filter aktif

27
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Penyaring atau tapis (filter) didefenisikan sebagai rangkaian atau jaringan listrik yang dirancang untuk melewatkan atau membelokkan arus bolak-balik yang dibangkitkan pada frekuensi tertentu serta memblok atau memperlemah semua arus bolak- balik yang dibangkitkan dengan frekuensi-frekuansi yang lain . Filter dapat diklafisikasikan dengan arahan analog atau digital, pasif atau aktif, audio (AF) atau radio frekuensi (RF). Filter analog dirancang untuk memproses sinyal analog, sedang filter digital memproses sinyal analog dengan menggunakan teknik digital. Filter tergantung dari tipe elemen yang digunakan pada rangkaiannya, filterakan dibedakan pada filter aktif dan filter pasif. Elemen pasif adalah tahanan, kapasitor dan induktor. Filter aktif dilengkapi dengan transistor atau op-amp selain tahanan dan kapasitor. Tipe elemen ditentukan oleh pengoperasian range frekuensi kerja rangkaian. Misal RC filter umumnya digunakan untuk audio atau operasi frekuensi rendah dan filter LC atau kristal lebih sering digunakan pada frekuensi tinggi. Filter aktif high pass atau sering disebut dengan Active High Pass Filter (Active HPF) atau juga disebut dengan filter aktif lolos atas adalah rangkaian filter yang akan melewatkan sinyal input dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off rangkaian dan akan melemahkan sinyal input dengan frekuensi dibawah frekuensi cut- off rangkaian dan ditambahkan rangkaian penguat tegangan

Upload: ridho-ramadhan

Post on 20-Feb-2016

24 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

Page 1: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Penyaring atau tapis (filter) didefenisikan sebagai rangkaian atau jaringan listrik yang

dirancang untuk melewatkan atau membelokkan arus bolak-balik yang dibangkitkan pada

frekuensi tertentu serta memblok atau memperlemah semua arus bolak-balik yang

dibangkitkan dengan frekuensi-frekuansi yang lain.

Filter dapat diklafisikasikan dengan arahan analog atau digital, pasif atau aktif, audio

(AF) atau radio frekuensi (RF). Filter analog dirancang untuk memproses sinyal analog,

sedang filter digital memproses sinyal analog dengan menggunakan teknik digital. Filter

tergantung dari tipe elemen yang digunakan pada rangkaiannya, filterakan dibedakan pada

filter aktif dan filter pasif. Elemen pasif adalah tahanan, kapasitor dan induktor. Filter aktif

dilengkapi dengan transistor atau op-amp selain tahanan dan kapasitor. Tipe elemen

ditentukan oleh pengoperasian range frekuensi kerja rangkaian. Misal RC filter umumnya

digunakan untuk audio atau operasi frekuensi rendah dan filter LC atau kristal lebih sering

digunakan pada frekuensi tinggi.

Filter aktif high pass atau sering disebut dengan Active High Pass Filter (Active HPF)

atau juga disebut dengan filter aktif lolos atas adalah rangkaian filter yang akan melewatkan

sinyal input dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off rangkaian dan akan melemahkan sinyal

input dengan frekuensi dibawah frekuensi cut-off rangkaian dan ditambahkan rangkaian

penguat tegangan menggunakan operasional amplifier (Op-Amp). Pada praktikum ini akan

diketahui lebih dalam mengenai filter aktif, yaitu jenis-jenis filter aktif serta prinsip kerjanya,

aplikasi filter aktif serta fungsi dari op-amp pada rangkaian filter aktif sehingga diketahui pula

pengaruh frekuensi terhadap banyak gelombang.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh frekuensi terhadap banyak gelombang

2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari low pass filter, high pass filter dan band pass

filter

3. Untuk mengetahui aplikasi dari filter aktif

4. Untuk mengetahui fungsi op-amp pada rangkaian filter aktif

Page 2: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

BAB 2

Tinjauan Pustaka

Rangkaian filter yang dimaksud adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengurangi faktor

ripple yang terjadi pada suatu rangkaian penyearah. Umumnya komponen yang dipakai

adalah:

