filsafat ilmu

19
Filsafat Ilmu Filsafat Ilmu MK Filsafat dan Etika MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan Sosial

Upload: aletha

Post on 20-Mar-2016

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Filsafat Ilmu. MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial. ARTI EPISTEMOLOGI. Epistemologi adalah teori pengetahuan - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat Ilmu

Filsafat IlmuFilsafat IlmuMK Filsafat dan Etika MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan SosialKesejahteraan Sosial

Page 2: Filsafat Ilmu

ARTI EPISTEMOLOGI ARTI EPISTEMOLOGI Epistemologi adalah teori pengetahuanEpistemologi adalah teori pengetahuanSalah satu cabang filsafat yang mempermasalahkan hakikat Salah satu cabang filsafat yang mempermasalahkan hakikat pengetahuan, sumber-sumbernya, syarat-syarat memperoleh pengetahuan, sumber-sumbernya, syarat-syarat memperoleh pengetahuan, kebenaran dan kepastian pengetahuan serta pengetahuan, kebenaran dan kepastian pengetahuan serta hakikat kehendak dan kebebasan manusia dalam pengetahuan.hakikat kehendak dan kebebasan manusia dalam pengetahuan.Cabang filsafat yang khusus menggeluti pertanyaan-pertanyaan Cabang filsafat yang khusus menggeluti pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan.yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan.Suatu upaya rasional untuk menimbang dan menentukan nilai Suatu upaya rasional untuk menimbang dan menentukan nilai kognitif pengalaman manusia dalam interaksinya dengan diri, dan kognitif pengalaman manusia dalam interaksinya dengan diri, dan lingkungan sekitarnya.lingkungan sekitarnya.Suatu disiplin ilmu yang bersifat evaluatif (menilai), normatif Suatu disiplin ilmu yang bersifat evaluatif (menilai), normatif (tentukan tolak ukur) dan kritis (mempertanyakan dan menguji) (tentukan tolak ukur) dan kritis (mempertanyakan dan menguji)

Page 3: Filsafat Ilmu

PEMBAHASAN DALAM PEMBAHASAN DALAM EPISTEMOLOGI EPISTEMOLOGI

Membahas tentang sumber-sumber Membahas tentang sumber-sumber pengetahaunpengetahaunMembahas tentang apa yang kelihatan Membahas tentang apa yang kelihatan versus hakikatnyaversus hakikatnyaMembahas tentang ke-valid-an Membahas tentang ke-valid-an pengetahuan.pengetahuan.

Page 4: Filsafat Ilmu

SIFAT-SIFAT PENDAPAT AWAM SIFAT-SIFAT PENDAPAT AWAM (COMMON SENSE) (COMMON SENSE)

Cenderung untuk bersifat kebiasaan dan Cenderung untuk bersifat kebiasaan dan meniru (warisan masa lalu)meniru (warisan masa lalu)Tidak jelas dan samar-samar.Tidak jelas dan samar-samar.Kepercayaan yang belum diuji.Kepercayaan yang belum diuji.Tidak ada penjelasan mengapa sesuatu Tidak ada penjelasan mengapa sesuatu hal terjadi.hal terjadi.

Page 5: Filsafat Ilmu

KESALAHAN-KESALAHAN KESALAHAN-KESALAHAN BERFIKIR (FRANCIS BACON)BERFIKIR (FRANCIS BACON)Idols of the TribeIdols of the Tribe, kecenderungan menerima bukti , kecenderungan menerima bukti atau kejadian yang menguntungkan suku atau bangsa atau kejadian yang menguntungkan suku atau bangsa sendiri.sendiri.Idols of the CaveIdols of the Cave, kecenderungan memandang diri , kecenderungan memandang diri pribadi sebagai pusat dunia dan menekankan pribadi sebagai pusat dunia dan menekankan pendapat pribadi yang terbatas.pendapat pribadi yang terbatas.Idols of the MarketIdols of the Market, kecenderungan untuk , kecenderungan untuk terpengaruh oleh kata-kata atau nama-nama yang terpengaruh oleh kata-kata atau nama-nama yang dikenal dalam percakapan sehari-hari.dikenal dalam percakapan sehari-hari.Idols of the TheatreIdols of the Theatre, kecenderungan untuk , kecenderungan untuk berpegang teguh pada kepercayaan, keyakinan dan berpegang teguh pada kepercayaan, keyakinan dan aliran-aliran pemikiran. aliran-aliran pemikiran.

