file sistem04
DESCRIPTION
Materi 4 UMRITRANSCRIPT
ORGANISASI BERKAS
SEQUENTIAL
Organisasi Berkas SekuensialRekaman disimpan di dalam file secara beruntun berdasarkan waktu pemasukannya (rekaman yang masuk lebih dulu memiliki indeks / alamat yang lebih kecil dari yang dimasukkan kemudian)
Organisasi Berkas LangsungRekaman disimpan tidak secara beruntun, namun pada alamat yang didasarkan pada kunci rekaman
Organisasi Berkas Sekuensial BerindeksRekaman disimpan secara beruntun namun ditambahkan dengan adanya indeks yang akan mempermudah penemuan rekaman kembali
Organisasi Berkas
Pengertian Berkas SequentialAdalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas.
Keuntungan Kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara tepat.
KeterbatasanTidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan.
Pola AksesAdalah penentuan akses berdasarkan field tertentu.
Media Penyimpanan Disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk.
Pembuatan Berkas SequentialMeliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan.Tugas-tugasnya :
1. Pengumpulan data2. Perubahan data dalam bentuk bahasa yang
dapat dibaca oleh mesin3. Pengeditan data4. Pemeriksaan transaksi yang ditolak5. Penyortiran edit data
Pembuatan Berkas Sequential
1. Header Record;
2. Detail Record;Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom.
3. Footer Record;Mencakup report footer, page footer dan group footer. Dikenal sebagai informasi ringkasan (Summary Information).
Pembuatan Berkas Laporan
Mencakup report header, page header dan group header. Dikenal sebagai informasi pengenal (Identifying Information).
Retrieval Terhadap Berkas Sequential
Record pada berkas sequential di retrieve secara berurutan, bergantung pada jumlah data yang dihasilkan. Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2, yaitu : ◦ Report Generation ◦ Inquiry: pengaksesan record secara satu persatu
Contoh : Berapa jumlah mahasiswa yang berumur di atas 20
tahun ? Berapa jumlah pegawai yang mempunyai gaji di bawah
Rp. 1.000.000; ?
1. Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut .
2. Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential.
3. Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan organisasi sequential.
Contoh :Inquiry NPM = 0029207 memerlukan pengaksesan record sebanyak 10 dari 100 record yang ada dalam berkas mahasiswa.
Hit Ratio = 10/100 = 0.1 Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan
organisasi sequential. Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan
organisasi sequential.
Hit Ratio
Update Terhadap Berkas SequentialFrekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada faktor-faktor :1. Tingkat perubahan data2. Ukuran dari master file3. Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan
pada master file4. File activity ratio
File Activity Ratio1. Banyaknya record pada master file yang di-update dibagi
dengan banyaknya record pada master file.2. Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-
update-an master file.3. Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file,
maka semakin sering file tersebut diakses.4. Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya
pemrosesannya.
Istilah-istlah pada file;◦Elemen Data (Field) merupakan unit data
terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang berarti.
Contoh : elemen data (field) dalam record mahasiswa adalah nama mahasiswa, umur dan alamat
◦Record (Catatan), terdiri dari semua elemen data yang berhubungan dengan suatu objek atau kegiatan tertentu
• Operasi File sequential Terdiri dari :1. Penyisipan/ Insert Record;2. Penghapusan/ Delete Record;3. Perubahan Isi/ Modify Record;
Pencarian Secara Sekuensial
Memproses rekaman-rekaman dalam berkas sesuai urutan keberadaan rekaman-rekaman tersebut sampai ditemukan rekaman yang diinginkan atau semua rekaman terbaca
Organisasi Berkas SekuensialDalam berkas sekuensial, rekaman yang ke i+1 akan diletakkan tepat sesudah rekaman ke i, contoh :
AksesSesuai dengan namanya, berkas sekuensial sangat cocok untuk akses yang sekuensial, misal dalam aplikasi dimana sebagian besar atau semua rekaman akan diproses.Sebagai contoh adalah membuat daftar semua mahasiswa dalam sebuah jurusan.Berkas sekuensial juga dapat diproses secara tunggal dan langsung, jika diketahui subskripnya.
1 2 3 ……... i i+1 i+2 …… N-1 n
Pencarian secara sekuensial memproses rekaman-rekaman dalam berkas sesuai urutan keberadaan rekaman-rekaman tersebut sampai ditemukan rekaman yang diinginkan atau semua rekaman terbaca.Sebagai contoh, rekaman-rekaman berkas mahasiswa diurutkan untuk mendapatkan pengurutan yang linier berdasar pada nilai kunci rekaman, baik secara alphabetis (huruf) ataupun numeris (angka)
Medan DataMedan berisi nilai dasar yang membentuk sebuah rekaman. Isi sebuah medan bergantung pada atribut yang dimiliki oleh individu pemilik rekaman.
Rekaman yang disimpan dalam berkas pada umumnya memiliki medan yang berfungsi khusus yaitu sebagai identitas rekaman yang memiliki sifat pembeda baik internal maupun eksternal.
Rekaman Data
Rekaman Mahasiswa
Berkas DataSebuah berkas merupakan koleksi dari rekaman-rekaman yang sama, yang diletakkan dalam peralatan penyimpan data komputer. Sebuah berkas akan memiliki nama yang dikenal dengan sistem operasi.
Dibawah ini contoh berkas rekaman mahasiswa urut “Nomor Mahasiswa” :
Medan ke-1
Medan ke-2
…………. Medan ke-n
NamaMahasisw
a
NomorMahasisw
a
Fakultas Jurusan DosenPembimbi
ng
SPP Data-lain
1 2 3 ….. I i+1 i+2 ….. n-1 n
Nama Mhs
Nomor Mhs
Fak Jur Dosen SPP Data lain
Adi 0101
tknk
Kimia
Tri, Ir 3000
…….
Ida 0110
tknk
Elektro
Heru, Ir
4000
…….
sony 0124
tknk
geologi
Ari, Ir 3000
…….
Sina 0235
tknk
Sipil Ira, Ir 2500
…….
Ari 0976
tknk
Fisika
Rani, Ir
2000
…….
Untuk membaca “Sony” hanya diperlukan 3 probe, lebih kecil dibanding sebelum berkas diurutkan.
Kunci1 <kunci2 <kunci3 <…kunci I <…kunci n
1 Berapa banyak Probe yang dibutuhkan untuk mendapatkan “Juli” pada urutan nyata dan alphabetikal bulan-bulan dalam system penanggalan?
2 Berapa Probe yang dibutuhkan untuk mendapatkan ”Rabu” pada urutan nyata hari-hari dalam sistem waktu?
Jawaban :(a). ”Juli” dalam kalender berada di urutan 7
jadi untuk mendapatkan ”Juli” dibutuhkan 7 probe.
(b). Bulan dalam kalender jika diurutkan secara alphabet menghasilkan Agustus, April, Desember, Februari, Januari, Juli, Juni, Maret, Mei, November, Oktober, September dibutuhkan 6 probe untuk mendapatkan ”Juli”.