fgd presentasi tata cara akreditasi dan sertifikasi
TRANSCRIPT
1
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 05 TAHUN 2014 TENTANG
TATA CARA AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKANKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
2
IZIN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIKIZIN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIKkecuali usaha jasa pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah dilaksanakan oleh pemegang izin usaha jasa penunjang tenaga listrik untuk pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik yang telah diakreditasi oleh Menteri sebagai Lembaga Inspeksi Teknikdilaksanakan oleh pemegang izin usaha jasa penunjang tenaga listrik untuk Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang telah diakreditasi oleh Menteri sebagai Lembaga Sertifikasi Kompetensidilaksanakan oleh pemegang izin usaha jasa penunjang tenaga listrik untuk Sertifikasi Badan Usaha yang telah diakreditasi oleh Menteri sebagai Lembaga Sertifikasi Badan Usaha.dilaksanakan oleh pemegang izin usaha jasa penunjang tenaga listrik untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di sektor ketenagalistrikan yang telah diakreditasi oleh Menteri sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan.
Pemegang izin usaha jasa tenaga listrik termasuk lembaga di Kementerian yang menyelenggarakan diklat di bidang ketenagalistrikan dan sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
3
PERSYARATAN AKREDITASIPERSYARATAN AKREDITASI
Persyaratan Administratif:1. Akta pendirian badan usaha/lembaga;2. Profil badan usaha; 3. Nomor Pokok Wajib Pajak bagi badan usaha; dan4. Izin usaha jasa penunjang tenaga listrik
usaha jasa pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik
Persyaratan Teknis:a. Sertifikat Badan Usaha; b. struktur organisasi badan usaha;c. surat pernyataan yang menyatakan pemilik atau pengurus badan usaha tidak memiliki afiliasi dengan pelaksana jasa pembangunan dan pemasangan instalasi tenaga listrik;d. Penanggung Jawab Teknik yang bekerja penuh waktu untuk setiap subbidang usaha;e. tenaga teknik ketenagalistrikan yang bekerja penuh waktu untuk setiap subbidang usaha; f. dokumen sistem manajemen mutu sesuai Standar Nasional Indonesia;g. pedoman pelaksanaan Sertifikasi Instalasi Tenaga Listrik; danh.daftar peralatan uji yang dimiliki dan/atau yang disewa.
usaha jasa Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Persyaratan Teknis :a. Sertifikat Badan Usaha; b. struktur organisasi badan usaha/lembaga;c. surat pernyataan yang menyatakan pemilik atau pengurus badan usaha tidak memiliki afiliasi dengan pelaksana jasa penunjang tenaga listrik lainnya;d. Penanggung Jawab Teknik yang bekerja penuh waktu untuk setiap subbidang usaha;e. tenaga teknik ketenagalistrikan yang bekerja penuh waktu untuk setiap subbidang usaha.f. dokumen sistem manajemen mutu sesuai Standar Nasional Indonesia;g.pedoman pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan; danh.tempat uji kompetensi yang dimiliki dan/atau yang disewa.
usaha jasa Sertifikasi Badan Usaha
Persyaratan Teknis :a. struktur organisasi badan usaha;
memiliki paling sedikit 1 (satu) kantor wilayah yang masing-masing berada di Indonesia bagian barat, bagian tengah, dan bagian timur untuk usaha jasa
b. Sertifikasi Badan Usaha yang lingkup akreditasinya pada jenis usaha konsultansi dalam bidang instalasi penyediaan tenaga listrik, pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik, pengoperasian instalasi tenaga listrik, pemeliharaan instalasi tenaga listrik, atau Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan;
c. memiliki kantor wilayah paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah provinsi di Indonesia yang tersebar merata di bagian barat, bagian tengah, dan bagian timur untuk usaha jasa Sertifikasi Badan Usaha yang lingkup akreditasinya pada jenis usaha pembangunan dan pemasangan instalasi penyediaan tenaga listrik;
d. penanggung jawab auditor yang bekerja penuh waktu;
e. tenaga auditor Sertifikasi Badan Usaha yang bekerja penuh waktu;
f. dokumen sistem manajemen mutu sesuai Standar Nasional Indonesia; danpedoman pelaksanaan Sertifikasi Badan Usaha.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
4
TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK UNTUK UMUM
Permohonan akreditasikepada Menteri melalui Dirjen
Dirjen melakukan audit akreditasi
audit kecukupan dan kesesuaian dokumen permohonan;
2 tahap
verifikasi lapangan
Menteri menetapkan pemberian atau penolakan permohonan
sertifikat Akreditasi Dalam 30 hari kalender
Penerbitan sertifikat akreditasi(berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang)
• Dalam hal permohonan Akreditasi ditolak, Menteri memberitahukan secara tertulis kepada pemohon Akreditasi disertai dengan alasan penolakannya.
