filsafat pendidikan perenialisme
TRANSCRIPT
FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME
Titi Nurdiati Imansari (1100130)
Perennialisme berasal dari kata “perennis” (bahasa latin) atau “perennial” (bahasa inggris) yang berarti tumbuh terus di dalam waktu , hidup terus dari waktu ke waktu , atau abadi.
penganut perennialisme memandang pola perkembangan kebudayaan sepanjang zaman adalah sebagai pengulangan dari apa yang pernah ada sebelumnya.
Filsafat pendukung/yang melandasi
Gagasan-gagasan perennialisme merupakan integritas antara asas-asas filosofis yunani klasik dengan asas-asas religius kristen yang berkembang pada abad pertengahan.
Adapun pada abad keduapuluh perennialisme dipengaruhi dan didukung oleh filsafat Humanisme Rasional dan Supernaturalisme Thomas Aquinas
Pandangan filsafat umum yang melandasinya
1. Ontologimanusia terutama membutuhkan jaminan bahwa “realitas bersifat universal-realitas itu ada di manapun dan sama di setiap waktu”.
2. EpistemologiPerennialisme mengakui bahwa impresi atau kesan melalui pengamatan tentang individual thing adalah pangkal pengertian tentang kebenaran. Tetapi manusia akan memperoleh pengetahuan lebih tepat jika bersandar pada asas-asas kepercayaan dan bantuan wahyu; dan itulah tahu dalam makna tertinggi, yang ideal.
3. AksiologiPandangan tentang hakikat nilai menurut perennialisme adalah pandangan mengenai hal-hal yang bersifat spiritual. Yang absolut atau ideal (Tuhan) adalah sumber nilai dan oleh karena itu nilai selalu bersifat teologis.
Konsep Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
Perennialisme memandang education as cultural regression : pendidikan sebagai jalan kembali, atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan masa lampau yang dianggap sebagai kebudayaan ideal
2. Tujuan Pendidikan
tujuan pendidikannya adalah membantu pesrta didik menyingkapkan dan menginternalisasikan nilai-nilai kebenaran yang abadi agar mencapai kebijakan dan kabaikan dalam hidup.
3. Kurikulum pendidikan
Kurikulum pada aliran ini berpusat pada mata pelajaran, dan cenderung menitikberatkan pada: sastra, matematika, bahasa, dan humaniora, termasuk sejarah. Kurikulum adalah pendidikan liberal.
4. Metode pendidikan
Dengan metode latihan mental dalam bentuk diskusi, analisis buku melalui pembacaan buku-buku tergolong karya-karya besar, buku-buku besar tentang peradaban Barat
5. Peranan pendidik dan peserta didik
Guru dipandang sebagai orang yang memiliki otoritas dalam suatu bidang pengetahuan dan keahliannya tidak diragukan. Siswa yang diharapkan menurut perenialisme adalah mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan pengembangan disiplin mental.