filsafat ilmu

17
FILSAFAT ILMU Kelompok 6 Mizma Misayadah201301500328 Kristiana 201301500395 M. Ryan Adnan 201301500254

Upload: tianachris

Post on 30-Jul-2015

29 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

FILSAFAT ILMU

Kelompok 6 Mizma Misayadah 201301500328Kristiana 201301500395M. Ryan Adnan 201301500254

ONTOLOGI (HAKIKAT ILMU)

Pengertian ontologi• Menurut Bahasa: Ontologi Berasal dari bahasa Yunani, yaitu On/Ontos

= Ada, Logos = Ilmu. Jadi, Ontologis adalah Ilmu tentang ada.

• Menurut istilah, Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak (Bakhtiar , 2004)

• Menurut Pandangan The Liang Gie (2000) Ontologi adalah bagian dari filsafat dasar yang mengungkap makna dari sebuah eksistensi yang pembahasannya meliputi persoalan-persoalan Apakah artinya ada, hal ada.

• Jujun S. S ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau suatu pengkajian mengenai tentang teori yang ada.

Pandangan Pokok Pemikiran Ontologi

Keberadaan ontologi di pandang dari segi jumlah:- Monoisme- Dualisme

Keberadaan ontologi di pandang dari segi sifatnya:- Materialisme- Spiritualisme

Keberdaan Ontologi dipandang dari segi proses, kejadian, atau perubahan:- Mekanisme- Teleologi (Serba-Tujuan)- Vitalisme

Aliran Lain yang berkaitan antara ontologi dan metafisika:- Nihilisme- Agnotisme

Objek Ontologi

• Secara Ontologis, artinya metafisis umum, objek materi dapat dipelajari dalam plural ilmu pengetahuan, bersifat monistik pada tingkat yang paling abstrak.

• Seluruh objek materi pluralitas ilmu pengertahuan, seperti manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan zat kebendaan berada pada tingkat abstrak tertinggi, yaitu dalam kesatuan dan kesamaannya sebagai makhluk.

• Dengan kata lain pluralitas ilmu pengetahuan berhakikat satu, yaitu dalam kesatuan objek materinya.

1. OBJEK MATERI

Objek Forma

• Objek foma ontologi Adalah hakikat seluruh realitas. Dimana akan tampil menjadi aliran materialisme, idealisme dan naturalisme. Dalam tafsiran para ahli ontologi selanjunya dipahami sebagai upaya mencari alternatif bukan dualisme, tetapi menampilkan aspek materialisme dari mental.

Metafisika

• Metafisika: Ilmu pengetahuan mengenai yang sebenar-benarnya ada

• Mengapa ontologi terkait dengan metafisika? Ontologi membahas hakikat yang “ada”, metafisika menjawab pertanyaan apakah hakikat kenyataan ini sebenar-benarnya?

• Metafisika: Pijakan / landasan ilmu filsafat & pemikiran ilmiah.

• Tafsiran Tentang Metafisika:- Supranaturalisme-Naturalisme

Asumsi

• Asumsi adalah praduga anggapan sementara (yang kebenarannya masih dibuktikan) . timbulnya asumsi karena adanya permasalahan yang belum jelas, seperti belum jelasnya hakekat alam ini, yakni apakah gejala alam ini tunduk kepada determinisme.

• Tidak muthlak atau pasti sebagaimana ilmu yang tidak pernah ingin dan tidak pernah berpretensi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang bersifat muthlak. Jadi asumsi bukanlah suatu keputusan muthlak.

1) Kedudukan ilmu dalam asumsi:– Ilmu memberikan

pengetahuan sebagai dasar untuk mengambil keputusan , karena keputusan harus didasarkan pada penafsiran kesimpulan ilmiah yang bersifat relatif.

2) Resiko asumsi – Apa yang diasumsikan akan

mengandung resiko secara menyeluruh. Sat seseorang mengasumsikan akan mengadakan pesta keberhasilan tapi dengan seketika usahanya gagal, resikonya mengagalkan pesta itu.

3) Beberapa asumsi dalam ilmu:- Akan terjadi perbedaan pandang suatu masalah bila ditinjau dari berbagai kacamata ilmu begitu juga asumsi. Misalnya Ilmu Fisika yang merupakan ilmu paling maju dibanding ilmu lain.

