farisrazanah-assg1-kelas01

3
Pt Choose a commercial chemical. Find its price as technical grade and pure, and give analysis to the price gap. Produk yang saya pilih adalah asam sulfat. Asam sulfat teknis (kemurnian 32%) yang pernah saya beli harganya sekitar Rp 40.000/Liter sedangkan asam sulfat pro-analis (kemurnian 98%) di toko kimia harganya Rp 800.000/Liter. Asam sulfat kemurnian 98% diperoleh dari beberapa tahap proses yang membutuhkan energi dan biaya yang cukup besar. Bahan bakunya adalah belerang padat. Belerang padat dibakar menggunakan oksigen menghasilkan gas sulfur dioksida. Selanjutnya gas sulfur dioksida dioksidasi menghasilkan gas sulfur trioksida dengan bantuan katalis platinum. Berikutnya gas sulfur trioksida dicampur dengan asam sulfat lain membentuk oleum. Sulfur trioksida perlu diubah bentuknya menjadi oleum terlebih dahulu karena jika dicampur langsung dengan air reaksinya akan sangat isotermik (panas) dan asam akan mudah menguap sehingga dapat membahayakan lingkungan. Pada tahap akhir oleum dicampur dengan air menghasilkan larutan H 2 SO 4 dengan kemurnian 98%. Berikut adalah tahapan reaksinya : 1. Reaksi Pembakaran : S (s) + O 2 (g) SO 2 (g) 2. Reaksi Oksidasi : SO 2 (g) + O 2 (g) SO 3 (g) 3. Reaksi Penyerapan Gas SO 3 : SO 3 (g) + H 2 SO 4 (l) H 2 S 2 O 7 (l) Faris Razanah Zharfan

Upload: tonisilaen

Post on 21-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Permas

TRANSCRIPT

Faris Razanah Zharfan1106005225 / Teknik KimiaChoose a commercial chemical. Find its price as technical grade and pure, and give analysis to the price gap.Produk yang saya pilih adalah asam sulfat. Asam sulfat teknis (kemurnian 32%) yang pernah saya beli harganya sekitar Rp 40.000/Liter sedangkan asam sulfat pro-analis (kemurnian 98%) di toko kimia harganya Rp 800.000/Liter.

Asam sulfat kemurnian 98% diperoleh dari beberapa tahap proses yang membutuhkan energi dan biaya yang cukup besar. Bahan bakunya adalah belerang padat. Belerang padat dibakar menggunakan oksigen menghasilkan gas sulfur dioksida. Selanjutnya gas sulfur dioksida dioksidasi menghasilkan gas sulfur trioksida dengan bantuan katalis platinum. Berikutnya gas sulfur trioksida dicampur dengan asam sulfat lain membentuk oleum. Sulfur trioksida perlu diubah bentuknya menjadi oleum terlebih dahulu karena jika dicampur langsung dengan air reaksinya akan sangat isotermik (panas) dan asam akan mudah menguap sehingga dapat membahayakan lingkungan. Pada tahap akhir oleum dicampur dengan air menghasilkan larutan H2SO4 dengan kemurnian 98%. Berikut adalah tahapan reaksinya :1. Reaksi Pembakaran : S (s) + O2 (g) SO2 (g)

Pt2. Reaksi Oksidasi : SO2 (g) + O2 (g) SO3 (g)

3. Reaksi Penyerapan Gas SO3 : SO3 (g) + H2SO4 (l) H2S2O7 (l)

4. Pembentukan asam sulfat : H2S2O7 (l) + H2O (l) 2 H2SO4 (l)

Untuk membuat asam sulfat technical grade (kemurnian 32%), kita hanya perlu mengencerkan asam sulfat kemurnian 98%. Karena prosesnya adalah pengenceran, maka kita hanya memerlukan sedikit asam sulfat 98% untuk memproduksi asam sulfat 32% dengan jumlah banyak. Jika kita membandingkan kedua jenis asam sulfat tersebut dari segi proses, untuk memproduksi asam sulfat 98% membutuhkan proses yang rumit dan memakan biaya serta energi yang besar, bahkan diperlukan suatu katalis khusus pada salah satu tahapnya. Sedangkan untuk asam sulfat technical grade prosesnya sederhana, kita hanya membutuhkan sedikit asam sulfat pure dan mengencerkannya. Dari sisi penggunaan, asam sulfat technical grade digunakan sebagai elektrolit baterai sedangkan asam sulfat 98% pemanfaatannya lebih luas di industri kimia seperti pengolahan limbah industri, pembersihan logam, dan sebagai katalis beberapa reaksi (contohnya reaksi estrifikasi).

Dari yang sudah dijelaskan di atas, terlihat bahwa asam sulfat technical grade diperoleh dari asam sulfat pure yang diencerkan. Lalu bisakah kita melakukan hal sebaliknya, memperoleh asam sulfat pure dari asam sulfat technical grade ? Untuk memurnikan asam sulfat technical grade menjadi asam sulfat 98%, langkah paling sederhana adalah dengan cara distilasi. Asam sulfat dan air larut secara sempurna karena sifat asam sulfat yang sangat higroskopis. Perbedaan titik didih yang cukup besar antara asam sulfat (337oC) dengan air (100oC) membuat distilasi menjadi metode yang paling tepat untuk pemurnian asam sulfat. Asam sulfat teknis dipanaskan sampai melewati titik didih air sehingga air menguap. Hal yang perlu diperhatikan adalah wadah yang digunakan saat pemanasan tidak boleh terbuat dari logam (karena asam sulfat bereaksi dengan logam) dan sebaiknya menggunakan wadah dari kaca. Akhinya kita mendapatkan asam sulfat murni (98%), meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit.