farmakologi - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2017/903/903-p10.pdfsetelah obat bebas masuk ke peredaran...

36
FARMAKOLOGI Monalisa Yuned, S.Farm., M.Si., Apt.

Upload: trinhdieu

Post on 20-Jul-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

FARMAKOLOGI

Monalisa Yuned, S.Farm., M.Si., Apt.

Pengantar Farmakologi

FarmakologiPharmacon : Obat Logos : Ilmu PengetahuanIlmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologi

Obat : Bahan atau paduan bahan termasuk produk biologi yangdigunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistemfisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapandiagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatnkesehatan, dan kontrasepsi, untuk manusia (Undang-Undangkesehatan No.36 tahun 2009)

Ruang lingkup farmakologi :

1. Farmakologi klinikMempelajari pengaruh kondisi klinis pasien terhadap efikasi obat, seperti hamil dan menyusui, neonatus dan anak, geriatrik, inefisiensi ginjal dan hepar

2. FarmakoterapiMempelajari bagaimana cara penggunaan obat untuk tujuan terapi

3. FarmakognosiMempelajari bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat

4. FarmasiIlmu membuat obat, yaitu bagaimana membuat, meramu, meracik zat-zat kimia agar bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit

Aspek Farmakologi

Efek obat terjadi karna interaksi fisiko kimiawi antara obat atau metabolit aktif dengan reseptoratau bagian tertentu dari tubuh.

Untuk mencapai tempat kerjanya, obat harus melalui 3 Fase:

1. Fase Farmasetika2. Fase Farmakokinetika3. Fase Farmakodinamika

Fase Farmasetika

Ilmu yang mempelajari pengaruh pembuatan sediaan obatterhadap efek terapetiknya (sebelum obat masuk ke dalamtubuh)

Ketersediaan Farmasi / Pharmaceutical Availabilityjumlah zat aktif yang dibebaskan dari bentuk sediaan untukdiabsorpsi.

Ketersediaan Hayati / Biological Availabilityjumlah zat aktif (persentase) yang masuk ke sirkulasisistemik dari suatu dosis yang diberikan dan tersedia untukmelakukan efek terapeutiknya

Faktor-faktor formulasi yang dapat mengubah efek obat dalam tubuh :

1. Bentuk fisik zat aktif2. Keadaan kimiawi (ester, garam, garam kompleks

dsbnya)3. Zat-zat pembantu (zat pengisi, pelekat, pelicin,

pelindung, dsbnya)4. Proses teknik yang digunakan untuk membuat

sediaan

Untuk mencapai tempat kerjanya, obat harus melalui 3 Fase:

1. Fase Farmasetika

2. Fase Farmakokinetika3. Fase Farmakodinamika

Fase Farmakokinetik

Ilmu yang mempelajari perjalanan obat di dalam tubuh/nasib obat dalam tubuh/efek tubuh terhadap obat

Mencakup 4 proses :1. Absorbsi 2. Distribusi 3. Metabolisme4. Eksresi

AbsorbsiMerupakan perpindahan obat dari tempat pemberian menujusirkulasi sistemik (dalam darah)

Faktor yang mempengaruhi absorpsi

1. Besar partikel, bentuk sediaan obat2. Dosis dan rute pemberian3. Aliran darah ke tempat absorpsi4. Jenis membran sel5. Total luas permukaan tempat absorpsi6. Waktu kontak permukaan absorpsi

Untuk memasuki aliran sistemik obat harus dapat melintasi membran sel/barrier(sel usus halus, pembuluh darah, sel saraf, sel glia di otak. Membran sel terdiriatas lapisan lipoprotein, disebut juga sebagai membran semipermiabel.

Apabila pembatas antara obat aktif dan sirkulasi sistemik hanya sedikit, makaabsorbsi semakin cepat Detik-menit : sublingual, intravena, inhalasi Lebih lambat : oral, intramuskular, topikal Lambat sekali : rektal sustained release

Khusus untuk obat yang tempat aksinya di otak, harus dapat menembus sawardarah otak. Syarat agar obat dapat menembus sawar darah otak:1. Tidak terionkan dalam darah2. Larut dalam lipid3. Menggunakan mekanisme transport

Distribusi

Merupakan proses obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik ke jaringan dan cairan tubuh

Setelah obat bebas masuk ke peredaran darah, kemungkinan mengalami proses sebagai berikut :1. Obat disimpan dalam depot jaringan 2. Obat terikat oleh protein plasma terutama albumin3. Obat aktif yang dalam bentuk bebas berinteraksi dengan

reseptor sel khas dan menimbulkan respon biologis4. Obat mengalami metabolisme 5. Obat dalam bentuk bebas langsung diekskresikan

Distribusi

Faktor yang mempengaruhi distribusi obat :1. Aliran darah

organ dg aliran darah terbesar : Jantung, hepar, ginjal distribusi lambat pada kulit, lemak, otot

2. Permeabilitas kapilerTergantung pada struktur kapiler dan struktur obat

3. Ikatan ProteinObat yang terikat protein tidak aktif dan tidak dapat bekerjaHanya obat bebas yang dapat memberikan efekObat dikatakan berikatan protein tinggi bila >80% obat terikat protein

Metabolisme

Metabolisme adalah suatu proses kimia yang mana obat diubah menjadi metabolitnya di dalam tubuh. Organ metabolisme utama adalah liver. Di dalam liver terdapat enzim yang akan mengubah obat menjadi bentuk metabolitnya.

Hasil metabolisme menjadikan obat lebih aktif, kurang aktif, tidak aktif atau tidak berubah sama sekali dengan tujuan 1. Agar obat dapat di ekskresikan molekul obat dibuat

lebih larut air 2. Mengakhiri kerja obat 3. Mengaktifkan obat

Metabolisme

First Pass MetabolismeObat yang diberikan secara oral akan mengalami

first pass metabolisme di hati SEBELUM masuk ke dalam darah dan organ lain untuk menjalankan aksinya, sehingga seringkali disebut sebagai metabolisme presistemik.

Obat yang mengalami first pass metabolisme akan berkurang kadar obatnya dalam darah.

Rute yang tidak mengalami first pass metabolism adalah sublingual, buccal, parenteral, inhalasi.

Metabolisme

Faktor yang mempengaruhi metabolism suatu obat :1. Fungsi hati

Pada orang dengan gangguan fungsi hati, metabolisme obat dapat berlangsung lebihcepat atau lebih lama

2. UsiaPada bayi yang baru dilahirkan enzim-enzim hati belum bekerja dengan normal sehinggareaksi metabolisme nya lebih lambat.

3. Perbedaan individuAdanya genetik polimorfism, menyebabkan kecepatan metabolisme obat berbeda padamasing-masing individu.

4. Penggunaan obat lain Induksi enzim : meningkatkan kecepatan metabolisme obat itu sendiri atau obat lain yangdimetabolisme oleh enzim yang samaperlu penambahan dosis Inhibisi enzim : memperlambat kecepatan metabolisme obat itu sendiri atau obat lainyang dimetabolisme oleh enzim yang sama efek obat menjadi lebih besar dan lebihlamaKompetisi : jika dua obat dimetabolisme oleh enzim yang sama

Ekskresi

Merupakan pengeluaran obat dari tubuh terutama dilakukan oleh ginjalmelalui air seni dan dikeluarkan dalam bentuk metabolit maupun bentukasalnya.

Selain melalui ginjal, eliminasi obat dapat juga terjadi melalui :1. Kulit, bersama dengan keringat2. Paru-paru dengan pernapasan keluar3. Hati melalui saluran empedu4. Air susu ibu (ASI) 5. Usus, bersama tinja

Turunnya kadar plasma obat tergantung pada kecepatan metabolisme dan ekskresi. Kedua faktor ini menentukan kecepatan eliminasi obat yang dinyatakan dengan pengertian masa paruh (T1/2) eliminasi

Untuk mencapai tempat kerjanya, obat harus melalui 3 Fase:1. Fase Farmasetika2. Fase Farmakokinetika

3. Fase Farmakodinamika

Fase Farmakodinamika

Merupakan ilmu yang mempelajari efek dari kerja obat terhadap fisiologi dan biokimia berbagai organ tubuh serta mekanisme kerjanya, mencakup:

MEKANISME KERJA OBAT Mekanisme kerja obat dapat dibagi menjadi dua yang berhubungan dengan reseptor dan yang tidak berhubungan dengan

reseptor

Tujuan mempelajari mekanisme kerja obat adalah: 1. Meneliti efek utama obat 2. Mengetahui interaksi obat dengan sel 3. Mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respon yang terjadi

Mekanisme kerja obat yang diperantarai reseptor adalah berdasarkan teori kependudukan reseptor, yaitu efek obat timbul karena interaksi obat denganreseptor pada sel suatu organisme. Interaksi obat dengan reseptornya inimencetuskan perubahan biokimia dan fisiologi yang merupakan respons yang khasuntuk obat tersebut.[D] + [R] [D-R] EFEK FARMAKOLOGI

Reseptor adalah makromolekul ((biopolimer) khas atau bagiannya dalam organismeyakni tempat aktif obat terikat.

Ligan adalah molekul spesifik (obat) yang dapat mengikat reseptor.

Beberapa istilah yang perlu dipahami mengenai interaksi reseptor dan ligannya- Afinitas adalah kemampuan ligan untuk mengikat reseptor- Efikasi adalah efek maksimal yang dapat dihasilkan oleh ikatan antara reseptor

dan ligannya.

Aksi kerja spesifik reseptor dan ligannya

1. Agonis : obat berikatan dengan reseptor danmenghasilkan efek

2. Agonis parsial : agonis dengan efek yang lebihkecil

3. Antagonis: obat berikatan dengan reseptor namuntidak menghasilkan efek

EFEK KERJA OBAT

1. Efek Terapi

Tiga jenis pengobatan- Terapi kausal : terapi yang bertujuan meniadakan penyebab

penyakit, khususnya pemusnahan kuman, virus, atau parasit, contoh antibiotika, antimikotika, antelmintik.