1. Kapasitor yang dihubungkan secara paralel pada terminal output penyearah.

2. Induktor yang dihubungkan secara seri pada penyearah

Penggunaan induktor sebagai filter. Pemakaian induktor L pada rangkaian penyearah setengah

gelombang, sedangkan bentuk gelombang yang terjadi pada output-nya. Pada saat 0 < t < T/2,

terjadi penyimpanan energi elektromagnetik pada induktor, sebesar:

E = ∫P( t)dt ……………………………………………………………………...(2.1)

Kemudian pada saat T/2 < t < T, diode cut off dan terjadi pembuangan muatan dari konduktor

L. Berdasarkan sifat induktor yang menyatakan bahwa tegangan pada inductor tidak dapat

berubah dengan tiba-tiba dan berdasarkan persamaan Vo(t) = Vs(t) – VL(t), maka diperolah

bentuk tegangan. Penggunaan L dan C sebagai filter. Gabungan pemakaian L dan C pada

penyearah akan menyebabkan akan menyebabkan tegangan dc yang dihasilkan makin baik

dengan factor ripple sangat kecil. (Zuhal, 1993)

Arus sinyal elektronik terdiri dari dua atau lebih komponen-komponen frekuensi. Untuk

contoh, sinyal dari stasiun radio siaran terdiri dari pembawa frekuensi radio dan kecerdasan

audio frekuensi yang terkesan pada operator dengan proses yang disebut modulasi. Sinyal

termodulasi, yang terdiri dari pembawa frekuensi tinggi dan sidebands yang membentuk

gelombang termodulasi, bersama-sama membawa kecerdasan yang terkandung dalam

frekuensi rendah komponen audio, disiarkan oleh pemancar radio dan dipilih oleh penerima

radio. Pembawa frekuensi tinggi, frekuensi unik yang diberikan untuk stasiun tertentu,

memungkinkan penerima untuk mendengarkan atau memilih stasiun siaran. Tapi begitu di

penerima, pembawa frekuensi tinggi tidak lagi diperlukan. Hanya variasi amplitudo

gelombang termodulasi di tingkat frekuensi audio yang dibutuhkan. Dalam salah satu tahap

dari penerima frekuensi pembawa dihilangkan, variasi audio diperoleh, diperkuat, dan

dibiarkan actuade pengeras suara. Proses yang disebut deteksi dan frekuensi filter yang

digunakan untuk mencapai hal ini. Yang banyak contoh lain dari sinyal kompleks frekuensi

dalam elektronik. Sebuah sinyal stasiun televisi adalah salah satu contoh. Sinyal stasiun FM

adalah hal lain. Dalam semua kasus frekuensi filter selektif yang digunakan untuk

Page 3: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

memisahkan arus sinyal yang diinginkan dan tidak diinginkan, menyampaikan komponen-

komponen frekuensi yang dibutuhkan untuk sirkuit yang mengolahnya. Adalah tupes berbeda

filter. Beberapa sangat selektif dan akan memungkinkan frekuensi tunggal atau band

frekuensi yang sangat sempit melalui, menghaluskan semua orang lain. Ini disebut filter

narrowband. Lainnya, disebut filter wideband, akan melewati pita lebar frekuensi sementara

pelemahan semua orang lain. Filter memiliki klasifikasi lain , termasuk yang diklasifikasikan

sebagai low-pass dan high-pass filter. Kami akan memeriksa karakteristik dari dua tipe yang

terakhir dalam percobaan ini. Penyaringan dilakukan dengan aksi kapasitor, induktor, dan

resistor, dalam kombinasi. Sirkuit resonansi LC adalah salah satu contoh atau frekuensi filter,

untuk sirkuit ini sangat selektif mendukung satu frekuensi atas semua orang lain. Sebuah

kapasitor, secara teoritis, menawarkan reaktansi tak terbatas untuk sinyal frekuensi nol, yaitu,

untuk arus searah. Oleh karena itu , jika kapasitor ditempatkan secara seri dengan resistansi

beban RL dalam gambar. Ini akan melewati komponen ac sinyal kompleks tapi blok

komponen dc dari sinyal itu. Reaktansi kapasitor berbanding terbalik dengan frekuensi.

Karakteristik ini digunakan untuk melewati frekuensi tertentu tapi menolak yang lain. Tingkat

tegangan ac vR digabungkan dengan kapasitor C resistor R adalah

vR = V cos θ = V x RZ …………………...…………………………………………(2.2)

Dimana

θ = arctan XC

R…………………………………...…………………………………(2.3)

Sudut tergantung pada nilai relatif dari C dan R, dan F frekuensi sumber sinyal

diterapkan. Asumsikan ada tiga frekuensi dalam sinyal V kompleks, yaitu 159 Hz, 1590 Hz,

dan 15.900 Hz. Reaktansi Xc C pada masing-masing frekuensi ini adalah , masing-masing,

10.00 , 1000, aand 100 ohm. Tegangan Vr dikirim ke R, pada 159 Hz adalah dari 10 persen

dari V. Pada 1590 Hz lebih dari 70 % dari V dikirim ke R, dan pada 15.900 Hz lebih dari 99

% dari V dikirim ke R.

Hal ini jelas, karena itu, C yang akan memungkinkan frekuensi yang lebih tinggi untuk

mencapai R dengan minimal redaman, tetapi akan menipiskan frekuensi yang lebih rendah.

Ini adalah pada jenis filter lolos atas.

Reaktansi induktor bervariasi secara langsung dengan frekuensi. Karakteristik ini L

digunakan untuk lulus frekuensi rendah ke R , tapi menolak frekuensi tinggi jika input

mengandung frekuensi tinggi dan rendah. Tegangan di R menurun.

Seperti frekuensi berkurang, XL berkurang dan tegangan R meningkat . Ini adalah

contoh dari low-pass filter. Penambahan kapasitor C di sirkuit ini meningkatkan penyaringan

frekuensi lebih tinggi. Untuk sebagai frekuensi.

Page 4: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

Untuk frekuensi F dari sinyal masukan meningkat, tidak hanya XL meningkat,

mengurangi tegangan output, tapi Xc menurun, mengurangi impedansi dari rangkaian output ,

dengan demikian semakin mengurangi Vout.

Jika L diganti dengan resistor R, hasilnya akan tetap menjadi filter lolos bawah karena

tindakan bypass capasitor C. Dimana frekuensi tinggi start cut- off tergantung pada nilai dua

resistor dan dari capasitor C. Kami akan gunakan di sini definisi frekuensi cutoff sebagai

frekuensi yang tegangan output yang hanya 70.7 persen dari output maksimum, yaitu, pada

redaman yang setidaknya 29.3 persen dari maksimum. (Paul B. Zbar, 1983)

Penguat daya praktis menghasilkan arus-arus harmonik yang harus disaring kalau penguat

daya tersebut dihubungkan ke suatu antena. Distorsi silih silang (overcross) terutama

merupakan penyebab harmonik-harmonik ganjil, yang biasanya 15 sampai 20 dB di bawah

tingkat sinyal. Perubahan perolehan arus merupakan penyebab harmonik-harmonik genap,

yang khasnya 20 sampai 40 dB di bawah sinyal. Spesifikasi khas memerlukan harmonik yang

harus diperlemah paling tidak 60 dB di bawah tingkat sinyal. Bersamaan dengan pengenalan

transformator pita lebar, diperkenalkan penggunakan sejumlah filter dan bukan rangkaian

“tangki” yang telah biasa digunakan dalam pemancar tabung hampa. Untuk semua frekuensi,

keluaran harus melewatkan frekuensi fundamental sambil menolak (memintaskan) harmonik-

harmoniknya; dengan ini membatasi lebar pita dari filter bersangkutan sampai maksimum 1

oktaf (filter praktis biasanya mempunyai lebar pita setengah oktaf). Karena (dengan

memisalkan operasi tepat dari penguat daya) tidak ada sinyal di bawah frekuensi pembawa,

filter lewat bawah (low pass) digunakan sebagai pengganti filter lewat pita (band pass).

