farklin interaksi obat

14
BAB III KASUS Ny. F 30 tahun datang kedokter dengan keluhan, nyeri pada saat buang air kecil dan sensasi rasa panas di perut ketika lapar selama 2 minggu belakangan ini. pasien merupakan pasien hipertensi yang rutin mengkonsumsi bisoprolol 5 mg 1 kali sehari Ny. Farah adalah seorang pegawai disalah satu bank swasta dikotanya sehingga sangat sulit mengatur pola makan. Dokter mendiagnosis ny. Farah mengalami ISK dan Ulkus Peptikum. Sehingga diberi terapi 1. Neo-Sanmag Sirup 3 kali sehari I sendok takar 2. Ciprofloksin 250 mg 2 kali sehari 3. Simetidin 200 mg 3 kali sehari A. Findings Hasil pemeriksaan urinalisis yang dilakukan ahli nefrologi menunjukkan peningkatan aktivitas penyakit ginjal dan hipertensi Nn RT. 1. Riwayat Penyakit Peningkatan aktivitas gangguan fungsi ginjal 2. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien merupakan pasien hipertensi.

Upload: indah-c-kadullah

Post on 28-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: farklin interaksi obat

BAB III

KASUS

Ny. F 30 tahun datang kedokter dengan keluhan, nyeri pada saat buang air

kecil dan sensasi rasa panas di perut ketika lapar selama 2 minggu belakangan ini.

pasien merupakan pasien hipertensi yang rutin mengkonsumsi bisoprolol 5 mg 1

kali sehari Ny. Farah adalah seorang pegawai disalah satu bank swasta dikotanya

sehingga sangat sulit mengatur pola makan. Dokter mendiagnosis ny. Farah

mengalami ISK dan Ulkus Peptikum. Sehingga diberi terapi

1.      Neo-Sanmag Sirup 3 kali sehari I sendok takar

2.      Ciprofloksin 250 mg 2 kali sehari

3.      Simetidin 200 mg 3 kali sehari

A. Findings

Hasil pemeriksaan urinalisis yang dilakukan ahli nefrologi menunjukkan

peningkatan aktivitas penyakit ginjal dan hipertensi Nn RT.

1.      Riwayat Penyakit

Peningkatan aktivitas gangguan fungsi ginjal

2.      Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien merupakan pasien hipertensi.

3. Riwayat Pengobatan

Terapi yang akan diberikan kepada Nn RT.oleh dokter adalah

1. Prednisone 15 mg p.o sekali pakai

2. Atenolol 25 mg p.o sekali pakai

3.  Asetaminofen 500 mg p.o tiga kali sehari

Kesimpulan:

Terjadi peningkatan aktivitas gangguan fungsi ginjal Nn RT karena Nn RT pernah

menggunakan obat prednisone, dimana kontra indikasi obat tersebut dapat

Page 2: farklin interaksi obat

menyebabkan, hipertensi melalui efek mineralokortikoid yaitu dengan

meningkatkan retensi natrium dan air di ginjal, ekspansi volume plasma, dan

akhirnya meningkatkan tekanan darah. Dosis minimal yang dapat menyebabkan

hipertensi yaitu 7,5 mg prednison dengan lama terapi selama 2 minggu. Dan

hipertensi dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ginjal.

Di dalam darah antara lain dialiri asupan-asupan lemak ke sel-sel pembuluh darah.

Selanjutnya dinding pembuluh darah yang makin tebal karena lemak tersebut bisa

mempersempit pembuluh darah. Jika ini terjadi pada ginjal, tentu akan terjadi

kerusakan ginjal yang berakibat kepada penyakit gagal ginjal. Hipertensi pada

dasarnya merusak pembuluh darah. Jika pembuluh darahnya ada pada ginjal, tentu

ginjalnya yang mengalami kerusakan. Belum lagi salah satu kerja ginjal adalah

memproduksi enzim angio tension. Selanjutnya diubah menjadi angio tension II

yang menyebabkan pembuluh darah mengkerut atau menjadi keras. Pada saat

seperti inilah terjadi hipertensi.

Hipertensi bisa berakibat gagal ginjal. Sedangkan bila sudah menderita gagal

ginjal sudah pasti terkena hipertensi.

B.    Assesmant

DRP’s

1.      Interaksi Obat

1. Prednisone 15 mg p.o sekali pakai

2. Atenolol 25 mg p.o sekali pakai

3.  Asetaminofen 500 mg p.o tiga kali sehari

C.     Resolution

Alternatif terapi yang disarankan oleh kami adalah:

a)      Farmakologi

1.      Neo-Sanmag Sirup 3 kali sehari 1 sendok takar. Tetap sesuai dengan resep

dokter. Untuk mengurangi gejala kelebihan asam lambung seperti mual, nyeri

lambung, nyeri ulu hati, kembung dan perasaan penuh pada lambung yang tidak

dapat diatasi dengan antasida saja.

