fenomena tradisi kenaikan bbm setelah pergantian kepala negara

10
SOSIOLOGI KOMUNIKASI Nama : Natanael Ariyanto NIM : 2012 7200 24 PROSES KOMUNIKASI DARI FENOMENA TERJADINYA KENAIKAN BBM SETELAH PERGANNTIAN PRESIDEN BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Fenomena yang selalu terjadi, dan hal ini dapat dikatakan sebagai tradisi. Indonesia, setiap lima tahun sekali mengadakan pergantian kepemimpinan Negara. Hal ini menjadi penting bagi perubahan. Dengan adanya pergantian maka ukuran dari perubahan tersebut dapat di nilai lebih jelas. Apakah pertumbuhannya cepat atau sama saja. Jika tidak ada pergantian maka yang akan terjadi adalah Seseorang akan otoriter ; Abuse of Power, menyalahgunakan kekuasaan; Regenerasi kepemimpinan nasional macet; Seseorang bisa menjadi dictator; Timbulnya kultus individu. Dari setiap proses pergantian presiden ini. Hal utama yang selalu menjadi peratian utama bagi public adalah kebijakan mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bbm merupakan kebutuhan masyarakat luas. Dan memiliki dampak 1

Upload: pycnat

Post on 16-Aug-2015

23 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fenomena tradisi kenaikan bbm setelah pergantian kepala negara

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Nama : Natanael Ariyanto

NIM : 2012 7200 24

PROSES KOMUNIKASI DARI FENOMENA TERJADINYA KENAIKAN BBM SETELAH

PERGANNTIAN PRESIDEN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Fenomena yang selalu terjadi, dan hal ini dapat dikatakan sebagai tradisi.

Indonesia, setiap lima tahun sekali mengadakan pergantian kepemimpinan Negara. Hal

ini menjadi penting bagi perubahan. Dengan adanya pergantian maka ukuran dari

perubahan tersebut dapat di nilai lebih jelas. Apakah pertumbuhannya cepat atau sama

saja. Jika tidak ada pergantian maka yang akan terjadi adalah Seseorang akan otoriter;

Abuse of Power, menyalahgunakan kekuasaan; Regenerasi kepemimpinan nasional

macet; Seseorang bisa menjadi dictator;Timbulnya kultus individu.

Dari setiap proses pergantian presiden ini. Hal utama yang selalu menjadi

peratian utama bagi public adalah kebijakan mengenai kenaikan harga bahan bakar

minyak (BBM). Bbm merupakan kebutuhan masyarakat luas. Dan memiliki dampak besar

mulai dari kelompok social terkecil sampai kepada elit. Oleh sebab itu tidak heran

apabila kenaikan bmm akan menimbulkan demonstrasi dimana-mana. Bahkan bisa

sampai timbul anarkisme.

Presiden tentu punya kebijakan dan permasalahan tersendiri, termasuk dalam

menentukan harga BBM. Varian kenaikan BBM juga selalu berbeda disesuaikan dengan

kondisi di lapangan. Presiden RI yang paling populer di negeri ini, Soeharto, di akhir

1

Page 2: Fenomena tradisi kenaikan bbm setelah pergantian kepala negara

masa kekuasaannya hayna menaikkan BBM dua kali saja, pada tahun 1991, dan 1993.

Yang menarik, Gus Dur atau Abdurrahman Wahid, menurunkan harga BBM dari Rp. 1000

menjadi RP. 600, namun setahun kemudian, menaikkan lagi harga BBM menjadi Rp.

1.150.

Sedangkan Presiden SBY, selama dua periode kepemimpinannya, menaikan

harga BBM hampir 300% secara keseluruhan. Berikut adalah data selengkapnya yang

banyak beredar di berbagai media sosial:

Presiden Soeharto :

1991: Rp 150 naik jadi Rp 550

1993: Rp 550 naik jadi Rp 700

Presiden BJ Habibie :

1998: Rp 700 naik jadi Rp 1.200

Presiden Abdurrahman Wahid :

1998: Rp 1.200 turun ke Rp 1.000

1999: Rp 1.000 turun jadi Rp 600

2000: Rp 600 naik ke Rp 1.150

Presiden Megawati Soekarnoputri :

2001: Rp 1.150 naik ke Rp 1.450

2002: Rp 1.450 naik jadi Rp 1.550

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono :

2004: Rp 1.500 naik jadi Rp 1.810

2005: Rp 1.810 naik jadi Rp 2.400

2005: Rp 2.400 naik jadi Rp 4.500

2008: Rp 4.500 naik jadi Rp 6.000

2008: Rp 6.000 turun ke Rp 5.500

2008: Rp 5.500 turun ke Rp 5.000

2009: Rp 5.000 turun ke Rp 4.500

2013: Rp.4.500 naik jadi Rp.6.500

Dan rencananya presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (jokowi) juga akan

menaikkan harga BBM meski sampai saat ini belum diketahui kapan akan di naikkan dan

2

Page 3: Fenomena tradisi kenaikan bbm setelah pergantian kepala negara

berapa harga yang akan di terapkan. Kenaikan ini masih belum pasti kapan realisasinya

tetapi mendengar kabar tentang hal itu masyarakat sudah mulai panic. Bahkan

dibeberapa tempat sudah mengadakan aksi demonstrasi.

Berita ini mulai muncul pada saat menteri-menteri anggota Kabinet Kerja

Presiden Joko Widodo menggelar rapat di kantor Kementerian Keuangan, Jumat 7

November 2014. Dalam agenda protokol, rapat ini digelar terkait dengan langkah-

langkah pemerintah menjelang 2015.

Namun kabar yang diterima awak media menyebutkan rapat tersebut akan

membahas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Yang kemudian sangat

ditanggapi oleh masyarakat luas. Informasi langsung tersebar luas dan langung menjadi

perbincangan hangat baik bagi media maupun masyarakat.

Tentunya hal ini menjadi fenomena yang unik, dari sudut pandang komunikasi,

fenomena ini dapat dikaji baik bentuk komunikasi mapun unsur komunikasinya. Melihat

proses inforasi yang terebar itu adalah melalui media maka dapat dikategorikan sebagai

komunikasi masa. Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan dikaji unsur unsur komunikasi

yang terkandung dalam fenomena ini.

B. Rumusan masalah

Komunikasi memang menjadi hal utama dalam merubah perilaku. Oleh sebab itu

proses penyampaian pesan perlu di perhatikan. Dan dalam penelitian ini mengkaji

bagaimana informasi yang cepat itu laangsung membarikan perubahan perilaku

masyarakat.

C. Tujuan

Mengkaji unsur-unsur komunikasiyang terdapat dari fenomena naikknya BBM

3

Page 4: Fenomena tradisi kenaikan bbm setelah pergantian kepala negara

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan unsur komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara

etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan

perkataan ini bersumber pada katacommunis Dalam kata communis ini memiliki

makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan

untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian

suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Bahwa komunikasi manusia adalah

proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok,

organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk

beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat

dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat

dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan

komunikasi non verbal.

unsur unsur komunikasi

a. Komunikator;

Pihak pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia,

sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk

kelompok

b. Pesan;

4

Page 5: Fenomena tradisi kenaikan bbm setelah pergantian kepala negara

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang

disampaikan pengirim kepada penerima.

c. Media;

Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan

dari komunikator kepada khalayak.

d. Penerima;

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh

sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk

kelempok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai

macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa

Inggris disebut audience ataureceiver.

e. Pengaruh atau efek;

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,

dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima

pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah

laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan

atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat

penerimaan pesan

D. Ulasan

Proses komunikasi dari fenomena terjadinya kenaikan harga BBM dikaji dari unsur

koomunikasinya maka beberapa unsur yang terkandung dapat di jelaskan sebagai

berikut ;

a. Komunikator

Pada kasus ini yang menjadi komunikator tidak hanya satu orang saja. Tetapi

dapat dikatakan oleh beberapa pihak. Menyangkut banyaknya sumber yang

menjadi informan. Tetapi secara bentuk dapat dikelompokkan secara bentuknya

baik melalui komuikasi media massa, komunikasi kelompok maupun komuikasi

interpersonal.

5

Page 6: Fenomena tradisi kenaikan bbm setelah pergantian kepala negara

Lebih banyak dan yang pertama kali informasi ini adalah melalui media.

Media merupakan komunikator yang aktif menyampaikan informasi. Media

elektronik maupun cetak sama sama menjadi komunikator. Tentunya sumber

berasal dari komunikator utama yang tidak langsung berbicara kepada public.

Jika menyebutkan media sebagai komunikator maka tidak dapat dilepaskan dari

orang orang yang ada didalam media tersebut yang menjadi sumber informasi.

Seperti pembawa acara berita atau presenter, yang memberika informasi melalui

acara berita yang ditampilkan. Juga wartawan, pada saat ia melaporkan suatu

kejadian, dampak atau proses kenaikan BBM . bisa juga masyarakat biasa yang di

wawancarai saat pelipitan oleh media. Bahka dari pihak pemerintahan seperti

menteri, wakil presiden, atau presiden yang di wawancarai ataupun mengadakan

jumpa pers.

Kenaikan harga BBM sangat besar pengaruhnya, oleh sebab itu sangat

membutuhkan komunikator yang baik, sehingga pesan dapat diterima secara

efektive. Secara fenomena, komunikator hal ini memang masih sangat banyak.

Membuat berbagai opini bisa termuat menjadi pesan yang diterima masyarakat.

Proses penyampaian oleh komunikator yang tidak membuat provokasi juga

dibutuhkan dalam hai ini. Etika komunikasi harus ada. Sampai saat ini ( penelitian

ini ditulis) memang belum ada pesan yang pasti yang disampaikan oleh presiden.

Namun apabila memang akan dinaikkan, maka suara dari presiden sangat pnting

untuk masyarakat.

b. Pesan

Pesan yang disampaikan adalah segala hal yang bersangkutan dengan informasi

kenaikan harga BBM. Isu kenaikan harga BBM inilah yang menjadi pesan

daripada komunikator. Dibarengi dengan adanya pro dan kontra terhadap hal itu.

Pesan ini mengharuskan tidak saja memberikan opini tentang BBM harus naik,

tetapi dengan adanya alasan alasan yang di berikan secara jelas. Juga

mempertimbangkan berbagai pesan pesan yang menjadi saran. Diharapkan

pengolahan pesan untuk disampaikan kepada masyarakat lebih baik.

c. Media

6

Page 7: Fenomena tradisi kenaikan bbm setelah pergantian kepala negara

Media yang mejadi sarana saluran pesan lebih banyak menggunakan media

massa baik cetak maupun elektronik. Seperti televise menjadi media yang

dimana pesan langsung tersebar ke berbagai penjuru dan kalangan. Televise

menjadi media yang meberikan pesan secara audio visual sehingga berita

tentang kenaikan harga BBM ini cepat ditangka oleh masyarakat. Namun

percepatan pesan ini juga dipengaruhi oleh adanya new media atau sering

disebut sebagai media social, seperti fb, twiter, blog, wapsite,dll. Media social

juga digunakan oleh berbagai pihak.

d. Penerima

Tentu penerima utama dari pesan kenaikan BBM ini adalah masyarakat.

Masyarakat ini tidak saja kelas bawah saja, tetapi semua masyarakat yang

menerima berita itu masuk dalam penerima.

e. Pengaruh atau efek

Sebagai umpan baliknya, unsur komunikasi ini dapat dikatakan sebagai respon

dari pesan tersebut. Ketika informasi kenaikan BBM di sampaikan melalui media,

masyarakat menganggapi dengan berbagai hal. Ada yang pro atau setuju dengan

rencana tersebut. Tetapi banyak juga yang kontra atau tidak menyetujinya,

sehingga terjadilah efek secara langsung di nyatakan yaitu demontrasi penolakan

kenaikan BBM.

BAB III

KESIMPULAN

Kenaikan harga BBM memang sangat mempengaruhi perilaku dari masyarakat.

Meskipun komunikasi yang dilakukan dengan masyarakat sudah baik, tetapi

tetap saja banyaknya opini membuat berbagai tanggapan yang berbeda dari

masyarakat sendiri. Meskipun demikian penolakan tersebut sebenarnya dapat di

minimalkan. Dengan adanya komuikator yang baik, pesan yang secara jelas

memberikan alasan kenapa harga BBM harus naik dan menggunakan media

7

Page 8: Fenomena tradisi kenaikan bbm setelah pergantian kepala negara

dengan maksimal, penerimaan masyarakat diharapkan akan sedikit memahami

kondisi yang ada.

8