fr4*l'

-l , '

ffiN: {9re4644

-q+n-HF ry* ffimmmffi&treruffiffiffi

w,4Hb"{A@Wnfl

ENVIAGRO

Volume 4 . April 20ll . Nomor 1

ISSN 1978-1644

PENANGGUNG JAWABEddy Nurtjahya (-2011)

KETUA EDITOR (CHIEF EDITOR)Eries Dyah Mustikarini (-201l)

.DEWAN EDITOR (EDITORIAL BOARD MEMBERSMaera Zasari (-201l) Muntoro (-2011), Kartika (-2011), Rostiar Sitorus (-2011),

Nyayu Siti Khodijah (-2011), Eni Karsiningsih (-201l)

EDITOR TEKNIK WANAGING EDITORISyafarudin (-2011), Dini Wulansari (-201l)

BENDAHARA @ ASINESS MANAG ER)Evahelda (-201l)

PENER.BTT {PABLISHER'Universitas Bangka Belitung Press(B angka B e I i tun g Univ ersi ty Press)

ALAMAT EDITOR (EDITORIAL ADDRESS)Junisan Agroteknologi

Fakultas Pertanian, Perikanan dan BiologiUniversitas Bangka Belitung

Gedung BABEL IV Kampus Terpadu Balunijuk,Desa Balunijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka

E-mail : eries*diah@ubb.ac. id

Enviagro, terbit sejak 2007, merupakan jurnal pertanian dan lingkungan yang menyajikan artikelmengenai hasil penelitian serta perkembangari pertailian mrfiahir yang meliputi ekologi, fisiologi,produksi, pemuliaan tanaman, bioteknologi, agrobisnis dan lingkungan. Setiap naskah yang dikirim kejurnal Enviagro akan ditelaah oleh mitra bestari yang bidangnya sesuai. Daftar nama mitra bestari akandicantumkan pada nomor paling akhir dari setiap volume. Jumal ini diterbitkan setahun dua kali: Aprildan Oktober.

IIARGA LAIIGGANAN belum feranasuk ongkos kirim(SUB^SCIPTION f,^l.TES - nst ineluding sbippine and handliug)

PelangganPribadi (Personol)Institusi/ Perpustakaan (Institutiod Libraryj

satu tahun (one yeor)Rp.35.000,-Rp.70.000,-

ll-t_

ei

r"a

xg

,h5'll.IlI

Enviagro..lurnal Pertanian dan l-ingkungirnAptil 201 l. Vol. I No. i. hal l- -lli

PENDAHULUAN

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt)merupakan komoditi pertanian yang sangatdigemari terutama oleh penduduk perkotaan.Selain dikonsumsi sebagai jagung bakar, jagungmanis dimanfaatkan untuk sayuran, dan berbagaimacam olahan makanan lainnya (Dongoran2009). Pemasaran jagung manis tergolongmudah dan harga jualnya lebih tinggidibandingkan dengan harga jagung biasa.

Untuk mempertahankan dan meningkatkankesuburan tanah dan sekaligus meningkatkanpertumbuhan dan produksi tanaman yangdibudidayakan, diperlukan penambahan bahanorganik. Bahan organik tanah biasanya menyusunsekitar 5% berat total tanah. Meskipun hanyasedikit tetapi bahan organik memegang perananpenting dalam menentukan kesuburan tanah, baiksecara fisik, kimiawi maupun secara biologi tanah(Hanafiah 2005). Penggunaan pupuk kotoranhewan sebagai bahan organik lazim dilakukanoleh petani, termasuk petani jagung manis.Untuk daerah-daerah yang tidak termasuk sentrapeternakan, ketersediaan pupuk kotoran hewanterbatas dat harganya mahal. Oleh karena itu,perlu ada solusi alternatif sumber bahan organiklain untuk mensubsitusi pupuk kotoran hewan.

Salah satu sumber bahan organik yangtersedia cukup banyak adalah limbah pabrikpengolahan kelapa sawit (PPKS). Terdapat duajenis limbah yaitu limbah cair yang dikenal

!\\\ t978-t6lJ l'

h-i\.

n.

PENGGUNAAN LIMBAH SOLID PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT UNTUKPENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS

Using Pulm Oil Mill Solid Deconterfor Enhancing Growth oncl Production of Sweet Corn

Aminr,Inonu It, Khodilah NS'

'Jurusan Agroteknologi Fakultas Perlanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung Kampus Terpadu UBBGedung Babel IV Desa Balunijuk Kecamatan merawang Kabupaten Bangka 33126. email ismed@ubb.ac.id

ABSTRACT

The objectives of this research is to study the response of the growth and productivity of sweetcorn to amelioration of palm oil mill solid decanter and to get the optimum dosis of palm oil millsolid decanter for the growth and production of the sweet corn. The randomized completely blockdesign is used in this experiment with four replications. The treatment is dosage of of palm oil millsolid decantern there are 128, 148, 1681 188, 208, anil 228 g per hole plant As a freafment control isamelioration of 60 g chicken manure per hole plant, The result that there are difference responsein growth and production of sweet corn to the dosage of palm oil mill solid decanter applications.The dosage of 148 g palm oil mill solid decanter per hole plant is the optimum dosage.

Kev ll/orcls: Sweet Corn, Palnt.?il Mill Solid Decanter, Dosage

dengan istilah POME (Patm Oil Mitl Ellluettildan limbah padat. Selain tandan kosong kelapasawit, PPKS juga menghasilkan limbah padatberupa solid basah (wet decanter solid) (Siregar2007)- Solid basah merupakan limbah dari prosespemurnian CPO kasar menjadi CPO padadecanter (Departemen Pertanian 2006). Limbahsolid mencapai 4,1 o/o, artinya setiap pengolahansatu ton tandan buah segar dihasilkan 4l kglimbah solid basah. Hasil analisis laboratoriumIimbah kelapa sawit mengandung N-total l,l0o/o,K-total 03Ao c-mol / kg, P-total0.04IoA dan C-organik 13,76Yo.

Sifat-sifat fisik dan kandungan kimiawi darilimbah solid yang cukup baik akan mampumemperbaiki karakteristik dan kesuburan tanahdan mendukung pertumbuhan dan produksitanaman. Perlakuan dosis limbah solid kelapasawit 30 ton/ ha dapat meningkatkanpertumbuhan dan produksi kacang tanah(Darmiyanti 2005).

Penelitian ini berrujuan untuk mempelajaripengaruh limbah solid terhadap pertumbuhan danproduksi jagung manis dan memperoleh dosislimbah solid PPKS yang yang paling optimumuntuk pertumbuhan dan produksi jagung manis.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilakukan di lahan petani DesaBeruas, Kecamatan Simpang Katis, KabupatenBangk* Tengah Provinsi Kepulauan Bangka

.r*i,.:.$i

lt,

::r:

.€..,,

ti

;i::i.:!:

'.:.:

i+:

,z

,: ,*t

!t]',+

-.:';il

.:ii

lin.

.*

t;d,

r,:1:t

':l:il::1 :{i.:jr't*,i.:t:.s..:::&

l:nriagrr' .lur]lJl Pcrtanian dan [-inghtinuan.\tnl l{ri ! \,'1 ,l No. l. hal l- -lli

Belitung mulai bulan Desernber 2010 sanrpai\laret 2011. Jenis tanah di lokasi penelitianadalah ultisol.

Benih jagung manis yang digunakan adalahvarietas Super Sweet Corn. Limbah solid PPKS

diperoleh dari pabrik pengolahan kelapa sawit PTGunung Maras Lestari Desa Mabat KabupatenBangka- sedangkan pupuk kotoran ayam

diperoleh dari peternakan masyarakat di DesaTeru Kabupaten Bangka Tengah

Penelitian dilaliukan dengan rancanganpercobaan yaitu mncangan acak kelompok.Faktor yang diteliti yaitu dosis limbah solidPPKS d€ngan 6 taraf limbah solid PPKS dan

sebagai pembanding digunakan pupuk kotoranavarn 3 ton/ha setaxa dengan 60 g per lubangtanam- Setiap pertrakuan terdiri dari 4 ulangan.Adapun taraf dosis limbah solid PPKS yangditeliti adalah:Sl: 6.375 ton/ha s€tara dengan 128 g/lubang