Page 3: farklin interaksi obat

2.      Ciprofloksasin 250 mg 2x sehari diberikan antibiotic karena pasien ini

didiagnosa mengalami infeksi saluran kemih atau (ISK)

3.      Ranitidin 2 x sehari 150 mg diberikan sesudah makan karena untuk golongan

H2 bloker ini menghambat sekresi asam lambung

4.      Bisoprolol tetap diberikan dalam terapi karena Ny. F adalah pasien hipertensi.

Tidak diganti karena pertimbangan Ny F telah rutin atas obat tersebut.

b.      Non-farmakologi :

1.      Banyak minum air putih (8-10 gelas/hari) hal ini dapat meringankan gejala

hipertensi dan ISK dari Ny. F

2.      Berikan kompres air hangat pada bagian abdomen pasien untuk mengurangi rasa

nyeri.

3.      Hindari konsumsi minuman soft drink, makanan berempah dan kopi semua

makanan atau minuman serta hal-hal ygdapat mengiritasi kandung kemih

4.      Banyak mengkonsumsi vitamin secara teratur karena vit diketahui dapat

mengurangi jumlah bakteri di dalam urine (kecuali vit besifat asam)

5.      Basuh bagian kemaluan dari arah depan ke belakang (anus)

D.    Monitoring

a)      Efek samping obat yang digunnakan dalam terapi

Diperhatikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi karena adanya efek

samping dari obat diantaranya sakit kepala, pusing, konstipasi dan diare,

mengantuk, kebingungan, agitasi, depresi, reaksi hipersensitif, gangguan GI,

reaksi anafilaktoid, reaksi hematologik.

b)      Gejala ISK

Masih ada nyeri pada saat buang air kecil atau tidak. Melakukan tes pengecekan

apakah di dalam urin masih terdapat bakteriuria diantaranya tes sedimentasi, tes

nitrit dan lain-lain.

c)      Gejala ulkus peptikum

Masih terasa nyeri atau tidak pada bagian perut dan pemeriksaan terhadap bakteri

Helicobacter pyrori

Page 4: farklin interaksi obat

BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Nyonya F berdasarkan diagnosa dokter dikatakan bahwa ia menderita ISK dan

ulkus peptikum (tukak lambung-usus), pasien juga memiliki riwayat sebagai

pasien hipertensi yang telah rutin mengkonsumsi bisoprolol. Dokter berencana

akan memberikan obat Neo-Sanmag Sirup 3 kali sehari I sendok takar,

Ciprofloksin 250 mg 2 kali sehari, dan Simetidin 200 mg 3 kali sehari. Menurut

kami pada terapi tersebut terdapat DRP’s berupa adanya interaksi obat dengan

obat yaitu interaksi antara obat bisoprolol dan cimetidin.. Sehingga kami

menyarankan pilihan terapi: mengganti cimetidin dengan ranitidin, sedangkan

obat yang lain tetap mengikuti anjuran terapi dari dokter yaitu neosanmagh,

ciprofloxasin dan bisoprolol.

B.     Saran

1.      Dalam hal ini pasien dengan diagnosa ISK dan ulkus peptikum keduanya

berhubungan dengan bakteri, sehingga ketakutan atas resistensi ntibiotik

amoxicillin harus tetap diperhatikan.

4T+1W berarti 4 tepat dan 1 waspada.

4 tepat meliputi :

- tepat indikasi

- tepat pasien

- tepat regimen dosis

- tepat jenis obat 

1 waspada yaitu waspada terhadap efek samping

1. Tepat Indikasi

Prednisone

Page 5: farklin interaksi obat

Indikasinya untuk demam rematik akut, asma bronkial, obat anti-inflamasi. Efek

utamanya sebagai glukokortikoid. Glukokortikoid alami (hidrokortison dan

kortison), umumnya digunakan dalam terapi pengganti (replacement therapy)

dalam kondisi defisiensi adrenokortikal. ;Sedangkan analog sintetiknya

(prednison) terutama digunakan karena efek imunosupresan dan anti radangnya

yang kuat. Sebagai glukokortikoid, bersifat menekan sistem imun, anti radang.

Atenolol

Indikasinya untuk hipertensi, angina pectoris dan mengatasi atau mencegah

serangan jantung.

Asetaminofen

Indikasinya untuk menghilangkan rasa nyeri dan mengurangi demam. Nyeri yang

dapat ditangani meliputi sakit kepala, nyeri sendi, dan sakit gigi.

2. Tepat obat

Prednisone

Prednison merupakan salah satu obat yang termasuk dalam golongan

kortikosteroid. Obat ini memiliki efek antiinflamas atau meredakan inflamasi

dengan cara penekanan migrasi leukosit jenis polymorphonuclear.

