filsafat ilmu i 2014

31
Oleh : Dr. Ir. Rimadewi Suprihardjo, MIP MATA KULI AH METODOLOGI PENELITIAN RP 09-1321 1 PRODI PERENCANAAN WILAY AH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA FILSAFA T ILMU UNTUK PENELITIAN SOSIAL ENGGINERING

Upload: arimudin-nurtata

Post on 06-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

qwerty

TRANSCRIPT

Slide 1

Oleh :Dr. Ir. Rimadewi Suprihardjo, MIP MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIANRP 09-13211PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

FILSAFAT ILMU UNTUK PENELITIAN SOSIAL ENGGINERINGFILSAFAT ILMUIstilah falsafah mengandung banyak pengertian, namun untuk tujuan pembahasan kita, falsafah diartikan sebagai :

Suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu se dalam-dalamnya

Tak satu hal yang bagaimanapun kecilnya terlepas dari pengamatan kefalsafahanTak ada suatu pernyataan yang bagaimanapun sederhananya yang kita terima begitu saja tanpa pengkajian yang seksamaFalsafah menanyakan segala sesuatu dari kegiatan berpikir kita dari awal sampai akhirTugas falsafah yang sebenarnya bukanlah menjawab pertanyaan kita, namun mempersoalkan jawaban yang diberikan

HUBUNGAN ILMU DAN FILSAFATAWAL KELAHIRAN :Ilmu pertama kali adalah filsafat, sering disebut sebagai induk atau ibu dari ilmu pengetahuan atau mater scientiarum

Ilmu-ilmu khusus (psikologi, biologi, astronomi, dsb) menjadi anak asuh atau bagian dari filsafat

PERKEMBANGAN BERIKUTNYA :Obyek material filsafat sangat umum, yaitu seluruh kenyataan

Ilmu-ilmu berkembang membutuhkan obyek khusus

Ilmu-ilmu mulai berpisah dengan filsafat

Kekhususan ilmu memberikan batasan-batasan yang tegas antar ilmu (psikologi berbeda dengan sosiologi, dsb)

MASALAH YANG MUNCUL :Ilmu-ilmu berkembang pesat dan hubungan antar ilmu menjadi semakin jauh, tidak ada lagi penghubung antar ilmu-ilmu, muncul arogansi atau kesombongan antar ilmuFilsafat terpanggil untuk menyatu padukan ilmu-ilmu

PERSOALAN FILSAFATAWAL KEMUNCULAN :Filsafat muncul karena manusia merasa kagum dan heran pada gejala alam (banjir, petir, hujan, dsb)Keheranan menunjukkan ketidaktahuan, berarti ada persoalanPersoalan ini menantang para filsuf untuk memecahkannnya atau mendapatkan jawabannyaBagaimana mendapatkan jawabannya ? Melalui refleksi, yaitu berfikir tentang pikirannya sendiri

CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT1) Bersifat Sangat Umum/Mendasar :Filsafat berkaitan dengan ide-ide besar (misal: apa keadilan itu ? Apa manusia seutuhnya itu ?)

2) Bersifat Spekulatif :Mempertanyakan makna atau arti atau maksud dibalik nampak

Misal : apa makna stupa dari Borobudur ?

3) Bersangkutan dengan Nilai-nilai (values) :Nilai adalah suatu kualitas abstrak yang ada pada sesuatu hal (misal : nilai moral, agama, estetika, sosial)

4) Bersifat Kritis :Mempertanyakan secara kritis fenomena, konsep-konsep, atau hal-hal yang telah dianggap biasa oleh ilmu atau teknologi

Misal : Mengapa teknologi itu ada ? Bagaimana nilai manusia ditengah-tengah perkembangan teknologi informasi ? Apa yang sebenarnya terjadi dengan fenomena kencan lewat telepon atau internet ?

5) Bersifat Sinoptik :Menyangkut perihal secara keseluruhan

Filsafat adalah ilmu yang membuat susunan kenyataan sebagai keseluruhan

Misal : perubahan suatu rumah BTN Tipe 21 menjadi Tipe 60 tidak dilihat sebagai suatu kenyataan tunggal (berubahnya rumah), melainkan sebagai kenyataan keseluruhan dari hal-hal yang ada dibalik perubahan tersebut (kebutuhan, selera, estetika, kebanggaan, dsb)

BERPIKIR SECARA KEFILSAFATAN1) Berpikir Secara Radikal :

Radikal berasal dari kata Yunani Radix = akar

Berpikir radikal adalah berpikir sampai ke akar-akarnya

Berpikir sampai ke hakekat, esensi, substansi yang dipikirkan

Misal : Apa itu arsitektur pasca-modern ? Apakah merupakan suatu aliran atau sekedar reaksi ketidakpuasan terhadap arsitektur modern ? Mengapa dia ada? Bagimanakah latar belakang pemikirannya ? Apakah inti ajarannya ? Bagaimanakah implikasinya pada dunia pendidikan dan profesi ?