S1:

S3:

S4:

S5:

S6:

ta&rm7"375 ton/ha setaratanam8.375 ton/ha setaratanam9,375 ton/ha setaratanam10,375 ton/h,a setaratanam

dengan 148 gllubang

dengan 168 g/lubang

dengan 188 gllubang

dengan 208 g/lubang

11,375 ton/lra setam dengan 228 g/lubangtanamPersiapan lahan dimulai dengan

membersihkan lahan dari sampah dan gulmassara mekanis. Pengolahan tanah dilakukandengan menggunakan cangkul sedalam 30 cm,selanjutnya dibuat petak percobaan denganukuran panjang 4 m dan lebar 1,5 m sebanyak 28petak.

Pemberian limbah solid PPKS dan pupukkotoran ayun dilakukan dua minggu sebelumtanam. Limbah solid PPKS dan pupuk kotoranayam diaplikasikan per lubang tanam. Lubangtanam dibuat dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm.Tanah diaduk rata dengan limbah solid PPKSatau kotoran ayun yang selanjutnya dimasukkankembali ke lubang tanam. Benih jagung ditanamrfu1'ak 2 benih per lubang tanam.

lssN re78-r6{+ 44

Penrel ihara an tanaman mel iputi penjarangandan penyulaman pada 2 minggu setelah tanam(MST), pembumbunan, pengendalian organismepengganggu secara mekanis dan kimiawi, danpemupukan lanjutan.

Peubah yang diamati meliputi peubahpertumbuhan dan peubah produksi. Peubahpertumbuhan terdiri dari tinggi tanaman, jumlahdaun, rasio berat kering tajuk/akar. Peubahproduksi terdiri dari waktu keluar bunga jantan,berat basah tongkol dengan kelobot, berat basahtongkol tanpa kelobof, berat kering tongkol tanpakelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, diametertongkol dan produksi per petak. Data hasilpenelitian dianalisis menggunakan analisis varian(ANOVA) dan uji rerata dengan Uji Beda NyataTerkecil (BNT).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Kimia Tanah Awal danBahan Organik yang Digunakan. Berdasarkanhasil analisis (Tabel l), tanah yang digunakanmemiliki kesuburan tanah yang tergolong kurangsubur. Tanah tergolong sangat mastun!kandungan C-organik dan N-total rendah, tetapikandungan P tersedia sangat tinggi. Kandungankation basa K-dd rendah. Ca-dd rendah, dan Mg-dd sangat rendah, demikian juga kapasitas tukarkation juga tergolong rendah.

Tabel I Hasil analisis tanah awal yang digunakanuntuk penelitian

Variabel Satuan Hasil AnalisispH H2O (l : 1)

C-organikN-TotalP-Bray IK-dd

3,85 (SMi% 1,84 (R)Vo 0,14 (R)

MglL 42,15 (ST)cmol(+)/kg 0,19 (R)

Ca-dd Cmol(+)lkg 0,43 (R)Mg-dd Cmol(+)/kg 0,07 (S)KTK . Cmol(+'l/kg 10,88 (R)

Keterangan: KritEria berdasarkan Pusat PenelitianTanah Bogor (1993). SM:sangatmasam, R=rendah, ST:sangat tinggi.

TNbGt 2 tlasil analisis limbah solid pabrik Dengolahan kelapa sawit yang digunakan pada penelitian

C-Organik N-Total CA{ P-TotalJilb Bllrn Orcanik (o/"1 ("/rl (%l

K-Total(%)

K*oran ayamLimbah solid PPKS

8,41 r,440,gg 8,50 0,45

13.76 I,l0 12,51 0,04 0,30

-t'

.:

I

Snvi*gro. .l urnal Pertanian rtrrr [ _ ingk urrea n

April 201 l. \iol, -l No t. hal t- -ilt

Hasil analisis kirnia (Tabel Z)menunjukkan bahwa limbah solid PPKSmempunyai P-total dan K-total lebih rendah darikotoran ayan. Kandungan C-organik, N-totalserta nisbah C/NI limbah solid PPKS lebih tinggidibandingkan pupuk kotoran ayam.

