festy laporan pendahuluan post partum

15
Laporan Pendahuluan Post Partum 1. Definisi Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Abdul Bari,2000). Masa nifas (Puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu minggu (Mochtar, 2001). Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru (Mitayani, 2009) 2. Tujuan Perawatan Masa Nifas a.Menjaga kesehatan Ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya. b.Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. c.Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat. d. Memberikan pelayanan keluarga berencana. 3. Periode Fisiologis dan Psikologis a. Perubahan Fisik -Uterus

Upload: adienda-putri

Post on 22-Dec-2015

80 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan pendahuluan post partum

TRANSCRIPT

Page 1: Festy Laporan Pendahuluan Post Partum

Laporan Pendahuluan Post Partum

1. Definisi

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu

(Abdul Bari,2000). Masa nifas (Puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini

yaitu 6 – 8 minggu minggu (Mochtar, 2001).

Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali

pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru

(Mitayani, 2009)

2. Tujuan Perawatan Masa Nifas

a. Menjaga kesehatan Ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya.

b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau

merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.

c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,

keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan

bayi sehat.

d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

3. Periode Fisiologis dan Psikologis

a. Perubahan Fisik

- Uterus

Secara berangsur – angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali

seperti sebelum hamil, setelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras,

karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya. Fundus uteri ± 3 jari dibawah pusat.

Selama 2 hari berikutnya, besarnya tidak seberapa berkurang tetapi sesudah 2 hari

ini uterus mengecil dengan cepat sehingga pada hari ke-10 tidak teraba dari luar.

Setelah 6 minggu tercapainya lagi ukurannya yang normal. Epitelerasi siap dalam

10 hari, kecuali pada tempat plasenta dimana epitelisasi memakan waktu tiga

minggu.

Page 2: Festy Laporan Pendahuluan Post Partum

- Serviks

Setelah persalinan, bentuk serviks agak mengganggu seperti corong berwarna

merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat perlukaan-

perlukaan kecil setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2

jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari.

- Endometrium

Timbul trombosis, degenerasi dan nekrosis, di tempat implantasi plasenta.

Pada hari-hari pertama, endometrium setebal 12,5 mm akibat pelepasan desidua

dan selaput janin.

- Lochea

Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam

masa nifas yang terdiri dari jaringan endometrium, darah dan limfe. Lochea yang

dikeluarkan saat masa nifas akan berbeda warnanya dari hari ke hari, antara lain

:

a. Lochea Rubra (merah)

Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel-sel dari desidua, verniks

kaseosa, lanugo dan mekonium.

b. Lochea Sanguinolenta (merah-kuning)

Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari ke 3-7 pasca

persalinan.

c. Lochea Serosa (pink kecoklatan)

Berwarna kecoklatan tidak terdapat darah segar lagi, dan muncul pada hari

ke 7-14 pasca persalinan.

d. Lochea Alba (kuning – putih)

Berwarna putih kekuningan yang muncul setelah hari ke 14 pasca

persalinan.

e. Lochea Purulenta

Keluaran cairan seperti nanah dan berbau busuk, merupakan tanda

terjadinya infeksi pada masa nifas.

Page 3: Festy Laporan Pendahuluan Post Partum

- System Endokrin

Terjadi penurunan kadar HPL (Human Plasental Lactogen), estrogen dan

kortisol serta plasenta enzyme insulinase sehingga kadar gula darah menurun pada

masa puerperium. Kadar estrogen dan progesteron menurun setelah plasenta

keluar. Kadar terendahnya dicapai kira-kira 1 minggu post partum. Penurunana ini

berkaitan dengan pembengkakan dan diuresis cairan ekstraseluler berlebih yang

terakumulasi selama hamil. Pada wanita yang tidak menyusui estrogen meningkat

pada minggu kedua setelah melahirkan dan lebih tinggi dari pada wanita yang

menyusui pada post partum hari ke- 17.

- Pembuluh Darah Rahim

Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh-pembuluh darah yang

besar, karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang

banyak. Bila pembuluh darah yang besar, tersunbat karena perubahan pada

dindingnya dan diganti oleh pembuluh-pembuluh yang kiri.

- Dinding Perut dan Peritonium

Setelah persalinan dinding perut longgar karena disebabkan lama, tetapi

biasanya akan pulih kembali dalam 6 minggu. Pada wanita yang asthenis menjadi

diastasis dari otot-otot rectus abnominis sehingga sebagian dari dinding perut di

garis tengah terdiri dari peritoneum, fascia tipis dan kulit. Tempat yang lemah dan

menonjol kalau berdiri atau mengejan.

- Bekas Implantasi Plasenta

Placental bed mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kavum uteri dengan

diameter 7.5 cm. Sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm, pada minggu ke enam 2,4 cm

dan akhirnya pulih.

b. Perubahan Psikologis

- Periode Taking In

a. Berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan

b. Ibu pasif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, perlu menjaga komunikasi yang

baik.

