farmakologi vitamin
DESCRIPTION
farmakologi vitamin, farmakodinamik, dan farmakokinetikTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini sering di perbincangkan macam, jenis, serta fungsi, bahkan sumber dari mana
vitamin itu diperoleh. Masyarakat awam yang belum mengerti tentang vitamin sering kali tidak
memperhatikan pola makannya setiap hari bagi mereka yang penting makan. Mereka tak
menyadari akan bahaya kekurangan serta kelebihan vitamin itu. Maka vitamin sangat
berpengaruh pada kesehatan seseorang karena bila kekurangan bahkan kelebihan vitamin
dampaknya sangat merugikan manusia itu sendiri.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang
dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin ada 2 macam yaitu larut dalam lemak ( A,D,E dan K) serta vitamin yang larut
dalam air ( B kompleks dan C) yang masing-masing memiliki peranan penting. Buah-buahan dan
sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk
tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya
adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,
asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme
pada tubuh.
Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan vitamin yang diperlukannya maka tubuh akan
mengalami hipertaminosis yang mengakibatkan kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis
1
maupun Hipervitaminosis sama-sama dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan tubuh,
jadi sebaliknya vitamin yang diperlukan tubuh diusahakan agar tidak kekurangan dan tidak
kelebihan vitamin.
Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia.
Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang
dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu
pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun turut
diperbaharui.
Dari uraian di atas dapat terlihat bahwa vitamin merupakan unsur penting dalam
kehidupan. Memiliki banyak manfaat dalam penggunaannya namun juga dampak untuk
penggunaan yang berlebihan. Karena itu masyarakat ataupun khususnya golongan mahasiswa
kedokteran untuk mengetahui akan farmakokinetik, farmakodinamik, dampak, manfaat maupun
hal lainnya mengenai vitamin.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu vitamin ?
2. Apa saja pembagian – pembagian vitamin ?
3. Bagaimana farmakodinamik , farmakokinetik, efek samping ,indikasi, dan kontra indikasi
dari tiap vitamin ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Memahami pengertian vitamin
2. Mengetahui pembagian – pembagian vitamin
3. Mengetahui farmakodinamik , farmakokinetik, efek samping ,indikasi, dan kontra
indikasi dari tiap vitamin
1.4 MANFAAT PENULISAN
2
Paper ini bertujuan agar masyarakat ataupun mahasiswa dapat lebih memiliki wawasan
akan vitamin. Baik dari segi farmakodinamik , farmakokinetik, efek samping ,indikasi, dan
kontra indikasi. Ataupun sumber, akibat dari kekurangan, dan kelebihan vitamin tersebut. Serta
diharapkandapat menjadi sumber referensi bagi mahasiswa terutama Fakultas Kedokteran
Hewan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN VITAMIN
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada
awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini
digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,
riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki
peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam
bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang
berasal dari makanan yang kita konsumsi.
Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal
tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen
makanan. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran
darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera
dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut
air secara terus-menerus
4
Suatu enzim terdiri atas komponen protein yang dihasilkan oleh sel disebut
“APOENZIM” Vitamin merupakan suatu senyawa yg telah lama dikenal oleh peradaban
manusia .sudah sejak ribuan tahun lalu manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu
senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Vitamin diperkirakan berperan
sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh.
Vitamin dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya
memacu dan memelihara :
1. Pertumbuhan,
2. Reproduksi,
3. Kesehatan dan kekuatan tubuh,
4. Stabilitas sistem syaraf,
5. Selera makan,
6. Pencernaan,
7. Penggunaan zat-zat makanan lainnya.
Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindari terjadinya
radikal bebas (free radikal bebas).
2.2 PEMBAGIAN VITAMIN
Vitamin berdasarkan kelarutannya dibagi menjadi dua :
Vitamin larut dalam lemak
A. VITAMIN A( RETINOL )
Berasal dari karoten (provitamin A) terdapat pada mentega, telur, hati dan daging
terdapat dalam beberapa bentuk, misalnya retinol (vitamin A1) dan 3-dehidroretinol (vitamin
A2). Asam retinoat (tretinoin, isotretinoin) merupakan hasil oksidasi group alkohol dari retinol.
5
Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin yang larut lemak. Vitamin A (Acon,
Aquasol) membantu menjaga pertumbuhan jaringan epitel, mata, rambut, dan tulang. Selain itu
juga digunakan untuk pengobatan kelainan kulit seperti acne. Vitamin mempunyai efek toksik
jika digunakan secara berlebihan. Contohnya, efek lahir dapat terjadi jika pasien mengkonsumsi
lebih dari 6000 IU selama kehamilan. Hal ini penting untuk diingat bahwa vitamin disimpan di
liver sampai lebih dari dua tahun, dimana dapat mengakibatkan toksisitas jika pasien
mengkonsumsi dengan dosis yang besar (Kamiensky, Keogh 2006).
Vitamin A didapat dalam 2 bentuk yaitu preformed vitamin A (vitamin A, retinoid,
retinol, dan derivatnya) dan provitamin A (karotenoid/ karoten dan senyawa sejenis) (Dewoto
2007). Sumber makanan yang mengandung vitamin A antara lain semua jenis susu, mentega,
telur, sayuran dengan daun berwarna hijau dan kuning, buah-buahan, dan liver. Menurut U.S
Recommended Dietary Allowance (RDA)kebutuhan vitamin A pada pria dewasa sebanyak 1000
mcg atau 5000 IU, wanitadewasa 800 mcg atau 4000 IU, pada kehamilan membutuhkan
sebanyak 1000 mcgatau 5000 IU, dan pada ibu menyusui 1200 mcg atau setara dengan 6000
IU(Kamiensky, Keogh 2006).