Pengaruh Dosis Limbah Solid PPKSTerhadap Pertumbuhan dan ProduksiJagung Manis. Hasil penelitian menunjukkanperlakuan dosis limbah solid PPKS berpengaruh

Dibandingkan pada perlakuan pembanding(60 g pupuk kotoran ayam). Jumlah daun padasetiap taraf dosis cenderung seragam dan tidakdipengaruhi oleh dosis solid PPKS.

Berat kering tajuk tertinggi pada dosis 148g limbah solid PPKSltanaman, tetapi menunmsejalan dengan ditingkatkannya dosis. Perlakuanpupuk kotoran ayam noenailiki berat kering tajukyang lebih kecil bila dibandingkan perlakuan

lssN t97s-r6J-l 45

nyata terhdap hampir semua peubahpertumbuhan dan produksi. kecuali terhadappeubah jumlah daun, berat kering tajuk dannisbah berat kering tajuk akar (Tabel 3).

Hasil uji BNT menunjukkan tinggitanaman pada perlakuan 148 g limbah solidPPKSltanaman berbeda nyau dengan dosis 168g dan ?'28 g limbah solid PPKS/tanaman. tetapiberbeda tidak nyata dengan dosis lain. Tinggitanaman pada dosis tersebut lebih tinggilimbah solid PPKS. Fenomena yang hampirsama terjadi pada peubah berat kering akar. Beratakar tertinggi pada dosis 148 g, tetapi kemudianmenurun dengan semakin meningkatnya dosis.Dilihat dari rasio berat kering tajuk akar, rasiopada dosis solid PPKS yang rendah mula-mulatinggi, kemudian mengalami penurunan. Rasioberat kering tajuk akar perlakuan solid PPKSlebih tinggi dibandingkan pupuk kotoran ayam.

hasil analisis

Peubah KrefisienF hitung F tabelkeragaman

Pernrmbuhano Tinggl tanaman (cm)o Jumlah daun (helai). Bobot kering akar (g)o Bobot kering tajuk (g). Nisbah bobot kering tajuk/akar (g)r Waktu keluar bunga (hari)

Produksir Bobotbasahtongkol dengan kelobot (g)r Bobot basah tongkol tanpa kelobot (g). Bobot kering tongkol tanpa kelobot (g)o Panjang tongkol (cm)e Diameter tongkol (mm)

1.53*

0.33tn1.33*

0.49tn0.3ltn1.14*

1.41*2.06*2,74*2.58+

2.01*

0.2380.88843040.779

0.8960.985

0.4620.1270.0600.0700.136

5.66J.J+13.66

14.73

15.02

2.83

13.44

9.8213.58

5.222.55

_ . Produksi perpetak (kg) 0,g9* 0.512 22.05Keterangan: * berarti pengaruh nyata dan tn t

faPel a= Ser=?t=a pgpb* peTmbuhgnieelns m?nis dan hasil uii BNr .._ . -Lirnbah solid Tinggi Jumlah l)aun Be" t

PLKS , "-, Tanaman (cm) - (helai) Tajuk (g) Akar (e) - Kering Taiuk Altar128 s148 g

168 g

188 g

208 g

208.60 ab

215.00 a

193.63 b

208.05ab

N6.4O ab202.0s b

103.92

113.75

105,00

145,42

t01.6797.42

I0.4t5 ab

12.083 a

I1.043 ab

I1.460 ab

10.21 ab9.79 b

r0.1389.4459.5789.038

9.893r0.aza

9.9

9.910.1

ta.29.910.0228

60 g pupuk187.80 10.05 88.34 72.293 7.158kotoran a

Keterangan: Angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf ianpada uji BNT taraf uji 5%.

