farmakologi pp obat

20

Upload: mawar-cantika

Post on 27-Nov-2015

68 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Farmakologi dan farmakokinetika

KAFLAM adalah obat antiinflamasi nonsteroid yang mengandung garam kalium dari diklofenak. Obat ini memiliki efek analgesic dan antiinflamasi.

A.Nama dagangvoltadex ( dexamedika ),Renadinac ( Fahrenhaid )

B.Komposisi:

Natrium Diklofenak 25 mg Tablet Salut Enterik Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 25 mg.

Natrium Diklofenak 50 mg Tablet Salut Enterik

Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 50 mg.

C.Cara Kerja Obat:

Diklofenak adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti inflamasi, analgesik dan antipiretik. Aktivitas diklofenak dengan jalan menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga pembentukan prostaglandin terhambat.

Mekanisme kerjanyaadalah dengan menghambat sintesis

prostaglandin, mediator yang berperan penting dalam proses terjadinya inflamasi, nyeri dan demam. Kalium diklofenak akan diabsorbsi dengan cepat dan lengkap dan jumlah yang diabsorbsi tidak berkurang jika diberikan bersama dengan makanan. Kadar puncak obat dicapai dalam ½ -1 jam. Ikatan protein 99,7%, waktu paruh 1-2 jam. Pemberian dosis berulang tiidak menyebabkan akumulasi . eliminasi terutama melalui urin.

Beberapa studi klinis natrium diklofenak yang diberikan sebagai monoterapi atau kombinasi, menunjukkan obat ini efektif meredakan gejala osteoartritis (OA) maupun reumatoid artritis (RA). Studi yang dilakukan di Jerman terhadap 230 pasien menunjukkan, penggunaan diklofenak dalam sediaan gel untuk pasien osteoartritis pada lulut terbukti efektif dan aman untuk meredakan gejala osteoartritis pada lutut. Studi ini dimuat dalam Journal of Rheumatology

D.Indikasi Sebagai pengobatan jangka pendek untuk

kondisi-kondisi akut sebagai berikut:

- Nyeri inflamasi setelah trauma seperti terkilir.- Nyeri dan inflamasi setelah operasi, seperti operasi

gigi atau tulang.- Sebagai adjuvant pada nyeri inflamsi yang berat dari

infeksi telinga, hidung, atau tenggorokan misalnya tonsilofaringitis, otitis.

- Sesuai dengan prinsip pengobatan umum, penyakitnya sendiri harus diobati dengan terapi dasar. Demam sendiri bukan suatu indikasi.

- Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala reumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis.

E.Kontraindikasi Hipersensitif terhadap zat aktif dan

tukak lambung. Juga dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat tercetusnya serangan asma, urtikaria atau rhinitis akut akibat obat-obat anti nonsteroid lainnya. Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita asma, urtikaria atau alergi pada pemberian aspirin atau NSAIA lain.

Penderita tukak lambung.

F.Dosis

Umumnya takaran permulaan untuk dewasa 100-150 mg sehari. Pada kasus-kasus yang sedang , juga untuk anak-anak di atas usia 14 tahun 75-100 mg sehari pada umumnya sudah mencukupi.

Dosis seharian harus diberikan dengan dosis terbagi 2-3 kali

Tablet harus diberikan dengan air, sebaiknya sebelum makan, tidak dianjurkan untuk pemakaian anak-anak.

Dosis dan Cara Pemakaian:

- Osteoartritis : 2 - 3 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg.

- Reumatoid artritis : 3 - 4 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75

mg.

- Ankilosing spondilitis : 4 kali sehari 25 mg ditambah 25 mg saat akan tidur.

Tablet harus ditelan utuh dengan air, sebelum makan.

G.Efek Samping:

Kulit Kadang-kadang : raum/erupsi kulitjarang : urti kariasangat jarang : erupsi bula,eksim,eritema multiform,sindrom stevens-johnson,sindroma lyell (epidermolisis toksis akut),eritroderma (dermatitis eksfoliatif),rambut rontok,reaksi fotosintesivitas,purpura (termasuk purpura alergik).

sistem urogenitalsangat jarang : kegagalan jantung akut,abnormalitas uriner seperti hematuria,proteinuria,nefritis intestinal,gejala nefrotik,nekrosis papilla.

liver Kadang-kadang : peningkatan enzim aminotransferase serum(SEPT,SGOT)Jarang : hepatitis dengan/tanpa jaudiceSangat jarang : hepatitis fulminans

Darah Sangat jarang : trombositopenia,leukositopenia,anemia(anemia hemolitik,aplastik),agranulositosis.Hipersensitivitas Jarang : reaksi hipersensitivitas seperti asma,reaksi anafilaktik/anafilaktoid sistemik termasuk hipotensi.

Lanjutan…

Saluran pencernaan :- Kadang- kadang : nyeri epigastrum,

gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, kejang perut, dyspepsia, perut kembung, anoreksia.

- Jarang : perdarahan saluran pencernaan ( hematemesis, melena, tukak lambung dengan atau tanpa perdarahan/ perforasi, diare berdarah )

Lanjutan… Sangat jarang :

-gangguan usus bawah seperti “nonspesifik haemorrhagic colitis” dan eksaserbasi colitis ulseratif atau chron’s disease, stomatitis aphthosa, glositis, lesi esophagus, konstipasi.

Saluran saraf pusat dan perifer : Kadang- kadang : sakit kepala, pusing,

vertigo - Jarang : perasaan ngantuk

Lanjutan…

Sangat jarang : gangguan sensasi ternasuk parestesia, gangguan memori, disorientasi, gangguan penhlihatan ( blurred vision, diplopia ), gangguan pendengaran, tinnitus, insomnia, iritabilitas, kejang, depresi, kecemasan,mimpi buruk, tremor, reaksi psikotik, gangguan perubahan rasa.

Efek lainnyajarang : edemasangat jarang : impoten (hubungannya dengan diklofenat di gunakan),palpitasi,nyeri dada,hipertensi.

Lanjutan…

Kulit - Kadang-kadang : ruam atau erupsi kulit- Jarang : urtikaria- Sangat jarang : erupsi bulosa , eksema, eritema multiforme, SSJ, lyell syndrome ( epidermolisis toksik akut ), eritrodema ( dermatitis exfoliatif ), rambut rontok, reaksi fotosensitivitas, purpura termasuk purpura alergik.

H.Penyimpanan: Simpan di tempat yang sejuk dan kering serta

terlindung dari cahaya,suhu dibawah 30℃.

I. Peringatan dan Perhatian: - Hati-hati penggunaan pada penderita dekomposisi jantung atau hipertensi, karena diklofenak dapat menyebabkan retensi cairan dan edema. - Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal, jantung, hati, penderita usia lanjut dan penderita dengan luka atau perdarahan pada saluran pencernaan. -

Lanjutan…

-Hindarkan penggunaan pada penderita porfiria hati. - Hati-hati penggunaan selama kehamilan karena diklofenak dapat menembus plasenta. - Diklofenak tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena diklofenak diekskresikan melalui ASI. - Pada anak-anak efektivitas dan keamanannya belum diketahui dengan pasti

THANK’S . . . . . . . . .