- Terapi simptomatis: terapi yang bertujuan mengobati danmeringankan gejala penyakit, contoh analgetika

- Terapi substitusi terapi yang bertujuan menggantikan zat yang lazimnya dibuat oleh organ, namun mengalami kerusakan., contohinsulin.

Efek terapi dipengaruhi oleh bentuk pemberian, sifat fisikokimia obat, kondisi fisiologi penderita, dan faktor individual lainnya

EFEK KERJA OBAT

2. Efek yang tidak Diinginkan

a. Efek samping : segala sesuatu efek yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi padadosis yang dianjurkan

b. Idiosinkrasi : peristiwa dimana obat memberikan efek yang berlainan secarakualitatif dari efek normalnya, hal ini disebabkan karena kelainan genetis padapasien.

c. Fotosensitasi : kepekaan berlebihan terhadap cahaya akibat penggunaan obat, terutama secara lokal.

d. Hipersensitivitas/alergi: reaksi yang tidak diinginkan pada pasien akibat terjadihipersensitivitas pada obat tertentu yang dianggap antigen oleh tubuh.

Umumnya yang dapat menimbulkan reaksi alergi adalah zat dengan molekul besar. Namun, pada beberapa obat dengan molekul kecil, reaksi alergi masih dapatterjadi. Hal ini disebabkan karena ikatan obat dengan protein plasma yang bermolekul besar. Obat yang dapat berikatan dengan protein plasma danmenyebabkan reaksi alergi disebut sebagai hapten.

TOLERANSI- HABITUASI- ADIKSI

Toleransi adalah keadaan dimana dosis obat perlu ditingkatkan terus menerus untukmencapai efek terapeutis yang sama

1. Toleransi primer : bersifat bawaan2. Toleransi sekunder : setelah digunakan selama beberapa waktu, organism menjadi

rentan, disebut juga habituasi/kebiasaan3. Toleransi silang: terjadi pada zat dengan struktur kimia yang sama/serupa contoh

pada penggunaan diazepam dan oksazepam4. Tachyfilaksis : toleransi yang terjadi sangat cepat , bila pemberian obat diulang

dengan cepat

Habituasi adalah keadaan dimana obat yang digunakan selama beberapa waktumenjadi kurang berefek, atau organisme menjadi kurang rentan terhadap obattersebut.

Adiksi adalah keadaan dimana terjadi ketergantuangan jasmaniah dan rohaniah sertajika dilakukan penghentian menimbulkan efek hebat secara fisik dan mental, disebut gejala abstinensi atau withdrawal syndrome

Interaksi Obat

Terjadi jika efek suatu obat berubah akibat adanya obat lain, makanan, minuman, dapat menghasilkan efek yang dikehendakiatau yang tidak dikehendaki

Dua obat yang digunakan pada waktu yang bersamaan dapat salingmempengaruhi kerjanya masing-masing, yaitu

1. Antagonisme : ketika kegiatan obat pertama dikurangi atauditiadakan sama sekali oleh obat kedua

2. Sinergisme, ketika kekuatan obat pertama diperkuat oleh obatkedua

o Adisi atau sumasi adalah kekuatan kombinasi kedua obat samadengan jumlah obat masng-masing kekuatan obat

o Potensiasi adalah kekuatan kombinasi kedua obat lebih besar darijumlah kedua obat tersebut.

Interaksi Obat

Mekanisme interaksi obat dapat melalui beberapa carayaitu

1. Interaksi secara farmasetika: disebut juga inkompatibilitas farmasetik, misalnya terjadi presipitasi, perubahan warna, yang selanjutnya menyebabkanobat menjadi tidak aktif.

2. Interaksi secara farmakokinetika: interaksi daam prosesfarmakokinetika,yaitu pada proses absorpsi, distrbusi, metabolisme dan eksresi (ADME)

3. Interaksi secara farmakodinamika: interaksi obat yang bekerja pada system reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologi yang sama

Permenkes RI No. 949/Menkes/Per/VI/2000

Obat Bebas Obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep dokter

Minyak kayu putih, OBH, OBP, Paracetamol, Vit. C, B Komplex, dll.

Obat Bebas Terbatas (W : waarschuwing)

Obat bebas yang pada penjualannya disertai tanda peringatan.

Antihistamin, klorokuin, kalii kloras, suppositoria, dll.

Obat Keras(G : Gevaarlijk)

Obat berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter.

Adrenalin, antibiotika, antihistamin, dll.

OWA Obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker tanpa resep dokter.

Linestrenol, antasid, salbutamol, basitrasin krim, ranitidin, dll.

KK

Permenkes RI No. 949/Menkes/Per/VI/2000

Narkotika Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan, sintetis atau semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri.

Tanm. Papaver somniferum, kokain, ganja, heroin, morfin, opium, kodein, dll.

Psikotropika Zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Lisergida, psilosibina, amfetamin, diazepam, fenobarbital, klordiazepoksida, dll.

K

Obat Tradisional

Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Kepala BPOM Nomor HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran ObatTradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, ditetapkan bahwa:

1. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahantumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) ataucampuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakanuntuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

2. Obat Herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telahdibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinikdan bahan bakunya telah distandardisasi.

3. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikankeamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi.