fire safety 01 pmk
DESCRIPTION
DamkarTRANSCRIPT
MASALAH KEBAKARAN
Pencegahan Kebakaran pada suatu gedung karena dapat menimbulkan kerugian
berupa :
- korban manusia
- harta benda
- terganggunya proses produksi/jasa
- kerusakan lingkungan
- terganggunya masyarakat
- terganggunya suatu negara
Klasifikasi Gedung Menurut Struktur Utamanya terhadap Api :
- Kelas A
Struktur Utamanya harus tahan terhadap api minimal 3 jam. Biasanya merupakan
bangunan kegiatan umum seperti : hotel, pertokoan, pasar raya, perkantoran, rumah
sakit, bangunan industri, tempat hiburan, museum, mix use building.
- Kelas B
Struktur Utamanya harus tahan terhadap api minimal 2 jam. Bangunan seperti :
perumahan bertingkat (rumah susun, apartemen, kondominium), asrama, sekolah dan
tempat ibadah.
- Kelas C
Struktur Utamanya harus tahan terhadap api minimal 1 jam. Biasanya bangunan tidak
bertingkat dan sederhana.
- Kelas D
Bangunan yang tidak tercakup ke dalam kategori diatas dan diatur tersendiri. Seperti
instalasi nuklir dan gudang senjata/mesin.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
1
Persyaratan untuk mencegah bahaya kebakaran :
a. Mempunyai bahan struktur utama dan finishing yang tahan api.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
2
b. Mempunyai jarak bebas dengan bangunan-bangunan disebelahnya atau
lingkungannya.
c. Melakukan penempatan tangga kebakaran sesuai dengan persyaratan
d. Pintu keluar pada tangga kebakaran harus langsung menuju ruang terbuka
e. Tangga-tangga dan lift untuk kebakaran harus memenuhi persyaratan bahaya
kebakaran
f. Pengendalian asap yang baik
g. Tersedianya penerangan darurat, petunjuk arah jalan ke pintu-pintu darurat, dan
petunjuk arah alat pemadam kebakaran
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
3
h. Untuk bangunan tinggi, dianjurkan mempunyai landasan helikopter.
i. Mempunyai pencegahan terhadap elektrikal
j. Mempunyai pencegahan terhadap sistem instalasi petir
k. Mempunyai alat kontrol untuk ducting pada sistim pengkondisian udara
l. Mempunyai sistem pendeteksian dengan sistem alarm, sistem automatik smoke
dan heat ventilating
PERALATAN PENCEGAH KEBAKARAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
4
Hidrant Kebakaran
Suatu alat untuk memadamkan kebakaran yang sudah terjadi dengan menggunakan
bahan air.
a. Hidran kebakaran dalam gedung
b. Hidran kebakaran dilapangan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
5
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
6
Sprinkler
Alat pemadaman kebakaran yang bersifat otomatis, tidak dilakukan secara manual atau
dengan tenaga manusia
Pemakaian disesuaikan dengan tangga maksimum 1 unit pemadam kebakaran yang
dimiliki daerah tersebut (misal 40 m).
Tangki bertekanan, harus selalu berisi 2/3 dari volume dan diberi tekanan 5 kg/cm2.
Penempatan titik-titik sprinkler harus disesuaikan dengan standart yang berlaku dalam
kebakaran. Setiap kepala splinker dapat melayani luas area 10-20 m2 dengan
ketinggian ruangan 3 m. Kepala splinkler yang dipasang dekat tembok harus
mempunyai jarak tidak boleh lebih dari 2,25 m dari tembok.
Halon
Pada daerah yang penanggulangan pemadam kebakaran tidak diperbolehkan
menggunakan air, seperti ruang peralatan, ruang arsip, pemadaman kebakaran dengan
sistem halon. Jenis lain yaitu busa/foam, dry chemical, CO2 dll.
ALAT PENCEGAH ASAP
Dalam usaha memadamkan kebakaran, selain api sebagai faktor utama yang harus
dipadamkan, juga asap adalah faktor berikutnya yang harus segera ditanggulangi. Alat
untuk menanggulanginya : Fire damper, smoke ang heat ventilating, vent and exhaust
Fire Damper
Alat ini untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara supaya asap dan api tidak
menjalar kemana-mana. Alat ini bekerja secara otomatis, kalau terjadi kebakaran akan
segera menutup pipa-pipa tersebut.
Smoke and Heat Ventilating
Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan udara luar. Kalau terjadi
kebakaran, asap yang timbul segera dapat mengalir keluar, sehingga para petugas
pemadam kebakaran akan terhindar dari asap-asap tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
7
Vent and Exhaust
a. Dipasang didepan tangga kebakaran yang akan berfungsi menghisap asap yang
akan masuk pada tangga yang dibuka pintunya.
b. Dipasang didalam tangga, secara otomatis berfungsi memasukan udara untuk
memberikan tekanan udara didalam ruangan tangga.
c. Untuk bangunan dengan sistem atrium, dipakai alat exhaust yang secara
otomatis terbuka pada saat terjadi kebakaran sehingga asap dapat keluar keatas
melewati alat tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
8
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
9
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
10
TANGGA KEBAKARAN
Selain untuk menghubungkan ruang bawah dan atas, tangga berfungsi juga sebagai
tempat untuk melarikan diri dari gangguan kebakaran.
Syarat-syarat :
a. Tangga terbuat dari konstruksi beton atau baja yang mempunyai ketahanan
kebakaran selama 2 jam
b. Tangga dipisahkan dari ruangan-ruangan lain dengan dinding beton yang
tebalnya minimal 15 cm atau tebal tembok 30 cm yang mempunyai ketahanan
kebakaran selama 2 jam
c. Bahan-bahan finishing, seperti lantai dari bahan yang tidak mudah terbakar dan
tidak licin, susuran tangan terbuat dari besi
d. Lebar tangga minimum 120 cm (untuk lalu-lintas 2 orang)
e. Pintu tangga terbuat dari bahan yang tahan kebakarannya 2 jam (pintu tahan
api)
f. Semua pintu membuka kearah ruangan tangga kecuali pintu paling atas dan
paling bawah yang langsung berhubungan dengan luar dan membuka keluar
g. Lelak pintu kebakaran ini paling jauh dapat dijangkau oleh pengguna dalam jarak
radius 30 m.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
11
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
12
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
13
h. Supaya asap kebakaran tidak masuk dalam ruangan tangga, diperlukan :
- Exhaust fan, yamg berfungsi menghisap asap yang ada didepan tangga.
- Pressure fan, yang berfungsi menekan/memberi tekanan di dalam ruang
tangga yang lebih besar dari pada tekanan pada ruangan luar.
i. Daun pintu yang terbuat dari pintu tahan api dilengkapi dengan engsel, kunci dan
pegangan yang juga tahan api. Pintu tidak dapat dibuka secara otomatis dari
ruangan tangga, kecuali pintu paling atas atau paling bawah.
j. Di dalam dan di depan tangga diberi alat penerangan sebagai petunjuk arah ke
tangga dengan daya otomatis/emergency.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
14
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
15
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5
16