• Permohonan perpanjangan sertifikat Akreditasi diajukan paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender sebelum sertifikat Akreditasi berakhir.
Dalam melakukan audit Akreditasi Dirjen dapat
membentuk Panitia AkreditasiKetenagalistrikan
Dirjen menyampaikanrekomendasi kepada
Menteri untuk penetapan atau penolakan
sertifikat Akreditasi
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
5
SERTIFIKASI INSTALASI PENYEDIAAN TL DAN
PEMANFAATAN TLTEGANGAN TINGGI DAN TEGANGAN MENENGAH (1)
Setiap instalasi penyediaan tenaga listrik dan pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah wajib memiliki SLO yang diterbitkan oleh LIT terakreditasi
LIT terakreditasi
a. instalasi penyediaan tenaga listrik; dan b. instalasi pemanfaatan tenaga listrik
tegangan tinggi dan tegangan menengah yang tersambung dengan instalasi penyediaan tenaga listrik,yang memiliki izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri.
Menerbitkan SLO utkMenerbitkan SLO utk
a. instalasi penyediaan tenaga listrik; dan b. instalasi pemanfaatan tenaga listrik
tegangan tinggi dan tegangan menengah yang tersambung dengan instalasi penyediaan tenaga listrik,
yang memiliki izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota setelah mendapat penugasan dari Gubernur/Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.
Untuk mendapatkan SLO, pemegang IUPL, pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah, dan pemegang IO dapat mengajukan permohonan kepada LIT terakreditasi secara bersamaan dengan permohonan penyambungan tenaga listrik kepada pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik, dengan dilengkapi data sebagai berikut:• izin usaha penyediaan tenaga listrik, izin operasi, atau identitas pemilik instalasi pemanfaatan
tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah;• lokasi instalasi;
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
6
SERTIFIKASI INSTALASI PENYEDIAAN TL DAN PEMANFAATAN TLTEGANGAN TINGGI DAN TEGANGAN MENENGAH (2)
• jenis dan kapasitas instalasi;
• gambar instalasi dan tata letak;
• diagram satu garis;
• spesifikasi peralatan utama instalasi; dan
• spesifikasi teknik dan standar yang digunakan.
Dalam hal permohonan SLO dan penyambungan tenaga listrik dilakukan secara bersamaan jangka waktu penerbitan SLO merupakan bagian dari jangka waktu penyambungan tenaga listrik.
Lembaga Inspeksi Teknik terakreditasi melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik, pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah, dan pemegang izin operasi yang kemudian akan menerbitkan SLO paling lama 4 (empat) hari kerja sejak dipenuhinya kesesuaian dengan persyaratan pemeriksaan dan pengujian.
SLO untuk instalasi pembangkit tenaga listrik berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
SLO untuk instalasi transmisi tenaga listrik, instalasi distribusi tenaga listrik, instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi, dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan menengah berlaku untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang
Tidak berlaku apabila terdapat perubahan kapasitas, perubahan instalasi, direkondisi atau direlokasi
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
7
KEWENANGAN PENUNJUKAN LIT TERINTEGRASI
• Dalam hal belum terdapat LIT terakreditasi, pelaksanaan sertifikasi instalasi penyediaan tenaga listrik dan pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah dilakukan oleh LIT yang telah mempunyai izin usaha jasa penunjang tenaga listrik dan ditunjuk oleh :
instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengahyang tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izinusaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri
instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengahyang tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izinusaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengahyang tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izinusaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Gubernur
instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengahyang tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izinusaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Gubernur
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Gubernur
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Gubernur
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota
instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengahyang tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izinusaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota
instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengahyang tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izinusaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota
Menteri
Bupati/Walikota
Gubernur
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
8
TATA CARA PENUNJUKAN LEMBAGA INSPEKSI TEKNIK OLEH MENTERI (1)
Untuk mendapatkan penunjukan oleh Menteri, LIT mengajukan permohonan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal dengan memenuhi persyaratan administratif dan teknis.
