fisik diagnostik dr bambang p

51
Fisik Diagnostik DR.dr. HM. Bambang Purwanto SpPD. KGH. FINASIM Divisi Ginjal Hipertensi Ilmu Penyakit Dalam FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta

Upload: jacob-duncan

Post on 09-Aug-2015

73 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Fisik Diagnostik

DR.dr. HM. Bambang Purwanto SpPD. KGH. FINASIM

Divisi Ginjal Hipertensi Ilmu Penyakit Dalam

FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta

Page 2: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

KESADARAN: Apatis : demam tifoid Somnolent (Ngantuk) : Hipotensi / Syok, hipo

Na Gelisah + mata menonjol : Hipertyroid

Keadaan Umum

Vital Sign: Tensi, Nadi, RR, suhu

Page 3: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Syarat pemeriksaan ikterik :1. di tempat terang2. Sclera yang tertutup3. dibandingkan dengan kertas putih

Macam – macam ikterik :1. Kuning kemerahan : AIHA, Malaria, Lepto2. Kuning : Kelaianan hepatal3. kuning kehijauan : obstruksi bilier (batu, striktur, polip, Ca Caput pankreas)

Pupil : adakah katarak ? DM?

Mata

Page 4: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Ikterik

Page 5: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Conjunctiva pucatAnemia : Akut ( perdarahan)

Kronis

Tanda kronis : - papil lidah atropi- Spoon nail t.u ibu jari

Page 6: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

1. JVP2. Kelenjar getah bening3. Trachea4. thyroid

Leher

Page 7: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Meningkat pada decompensatio cordis kanan Etiologi Decomp kanan :

1. Asma, bronchitis kronis emfisema PPOM RVHCompensatio cordis

decomp kanan CPC decompensata2. decomp kiri ke kanan ( HHD, Kelainan katup : mitral dan aorta, VSD, ASD)3. Decomp kanan dan kiri bersama :- AHD - Thyroid heart disease- Cardiomyopathy - OMI anteroseptal pada ortu

JVP

Page 8: Fisik Diagnostik Dr Bambang P
Page 9: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

KGB yang penting:1. Coli posterior : scropuloderma, HL, NHL2. Supra clavicula : tumor paru, pancoast tumor3. infra clavicula : tumor paru, pancoast tumorPenting karena berhubungan langsung dengan sistem limfonodi sistemik

KGB

Page 10: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Yang menarik trachea :1. fibrosis paru yang luas2. Atelektasis3. Scwarte / Fibrosis pleura

Yang mendorong trachea :1. Massa bronkus,2. Thyroid3. effusi pleura masive

Trachea

Page 11: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

1. Mengikuti gerakan menelan2. nilai :

- Ukuran- Permukaan- Konsistensi- terfixir- bruits : hipervaskularisasi

Thyroid

Page 12: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Costa angle

Pemeriksaan ThoraxAnatomi dan Fisiologi

Page 13: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

SIC 7-8 tempat thoracentesis.

Page 14: Fisik Diagnostik Dr Bambang P
Page 15: Fisik Diagnostik Dr Bambang P
Page 16: Fisik Diagnostik Dr Bambang P
Page 17: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

I : Statis : barel chest, asimetris, SIC menyempit atau melebar

Dinamis : pengembangan dada P : Fremitus raba : infiltrat meningkat P : Normal : Sonor Lobair pneumonia - prodromal : redup

- Hepatisasi merah: pekak - Hepatisasi kelabu : pekak - konvalesen : redup

Thorax ( paru)

Page 18: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

A : Suara Dasar Lobair pneumonia - prodromal : SDV meningkat / broncho ves

- Hepatisasi merah: SD Bronchial - Hepatisasi kelabu : SD Bronchial - konvalesen : SDV meningkat / broncho ves

Suara tambahan : RBH, RBK, Wheezing

Thorax

Page 19: Fisik Diagnostik Dr Bambang P
Page 20: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

PF ParuInspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

Atelektasis

. ddg dada mengecil

. SIC sempit

.Pgerakan -

FR - Redup SD - / -

Effusi pleura

.ddg thorax mbesar

.SIC lebar

.pgerakan -

FR - Redup SD - / -

Emfisema . Barel chest.SIC mlebar.Costa datar.Pgerakan dangkal

FR - Hiper sonor SD - / -

Massa . > menonjol. SIC mlebar.Pgerakan -

FR - Redup SD -

Pneumo thorax

.ddg thorax mbesar

.SIC lebar

. Pgerakan -

FR - Krepitasi

Hiper sonor SD -

fibrosis normal FR - redup SD-

scwarte normal FR - redup SD -

Page 21: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Hematothorax k/ Ca Paru dg effusi pleura :- SIC melebar- menonjol- kulit kasar spt jeruk

Penilaian Effusi :- paru bagian bawah belakang- Depan : SIC belakang Vertebra

Semua proses di paru : konduktif Pleura : isolatif

Tambahan....

Page 22: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

I : cardiac voisure, IC tampak P : IC kuat angkat, thrillP : batas jantung

- kiri atas SIC II LSS- kiri bawah SIC V LMCS- kanan atas SIC II LSD- kanan bawah SIC IV LSD- pinggang jantung SIC III LPSS

COR

Page 23: Fisik Diagnostik Dr Bambang P
Page 24: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

A : Suara Dasar- katup Mitral M1 > M2- Katup Trikuspid T1 > T2 reguler, int N- Katup Aorta A2 > A1- Katup pulmonal P2 > P1 Suara tambahan : - Bising ( PM, Fase, derajat, penjalaran ) - Gallop

COR

Page 25: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Suara Jantung

Suara Dasar PM Fase Derajat

Penjalaran

MI M1 melemah Apex Sistolik > 3 Axilla, punggung

MS M1 mengeras Apex Diastolik < 3 -

AI A2 Melemah SIC 2 LPSD Diastolik < 3 -

AS A2 mengeras SIC 2 LPSD Sistolik > 3 Leher

kanan

PI P2 Melemah SIC 2 LPSS Diastolik < 3 -

PS P2 mengeras SIC 2 LPSS Sistolik > 3 Leher kiri

Page 26: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Tanda RVH :1. IC begeser ke

lateral2. Pulsasi epigastrium3. Sternal lift4. Pusasi para sternal5. Batas jantung

kanan melebar ke kanan

Tanda LVH :1. IC kuat angkat2. IC melebar3. Melebar ke

kaudolateral

Tambahan...

Page 27: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Liver Span : 2 tempat

1. Lobus lateral : LMCD dan arcus costarum

2. Lobus medius : BPX

3. Nilai : ukuran, tepi, permukaan, konsistensi, NT, bruits

Abdomen

Page 28: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Pemeriksaan Lien :1. Hipochondrium

kiri / Area Traube2. Mengikuti gerakan

nafas3. Shuffner4. Incisura lienalis5. Bimanual

Page 29: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

(Simel and Rennie, 2009)

Page 30: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Ascites1. Undulasi2. pekak beralih3. Knee chest position ( ascites minimal)

Page 31: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Syarat pemeriksaan oedem1. Landasan keras ( tulang kering)2. Minimal 15 detik

Ciri –ciri oedem decomp cordis kanan :1. Simetris2. Berkurang pagi hari bertambah sore hari3. Oedem tungkai mendahului ascites4. Sesak nafas

Extremitas

Page 32: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

PEMERIKSAAN JANTUNG

Page 33: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Anatomi Jantung Jantung 2/3nya terletak pd sblh kiri sternum,

1/3 bagian disisi kanan sternum Permukaan depan (ant) Jantung terdiri atas

ventrikel kanan dan arteri pulmonalis Ventrikel kiri terletak di kiri dibelakang vent

kanan, penting krn bag inilah yg timbulkan impuls di apeks,pada sela iga 5, 2cm medial LMCS/7-9cm dari garis midsternum

Sisi kanan jantung berasal dari atrium kanan, sedang atrium kiri di post, tak dpt deteksi langsung

Bag atas jantung terdiri dari aorta dan arteri pulmonalisInspeksi-Palpasi-Perkusi dan Auskultasi

Page 34: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Vena kava superior

aorta

A pulmonalis

Vent kiri

Impuls apeks

Vent kanan

Atrium kanan

Page 35: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Inspeksi Jantung:1. Bentuk Dada ;

N = diameter tranversal : posterior =2:1 simetris

2. Bentuk kelainan dada akibat abnormalitas paru

= mis vossure cardiac (pectus carinatum)3. Pulsasi

Tampak iktus kordis pada dewasa yang kurus

sesuai dg letak apeks kordis,diameter 2 cm dg pungtum maks kira2 ditengah daerah itu.

Pulsasi bersamaan dengan denyut sistolik, pada arteri karotis (diraba dibwh leher)

IKtus kordis tjd krn=kontraksi vent wkt sistolik disertai putaran kearah depan dan sedikit medial

Page 36: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Jika iktus tampak geser kekiri : dugaan LVH lateral

Pericarditis adesiva : iktus cordis yang negatif artinya saat sistolik malah retraksi ke dalam, diastolik tjd pulsasi keluar

Aneurisma aorta : pulsasi tampak di kiri/kanan bag atas sternum

Pulsasi manubrium sterni : dilatasi arteri pulmonalis (duct botali persisten/aneurisma a pulm)

Hipertrofi vent kanan : pulsasi kuat sela iga 4 di garis sternum / epigastrium

Page 37: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

PALPASI JANTUNG Cara : melekatkan seluruh telapak tgn

pada dinding torak dg tekanan lembut Tentukan lokasi pungtum maks : nilai

kuat angkat / tidak,luas,frekuensi,kualitas pulsasi

Jenis pulsasi palpasi ;1. Ventrikular heaving : sifat menggelombang

dibwh telapak tangan 2. Ventrikular Lift : sifat spt pukulan23. Perikardial Friksion rub : di prekordium

( gesekan / fremitus yang sinkron dg denyut jantung ) mis perikarditis fibrinosa

4 Thrill : adanya fibrasi disamping pulsasi , krn kelainan katup

Page 38: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

PERKUSI JANTUNG Tujuan : menentukan besar dan bentuk

jantung secara kasar Cara spt perkusi paru : batas2 sisi kanan

dan kiri perkusi dari arah lat ke medial, batas atas : perkusi dari atas ke bwh atau dari lateral atas ke medial bawah

Tentukan :1. Batas jantung kanan2. Batas jantung kiri3. Pinggang jantung

Page 39: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

1. Batas jantung kanan = Tentukan batas paru hati pd grs midklav kanan 2 jari diatas tempt tsb perkusi lagi kearah medial

sampai suara sonor menjadi redup (tjd pd grs midsternum dan sternum ka), patologis :tanda pembesaran vent kanan atau atrium kanan

2.Batas Jantung Kiri = Tentukan batas bawah paru kiri pd grs aksilaris

anterior kiri, 2 jari diatasnya perkusi kearah sternum sampai bunyi sonor -redup.

N=lokasi sedikit sebelah medial garis midklav kiri.bila sulit menentukan batas bawah paru kiri, mk batas paru hepar kanan bs dipakai dasar patokan perkusi

3.Pinggang jantung Perkusi dari ats ke bawah pada garis parasternum

kiri . N = spatium intercostal 3 kiri, bila letaknya lebih

naik mungkin ada pembesaran atrium kiri karena stenosis mitral

Page 40: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

AUSKULTASI JANTUNG : Dasar = alat stetoskop untuk badakan BJ

1,2,3,4, kardiak murmur (kelainan katup/ sekat jantung)

Thrill saat palpasi diperjelas dg adanya murmur (bising jantung) ini

Posisi pasien, kepala ditinggikan dengan membentuk sudut 30˚ / lateral kiri decubitus

Untuk memperjelas bunyi jantung saat auskultasi, pasien diminta untuk menahan nafas sebentar (cegah intervensi bunyi jantung dan suara nafas)

Stetoskop ada 2 jenis : sungkup (open bell type) untuk bunyi2 nada rendah --- cara ditekan agak keras

Stetoskop piring diafragma (Bowl tipe) untuk bunyi2 nada tinggi

Page 41: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Bunyi JantungYang harus diperhatikan :1. Lokalisasi dan asal bunyi jantung2. Menentukan BJ1 dan BJ 23. Ada tidaknya BJ III dan BJ IV

Intensitas dan kualitas bunyi Irama dan frekuensi BJ Bunyi2 jantung yang lain yang menyertai BJ

utama

Page 42: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

1. Lokalisasi BJ BJ1 asal dari katup mitral Sela iga 2 tepi kiri sternum untukBJ katup

pulmonal Sela iga 2 tepi kanan sternum untuk BJ asal

dari katup aorta Ruang sela iga 4 & 5 tepi kanan dan kiri

sternum / bag ujung sternum untuk katup trikuspidal

Page 43: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

2. Bunyi Jantung Sistolik 1 dan Bunyi Jantung Diastolik 2 BJ 1 – sistolik : katup mitral & Trikuspid tertutup

serentak BJ 2 – diastolik : katup aorta & pulmonal

menutup serentak Fase sistolik : fase antara BJ 1 dan 2 terjadi

pemompaan kedua vent keseluruh tubuh dan paru

Fase diastolik : fase dari BJ 2 ke BJ 1 tjd pengisian kedua ventrikel

Page 44: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Intensitas dan Kualitas Bunyi : Di apeks BJ 1 > keras BJ 2 Di basal jantung BJ 2 > B 1 Bandingkan A2 dan P2 = Hipertensi pulmonal P2 mengeras Hipertensi sistemik A2 mengeras Stenosis mitral BJ 1 di apek (M1) mengeras Stenosis trikspid BJ trikuspid 1 (T1) mengeras Infark miokard, tamponade/perikarditis dan

emfisema=bunyi jantung semua pelan Dengarkan splitting / reduplication :

BJ 1 spliting krn penutupan katup T dan M tidak bersamaan (normal duluan mitral 0,02-0,03 detik dari Trikus

BJ 2 spliting krn, normal = dlm fase inspirasi BJ P2 lebih lambat 0,02-0,03 dtk dibanding BJ A2

RBBB & Atrial septal defek = BJ 2 tak berubah dg respirasi (fixed splitting)

Page 45: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Bunyi Jantung III dan IV : BJ 3 intens rendah N pd dws muda BJ 3 0,015-0,0017 det setelah BJ 2 BJ 3 disebut Gallop rhythm BJ 3 mengeras di apeks : gagal jantung

vent kiri / bila di ujung sternum : gagal jantung kanan

BJ 4 kontraksi atrium yg lebih kuat : Atrial gallop, kadang N pd dws muda, 0,08 dtk sblm BJ 1

Blok AV,hipertensi sistemik,infark miokard : BJ 4

Page 46: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Irama dan Frekuensi Jantung Banding BJ dan Nadi > 100 x/m : takikardi BJ dan nadi < 60 x/m : bradikardi Aritmia sinus : irama BJ saat ekspirasi lbh

lambat Compensatoir pause : irama jantung N

kadang diselangi ektrasistolik cepat Fibrilasi : irama bunyi yang sama sekali tak

teratur Opening snap : dari katup mitral awal

diastolik 0,07 dtk setelah BJ 3 pada stenosis mitral/trikuspid

Sistolik clik : stenosis aorta/pulmonal

Page 47: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Bunyi Jantung lain =1 Bising Jantung (cardiac Murmur)

Dibagi bising sistolik dan diastolik Perhatikan : fase,intens dan nada bising,

bentuk, lama, lokasi bising (punktum maks, arah bising yang paling keras,apakah posisi bising berubah ubah berdasar posisi badan/pernafasan

Bising sistolik inocent : pd anak2 : N Hemic murmur : pd keadaan anemia

/demam, tanpa kelainan jtg organik / bising jantung faali

Page 48: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Bising Sistolik Diantara BJ 1 dan 2 ; 2 macam ; 1. Tipe Ejection : stenosis aorta

Akibat darah yg dipompa melalui bag yg menyempit

2. Tipe Pansistolik : insufisiensi mitral Aliran balik yg melalui bagian jantung yang

masih terbuka ( harusnya tertutup pd kontraksi jantung )

Page 49: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Bising Diastolik : Terdengar dlm fase diastolik antara BJ 2 dan Bj 1,

setelah BJ 2, macamnya: 1 Mid diastolik

Pertengahan fase diastolik, PM di apeks — stenosis mitral

2 Early diastolik Segera setelah BJ 2 : insufisiensi aorta

3 Pre sistolik Akhir fase diastolik, tepat sebelum BJ 1 — stenosis

mitral

Page 50: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Derajat intensitas bising jantung ada 6 (AHA): Derajat 1 bising sangat pelan Derajat 2 bising cukup pelan Derajat 3 bising agak keras Derajat 4 bising cukup keras Derajat 5 bising sangat keras Derajat 6 bising sekeras kerasnya

Gesekan Perikardium : Bunyi yg timbul akibat gesekan

pericardium viseral dan parietal yg permukaannya kasar menebal akibat perikarditis

Page 51: Fisik Diagnostik Dr Bambang P

Terima kasih