Farmakodinamik Obat
Pada fibroblast atau jaringan epitel terisolasi, retinoid dapat meningkatkan sintesis
beberapa jenis protein seperti fibronektin dan mengurangi sintesis protein seperti kolagenase dan
keratin. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan transkripsi pada inti dan asam retinoat lebih
kuat dalam menyebabkan perubahan tersebut. Asam retinoat mempengaruhi ekspresi gen dengan
bergabung pada reseptor yang berada di inti sel. Terdapat dua kelompok reseptor, yaitu Retinoid
AcidReceptors (RARs) dan Retinoid X Receptors (RXRs). Reseptor retinoid segolongandengan
6
reseptor steroid, hormone tiroid, dan kalsitriol (Dewoto 2007). Retinoid dapatmempengaruhi
ekspresi reseptor hormon dan faktor pertumbuhan sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan,
diferensiasi, dan fungsi sel target. Selain itu juga diperlukan untuk pertumbuhan tulang, alat
reproduksi, dan perkembangan embrio(Dewoto 2007).
Farmakokinetik Obat
Vitamin ini diabsorpsi sempurna melalui usus halus dan kadarnya dalam plasma
mencapai puncak setelah empat jam tetapi absorpsi dosis besar vitamin A kurang efisien karena
sebagian akan keluar melalui feses. Gangguan absorpsi lemak akan menyebabkan gangguan
absorpsi vitamin A, maka pada keadaan ini dapat digunakan sediaan vitamin A yang larut dalam
air. Absorpsi vitamin A berkurang bila diet kurang mengandung protein atau pada penyakit
infeksi tertentu dan pada penyakit hati seperti hepatitis, sirosis hepatis atau obstruksi biliaris.
Berkurangnya absorpsi vitamin A pada penyakit hati berbanding lurus dengan derajat
insufisiensihati (Dewoto 2007). Disimpan di dalam hati sebagai palmitat, dalam jumlah kecil
ditemukan juga di ginjal, adrenal, paru, lemak intraperitoneal dan retina.
Indikasi
Vitamin A diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A.
Efek samping
Nyeri kepala, fatigue, drowsiness, iritabel, anorexia, muntah, diare, kulit
kering, perubahan visus, hipoprotrombinemia.
Adverse Reactions
Bukti dengan toksisitas: lekopenia, anemia aplastik, papiledema, peningkatantekanan
intracranial, hypervitaminosis A (rambut rontok dan kulit mengelupas).Dosis besar selama
kehamilan dapat mengakibatkan cacat bawaan.
7
B. VITAMIN D ( KALSIFEROL)
Vitamin D adalah vitamin yang sangat penting bagi tubuh manusia terutama untuk
kesehatan tulang. Vitamin D memiliki fungsi khusus yakni untuk membantu penyerapan kalsium
pada tubuh. Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan seorang anak terjangkit penyakit rakitis.
Rakitis adalah kondisitulang yang melunak sehingga menyebabkan tulang menjadi cacat.
Sedangkan kekurangan vitamin D pada orang dewasa bisa menyebabkan osteoporosis. Penyakit
osteoporosis adalah penyakit kerapuhan tulang. Vitamin D sebenarnya merupakan turunan dari
molekul steroid yang merupakan salah satu turunan dari kolesterol.
Farmakodinamik
Vitamin D mengatur homeostatik kalsium plasma, meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat
melalui usus halus, serta pengaturan kadar kalsium plasma dipengaruhi juga oleh hormon
paratiroid (HPT) dan kalsitonin.
Vitamin D berefek meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfat melalui usus halus,
sehingga menjamin kebutuhan kalsium dan fosfat yang cukup untuk tulang. Vitamin D bekerja
langsung dan tidak langsung pada sel yang berperan dalam remodeling tulang. Vitamin juga
mengurangi ekskresi Ca2+ melalui ginjal.
Farmakokinetik
Absorbsi vitamin D melalui saluran cerna cukup baik. Vtamin D3 diabsorbsi lebih cepat
dan lebih sempurna. Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan saluran cerna seperti steatore
akan mengganggu absorbs vitamin D. Disimpan dalam bentuk inert di dalam tubuh, untuk
menjadi bentuk aktif harus dimetabolisme lebih dahulu melalui serangkaian proses hidroksilasi
di ginjal dan hati. Ekskresi melalui empedu dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam urine.
8
Indikasi
Selain untuk pencegahan dan pengobatan rakitis, vitamin D antara lain digunakan untuk
osteomalasia, hipoparatiroidisme dan tetani infantil, dan untuk keadaan lain dengan alasan
penggunaan yang belum atau tidak diketahui misalnya pada psoriasis, artritis, dan
hay fever.
C. VITAMIN E ( TOKOFEROL )
Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak dan dapat melindungi jantung, arteri, dan
komponen selular untuk tetap melakukan oksidasi dan mencegah lisis sel darah merah. Jika
terdapat ketidakseimbangan garam, sekresi pancreas, dan lemak, vitamin E diabsorpsi di saluran
pencernaan dan disimpan di seluruh jaringan,terutama liver, otot, dan jaringan lemak. 75% dari
jumlah vitamin E diekskresi di empedu dan sisanya melalui urin (Kamiensky, Keogh 2006)
Delapan jenis tokoferol alam mempunyai aktivias vitamin E. RRR-α-tokoferol (dahulu
disebut d-α-tokoferol) merupakan bentuk paling penting karena merupakan 90% dari
tokoferol yang berasal dari hewan dengan aktivitas biologik paling besar (Dewoto 2007).
Farmakodinamik Obat
Vitamin E berperan sebagai antioksidan dan dapat melindungi kerusakan membrane
biologis akibat radikal bebas. Vitamin E melindungi asam lemak tak jenuh pada membrane
fosfolipid. Radikal peroksil bereaksi 1000 kali lebih cepat dengan vitamin E daripada dengan
asam lemak tak jenuh dan membentuk radikaltokoferoksil. Radikal ini selanjutnya berinteraksi
dengan antioksidan yang lain seperti vitamin C yang akan membentuk kembali tokoferol.