Page 4: Festy Laporan Pendahuluan Post Partum

c. Ibu menjadi sangat tergantung pada orang lain, mengharapkan segala sesuatu

kebutuhan dapat dipenuhi orang lain.

d. Perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan perubahan tubuhnya

e. Ibu mungkin akan bercerita tentang pengalamannya ketika melahirkan secara

berulang-ulang

f. Diperlukan lingkungan yang kondusif agar ibu dapat tidur dengan tenang untuk

memulihkan keadaan tubuhnya seperti sediakala.

g. Nafsu makan bertambah sehingga dibutuhkan peningkatan nutrisi, dan

kurangnya nafsu makan menandakan ketidaknormalan proses pemulihan.

- Periode Taking Hold

a. Berlangsung 3-10 hari setelah melahirkan

b. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dalam merawat

bayi.

c. Ibu menjadi sangat sensitive, sehingga mudah tersinggung. Oleh karena itu, ibu

membutuhkan sekali dukungan dari orang-orang terdekat.Saat ini merupakan

saat yang baik bagi ibu untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat

diri dan bayinya. Dengan begitu ibu dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya

d. Pada periode ini ibu berkonsentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya,

misalkan buang air kecil atau buang air besar, mulai belajar untuk mengubah

posisi seperti duduk atau jalan, serta belajar tentang perawatan bagi diri dan

bayinya

- Periode Letting Go

a. Berlangsung 10 hari setelah melahirkan.

b. Secara umum fase ini terjadi ketika ibu kembali ke rumah.

c. Ibu menerima tanggung jawab sebagai ibu dan mulai menyesuaikan diri dengan

ketergantungan bayinya.

d. Keinginan untuk merawat bayi meningkat

e. Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya,

keadaan ini disebut baby blues

Page 5: Festy Laporan Pendahuluan Post Partum

4. Komplikasi

Komplikasi pada post partum normal adalah perdarahan post partum. Penyebab

umum perdarahan postpartum adalah:

1) Atonia Uteri

2) Retensi Plasenta

3) Sisa Plasenta dan selaput ketuban

- Pelekatan yang abnormal (plasaenta akreta dan perkreta)

- Tidak ada kelainan perlekatan (plasenta seccenturia)

4) Trauma jalan lahir

- Episiotomi yang lebar

- Lacerasi perineum, vagina, serviks, forniks dan rahim

- Rupture uteri

5) Penyakit darah

Kelainan pembekuan darah misalnya afibrinogenemia atau hipofibrinogenemia.

5. Manifestasi Klinis

Gejala Klinis berdasarkan penyebab:

a. Atonia Uteri

Gejala yang selalu ada pada atonia uteri adalah uterus tidak

berkontraksi/lembek dan perdarahan segera setelah anak lahir (perarahan

postpartum primer). Gejala yang kadang-kadang timbul: Syok (tekanan darah

rendah, denyut nadi cepat dan kecil, ekstremitas dingin, gelisah, mual dan lain-

lain).

b. Robekan jalan lahir

Gejala yang selalu ada pada robekan jalan lahir adalah perdarahan segera,

darah segar mengalir segera setelah bayi lahir, kontraksi uterus baik, plasenta

baik. Gejala yang kadang-kadang timbul: pucat, lemah, menggigil.

c. Retensio Plasenta

Gejala yang selalu ada: plasenta belum lahir setelah 30 menit, perdarahan

segera, kontraksi uterus baik. Gejala yang kadang-kadang timbul: tali pusat

putus akibat traksi berlebihan, inversi uteri akibat tarikan, perdarahan lanjutan.

Page 6: Festy Laporan Pendahuluan Post Partum

d. Tertinggalnya Plasenta

Gejala yang selalu ada : plasenta atau sebagian selaput (mengandung

pembuluh darah) tidak lengkap dan perdarahan segera. Gejala yang kadang-

kadang timbul: Uterus berkontraksi baik tetapi tinggi fundus tidak berkurang.

e. Inversion Uterus

Gejala yang selalu ada: uterus tidak teraba, lumen vagina terisi massa,

tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir), perdarahan segera, dan nyeri

sedikit atau berat. Gejala yang kadang-kadang timbul: Syok neurogenik dan

pucat.

6. Pathway

Page 7: Festy Laporan Pendahuluan Post Partum

ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN

A. Pemeriksaan Fisik

1. Monitor Keadaan Umum Ibu

- Jam I : tiap 15 menit, jam II tiap 30 menit

- 24 jam I : tiap 4 jam

- Setelah 24 jam : tiap 8 jam

2. Monitor Tanda-tanda Vital

3. Payudara

Produksi kolustrum 48 jam pertama.

4. Uterus

Konsistensi dan tonus, posisi tinggi dan ukuran.

5. Insisi SC

Balutan dan insisi, drainase, edema, dan perubahan warna.

6. Kandung Kemih dan Output Urine

Pola berkemih, jumlah distensi, dan nyeri.

7. Bowel

Pergerakan usus, hemoroid dan bising usus.

8. Lochea

Tipe, jumlah, bau dan adanya gumpalan.

