filsafat ilmu archie bahm.pdf

Upload: hariadi-yuss

Post on 10-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    1/13

    1

    WHAT IS SCIENCE?

    Archie J. Bahm

    Archie J. Bahm menulis artikel tentang ilmu pengetahuan ini karena beberapa

    alasan, yaitu antara lain:

    1. Makin kompleksnya ilmu pengetahuan dalam segala pengertiannya, termasukkompleksitas dalam setiap konteks yang lebih khusus, dan beragamnya

    pandangan tentang sifat dasar ilmu pengetahuan (nature of science) yang

    membuat penentuan suatu sifat dasar ilmu pengetahuan menjadi bermasalah. (The

    complexity of science in its full sense, to say nothing of the complexities in each

    specialized context ........... My resurvey of books and articles on the nature of

    science while preparing this article has impressed on me the enourmos varieties

    of views about its nature and ........ the scientific community to state their views on

    the nature would be extremely chaotic. hal 35).

    2. Masyarakat ilmiah telah mengabaikan kebutuhan akan penyelidikan ilmupengetahuan tentang ilmu pengetahuan yang dapat diandalkan (biasanya disebut

    filsafat ilmu [pengetahuan]). (The scientific community has been negligent in

    requiring reliable research into the science of science [usually called

    philosophy of science]. Hal 36)

    3. Tulisan ini disusun sebagai bahan perdebatan dengan pihak yang mendefinisikanilmu pengetahuan dengan tidak mengikutsertakan aksilogi dan nilai-nilai yang

    lainnya. (This interpretation of the nature of science is very brief. But it should be

    sufficient to set the stage for any debates about the nature of science with those

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    2/13

    2

    who would define science in such a way as to exclude axiology and other value

    sciences. Hal 36).

    4.

    Ketiga hal diatas bersifat penting terutama dengan perkembangan dewasa ini,

    yaitu dengan semakin berkembangnya teknologi dan industrialisasi yang terkait

    erat dengan ilmu pengetahuan (Pure science and technology are not antagonistic

    but in the long perspective of history reveal themselves to be mutually fructifying,

    complementary. Hal 31).Selain proses tersebut diatas dapat menimbulkan efek-

    efek negatif juga tidak dapat dibalikkan kembali. (The process of

    industrialization is irreversible. Hal 32).

    Untuk maksud diataslah maka Bahm menulis artikel ini dan menawarkan

    pemikirannya tentang sifat dasar ilmu pengetahuan (the nature of science). Dalam

    deskripsi tentang pemikirannya itulah maka banyak dijumpai berbagai posisi dari

    beragamnya ilmu pengetahuan yang eksis sekarang ini, dan disitu Bahm mencoba

    untuk berusaha menanggapi, mensintesiskan, mengkritik, mengusulkan normativitas,

    dan pada akhirnya mengambil posisinya sendiri diantara keberagaman itu. Deskripsi

    tersebut adalah sebagai berikut:

    Menurut Bahm untuk mengetahui sifat dasar ilmu pengetahuan, paling tidak

    dibutuhkan pemahaman akan enam komponen utamanya, yaitu:

    1. PermasalahanTidak ada masalah, maka tidak akan perlu pemecahan, dan akhirnya tidak

    akan ada suatu pengetahuan ilmiah. Suatu permasalahan dapat disebut ilmiah bila

    memenuhi syarat antara lain: (a) dapat dikomunikasikan;(b) dapat dihadapi dengan

    memakai suatu sikap ilmiah;(c) dapat dihadapi dengan memakai metode ilmiah.

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    3/13

    3

    2. SikapSuatu sikap ilmiah paling tidak mengandung enam karakteristik pokok, yaitu:

    (a) Keingintahuan

    Ini berhubungan dengan bagaimana sesuatu itu eksis, apa sifat dasar mereka,

    bagaimana mereka berfungsi, dan bagaimana mereka berhubungan dengan

    sesuatu yang lainnya. Keingintahuan bertujuan demi suatu pemahaman,

    berkembang dalam dan sangat diperlukan demi suatu penyelidikan, penelitian,

    eksplorasi, eksperimen, dll.

    (b) Berspekulatif

    Ini bukan spekulasi yang ngawur dan malas. Seringkali pemecahan suatu

    masalah tidak jelas dengan sendirinya, tapi perlu usaha, dan itu dapat dengan

    membuat hipotesa-hipotesa untuk membantu, dan untuk memilih diantara

    hipotesa-hipotesa tersebut maka tidak dapat dihindarkan adanya unsur spekulatif.

    (c) Kemauan untuk bersikap obyektif

    Disini Bahm (hal 4) mulai mengkritik pihak yang memisahkan secara ketat

    antara subyektifitas dan obyektifitas dengan mengatakan bahwa mereka

    mengabaikan kesalingtergantungan antara dua kutub tersebut, obyek selalu obyek

    bagi subyek; tidak ada subyek, maka tidak ada obyek; tidak ada subyektifitas,

    maka tidak ada obyektifitas. Obyektifitas tergantung tidak hanya pada subyek tapi

    juga pada subyek yang mempunyai suatu sikap obyektif. Kemudian Bahm (hal 4-

    5) juga berusaha mensintesakan antara dua kutub ekstrem, yaitu kaum empiris

    yang menyatakan bahwa hanya pengalaman indera merupakan sumber

    pengetahuan dan hanya yang partikularlah yang dapat menjadi pengetahuan yang

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    4/13

    4

    pasti, dan kaum rasionalis yang menyatakan dapat mendapat pengetahuan yang

    pasti akan yang universal dan dan dapat mendeduksikannya secara valid

    kenyataan lainnya. Bahm menyatakan bahwa sebenarnya yang universal dan yang

    partikular saling bergantung dan berinteraksi dalam pengalaman, dan proses

    penyelidikan ilmiah tergantung pada sukses dalam saling menghubungkan

    diantara mereka.

    (d) Pikiran yang selalu terbuka

    Termasuk didalamnya antara lain kemauan untuk mempertimbangkan semua

    hal yang berhubungan dengan hipotesa, metodologi dan bukti-bukti yang

    berkaitan dengan apa yang sedang dikerjakan. Termasuk didalamnya juga

    kemauan untuk menerima, dan bahkan mengundang ide-ide baru, yang tidak

    hanya berbeda tetapi juga berlawanan dengan kesimpulannya sendiri.

    (e) Kemauan untuk menunda penilaian

    Sikap ilmiah mencakup juga kemauan untuk menunda penilaian sampai

    semua bukti-bukti yang pasti cukup tersedia.

    (f) Kesementaraan

    Bukti-bukti atau kepastian suatu hipotesis selalu lebih sedikit dari seratus

    persen. Suatu hipotesis selalu berada dalam ketegangan diantara kekokohan

    (tenacity) dan kesementaraan (tentativity), yang berimplikasi pada kesimpulan-

    kesimpulan ilmiah pula.

    3. Metode

    Mengingat tidak adanya kebulatan suara mengenai metodologi, bahkan

    diantara para ilmuwan sendiri, Bahm menyatakan (Hal 12) bahwa untuk sebagian

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    5/13

    5

    disebabkan karena mereka mengabaikan perbedaan antara ilmu pengetahuan dengan

    ilmu-ilmu pengetahuan. Kemudian Bahm menanggapi dan menyatakan bahwa

    metode ilmiah itu satu dan juga banyak. Metode itu satu karena tidak ada satu pokok

    bahasanpun dimana metode ilmiah tidak dapat diterapkan, sedangkan metode itu

    banyak, banyak dalam arti banyak cara/jalan: (a) Setiap ilmu pengetahuan

    mempunyai metodenya sendiri yang sesuai dengan jenis permasalahannya sendiri;(b)

    Setiap permasalahan tertentu membutuhkan metode uniknya sendiri;(c) Secara

    historis, ilmuwan dalam bidang yang sama untuk masa yang berbeda menggunakan

    metode yang sangat berbeda karena perbedaan baik dalam perkembangan teoritis

    maupun penemuan teknologi;(d) Sekarang perkembangan yang cepat dalam ilmu-

    ilmu pengetahuan dan teknologi, yang semakin saling tergantung, membutuhkan

    perkembangan metode yang baru pula untuk menghadapi permasalahan yang

    bertambah rumit; (e) Dalam metode sendiri terdapat berbagai tahapan yang

    membutuhkan metode-metode yang berbeda pada setiap tahapannya.