ISSN r 978- l6-l.l 46I:nr iagio. .lurnal Pcrlanian dan l-ingkungan.\nril 2{)11, {pl. { No. l. hul l'48

Tabe 5 Rerata peubah produksi tananlan iagung dan hasil uii BNT

Dosis limbahsolid PPKS

Waktu kelr+arbunga {hari)

Bobot basah Bobot basah Bobotkering Panjengtongkol dengan tongkol tanpa tongkol tanpa torgkol

Diameter Produksitongkbl /Petnk

kelobot

128 g

148 g

168 g

188 g

208 g

228 g

56.78 a

54.28b

54.9 ab

55.13 ab

55.08 ab

55.05 ab

236.83 ab

284.58 a

249.33 ab

24fr.43 ab

257.48 ab

228.43 b

182.5Obc

202.50a

174.75bc

175.,15c

199.00ab

172.75bc

35.t75 b

44.400 a

36,375 ab

34.175 b

42.750 ab

36.175 ab

t6.30b 46.875b 3930.0

16.95 ab 49.175 a 4372.5

16.23b 47.300b 3805.0

t6.l0b 47,000b 3952,5

fi.7Aa 47.575ab 4135.0

t6.23b 47.575 ab 4170'0

60 g kotoran 244.68 t88.75 42.900 t7.08 48.100 4470.450.55

@kolomyingsamayangdiikutiolehhurufyangsamaberartiberbedatidaknyatapada uji BNT taraf uji 5%.

Data rerata peubah produksi tanamanjagung dan hasil uji BNT disajikan pada Tabel 5'

Waktu keluar bunga perlakuan 128 g limbah solidPPKS/tanaman lebih cepat dan berbeda nyata

dengan 148 g limbah solid PPKS/tanaman dan

tidak berbeda nyata dengan perlakuan yang lain.Waktu keluar bunga pada 60 g pupuk kotoranayam lebih cepat 4,23 hari dibandingkanperlakuan limbah solid PPKs/tanaman.

Perlakuan dosis 148 g limbah solidPPKSltanaman berbeda nyat^ dengan 228 g

limbah solid PPKS/tanaman dan tidak berbedanyata dengan perlakuan yang lain pada peubah

berat basah tongkol dengan kelobot. Perlakuan128 g limbah solid PPKs/tanaman memiliki berat

basah tongkol dengan kelobot lebih rendah biladibandingkan penggunaan pupuk kotoran ayam,sedangkan pada perlakuan laiR lebih berat.

Perlakuan dosis 148 g limbah solidPPKS/tanaman berbeda nyata dengan 188 glimbah solid PPKS/tanaman pada peubah beratbasah tongkol tanpa kelobot. Dosis 188 g limbahsolid PPKSltanaman juga berbeda nyata dengan208 g limbah solid PPKS/tanaman dan tidak bedanyata dengan perlakuan yang lain. Perlakuan 148

g dan 208 g limbah solid PPKS/tanamanberdasarkan tabulasi memiliki berat basah

tongkol tanpa kelobot lebih berat, dan padaperlakuan limbah solid PPKS lain lebih rendah

dibandingkaa penggunaan pupuk kotoran ayam.

Perlakuan dosis 148 g limbah solidPPKS/tanaman berbeda nyata denganl28 g, 188 g

limhh solid PPKSltanaman dan tidak beda nyatadeirgm perlakuan lain berdasarkan berat keringtongkol. D& rda-rata berat kering tongkolbedasarkan tabulasi juga menunjukkan bahwapcaannn l4t g limbah solid PPKS/tanamanHih b€rd bila dibandingkan penggunaan pupuk

kotoran ayatn. Selisih ber:at kering tongkolkeduanya adalah 1.9 g.

Perlakuan dosis 208 g limbah solidPPKS/tanaman tidak berbeda nyata 148 g limbahsolid PPKS/tanaman dan tidak berbeda nyatadengan perlakuan lain terhadap panjang tongkol.Berdasarkan tabulasi, panjang tongkol 208 glimbah solid PPKS/tanaman lebih baikdibandingkan perlakuan pembanding.