9. Perineum

Episiotomi, laserasi dan hemoroid, memar, hematoma, edema, discharge dan

approximation. Kemerahan menandakan infeksi.

10. Ekstremitas

Tanda Homan, periksa redness, tenderness, warna.

11. Diagnostik

Jumlah darah lengkap, urinalisis.

Page 8: Festy Laporan Pendahuluan Post Partum

B. Perubahan Psikologis

1. Peran Ibu meliputi:

Kondisi Ibu, kondisi bayi, faktor sosial-ekonomi, faktor keluarga, usia ibu, konflik

peran.

2. Baby Blues:

Mulai terjadinya, adakah anxietas, marah, respon depresi dan psikosis.

3. Perubahan Psikologis

a. Perubahan peran, sebagai orang tua.

b. Attachment yang mempengaruhi dari faktor ibu, ayah dan bayi.

c. Baby Blues merupakan gangguan perasaan yang menetap, biasanya pada hari

III dimungkinkan karena turunnya hormon estrogen dan pergeseran yang

mempengaruhi emosi ibu.

4. Faktor-faktor Risiko

a. Duerdistensi uterus

b. Persalinan yang lama

c. Episiotomi/laserasi

d. Ruptur membran prematur

e. Kala II persalinan

f. Plasenta tertahan

g. Breast feeding

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan integritas jaringan b.d. episiotomi, laserasi.

2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. episiotomi.

3. Resiko tinggi infeksi b.d. gangguan integritas kulit.

4. Gangguan pola tidur b.d. ketidaknyamanan fisik, kebutuhan minum anak.

5. Resiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. peningkatan

kebutuhan untuk menyusui.

6. Resiko tinggi konstipasi b.d. ketidaknyamanan perineal dan peristaltik yang lemah.

7. Resiko tinggi gangguan eliminasi urine: retensi urine b.d. edema pemeal, trauma

perineal.

Page 9: Festy Laporan Pendahuluan Post Partum

8. Resiko tinggi kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d. kehilangan darah,

penurunan intake oral.

9. Cemas b.d. kurangnya pengetahuan tentang perawatan bayi/ibu, kondisi bayi/ibu.

10. Resiko tinggi perubahan ikatan/peran b.d. konflik tentang bayinya.

III. RENCANA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d. episiotomi, laserasi.

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam nyeri berkurang.

KH :

- Klien menyatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 3-4.

- Klien tampak rileks, ekspresi wajah tidak tegang, klien bisa tidur nyaman.

- Tanda-tanda vital dalam batas normal:

Suhu 36-37 C, N 60-100 x/menit, R 16-24 x/menit, TD 120/80 mmHg.

Intervensi

- Tentukan adanya lokasi dan sifat serta skala nyeri.

- Inspeksi perbaikan perineum, dan episiotomi.

- Perhatikan adanya tanda REEDA.

- Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi (teknik napas panjang dan dalam,

mengalihkan perhatian).

- Monitor tanda-tanda vital.

2. Gangguan Integritas Jaringan b.d. Episiotomi, Laserasi

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, integritas jaringan

meningkat.

Kriteria Hasil :

- Luka episiotomi menunjukkan tanda penyembuhan sesuai proses (tahap-tahap

penyembuhan luka)

- Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi / tanda REEDA (-)

- Nyeri dapat ditoleransi.

Page 10: Festy Laporan Pendahuluan Post Partum

Intervensi

- Monitor episiotomi akan kemerahan, edema, memar, hematoma, keutuhan

(sambungan dan pendarahan).

- Berikan kompres es, untuk menurunkan edema.

- Berikan penghangat (rendam pantat) 3-4 x/hari, setelah 24 jam untuk meningkatkan

vaskularisasi.

- Lakukan perawatan episiotomi setiap hari.

- Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan dan terutama daerah genetalia.

3. Resiko tinggi infeksi b.d gangguan integritas kulit

Tujuan: Tidak terjadi infeksi.

Kriteria Hasil:

- Luka bebas dari infeksi

- Tidak timbul tanda-tanda infeksi

- Tanda-tanda vital dalam batas normal

Intervensi:

- Kaji riwayat prenatal dan intranatal

- Kaji tanda-tanda vital

- Kaji lokasi dan kontraktilitas uterus

- Catat jumlah, warna, bau, dan konsistensi lochea

- Inspeksi sisi perbaikan episiotomi

- Monitor input dan output cairan

- Monitor tanda-tanda vital

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah lengkap

Hb, Ht, Leukosit, trombosit.

Urine lengkap

Page 11: Festy Laporan Pendahuluan Post Partum

DAFTAR PUSTAKA

1. Doengoes, E. Marilyn, Rencana Perawatan Maternal/Bayi, Edisi 2, 2001, EGC, Jakarta.

2. FKUI, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Cetakan 1, 2002, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.

3. FKUI, Ilmu Kebidanan, Edisi 3, 1999, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.

4. FKUI, Obstetri Fisiologi, 1993, E. Leman: Bandung.

5. Persis Mary Hamilton, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, 1995, EGC, Jakarta.