    Menghadapi hal itu maka Bahm mengusulkan (hal 14) metode ilmiah

    yang terdiri dari lima tahap. Proposal ini dibuat untuk melawan tradisi para empiris

    Inggris dalam filsafat ilmu, dengan empat tahap utamanya: pengamatan data,

    klasifikasi data, formulasi hipotesis, dan verifikasi hipotesis. Sebelum menjelaskan

    posisinya, Bahm menjelaskan posisi dari pragmatisme Amerika dalam hubungannya

    dengan empirisme Inggris. Para empiris Inggris menyatakan bahwa hipotesis dapat

    diverifikasi dengan cara menelusurinya kembali kepada data indera yang mula-

    mula/awal, sedangkan para pragmatis Amerika menyatakan bahwa hipotesis dapat

    diverifikasi karena kemungkinannya untuk dilaksanakan, yaitu bagaimana mereka

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    6/13

    6

    dapat membimbing dengan sukses menuju pemecahan masa depan. Para empiris

    menengok ke belakang pada data terdahulu, sedang para pragmatis memandang ke

    depan pada data masa depan. Para empiris ekstrem melukiskan manusia yang lahir

    dengan kepala kosong yang menunggu diisi dengan data inderawi, yang kemudian

    dibentuk oleh imaji dan dikombinasikan oleh tindakan pikiran, sedangkan para

    pragmatis mengasumsikan prinsip perjuangan biologis demi eksistensi dan

    kebertahanan hidup, dan kemudian menafsirkan pemikiran, ide-ide, dan ilmu

    pengetahuan sebagai alat yang dikembangkan untuk membantu perjuangan semacam

    itu.

    Mereka berdua juga berbeda dalam menjalankan metode ilmiahnya. Bagi

    para empiris semua pengetahuan ilmiah mulai dari pengamatan, kemudian tahap

    kedua adalah mendefinisikan suatu permasalahan. Bagi para pragmatis tugas pertama

    penyelidikan adalah menganalisa suatu permasalahan, baru kemudian memeriksa

    fakta relevan yang didesain pada analisa tahap pertama. Perbedaan itu mengakibatkan

    perbedaan dalam konsepsi tentang langkah pertama yang mesti dijalankan, para

    empiris pertama-tama menjalankan analisa data (data inderawi), sedangkan para

    pragmatis adalah menganalisa suatu permasalahan. Disini Bahm (hal 16) mulai

    mengambil posisi dengan mengatakan bahwa dia menyukai pandangan bahwa ilmu

    pengetahuan secara esensial adalah suatu usaha pemecahan masalah dan

    implikasinya metode ilmiah adalah metode yang mempunyai karakteristik pemecahan

    masalah, jadi Bahm (lebih) mengambil posisi yang sama dengan para pragmatis

    Amerika.

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    7/13

    7

    Selain alasan diatas, Bahm ( hal 17 )menyatakan kembali alasan yang sudah

    disebut (penulis) pada awal tulisan dengan mengatakan bahwa dia mengusulkan

    pandangannya tentang metode ilmiah sebagai dasar bagi diskusi lebih lanjut dengan

    pihak yang menolak mengakui aksiologi sebagai suatu ilmu karena mereka (yang

    menolak) berpegang pada konsepsi tentang sifat dasar ilmu pengetahuan dengan cara

    yang berbeda dan lebih sempit. Ke lima tahap metode ilmiahnya adalah: (a)

    Kesadaran akan suatu permasalahan; (b) Pengujian suatu permasalahan; (c)

    Pengusulan pemecahan permasalahan; (d) Pengetesan proposal; dan (e)Pemecahan

    permasalahan.

    Setelah membahas kelima hal diatas, Bahm (hal 22) mulai merintis jalan ke

    arah normativitasnya dengan pengakuannya bahwa tidak ada penelitian yang bebas

    dari praanggapan tertentu dan praanggapan itu minimal juga mencakup asumsi

    tentang sifat dasar nilai, keindahan, kewajiban-kewajiban, dan nilai tertinggi akan

    kehidupan (aksiologis, estetis, etis, dan religius), yang merupakan pokok

    penyelidikan ilmu-ilmu filsafat. (Minimal presuppositions include assumptions about

    the nature of existence and its knowability [metaphysical], about ......, and about the

    nature of values, beauty, obligations, and the ultimate values of living [axiological,

    aesthetic, ethical, and religious]. These presuppositions are subjects of inquiry by the

    philosophical sciences. Hal 22).Tidak semua ilmuwan sadar akan semua pranggapan

    diatas, beberapa bekerja seolah-olah mereka sepenuhnya tidak sadar akan

    praanggapan tersebut, tapi mereka tidak dapat melepaskan diri dari praanggapan

    karena mereka mempunyai praanggapan bahwa mereka dapat bekerja tanpa suatu

    praanggapan.

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    8/13

    8

    4. Aktivitas

    Ilmu pengetahuan adalah apa yang dilakukan ilmuwan-ilmuwan, yang

    biasanya disebut penelitian ilmiah dan mempunyai dua aspek, yaitu individual dan

    sosial. Disini Bahm (hal 25) mengulangi pengakuannya bahwa ilmu pengetahuan

    tidak bisa lepas dari nilai-nilai. Aktivitas ilmiah seorang ilmuwan dibentuk antara lain

    oleh laboratorium atau lingkungan lainnya dimana dia bekerja, dibentuk oleh

    koleganya dan kebiasaan, ukuran, pengetahuan, pendapat, dan moral mereka. (His

    activities become molded by the kinds of taks ......, the laboratory or other

    environment in which he works, his colleagues and their habits, standars, knowledge,

    opinions, and morale. Hal 25). Selain itu juga saling bergantung dengan aktivitas

    lainnya, yang mempunyai kontribusi pada kesehatan dan kesejahteraannya, dalam

    peranannya sebagai anak, suami, ayah, warganegara, dll .... dan itu dipengaruhi oleh

    ketakutan, antusiasme, toleransi, dan harapannya.( ......is a person whose scientific

    activities interdepend with his other activies, those contributing to his health and well

    being, those in his roles as son, husband, father, citizen, etc. , and those influenced by

    his phobias, manias, tolerances, and hopes. Hal 25-26)

    Secara sosial aktivitas ilmiah juga dipengaruhi oleh kepentingan-

    kepentingan dari luar seperti populasi penduduk, para politikus, dan eksekutif bisnis,

    hal ini dikarenakan suatu penelitian ilmiah juga membutuhkan pembiayaan. (The

    quantity, quality, and kinds of scientific activities may be affected by favorable and

    unfavorable attitudes toward science by the general population, politicians, and

    business executives having influence on funding policies. Hal 27).

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    9/13

    9

    5. Kesimpulan

    Kesimpulan, yaitu pemahaman yang dikembangkan sebagai suatu hasil

    pemecahan permasalahan, adalah sasaran ilmu pengetahuan. Kesimpulan adalah

    tujuan yang mengjustifikasi sikap, metode, dan aktivitasnya sebagai suatu sarana.

    Kesimpulan adalah ilmu pengetahuan yang telah diselesaikan, bukan ilmu

    pengetahuan sebagai suatu prospek atau dalam proses, tapi bagaimanapun juga karena

    adanya tuntutan demi mendapat obyektivitas ilmian, maka tak terelakkan lagi bahwa

    kesimpulan selalu bersifat sementara.

    6. Efek/Akibat

    Pada bagian inilah terlihat jelas alasan/dasar normativitas Bahm. Efek ilmu

    pengetahuan oleh Bahm secara garis besar dibagi dua yaitu: efek ilmu pengetahuan

    pada teknologi dan industri melalui ilmu pengetahuan terapan, dan efek ilmu

    pengetahuan pada/dalam masyarakat dan peradaban. Bahm (hal 31) menuju

    normativitasnya dengan mengafirmasi hubungan erat teknologi (dan industri) dengan

    ilmu pengetahuan, walaupun mereka berdua berbeda. Bahm mengafirmasikannya

    dengan mengutip beberapa pendapat antara lain bahwa ilmu pengetahuan murni dan

    teknologi tidaklah saling berlawanan tapi dalam perspektif historis yang panjang

    justru menyingkapkan bahwa mereka berdua saling menghasilkan, melengkapi secara

    mengungtungkan. (Pure science and technology are not antagonistic but in the long

    perspective of history reveal themselves to be mutually fructifying, complementary.

    Hal 31).Demikian juga industrialisasi yang meluas dan cepat, yang dihasilkan dari

    ilmu pengetahuan, pada akhirnya mempunyai pengaruh balik pada ilmu pengetahuan

    yang semakin besar, yang membuat perubahan pada sifat dasar ilmu pengetahuan itu

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    10/13

    10

    sendiri. (Rapid extensive industrialization, resulting from science, in turn is having

    more and more effects on science, effects that may be seen as changing the science

    itself. Hal 32).

    Pada pembahasan tentang efek sosial, dari tindakan mengafirmasi ilmu

    pengetahuan dan teknologi membawa Bahm pada suatu posisi ideologis tertentu

    dengan menyatakan bahwa peradaban berbeda berkaitan dengan sampai taraf mana

    dan cara ilmu pengetahuan mengembangkan dan membentuk sapek-aspek lainnya

    dalam setiap peradaban. Meskipun penemuan-penemuan penting telah dihasilkan

    peradaban Cina dan Hindu, tapi kebudayan kalah berkembang dibandingkan

    peradaban barat yang dihasilkan dari kepentingan/minat teoritis kaum Yunani kuno.

    Bahm bahkan meneruskan: Although Western civilization has been characterized by

    the intermingling, sometimes conflicting, of two predominating ideals, one derived

    from our Greek heritage idealizing reason and one derived from our Hebraic

    heritage idealizing will, the progressive advance of science, technology and industry

    has gradually reduced the relative importance of Christianity (or of Judaism,

    Christianity, and Islam) as the dominant cultural determinant. The struggles are not

    finished, but increasingly even Jewish, Christian and Islamic combatants depend for

    succes on achieving scientific and technological superiority. Hal 33).

    Tentu saja Bahm menyadari bahwa efek ilmu pengetahuan dan teknologi

    (pasti juga industrialisasi) begitu besar, meluas, tidak hanya positif tapi juga negatif,

    dan proses ini beserta efeknya tidak dapat dibalikkan lagi, terus berlangsung (the

    process of industrialization is irreversible. Hal 32). Hiroshima telah terjadi, bom

    nuklir bertebaran, polusi ada di depan mata, dan kata Bahm harus ada nilai-nilai,

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    11/13

    11

    etika, religiositas yang membimbing ke arah kesejahteraan manusia. My own view is

    not that we have produced too much science and technology but that production has

    been imbalanced. What is needed now is more science and more technology, not only

    in growing numbers of subspecializations, but also in axiology, ethics, reliogiology

    and sociology. This volume is a result of the effects of science, a result of imbalanced

    effects following from neglect to support and use value sciences in ways needed to

    correct the causes of current critical conflicts. Bahm, Hal 34.

    Dari beberapa hal yang telah dinyatakan diatas maka setidaknya dapat

    ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:

    1. Bahm berusaha untuk menawarkan dan mengusulkan suatu sifat dasar ilmu(pengetahuan), yang juga biasa disebut filsafat ilmu (pengetahuan), yang sangat

    diperlukan demi kelangsungan ilmu pengetahuan itu sendiri yang semakin

    berkembang dengan kompleks dan bercabang, yang mengakibatkan pada

    beragamnya pandangan tentang ilmu pengetahuan itu sendiri (dan juga tentunya

    sifat dasarnya).