Secara umum, perlakuan limbah solidPPKS menghasilkan diameter tongkol lebih kecilbila dibandingkan penggunaan pupuk kotoranayam. Perlakuan 148 g limbah solidPPKS/tanaman berbeda nyata dengan 128 g, 168

g, 188 g limbah solid PPKS/tanaman dan tidakbeda nyata dengan perlakuan lain pada peubahdiameter tongkol. Perlakuan 148 g limbah solidPPKS/tanaman juga lebih besar dibandingkan

Wngglulr,aan pupuk kotoran aya$. Hasil uji BNTantar perlakuan limbah solid PPKS tidak bedanyata pada produksi per petak. Berdasarkantabulasi 148 g limbah solid PPKS/tanamanmemiliki produksi per petak lebih tinggi dariperlakuan lain. Perlakuan 188 g limbah solidPPKSltanaman memiliki hasil lebih rendah.Penggunaan pupuk kstoran ay4m memilikiproduksi per petak lebih tinggi bila dibandingkanperlakuan limbah solid PPKSltanaman, tetapidengan selisih yang sangat kecil dengan 148 glimbah solid PPKS/tanaman.

Perlakuan limbah solid PPKS menghasilkantinggi tanaman, jumlah daun, berat kering tajuk,berat basah tongkol dengan kelobot, berat basah

tongkol tanpa kelobot, berat kering tongkol tanpakelobot, panjang tunas, diameter tongkol lebihbaik dibandingkan pupuk kotoran ayam. Hal inimenunjukkan bahwa pemberian limbah solidPPKS basah seiring lamanya waktu setelah

aplikasi dapat mernperbaiki kesuburan tanah.

!&

.:t

66 r€

.',,t:4.

: , ri:t:l:

- .r:.;,r'ilr!.Fii

rtilf:

.{$

Fnr iasro. .lprnal Penalrian .Jurr L irr::krrrrganApril 2011. \rol. -l No. l. hal t- llt

Peranan limbah solid ppKS dalam membenahkesuburan tanah adalah melalui per-baikan sifatfisik dan kimia tanah. Tanah baik akanmemberikan kondisi yang baik bagi perrumbuhandan perkembangan tanaman. Sifat fisika yangdipengaruhi oleh bahan organik anrara lain:kemantapan agregat tanah, dan selain itu sebagaipenyedia unsur-unsur hara, tenaga maupunkomponen pembentuk tubuh jasad dalam tinah(Brady 1990 dalam Kartasapoetra et al 2005).Pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat fanahadalah memperbaiki struktur tanah, sumber unsurhara N, P, S, unsur mikro, menambahkemampuan tanah untuk menahan unsur-unsurhara, dan sebagai sumber energi bagimikroorganisme (Hardjowigeno 2003).

Pemberian limbah solid ppKS padapenelitian ini dianggap rnampu untukmemperbaiki struktur tanah menjadi remah.Dengan membaiknya struktur tanah maka aerasitanah akan membaik, sehingga unsur hara padatanah dapat tersedia bagi tanaman jagung melaluikegiatan mikroorganisme tanah untukperkembangan perakaran tanaman. Hanatlah(2005) menjelaskan produksi jagung pada tanahtanpa pupuk tetapi beragregat baik ternyata 2,3kali lebih besar ketimbang produksi pada tanahberagregat buruk diberi pupuk. Sifat-sifat fisiktanah yang diperbaiki akibat terbenruknyastruktur tanah yang baik seperti perbaikanporositas tanah, perbaikan permeabilitas tanahserta perbaikan dari pada tata udara tanah.

Limbah solid PPKS juga mengandungunsur hara yang dapat dimanfaatkan kembali oleh

jika telah mengalami dekornposisi danmineralisasi walaupun tidak lebih lengkap daripupuk kotoran ayam. Unsur hara yangterkandung dalam limbah solid ppKS -bisi

dirnanfaatkan kembali oleh tanaman setelahmengalami dekomposisi dan mineralisasi.Sutedjo dan Kartasapoetra (2005) batang dan akarakan terombak oleh jasad-jasad renik dan

{er1nry akan menjadi komponen tanah , dengandemikian maka jaringan tanaman tingkat tinegiitu merupakan makanan bagi berbagai jasaOtanah.

Berdasarkan data rerata produksi per petaktananun jagung pada perlakuan 148 g limbahsolid PPKS/tanaman tertinggi dibandingkanperlakuan lain. Produksi per petak terendahterdapat pada perlakuan 168 g limbah solidPPKS/tanaman. Perlakuan limbah solid ppKSremiliki produksi per petak lebih rendahdibmdingkan penggunaan pupuk kotoran ayarn,

lss\ r''-.- ' -

tetapi dengan selisih 1,ang keeil diban+in:i:rperlakuan 148 g limbah solid ppKStran*::EslPerlakuan 148 g limbah solid ppKS/tanaman bi3*dikonversikan ke hektar menghasilkan i 0.g_1iton/ha. Penggunaan 60 g pupuk kotoran alac:menghasilkan ll,l75 torVha. Hasil ini cukupbaik bila dibandingkan produksi yang tertera padadeskripsi varietas, yaitu |ZJ}O ton/ha. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa limbah solidPPKS memiliki peranan sebagai salah satusumber bahan organik tanah fungsinya hampirbisa menggantikan pupuk kotoran ayam.

Penggunaan limbah solid ppKS dapatmemperbaiki agregat lebih stabil yang akanmenciptakan kondisi baik bagi pertumbirhantanaman. Agregat dapat menciptakan lingkunganfisik yang baik untuk perkembangan uku,tanaman melalui pengaruhnya terhadap porositas.aerasi dan daya menahan air. Kemantapan agregatjuga sangat menentukan tingkat kepekaan tunuhterhadap erosi (Hardjowigeno 2003).

Pada hasil analisis laboratorium limbahsolid PPKS memilki kandungan C-organik CanN-total cukup baik. C-organik dan N-totaldibutuhkan oleh mikroba tanah untukkeberlangsungan hidupnya. Kegiatan jasad renikdibantu oleh bahan organik yang berhubunganerat dengan pembentukan agregat (Foth l9tq.Organisme hidup dan air bersama-samamembantu penetapan nisbah asam-basa dalamlarutan tanah (Hardjowigeno 2003).

Waktu muncul bunga jantan perlakuanlimbah solid PPI(S lebih lama dibandingkandengan perlakuan pupuk kotoran ayam. Hal inidikarenakan P yang terkandung pada limbah solidPPKS lebih rendah dibandingkan pupuk kotoranayam. Unsur tlurra yang berperan dalampertumbuhan generatif tanaman adalah unsur haraN dan P. Sutedjo (1995) bahwa unrukmendorong pembentukan bunga dan buah sangatdiperlukan unsur p.

Pemberian limbah solid ppKS berpengaruhtidak nyata terhadap peubah jumlah daun, beratkering tajuk dan rasia berat kering akar tajuk.Hal ini dikarenakan pH tanah yang ,enduh,sehingga unsrr hara pada limbah solid ppKS danunsur hara dalam tanah tidak dapat diserap olehtanaman. Dari Tabel I dapat dilihat bahwa tanahultisol pada lahan penelitian mempunyai pH yangtergolong rendah dan sangat masam, Tanah yagtgrl.aly asam jrya menyebabkan tergangguaktivitas mikroba tanah.

Kendala pada penelitian ini secara umumadalah kurangnya daya dukung tanah. pada

$r

Flnr iagro. .lurnal Perlanian tlan Lin-ekLrngirn

April 2{)l I Yr:|. 4 No. l. hal l- -llt

Tabcl I menunjukkan kandungan unsur haraseperti N, P, K, Ca dan Mg tergolong rendah.Unsur N pada tanah ultisol yang digunakan untukpenelitian yaitu 0,14 %o. Menurut Hakim et al(1986) pada tanah asam dijumpai beberapamasalah yaitu unsur P kurang tersedia,kekurangan unsur N, K, Mg dan Ca. Unsur Fe

dan Mn sering berlebihan sehingga dapat bersifatracun bagi tanaman, dan kandungan Alcenderung sangat tinggi sehingga dapat

menghambat pertumbuhan tanaman. Foth (1994)mengungkapkanbahwa unsur P tersedia bereaksi

cepat dengan ion-ion lainnya dalam larutan tanah

sehingga menjadi tidak tersedia dalam tanah.

