fakultas farmasi universitas s anata dharm a … · t h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d...

105
PERSEPSI DOKTER, APOTEKER DAN PASIEN MENGENAI KELENGKAPAN RESEP DAN KEMUDAHAN PEMBACAAN TULISAN DALAM RESEP(LEGIBILITY) DI KABUPATEN SLEMAN PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2007 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi(S. Farm) Progam Studi Ilmu Farmasi Oleh: BINTARI MARBUDIANA C. NIM : 998114199 NIRM : 990051122004120174 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dodung

Post on 16-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

PERSEPSI DOKTER, APOTEKER DAN PASIEN MENGENAI

KELENGKAPAN RESEP DAN KEMUDAHAN PEMBACAAN TULISAN

DALAM RESEP(LEGIBILITY)

DI KABUPATEN SLEMAN

PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2007

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi(S. Farm)

Progam Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

BINTARI MARBUDIANA C.

NIM : 998114199

NIRM : 990051122004120174

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

PERSEMBA

Kasbagi manusia adalah ilmu dan hikmah(Prof. KH Alie Yafie).

demikian itu termasuk perbuatan yang mulia(Q.S 42: 43).

silver lining in eve

mamBlanchett).

lan yang telah anda hadapi dan keberanian yang

bertubi-tubi(Anonim).

a hormat dan baktiku ikku

HAN

ih Allah yang sangat penting

Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang

There’s always a

ry dark cloud(Anonim).

Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan pu memegang kepercayaan itu(Samuel

Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagamembuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang

Kupersembahkan buat: Ibu-Bapakku,

ungkapan rasKakak dan adTeman-teman dan sahabat Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

PRAKATA

Penulis memanjatkan puji syukur yang tak terhingga kepada Tuhan Yang

DO

RE N KEMUDAHAN PEMBACAAN TULISAN DALAM

FE

Sar arma Yogyakarta.

skr i berbagai pihak. Oleh

bes

enyelesaikan skripsi ini.

erikan kritik serta saran kepada penulis.

ang diberikan untuk melakukan penelitian di Kabupaten Sleman.

Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya sehingga skripsi yang berjudul PERSEPSI

KTER, APOTEKER DAN PASIEN MENGENAI KELENGKAPAN

SEP DA

RESEP(LEGIBILITY) DI KABUPATEN SLEMAN PERIODE JANUARI –

BRUARI 2007 dapat terselesaikan.

Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

jana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dh

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan

ipsi ini tidak terlepas dari bantuan dan campur tangan dar

karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

arnya kepada:

1. Ibu Rita Suhadi, M.Si, Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma.

2. Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt, selaku dosen pembimbing dan penguji yang

telah sabar membantu dan membimbing dalam m

3. Bapak Drs Sulasmono, Apt., selaku dosen penguji yang telah bersedia menguji

dan memberikan masukan serta saran kepada penulis.

4. Bapak Ipang Djunarko, S.Si, Apt., selaku dosen penguji yang telah bersedia

menguji dan memb

5. BAPPEDA Kabupaten Sleman dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman atas

ijin y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

6. Bapak dan Ibu Dokter praktek swasta perseorangan di Kabupaten Sleman

yang telah bersedia membantu penulis selama penelitian dengan mengisi

kuisioner.

7. Bapak dan Ibu Apoteker di Kabupaten Sleman yang sudah bersedia

meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner.

8. Bapak, Ibu, Sdr/i responden pasien yang bersedia meluangkan waktu untuk

membantu peneliti dengan bersedia mengisi kuisioner.

9. Kedua orang tuaku untuk cinta dan kasih sayangnya serta dukungan secara

moril maupun materiil dalam menyelesaikan skripsi ini

10. Mas Kelik dan dik Danang buat kasih sayang dan dukungan semangatnya

selama penelitian dan penyelesaian skripsi ini.

11. Keluarga Ibu Fatimah Anton Mulyono terimakasih untuk dukungan dan

do’anya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

12. Keluarga Om Eko dan Bulik Wuri terimakasih untuk do’a dan dukungannya

selama penelitian dan penyelesaian skripsi ini.

13. Sr. Yunitri dan Sr. Okta yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan

saran kepada penulis untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.

14. Dik Putri, May, mbak Ira, mbak Rini dan Hezky yang telah membantu penulis

selama penelitian.

15. Mas Ian untuk do’a, dukungan dan perhatiannya selama penyelesaian skripsi

ini.

16. Teman-temanku mbak Nita, Adi, Erni, Mita, Ari, Ari Widhi, Atok, Banar,

Widi, Agung, Veronika Yuli, Ratih dan mbak Cicil yang telah memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

dukungan dan bantuan kepada penulis. Teman-teman kostku yang baru,

teri

satu yang telah membantu

.

makasih untuk semuanya.

17. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Tak ada gading yang tak retak demikian pula dengan apa yang tertuang

dalam skripsi ini yang masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu berbagai

saran dan kritik yang membangun saya harapkan demi kesempurnaan skripsi

ini.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

INTISARI

Aspek kelengkapan dari dan keterbacaan tulisan dokter dalam resep ( legibility ) menjadi hal yang sangat penting sebagai salah satu lan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran persepsi emudahan

pembacaan tulisan ( legibility ) pada resep di Kabupaten Sleman periode Januari-eskriptif.

Kelengkapan resep adalah resep yang sesuai persyaratan administratif 004 yang

meliputi nama; SIP dan alamat dokter; tanggal penulisan resep; tanda tangan/paraf ama obat,

potensi, dosis, jumlah yang minta; dan cara pemakaian yang jelas. Hasil penelitian nting oleh

dokter adalah aspek berat badan sebesar 46,51%. Sebanyak 81,40% apoteker mengenai

kemudahan pembacaan resep yang dilayani di apotek yang tulisannya tidak jelas 1% tidak

ada dan 55,81%(≤10%). Pasien berpendapat bahwa kelengkapan resep itu perlu an dokter

yang mereka terima kurang jelas/tidak terbaca.

Kata kunci : persepsi, kelengkapan resep, legibility.

sebuah resep

gkah preventif terhadap kejadian medication error.

dokter, apoteker dan pasien mengenai kelengkapan resep dan k

Februari 2007. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional d

pada skrining resep sesuai KepMenKes RI No 1027/MENKES/SK/IX/2

dokter; nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien; n

menunjukkan bahwa aspek kelengkapan resep yang dianggap tidak pe

berpendapat bahwa semua aspek kelengkapan resep itu penting dan

dalam 1 bulan terakhir sebanyak 4,65%(≥21%); 11,63%(11-20%); 27,8

dan mengenai kemudahan pembacaan resep 55,33% setuju bahwa tulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

ABSTRACT

ng doctor article in prescribe (legibility) become things which of vital importance as one of step Intention of This research is to get image of doctor perception, patient and pha of article (legibility) at prescribe in Sub-Province Sleman period Januari-Februari 2007. Thi Equipment of prescribe is appropriate prescribe of administrative clauses at RI No 1027/MENKES/SK/IX/2004 covering name; SIP and doctor address; date of prescri heavy of patient body; identity of drugs, potency, dose, amounts asking; and way of clear usage. e thought nothing of by doctor is body weight aspect equal to 46,51%. Counted 81,40% phaconcerning amenity of read of prescribe which served in pharmacy the article is diff (11-20%); 27,81% there no and 55,81%(≤10%). Patient have a notion that the prescribe equipm 33% agree that doctor article which they receiving less or hard to read. Keyword: Perception, equipment of prescribes legibility.

Equipment aspect from a prescription and amenity of readi

of preventive to occurrence of medication errors.

rmacist concerning equipment of prescribe and amenity of read

s research type is research of observational is descriptive.

screening prescribe according to KepMenKes

bing; signal or initial doctor; name, address, age, gender and

Research result indicate that aspect of equipment of prescrib

rmacist have a notion that any the prescribe equipment aspect is important and

icult to read in 1 month is last counted 4,65%(≥21%); 11,63%

ent needing and concerning amenity of read of prescribe of 55,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

DAFTAR ISI

an

HALAMA

HALAMA

HALAMA

PRAKATA

PERNYAT

INTISARI

ABSTRACT

DA

DA

DAFTAR M

DAFTAR

BAB I. PE

3.

B. Tujuan

1.

2.

iv

vii

viii

ix

x

xiv

xviii

1

1

2

2

3

5

5

Halam

N JUDUL. ............................................................................. i

N PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

N PERSEMBAHAN ............................................................. iii

..............................................................................................

AAN KEASLIAN KARYA .................................................

...............................................................................................

............................................................................................

FTAR ISI...........................................................................................

FTAR TABEL ...................................................................................

GA BAR ............................................................................. xvi

LAMPIRAN ..........................................................................

NDAHULUAN .....................................................................

A. Latar Belakang ..........................................................................

1. Perumusan masalah.........................................................

2. Keaslian penelitian ..........................................................

Manfaat penelitian...........................................................

Penelitian ........................................................................

Tujuan umum .................................................................. 5

Tujuan khusus .................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ..................................................

A. Definisi dan Kaidah Penulisan Resep .........................................

B. Per ................

C. Medica

D. Apotek

1. Pen

2. Tug d

E. Pelayan

F. Penulis R

G. Pasien .

H. Per s

1.

2.

I. Keteran

BA .....

.

.

.

.....

6

6

7

17

17

18

esepan Rasional......................................................

tion Error ........................................................................ 8

......................................................................................... 9

gertian apotek.................................................................. 9

as an fungsi apotek........................................................ 10

an Kefarmasian di Apotek .............................................. 11

an esep Oleh Dokter ..................................................... 13

.... .................................................................................... 14

sep i ....................................................................................... 15

Pengertian persepsi.......................................................... 15

Objek persepsi................................................................. 16

gan Empiris..................................................................... 16

B III. METODOLOGI PENELITIAN .....................................

A Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 17

B. Definisi Operasional Variabel....................................................

C Subyek Penelitian........................................................................ 18

D. Alat Pengumpulan Data .........................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

E. Cara Penelitian ............................................................................ 19

4. Uji validitas isi ................................................................

5. Menentukan besar sampel dan teknik sampling..............

6. Penyebaran kuisioner ......................................................

7. Pengumpulan kuisioner...................................................

F. Tata Cara Analisis Hasil..............................................................

G. Kesulitan Penelitian ....................................................................

1. Kuisioner .........................................................................

2. Penyebaran kuisioner ......................................................

3. Kelemahan Penelitian .....................................................

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................

A. Karakteristik Responden .............................................................

1. Karakteristik responden dokter .......................................

a. Usia ...........................................................................

b. Jenis kelamin.............................................................

c. Spesialisasi ................................................................

d. Tahun lulus................................................................

e. Lamanya praktek.......................................................

f. Jumlah tempat praktek ..............................................

g. Rata-rata pasien per harinya......................................

19

20

21

22

23

23

23

23

25

25

25

25

25

26

27

28

28

29

29

1. Analisis situasi dan penentuan masalah .......................... 19

2. Membuat instrumen penelitian........................................ 19

3. Penyusunan kuisioner ..................................................... 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

2. Karakteristik responden Apoteker Pengelola

Apotek.............................................................................

a. Usia ...........................................................................

b. Jenis kelamin.............................................................

c. Tahun lulus apoteker .................................................

d. Pendidikan terakhir ...................................................

e. Lamanya menjadi APA.............................................

f. Rata-rata lembar resep perhari yang dilayani.............................

3. Karakteristik responden pasien .......................................

a. Usia ...........................................................................

b. Jenis kelamin.............................................................

c. Pendidikan terakhir ...................................................

B. Persepsi Responden Dokter Mengenai Kelengkapan Resep

dan Kemudahan Pembacaan Resep.............................................

C. Persepsi Responden Apoteker Mengenai Kelengkapan Resep

dan Kemudahan Pembacaan Resep.............................................

D. Persepsi Responden Pasien Mengenai Kelengkapan Resep

dan Kemudahan Pembacaan Resep.............................................

E. Rangkuman Pembahasan.............................................................

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................

A. Kesimpulan .................................................................................

B. Saran ...........................................................................................

30

30

31

32

32

33

34

34

35

35

36

37

45

52

58

60

60

61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

DAFTAR PUSTAKA.................................................................

ENULIS ............................................................

........... 62 LAMPIRAN........................................................................................... 65

BIOGRAFI P .............. 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Persepsi responden dokter mengenai aspek

kelengkapan dan keterbacaan resep........................ 37

42

43

44

45

49

50

51

51

abel X.

kelengkapan dan keterbacaan resep......................... 52

Tabel II. Aspek kelengkapan resep yang dianggap tidak

penting oleh responden dokter.................................

Tabel III. Pendapat/komentar responden dokter mengenai

tulisan dokter dalam resep yang tidak jelas.............

Tabel IV. Faktor-faktor yang mempengaruhi

ketidaklengkapan penulisan resep...........................

Tabel V. Persepsi responden dokter mengenai aspek

kelengkapan dan keterbacaan resep.........................

Tabel VI. Aspek kelengkapan resep yang dianggap tidak

penting oleh responden apoteker.............................