Vitamin E juga penting untuk melindungi membrane sel darah merah yang kaya asam lemak tak
jenuh ganda.
Farmakokinetik Obat
9
Vitamin E diabsorpsi baik melalui saluran pencernaan. Beta-lipoproteinmengikat vitamin
E dalam darah dan mendistribusikan ke semua jaringan. Kadar plasma sangat bervariasi diantara
individu normal, dan berfluktuasi tergantung kadar lipid. Rasio vitamin E terhadap lipid total
dalam plasma digunakan untuk memperkirakan status vitamin E. Nilai di bawah 0,8 mg/g
menunjukkan keadaan defisiensi. Pada umumnya kadar tokoferol plasma lebih berhubungan
dengan asupan dan gangguan absorpsi lemak pada usus halus daripada ada tidaknya
penyakit.Vitamin E sukar melalui sawar plasenta sehingga bayi baru lahir hanya mempunyai
kadar tokoferol plasma kurang lebih seperlima dari kadar tokoferol plasma ibunya. ASI
mengandung α-tokoferol yang cukup bagi bayi. Ekskresi vitamin sebagian besar
dilakukan dalam empedu secara lambat dan sisanya diekskresi melalui urin sebagai glukoronida
dari asam tokoferonat atau metabolit lain.
Indikasi
Pemberian vitamin E hanya diindikasikan pada keadaan defisiensi yang dapat terlihat sari
kadar serum yang rendah dan atau peningkatan fragilitas eritrosit terhadap hydrogen peroksida.
Hal ini dapat terjadi pada bayi premature, pada pasien dengan sindrom malabsorpsi dan steatore,
dan penyakit dengan gangguan absorpsilemak. Penggunaan vitamin E untuk penyakit yang mirip
dengan keadaan yang timbul akibat defisiensi vitamin E seperti distrofia otot, abortus habitualis,
sterilitas,dan toxemia gravidarum hasilnya mengecewakan
Kontra indikasi
Pasien yang mengkonsumsi warfarin (antikoagulan) harus sering memantauwaktu
pembekuan. Besi dan vitamin E sebaiknya tidak diberikan bersama karena besi dapat
mengganggu absorpsi dan penggunaan vitamin E
D. VITAMIN K
Dikenal 2 jenis vitamin K alam, yaitu vitamin K1 (filokuinon=fitonadion) dan vitamin
K2 (senyawa menakuinon), dan 1 jenis vitamin K sintetik. Vitamin K1 yang digunakan untuk
pengobatan, terdapat pada kloroplas sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. Vitamin K2
disintesis oleh bakteri usus terutama oleh bakteri gram-positif. Vitamin K sintetik yaitu vitamin
K3 (menadion) merupakan derivate naftokuinon, dengan aktivitas yang mendekati vitamin K
alam.
10
Defisiensi vitamin K menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya kadar beberapa
faktor pembekuan darah. Defisisensi vitamin K akibat asupan yang tidak mencukupi jarang
terjadi, karena vitamin K banyak terdapat pada banyak jenis makanan dan juga disintesis oleh
bakteri usus.
Defisiensi menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya kadar beberapa faktor
pembekuan darah. Defisiensi vitamin K terjadi karena:
1. Gangguan absorbsi vitamin K
2. Berkurangnya bakteri yang mensintesis
3. Pemakaian antikoagulan
Farmakodinamik
Pada orang dewasa vitamin K tidak mempunyai aktivitas farmakodinamik, tetapi pada
pasien defisiensi vitamin K, vitamin ini berguna untuk meningkatkan biosintetis beberapa faktor
pembekuan darah yaitu protrombin.
Farmakokinetik
Absorpsi vitamin K melalui usus sangat tergantung dari kelarutannya. Absorpsi filokuinon
dan menakuinon hanya berlangsung baik bila terdapat garam-garam empedu, sedangkan
menadion dan derivatnya yang larut air dapat diabsopsi walaupun tidak ada empedu.
Metabolisme vitamin K didalam tubuh tidak banyak diketahui. Pada empedu dan urin hampir
tidak ditemukan bentuk bebas, sebagian besar dikonjugasi dengan asam glukuroanat. Pemakaian
antibiotik sangat mengurangi jumlah vitamin K dalam tinja, terutama yang merupakan hasil
sintesis bakteri usus.
11
VITAMIN LARUT AIR
A. VITAMIN C
Vitamin C atau asam askorbat merupakan vitamin yang larut dalam air. Vitamin C
bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor dan antioksidan.
Vitamin ini dapat secara langsung atau tidak langsung memberikan elektron ke enzim yang
membutuhkan ion-ion logam tereduksi dan bekerja sebagai kofaktor untuk prolil dan lisil
hidroksilase dalam biosintesis kolagen. Zat ini berbentuk kristal dan bubuk putih kekuningan,
stabil pada keadaan kering (Dewoto 2007).
B. Gambar 9. Struktur kimia Vitamin C
Vitamin ini dapat ditemukan di buah citrus, tomat, sayuran berwarna hijau, dan kentang.
vitamin ini digunakan dalam metabolisme karbohidrat dan sintesis protein, lipid, dan kolagen.
Vitamin C juga dibutuhkan oleh endotel kapiler dan perbaikan jaringan. vitamin C bermanfaat
dalam absorpsi zat besi dan metabolisme asam folat. Tidak seperti vitamin yang larut lemak,
vitamin C tidak disimpan dalam tubuh dan diekskresikan di urine. Namun, serum level vitamin C
yang tinggi merupakan hasil dari dosis yang berlebihan dan diekskresi tanpa mengubah
apapun(Kamiensky, Keogh 2006).
Farmakodinamik Obat
Vitamin C berperan sebagai kofaktor dalam sejumlah reaksi hidroksilasi dan amidasi
dengan memindahkan electron ke enzim yang ion logamnya harus berada dalam keadaan
tereduksi; dan dalam keadaan tertentu bersifat sebagai antioksidan. Vitamin C dibutuhkan untuk
12
mempercepat perubahan residu prolin dan lisin pada prokolagen menjadi hidroksiprolin dan
hidroksilisin pada sintesis kolagen. Perubahan asam folat menjadi asam folinat, metabolisme
obat oleh mikrosom dan hidroksilasi dopamine menjadi norepinefrin juga membutuhkan vitamin
C. Asam askorbat meningkatkkan aktivitas enzim amidase yang berperan dalam pembentukan
hormon oksitosin dan hormon diuretik. Vitamin C juga meningkatkan absorpsi besi dengan
mereduksi ion feri menjadi fero di lambung.Peran vitamin C juga didapatkan dalam
pembentukan steroid adrenal (Kamiensky, Keogh 2006; Dewoto 2007).
Fungsi utama vitamin C pada jaringan adalah dalam sintesis kolagen, proteoglikan zat
organik matriks antarsel lain misalnya pada tulang, gigi, dan endotel kapiler. Peran vitamin C
dalam sintesis kolagen selain pada hidroksilasi prolin juga berperan pada stimulasi langsung
sintesis peptide kolagen. Gangguan sintesis kolagen terjadi pada pasien skorbut. Hal ini tampak
pada kesulitan dalam penyembuhan luka, gangguan pembentukan gigi, dan pecahnya kapiler
yang mengakibatkan petechiae dan echimosis. Perdarahan tersebut disebabkan oleh kebocoran
kapiler akibat adhesi sel-sel endotel yang kurang baik dan mungkin juga karena gangguan pada
jaringan ikat perikapiler sehingga kapiler mudah pecah oleh penekanan (Kamiensky, Keogh
2006; Dewoto 2007).
Pemberian vitamin C pada keadaan normal tidak menunjukkan efek farmakodinamik
yang jelas. Namun pada keadaan defisiensi, pemberian vitamin C akan menghilangkan gejala
penyakit dengan cepat.
Farmakokinetik Obat
Vitamin C mudah diabsorpsi melalui saluran cerna.pada keadaan normal tampak kenaikan
kadar vitamin C dalam darah setelah diabsorpsi. Kadar dalam lekosit dan trombosit lebih besar
daripada dalam plasma dan eritrosit. Distribusinya luas ke seluruh tubuh dengan kadar tertinggi
dalam kelenjar dan terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresi melalui urin dalam bentuk
utuh dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang rangsang
ginjal yaitu 1,4 mg% (Dewoto 2007).
Beberapa obat diduga dapat mempercepat ekskresi vitamin C misalnya tetrasiklin,
fenobarbital, dan salisilat. Vitamin C dosis besar dapat memberikan hasil false negative pada uji
13
glikosuria (enzymedip test) dan uji adanya darah pada feses pasien karsinoma kolon. Hasil false
positive dapat terjadi pada clinitest dan tes glikosuria dengan larutan Benedict.
Indikasi
Vitamin C diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan skorbut. Selain itu, vitamin C
juga digunakan untuk berbagai penyakit yang tidak ada hubungannya dengan defisiensi vitamin
C dan seringkali digunakan dengan dosis besar. Namun, efektivitasnya belum terbukti. Vitamin
C yang mempunyai sifat reduktor digunakan untuk mengatasi methemoglobinemia idiopatik
meskipun kurang efektif dibandingakan dengan metilen blue. Vitamin C tidak mengurangi
insidens common cold tetapi dapat mengurangi berat sakit dan lama masa sakit (Dewoto 2007).
C. VITAMIN B
VITAMIN B1 ( THIAMINE )
Kekurangan tiamin mula-mula menimbulkan kelelahan, hilang nafsu makan, berat badan
menurun dan gangguan pencernaan. Bila telah terjadi beri-beri terjadi gangguan kerja syaraf
(polyneuritis). Pada orang dewasa terjadi gangguan jantung menyebabkan oedem (penumpukan
cairan dalam jaringan) pada kaki bawah/ telapak kaki serta persendian kaki. Bila berlanjut oedem
dapat terjadi di rongga dada dan ini disebut beri-beri basah. Penderita diberi vitamin B kompleks
dan makanan kaya protein dan kalori.
Pemakaian thiamin dalam bentuk murninya adalah tiamin hidroklorida. Dalam makanan
tiamin ditemukan dalam bentuk bebas atau dalam bentuk kompleks dengan protein atau
kompleks protein-fosfat. Tiamin tidak dapat disimpan banyak oleh tubuh tetapi dalam jumlah
terbatas disimpan di hati, ginjal, jantung, otak dan otot. Bila terlalu banyak kelebihannya dibuang
melalui air kemih. Struktur kimia dari vitamin B6 dapat digambarkan sebagai berikut :
14
Tiamin memiliki rumus molekul C12H17N4OS, vitamin ini juga memiliki berat molekul
265, 36 gram / molekulnya. Tiamin aktif dlm bentuk kokarboksilase sebagai tiamin pirofosfatase
(TPP). Prinsipnya tiamin sebagai koenzim dalam reaksi yang menghasilkan energi dari
karbohidrat dan memindahkan energi membentuk ATP (Adenin Trifosfat).
Di dalam tubuh, vitamin B1 memiliki fungsi yang sangat penting yakni : Esensial untuk
berbagai fungsi tubuh, produksi energi dan membantu memelihara kesehatan syaraf dan otot,
membantu perawatan penyakit anemia, membantu perawatan penyakit herpes, serta membantu
tubuh membuat dan memakai protein.
Farmakokinetik
Pemberian diberikan secara parenteral, absorbsinya cepat dan sempurna.
Absorbsi per oral maksimum 8-15 mg//hr dicapai dengan pemberian orall sebanyak 40
mg.
Dalam satu hari sebanyak 1 mg tiamin mengalamii degradasi di dalam jaringan tubuh.
Efek samping
Meskipun jarang, reaksi anafilaktoid terjadi setelah pemberian IV dosis besar.
VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
Vitamin B2 memiliki nama kimia berupa riboflavin. Vitamin ini memiliki rumus molekul
C17H20O6N4 dan berat molekulnya 376,4 gram /molekul. Sifat: larut dalam air, memberi warna
15
fluorosens kuning-kehijauan, tidak larut dalam pelarut lemak, mudah rusak oleh cahaya dan sinar
UV, tahan terhadap pemanasan, oksidator, asam dan sangat sensitif terhadap basa.
Vitamin B2 (riboflavin) dapat diberikan untuk mengatasi masalah penyakit kulit, seperti
dermatitis yang bersisik, sudut mulut yang pecah-pecah, dan peradangan kulit dan lidah.
Sumber terbaik riboflavin termasuk ragi, almond, daging organ, biji-bijian, gandum, nasi,
jamur, kedelai, susu, yoghurt, telur, brokoli, kubis Brussel, dan bayam. Tepung dan sereal sering
diperkaya dengan riboflavin.
Riboflavin dihancurkan oleh cahaya, sehingga makanan harus disimpan jauh dari cahaya
untuk melindungi konten yang riboflavin. Sementara riboflavin tidak hancur oleh panas, dapat
hilang dalam air ketika makanan yang direbus atau direndam. Selama memasak, memanggang,
mengukus dan mempertahankan lebih riboflavin dibandingkan menggoreng atau pedas.Di sisi
lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya
Vitamin B2 terlibat dalam banyak proses tubuh, khususnya memproduksi energi yang
tersedia dari makanan, pertumbuhan pada anak-anak, dan memperbaiki dan memelihara jaringan
tubuh dan mata, membantu menata kembali keasaman tubuh, memelihara kesehatan reproduksi,
memberikan perlindungan melawan amenia, dan lain – lain.
VITAMIN FUNGSI SUMBER
MAKANAN
KEADAAN
DEFISIENSI
B2 (riboflavin) Meningkatkan
pemakaian
karbohidrat, protein,
dan lemak oleh
tubuh, dengan
melepaskan energy
ke dalam sel-sel.
Dibutuhkan untuk
keutuhan jaringan.
Susu, roti, dan biji-
bijian yang
diperkaya, hati,
daging tanpa lemak,
telur, sayur-sayuran
berdaun hijau.
Gangguan
penglihatan, seperti
kabur dan fotofobia;
keilosis ; ruam kulit
pada hidung ; rasa
baal pada anggota
gerak.
Farmakokinetik
16
Pemberian riboflavin baik secara oral maupun parenteral tidak memberikan efek
farmakodinamik yang jelas
Farmakodinamik
Pemberian secara oral atau parenteral akan diabsorbsi dengan baik dan didistribusi
secara merata keseluruh jaringan.
Indikasi
Penggunaannya yang utama adalah untuk pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2
yang sering menyertai pellagra atau defisiensi Vitamin B kompleks lainnya, sehingga Riboflavin
sering diberikan bersama vitamin lain.
Kontra indikasi
Obat antikolinergik - digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk kejang
gastrointestinal, asma, depresi, dan mabuk. Obat ini dapat membuat sulit bagi tubuh
untuk menyerap riboflavin.
Tetracycline - Riboflavin mengganggu penyerapan dan efektivitas tetracycline, antibiotik.
Semua vitamin B kompleks suplemen bertindak dengan cara ini. Anda harus mengambil
riboflavin pada waktu yang berbeda sepanjang hari dari saat Anda mengambil tetrasiklin.
Antidepresan trisiklik ,antidepresan trisiklik dapat menurunkan kadar riboflavin dalam
tubuh. Mereka meliputi:
Imipramine (Tofranil)
Desimpramine (Norpramin)
Amitriptyline (Elavil)
Nortriptyline (Pamelor)
Obat antipsikotik , antipsikotik obat yang disebut fenotiazin (misalnya klorpromazin atau
Thorazine) dapat menurunkan kadar riboflavin.
Doksorubisin - Riboflavin mengganggu doxorubicin , obat yang digunakan untuk
pengobatan kanker tertentu. Juga, doxorubicin dapat menguras kadar riboflavin dalam
tubuh.
17
Metotreksat , Metotreksat, obat yang digunakan untuk mengobati kanker dan penyakit
autoimun seperti rheumatoid arthritis, dapat mengganggu cara tubuh menggunakan
riboflavin.
Fenitoin, Fenitoin (Dilantin), obat yang digunakan untuk mengendalikan kejang, dapat
mempengaruhi kadar riboflavin dalam tubuh.
Probenesid , obat yang digunakan untuk gout dapat menurunkan penyerapan riboflavin
dari saluran pencernaan dan meningkatkan berapa banyak yang hilang dalam urin.
Diuretik thiazide (pil air) , Diuretik yang termasuk kelas yang dikenal sebagai tiazid,
seperti hidroklorotiazid, dapat menyebabkan kehilangan riboflavin lebih dalam urin
VITAMIN B3 ( NIASIN )
Vitamin B3 disebut juga dengan Niasin . Niasin memiliki sifat : sedikit larut dalam air
dingin, larut sebagian dalam air panas, tahan terhadap alkali, asam, panas, cahaya, dan oksidasi.
Vitamin ini memiliki dua bentuk yakni, asam nikotinat dan nikotinamida.
Ket : struktur molekul asam nikotinat
Rumus molekul : C6H5NO2;
Berat molekul : 123.11 g/molekul
Ket : struktur molekul nikotinamida
Rumus molekul : C6H6N2O;
Berat molekul : 122.13 g/molekul
Niasin mengkompromikan asam nikotin (nicotinic acid) dan nikotinamida
(nicotinamide), yang keduanya dibutuhkan untuk produksi energi dalam sel-sel menggunakan
NAD dan NADP. Nikotinamida (Nicotinamide) terlibat dalam proses enzim, termasuk
metabolisme asam lemak (fatty acid), pernafasan jaringan (tissue respiration) dan pembuangan
racun; esensial untuk fungsi otak; membantu menyeimbangkan kandungan gula darah dan
menurunkan tingkat kolesterol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat
18
membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan
sistem pencernaan.
Gejala defisiensi niasin menyebabkan produksi energi kurang, fungsi otak lemah, dan
kulit buruk. Juga nampak dari dari gejala radang dan sakit pencernaan; Pellagra (penyakit
kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Gejala
kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan
mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah
yang terkena sinar matahari langsung.
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan
gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih
lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah
rendah.
Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya
roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan
sumber yang paling baik.
Farmakokinetik
Niasin dan niasinamid mudah diabsorbsi. Ekskresinya melalui urin, sebagian kecil dalam
bentuk utuh dan sebagian lainnya dalam bentuk berbagai metabolitnya
VITAMIN B5 ( ASAM PANTOTENAT )
Vitamin B5 memiliki nama kimia berupa asam pantotenat. Selain itu, vitamin B5 juga
dikenali sebagai "vitamin anti-stress". Vitamin ini memiliki rumus molekul C9H16O5N dan berat
molekulnya 218,23 gr/molekul. Berbentuk minyak pekat berwarna kuning pucat, larut dalam air,
tak larut dalam minyak dan pelarut lemak, agak manis, stabil dalam pemasakan yang normal, dan
ditemukan dalam bentuk Ca.
Struktur dari vitamin B5 adalah sebagai berikut:
19
Asam pantotenat memainkan peranan dalam pengeluaran hormon adrenal dan
pembentukan antibodi, membantu dalam penggunaan vitamin, dan membantu mengubah lemak,
karbohidrat dan protein menjadi tenaga. Ia diperlukan oleh semua sel dalam badan dan tertumpu
dalam organ badan. Ia juga terlibat dalam pengeluaran " neurotransmitters ". Vitamin ini adalah
elemen penting koenzim A, bahan kimia badan penting yang berperan untuk membawa molekul
dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Pantothenic acid juga
merupakan penambah stamina dan mencegah anemia. Vitamin ini membantu memelihara
kesehatan kulit dan rambut serta diperlukan agar usus berfungsi dengan normal dan membantu
dalam merawat tekanan dan rasa cemas (anxiety).
Kekurangan vitamin B5 dapat menyebabkan : kehilangan selera makan, keletihan, lemah
badan, sakit kepala, muntah – muntah, sakit pada bagian abdomen, daya tahan lemah sehingga
mudah terjangkit penyakit saluran pernafasan, kebas dan kesemutan pada kaki, serta kejang otot.
Tidak ada dampak berbahaya akibat pengunaan vitamin B5 yang diketahui. Gejala keracunan
kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung .
Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Sumber nya ada dalam
daging, ikan, unggas (ayam, itik dan lain –lain ), semua biji-bijian, kacang – kacangan, ragi tapai,
sayuran, dan yang terutama dalam royal jeli yaitu persediaan makanan dalam sarang lebah.
Farmakokinetik
Pada pemberian oral, absorbsinya baik dan distribusinya ke seluruh tubuh dengan kadar
2-45 mcg/g. Ekskresi dalam bentuk utuh 70% melalui urin dan 30% melalui tinja.
VITAMIN B6 ( PYRIDOXINE )
Vitamin B6 merupakan jenis vitamin yang larut air. Pemberian vitamin B6 pada
umumnya untuk mengkoreksi kekurangan vitamin B6 dan membantu mengurangi gejala neuritis
yang disebabkan oleh pemakaian isoniazid (INH) pada terapi TB. Sumber makanan yang banyak
20
mengandung vitamin ini antara lain daging, sayuran dengan daun berwarna hijau, sereal gandum
utuh, ragi, dan pisang. Kebutuhan vitamin B6 berdasarkan U.S. RDA adalah untuk pria sebanyak
15-19 mg/hari, wanita 14-15 mg/hari, kehamilan 18 mg/hari, dan laktasi sekitar 20 mg/hari
(Kamiensky, Keogh 2006).
Defisiensinya akan menyebabkan kelainan kulit berupa dermatitis seboroik dan
peradangan pada selaput lendir, mulut dan lidah Kelainan SSP berupa perangsangan sampai timbulnya
kejang, Gangguan sistem eritropoietik berupa anemia hipokrom mikrositik
Farmakodinamik Obat
Pemberian piridoksin secara oral dan parenteral tidak menunjukkan efek farmakodinamik
yang nyata. Dosis sangat besar yaitu 3-4 g/kgBB menyebabkan kejang dan kematian pada hewan
coba tetapi dosis kurang dari ini umumnya tidak menimbulkan efek yang jelas. Piridoksal fosfat
dalam tubuh merupakan koenzim yang berperan penting dalam metabolisme berbagai asam
amino, di antaranya dekarboksilasi, transminasi, dan rasemisasi triptofan, asam-asam amino yang
bersulfur dan asam amino hidroksida (Dewoto 2007).
Farmakokinetik Obat
Piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin mudah diabsorpsi melalui saluran cerna.
Metabolit terpenting dari ketiga bentuk tersebut adalah 4-asam piridoksat. Ekskresi melalui
urin terutama dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal (Dewoto 2007).
