farmasi klinik

48
ASUHAN KEFARMASIAN DALAM TATANAN KLINIS Dra Yusmainita, Apt, SpFRS Seksi Ketenagaan & Pengendalian Mutu RSUP. H. Adam Malik Medan

Upload: ididgama

Post on 08-Aug-2015

260 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

sebuah materi kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: farmasi klinik

ASUHAN KEFARMASIAN DALAM TATANAN KLINIS

Dra Yusmainita, Apt, SpFRS

Seksi Ketenagaan & Pengendalian Mutu

RSUP. H. Adam Malik Medan

Page 2: farmasi klinik

Pendahuluan

• Farmasi Klinis berkembang untuk menanggapi keprihatinan

masyarakat terhadap tingginya angka morbiditas dan

mortalitas yang terkait dalam penggunaan obat, cepatnya

peningkatan biaya perawatan kesehatan, tingginya harapan

masyarakat serta ledakan pengetahuan medis dan ilmiah

• Farmasi Klinis merupakan praktek kefarmasian yang

berorientasi kepada pasien lebih dari orientasi produk

• Farmasis dapat berkontribusi selama proses peresepan, yaitu

sebelum, selama dan sesudah resep ditulis

Page 3: farmasi klinik

• Tuntutan masyarakat untuk pelayanan medis dan farmasi yang

bermutu tinggi disertai pertanggungjawaban peran para dokter

dan farmasis . Tuntutan ini sampai pada gugatan atas setiap

kekurangan dan kesalahan pengobatan. Kecenderungan ini terjadi

bersamaan dengan perubahan peran farmasis yang semakin

menyempit. Banyak orang mempertanyakan peran “ FARMASIS

OVERTRAINED DAN UNDERUTILISED “. Situasi ini

memunculkan perkembangan farmasi bangsal ( Ward Pharmacy )

dan farmasi klinis ( Clinical Pharmacy )

• Meningkatnya biaya kesehatan sektor publik disebabkan ;

– Penggunaan teknologi canggih yang mahal

– Meningkatnya permintaan pelayanan kesehatan secara

kwantitatif & kwalitatif

– Meningkatnya jumlah penduduk lansia

Page 4: farmasi klinik

• Farmasi Klinis lahir pada tahun 1960 an di Amerika Serikat

dan Inggris pada periode transisional. Pada periode ini terjadi

perubahan yang cepat dari perkembangan fungsi dan

peningkatan jenis – jenis pelayanan profesional oleh

beberapa perintis dan sifatnya masih individual, yang paling

menonjol adalah kehadiran farmasis di ruang rawat rumah

sakit.

Page 5: farmasi klinik

• Pemantauan Terapi Obat ( PTO )

• Kesiapan untuk membantu setelah lepas jam kerja “ siap dipanggil “ ( oncall )

• Konsultan keliling

• Memberi masukan / saran kepada Direktur klinis / dokter

• Memberi informasi tentang pemakaian obat secara finansial

• Membuat kajian obat –obat baru

• Ikut aktip dalam pengendalian infeksi, melalui kegiatan :

– Pemberian informasi obat

– Pemantauan Penggunaan obat

– Penyusunan Pedoman Penggunaan Antibiotika

Ruang Lingkup Fungsi Farmasi Klinis sbb :

Page 6: farmasi klinik

• Berpartisipasi dalam Komite Farmasi Dan Terapi

– Aktip dalam Penyusunan Formularium

– Merasionalkan penggunaan obat

– Memajukan peresepan yang efektif dari segi biaya ( cost

efective prescribing )

– Mengatur Tambahan Obat baru

– Merumuskan pedoman bagi dokter

– Ikut menyusun kebijakan penulisan resep ( protokol /

pedoman pengobatan )

Page 7: farmasi klinik

• Pemberian Informasi Obat

• Audit Medis

• Audit Klinis

• Uji Coba Klinis

• Tim Nutrisi parenteral

• Tim Kemoterapi

• Analgesia yang dikendalikan pasien

• Pemantauan Kadar Obat Terapeutik ( TDM )

– Pelayanan saran farmakokinetika

– Individualisasi pengaturan dosis obat

• Pelayanan Antikuogulan

• Perawatan dan pengobatan luka

• Pencatatan Riwayat Pengobatan pasien (faktor –faktor pasien dan

pengobatan yang merupakan faktor resiko pengobatan )

Page 8: farmasi klinik

• Pengembangan alur dan pelayanan pengobatan sendiri ( Self

Medication Scheme )

• Pemantauan Efek Samping Obat ( mencegah, menemukan dan

melaporkan efek samping obat )

• Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan, pencegahan

penyakit dan perlindungan kesehatan

• Konseling Pasien

– Meningkatkan derajat kesehatan

– Meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien dalam

pemakaian obat ( ketidak patuhan pasien merupakan salah

satu penyebab kegagalan terapi )

Page 9: farmasi klinik

Menurut Prof Nicholas Barber ( School of Farmacy, University of

London ). Filosofi Farmasi Klinis sama dengan peresepan yang

baik yaitu :

• Memaksimalkan efek terapeutik ( Efektivitas terapi ) meliputi :• Ketepatan indikasi

• Ketepatan pemilihan obat

• Ketepatan pengaturan dosis sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien

• Evaluasi terapi

• Meminimalkan resiko• Memastikan resiko yang sekecil mungkin bagi pasien

• Meminimalkan masalah ketidakamanan pemakaian obat meliputi efek samping , dosis, interaksi dan konta indikasi

Tujuan :

Page 10: farmasi klinik

• Meminimalkan biaya• Untuk rumah sakit dan pasien ( apakah obat yang dipilih paling

efektif dalam hal biaya dan rasional)

• Apakah terjangkau oleh kemampuan pasien atau rumah sakit ?

• Jika tidak, alternatif jenis obat apa yang memberikan kemamfatan dan keamanan yang sama

• Menghormati pilihan pasien• Keterlibatan pasien dalam proses pengobatan akan menentukan

keberhasilan terapi

• Hak pasien harus diakui dan diterima semua pihak

Farmasi Klinis menghadirkan langkah penting dalam tranformasi

praktek kefarmasian dari orientasi produk ke praktek yang berorientasi

kepada pasien. Dalam praktek ini Farmasis harus membuat keputusan

tentang ketepatan pemakaian obat dan bertanggung jawab terhadap

keputusan dan saran

Page 11: farmasi klinik

Karakteristik Praktek Farmasi Klinis

• Berorientasi pasien

• Terlibat langsung di ruang perawatan di rumah sakit ( ward )

• Bersifat pasif ( melakukan intervensi setelah pengobatan

dimulai atau memberi informasi kalau diperlukan )

• Bersifat aktif ( memberi masukan ke doktersebelum

pengobatan dimulai, menerbitkan buletin informasi obat )

• Bertanggung jawab terhadap setiap saran atau tindakan yang

dilakukan

• Menjadi mitra dan pendamping dokter

Page 12: farmasi klinik

Keterampilan Farmasi Klinis

Beberapa keterampilan diperlukan seorang Farmasis Klinis

untuk berperan secara efektif dalam pelayanan pasien :

• Mengaplikasikan pengetahuan terapeutik

• Mengkorelasikan keadaan penyakit dengan pemilihan obat

• Menggunakan catatan kasus pasien

• Menginterpretasikan data pemeriksaan laboratorium

• Menerapkan pendekatan penyelesaian masalah yang sistematik

• Mengidentifikasi kontra indikasi obat

• Mengenal reaksi yang tidak dikehendaki ( karena obat ) yang mungkin terjadi

• Membuat keputusan tentang formulasi dan stabilitas

Page 13: farmasi klinik

• Mengkaji literatur medis dan obat

• Menulis laporan medis

• Merekomendasi pengaturan dosis

• Mengkomunikasikan secara efektif kepada tenaga kesehatan terkait

• Menanggapi pertanyaan secara lisan

• Membuat instruksi / perintah yang jelas

• Berargumentasi terhadap suatu kasus

• Memberikan pendapat atau saran kepada tenaga profesional kesehatan dan pasien dan keluarga pasien

• Menyajikan laporan kasus

Page 14: farmasi klinik

Aktivitas Farmasi Klinis

Praktek Farmasi Klinis sehari - hari di ward / bangsal meliputi :

