untuk kalor dinyatakan dalam satuan kalori (kal), kilokalori (kkal), atau joule (J) dan kilojoule (kj).

1 kilokalori= 1000 kalori1 kilojoule= 1000 joule1 kalori   = 4,18 joule

1 kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik sebesar 1oC atau 1K. jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1oC atau 1K dari 1 gram zat disebut kalor jenis Q=m.c. ΔT, satuan untuk kalor jenis adalah joule pergram perderajat Celcius (Jg-1oC-1) atau joule pergram per Kelvin (Jg-1oK-1) (Petrucci, 1987).            Pengukuran kalorimetri suatu reaksi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut kalorimeter. Ada beberapa jenis kalorimeter seperti: kalorimeter termos, kalorimeter bom, kalorimeter thienman, dan lain-lain. Kalorimeter yang lebih sederhana dapat dibuat dari sebuah bejana plastik yang ditutup rapat sehingga bejana ini merupakan sistim yang terisolasi.Cara kerjanya adalah sebagai berikut:Sebelum zat-zat pereaksi direaksikan di dalam kalorimeter, terlebih dahulu suhunya diukur, dan usahakan agar masing-masing pereaksi ini memiliki suhu yang sama. Setelah suhunya diukur kedua larutan tersebut dimasukkan ke dalam kalorimeter sambil diaduk agar zat-zat bereaksi dengan baik, kemudian suhu akhir diukur.

Page 4: Fisika Asli Kalorimeter

Jika reaksi dalam kalorimeter berlangsung secara eksoterm maka kalor yang timbul akan dibebaskan ke dalam larutan itu sehingga suhu larutan akan naik, dan jika reaksi dalam kalorimeter berlangsung secara endoterm maka reaksi itu akan menyerap kalor dari larutan itu sendiri, sehingga suhu larutan akan turun. Besarnya kalor yang diserap atau dibebaskan reaksi itu adalah sebanding dengan perubahan suhu dan massa larutan jadi,

Qreaksi= mlarutan. Clarutan. ΔT            Kalorimetri yang lebih teliti adalah yang lebih terisolasi serta memperhitungkan kalor yang diserap oleh perangkat kalorimeter (wadah, pengaduk, termometer). Jumlah kalor yang diserap/dibebaskan kalorimeter dapat ditentukan jika kapasiatas kalor dari kalorimeter diketahui. Dalam hal ini jumlah kalor yang dibebaskan /diserap oleh reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap/dibebaskan oleh kalorimeter ditambah dengan jumlah kalor yang diserap/dibebaskan oleh larutan di dalam kalorimeter. Oleh karena energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan, maka

Qreaksi= (-Qkalorimeter- Qlarutan)Kalorimeter sederhana            Pengukuran kalor reaksi, setara kalor reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dan gelas stirofoam. Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan (misalnya reaksi netralisasi asam-basa/netralisasi, pelarutan dan pengendapan) (Syukri, 1999).

Suatu sistem dapat mengalami perubahan karena berbagai hal, misalnya akibat perubahan suhu, perubahan volume,

maupun perubahan tekanan. Bila sistem mengalami perubahan pada \ tekanan tetap, maka perubahan kalor disebut dengan

perubahan entalpi (ΔH). Satuan ΔH adalah Joule / mol.( Atkins, Pw. 1999).

ΔH = - qp ....................................................................................(1)

Besarnya perubahan entalpi suatu sistem dinyatakan sebagai selisih besarnya entalpi sistem setelah mengalami perubahan

dan sebelum mengalami perubahan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

ΔH = Hakhir - Hawal ........................................................................(2)

Suatu reaksi kimia dibedakan menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Reaksi dikatakan eksoterm bila sistem tersebut

melepas panas atau kalor sehingga ΔH <0. Sedangkan suatu reaksi dikatakan endoterm bilas istem menyerap kalor atau panas atau

energi dari lingkungannya untuk proses reaksi tersebut dan berarti ΔH>0. Reaksi netralisasi adalah reaksi asam dengan basa yang

menghasilkan garam. Umumnya reaksi netralisasi bersifat eksotermik. Perubahan entalpi netralisasi atau ΔHn didefinisikan sebagai

perubahan entalpi pada reaksi asam dan basa yang menghasilkan 1 mol air (H2O).( Brady, James. 1998)

Kalor merupakan bentuk energi yang terjadi akibat adanya perubahan suhu. Jadi perubahan kalor suatu reaksi dapat diukur

melalui pengukuran perubahan suhu yang 2 terjadi. Jumlah kalor yang diserap atau dilepas suatu sistem sebanding dengan massa,

kalor jenis zat dan perubahan suhunya.( Sukardjo. 1997. )

