fenilketonuria

5
Fenilketonuria Fenilketonuria adalah penyakit genetik dimana penderita tidak dapat memetabolisme fenilalanin secara baik karena tubuh tidak mempunyai enzim fenilalanin hidroksilase yang mengoksidasi fenilalanin menjadi tirosin. Tidak terbentuknya enzim fenilalanin hidroksilase disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengatur pembentukan enzim fenilalanin hidroxilase. Apabila tubuh kekurangan enzim fenilalanin hidroksilase maka fenilalanin yang seharusnya diubah menjadi tirosin akhirnya diubah menjadi fenilpiruvat. Gambar 1 Lintas normal bagi pengubahan fenilalanin dan tirosin menjadi aseto-asetil-KoA dan asam fumarat. Enzim pertama pada lintas ini menderita kelainan pada penyakit genetik fenilketonuria Fenilpiruvat dihasilkan dari transaminasi fenilalanin dengan α-ketoglutarat. Fenilpiruvat merupakan senyawa “buntu” karena tidak dapat diuraikan. Molekul ini sebagian akan terakumulasi dalam darah, jaringan dan ada juga yang dikeluarkan dalam bentuk urin. Urin yang dihasilkan berbau khas karena mengandung fenilketon. Sehingga sampai saat ini disebut fenilketonuria yang artinya fenilketon pada urin.

Upload: cutriamilah

Post on 27-Dec-2015

93 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penyakit fenilketonuria

TRANSCRIPT

Page 1: Fenilketonuria

Fenilketonuria          Fenilketonuria adalah penyakit genetik dimana penderita tidak dapat memetabolisme fenilalanin

secara baik karena tubuh tidak mempunyai enzim fenilalanin hidroksilase yang mengoksidasi fenilalanin

menjadi tirosin. Tidak terbentuknya enzim fenilalanin hidroksilase disebabkan oleh mutasi pada gen yang

mengatur pembentukan enzim fenilalanin hidroxilase. Apabila tubuh kekurangan enzim fenilalanin

hidroksilase maka fenilalanin yang seharusnya diubah menjadi tirosin akhirnya diubah menjadi fenilpiruvat.

Gambar 1 Lintas normal bagi pengubahan fenilalanin dan tirosin

 menjadi aseto-asetil-KoA dan asam fumarat. Enzim pertama pada

 lintas ini menderita kelainan pada penyakit genetik fenilketonuria

            Fenilpiruvat dihasilkan dari transaminasi fenilalanin dengan α-ketoglutarat. Fenilpiruvat merupakan

senyawa “buntu” karena tidak dapat diuraikan. Molekul ini sebagian akan terakumulasi dalam darah,

jaringan dan ada juga yang dikeluarkan dalam bentuk urin. Urin yang dihasilkan berbau khas karena

mengandung fenilketon. Sehingga sampai saat ini disebut fenilketonuria yang artinya fenilketon pada urin.

Page 2: Fenilketonuria

Gambar 2 Pembentukan fenilpiruvat oleh lintas pengganti pada fenilketonuria

Kelebihan fenilpiruvat dalam darah dapat menghambat perkembangan normal otak pada bayi/anak-

anak,menyebabkan fungsi mental menurun drastis atau biasa disebut retardasi mental gawat.

Referensi:Sudiana, I ketut. 2008. Patobiologi Molekuler. Jakarta: Salemba medika.

Page 3: Fenilketonuria

Fenilketonuria (Fenilalaninemia, Fenilpiruvat oligofrenia) adalah suatu penyakit keturunan dimana

tubuh tidak memiliki enzim pengolah asam amino fenilalanin, sehingga menyebabkan kadar fenilalanin

yang tinggi di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh.

Dalam keadaan normal, fenilalanin diubah menjadi tirosin dan dibuang dari tubuh. Tanpa enzim

tersebut, fenilalanin akan tertimbun di dalam darah dan merupakan racun bagi otak, menyebabkan

keterbelakangan mental.

                 Fenilketonuria Merupakan suatu penyakit penderita memiliki asam fenilketonuria yang berlebih

sehingga merusak sistem saraf serta yang mempengaruhi pengolahan protein oleh tubuh dapat menyebabkan

ketidak mampuan belajar sampai keterbelakangan mental. Bayi yang terlahir dengan fenilketonuria tampak

normal, tetapi jika tidak diobati mereka akan mengalami gangguan perkembangan yang baru terlihat ketika

usianya mencapai 1 tahun. Dalam keadaan normal, fenilalanin diubah menjadi tirosin dan dibuang dari

tubuh. Tanpa enzim tersebut, fenilalanin akan tertimbun di dalam darah dan merupakan racun bagi otak.

Fenilketonuria pada wanita hamil memberikan dampak yang besar terhadap janin yang dikandungnya, yaitu

menyebabkan keterbelakangan mental dan fisik.

 Diagnosis ditegakkan berdasarkan tinginya kadar fenilalanin dan rendahnya kadar tirosin. Semua

sumber protein alami mengandung 4% fenilalanin, karena itu mustahil untuk mengkonsumsi protein dalam

jumlah yang cukup tanpa melebihi jumlah fenilalanin yang dapat diterima. Karena itu sebagai pengganti

susu dan daging, penderita harus makan sejumlah makanan sintetis yang menyediakan asam amino lainnya.

Penderita boleh memakan makanan alami rendah protein, seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan gandum

dalam jumlah tertentu.

Gejala pada anak-anak yang menderita fenilketonuria yang tidak diobati atau tidak terdiagnosis adalah:

a)      Kejang

b)      mual dan muntah

c)      perilaku agresif atau melukai diri sendiri

d)      hiperaktif

e)      gejala psikis (kadang-kadang).

Fenilketonuria (Fenilalaninemia, Fenilpiruvat oligofrenia)

adalah suatu penyakit keturunan disebabkan karena tubuh tidak memiliki enzim pengolah asam amino

fenilalanin  yang diubah menjadi tirosin, sehingga menyebabkan kadar fenilalanin yang tinggi di dalam

darah, yang berbahaya bagi tubuh.

TANDA & GEJALA

Secara umum gejala ringan maupun berat dari Fenilketonuria gantara lain:

Pada saat bayi baru lahir biasanya tidak ditemukan gejala. Kadang bayi tampak mengantuk atau tidak mau makan,

kejang, tremor. Bayi cenderung memiliki kulit, rambut dan mata yang berwarna lebih terang dibandingkan dengan

anggota keluarga lainnya yang tidak menderita penyakit ini. Beberapa bayi mengalami ruam kulit, perilaku autis dan

Page 4: Fenilketonuria

gangguan pemusatan perhatian serta hiperaktivitas dan pertumbuhan terhambat. Bayi terlahir dengan kepala yang

kecil (mikrosefalus) dan penyakit jantung. Jika tidak diobati, bayi akan segera mengalami keterbelakangan mental,

yang sifatnya biasanya berat.

PENATALAKSANAAN

Dengan mencegah terjadinya keterbelakangan mental, pada minggu pertama kehidupan bayi, asupan

fenilalanin harus dibatasi. Pembatasan yang dimulai sedini mungkin dan terlaksana dengan baik,

memungkinkan terjadinya perkembangan yang normal dan mencegah kerusakan otak. Jika pembatasan ini

tidak dapat dipertahankan, maka anak akan mengalami kesulitan di sekolah. Pembatasan yang dimulai

setelah anak berumur 2-3 tahun hanya bisa mengendalikan hiperaktivitas yang berat dan kejang. Pembatasan

asupan fenilalanin sebaiknya dilakukan sepanjang hidup penderita. Jika selama hamil dilakukan pengawasan

ketat terhadap kadar fenilalanin pada ibu, biasanya bayi yang lahir akan normal. Pengobatan meliputi

pembatasan asupan fenilalanin. Phenylketonuria (PKU), asupan makanan anak harus rendah kadar

phenylalanine, dan selalu harus dilakukan monitoring kadar phenylalanine darah. Pengobatan Fenilketonuria

adalah diet ketat dengan sangat terbatas asupan fenilalanin, yang kebanyakan ditemukan dalam makanan

yang kaya protein. Jumlah yang aman fenilalanin berbeda untuk setiap orang.

Dokter akan menentukan jumlah yang aman melalui diet teratur meninjau catatan, grafik

pertumbuhan dan kadar fenilalanin. Tes darah sering dapat membantu memantau jumlah fenilalanin. Orang

dengan fenilketonuria (PKU) baik bayi, anak-anak dan orang dewasa harus mengikuti diet yang membatasi

fenilalanin, yang kebanyakan ditemukan dalam makanan berprotein tinggi. Contohnya adalah : daging sapi

has dalam/tenderloin/top sirloin yang rendah lemak (lean meat), dada ayam tanpa kulit, dada kalkun tanpa

kulit, ikan salmon, tuna, sarden, mackerel, putih telur, tahu dan tempe, keju cottage rendah lemak, yoghurt

rendah lemak, susu kedelai.

Referensi:

Muslihatun,wafi nur.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Fitramaya:Yogyakarta.

Sudarti.2010. Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Anak.Nuha medika:Yogyakarta.