Pada prinsipnya, tanggapan filter dapat didasarkan pada karakteristik Butterworth (rata

maksimum) atau karakteristik Chebychev (kerutan sama). Karena biasanya diinginkan pita

lewat yang besar dan perlemahan harmonik yang besar, suatu bagian elliptis (atau bagian

Cauer atau jabaran-m) normalnya digunakan dalam hubungannya dengan bagian lewat bawah.

Bagian elliptis dari filter mempunyai baik kerutan pita lewat (seperti dalam karakteristik

Chebychev) maupun nilai-nilai nol (zero) dalam tanggapannya yang memberikan roll-off

yang cepat. Membesarkan perlemahan pada frekuensi tinggi dijamin oleh bagian lewat bawah.

Masukan ke filter merupakan sumber arus impedansi tinggi (kalau ini merupakan

penguat kelas A atau B tanpa umpan-balik). Karena itu elemen pertama dari filter harus

memberikan alur untuk arus-arus harmonic; suatu induktor seri akan tidak berpengaruh pada

tanggapan filter (tetapi akan mengakibatkan penguat daya menjadi jenuh pada keluaran lebih

rendah). Perubahan dalam impedansi beban dapat pula mengubah tanggapan filter. Banyak

pedoman (manual) dan program analisis komputer untuk perencanaan filter didasarkan pada

impedansi sumber terhingga dan beban-beban resistif murni. (Hervert L.K, 1996)

Page 5: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

BAB 3

Metodologi Percobaan

3.1 Komponen dan Peralatan

3.1.1 Komponen

1. Resistor (2 buah 4,7kΩ, 27kΩ, 47kΩ)

Fungsi : sebagai hambatan pada rangkaian

2. Kapasitor 2 buah (0,33μF)

Fungsi : untuk melewatkan gelombang sinyal listrik dan menyimpan muatan

listrik.

3. IC Op-Amp LM 741 (1 buah)

Fungsi: sebagai penguat tegangan pada rangkaian

3.1.2 Peralatan

1. Jumper

Fungsi : sebagai penghubung antar komponen.

2. CPE-EO224007

Fungsi : sebagai alat untuk menguji pengoperasian dari LM741

3. Osiloskop

Fungsi : untuk melihat bentuk gelombang

4. Analog Design Unit

Fungsi : sebagai sumber tegangan

3.2 Prosedur Percobaan

1. Disediakan peralatan serta komponen yang akan digunakan sesuai dengan percobaan.

2. Dirangkai komponen pada protobroad seperti pada gambar:

3. Dihubungkan pin 6 ke kutub (+) osiloskop dan pin 4 ke kutub (-) osiloskop.

Page 6: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

4. Dihubungkan ground pin 3 ke PSA, kaki 4 ke (+12) PSA, dan kaki 7 ke (-12) PSA.

5. Dihubungkan R1 dan sambungan R2 dan C2 ke signal generator

6. Dihubungkan osiloskop, signal generator, dan PSA ke sumber tegangan PLN

7. Dihidupkan osiloskop, kemudian dikalibrasikan terlebih dahulu dalamkeadaan normal.

8. Dihidupkan signal generator, dan PSA

9. Diatur frekuensi 100Hz pada Signal Generator dan dilihat gelombang yang

ditampilkan pada Osiloskop.

10. Diukur besar tegangan keluaran (Vout) melalui tampilan Osiloskop

11. Dicatat besar Vout dan dihitung Gain (G) yang diperoleh.

12. Diulangi prosedur nomor 8-10 untuk frekuensi 500 Hz

13. Dicatat data yang diperoleh di kertas data dan kemudian dianalisa

14. Digambar grafik sesuai dengan tampilan dari layar osiloskop

3.3 Skema Rangkaian

Page 7: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

BAB 4

Hasil dan Pembahasan

4.1 Data Percobaan

Frekuensi V0 Vi/V0 dB Gain

200 Hz 9 Volt 9/10 Volt 0,915

Medan, 3 Mei 2014

Asisten, Praktikan,

(Desi Permata Sari) (Marta Masniary Nainggolan)

Page 8: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

GRAFIK PERCOBAAN FILTER AKTIF

1. INPUT

2. OUTPUT

Medan, 3 Mei 2014

Asisten, Praktikan,

(Desi Permata Sari) (Marta Masniary Nainggolan)

Page 9: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

4.2 Analisa Data

1. Menentukan dB tegangan dengan rumus:

G = -20 log V o

V ¿

Jawab:

Frekuensi 200 Hz

G = -20 log V o

V ¿

G = -20 log 9

10

G = -20 log 0,9

G = 0,915 dB

2. Tentukan fc dari rangkaian dengan rumus:

fc = 1

2 π √R1 R2 C1 C2

Jawab:

fc = 1

2π √R1 R2 C1 C2

fc = 1

2π √ (47 x102Ω ) x ( 47 x102Ω ) x (33 x 10−4 F ) x (33 x10−4 F )

fc = 1

2 π √ (240.56 )

fc = 1

2 π x15.51

fc = 1

97.4

fc = 0,0102 Hz

3. Apa yang menyebabkan kerapatan dari gelombang berbanding lurus dengan

frekuensi? Jelaskan!

Jawab:

Hal yang menyebabkan kerapatan atau banyaknya gelombang berbanding lurus

dengan frekuensi yaitu karena semakin tinggi frekuensi maka banyak gelombang yang

ditampilkan pada osiloskop akan semakin rapat/semakin banyak gelombang yang

terbentuk

4. Menentukan banyak gelombang dari masing-masing frekuensi dengan rumus:

f = nt

Page 10: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

Jawab:

Pada saat f = 200 Hz; t = 2 ms = 0,002 s; (output)

maka:

f = nt

n = f x t

n = 200 Hz x 0,002 s

n = 0,4

Page 11: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

4.3 Gambar Percobaan

Page 12: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

BAB 5

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

1. Pengaruh frekuensi terhadap banyak gelombang adalah dimana frekuensi berbanding

lurus dengan banyak gelombang, semakin besar frekuensi maka banyak gelombang

akan semakin banyak dan sebaliknya, apabila frekuensi kecil maka banyak gelombang

juga akan kecil, atau dapat ditulis: f = n/ t.

2. Prinsip kerja dari low pass filter, high pass filter,band pass filterdan band reject

filteradalah sebagai berikut:

a. Low Pass Filter (LPF), yaitu jenis filter yang melewatkan frekuensi rendah serta

meredam atau menaikkan frekuensi tinggi.

b. High Pass Filter (HPF), yaitu jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi dan

meredam atau menahan frekuensi rendah.

c. Band Pass Filter adalah sebuah pita frekuensi yang melewatkan frekuensi di

daerah sekitar saja dan menolak frekuensi d luar daerah.

Page 13: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

d. Band Reject Filter (BPF) yaitu filter band elimination menolak pita frekuensi

tertentu dan melewatkan frekuensi di luar pita tersebut.

3. Aplikasi filter aktif adalah yaitu pada audio amplifier yang bekerja dalam mengatur

sinyal yang dilewatkannya, pada rangkaian pembangkit gelombang (rangkaian

osilator) maupun transmitter, dalam mengatur frekuensi yang akan dihasilkannya, dan

juga pada receiver pemancar dalam menentukan frekkuensi gelombang yang akan

diterimanya.

4. Fungsi Op-amp pada rangkaian filter aktif adalah Pada masing masing filter aktif

menggunakan op-amp sebagai elemen aktifnya dan tahanan, kapasitor sebagai elemen

pasifnya. Op-amp dengan high speed seperti LM301, LM318 dan lainnya digunakan

pada rangkaian filter aktif untuk mendapatkan slew rate yang cepat dan penguatan

serta bandwidth bidang kerja lebih baik.

5.2 Saran

1. Sebaiknya praktikan selanjutnya mengerti rangkaian percobaan

2. Sebaiknya praktikan selanjutnya memahami menghubungkan rangkaian pada osiloskop

3. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih teliti dalam mengamati gelombang yang

dihasilkan pada osiloskop

Page 14: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

DAFTAR PUSTAKA

Krauss, Herbert L. TEKNIK RADIO BENDA PADAT. New York: Virginia Polytechnic and

State University.

Halaman : 427-429

Zbar, Paul B. 1983. BASIC ELECTRICITY. Fifth Edition. New York: McGraw-Hill Book

Company.

Pages : 315-316

Zuhal. 1993. DASAR TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DAYA. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

Halaman : 202-203

Medan, 3 Mei 2014

Asisten, Praktikan,

Page 15: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

(Desi Permata Sari) (Marta Masniary Nainggolan)

TUGAS PERSIAPAN

NAMA : Marta Masniary Nainggolan

NIM : 120801034

KELOMPOK : VI/B

JUDUL PERC. : Filter Aktif

ASISTEN : Desi Permata Sari

1. Tuliskan dan pelajari tentang filter aktif sebanyak-banyaknya!

2. Aplikasi dari filter aktif?

Jawab:

1. Filter aktif adalah istilah yang sering digunakan untuk melukiskan suatu kekalang

filter yang terdiri dari unsur aktif dan unsur pasif. Unsur aktifnya biasanya adalah

penguat operasi dan unsur pasifnya adalah resistor dan kondensator. Resistor dan

kondensator biasanya dibuat menjadi bagian dari kalang umpanbalik yang dipasang

sedemikian rupa sehingga memberikan karakteristik frekuensi

- Konsep dan karakteristik Filter Aktif

Filter Aktif yaitu filter yang menggunakan komponen aktif, biasanya transistor

atau penguat operasi (op-amp). Konsep dan karakteristik dari filter aktif dapat dilihat dari

beberapa respon/jenis filter aktif, sebagai berikut:

FILTER LOLOS-RENDAH ( LOW-PASS FILTER )

Gambar1. Kurva Umum Karakteristik Filter Lolos-Bawah

Keterangan :

(dB) ViVo

= amplitude response (tanggap amplitudo), satuannya deci Bell

Page 16: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

fc = cutoff frequency

Berdasar definisi :

ViVolog 20dB 10

Jika Vo > Vi; terjadi penguatan, nilai dB merupakan nilai positif !

Jika Vo < Vi; terjadi pelemahan (atenuasi), karena dB-nya menjadi negatif !

Filter lolos-rendah orde pertama (1st order) rolloff-nya -6 dB/oktaf atau -20 dB/dekade. Filter lolos-rendah orde kedua (2nd order) rolloff-nya -12 dB/oktaf atau -40 dB/dekade. Filter lolos-rendah orde ketiga (3rd order) rolloff-nya -18 dB/oktaf atau -60 dB/dekade.

FILTER LOLOS -TINGGI ( HIGH PASS FILTER )

Filter ini akan menahan semua sinyal yang frekuensinya di bawah frequency cutoff serta akan meneruskan sinyal di atasnya.

Gambar3. Kurva Karakteristik Filter Lolos-Tinggi Secara Umum

FILTER LOLOS-PITA ( BANDPASS FILTER )

Filter lolos-pita akan meneruskan sinyal-sinyal dengan frekuensi antara (median frequency) dan menahan frekuensi di bawah dan di atas median tersebut.

Page 17: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

Gambar4. Kurva Karakteristik Filter Lolos-Pita

Jika diketahui lebar pita dan frekuensi tengahnya maka :

fo = (fH fL)1/2

2

fo 2BWBWf2

122

L

fH = fL + BW

Lebar pita (BW) dan frekuensi tengah (fo) à faktor kualitas (Q)

BWfoQ

atau LH fffoQ

LH

21

LH

fff f

Q

Gambar5. Q Pada Filter Lolos Pita

FILTER NOTCH ( THE NOTCH FILTER )

Filter ini akan menghalangi atau menahan sinyal-sinyal dengan frekuensi antara (median) dan akan meneruskan sinyal-sinyal dengan frekuensi di bawah dan di atas frekuensi antara.

Gambar6. Filter Notch

Page 18: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

Filter aktif dilengkapi dengan transistor atau op-amp selain tahanan dan kapasitor. Pada

masing – masing jenis filter aktif menggunakan op-amp sebagai elemen aktifnya dan

tahanan, dan kapasitor sebagai elemen pasifnya.

2. Aplikasi filter aktif, yaitu:

- Berfungsi dalam peralatan bell

- Bermanfaat dalam peralatan sound system

- Sebagai penguat paada speaker dan Tap recorderr

- Filter Aktif Seri banyak digunakan untuk memfilter harmonisa dan memkompensasi

distorsi tegangan seperti tegangan kedip, fliker tegangan dan tegangan tidak

seimbang pada level sistem tegangan tinggi dan tegangan rendah.

Page 19: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

RESPONSI Nilai : 80

Nama : Marta Masniary Nainggolan

Nim : 120801034

Judul : Filter Aktif

1. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis filter aktif

2. Tentukan frekuensi cut-off dari rangkaian low pass jika diketahui R1 dan R2 = 4,7 KΩ

, C1 dan C2 = 330 µF dan tegangan 10 volt

3. Sebutkan daftar pustaka

4. Sebutkan tujuan percobaan

Jawab:

1. Jenis-jenis dari pada filter aktif adalah sebagai berikut :

1. Low Pass Filter (LPF), yaitu jenis filter yang melewatkan frekuensi rendah

serta meredam atau menaikkan frekuensi tinggi.

2. High Pass Filter (HPF), yaitu jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi

dan meredam atau menahan frekuensi rendah.

3. Band Pass Filter adalah sebuah pita frekuensi yang melewatkan frekuensi di

daerah sekitar saja dan menolak frekuensi d luar daerah.

Page 20: Filter Aktif

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II

4. Band Reject Filter (BPF) yaitu filter band elimination menolak pita frekuensi

tertentu dan melewatkan frekuensi di luar pita tersebut.

2. fc = 1

2 RC

fc = 1

2 (3,14 )× (47. 102 ) ×(330.10−6)

fc = 1

97.402,8× 10−4

fc = 104

97.402,8fc = 0,1026 Hz

3. Krauss, Herbert L. TEKNIK RADIO BENDA PADAT. New York: Virginia

Polytechnic and State University. Halaman : 427-429

Zbar, Paul B. 1983. BASIC ELECTRICITY. Fifth Edition. New York: McGraw-

Hill Book Company. Pages : 315-316

Zuhal. 1993. DASAR TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

DAYA. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman : 202-203

4. Tujuan Percobaan

1. Untuk mengetahui jenis-jenis dari pada filter aktif

2. Untuk mengetahui aplikasi filter aktif

3. Untuk mengetahui rangkaian dari low pass filter dan karakteristiknya

4. Untuk mengetahui fungsi Op-amp pada rangkaian filter aktif