    2. Hal diatas juga berhubungan juga dengan perkembangan teknologi danindustrialisasi pada masa ini, yang diakibatkan dan juga berpengaruh pada ilmu

    pengetahuan itu sendiri. Posisi Bahm yang (lebih) menyukai pandangan kaum

    pragmatis Amerika (ilmu pengetahuan sebagai suatu suatu pemecahan

    permasalahan) daripada para empiris Inggris memberikan kondisi yang

    kondusif bagi afirmasinya terhadap hubungan yang erat antara ilmu pengetahuan

    dan teknologi (juga industrialisasi). Dari posisinya tersebut, Bahm tampaknya

    menyadari bahwa ilmu pengetahuan rentan terhadap pengaruh-pengaruh dari

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    12/13

    12

    luar, ilmu pengetahuan membawa suatu kepentingan tertentu, membawa nilai-

    nilai tertentu pula.

    3.

    Dengan kesadaran akan hal itu, justru untuk menangkal efek negatif ilmu

    pengetahuan, maka Bahm mengusulkan normativitasnya yaitu bahwa ilmu

    pengetahuan harus dikembangkan dan diarahkan oleh suatu nilai

    tertentu/aksiologi, oleh etika tertentu, membutuhkan religiositas dan juga

    sosiologi untuk mencapat tujuan tertentu, yaitu kesejahteraan manusia..

    Penyangkalan aspek-aspek tersebut atas nama obyektivitas tidaklah lalu berarti

    bebas dari aspek-aspek tersebut, malah justru membawa nilai-nilai tersembunyi

    yang dapat menjerumuskan manusia secara keseluruhan. Karena itulah maka

    Bahm menyatakan bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan perdebatan dengan

    pihak-pihak yang berusaha menolak aspek-aspek diatas (pihak-pihak itu, dengan

    sedikit keraguan, tentu termasuk para empiris Inggris seperti telah diulasnya pada

    artikelnya diatas).

    4. Bahm tentu juga menyadari bahwa posisi yang ditawarkannya juga tidak bebasnilai juga, Bahm juga mengusung nilai-nilai/kepentingan tertentu. Dalam artikel

    diatas tampak bahwa Bahm lebih mengunggulkan ilmu pengetahuan, terutama

    ilmu pengetahuan seperti dimengerti pihak Barat. Ilmu pengetahuanlah faktor

    utama yang membuat berbagai peradaban menjadi berbeda (Civilizations differ

    regarding the extent to which and the ways in which science and the sciences

    have developed and molded other aspects of each civilization. In spite of

    important discoveries in early Hindu and Chinese civilizations, their culture

    lacked the sustained development in Western civilization resulting from ancient

  • 7/22/2019 Filsafat Ilmu Archie Bahm.pdf

    13/13

    13

    Greek theoretical interests. Hal 33). Bahkan terhadap agama-agamapun (yang

    jelas terkait dengan religiositas seperti yang telah dikatakan Bahm diatas ), ilmu

    pengetahuan mempunyai prioritas (....technology and industry has gradually

    reduced the relative importance of Christianity [or of Judaism, Christinianity,

    and Islam] as the dominant cultural determinant. Hal 33). Dan akhirnya yang

    lebih parah adalah justru perseteruan antar agama-agama diatas kesuksesannya

    (=kemenangannya) tergantung pada pengembangan teknologi dan ilmu

    pengetahuannya masing-masing. (the struggles are not finished, but increasingly

    even Jewish, Christian and Islamic combatants depend for succes on acheiving

    scientific and technological superiority. Hal 33).Jadi apa yang dimaksud dengan

    religiositas (walaupun tidak selalu berujud agama, tapi paling tidak terkait dengan

    suatu agama) kalau religiositas tersebut justru sedikit banyak tergantung pada

    ilmu pengetahuan dan bukan sebaliknya? Apakah ini suatu nilai tertentu

    (religiositas tanpa Tuhan ???) yang akan membawa ke kesejahteraan manusia?