Page 6: Filsafat Ilmu

PENGHAMBAT BERFIKIR JERNIH PENGHAMBAT BERFIKIR JERNIH

PurbasangkaPurbasangka, suatu pertimbangan yang , suatu pertimbangan yang terburu-buru, dasar pemikiran yang salah yang terburu-buru, dasar pemikiran yang salah yang meremehkan bukti atau menilai bukti tersebut meremehkan bukti atau menilai bukti tersebut secara berlebihan.secara berlebihan.PropagandaPropaganda, informasi yang disampaikan , informasi yang disampaikan dengan membangkitkan emosi atau keinginan dengan membangkitkan emosi atau keinginan lalu menyajikan beberapa jalan keluar melalui lalu menyajikan beberapa jalan keluar melalui sugestisugesti (melalui media massa)(melalui media massa)OtoriterianismeOtoriterianisme, mengikuti kekuasaan secara , mengikuti kekuasaan secara buta tanpa tindakan kritis, ada keyakinan buta tanpa tindakan kritis, ada keyakinan bahwa pengetahuan dijamin atau disahkan bahwa pengetahuan dijamin atau disahkan oleh otoritas oleh otoritas

Page 7: Filsafat Ilmu

BEBERAPA KESALAHAN BERFIKIRBEBERAPA KESALAHAN BERFIKIR

Kesalahan SemantikKesalahan Semantik, disebabkan oleh , disebabkan oleh pemakaian kata-kata secara tidak teliti pemakaian kata-kata secara tidak teliti atau tidak tepat.atau tidak tepat.Kesalahan FormalKesalahan Formal, pengambilan , pengambilan kesimpulan yang salah dari dasar pikiran kesimpulan yang salah dari dasar pikiran (deduksi)(deduksi)Kesalahan EmpirisKesalahan Empiris, melakukan , melakukan generalisasi secara terburu-burur generalisasi secara terburu-burur (Induksi)(Induksi)

Page 8: Filsafat Ilmu

SUMBER-SUMBER PENGETAHUANSUMBER-SUMBER PENGETAHUAN Sikap Skeptis, yaitu sikap yang meragukan bahwa manusia tidak Sikap Skeptis, yaitu sikap yang meragukan bahwa manusia tidak mungkin menemukan kebenaran yang obyektif. Gorgias mungkin menemukan kebenaran yang obyektif. Gorgias mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar ada, mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar ada, kalaupun sesuatu itu ada manusia tidak mungkin bisa kalaupun sesuatu itu ada manusia tidak mungkin bisa mengetahuinya, kalaupun manusia bisa mengetahuinya, manusia mengetahuinya, kalaupun manusia bisa mengetahuinya, manusia tidak mungkin bisa menjelaskannya.tidak mungkin bisa menjelaskannya.

Pancaindera (Empiris)Pancaindera (Empiris), menekankan pada kemampuan , menekankan pada kemampuan manusia untuk menangkap pengalaman kongkrit yang diterima manusia untuk menangkap pengalaman kongkrit yang diterima oleh pancainderanya. oleh pancainderanya. (Kebenaran Koresponden)(Kebenaran Koresponden)

Akal Budi (Rasio)Akal Budi (Rasio), manusia mengetahui dengan , manusia mengetahui dengan membandingkan ide-ide atau pertimbangan-pertimbangan, akal membandingkan ide-ide atau pertimbangan-pertimbangan, akal manusia mempunyai kemampuan untuk mengungkap manusia mempunyai kemampuan untuk mengungkap kebenaran dengan sendirinya (Kebenaran Koheren)kebenaran dengan sendirinya (Kebenaran Koheren)

IntuisiIntuisi, pengetahuan yang didapat tanpa melalui proses , pengetahuan yang didapat tanpa melalui proses penalaran tertentu, sifatnya personal dan tidak bisa diramalkan.penalaran tertentu, sifatnya personal dan tidak bisa diramalkan.

WahyuWahyu, merupakan pengetahuan yang didapat dari Tuhan., merupakan pengetahuan yang didapat dari Tuhan.

Page 9: Filsafat Ilmu

MACAM PENGETAHUAN MACAM PENGETAHUAN Pengetahuan Apriori, pengetahuan yang Pengetahuan Apriori, pengetahuan yang didapat tidak tergantung pada pengalaman didapat tidak tergantung pada pengalaman inderawi (benar secara Universal)inderawi (benar secara Universal)Pengetahuan Aposteriori, pengetahuan yang Pengetahuan Aposteriori, pengetahuan yang hanya didapat dengan melakukan observasi hanya didapat dengan melakukan observasi dan eksperimen.dan eksperimen.Knowledge by Description, pengetahuan Knowledge by Description, pengetahuan tentang fakta dan didapatkan dari benda atau tentang fakta dan didapatkan dari benda atau kejadian disekitar kita.kejadian disekitar kita.Knowledge by acquaintance, pengetahuan Knowledge by acquaintance, pengetahuan yang diperoleh dengan pengalaman atau yang diperoleh dengan pengalaman atau dengan perkenalan dengan perkenalan