• Pemantauan dan pemeriksaan peresepan

• Mencermati penyiapan dan penyimpanan obat

• Memeriksa ketepatan penggunaan obat

• Menilai kesesuaian bentuk sediaan obat yangdigunakan

• Memberikan informasi obat

• Membuat penilaian terapeutik

• Mengidentifikasi pasien dan faktor resiko medikasi

• Membantu memformulasikan dan menerapkan kebijakan

peresepan

Page 15: farmasi klinik

• Memeriksa kesesuaian obat dan ketepatan dosis obat yang

dipergunakan. Memantau terapi obat

• Menanyakan riwayat pemakaian obat saat pasien masuk

rumah sakit

• Mewawancara pasien

• Mengkonsultasi pasien

• Mengelola rekam medis

• Menerapkan kebijakan dan Pedoman peresepan

• Terlibat dalam Penelitian dan Uji coba

Page 16: farmasi klinik

Dasar Hukum

• SK Menkes No 436 / Menkes/SK/VI/1993 tentang Pelayanan

Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis meliputi :

– Melakukan Konseling

– Monitoring Efek Samping Obat

– Pencampuran Obat Suntik Secara Aseptis

– Menganalisis Efektivitas Biaya

– Penentuan Kadar Obat Dalam Darah

– Penanganan Obat Sitostatika

– Penanganan Total Parenteral Nutrition

– Pemantauan Penggunaan Obat

– Pengkajian Penggunaan Obat

Page 17: farmasi klinik

* Batas (Desease state definition ) * Komplikasi penyakit * Konfirmasi diagnosa - diagnosa

Klasifikasi tipe dan subtype penyakit * Tanda-tanda klinis utama banding ( Differential diagnosa

* Etiologi penyebab penyakit * Tanda -tanda respon/hasil terapi Oleh Tim Dokter )

* Pathogenesis proses penyakit * Prognosis oleh klinisi * Tujuan terapi, pilihan obat

* Phatofisiologi perubahan fungsi faal * Data patofisiologi/biokimia * Hasil (outcome)/tolok ukur efek

* Data patofisiologi/biokimia klinis klinis /data lab * Terapi non obat

PROTAP

Ginjal, Darah, SSP dll

FARMAKOTERAPI ???

ASUHAN KEFARMASIAN DALAM TATANAN KLINIS

- Pendekatan Patofisiologi

- Klasifikasi penyakit organ / faal

Diseases:

Jantung,Paru, Tulang,

Terapi

Farmakoterapi

Drug Treatment

Terapi dng Obat

Obat Penyakit

Tindakan Medis (Medical Measure)Terapi dng ObatNon Obat ( Diet, Olah raga)

FARMAKOTERAPI :

Page 18: farmasi klinik

OBAT : Pasien di ward ---> Farmasis

* Obat sama untuk banyak penyakit DMK :

* Derivat obat kerja beda * Database pasien

* Beda dosis beda kerja terapi * Riwayat penyakit/obat

* Beda rute - beda aturan dosis * Keluhan MRS

* Biaya/Cost/Price * Diagnosa

* Pantauan data lab

* Data Klinik

* Terapi Obat / non obat

Catt:

DMK ---> Klinisi, Dietisen,

Perawat, Farmasis dll.

Rx untuk in/ot patient

DRP--> atas dasar apa Farmasis memutuskan ini ???

* New or additional drug required * Too much of the right drug

* Wrong Drug * Drug not taken appropriately

* Too little of the right drug * Medication not indicated

* Adverse Drug Reaction/ADR * ect

* Clinical Sci

* Pharm Sci.Prod ob, K. Med

* Behavioral Sci, Communic, dsb

* Analisis

* Keputusan Farmasis

* Tindakan Farmasis

* Cara penggunaan * Usul perubahan obat * Cara penanganan obat (

* Cara penyimpanan dosis, rute sitostatika, IV admixture )

* Kepatuhan * TDM * Stabiltas sediaan farmasi.

* Monitoring respon * dsb * dsb

* Keluhan pasien dsb

Yus File

Patient ( S1, Sp ) Klinisi ( Sp ) Perawat ( Sp )

FARMASIS :

Drug Related Problem ( DRP )

OUT PATIENT

Page 19: farmasi klinik

Nama Pasien : ……………………………………………….

Diagnosa : ……………………………………………….

NO MR : ……………………………………………….

Tanggal Masuk : ……………………………………………….

Tanggal Keluar : ……………………………………………….

Farmasis : ……………………………………………….

Dokter : ……………………………………………….

LEMBAR PENGUMPULAN DATA ( LPD)

PENGKAJIAN PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL

( PPOSR )

RUMAH SAKIT …………………………….

Page 20: farmasi klinik

UPF/ BAG / INST : 5. Pekerjaan

………………………….. a.Pekerjaan Pasien :Wiraswastac.Penanggung Biaya

Rindu A - 1 b.Pekerjaan KK: Wiraswasta d. ……………………….

06. Kelamin 08.Berat Badan 70 .kg 10. Tanggal Masuk Rumah Sakit 24 April 2005

1. Laki-laki 2. Perempuan 09.Tinggi Badan 165 cm 11. Tanggal Keluar Rumah Sakit …………………….

12. Lama Perawatan : …… hari …………………….

15. Alasan keluar Rumah Sakit

1. Observasi 4. Terapi Initial 1. Tujuan MRS telah selesai 4. Meninggal

2. Skrening 5. Terapi komplimentair 2. Dipindahkan ke RS lain 5. …………

3. Diagnostik 6. Terapi Sekunder 3. Pulang Paksa

7. ………………………………….. 8. ……………………………

16. Pemeriksaan Mikroba

1. Tanggal terima hasil …………………………………………….. ………………………………. ……………………………….

2. Sumber bahan …………………………………………….. ………………………………. ……………………………….

3. Bakteri/parasit …………………………………………….. ………………………………. ……………………………….

4. Peka terhadap a. …………………………….. a. …………………………….. a. ……………………………..

b. …………………………….. b. …………………………….. b. ……………………………..

c. …………………………….. c. …………………………….. c. ……………………………..

d. ……………………………. d. ……………………………. d. …………………………….

e. ……………………………. e. ……………………………. e. …………………………….

f. ……………………………. f. ……………………………. f. …………………………….

g. ……………………………. g. ……………………………. g. …………………………….

h. ……………………………. h. ……………………………. h. …………………………….

VARIABEL

17. Utama …………………………………….

18. Sebab kecelakaan/ …………………………………………………… E. ……………………………….

kekerasan / keracunan ……………………………………………………

19. Komplikasi …………………………………….

2. ……………………………………………….. …………………………………….

3. ……………………………………………….. …………………………………….

20. Sekunder 1. ……………………………………………… …………………………………….

2. ……………………………………………….. …………………………………….

…………………………………….

21. Patologi / Morfologi 1. ……………………………………………….. M. …………………………………

2. ……………………………………………….. M. …………………………………

3. ……………………………………………….. M. …………………………………

22. Jenis Operasi/Tindakan NO. ICOPIM Tanggal 23. Golongan Operasi 24. Komplikasi Operasi/Tindakan

1. ……………………… …………… ……………. 1. Bersih 1. ………………………………

2. ………………………… …………… 2. Bersih - Kontam 2. ……………………………..

3. …………………… …………… 3. Kontaminasi 3. …………………………….

4. …………………… …………… 4. Kotor 4. …………………………….

25. Obat-obatan yang diberikan : Lihat halaman selanjutnya

III

No. KODE ( ICD X )

3. ……………………………..

07. Umur

50 th 0 .bln

I II

DIAGNOSA AKHIR

GGK

1. P J K

( 1 )

14. Alasan Masuk Rumah Sakit13. Diagnosa MRS/Diagnosa kerja

1. GGK ec Hipertensi Nefropati + PJK

2. ……………………………..

III - 3 30 11 25 FS Medan

PEMANTAUAN THERAPI OBAT

0.1. RUANGAN 02.NO RMK 03.Nama Lengkap Pasien 04.Alamat Domisili

RUMAH SAKIT : ………………..………….

Page 21: farmasi klinik

Nama : FS Kelainan : Keterangan harian pemberian obat dari tanggal MRS ( 33):MR :30 11 25 1. Laki - laki Gagal Ginjal kronis

2. Perempuan Hipertensi Nefropati Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Catatan : Penyakit Jantung Kronis

S : S : S :

O : t o

C : 37,5 O : O :RR: 28 t

o C : 37,5 t

o C : 36,8

TD: 180/100. RR: 28 RR: 28 HR : 94 TD: 180/100. TD: 160/100

A: A: HR : 94 A: HR : 80

P : * Diet Ginjal 2100 kal, P : * Diet Ginjal 2100 kal, P : * Diet Ginjal 2100 kal, 48 gr prot 48 gr prot 48 gr prot

Jenis Obat Dosis Route Indikasi

Nama Dagang/ Bentuk Kekuatan Sehari

Nama Generik (26) ('27) ('28) ('29) ('30) ('31) DS D P …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. ….

1. Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg p o v x

2. Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg po v

3. Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg p o v x x x x x x x x x

4. Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg p o v x x x x x x x x x

5. Retivit tablet 1 x 1 tablet p o v

6. …………………………….

7. ……………………………

8. …………………………..

9. ………………………….

10. ……..…………………..

11. ………………………….

12. …………………………

13. ………………………..

14. ………………………..

15. …………………………..

PEMANTAUAN THERAPI OBAT RUMAH SAKIT : …………………….

Reaksi Sakai ( ESO )-(34)

Umur : 50 Thn .. Bln.. Hr

Nefropati + PJK Nefropati + PJK Nefropati + PJK

Jenis kelamin:

Sediaan Instruksi (32)

Preskripsi P

Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

MS MSP

24 - 4 25 - 4

( 2 )

26 - 4

MSP

Page 22: farmasi klinik

Nama : FS Kelainan : Keterangan harian pemberian obat dari tanggal MRS ( 33):MR :30 11 25 1. Laki - laki Gagal Ginjal kronis

2. Perempuan Hipertensi Nefropati Dx: GGK. Ec Hipertensi GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Catatan : Penyakit Jantung Kronis

S : S : S :

O : O : O :

TD:160/110…….. TD:…140/90…..HR : 80 HR : 86

A: A: A:

P : * Diet Ginjal 2100 kal, P : * Diet Ginjal 2100 kal, P : * Diet Ginjal 2100 kal, 48 gr prot 48 gr prot 48 gr prot

Jenis Obat Dosis Route Indikasi

Nama Dagang/ Bentuk Kekuatan Sehari Nama Generik (26) ('27) ('28) ('29) ('30) ('31) DS D P …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. ….

1. Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg p o v x x x

2. Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg po v x x x

3. Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg p o v x x x x x x x x x

4. Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg p o v x x x x x x x x x

5. Retivit tablet 1 x 1 tablet p o v x x x

6. …………………………….

7. ……………………………

8. …………………………..

9. ………………………….

10. ……..…………………..

11. ………………………….

12. …………………………

13. ………………………..

14. ………………………..

15. …………………………..

Reaksi Sakai ( ESO )-(34)

Umur :

Nefropati + PJK

Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

t o C : 36,5

RR: 28 t

o C : 36,5

S M

RR: 28 TD: 180/110HR : 90

Nefropati + PJK

PP S M

Nefropati + PJK

Instruksi (32) Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

t o C : 36,5

MPreskripsi

Sediaan

P S

50 Thn .. Bln.. Hr 27 - 4

RR: 28

28 - 4 29 - 4

RUMAH SAKIT : …………………….Jenis kelamin:

PEMANTAUAN THERAPI OBAT

( 2 )

Page 23: farmasi klinik

Nama : FS Kelainan : Keterangan harian pemberian obat dari tanggal MRS ( 33):MR :30 11 25 1. Laki - laki Gagal Ginjal kronis

2. Perempuan Hipertensi Nefropati Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Catatan : Penyakit Jantung Kronis

S : S : S :

O : t o C : 36,5 O : t

o C : 37,5 O : t

o C : 37,5

RR: 24…….. RR: 28 RR: 28 TD:…140/110. TD: 180/100. TD: 180/100.HR : 80 HR : 94 HR : 94

A: A: A:

P : * Diet Ginjal 2100 kal, P : * Diet Ginjal 2100 kal, P : * Diet Ginjal 2100 kal, 48 gr prot 48 gr prot 48 gr prot

Jenis Obat Dosis Route Indikasi

Nama Dagang/ Bentuk Kekuatan Sehari Nama Generik (26) ('27) ('28) ('29) ('30) ('31) DS D P …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. ….

1. Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg p o v x x x

2. Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg po v x x x

3. Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg p o v x x x x x x x x x

4. Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg p o v x x x x x x x x x

5. Retivit tablet 1 x 1 tablet p o v x x x

6. …………………………….

7. ……………………………

8. …………………………..

9. ………………………….

10. ……..…………………..

11. ………………………….

12. …………………………

13. ………………………..

14. ………………………..

15. …………………………..

Reaksi Sakai ( ESO )-(34)

Instruksi (32) Waktu Pemberian Obat ( Pukul )Sediaan

P SMPreskripsi P S M

Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

MP S

( 2 )

1 - 5 2 - 5

Nefropati + PJK Nefropati + PJK Nefropati + PJK

Jenis kelamin: Umur : 50 Thn .. Bln.. Hr 30 - 4

PEMANTAUAN THERAPI OBAT RUMAH SAKIT : …………………….

Page 24: farmasi klinik

Nama : FS Kelainan : Keterangan harian pemberian obat dari tanggal MRS ( 33):MR :30 11 25 1. Laki - laki Gagal Ginjal kronis

2. Perempuan Hipertensi Nefropati Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Catatan : Penyakit Jantung Kronis

S : S : S :

O : t o C : 36,8 O : O :

RR: 28 TD: 160/100 TD:160/110HR : 80 HR : 80

A: A: A:

P : * Diet Ginjal 2100 kal, P : * Diet Ginjal 2100 kal, P : * Diet Ginjal 2100 kal, 48 gr prot 48 gr prot 48 gr prot

Jenis Obat Dosis Route Indikasi

Nama Dagang/ Bentuk Kekuatan Sehari Nama Generik (26) ('27) ('28) ('29) ('30) ('31) DS D P …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. ….

1. Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg p o v x x x

2. Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg IV v x x x

3. Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg p o v x x x x x x x x x

4. Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg p o v x x x x x x x x x

5. Retivit tablet 1 x 1 tablet p o v x x x

6. …………………………….

7. ……………………………

8. …………………………..

9. ………………………….

10. ……..…………………..

11. ………………………….

12. …………………………

13. ………………………..

14. ………………………..

15. …………………………..

Reaksi Sakai ( ESO )-(34)

S M

5 - 5

TD: 180/110HR : 90

PEMANTAUAN THERAPI OBAT RUMAH SAKIT : …………………….

Nefropati + PJK

Instruksi (32) Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

t o C : 36,5

RR: 28

M PPreskripsi

Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

t o C : 36,5

50 Thn . .. Bln. .. Hr 3 - 5 4 - 5

Sediaan

RR: 28

Nefropati + PJK Nefropati + PJK

Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

P S P S M

( 2 )

Jenis kelamin: Umur :

Page 25: farmasi klinik

Nama : FS Kelainan : Keterangan harian pemberian obat dari tanggal MRS ( 33):MR :30 11 25 1. Laki - laki Gagal Ginjal kronis

2. Perempuan Hipertensi Nefropati Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Catatan : Penyakit Jantung Kronis

S : S : S :

O : O : t o C : 37 O : t

o C : 37

RR:20 RR:20 TD:180/100. TD:180/120.HR : 100 HR : 100

A: A: A:

P : * Diet Ginjal 2000 kal, P : * Diet Ginjal 2000 kal, P : * Diet Ginjal 2000 kal, 35 gr prot 35 gr prot 35 gr prot

Jenis Obat Dosis Route Indikasi

Nama Dagang/ Bentuk Kekuatan Sehari Nama Generik (26) ('27) ('28) ('29) ('30) ('31) DS D P …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. ….

1. Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg p o v x x x

2. Adalat oros injeksi 1 x 30 mg IV v x x x

3. Isosorbidinitrat tablet 25 mg / tablet 2 x 25 mg p o v x x x x x x

4. Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg p o v x x x x x x x x x

5. Retivit tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg p o v x x x x x x x x x

6. …………………………….

7. ……………………………

8. …………………………..

9. ………………………….

10. ……..…………………..

11. ………………………….

12. …………………………

13. ………………………..

14. ………………………..

15. …………………………..

Reaksi Sakai ( ESO )-(34)

Preskripsi P S M MS

RR:24

Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

TD: 160/100.

Jenis kelamin: Umur :

M P

Nefropati + PJK

Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

50 Thn . .. Bln. .. Hr 3 - 5

PEMANTAUAN THERAPI OBAT RUMAH SAKIT : …………………….

4 - 5 5 - 5

Nefropati + PJK

S

Instruksi (32)

P

HR : 92

t o

C :37,8

Nefropati + PJK

( 2 )

Waktu Pemberian Obat ( Pukul )Sediaan

Page 26: farmasi klinik

35. Riwayat Penyakit & Sejarah Pengobatan Pasien a. Riwayat penyakit Pasien masuk RSUP. H. Adam Malik Medan pada hari Senin tanggal 24 April 2006 pukul 22.30 wib di InstalasiGawat Darurat dengan keluhan sesak nafas dengan kondisi yang lemah yang disertai mual , sensorium : compos mentis (CM), Tekanan Darah ( TD ) : 180/100 mm Hg, nadi : 94 x / menit, pernafasan ( RR) : 28 x /minit , Temperatur:37,5 o C

b. Sejarah Penggunaan Obat Pasien 6 bulan terakhir

TIDAK TERDATA

36. Pemeriksaan Penunjang ( Laboratorium dsb )

JENIS Satuan Tanggal Tanggal PEMERIKSAAN Unit 24-4 29 - 4

1 2 3 4* LABORATORIUMRBC M/UL 3,30HGB g/dl 9,96HCT % 28,7MCH fl 87,1MCHC pg 30,2RDW g/dl 34,6LED % 15,9PLT k/uL 44MOV fl 6,03PCT % 0,207PDW GSD 17,8* Hitung jenis LeukositNEU % 82,2LYM % 6,03MONO % 7,71EOS % 3,87BASO % 0,212

* MikroskopisUrinalisaMakroskopisWarna seperti 'te'hProtein +++ +++Reduksi - -Bilirubin - -MikroskopisEritrosit 0-1 / lpb 0-1 / lpbLeukosit 0-1 / lpb 0-1 / lpb

* Kimia Klinis FAAL HATI Bilirubin total mg/dL 0,85

7

Keterangan

( 3 )

< 3 / lpb

--

37,0 -80,0

0,3 - 1

< 3 / lpb

-

0,00 - 2,50

kuning

142 - 4240,00 - 99,90,00 -9,99

10,0 - 50,00,00 - 12,00,00 - 7,00

27,0 - 31,231,8 - 35,411,6 - 14,8

P,20, W < 15

37,7 - 53,780,0 - 97,0

4,04 -6,1312,2 -18,1

6

Tanggal

5

Nilai Normal 4 - 5

PEMANTAUAN THERAPI OBAT

Page 27: farmasi klinik

JENIS Satuan Tanggal Tanggal PEMERIKSAAN Unit 24-4 29 - 4

1 2 3 4Direk Bilirubin mg/dL 0,09Alkali Phospatase U/L 80SGOT ( ASTI ) U/L 15,122SGPT ( ALT ) U/L 10

FAAL GINJAL Ureum mg/dL 339,2 255,6Creatinin mg/dL 18,31 14,15Uric Acid mg/dL 19,2

Kadar Glukosa Serum mg/dL 135,7

* EKG Sinus tachycardia26-Apr left atrial enlargementKardiologi Left ventricular hypertrophy

ST & T wave abnormality, diperkirakan iskemia inferiorAbnormal EKG

* Punduscopy Mata Kabur27 April Media: Lesi

Pupil : tidak tegas, kemerahan, bulat Retina : eksudat (+)Refleks kornea ( + )

* USG Ginjal Ginjal kiri dan kanan bilateral Susp suatu nefropati

CATATAN : …………………………. ……….. ……….. ……….. ………..……………………..…………………….. ………..………..………..………..………..………..………..………..…………………………. ……….. ……….. ……….. ………..……………………..…………………….. ………..………..………..………..………..………..………..………..…………………………. ……….. ……….. ……….. ………..……………………..…………………….. ………..………..………..………..………..………..………..………..…………………………. ……….. ……….. ……….. ………..……………………..…………………….. ………..………..………..………..………..………..………..………..…………………………. ……….. ……….. ……….. ………..……………………..…………………….. ………..………..………..………..………..………..………..………..…………………………. ……….. ……….. ……….. ………..……………………..…………………….. ………..………..………..………..………..………..………..………..…………………………. ……….. ……….. ……….. ………..……………………..…………………….. ………..………..………..………..………..………..………..………..

…………………………. ……….. ……….. ……….. ………..……………………..…………………….. ………..………..………..………..………..………..………..………..

( …………………… ) ( …………………… )

( 3 )

Tanda Tangan

Dokter Pengawas

Tanda Tangan

Dokter Koordinator

< 200

Tanggal

19 - 40

P < 37, , W < 31P < 41, , W < 31

Nilai Normal

6, 0,4

P= 80 - 306,

Keterangan

0,7 - 1,5 P = 3,4 - 7,

4 - 5 5 7

W = 2,4 - 5,7

Page 28: farmasi klinik

10. Tanggal Masuk Rumah Sakit :

01. Ruangan : Isi dengan tanggal masuk rumah sakit, dihitung pada saat pasien mendaftarkan diri di Kamar Terima.

Isi dengan nama Ruangan tempat pasien dirawat pertama kali.

Bila ia kemudian pindah ke Ruangan lain dalam UPF/Inst/ Bag yang sama, maka setelah nama Ruangan lama, 11. Tanggal Keluar Rumah Sakit :

ditulis pula nama Ruangan baru tempat pasien dirawat. Isi dengan tanggal keluar rumah sakit, dihitung sejak pasien meninggalkan Ruangan tempat dirawat.

Bila ia pindah UPF/ Inst / Bag, maka di UPF yang baru akan dibuatkan Formulir PPO baru. Formulir PPO lama

diserahkan ke Pengawas Penelitian untuk divalidasi. 12. Lama Hari Perawatan :

Map Dolumen Medik Kesehatan (DMK) pasien pindah ke UPF/ Inst/ Bagyang baru mengikuti pasien. Ditulis dalam jumlah hari dihitung saat/hari keluar rumah sakit dikurangi saat/hari masuk rumah sakit.

02. Nomor D M K : 13. Diagnosa MRS / Diagnosa Kerja :

Isi dengan nomor Dokumen Medik Kesehatan pasien yang diperoleh pada waktu masuk Rumah Sakit Isi dengan diagnosa waktu pasien masuk RS sebagai dasar kerja. Diagnosa ini tidak menjadi masalah

benar atau tidak. Bila nanti ternyata salah supaya diperbaiki pada diagnosa akhir, yang dapat berupa:

03. Nama Lengkap Pasien : diagnosa utama (17)

Isi dengan nama pasien sendiri : diagnosa sebab kecelakaan / keracunan (18)

Bagi pasien wanita yang bersuami, setelah namanya sendiri,dapat dicantumkan nama suaminya. diagnosa komplikasi (19),

Nama ini sesuai dengan nama yang terdapat dalam lembaran DMK pasien. diagnosa sekunder (20)

dan diagnosa patologi / morfologi (21)

04. Alamat Domisili :

Isi dengan alamat pasien sesuai dengan domisilinya, yaitu desa/jalan, Kabupaten/Kotamadya dan kalau perlu . 14. Alasan Masuk Rumah Sakit :

dapat ditambahkan nama propinsi. Lingkari angka didepan pilihan yang benar :

1.Observasi : dimasukkan RS untuk melihat atau mengawasi suatu simptom untuk memastikan

05. Pekerjaan : diagnosa atau untuk mengetahui perjalanan penyakitnya, seperti : Observasi febris, observasi

Pekerjaan pasien : Isi dengan pekerjaan utama pasien. typhus, observasi trauma capitis dsb.

Seorang anak yang bersekolah, ditulis pelajar SD, SMP, SMU daan sebagainya. 2.Skreening : dimasukkan RS untuk melakukan skreening tertentu, atau untuk melakukan

Seorang anak kecil balita yang belum bersekolah ditulis “Belum Sekolah” pemeriksaan diri sendiri secara reguler seperti : pemeriksaan payudara dsb.

Seorang tua yang sudah tidak mampu bekerja ditulis “Pensiunan …………..” 3.Diagnostik : dimasukkan RS untuk pemeriksaan menegakkan diagnosa seperti misalnya :

Seorang istri yang tidak bekerja di luar, tetapi ia bekerja untuk mengurus rumah tangganya “Ibu Rumah Tangga”. arterigrafi, bronchoscopi, biopsi operasi explorasi dsb.

( Jangan ditulis tidak bekerja.) 4 Terapi Initial : dimasukkan RS untuk diberi terapi definitif yang permulaan atau pertama.

Pekerjaan KK : isi dengan pekerjaan Kepala Keluarga. 5.Terapi Komplementair : dimasukkan RS untuk merlanjutkan terapi definitif yang telah

Penanggung biaya : isi dengan nama perorangan/badan/instansi penanggung jawab didapatnya di RS lain atau telah diberikan oleh Dokter lain. Misalnya penderita kanker yang

telah menjalani operasi di RS lain, dimasukkan RS unttuk chemoterapi.

06. Kelamin : 6.Terapi Sekunder : dimasukkan RS untuk mendapatkan pengobatan lain berikutnya, karena

Lingkari angka di depan pilihan yang benar. ( L : Laki - laki , P : Perempuan ) kegagalan pada terapi initial

7. Jika di samping itu ada alasan lain yang belum tercakup oleh alasan-alasan yg telah disebutkan

07. U m u r :

Isi dengan umut pasien dalam tahun atau bulan atau hari dan dibulatkan, dengan ketentuan : 15. Alasan keluar rumah sakit :

< ½ : dibulatkan kebawah Lingkari angka di depan pilihan yang benar :

> ½ : dibulatkan keatas 1.Tujuan MRS telah selesai : bila menurut dokter yang merawat, pasien pasien

dinyatakan telah selesai menjalani perawatannya di RS. (untuk observasi,

08. Berat Badan : diagnostik, terapi initial, dsb. Lihat alasan masuk rumah sakit, no. 14).

Isi dengan berat badan pasien dalam kilogram. 2. Dipindahkan ke RS lain : bila menurut dokter yang merawat, pasien perlu

dipindahkan ke Rumah Sakit lain untuk melanjutkan perawatannya.

09. Tinggi Badan : 3. Pulang Paksa : bila pasien meminta keluar dari rumah sakit walaupun oleh dokter

Isi dengan tinggi badan pasien dalam centimeter yang merawat dinyatakan belum selesai menjalani perawatannya.

4. Meninggal : bila pasien dihentikan perawatannya karena meninggal.

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGISIAN FORMULIR LEMBAR PENGUMPULAN DATA ( LPD ) PEMANTAUAN TERAPI OBAT.

Page 29: farmasi klinik

Pemeriksaan Mikroba : 23. Golongan Operasi :

- Pada angka 1 : isi dengan tanggal pada waktu terima hasil Lingkari angka di depan pilihan yang benar .

- Pada angka 2 : isi dengan sumber atau asal bahan yang diperiksa. Misalnya pus, Kolom ini penting untuk menentukan apakah antibiotik yang diberikan berindikasi prophylaktik atau

cairan acits, darah, urine, feces. Dsb. therapeutik. Bila pasien menjalani beberapa operasi/tindakan maka di depan lingkaran itu ditulis pula :

- Pada angka 3 : isi dengan jenis bakteri atau parasit yang ditemukan, seperti hasil - angka 1 untuk operasi/tindakan ke-1

coli, bakteri tahan asam, dsb. - angka 2 untuk operasi/tindakan ke-2

- Pada angka 4 : isi dengan jenis antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan

bakteri yang disebut pada angka 3 24. Komplikasi operasi / tindakan :

Isi pada kolom yang disediakan,jika terjadi komplikasi operasi/tindakan seperti misalnya : infeksi,

U t a m a : hematum, kebocoran anastomose dsb.

Penting diperhatikan jangan mencampur-adukkan diagnosa klinik dengan diagnosa patologi. Diagnosa klinik

tidak mesti sama dengan diagnosa patologi. Bila diagnosa klinik tidak dapat ditentukan dan diagnosa patologi ada, 25. Obat-obatan yang diberikan :

maka diagnosa patologi dapat ditulis dalam diagnosa klinik karena umumnya diagnosa patologi lebih valid. Ditulis Isi dengan semua obat yang diberikan kepada pasien .

pula nomor kode ICD (International Clasification of Diseases) dari penyakit yang bersangkutan, kalau mungkin :

menggunakan kode 4 angka ( 4 digit ), kalau tidak mungkin menggunakan kode 3 angka (3 digit). 26. Jenis obat :

Satu penyakit mungkin mempunyai dua nomor kode ICD, yaitu : Isi dengan nama dagang atau nama generik obat yang bersangkutan. Didepan tiap obat, ditulis pula

a. berdasarkan etiologi penyakit penyakit itu, yang diberi tanda + (dragger) nomor urutannya berdasarkan urutan waktu pemberian (chronologis).

b. berdasarkan manifestasi penyakit itu dalam organ, yang diberi tanda * (asterik) Kalau obat yang bersangkutan diberikan dengan bentuk, kekuatan, dosis sehari, route & indikasi lain,

Kalau penyakit itu mempunyai dua nomoer kode, isilah dengan kedua nomoer kode tersebut. tulis lagi nama obat itu di bawahnya dalam nomor urutan yang laibn sesuai dengan chronologisnya.

Jadi satu macam obat dapat ditulis dua kali atau lebih.

Sebab kecelakaan, kekerasan / keracunan :

Dalam hal trauma, yaitu kecelakaan atau keracunan, ada dua diagnosa yaitu : 27 Bentuk sediaan :

a. Diagnosa jejas atau kerusakan tubuh, yang diberi kode ICD 800 – 999. Isi dengan bentuk obat, yang langsung atau tidak langsung digunakan dalam pengobatan, misalnya :

Diagnosa ini dimasukkan dalam Diagnosa utama 1. inf = Infus 12. tab = tablet

2. inj = Injeksi 13. tab. His = tablet hisap

b. Diagnosa sebab kecelakaan atau keracunan, yang diberi kode ICD E 800 – E 999 3. kaps = Kapsul 14. tab. Kun = tablet kunyah

Pada angka 20 ini hanya diisi dengan diagnosa sebab kecelakaan atau keracunan. 4. lar = Larutan 15. tab. Pel. Lam. = tablet pelepasan lambat

5. serb = Serbuk 16. tab. Sal = tablet salut

Komplikasi : 6. serb. Inj. = Serbuk Injeksi 17. tab. Sub. Ling = tablet sub lingual

Isi dengan komplikasi-komplikasi, baik penyakit utama (17) maupun penyakit sekunder (20), lengkap dengan 7. sir = Sirop 18. tab. Vag. = tablet vagina

nomot kode ICD Bisa terjadi pasien MRS bukan karena diagnosa utama, tapi oleh karena komplikasinya. 8. sir. Ker. = Sirop kering 19. tts = tetes

9. sup. = Suppositoria 20. tts. Hid. = tetes hidung

Sekunder : 10. susp = Suspensi 21. tts. Mata = tetes mata

Isi dengan penyakit-penyakit yang menyertai penyakit utama (17) tetapi tidak ada hubungannya dengan penyakit 11.Susp. ker. = Suspensi kering 22. tts. Telinga = tetes telinga

utama; lengkap dengan nomor kode ICD.

Penyakit skunder ini disebut juga co-morbiditas. 28. Kekuatan sediaan :

Isi dengan kadar zat berkhasiat dalam sediaan obat jadi.

Patologi.Morfologi : Misalnya :

Isi dengan hasil pemeriksaan patologi secara ringkas (diagnosa patologi). Tiap-tiap diagnosa patologi mempunyai infus 5 mg/ml, atau infus 10%

nomor kode M (kode morfologi). Kode morfologi ini sesuai dengan kode SNOP (Systematized Nomenclature injeksi 100 mg/ml atau injeksi 40%

of Pathology), yang merupakan bagian dari SNOMED (Systematized Nomenclature of Medicine). kapsul 500 mg

Nomor kode patologi untuk neoplasma dapat dicari dalam buku ICD-IX atau ICD - ). serbuk 100 mg/bungkus

serbuk inj. 10 mg/ amp., atau serb. Inj. 500 mg/vial

Jenis Operasi / Tindakan : sirup 250 mg / 5 ml

Isi dengan jenis operasi atau tindakan yang dikerjakan, serta tanggal berapa tindakan itu dikerjakan. supositoria 500 mg / biji.

Isi pula dengan nomor kode ICOPIM-nya (Internatuional of Prosedures in Medicine).

Untuk operasi atau tindakan mendapat kode 5 - ….. atau 8 - ……..

Page 30: farmasi klinik

29. Dosis sehari : - B. 19.2 : terapi bantuan (B),untuk operasi ………(19.2)

Isi dengan dosis yang diberikan selama sehari. Harap diisi dengan tepat sehingga dapat menunjukkan data yang - P.22.1; 23.1 : terapi prophylakse (P) untuk operasi …..(22.1)

pasti berapa mg zat berkhasiat yang diberikat kepada pasien pada hari utu (dari jam 00.00 samapi jam 24.00) yang tergolong operasi bersih …..(23.1)

Perhatikan hubungan antara bentuk sediaan, kekuatan sediaan dan banyaknya obat yang diberikan. - AN 17; 20.1; 22.1 : anestesi (AN) untuk pasien ………(17)

dengan gangguan faal hati penyakit sekunder (20.1)

30. R o u t e : yang menjalani operasi ……. (22.1)

Isi dengan bagaimana cara obat tersebut diberikan ke dalam tubuh pasien. Misalnya : - PM 22.1 : pramedikasi (PM) untuk operasi …….(22.1)

1. i. a = intra arteri

2. i. k = intra kutan 32. . Isi dengan tanda V pada kolom yang sesuai :

3. i. m = intra muskuler Dokter = D

4. i. p = intra pleura Dokter Spesialis = DS

5. i. v = intra vena Perawat = PR

6. p.o. = per oral

7. s.k. = sub kutan 33. Hari Pemberian Obat :

8. s. l = sub lingual Isi dengan tanda V pada kolom hari-hari keberapa obat tersebut diberikan, dihitung mulai dari pertama

9. top. = topikal pasien masuk rumah sakit. Penyusunan Permasalahan dalam bentuk SOAP

Keterangan :

31. I n d i k a s i : S = Subjektif

Indikasi pemberian obat dapat ditinjau dari 3 jurusan : lStatus subjektif / pengamatan subjektif merupakan gejala yang dilaporkan pasien yang tidak dapat

I.Tujuan pemberian tersebut : ditegaskan secara mandiri oleh pengamat dan dikaji dengan pertanyaan sbb:

1. Prophylakse : disingkat P * Bagaimana perasaan saudara ?

2. Terapeutik : * Apa gejala saudara ?

a. Kuratif : disingkat K lGejala subjektif didokumentasikan dengan huruf S dan uraian dibawahnya, Misalnya

b. Palliatif : disingkat L Masalah : Pneumonia Aspirasi

c.Simptomatik : disingkat S S = Sakit kepala, merasa dingin dan nafas pendek, tempat penyuntikan intravena rasa terbakar

3. Penunjang/bantuan : disingkat B selama pemberian obat

4. Desinfeksi : disingkat D

5. Pramedikasi : disngkat PM O = Objektif

6. Anesthesi : disingkat AN lGejala objektif membantu dalam mengevaluasi kemujaraban atau toksisitas terapi yang dikaji dan

7. Lain-lain (others) : disingkat O didokumentasikan. Gejala objektif dapat diukur oleh mengamat, mencakup :

* Demam, Tanda – tanda vital : denyut jantung, suhu, kecepatan pernafasan, adanya luka-luka

II. Penyakit atau simpton yang diobati pada kulit kontraksi pada perut pada waktu palpasi, data / nilai laboratorium , dll. Misalnya :

1. Diagnosa MRS / kerja : 13 Masalah : Pneumonia Aspirasi

2. Diagnosa utama : 17 O = Suhu 38,6 o C, batuk produktif, jumlah sel darah putih 16.000( segs 58 %, bands 17 % ),

3. Diagnosa sebab kecelakaan / keracunan : 18 infiltrasi pada sinar X dada, tetapi tidak ada efusi tempat penyuntikan i.v merah dan lembut.

5. Diagnosa sekunder : 20 (20.1; 20.2; 20.3)

6. Diagnosa patologi, morfologi : 21 (21.1; 21.2; 21.3) A = Assessment

7. Lain-Lain, jelaskan : 00 lSetelah kemajuan dan status pasien diketahui dari gejala subjektif, tanda–tanda objektif parameter klinik,

Farmasis mendokumentasi suatu pengkajian dari terapi obat pasien berkaitan dengan efekasi dan

III. Operasi / tindakan yang dikerjakan : dan roksisitas Pertanyaan yang diajukan kepada diri sendiri antara lain :

1. Jenis operasi/tindakan : 22 (22.1; 22.2; 22.3; 22.4) * Apakah pasien merespon pada terapi ?

2. Golongan operasi : 23 (23.1; 23.2; 23.3; 23.4) * Apakah masih ada tanda –tanda toksisitas ?

3. Komplikasi operasi/tindakan : 24 (24.1; 24.2; 24.3; 24.4) * Apakah hal kepatuhan / psikososial mempengaruhi regimen obat?

Isi indikasi pemberian obat, yang merupakan kategori sendiri-sendiri atau kombinasi ketiga kategori tersebut : * Apakah ada masalah yang berkaitan dengan obat baru

Contoh : * Apakah ada masalah yang berkaitan dengan obat baru dan perlu didaftar dibawah masalah ini

- K. 17 : terapi kuratif (K), untuk penyakit utama (17) atau ditambah masalah baru dalam daftar masalah ?

- K. 19.1 : terapi kuratif (K), untuk komplikasi …..(19.1)

Page 31: farmasi klinik

Masalah : Pneumonia Aspirasi 34. Reaksi Sakal = Adverse Reaction :

A = Assessment Isi dengan tanda + : bila ada reaksi sakal dan tanda - : bila tidak ada reaksi sakal.

Hari kedua terapi antibiotika dengan penambahan dua garis kenaikan suhu dan peningkatan jum;lah sel Jadi reaksi sakal yang terjadi dapat ditulis pada kolom keterangan.

darah putih dengan pergeseran kekiri menunjukan respon yang buruk terhadap antibitika sampai

sekarang ( pengkajian efekasi ), tromboflebitis pada tempat i.v mungkin karena eritromisin 35. Diisi data klinik yang penting

( pengkajian toksisitas) - Diisi riwayat penyakit sebelumnya

- Lain-Lain yanga dianggap perlu.

P = Planing / Perencanaan 36. Cukup Jelas

lPemantauan dan mendokumentasi informasi Subjektif, Objektif dan Assessment adalah langkah kritis tetapi - Catatan : ( pada halaman 3 dan 4 )

Perencana intervensi dan penerapan adalah langkah yang paling penting dalam mengotimalkan perawatan 1. Coret yang tidak ada datanya

seorang pasien 2. Jika ada hal-hal yang perlu dijelaskan, beri penjelasan

lMasalah : Pneumonia Aspirasi 3. Jika pasien dirawat lebih dari 30 hari, gunakan lembar tambahan pemberian obat

P = Kaji Kultur dan sensitivitas ( K dan S ) untuk kerentanana / pilihan antibiotika, ubah tempat penyuntikan iv dan 4. Jika pasien diberi lebih dari 18 macam obat, gunakan lembar tambahan pemberian obat.

tambahkan lidokain pada eritromisin injeksi, ulangi kembali kultur darah jika suhu pasien > 38 o C . 5. Untuk pasien yang mengalami operasi : obat yang dicatat adalah semua obat, kecuali

obat-obat yang digunakan untuk tujuan anestesi.

Penulisan SOAP sbb :

S= Sakit kepala, merasa dingin dan nafas pendek, tempat penyuntikan intravena rasa terbakar selama pemberian

obat

O= Suhu 38,6 o C, batuk produktif, jumlah sel darah putih 16.000( segs 58 %, bands 17 % ), infitrasi pada sinar X

dada, tetapi tidak ada efusi tempat penyuntikan i.v merah dan lembut.

A= Hari kedua terapi antibiotika dengan penambahan dua garis kenaikan suhu dan peningkatan jum;lah sel darah

putih dengan pergeseran kekiri menunjukan respon yang buruk terhadap antibitika sampai sekarang

( pengkajian efekasi ), tromboflebitis pada tempat i.v mungkin karena eritromisin ( pengkajian toksisitas)

P= Kaji Kultur dan sensitivitas ( K dan S ) untuk kerentanan / pilihan antibiotika, ubah tempat penyuntikan iv dan

tambahkan lidokain pada eritromisin injeksi, ulangi kembali kultur darah jika suhu pasien > 38 o C .

Page 32: farmasi klinik

Pertanyaan :

1. Susunlah laporan Pemantauan Terapi Obat untuk pemberian obat pada : 27 April 2006

2. Berdasarkan Data pemberian obat pada tanggal tersebut susun Pengkajian Rasionalitas obat ( 4 T + 1 W )

3. Buat Rekomendasi kepada Dokter secara tertulis dengan format SOAP

4. Buat Rekomendasi kepada perawatan tentang : Cara Pencampuran Obat, Cara penyimpanan, Rute, Saat Pemberian

dan Interval pemberian

5. Susunlah materi konseling yang harus diberikan kepada pasien tersebut

Page 33: farmasi klinik

Nama Pasien : ……………………………………………….

Diagnosa : ……………………………………………….

NO MR : ……………………………………………….

Tanggal Masuk : ……………………………………………….

Tanggal Keluar : ……………………………………………….

Farmasis : ……………………………………………….

Dokter : ……………………………………………….

LAPORAN KASUS

PENGKAJIAN PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL

( PPOSR )

RUMAH SAKIT …………………………….

Page 34: farmasi klinik

JENIS PENYAKIT GGK ec Hipertensi Nefropati + PJK

DEFENISI / BATASAN

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….………………………………….

ETOLOGI

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

PATHOFISIOLOGI

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

………………………………….………………….…………………..………………………..……………………………………………..……………………………………………….……………………………………….…………………………………. ………………………………….

LAPORAN KASUS

PENGKAJIAN PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL

(PPOSR)

Page 35: farmasi klinik

PENATALAKSANA UMUM

1.1. KASUS

Nama : FS

Umur : 50 tahun

Jenis kelamin : Pria

Agama / suku: Protestan / Karo

Hari / Tanggal masuk: Senin / 24April 2006

No MR : 30 11 25

Pekerjaan: Wiraswasta

Status Pasien: Kartu Sehat ( KS)

Tinggi Badan : 165 cm

Berat Badan : 70 kg

Alamat : Medan

1.2. ANAMNESIS

Pasien masuk RSUP. H. Adam Malik Medan pada hari Senin tanggal 24 April 2006 pukul 22.30 wib di Instalasi

Gawat Darurat dengan keluhan sesak nafas dengan kondisi yang lemah yang disertai mual , sensorium : compos

mentis (CM), Tekanan Darah ( TD ) : 180/100 mm Hg, nadi : 94 x / menit, pernafasan ( RR) : 28 x /minit , Temperatur:

37,5 o C

1.3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

JENIS Satuan Tanggal Tanggal

PEMERIKSAAN Unit 24-4 29 - 4

1 2 3 4

* LABORATORIUM

RBC M/UL 3,30

HGB g/dl 9,96

HCT % 28,7

MCH fl 87,1

MCHC pg 30,2

RDW g/dl 34,6

LED % 15,9

PLT k/uL 44

MOV fl 6,03

PCT % 0,207

PDW GSD 17,8

* Hitung jenis Leukosit

NEU % 82,2

LYM % 6,03

MONO % 7,71

EOS % 3,87

BASO % 0,212

10,0 - 50,0

0,00 - 12,0

0,00 - 7,00

0,00 - 2,50

0,00 - 99,9

0,00 -9,99

37,0 -80,0

31,8 - 35,4

11,6 - 14,8

P,20, W < 15

142 - 424

Tanggal Keterangan

4 - 5 Nilai Normal

5 6

4,04 -6,13

12,2 -18,1

37,7 - 53,7

80,0 - 97,0

27,0 - 31,2

Page 36: farmasi klinik

JENIS Satuan Tanggal Tanggal

PEMERIKSAAN Unit 24-4 29 - 4

1 2 3 4

* Mikroskopis

Urinalisa

Makroskopis

Warna seperti 'te'h

Protein +++ +++

Reduksi - -

Bilirubin - -

Mikroskopis

Eritrosit 0-1 / lpb 0-1 / lpb

Leukosit 0-1 / lpb 0-1 / lpb

* Kimia Klinis

FAAL HATI

Bilirubin total mg/dL 0,85

Direk Bilirubin mg/dL 0,09

Alkali Phospatase U/L 80

SGOT ( ASTI ) U/L 15,122

SGPT ( ALT ) U/L 10

FAAL GINJAL

Ureum mg/dL 339,2 255,6

Creatinin mg/dL 18,31 14,15

Uric Acid mg/dL 19,2

Kadar Glukosa Serum mg/dL 135,7

* EKG

26-Apr Sinus tachycardia

Kardiologi left atrial enlargement

Left ventricular hypertrophy

ST & T wave abnormality, diperkirakan iskemia inferior

Abnormal EKG

* Punduscopy Mata Kabur

27 April Media: Lesi

Pupil : tidak tegas, kemerahan, bulat

Retina : eksudat (+)

Refleks kornea ( + )

* USG Ginjal Ginjal kiri dan kanan bilateral

Susp suatu nefropati

P = 3,4 - 7,

W = 2,4 - 5,7

< 200

P < 37, , W < 31

P < 41, , W < 31

19 - 40

0,7 - 1,5

0,3 - 1

, 0,4

P= 80 - 306,

Tanggal Keterangan

4 - 5 Nilai Normal

5 6

< 3 / lpb

-

-

< 3 / lpb

kuning

-

Page 37: farmasi klinik

1.4. PEMBERIAN TERAPI

Tanggal

Bentuk

24/4/06 Adalat oros injeksi 30 mg / tablet

Asam Folat tablet 10 mg / tablet

25/4/06 Adalat oros injeksi 30 mg / tablet

Asam Folat tablet 10 mg / tablet

26/4/06 Imfugan tablet 40 mg / tablet

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet

Asam Folat tablet 10 mg / tablet

27/4/06 Imfugan tablet 40 mg / tablet

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg

Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg

Retivit tablet 1 x 1 tablet

28/4/06 Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg

Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg

Retivit tablet 1 x 1 tablet

29/4/06 Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg

Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg

Retivit tablet 1 x 1 tablet

30/4/06 Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg

Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg

Retivit tablet 1 x 1 tablet

01 / 5 / 06 Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg

Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg

Retivit tablet 1 x 1 tablet

02 / 5 / 06 Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg

Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg

Retivit tablet 1 x 1 tablet

03 / 5 / 06 Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg

Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg

Retivit tablet 1 x 1 tablet

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

p o

Sediaan Dosis RouteJenis Obat

p o

p o

Paten / Generik Kekuatan Sehari

1 x 30 mg

3 x 10 mg

1 x 30 mg

3 x 10 mg

1 x 40 mg

1 x 30 mg

3 x 10 mg

1 x 40 mg

Page 38: farmasi klinik

Tanggal

Bentuk

04 / 5/06 Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg

Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg

Retivit tablet 1 x 1 tablet

05 / 5 / 06 Imfugan tablet 40 mg / tablet 1 x 40 mg

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet 1 x 30 mg

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet 3 x 5 mg

Asam Folat tablet 10 mg / tablet 3 x 10 mg

Retivit tablet 1 x 1 tablet

1.5 PEMBAHASAN

TANGGAL 27 - 4 - 06

Diagnosa :

Subjektip

Objective

ASSESSMENT / PENGKAJIAN

* TEPAT INDIKASI

Tanggal

Bentuk

27-Apr-06 Imfugan tablet 40 mg / tablet

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet

Asam Folat tablet 10 mg / tablet

Retivit tablet

TEPAT INDIKASI

“ Tidak semua pasien memerlukan Intervensi Obat “ Ketepatan Indikasi Penggunaan Obat apabila ada indikasi yang benar(sesuai dengan diagnosa dokter )

untuk penggunaan obat tersebut dan telah terbukti manfaat terapetiknya.

Contoh :

'- Pasien dengan diagnosa TB Paru diberikan Obat dengan komposisi Rifampisin, Ethambutol dan INH

'- Pasien dengan Diagnosa DM Type 2 diberikan : Glibenclamid , Hunulin Injeksi dll

1 x 40 mg

1 x 30 mg

Indikasi Jenis Obat Sediaan Dosis

p o3 x 10 mg

p o

3 x 5 mg

1 x 1 tablet

Route

p o

p o

p o

p o

Route

p o

p o

p o

Paten / Generik Kekuatan Sehari

p o

p o

p o

p o

p o

p o

Paten / Generik

Jenis Obat Sediaan Dosis

Kekuatan Sehari

Page 39: farmasi klinik

* TEPAT OBAT

Tanggal

Bentuk

27-Apr-06 Imfugan tablet 40 mg / tablet

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet

Asam Folat tablet 10 mg / tablet

Retivit tablet

TEPAT OBAT

“ Efek Klinik apa yang diharapkan ? “ Tepat Obat adalah Ketepatan pemilihan obat apabila dalam proses pemilihan obat

mempertimbangkan :

# Ketepatan Kelas Terapi & Jenis Obat (Efek terapi yang diperlukan )

Contoh :

# Kemanfaatan dan Keamanan sudah terbukti ( Resiko Efek samping maupun adanya kondisi

Kontra Indikasi )

Contoh :

Contoh :

# Jenis obat paling mudah didapat

# Sedikit Mungkin Jumlah Jenis obat ( Murah )

* TEPAT DOSIS

Tanggal

Bentuk

27-Apr-06 Imfugan tablet 40 mg / tablet

Adalat oros injeksi 30 mg / tablet

Isosorbidinitrat tablet 5 mg / tablet

Asam Folat tablet 10 mg / tablet

Retivit tablet

TEPAT PEMBERIAN, DOSIS DAN LAMA PEMBERIAN * Tepat Saat Pemberian

“ Efek Obat yang maksimal diperlukan penentuan dosis, cara dan lama pemberian yang tepat “ adalah Pemilihan yang tepat saat pemberian obat sesuai dengan kondisi pasien. Mis : sebelum makan ,

# Besar dosis, cara dan frekuensi pemberian umumnya didasarkan pada sifat Farmakokinetika dan , sesudah makan, pre operasi, post operasi

farmakodinamik obat serta serta kondisi pasien

# Sedang lama pemberian berdasarkan pada sifat penyakit: ( akut atau kronis, kambuh berulang dsb ) • Tepat Lama Pemberian

* Tepat Dosis adalah Jumlah obat yang diberikan berada dalam range terapi adalah penetapan lama pemberian obat selama 3 hari, 5 hari , 10 hari , 3 bulan dll

Jumlah obat yang diberikan berada dalam range terapi

• Tepat Cara / Rute pemberian

adalah Pemilihan yang tepat pemberian obat sesuai dengan kondisi pasien. Mis : per Oral, per Rektal, Intravena,

Intratekal, subcutan dll

• Tepat Frekuensi / Interval

adalah Pemilihan yang tepat frekuensi / interval pemberian obat. Mis: per 4 jam, per 6 jam, per 8 jam, per 12 jam

dan per 24 jam dll

p o

1 x 1 tablet

3 x 10 mg

Indikasi

1 x 40 mg

1 x 30 mg p o

Indikasi

1 x 40 mg

1 x 30 mg

p o

p o

Jenis Obat Dosis RouteSediaan

Paten / Generik Kekuatan Sehari

p o

Kekuatan Sehari

p o

3 x 5 mg

1 x 1 tablet

p o

p o

p o

Sediaan Dosis Route

3 x 5 mg

3 x 10 mg

p o

Jenis Obat

Paten / Generik

Page 40: farmasi klinik

TEPAT PASIEN

“ Diagnosis yang tepat menentukan pengobatan yang tepat “

“ Setiap pasien mempunyai respon yang berbeda terhadap obat “ Tepat pasien adalah ketepatan dalam menilai kondisi pasien dengan mempertimbangkan :

# Adanya penyakit yang menyertai.

* Kelainan ginjal

'- Obat yang mempengaruhi Ginjal ( Nefrotoksik ) : Kaptopril, Aminoglikosida, Lithium, Simetidine

* Kelainan hati

'- Obat yang mempengaruhi hati ( Hepatotoksik ) : Parasetamol, Halotan, Isoniazid

# Kondisi Khusus : Hamil, Laktasi, Lansia, Balita

# Pasien dengan riwayat alergi Mis : Alergi Antibiotika tertentu

# Pasien dengan riwayat gangguan pshykologis ( Mis : bila diinjeksi pingsan)

* Waspada Efek Samping

Penggunaan obat yang rasional selalu mempertimbangkan seminimal mungkin EFEK SAMPING OBAT dari

setiap obat yang digunakan yaitu segi manfaat lebih besar dari pada resiko efek samping yang terjadi terhadap

kesembuhan pasien

Catatan : Cantumkan Nama Pustaka yang kutipan yang diambil

Page 41: farmasi klinik

1.6. KESIMPULAN

A. Lembar PPOSR

Nama Penderita :

No MR : Penilaian :………………………..

NIP :……………………

Tanggal

Jam

Dosis Sehari

R TR R TR R TR R TR R TR R TR R TR R TR

1 2 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

27-Apr-06 1 x 40 mg p o

1 x 30 mg p o

3 x 5 mg p o

3 x 10 mg p o

1 x 1 tablet p o

Keterangan : Ind = Indikasi O = Obat D = Dosis S = Saat Pemberian I = Interval Pemberian L = Lama pemberian R = Rute Pemberian

Halaman - 2 L = lama Pemberian R = Rasional TR = Tidak Rasional

GGK ec Hipertensi Nefropati

Penyakit Jantung Koroner

3

Diagnosis

40 mg / tablet

30 mg / tablet

10 mg / tablet

Kekuatan

Retivit

5

Imfugan

Asam Folat

Indikasi Obat Pasien

Isosorbidinitrat

Adalat oros

6

Nama Obat

4

5 mg / tablet

Pemberian

Saat

Pemberian

Dosis

Pemberian

LEMBARAN PENILAIAN PPOSRGROUP II - SOAL A

FS

30 11 25

Interval

Cara

P = Pasien

RASIONALITAS

Pemberian

Lama

Dosis Regimen

Pemberian

Rute

Pemb

7

Terapi Obat

Page 42: farmasi klinik

B. Rekomendasi / Saran

REKOMENDASI UNTUK DOKTER Planning

Diagnosa :

Subjektif

Objektip

Assessment / Pengkajian

Page 43: farmasi klinik

D. EDUKASI DAN KONSELING PASIEN

I Cara Pengoplosan / Pencampuran Obat a. Pelayanan Informasi Obat

II. Cara Pemberian Obat

b. Edukasi Dan Konseling Pesien

III. Cara Penyimpanan Obat

C. REKOMENDASI UNTUK PERAWAT

Page 44: farmasi klinik

1.7. TINJAUAN PUSTAKA

a. Farmakologi

b. Farmakologi Klinik

c. Farmakokinetika

d. Indikasi

e. Kontra Indikasi

f. Efek samping obat

g. Golonga obatresiko tinggi

h. Interaksi Obat

1.8. DAFTAR PUSTAKA

1

2

3

4

5

Page 45: farmasi klinik

1 Kuliah Pharmakokinetika Klinik dari Dra Azizah Nasution, MSc

2 Kuliah Farmakologi Klinik dari Prof Urip Harahap

3 Kuliah Kimia Medisinal dari Drs Ismail MS

4 Dipiro, Pharmacotherapi , A Phatophysiologic Aproach Edisi 6

5 Katzung, The Basic Farmakologi

6 Aslam et al, Farmasi Klinik, 2003

7 Siregar et al, Farmasi Klinik, 2005

8 ASHP, Drug Information, Thn 2005

9 USPDI, tagun 2003

10 Pedoman Pengobatan, edisi 1 tahun 1995 ( Pinjam di perpustakaan USU )

11 Standar Pelayanan Medis RSUP H. Adam Malik Medan

12 Standar Pelayanan Medis RSUP Dr, Pirngadi Medan

13 MIMS tahun 2006

14 ISO tahun 2006

15 Marthindale, The Extra Pharmakope ( edisi terbaru )

16 Phatofisiologi ( penerbit ECG )

17 Pathologi Klinik ( penerbit ECG )

18 James E Knoben et al Hand Book Drug Therapi

19 The Merk Index edisi terbaru

20 Bahasa Latin dan Terminologi medis

21 Drug Interaction - 2003

22 Pedoman Terapi Antibiotika - 2004

23 British National Formularium ( BNF - 2004 )

24 Jurnal - jurnal Kefarmasian yang mendukung

PERSIAPAN LITERATUR

Page 46: farmasi klinik

PENUTUP

Berkembangnya pelayanan Farmasi Klinis berorientasi pasien

memberikan karateristik pelayanan farmasi klinis ssb:

• Terlibat langsung di ruang perawatan di rumah sakit ( ward )

• Bersifat pasif ( melakukan intervensi setelah pengobatan dimulai atau memberi informasi kalau diperlukan )

• Bersifat aktif ( memberi masukan ke doktersebelum pengobatan dimulai, menerbitkan buletin informasi obat )

• Bertanggung jawab terhadap setiap saran atau tindakan yang dilakukan

• Menjadi mitra dan pendamping dokter

Maka diperlukan farmasis yang mempunyai kemampuan

Keterampilan dalam menilai kerasionalan obat

Page 47: farmasi klinik

Karakteristik Praktek Farmasi Klinis

• Berorientasi pasien

• Terlibat langsung di ruang perawatan di rumah sakit ( ward )

• Bersifat pasif ( melakukan intervensi setelah pengobatan

dimulai atau memberi informasi kalau diperlukan )

• Bersifat aktif ( memberi masukan ke doktersebelum

pengobatan dimulai, menerbitkan buletin informasi obat )

• Bertanggung jawab terhadap setiap saran atau tindakan yang

dilakukan

• Menjadi mitra dan pendamping dokter

Page 48: farmasi klinik

• Setiap pekerjaan merupakan potret pribadi dari orang yang mengerjakannya. Tanda tanganilah pekerjaan anda dengan keunggulan.