KESIMPULAN

Ada perbedaan respon pertumbuhan danproduksi jagung manis di tanah ultisol akibatpemberian dosis limbah solid PPKS yangberbeda. Perlakuan 148 g limbah solidPPKS/tanaman memberikan respon pertumbuhandan produksi jagung manis terbaik di tanahultisol.

DAFTAR PUSTAKA

Darmiyanti M. 2005. Pengaruh Jenis TanahBekas Tambang Timah dan Dosis LimbahKelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan danProduksi Tanaman Kacang Tanah (Arachishipogea) [skripsi]. Sungailiat: SekolahTinggi llmu Pertanaian.

Departemen Penanian. 2006. Pedomanpengolahan limbah kelapa sawit. SubditPengelolaan Lingkungan Ditjen PPHPDirektorat Pengolahan Hasil PertanianDepartemen Pertanian.

rssN r9?8- r6-l-1 48

Dongoran D. 2009. Respon Perturnbuhan danProduksi Jagung Manis (Zea ma!-'

Saccharata Sturt) Terhadap PemberianPupuk Cair TNF Pupuk Kandang AyarnUSU Respositor-r'-http ://www. I inkpdf. comlebookviewer.php?url=http://repositorv.,usu,ac-. id/bitstream/ I l-1

45 67 89 I 7 5 6t / I I 09E02l28.pdf .

I I November 2010].Foth HD. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Ed ke-

6. Jakarta: Erlangga.Hakim N, Nyakpa MY, Lubis AM, Nugroho SG-

Saul MR, Diha MA, Hong GB, dan Baile5"

HH. 1986. Dasar-dasar llmu Tanah.Bandar Lampung: Penerbit UniversitasLampung.

Hanafiah KA. 2005. Dasar-Dasar llmu Tanah.Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Hardowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Ed ke-l.Jakarta: Akademika Pressindo.

Pusat Penelitian Tanah. 1993. Kriteria PenilaianKesuburan Kimia Tanah. Pu.sat PenelitianTanah, Bogor.

Siregar H. 2007. 3ujian Limbah Padat(Sludge) Kelapa Sawit Ter{radapPertumbuhan dan Prodksi Varietas KacangHiiau (Vigna ndiata L.).http:l/reInsitory. usu.ac.id/bitstream/I 234567 89 /7 5 88 / UA9E005 16.pdf

F0 November 20101.Sutedjo MM. 1995. Pupuk dan Cala

Pemupukan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.Sutedjo MM, Kartasapoetra AG. 2005.

Pengantar Ilmu Tanah Terbentuknya Tanahdan Tanah Pertanian. Jakarta: PT. RinekaCipta.

I;fr

{{

q

H!

{

.{

I

ISIENVIAGROVol. 4 No. I April 2011

Daya Adaptasi datr Produksi Tujuh Aksesi NenasLokal Bangka di Lahan Tailing Pasir Pasca

Penambangan Timah

Potensi Hasil Galur Dan Varietas Kedelai ditahan Podsolid M€rah Kuning (PMK) Bangka

Analisis Pendapatan Petani Lq& Dan PetaniKelapa Sawit Peserta Program RevitalisasiPerkebunan di Kecamatan Mendo BaratKabupatan Bangka

Analisis Kelayakan Usaha Budidaya TanamanBuah Naga Putih di Desa Ketapang KccamatanPangkalbalarn Kota Pangkalpinang (Studi Kasus diBangka Botanical Garden (BBG))

fuatisis Pendapatan dan Pemasaran Nenas Bilangdi DesE &kang Kabupaten Bang)r.a Selatan

Penggunaan Limbah Solid Pabrik PengolahanKelapa Sawit untuk Peningkatan Perturnbuhan danProduksi Jagung Manis

Ianoviadi A, Mustikarini EDdan Widyastuti U

Musdkarini ED dan Suharsono

Sitorus R

Indra M, Setiawan I danEvahelda

Karsiningsih E

Amin, Inonu I dan Khodijah NS

t-10

l 1-16

L7-24

25-35

3642

li

_ 4348

I