Atenolol

Atenolol adalah obat yang disebut beta-blocker. Beta-blocker mempengaruhi

jantung dan peredaran darah (darah mengalir melalui arteri dan vena).

Asetaminofen

Asetaminofen atau parasetamol merupakan golongan obat analgesik dan

antipiretik yang digunakan untuk meringankan sakit kepala dan mengurangi

demam.

3. Tepat pasien

Nona RT 23 tahun dengan riwayat gangguan fungsi ginjal. Hasil pemeriksaan

urinalisis yang dilakukan ahli nefrologi menunjukkan peningkatan aktivitas

penyakitnya. Selain itu nona RT menderita hipertensi. Riwayat pengobatan

yang diberikan prednisone 15 mg p.o sekali pakai, atenolol 25 mg p.o sekali

pakai dan asetaminofen 500 mg p.o tiga kali sehari.

Page 6: farklin interaksi obat

4. Tepat Dosis

1. Prednisone 15 mg p.o sekali pakai

2. Atenolol 25 mg p.o sekali pakai

3.  Asetaminofen 500 mg p.o tiga kali sehari

5. Waspada Efek Samping!

Prednisone

Efek Sampinya mual, penurun berat badan, jerawat, lemah, menipisnya tulang,

retensi cairan, ulkus reptikum, bingung.

Mual, anoreksia (kehilangan nafsu makan), nyeri otot, gelisah. Edema,

hipernatremia, hipokalemia, iritasi lambung.

Atenolol

Efek ke jantung: bradikardi (3%); hipotensi; (AV) blok atrioventrikular derajat

kedua atau tiga; dan mempercepat parahnya gagal jantung, yang biasanya terjadi

pada pasien yang sudah mempunyai disfungsi ventrikular kiri. Sick sinus

syndrome telah dilaporkan; dinginnya kaki tangan (0-12%), postural hipotensi (2-

4%, dikaitkan dengan syncope); dan sakit kaki (0-3%). Efek ke SSP: pusing, letih,

depresi. Lesu, mengantuk, mimpi yang tidak biasa, dan vertigo terjadi pada 3%

pasien. Sakit kepala dan halusinasi juga telah dilaporkan. Efek samping lain yang

terlihat pada penggunaan penyekat beta dapat juga terjadi pada penggunaan

atenolol seperti gangguan penglihatan, disorientasi, gangguan memori jangka

pendek, emosi yang labil, psikosis, dan katatonia. Efek ke saluran pencernaan:

diare dan mual (2-4%), dan mulut kering juga telah dilaporkan. Efek endokrin:

penggunaan penyekat β-adrenergik pada pasien hipertensi meningkatkan resiko (±

28%) tipe 2 diabetes mellitus. Penyekat β-adrenergik dapat menutupi tanda-tanda

dan gejala hipoglikemi (seperti palpitasi, tahikardi, tremor) dan memperkuat efek

hipoglikemi yang disebabkan oleh insulin. Efek samping yang lain: Ruam,

eksaserbasi psoriasis, sindroma lupus, mata kering, gangguan penglihatan,

alopesia yang reversibel, penyakit Peyronie, antinuclear antibodies (ANA),

impoten, meningkatnya konsentrasi enzim liver dan bilirubin, purpura, Raynauld's

phenomena, dan trombositopenia juga telah dilaporkan. Reaksi alergi: demam,

sakit kerongkongan, spasme laring, dan respiratory distress.1

Page 7: farklin interaksi obat

Efek Samping :                    

-     Anggota gerak dingin, lelah, gangguan saluran pencernaan, bradikardia.

-     Kadang-kadang : sakit kepala, perubahan suasana hati, pusing, & kemunduran

gagal jantung.

-     Jarang : gangguan tidur, kebotakan, trombositopenia, purpura, reksi kulit bentuk

psoriasis, eksaserbasi (kambuhnya penyakit atau gejala penyakit secara

mendadak) psoriasis, gangguan penglihatan, psikosis, halusinasi, blok jantung,

hipotensi postural yang mungkin berhubungan dengan sinkope (kehilangan

kesadaran sementara karena berkurangnya aliran darah ke otak).

-     Klaudikasi intermiten (kompleks gejala terdiri atas rasa nyeri pada kaki atau

tungkai sewaktu berjalan dan sembuh sehabis beristirahat).

-     Fenomena Raynaud.

-     Bronkhospasme. 

-  Ruam dan mata kering, parestesi (gangguan perasaan kulit seperti kesemutan).

Asetaminofen

Sangat sedikit orang yang mengalami efek samping akibat penggunaan

parasetamol.

Namun, seperti pada obat apapun, ada sebagian orang yang mungkin mengalami

efek samping setelah mengambil parasetamol.