Kalorimeter

Page 5: Fisika Asli Kalorimeter

Gambar 2.1. KalorimeterEnergi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah darisatu tempat ke tempat lain disebut kalor. (Syukri S, 1999).Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan padasuatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Sedangkan alatyang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskanadalah kalorimeter. Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatureaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpipembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalamkalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepasatau masuk dari luar ke dalam kalorimeter. (Petrucci,1987).Kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar 1 0Cpada air dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri (Petrucci,1987).Dalam proses ini berlaku azas Black yaitu:q lepas = q terimaq air panas = q air dingin + q kalorimeterm1 c (Tp – Tc) = m2 c (Tc – Td) + C(Tc – Td)keterangan:m1 = massa air panasm2 = massa air dinginc = kalor jenis airC = kapasitas kalorimeterTp = suhu air panasTc = suhu air campuranTd = suhu air dinginSedang hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebuttermodinamika. Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang kimiayang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengankesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan (Keenan,1980).Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energidalam suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan padasistem dan jumlah kalor yang dipindahkan ke sistem (Petrucci, 1987).Hukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi spontandan tidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa

Page 6: Fisika Asli Kalorimeter

pengaruh luar. Sedangakan reaksi tidak spontan tidak terjadi tanpa bantuanluar.Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi dari kristalsempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna murni padasuhu nol mutlak menunjukkan keteraturan tertinggi yang dimungkinkandalam sistem termodinamika. Jika suhu ditingkatkan sedikit diatas 00K,entropi meningkat. Entropi mutlak selalu mempunyai nilai positif (Petrucci,1987).Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan massa zat (m), kalor jeniszat (c) dan perubahan suhu (ΔT), yang dinyatakan dengan persamaan berikutq = m . c . ΔT (Petrucci, 1987).Keterangan :q = jumlah kalor (Joule)m = massa zat (gram)Δt = perubahan suhu (takhir - tawal)c = kalor jenis

KalorimetriKalorimetri adalah ilmu dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atauperubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan kalorimeter. Katakalorimetri berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang berarti panas.Kalorimetri tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung panaspada makhluk hidup yang memproduksi karbondioksida dan buangannitrogen (ammonia, untuk organisme perairan, urea, untuk organisme darat)atau konsumsi oksigen. Lavosier (1780) mengatakan bahwa produksi panasdapat diperkirakan dari konsumsi oksigen dengan menggunakan regresi acak.Hal itu membenarkan teori energi dinamik. Pengeluaran panas oleh makhlukhidup juga dapat dihitung oleh perhitungan kalorimetri langsung (directcalorymetry), dimana makhluk hidup ditempatkan didalam kalorimeter untukdilakukan pengukuran.Jika benda atau sistem diisolasi dari alam, maka temperatur harus tetapkonstan. Jika energi masuk atau keluar, temperatur akan berubah. Energi akanberpindah dari satu tempat ke tempat lainnya yang disebut dengan panas dankalorimetri mengukur perubahan suhu tersebut, bersamaan dengan kapasitaspanasnya, untuk menghitung perpindahan panas.Kalorimetri adalah pengukuran panas secara kuantitatif yang masukselama proses kimia. Kalorimeter adalah alat untuk mengukur panas darireaksi yang dikeluarkan. Berikut adalah gambar kalorimeter yang kompleksdan yang sederhana. Kalorimetri adalah pengukuran kuantitas perubahanpanas. Sebagai contoh, jika energi dari reaksi kimia eksotermal diserap air,perubahan suhu dalam air akan mengukur jumlah panas yang ditambahkan.Kalorimeter digunakan untuk menghitung energi dari makanan denganmembakar makanan dalam atmosfer dan mengukur jumlah energi yangmeningkat dalam suhu kalorimeter.Bahan yang masuk kedalam kalorimetri digambarkan sebagai volume air,sumber panas yang dicirikan sebagai massa air dan wadah atau kalorimeterdengan massanya dan panas spesifik. Keseimbangan panas diasumsikansetelah percobaan perubahan suhu digunakan untuk menghitung energitercapai.Jenis Kalorimeter

Page 7: Fisika Asli Kalorimeter

Berdasarkan jenisnya, kalorimeter dibedakan menjadi:1. Kalorimeter bomKalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukurjumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna(dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar.Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelupdalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakaroleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Oleh karenatidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka :qreaksi = – (qair + qbom )Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus :qair = m x c x DTdengan :m = massa air dalam kalorimeter ( g )c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )DT = perubahan suhu ( oC atau K )Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus :qbom = Cbom x DTdengan :Cbom = kapasitas kalor bom ( J / oC ) atau ( J / K )DT = perubahan suhu ( oC atau K )Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung padavolume tetap ( DV = nol ). Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi didalam sistem sama dengan perubahan energi dalamnya.DE = q + w dimana w = - P. DV ( jika DV = nol maka w = nol )Maka:DE = qvContoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.

Gambar 2.2. Kalorimeter makanan.2. Kalorimeter larutanKalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukurjumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan misalnyareaksi netralisasi asam – basa / netralisasi, pelarutan dan pengendapan.Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahansuhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi

Page 8: Fisika Asli Kalorimeter

kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kinikalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperolehdipasaran. Pada kalorimeter ini, kalor reaksi sama dengan jumlah kaloryang diserap / dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelasdan lingkungan; diabaikan.qreaksi = – (qlarutan + qkalorimeter )qkalorimeter = Ckalorimeter x DTdengan :Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J / oC ) atau ( J / K )DT = perubahan suhu ( oC atau K )Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil maka dapatdiabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat padakenaikan suhu larutan dalam kalorimeter.qreaksi = – qlarutanqlarutan = m x c x DTdengan :m = massa larutan dalam kalorimeter ( g )c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )DT = perubahan suhu ( oC atau K )Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap (DP =nol ) sehingga perubahan kalor yang terjadi dalam sistem sama denganperubahan entalpinya.

Page 9: Fisika Asli Kalorimeter

PEMBAHASAN            Pertukaran energi kalor merupakan dasar teknik yang dikenal dengan nama kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor. Kalorimetri adalah pengukuran kalor yang menggunakan alat kalorimeter. Kalorimetri adalah pengukuran kuantitas perubahan panas. Sebagai contoh, jika energi dari reaksi kimia eksotermal diserap air, perubahan suhu dalam air akan mengukur jumlah panas yang ditambahkan.            Prinsip dari kalorimeter adalah memanfaatkan perubahan fase dari sifat fisik suatu zat untuk membandingkan kapasitas penerimaan kalor dari zat-zat yang berbeda.            Prinsip pengukuran pada percobaan ini disebut kalorimetri. Alat pengukur kalor jenis zat berdasarkan prinsip kalorimetri disebut kalorimeter. Pengukuran kalor jenis dengan kalorimeter didasarkan pada asas Black.            Teori yang dikemukakan oleh Joseph Black atau lebih dikenal dengan azas Balck. Yaitu, apabila dua benda yang suhunya berbeda dan dicampur, maka benda yang lebih panas melepas kalor kepada benda yang lebih dingin sampai suhu keduanya sama. Banyaknya kalor yang dilepas benda yang lebih panas sama dengan banyaknya kalor yang diterima benda yang lebih dingin. Sebuah benda untuk menurunkan ΔT akan melepaskan kalor yang sama besarnya dengan banyaknya kalor yang dibutuhkan benda itu untuk menaikkan suhunya sebesar  ΔT juga. Teorinya adalah Qlepas=Qterima, m1 c1 (T1-Ta)= m2 c2 (Ta-T2)            Ada beberapa jenis kalorimeter. Pertama adalah kalorimeter bom. Merupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran. Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom (tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas. Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom. Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka:  Qreaksi= (-Qair+ Qbom)Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus Qair= m.Cp.ΔT. jumlah kalor yang diserap oelh bom dapat dihitung dengan rumus Qbom= Cbom.ΔT. reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung pada volume tetap (ΔV=nol). Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem= perubahan energi dalamnya. Fungsi dari kalorimeter bom adalah untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran.            Jenis kedua adalah kalorimeter sederhana. Pengukuran kalor reaksi, selain kalor reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas stirofoam. Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan (misalnya reaksi netralisasi asam-basa/netralisasi, pelarutan dan pengendapan). Pada kalorimeter ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang diserap/dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan. Qreaksi= -( Qlarutan+ Qkalorimeter). Qkalorimeter.Ckalorimeter.ΔT. dengan: Ckalorimeter= kapasitas kalor kalorimeter (J/oC) atau (J/K). jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil, maka dapat diabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter. Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekana  tetap (Δp=nol) sehingga perubahan kalor yang terjadi dalam sistem=perubahan entalpinya. Fungsi dari kalorimeter sederhana adalah dalam pengukuran kalor reaksi.            Pada percobaan tetapan kalorimeter dengan Tap=44oC. setelah dihitung didapatkan Tad=28,875oC dan Tt=35,5oC. massa air yang dihitung didapatkan hasil 50 gram. Jumlah kalor yang diserap air dingin didapatkan hasil 1383,63 J. Jumlah kalor yang dilepas air panas 1776,5 J. Jumlah kalor yang diserap kalorimeter 391,87 J. Dan tetapan kalorimeter didapatkan hasil 59,2 J/oC. Pada tabel pengamatan hasil percobaan dapat dilihat bahwa suhu dari menit ke menit yang dicatat setiap 30 detik itu tidak berubah suhunya, ini membuktikan sifat kalorimeter yaitu menjaga suhu, dan tidak ada pengaruh dari lingkungan.

Page 10: Fisika Asli Kalorimeter

            Sifat-sifat kalorimeter adalah menjaga suhu suatu zat dan tidak terpengaruh oleh lingkungan, sifatnya dalam proses adalah secara adiabatic yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter. Berdasarkan azas Black yaitu kalor yang diterima oleh kalorimeter sama dengan kalor yang diberikan oleh zat yang dicari kalor jenisnya.            Terdapat beberapa fungsi perlakuan yaitu pengadukan secara terus-menerus, bukan untuk menaikkan suhu zat dalam kalorimeter, melainkan agar penyebaran kalor dapat merata pada kalorimeter. Pemanasan H2O berfungsi untuk membandingkan suhu air panas dan suhu air dingin di dalam kalorimeter. Pencampuran dan pengukuran berfungsi untuk membuktikan fungsi kalorimeter yaitu dapat menjaga/mempertahankan kalor.            Energi yang diterima air dingin tidak sam dengan yang dilepas oleh air panas. Ini dikarenakan sifat dari kalorimeter yang dapat menyerap kalor sehingga tidak semuanya kalor dapat diterima oleh air dingin.            Menghitung kapasitas panas kalorimeter yaitu dengan menggunakan azas Black, yaitu Qlepas=Qterima, Qair panas=Qair dingin+ Qkalorimeter

                    m1.C.(Tp-Tc)= m2.C.(Tc-Td)+C.(Tc-Td)Dengan menggunakan rumus ini maka akan dapat dihitung kapasitas panasnya.            Dapat dilihat dari grafik tetapan kalorimeter yaitu pada suhu 29oC yaitu pada waktu 0,5 sampai 3,5. Kemudian pada suhu 36oC pada waktu 4,5 sampai 6,0 menurun menjadi 35oC pada waktu 6,5 sampai 8,0.

KESIMPULAN

Semakin tinggi suhu maka semakin besar tingkat kelarutannya.

Tekanan tidak berpengaruh besar terhadap kelarutan.

Digunakan garam sebagai penurun titik beku air serta meningkatkan titik didih air.

Eksoterm merupakan proses pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan.

Endoterm ialah proses penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem.

Percobaan entalpi pelarutan ini merupakan proses endoterm.

        Kalorimeter berfungsi dalam pengukuran panas secara kuantitatif yang masuk selama proses kimia.

        Dalam kalorimeter hubungan asas Black terhadap kalorimeter yaitu kalor pada sistem arah konstan apabila sistem terisolasi sehingga Q masuk sama dengan Q keluar.        Dalam percobaan didapat nilai kapasitas panas kalorimeter adalah 55,73 J/oC

Page 11: Fisika Asli Kalorimeter

1. Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat.

2. Energi tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan.

3. Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah hingga suhu

menjadi termal.

4. Kalor sebanding dengan massa benda, kalor jenis benda dan perubahan suhu.

5. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan 1 kg zat

sebesar 1K atau 1oC.

6. Perbandingan antara banyaknya kalor yang diberikan terhadap kenaikan suhu

benda dinamakan kapasitas kalor.

7. Dalam suatu sistem, jumlah kalor yang diberikan oleh suatu zat yang

mempunyai suhu lebih tinggi sama dengan jumlah kalor yang diterima zat lain

yang bersuhu lebih rendah.8. Hukum azas Black dapat dibuktikan dengan percobaan ini

DAFTAR PUSTAKAGiancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : PenerbitErlanggaKanginan, Marthen.2004. Fisika untuk SMA Kelas XI. Bandung: ErlanggaZaida. 2008. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Bandung: Fakultas TeknologiIndustri Pertanian Universitas Padjadjaranhttp://www.mahasiswasibuk.co.cc/1_11_Kalorimeter.htmlAtkins, Pw. 1999. Kimia Fisika Jilid 1 edisi ke-4. Jakarta: Erlangga.

Brady, James. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Sukardjo. 1997. Kimia Fisika. Rineka Cipta: Jakarta

Keenan. 1980. Kimia untuk Universitas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2 Edisi 4. Jakarta: Erlangga.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.