Persyaratan Administratif:a. akta pendirian badan usaha;b. penetapan badan usaha sebagai badan
hukum;c. nomor pokok wajib pajak; dand. izin usaha jasa penunjang tenaga listrik.
Persyaratan Teknis:a. Sertifikat Badan Usaha; b. struktur organisasi badan usaha;c. surat pernyataan yang menyatakan pemilik atau pengurus badan usaha tidak memiliki
afiliasi dengan pelaksana jasa pembangunan dan pemasangan instalasi tenaga listrik;d. Penanggung Jawab Teknik yang bekerja penuh waktu untuk setiap subbidangusaha;e. tenaga teknik ketenagalistrikan yang bekerja penuh waktu untuk setiap subbidang usaha;f. dokumen sistem manajemen mutu sesuai Standar Nasional Indonesia;g. pedoman pelaksanaan Sertifikasi Instalasi Tenaga Listrik; danh. daftar peralatan uji yang dimiliki dan/atau yang disewa.
Permohonan penunjukanBadan usaha sebagai LIT
Dirjen melakukan Evaluasi dan penilaian
Menteri menetapkan pemberian atau penolakan penunjukan
Badan usaha sebagai LITDalam 30 hari kalender
Berlaku paling lama 3 tahun dan tidak dapat diperpanjang
Dalam hal permohonan penunjukan LIT ditolak, Menteri memberitahukan secara tertulis kepada pemohon disertai dengan alasan penolakannya.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
9
TATA CARA PENUNJUKAN LEMBAGA INSPEKSI TEKNIK OLEH MENTERI (2)
• Dalam hal sertifikasi instalasi penyediaan tenaga listrik dan pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah dilaksanakan LIT yang ditunjuk Menteri, SLO ditetapkan oleh Menteri.
Dilengkapi persyaratan:a.IUPL, IO atau perjanjian jual beli tenaga listrik antara pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik dengan pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrikb.laporan hasil pemeriksaan dan pengujian;c.rancangan Sertifikat Laik Operasi.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
10
SERTIFIKASI INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH
• Instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah wajib memiliki SLO yang diberikan oleh Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah yang ditetapkan oleh Menteri.
• Untuk ditetepkan sebagai LIT Tegangan Rendah, harus mengajukan permohonan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal dengan memenuhi persyaratan administratif dan teknis.
Persyaratan Administratif:1. akta pendirian badan usaha;2. penetapan badan usaha sebagai badan
hukum;3. nomor pokok wajib pajak; dan4. izin usaha jasa penunjang tenaga listrik
untuk pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah.
Persyaratan Teknis:1. memiliki kantor wilayah paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah provinsi di Indonesia
yang tersebar merata di bagian barat, bagian tengah, dan bagian timur;2. Penanggung Jawab Teknik yang bekerja penuh waktu; 3. tenaga teknik ketenagalistrikan yang bekerja penuh waktu;4. surat pernyataan yang menyatakan pemilik atau pengurus badan usaha tidak memiliki
afiliasi dengan pelaksana jasa pembangunan dan pemasangan instalasi pemanfaatan tenaga listrik;
5. dokumen sistem manajemen mutu sesuai Standar Nasional Indonesia;6. pedoman pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan tenaga listrik
tegangan rendah; dan7. daftar peralatan uji yang dimiliki.Permohonan penetapan
LIT tegangan rendah ke Menteri cq Dirjen
Dirjen melakukan Evaluasi dan penilaian
kesesuaianBerlaku untuk jangka waktu 5 tahun dan dapat diperpanjang
Menteri menetapkan pemberian atau penolakan penunjukan
Badan usaha sebagai LITDalam 30 hari kalender
Jika ditolak, Menteri memberitahu secara tertulis disertai alasan
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
11
PERMOHONAN SLO INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH
1. identitas pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah;
2. lokasi instalasi;3. jenis dan kapasitas instalasi;4. gambar instalasi yang dipasang; dan5. peralatan yang dipasang.
Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah yang ditetapkan oleh Menteri
tidak berlaku apabila terdapat perubahan kapasitas, perubahan instalasi, atau direkondisi.
dapat mengajukan permohonan secara bersamaan dengan penyambungan tenaga listrik kepada pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik, sehingga jangka waktu penerbitan SLO merupakan bagian dari jangka waktu penyambungan TL
memeriksa dan menguji instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah paling lama 1 (satu) hari kerja sejak permohonan diterima lengkap
pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah dengan dilengkapi data sbb:
LIT Tegangan Rendah menerbitkan SLO paling lama 2 (dua) hari kerja sejak dipenuhinya kesesuaian dengan persyaratan pemeriksaan dan pengujian. berlaku untuk jangka waktu 15 (lima belas) tahun dan dapat diperpanjang.
• Dalam hal di suatu daerah belum terdapat LIT Tegangan Rendah yang ditetapkan oleh pemegang izin usaha penyediaan TL dapat melakukan sertifikasi instalasi pemanfaatan tegangan rendah.
• Dalam hal di suatu daerah, LIT Tegangan Rendah tidak dapat melakukan penerbitan SLO dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja, pemegang izin usaha penyediaan TL dapat melakukan sertifikasi instalasi pemanfaatan tegangan rendah.
• Pemegang izin usaha penyediaan TL dalam melakukan sertifikasi instalasi pemanfaatan tegangan rendah tidak dapat melimpahkan pelaksanaan sertifikasi instalasi pemanfaatan tegangan rendah kepada badan usaha lain.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
12
SERTIFIKASI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (1)
Tenaga teknik ketenagalistrikan yang bekerja pada usaha ketenagalistrikan wajib memiliki Sertifikat Kompetensi yang diberikan oleh LSK terakreditasi, dimana untuk memperolehnya, pemohon mengajukan permohonan tertulis kepada LSK dengan melengkapi: daftar riwayat hidup; fotokopi ijazah pendidikan formal; dan bidang, subbidang, dan level sertifikat yang dimohon.
Lembaga Sertifikasi Kompetensi terakreditasi secara tertulis menyampaikan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal mengenai:
jadwal rencana pelaksanaan sertifikasi; daftar peserta uji kompetensi; daftar anggota Tim Asesor; dan tempat uji kompetensi.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
13
SERTIFIKASI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (2)
LSK terakreditasi melakukan pengujian dan penilaian terhadap peserta uji kompetensi yang telah melengkapi persyaratan dengan melakukan:a.Uji tulisb.Uji lisan danc.Uji observas lapangan
Berdasarkan hasil pengujian dan penilaian, LSK terakreditasi menetapkan keputusan kompeten atau belum kompeten terhadap peserta uji kompetensi dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak uji kompetensi selesai dilaksanakan.
Berlaku paling lama 3 tahun dan dapat diperpanjang
Permohonan perpanjangan Sertifikat Kompetensi diajukan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sebelum habis masa berlakunya
Dalam hal peserta uji kompetensi dinyatakan belum kompeten LSK terakreditasi memberitahukan secara tertulis kepada pemohon Sertifikat Kompetensi disertai dengan alasan penolakannya.
Untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi Peserta uji kompetensi yang dinyatakan belum kompeten wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan unit kompetensi yang dimohon.
.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
14
KEWENANGAN PENUNJUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI KETENAGALISTRIKAN (1)
• Dalam hal belum terdapat LIT terakreditasi, pelaksanaan sertifikasi instalasi penyediaan tenaga listrik dan pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah dilakukan oleh LIT yang telah mempunyai izin usaha jasa penunjang tenaga listrik dan ditunjuk oleh :
Menteri
Gubernur
pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
pemegang izin operasi yang diterbitkan oleh Menteri
pemegang izin usaha jasa penunjang tenaga listrik yang melakukan pekerjaan pada:a. pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;b. pemegang izin operasi yang diterbitkan oleh Menteri; c. instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah yang tersambung
pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri; dan
d. instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah.
pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
pemegang izin usaha jasa penunjang tenaga listrik yang melakukan pekerjaan pada:a. pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;b. pemegang izin operasi yang diterbitkan oleh Menteri; c. instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah yang tersambung
pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri; dan
d. instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
15
KEWENANGAN PENUNJUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI KETENAGALISTRIKAN (2)
• Untuk mendapatkan penunjukan LSK oleh Menteri, LSK harus mengajukan permohonan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal dengan memenuhi persyaratan administratif dan teknis.
pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota;
pemegang izin operasi yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota
pemegang izin usaha jasa penunjang tenaga listrik yang melakukan pekerjaan pada:a. pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota;b. pemegang izin operasi yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota; danc. instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah yang tersambung
pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota
Bupati/Walikota
Persyaratan Administratif:a. akta pendirian badan usaha;b. penetapan badan usaha sebagai badan hukum;c. nomor pokok wajib pajak; d. Sertifikat Badan Usaha; dane. izin usaha jasa penunjang tenaga listrik.
Persyaratan Teknis:a. struktur organisasi badan usaha;b. surat pernyataan yang menyatakan pemilik atau pengurus badan usaha tidak
memiliki afiliasi dengan pelaksana jasa penunjang tenaga listrik lainnya;c. Penanggung Jawab Teknik yang bekerja penuh waktu untuk setiap
subbidang usaha;d. tenaga teknik ketenagalistrikan yang bekerja penuh waktu untuk setiap
subbidang usaha;e. dokumen sistem manajemen mutu sesuai Standar Nasional Indonesia;f. pedoman pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan; dang. tempat uji kompetensi yang dimiliki dan/atau yang disewa.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
16
TATA CARA PERMOHONAN PENUNJUKAN BADAN USAHA SEBAGAI LSK
Permohonan penunjukanBadan usaha sebagai LSK
Dirjen melakukan Evaluasi dan penilaian
Berlaku paling lama 3 tahun dan tidak dapat diperpanjang
Menteri menetapkan pemberian atau
penolakan penunjukan Badan usaha sebagai
LSK dalam 30 hari kalender
Dalam hal Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi yang ditunjuk Menteri, Sertifikat Kompetensi ditetapkan oleh Menteri.
Permohonan penetapan Badan usaha sebagaiLSK dgn memenuhi persyaratan:
a.laporan hasil pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan;
b.rancangan Sertifikat Kompetensi
Dirjen melakukan Evaluasi dan penilaian
Menteri menetapkan keputusan pemberian atau penolakan penetapan Sertifikat Kompetensi paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak permohonan
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
17
SERTIFIKASI BADAN USAHA
Usaha jasa penunjang tenaga listrik untuk:
a. konsultansi dalam bidang instalasi penyediaan TL;
b. pembangunan dan pemasangan instalasi penyediaan TL;
c. pemeriksaan dan pengujian instalasi TL;
d. pengoperasian instalasi TL; e. pemeliharaan instalasi TL;f. Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik ketenagalistrikan,
wajib memiliki SBUdari LSBU terakreditasi.
Untuk memperoleh SBU, Badan Usaha mengajukan permohonan tertulis kepada LSBUterakreditasi dengan memenuhi persyaratan administratif dan teknis.
dikecualikan bagi pemegang izin usaha jasa penunjang tenaga listrik yang merupakan lembaga di Kementerian yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang ketenagalistrikan serta Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.
Persyaratan Administratif:a. akta pendirian badan usaha;b. penetapan badan usaha sebagai badan
hukum;
c. nomor pokok wajib pajak; dand. neraca keuangan.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
18
TATA CARA PERMOHONAN PENUNJUKAN BADAN USAHA SEBAGAI LSK
Dalam hal belum terdapat LSBU terakreditasi, Sertifikat Badan Usaha ditetapkan oleh Menteri.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
19
REGISTRASI SERTIFIKAT (1)
• Sertifikat Kompetensi dan SBU sebelum diterbitkan oleh LSK dan LSBU wajib mendapatkan nomor register dari Direktur Jenderal.
• SLO kecuali SLO tegangan rendah, sebelum diterbitkan oleh LIT wajib mendapatkan nomor register dari:
Dirjen
instalasi penyediaan TL milik pemegang izin usaha penyediaan TL yang diterbitkan oleh Menteri;
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin operasi yang diterbitkan oleh Menteri.
instalasi pemanfaatan TL tegangan tinggi dan tegangan menengah yang tersambung pada instalasi penyediaan TL milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
Gubernur
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin operasi yang diterbitkan oleh Gubernur.
izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Gubernur
instalasi pemanfaatan TL tegangan tinggi dan tegangan menengah yang tersambung pada instalasi penyediaan TL milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Gubernur;
Bupati/Walikota
instalasi penyediaan TL milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota
instalasi pemanfaatan TL tegangan tinggi dan tegangan menengah yang tersambung pada instalasi penyediaan TL milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota
instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
20
REGISTRASI SERTIFIKAT (2)
Untuk mendapatkan nomor register Sertifikat Badan Usaha dan Sertifikat Kompetensi LSBU dan LSK mengajukan permohonan registrasi kepada Dirjen dengan dilengkapi:
a. laporan pelaksanaan sertifikasi; dan
b. rancangan sertifikat yang akan diregistrasi. Untuk mendapatkan nomor register SLO yang diberikan oleh Direktur Jenderal, LIT
mengajukan permohonan registrasi kepada Dirjen dengan dilengkapi:
a. IUPL, IO atau perjanjian jual beli tenaga listrik antara pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik dengan pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik;
b. laporan pelaksanaan sertifikasi; dan
c. rancangan sertifikat yang akan diregistrasi. Dirjen mengevaluasi permohonan nomor register dan memberi atau menolak
permohonan paling lama 2 hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap. Jika permohonan ditolak, Direktur Jenderal memberitahukan secara tertulis kepada
LSBU, LSK atau LIT disertai dengan alasan penolakannya. Tata cara untuk mendapatkan nomor register oleh Gubernur atau Bupati/Walikota
diatur lebih lanjut oleh Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya. Gubernur dan Bupati/Walikota wajib menyampaikan laporan pelaksanaan registrasi
SLO kepada Menteri melalui Dirjen setiap 6 (enam) bulan sekali
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
21
HAK DAN KEWAJIBAN
Pemegang sertifikat Akreditasi, pemegang surat penetapan Menteri, dan pemegang surat penunjukan Menteri berhak melakukan kegiatan usaha jasa penunjang tenaga listrik sesuai dengan lingkup Akreditasi, penetapan, dan penunjukan yang diberikan.
Setiap pemegang sertifikat Akreditasi, pemegang surat penetapan Menteri, dan pemegang surat penunjukan Menteri, wajib:
a. memberikan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik;
b. memenuhi standar teknis dan ketentuan keselamatan ketenagalistrikan;
c. menggunakan produk dan potensi dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. memberi ganti kerugian dalam hal badan usaha menimbulkan kerugian kepada pihak lain akibat pekerjaan yang dilakukannya; dan
e. memberikan laporan secara berkala setiap bulan Januari kepada Menteri
Setiap pemegang sertifikat Akreditasi, pemegang surat penetapan Menteri, dan pemegang surat penunjukan Menteri, dilarang memberikan jasa yang menimbulkan konflik kepentingan.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
22
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Direktur Jenderal melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap badan usaha jasa penunjang tenaga listrik yang dilakukan terhadap:
a. pemenuhan persyaratan keteknikan;
b. pengutamaan produk dan potensi dalam negeri;
c. penggunaan tenaga kerja;
d. pemenuhan persyaratan kewajiban dalam Akreditasi, sertifikasi, penetapan, dan penunjukan; dan
e. pemenuhan standar mutu pelayanan.
Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan Direktur Jenderal dapat:
a. melakukan penyuluhan, bimbingan dan pelatihan; dan
b. melakukan pemeriksaan di lapangan.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
23
SANKSI ADMINISTRATIF
Teguran tertulis Pembekuan kegiatan sementara Pencabutan izin
KETENTUAN PERALIHAN
Semua IUKU Sementara, Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sementara, IUKU, Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik,IUKS, dan Izin Operasi serta Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik yang telah ada sebelum dikeluarkannya Peraturan Menteri ini tetap berlaku sampai berakhir masa berlakunya.
Permohonan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sementara, danIzin Operasi, serta Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik yang telah diajukan dan masih dalam proses, wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
24
KETENTUAN PENUTUP
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
1. Ketentuan Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 15 ayat (2), dan Pasal 16 Kepmen ESDM Nomor 2052 K/40/MEM/2001 tanggal 28 Agustus 2001 tentang Standardisasi Kompetensi Teknik Ketenagalistrikan sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Permen ESDM Nomor 19 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 921);
2. Kepmen ESDM Nomor 1273 K/30/MEM/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Komisi Akreditasi Kompetensi Ketenagalistrikan sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Permen ESDM Nomor 20 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 922);
3. Ketentuan Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 15A, Pasal 18, Pasal 19, dan Pasal 20 Permen ESDM Nomor 0045 Tahun Tahun 2005 tanggal 29 Desember 2005 tentang Instalasi Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 046 Tahun 2006 tanggal 29 Agustus 2006,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
25
TERIMA KASIH