Efek samping berikut jarang terjadi, tetapi harus segera dikonsultasikan kepada

dokter jika Anda mengalaminya.

Demam yang disertai menggigil atau sakit tenggorokan yang tidak terkait dengan

penyakit sebelumnya menjadi tanda dari reaksi alergi terhadap parasetamol.

Luka, bintik-bintik putih di mulut dan bibir, dan luka pada mulut juga merupakan

efek samping lain yang bisa terjadi.

Selain itu, ruam kulit atau gatal-gatal dicatat pula sebagai efek samping yang lebih

umum, dan dalam beberapa kasus, terjadi perdarahan atau memar yang tidak

biasa.

Lemah, lelah, dan nyeri di punggung bagian bawah atau samping adalah efek

samping lain terkait dengan intoleransi terhadap parasetamol.

Page 8: farklin interaksi obat

Interaksi Obat:

Prednisone

Fenitan, fenobarbital, efedrin, rifampin, meningkatkan bersihan obat ini. Merubah

respon anti koagulan bila diberi bersama, kejadian hiperkakemia meningkat bila

diberi bersama diuretika hemat kalsium.

sistem imun, anti radang.

1) Obat-obat yang menginduksi enzim-enzim hepatik, seperti fenobarbital,

fenitoin, dan rifampisin dapat meningkatkan klirens kortikosteroid. Oleh sebab itu

jika terapi kortikosteroid diberikan bersama-sama obat-obat tersebut, ;maka dosis

kortikosteroid harus ditingkatkan untuk mendapatkan hasil sebagaimana yang

diharapkan.;2) Obat-obat seperti troleandomisin and ketokonazol dapat

menghambat metabolisme kortikosteroid, dan akibatnya akan menurunkan klirens

atau ekskresi kortikosteroid. Oleh sebab itu jika diberikan bersamaan, maka

dosis ;kortikosteroid harus disesuaikan untuk menghindari toksisitas steroid.;3)

Kortikosteroid dapat meningkatkan klirens aspirin dosis tinggi yang diberikan

secara kronis. Hal ini dapat menurunkan kadar salisilat di dalam serum, dan

apabila terapi kortikosteroid dihentikan akan meningkatkan risiko toksisitas

salisilat. ;Aspirin harus digunakan secara berhati-hati apabila diberikan bersama-

sama dengan kortikosteroid pada pasien yang menderita hipoprotrombinemia. ;4)

Efek kortikosteroid pada terapi antikoagulan oral bervariasi. Beberapa laporan

menunjukkan adanya peningkatan dan laporan lainnya menunjukkan adanya

penurunan efek antikoagulan apabila diberikan bersama-sama dengan

kortikosteroid. ;Oleh sebab itu indeks koagulasi harus selalu dimonitor untuk

mempertahankan efek antikoagulan sebagaimana yang diharapkan.

Atenolol

Reserpin: meningkatkan insiden hipotensi dan bradikardi, karena aktivitas

reserpin melenyapkan katekolamin. Obat hipotensif lain (misalnya antagonis

kalsium, hidralazin, metildopa): efek hipotensi aditif; dosis harus disesuaikan bila

diberikan bersamaan dengan atenolol. Klonidin: karena penyekat β-adrenergik

dapat menyebabkan eksaserbasi rebound hypertension yang mungkin terjadi bila

Page 9: farklin interaksi obat

terapi klonidin dihentikan, atenolol harus diberhentikan beberapa hari sebelum

terapi klonidin bila terapi klonidin harus diberhentikan pada pasien yang

menerima atenolol dan klonidin bersamaan. Atenolol IV harus digunakan dengan

hati-hati pada pasien yang baru mendapatkan obat lain yang juga mempunyai efek

inotropik negatif terhadap miokardium. Penggunaan atenolol bersamaan dengan

verapamil dapat mengakibatkan reaksi efek samping yang serius, terutama pada

pasien-pasien dengan kardiomiopati yang parah, gagal jantung, atau yang baru

menderita infark miokard. NSAID: pengunaan inhibitor siklooksigenase

(misalnya indometasin) dapat menurunkan efek hipotensif dari penyekat β-

adrenergik.1

Asetaminofen

Parasetamol diduga dapat menaikkan aktivitas koagulan dari kumarin.

interaksi juga terjadi antara obat dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Contoh, pada pasien hipertensi tidak dianjurkan mengkonsumsi obat

antihipertensi bersamaan dengan tembakau (merokok) dan makanan yang

mengandung banyak garam karena dapat memperburuk tekanan darah.

parasetamol. Interaksi dengan  Makanan : jika diinginkan efek obat yang

cepat, minum obat ini dalam keadaan perut kosong karena makanan akan

memperlambat penyerapan obat.