2) Berpikir Secara Universal :

Bersangkutan dengan pengalaman universal (umum) dari umat manusia

Berakhir dengan kesimpulan-kesimpulan universal (umum)

Misal : Mengapa pertumbuhan kota-kota di negara berkembang selalu diiringi dengan munculnya permukiman-permukiman kumuh ? Apa yang menyebabkannya ? Mengapa masyarakat miskin kota cenderung bertahan di kawasan-kawasan pusat kota ?

3) Berpikir Secara Konseptual :

Berpikir melampaui (melewati) hal-hal yang tertangkap oleh indera manusia

Misal : Tidak mungkin rel kereta api itu berimpit diujung sana! Konsep kesejajaran telah mengalahkan tipuan pandangan mata manusia

4) Berpikir Secara Koheren dan Konsisten :

Berpikir secara runtut, tidak meloncat-loncat, tidak saling kontradiksi

Berpikir secara logis (koheren) dan berkait (konsisten)

5) Berpikir Secara Bebas :

Berpikir tidak dibawah tekanan, tidak dibawah prasangka sosial atau politik

Memegang teguh otonomi keilmuan

Socrates memilih minum racun untuk mempertahankan keyakinannya dan kebebasannya berpikir, tidak mau pikiran-pikirannya ditekan

DIMENSI ILMU PENGETAHUANDIMENSI FENOMENALIlmu menampakkan diri sebagai :Masyarakat, yaitu suatu masyarakat elit yang dalam kesehariannya perduli dan terlibat pada kaidah-kaidah universalisme, dis-interesedness, dan meragukan atau mempertanyakan segala sesuatu secara terarah dan teraturProses, tercermin dalam kegiatan masyarakat elit melalui refleksi, kontemplasi, imajinasi, observasi, eksperimentasi, komparasi, tanpa mengenal titik henti dalam mencari kebenaran ilmiahProduk, yaitu hasil aktifitas keilmuan yang berupa dalil-dalil, teori-teori, paradigma-paradigma beserta penerapannya, baik yang berupa fisik maupun non-fisikB) DIMENSI STRUKTURALIlmu tersusun atas komponen-komponen sbb:Obyek sasaran yang ingin diketahuiAdanya pertanyaan-pertanyaan tanpa mengenal titik henti terhadap obyek sasaran Adanya alasan-alasan, sarana, dan metode tertentuTemuan-temuan disusun dalam suatu sistem

DEFINISI ILMUIlmu adalah kumpulan pengetahuan (tidak boleh dibalik : kumpulan pengetahuan adalah ilmu

Kumpulan pengetahuan dapat disebut ilmu apabila memenuhi syarat obyek material dan obyek formal

Obyek Material (subject matter) atau Pokok Persoalan :mencakup hal-hal yang konkrit (manusia, tumbuhan, binatang, bangunan, dsb)mencakup hal-hal yang abstrak (ide, ni;ai-nilai, kerohanian, kebudayaan, pandangan hidup, dsb)

Obyek Formal :cara atau sudut pandang terhadap obyek materialobyek formal ilmu akan membedakannya dengan ilmu-ilmu lainobyek formal ilmu memberikan syarat-syarat dan metode kerja yang spesifikmisal: manusia dapat ditinjau dari berbagai macam obyek formal (kedokteran, sosiologi, anthropologi, psikologi, dsb)

setiap bidang ilmu memiliki cara kerja dan metode tertentu = otoritas/otonomi keilmuan (wewenang untuk mengembangkan ilmu tanpa campur tangan pihak lain)

TIGA ASUMSI DALAM membangun ILMU

PENDEKATAN KEILMUAN I : KLASIFIKASI Obyek tertentu mempunyai keserupaan dalam : bentuk struktur sifat Konsep ilmu (lanjut) : Taxonomi Komparasi Kuantitatif

PENDEKATAN KEILMUAN II : KELESTARIAN YANG RELATIFObyek tertentu mempunyai kelestarian yang relatif karena sifat pokok benda tidak berubah dalam jangka waktu tertentu

PENDEKATAN KEILMUAN III : DETERMINISMETiap gejala pada obyek tertentu tidak merupakan kejadian KEBETULAN :Mempunyai pola tertentuMempunyai urutan kejadian yang samaBukan suatu sebab akibatMerupakan peluang / probabilistik

II DASAR EPISTEMOLOGI ILMU

Pengkajian Teori tentang Pengetahuan ( Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tentang atau mengenai suatu obyek)

EPISTEMOLOGI :Membahas secara mendalam segenap Proses yang terlihat untuk memperoleh pengetahuan

ILMU :Pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu (metode keilmuan)

PENGETAHUAN KEILMUAN :Ilmu Pengetahuan yang bersifat suatu kegiatan bukan produk Kegiatan dalam mencari pengetahuan ( dengan obyek empiris) dan diperoleh dengan metode keilmuan

SIFAT ILMU :TerbukaDemokrasiKebenaran diatas segalanyalanjutanMETODE KEILMUAN :Diturunkan dari sejarah pola cara berpikir manusiaBerpikir Rasional : RASIONALISME( Ide tentang kebenaran yang diperoleh secara rasional )Kelemahan ( -- ) : timbul solipsisme (benar menurut masing-masing)Kembali ke proses alam : EMPIRISME ( Diperoleh dari pengalaman ) Kelemahan ( -- ) : fakta tidak mampu menjelaskan tanpa adanya tafsiran

lanjutanASPEK DARI KEGIATAN KEILMUAN

Menyusun konsep penjelasan atau berpikir secara teoritis, bersifat logis dan sistimatis

Pendekatan Rasional dalam menyusun teori harus dilengkapi dengan pendekatan Empiris untuk menguji kebenaran teori yang diajukan

3. Suatu penjelasan yang belum teruji secara empiris adalah hipotesis (sehingga harus diuji kebenarannya). Kebenaran adalah : benar secara keilmuan didukung oleh fakta empirislanjutanKEKURANGAN- KELEMAHAN BERPIKIR SECARA KEILMUANBersumber pada landasan EPISTEMOLOGIS ILMU, yaitu : Mampu memperoleh pengetahuan yang bertumpu pada : presepsi ingatan - penalaran( kelemahan panca indra )KONSEP dalam ILMUPengetahuan keilmuan itu harus :Bersifat umumMempunyai ruang lingkup luas dalam bentuk : teori hukum kaidah asasDengan derajat kerampatan (generalisasi) berbagai obyek penelaahan berbeda, karena interaksi antar faktor sangat dinamislanjutanANTARA METODE KEILMUAN UNTUK ILMU-ILMU ALAM dan untuk ILMU-ILMU SOSIAL Persamaan : menggunakan metode keilmuan yang sama Perbedaan : 1. Obyek yang ditelaah 2. Teknik-teknik penelaahanTeknik Penelaahan : untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang bersifat umum

INDUKSI : suatu cara pengambilan keputusan dengan menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus individual (statistika dapat digunakan sebagai alat untuk menghitung besar peluang secara kuantitatif)DEDUKSI : sebuah proses dengan menarik kesimpulan yang bersifat individual dari pernyataan yang bersifat umum ( digunakan logika yaitu cara menarik kesimpulan dari premis mayor premis minor dan kesimpulan yang merupakan konsekwensi logis dari duah buah premis) Premis : pengetahuan yang telah dianggap benar , contoh : logika matematik Perlu adanya konsep pengukuran Konsep pengukuran ini memungkinkan untuk mengetahui hubungan logis antar faktor- faktor yang terlibat dalam satu gejala atau peristiwa dengan seksamalanjutanBENTUK MASALAH dalam KEGIATAN KEILMUAN

Masalah yang belum pernah diselidiki sehingga jawaban atas permasalahan tersebut merupakan pengetahuan baru ( penelitian murni)Contoh : fisika teori ( ilmu murni) 2. Mempelajari masalah yang berupa konsekwensi praktis dari pengetahuan yang telah diketahui ( penelitian terapan)Contoh : teknik (ilmu terapan)

MASALAH : pada hakekatnya adalah merupakan sebuah pertanyaan (???) yang mengundang jawaban (bila dirumuskan dengan baik)

PERUMUSAN MASALAH : mengandung peryataan tentang faktor-faktor atau aspek-aspek atau unsur-unsur yang terlibat dalam satu masalah tersebut dan hubungan logis yang ingin ditemukan diantaranya

HIPOTESIS : merupakan dugaan mengenai hubungan antara faktor/aspek/unsur yang terlibat dalam suatu masalah Dugaan :memungkinkan untuk menjelaskan hakekat suatu gejala

lanjutanBAGAIMANA CARA MENEMUKAN PERTANYAAN YANG MENGANDUNG HUBUNGAN LOGIS TERSEBUTPertanyaan-pertanyaan keilmuan dalam bentuk hukum kaidah adalah pertanyaan yang mengandung hubungan logis antara berbagai faktor

SIKAP KEILMUAN SKEPTIS (tidak menerima begitu saja) Di atas dasar apa sebuah pertanyaan bisa menyatakan bahwa pengetahuan yang dikandung itu benar

ATURAN MAIN dari suatu KEGIATAN KEILMUAN Suatu pernyataan adalah syah (benar) secara keilmuan, kalau pernyataan tersebut didukung oleh FAKTA

FAKTA : dapat diturunkan secara deduktif dan deduksi yang menghasilkan konsekwensi logis dari pernyataan yang diajukan

INTISARIKEGIATAN KEILMUAN :Sebagai suatu proses yang keseluruhan prosesnya terikat oleh suatu jalinan hubungan LOGIS- DINAMIS yang secara DEDUKTIF dapat dijabarkan menjadi langkah-langkah tertentuMETODE KEILMUAN :Merupakan suatu cara berpikir teoritis dalam mencari pengetahuan, dengan perpaduan antara pendekatan RASIONALISME dan EMPIRISMEPENGETAHUAN KEILMUANMerupakan sumber pengetahuan yang membantu kita untuk menjelaskan hubungan-logis antara berbagai faktor yang terlibat dalam sebuah masalahPEMIKIRAN KEILMUAN( mencakup dua ruang lingkup kegiatan)PENYUSUNAN TEORI (konsep-gagasan):Teori disusun sebagai kerangka pemikiran yang menjelaskan STRUKTUR HUBUNGAN antara faktor-faktor yang terlibat dalam suatu masalah( seperti hipotesis yang kemudian harus diuji secara empiris)PENGUJIAN TEORI (konsep-gagasan):Pengujian dilakukan dengan men-deduksi-kan konsekwensi dari hipotesis tersebut dan kemudian memeriksa apakah konsekwensi tersebut ada atau tidak

III DASAR AXSIOLOGI ILMU

PENGKAJIAN MORAL DAN ETIKA

APAKAH NILAI KEGUNAAN ILMU ITU BAGI MANUSIA

MASIH BERLANJUTDiskusi 16 Feb 2015_Kelas BGrup 1:Bahasa filsafat seharusnya falsafahInti filsafat mencari kebenaran dari suatu halTujuan: Mendalami unsur pokok ilmu memahami sejarah dan perkembangan ilmu, pedoman utk persoalan ilmih dan non ilmiah, konsistensi, ilmu vs agama tdk ada pertentanganPenelitian harus obyektif dan bisa diterima semua pihakDiskusi 16 Feb 2015_Kelas BGrup 2:Filsafat : output akhir bukan sesuatu yang pasti /berupa alternatif. Kebenaran tidak selalu pasti.Tinjauan kritis antara pendapat lama dan modernBgmn ilmu seharusnya ada dan terjadiManfaat: mampu berpikir terbuka, komprehensif, kritis, dinamis, tidak sempit, mudah memahami permasalahan, tidak mudah menganggap sesuatu itu biasaSifat ilmu adalah dinamis

Diskusi 16 Feb 2015_Kelas BGrup 3:Filsafat sudah ada lama namun belum bisa memberikan jawaban mutlak, namun memberikan alternatif (menyentuh)Filsafat melahirkan ilmu lainnya, sehingga sebaiknya berangkat dari filsafatSatu hal yang dicari dari filsafat adalah kebenaranDiskusi 16 Feb 2015_Kelas BPoin Debat/Diskusi:Unsur bahasa falsafah dan filsafat itu beda. Perhatikan: filsafat ilmu dan falsafah hidup. Mazhab analitikal bahasa. Logosentrisme filsafat utk mendapat klarifikasi logis dari pemikiran.Inti Filsafat: mencari kebenaran. Kebenaran bersifat relatif/tidak mutlak. Diskusi 16 Feb 2015_Kelas BPoin Debat/Diskusi:Inti Filsafat: mencari kebenaran. Kebenaran bersifat relatif/tidak mutlak. Bagaimana mungkin kebenaran sifatnya relatif? Kebenaran absolut (sifatnya pasti) dan kebenaran relatif (sifatnya dinamis)Filsafat metodologi: Descartes (mulai meragukan segala sesuatu), skeptis-metodis, cogito ergosum. Saya melihat, saya mendengar; tingkatan ilmiah diatas level indera, lalu tingkatan filosofis; tingkatan religius.