Page 10: Filsafat Ilmu

POLA PENGETAHUAN POLA PENGETAHUAN Tahu BahwaTahu Bahwa, pengetahuan mengenai informasi , pengetahuan mengenai informasi tertentu. Disebut juga pengetahuan teoritis/ ilmiah.tertentu. Disebut juga pengetahuan teoritis/ ilmiah.Tahu BagaimanaTahu Bagaimana, mengenai bagaimana melakukan , mengenai bagaimana melakukan sesuatu (know-how) berkaitan dengan keahlian dan sesuatu (know-how) berkaitan dengan keahlian dan kemahiran teknis.kemahiran teknis.Tahu Akan/ MengenaiTahu Akan/ Mengenai, sesuatu yang sangat spesifik , sesuatu yang sangat spesifik menyangkut pengalaman atau pengenalan pribadi. menyangkut pengalaman atau pengenalan pribadi. Kadar obyektifitas tinggi dan subyek mampu membuat Kadar obyektifitas tinggi dan subyek mampu membuat penilaian langsung.penilaian langsung.Tahu MengapaTahu Mengapa, mengenai pemberian penjelasan , mengenai pemberian penjelasan tentang suatu kejadian.tentang suatu kejadian.

Page 11: Filsafat Ilmu

TAHU AKAN(pengetahuan langsung melalui pengenalan pribadi)

TAHU BAHWA(masih bersifat umum)

TAHU MENGAPA(Refleksi, Abstraksi, Penjelasan)

TAHU BAGAIMANA(pemecahan, penerapan, tindakan)

Page 12: Filsafat Ilmu

DASAR-DASAR PENGETAHUAN DASAR-DASAR PENGETAHUAN

PengalamanPengalaman, adalah keseluruhan peristiwa , adalah keseluruhan peristiwa perjumpaan dan apa yang terjadi pada perjumpaan dan apa yang terjadi pada manusia dalam interaksinya dengan alam dan manusia dalam interaksinya dengan alam dan lingkungan sosialnyalingkungan sosialnya

Pengalaman Primer, pengalaman langsung akan Pengalaman Primer, pengalaman langsung akan persentuhan indrawipersentuhan indrawi

Pengalaman Sekunder, pengalaman reflektif Pengalaman Sekunder, pengalaman reflektif mengenai pengalaman primer (tidak langsung)mengenai pengalaman primer (tidak langsung)

Ciri pengalaman adalah, amat beraneka ragam, Ciri pengalaman adalah, amat beraneka ragam, berkaitan dengan obyek yang berada diluar diri berkaitan dengan obyek yang berada diluar diri manusia dan terus bertmabah dan berkembang manusia dan terus bertmabah dan berkembang sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri.sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri.

Page 13: Filsafat Ilmu

DASAR-DASAR PENGETAHUAN DASAR-DASAR PENGETAHUAN

IngatanIngatan, tanpa ingatan pengalaman inderawi , tanpa ingatan pengalaman inderawi tidak akan dapat berkembang menjadi tidak akan dapat berkembang menjadi pengetahuan.pengetahuan.Supaya ingatan dapat menjadi dasar yang Supaya ingatan dapat menjadi dasar yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya bagi pengetahuan, (a) memiliki kesaksian bagi pengetahuan, (a) memiliki kesaksian bahwa peristiwa yang diingat itu memang bahwa peristiwa yang diingat itu memang pernah dialami dimasa lalu, (b) ingatan bersifat pernah dialami dimasa lalu, (b) ingatan bersifat konsisten dan dapat menjadi dasar konsisten dan dapat menjadi dasar pemecahan persoalan.pemecahan persoalan.

Page 14: Filsafat Ilmu

DASAR-DASAR PENGETAHUAN DASAR-DASAR PENGETAHUAN

KesaksianKesaksian, suatu penegasan yang diberikan oleh , suatu penegasan yang diberikan oleh orang terhadap peristiwa yang dialami orang lain untuk orang terhadap peristiwa yang dialami orang lain untuk menyatakan kebenaran atas peristiwa itu.menyatakan kebenaran atas peristiwa itu.

Bukti Intrinsik, bukti tentang autoritas atau kewenangan si Bukti Intrinsik, bukti tentang autoritas atau kewenangan si pemberi kesaksian.pemberi kesaksian.

Bukti Ekstrinsik, bukti yang secara langsung berhubungan Bukti Ekstrinsik, bukti yang secara langsung berhubungan dengan materi kesaksiandengan materi kesaksian

Minat dan Rasa Ingin TahuMinat dan Rasa Ingin Tahu, diperlukan untuk dapat , diperlukan untuk dapat mengembangkan pengetahuan. Minat mengarahkan mengembangkan pengetahuan. Minat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang dialami dan dianggap perhatian pada hal-hal yang dialami dan dianggap penting untuk diperhatikan. Rasa ingin tahu penting untuk diperhatikan. Rasa ingin tahu mendorong orang untuk bertanya dan melakukan mendorong orang untuk bertanya dan melakukan penyelidikan atas apa yang dialami dan menarik penyelidikan atas apa yang dialami dan menarik minatnya.minatnya.

Page 15: Filsafat Ilmu

DASAR-DASAR PENGETAHUANDASAR-DASAR PENGETAHUAN

Pikiran dan PenalaranPikiran dan Penalaran, kegiatan pokok dari pikiran , kegiatan pokok dari pikiran adalah penalaran yang keduanya merupakan hal yang adalah penalaran yang keduanya merupakan hal yang mendasari pengetahuan. mendasari pengetahuan. Penalaran merupakan Penalaran merupakan proses bagaimana pikiran menarik kesimpulan dari proses bagaimana pikiran menarik kesimpulan dari hal-hal yang sebelumnya telah diketahui.hal-hal yang sebelumnya telah diketahui.

Induksi adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan Induksi adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kejadian atau kasus khusus.umum dari berbagai kejadian atau kasus khusus.

Deduksi adalah bentuk penalaran yang berangkat dari suatu Deduksi adalah bentuk penalaran yang berangkat dari suatu pernyataan umum ke kejadian khusus yang secara niscaya pernyataan umum ke kejadian khusus yang secara niscaya dapat diturunkan dari pernyataan umum tersebut. dapat diturunkan dari pernyataan umum tersebut.

Abduksi adalah penalaran untuk merumuskan sebuah Abduksi adalah penalaran untuk merumuskan sebuah hipotesa berupa pernyataan umum yang kemungkinan hipotesa berupa pernyataan umum yang kemungkinan kebenarannya masih perlu diuji. kebenarannya masih perlu diuji.

Page 16: Filsafat Ilmu

DASAR-DASAR PENGETAHUANDASAR-DASAR PENGETAHUAN

LogikaLogika, cara berfikir yang lurus, runut dan , cara berfikir yang lurus, runut dan benarbenar

Silogisme Kategoris, silogisme yang terdiri dari Silogisme Kategoris, silogisme yang terdiri dari proposisi yang bersifat kategoris (afirmatif universal, proposisi yang bersifat kategoris (afirmatif universal, negatif universal, afirmatif partikular, negatif negatif universal, afirmatif partikular, negatif partikular)partikular)

Silogisme Hipotesa, silogisme dalam proposisi Silogisme Hipotesa, silogisme dalam proposisi bersyarat (kalau…maka…)bersyarat (kalau…maka…)

Silogisme Disjungtif, silogisme yang sahih hanya Silogisme Disjungtif, silogisme yang sahih hanya dalam salah satu kemungkinan yang menyingkirkan dalam salah satu kemungkinan yang menyingkirkan kemungkinan lain.kemungkinan lain.

Page 17: Filsafat Ilmu

DASAR-DASAR PENGETAHUANDASAR-DASAR PENGETAHUAN

BahasaBahasa, merupakan salah satu hal yang , merupakan salah satu hal yang mendasari dan memungkinkan pengetahuan mendasari dan memungkinkan pengetahuan pada manusia. Bahasa Tertulis dan Tidak pada manusia. Bahasa Tertulis dan Tidak Tertulis.Tertulis.Kebutuhan hidup manusiaKebutuhan hidup manusia, memperoleh , memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan untuk dapat pengetahuan yang dibutuhkan untuk dapat hidup merupakan suatu bagian dari cara hidup merupakan suatu bagian dari cara berada manusia. Pengetahuan merupakan berada manusia. Pengetahuan merupakan suatu alat, strategi dan kebijakan dalam suatu alat, strategi dan kebijakan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.berinteraksi dengan lingkungannya.

Page 18: Filsafat Ilmu

PERBANDINGAN FILSAFAT PERBANDINGAN FILSAFAT PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU

PENGETAHUANPENGETAHUAN

Filsafat Pengetahuan, adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya. (Spontan)

SedangkanFilsafat Ilmu Pengetahuan adalah keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis. (Sistematis dan Reflektif)

Page 19: Filsafat Ilmu

SekianSekian