4) Jenis Asumsi:- Aksioma. Pernyataan yang disetujui umum tanpa memerlukan pembuktian karena kebenaran sudah membuktikan sendiri (Postulat).

Peluang• Peluang secara sederhana

diartikan sebagai probabilitas.

• Peluang 0.8 secara sederhana dapat diartikan bahwa probabilitas untuk suatu kejadian tertentu adalah 8 dari 10 (yang merupakan kepastian).

• Dari hal tersebut memberikan suatu penjelasan bahwa ilmu tidak pernah ingin dan tidak pernah berpretensi untuk mendapatkan pengetahuan yang bersifat mutlak.

• Tetapi ilmu memberikan pengetahuan sebagai dasar bagi manusia untuk mengambil keputusan, dimana keputusan itu harus didasarkan kepada kesimpulan ilmiah yang bersifat relatif.

Ontologi dalam struktur Ilmu, Posisi, dan Peran Pentingnya

• Ontologi menempati posisi yang demikian pentingnya karena ia menempati posisi landasan yang berdasarkan dari fondasi ilmu dimana di situlah terletak dasarnya dunia ilmu.

• Ontologi sebagai landasan terdasar dari ilmu adalah dunia yang jarang dikaji karena keberadaannya yang nyaris tak terlintas di benak sebagian besar para pengguna ilmu.

• Pada lapisan ontologilah diletakannya “undang-undang dasar” dunia ilmu oleh para sains modern pada masa Renaisans yang merupakan penentu dari “hendak dibentuk seperti apakah ilmu yang akan dibangun ini”, “ketujuan manakah ilmu ini diarahkan “ dalam konteks sebagai alat untuk membangun peradaban dan “sebenarnya sedang menuju kearah manakah kita dengan menunggu sains modern saat ini?”.

Batas-Batas penjelajahan Ilmu

• Manusia menjelajah ilmu pengetahuan harus ada batasnya agar dia tdk mengalami frustasi atau sampai bunuh diri.

• Ilmu memulai penjelajahannya dari pengalaman manusia berhenti sebantas pengalaman manusia juga.

• Ilmu membatasi lingkup penjelajahannya pada batas pengalaman manusia juga disebabkan metode yang dipergunakan dalam menyusun yang telah teruji kebenarannya secara empiris.

Kenapa kajian ilmu dibatasi itu ?

1. Karena tugas ilmu utk memecahkanmasalah manusia.

Misalnya :- Masalah cuaca- Masalah ketersediaan air- Masalah energi

2. Karena metoda untuk menyusun dan membuktikan ilmu telah teruji secara empiris.

Ruang Penjelajahan Keilmuan

ILMU

Ilmu-Ilmu Sosial Ilmu-Ilmu Alam

AntropologiIlmu

politik, psikologi, ekonomi, sosisologiArkeologi,

Antro Budaya, Etnologi, Linguistik

Ilmu Alam Ilmu Hayat

Ilmu Murni

Ilmu Terapan

Fisika, Kimia,

Astronomi, Ilmu Bumi

Manfaat Mempelajari Ontologi

• Membantu mengembangkan dan dan mengkritisi berbagai bangunan sistem yang ada

• Membantu memecahkan masalah pola relasai antar berbagai eksisten dan eksistensi

• Bisa mengeksplorasi secara mendalam dan jauh pada berbagai ranah keilmuan maupun masalah, baik sains hingga etika

• Ontologi ini pantas dipelajari bagi orang yang ingin memahami secara menyeluruh tentang dunia ini dan berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris (Misalnya antropologi, sosiologi, ilmu kedokteran, ilmu budaya, fisika, ilmu teknik dan sebagainya)

Kesimpulan• Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu

perwujudan tertentu. Ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan pemikiran semesta universal. Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas.Ontologis; cabang ini menguak tentang objek apa yang di telaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari objek tersebut? bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (sepert berpikir, merasa dan mengindera) yang membuakan pengetahuan?

• Dengan demikian Ontologi Ilmu (dimensi ontologi Ilmu) adalah Ilmu yang mengkaji wujud (being) dalam perspektif ilmu — ontologi ilmu dapat dimaknai sebagai teori tentang wujud dalam perspektif objek materil ke-Ilmuan, konsep-konsep penting yang diasumsikan oleh ilmu ditelaah secara kritis dalam ontologi ilmu. Ontologi adalah hakikat yang Ada yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai kenyataan dan kebenaran.

Atas Perhatiannya