Indikasi
Pencegahan dan pengobatan defisiensi B6, diberikan bersama vitamin B lainnya atau
sebagai multivitamin untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin B kompleks. Indikasi
lain adalah untuk mencegah dan mengobati neuritis perifer oleh obat seperti INH, sikloserin,
hidralazin, penisilamin yang bekerja sebagai antagonis piridoksin dan/atau meningkatkan
ekskresinya melalui urin. Pemberian pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral yang
mengandung estrogen juga dibenarkan karena kemungkinan terjadinya defisiensi piridoksin pada
wanita-wanita tersebut. Piridoksin juga dilaporkan dapat memperbaikin gejala keilosis,
dermatitis seboroik, glositis, dan stomatitis yang tidak memberikan respon terhadap tiamin,
21
riboflavin, dan niasin serta dapat mengurangi gejala-gejala yang menyertai tegangan prahaid
(pramesntrual tension).
Indikasi lain yaitu untuk anemia yang responsive terhadap piridoksin yang biasanya
sideroblastik danmungkin disebabkan kelainan genetik (Kamiensky, Keogh 2006; Dewoto
2007).
Efek samping
Nyeri kepala, mual, somnolen; dosis tinggi menyebabkan neuropathy sensorik (paresthesia, unstable gait, clumsiness of hands).
VITAMIN B8 ( BIOTIN )
Vitamin B8 atau yang sering disebut juga dengan biotin merupakan salah satu dari
rangkaian vitamin B-kompleks meskipun sebagian pustaka menyebut nya vitamin H. Di dalam
tubuh, vitamin ini dikonversi dalam bentuk koenzim biocytin. Biotin memiliki rumus molekul
C16H28N4O4S dan berat molekul nya 372,5 gram / molekul.
Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang
fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein untuk menghasilkan energi. Selain itu, biotin
membantu dalam pertumbuhan sel;memelihara kesehatan jaringan tubuh dan sum – sum
tulang;meringankan sakit otot; dan dalam penggunaan vitamin B-kompleks yang lain. Jumlah
yang cukup diperlukan untuk rambut dan kulit yang sehat.
Defisiensi/kekurangan konsumsi biotin akan menyebabkan hal fatal seperti : pelepasan
kulit, kulit pucat; kadar hemoglobin menurun; kondisi rambut jelek; uban dini (prematurely
greying hair); otot lembek atau sakit; nafsu makan kurang atau mual-mual (nausea); eksema
(eczema) atau radang kulit (dermatitis); kadar kolestrol naik sedangkan kadar biotin urin turun
sampai 1/10 dari normal.
22
Kelebihan akibat pengonsumsian biotin dapat menimbulkan keracunan, namun juga tidak
biasa terjadi. Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi
pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan. Sumber – sumber penting biotin berasal
dari telur, susu, daging, ikan buah – buahan seperti almon, tomat, anggur, semangka dan cherry,
kacang – kacangan, kenari, dan kemiri.
VITAMIN B9 ( ASAM FOLAT )
Asam folat (asam pteroilmonoglutamat, PmGA) terdiri atas bagian-bagian pteridin, asam
paraaminobenzoat, dan asam glutamate. Asam folat penting untuk pertumbuhan tubuh dan
dibutuhkan dalam sintesis DNA. PmGA bersama dengan konjugat yang mengandung lebih dari
satu asam glutamate membentuk suatu kelompok zat yang dikenal sebagai folat. Folat
merupakan bentuk aktif asam folat yang beredar di seluruh jaringan tubuh. Sepertiga dari folat
disimpan di liver dan sisanya disimpan di jaringan lain. Sebagian besar asam folat diekskresi di
empedu. Asam folat didapatkan pada sayuran hijau, buah dan sayur berwarna kuning, ragi, dan
daging dan diabsorbsi di usus halus. Folat mudah rusak dengan pengolahan (pemasakan)
makanan (Dewoto, Wardhini 2007).
Kebutuhan asam folat per ari menurut U.S RDA antara lain pria dan wanita sebanyak 400
mcg/hari, kehamilan sebanyak 600-800 mcg/hari, dan laktasi sebanyak 600-800 mcg/hari
(Kamiensky, Keogh 2006).
Farmakodinamik Obat
Asam folat (PmGA) merupakan precursor inaktif dari berbagai koenzim yang berfungsi
pada transfer unit karbon tunggal (single carbon unit). Mula-mula folat reduktase mereduksi
PmGA menjadi THFA (asam tetrahidrofolat). THFA yang terbentuk bertindak sebagai akseptor
berbagai unit karbon tunggal dan selanjutnya memindahkan unit ini kepada zat-zat yang
memerlukan. Berbagai reaksi penting yang menggunakan unit karbon tunggal adalah:
sintesis purin melalui pembentukan asam inosinat
sintesis nukleotida pirimidin melalui metilasi asam deoksiuridilat menjadi asam timidat
interkonversi beberapa asam amino misalnya antara serin dengan glisin, histidin dengan
asam glutamate, homosistein dengan metionin (yang terakhir juga memerlukan B12).
23
Peningkatan metabolism akibat penyakit infeksi, anemia hemolitik, dan adanya tumor
ganas meningkatkan kebutuhan folat (Dewoto, Wardhini 2007).
Farmakokinetik Obat
Absorpsi asam folat paling baik adalah melalui pemberian per oral terutama pada
sepertiga bagian proksimal usus halus. Pemberian dengan dosis kecil, memerlukan energI untuk
melakukan absorpsi sedangkan pada dosis besar, absorpsi dapat berlangsung secara difusi.
Gangguan pada usus halus masih dapat mencukupi kebutuhan folat.
Ada tidaknya tanspor protein belum dapat dipastikan. Dua pertiga dari asam folat yang
terdapat dalam plasma darah terikat pada protein yang tidak difiltrasi ginjal. Distribusi folat
merata ke semua sel jaringan dan terjadi penumpukan dalam cairan serebrospinal. Ekskresi
berlangsung di ginjal dan sebagian besar dalam bentuk metabolit (Dewoto, Wardhini 2007).
Indikasi
Penggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan dan pengobatan defisiensi folat.
Penggunaan secara berlebihan pada pasien anemia pernisiosa dapat merugikan pasien karena
folat dapat memperbaiki kelainan darah pada anemia pernisiosa tanpa memperbaiki kelainan
neurologic sehingga dapat berakibat pasien cacatseumur hidup (Dewoto, Wardhini 2007).
Kebutuhan asam folat meningkat pada masa kebuntingan / kehamilan dan dapat
menyebabkan defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan asam folat dari
makanannya. Beberapa penelitian menunjukkan ada hubungan kuat antara defisiensi asam folat
pada ibu dengan insidens neural tube defect, seperti spina bifida dan anensefalus, pada bayi yang
dilahirkan. Efek toksik pada penggunaan folat untuk manusia hingga sekarang belum pernah
dilaporkan.
Asam folat terdapat dalam berbagai sediaan multivitamin atau digabung dengan
antianemia lainnya. Asam folat injeksi biasanya hanya digunakan sebagai antidotum pada
intoksikasi antifolat (antikanker). Dosis besar dapat menutupi tanda dan gejala defisiensi
vitamin B12 yang berisiko pada usia tua. Pasien dengan Phenytoin (Dilantin) untuk kejang
24
sebaiknya berhati-hati mengkonsumsi asam folat karena dapat meningkatkan risiko kejang.
Selama kehamilan trimester pertama, kekurangan asam folat dapat mempengaruhi
perkembangan system saraf pusat pada fetus; hal ini dapat menyebabkan neural tube defects
seperti spina bifida (defek penutupan struktur tulang medulla spinalis) atau anencephaly
( sedikitnya formasi massa otak)
Kontra indikasi
Anemia pernisiosa, anemia aplastik, normocytic, dan anemia refrakter.
VITAMIN B12 ( SIANOKOLOBALAMIN )
Sebuah vitamin larut air yang berperan penting dalam berfungsi normalnya otak dan
sistem saraf, serta dalam pembentukan darah. Vitamin ini merupakan salah satu dari delapan
vitamin B. Umumnya, vitamin ini terlibat dalam metabolisme setiap sel dalam tubuh, terutama
pengaruhnya pada sintesis dan regulasi DNA serta pada sintesis asam lemakdan produksi energi.
Vitamin B12 merupakan kumpulan senyawa-senyawa yang terhubung secara kimia, yang
semuanya memiliki aktivitas sebagai vitamin. Secara struktur, vitamin B12 adalah vitamin yang
paling kompleks dan mengandung elemen kobal yang jarang tersedia secara biokimia.
Biosintesis dari struktur dasar vitamin ini hanya dapat dilakukan oleh bakteri, namun konversi
antara bentuk-bentuknya yang berbeda dapat terjadi dalam tubuh. Suatu bentuk sintesis yang
umum dari vitamin ini, sianokobalamin, tidak terjadi di alam, namun digunakan dalam banyak
sediaan farmasi dan suplemen, dan juga sebagai bahan tambahan makanan karena kestabilannya
25
dan harganya yang lebih murah. Dalam tubuh, vitamin ini diubah menjadi bentuk fisiologisnya,
metilkobalamin dan adenosilkobalamin, dengan membuang gugus sianidanya walaupun dalam
konsentrasi minimal. Baru-baru ini, hidroksokobalamin (suatu bentuk kobalamin yang dihasilkan
dari bakteri), metilkobalamin, dan adenosilkobalamin juga dapat ditemukan pada produk
farmakologi dan suplemen makanan yang mahal. Kegunaaan dari zat-zat ini masih
diperdebatkan.
Dalam sejarahnya, vitamin B12 ditemukan dari hubungannya dengan penyakit anemia
pernisiosa, sebuah penyakit autoimun yang menghancurkan sel-sel parietal dalam perut yang
mensekresi faktor intrinsik. Faktor intrinsik ini sangat penting dalam absorpsi normal vitamin
B12, sehingga kekurangan faktor intrinsik, yang tampak pada anemia pernisiosa, disebabkan
oleh kekurangan vitamin B12. Sejak saat itu, banyak jenis – jenis kekurangan vitamin B12 lain
yang lebih tidak kentara, berikut efek biokimianya, telah berhasil diuraikan.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Vitamin dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya
memacu dan memelihara :
1. Pertumbuhan,
2. Reproduksi,
3. Kesehatan dan kekuatan tubuh,
4. Stabilitas sistem syaraf,
5. Selera makan,
6. Pencernaan,
7. Penggunaan zat-zat makanan lainnya.
Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindari terjadinya
radikal bebas (free radikal bebas).
Vitamin dibagi menjadi dua menurut kelarutannya yaitu:
1. Vitamin larut dalam lemak
a. Vitamin A
b. Vitamin D
c. Vitamin E
d. Vitamin K
2. Vitamin larut dalam air
a. Vitamin C
b. Vitamin B
VITAMIN B1 ( THIAMINE )
27
VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
VITAMIN B3 ( NIASIN )
VITAMIN B5 ( ASAM PANTOTENAT )
VITAMIN B6 ( PYRIDOXINE )
VITAMIN B8 ( BIOTIN )
VITAMIN B9 ( ASAM FOLAT )
VITAMIN B12 ( SIANOKOLOBALAMIN )
3.2 SARAN
Vitamin merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh. Namun, tentunya
penggunaannya pun harus sesuai dengan dosis. Kekurangan dan kelebihan akan
membawa dampak negative bagi tubuh.
28
DAFTAR PUSTAKA
Atmono,S.ked, Hendri Krystiawan. 2013. Tugas Farmakologi Vitamin. Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Tasikmalaya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin
http://rafiistianto.blogspot.co.id/2012/07/makalah-vitamin.html
https://www.scribd.com/doc/140588989/Farmakologi-Vitamin
https://www.scribd.com/doc/288616047/farmakologi-vitamin-D
http://z-ismah.blogspot.co.id/2012/01/vitamin-d-e-k.html
29