Tabel VII. Tindakan yang dilakukan oleh responden apoteker

jika terdapat resep yang tidak lengkap.....................

Tabel VIII. Persentase resep yang tulisannya tidak jelas dalam

1 bulan terakhir........................................................

Tabel IX. Tindakan yang dilakukan responden apoteker jika

terdapat resep yang tulisannya tidak jelas/tidak

terbaca......................................................................

T Persepsi responden dokter mengenai aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Tabel XI. Tindakan yang dilakukan responden pasien jika

resep yang diperoleh tidak dapat dilayani oleh

apotek karena resep tidak lengkap atau tulisan

yang tidak terbaca/tidak jelas................................... 57

abel XII. Perbandingan persentase antara responden dokter

poteker mengenai aspek

kelengkapan resep yang dianggap tidak penting..... 59

T

dan responden a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

DAFTAR GAMBAR

n

ambar 5. Tahun lulus responden dokter ............................................

Gambar 6. Lamanya praktek responden dokter ...................................

Gambar 7. Jumlah tempat praktek responden dokter...........................

Gambar 8. Rata-rata pasien per hari yang datang ke tempat praktek

dokter .................................................................................

Gambar 9. Usia responden APA..........................................................

Gambar 10. Jenis kelamin responden APA ...........................................

Gambar 11. Tahun lulus responden AP ..............................................

Gambar 12. Pendidikan terakhir responden APA..................................

Gambar 13. Lamanya responden bekerja sebagai APA.........................

Gambar 14. Rata-rata lembar resep pe

Gambar 15. Usia responden pasien........................................................

Gambar 16. Jenis kelamin responden pasien .........................................

Gambar 17. Pendidikan terakhir responden pasien................................

Gambar 18. Persepsi responden dokter mengenai aspek kelengkapan

dan keterbacaan resep ........................................................

22

26

27

27

28

29

29

30

31

31

32

32

33

34

35

35

36

38

Halama

Gambar 1. Bagan jumlah sampel dan kuisioner ..................................

Gambar 2. Usia responden responden dokter.......................................

Gambar 3. Jenis kelamin responden dokter .........................................

Gambar 4. Spesialisasi responden dokter ............................................

G

A

r hari yang dilayani....................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Gambar 19. Persepsi responden dokter mengenai aspek kelengkapan

dan keterbacaan resep ........................................................

Gambar 20. Persepsi respon spek kelengkapan

46

den dokter mengenai a

dan keterbacaan resep ........................................................

52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data hasil persepsi...........................................................

Lampiran 2. Kuisioner .........................................................................

Lampiran 3. Surat ijin penelitian .........................................................

65

74

83

Lampir

an 4. Surat ijin dari bappeda ....................................................

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

nikasi yang memadai yang mampu secara optimal menghantarkan

a pesan. Berdasarkan hal tersebut maka resep harus

mempu

apoteker, maka sangat potensial untuk terjadi miss – communication yang dapat

mengakibatkan kerugian atau bahkan mengancam keselamatan pasien.

Keselamatan pasien (patient safety) merupakan issue kritis dan harus

ditangani dengan tepat karena menyangkut keselamatan pasien. Patient safety

menjadi tanggung jawab berbagai pihak yang terkait dengan pengobatan pasien.

Salah satu hal yang terkait dengan patient safety adalah medication error yang

merupakan suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang seharusnya dapat

dicegah dan masih dalam kontrol atau tanggung jawab tenaga kesehatan (Cohen,

1991).

Perhatian mengenai medication error (ME) pada beberapa tahun

belakangan ini makin meningkat seiring dengan meningkatnya sikap kritis dari

pasien. Medication error sangat potensial untuk terjadi pada proses komunikasi

non verbal antara dokter dan apoteker mengenai pengobatan pasien. Resep

merupakan alat komunikasi antara dokter dan apoteker pada proses komunikasi

non verbal. Salah satu persyaratan sebuah komunikasi yang ideal adalah adanya

media komu

pesan ke pihak penerim

nyai kemampuan yang optimal dalam menyampaikan permintaan dari

dokter kepada apoteker mengenai terapi obat bagi pasien. Jika resep tidak bisa

berfungsi secara optimal sebagai media komunikasi non verbal antara dokter dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widayati dan Hartayu (2006)

mengem

an dokter dalam

ca oleh apoteker maupun asisten apoteker di apotek.

keterba

penting kter

pen

error.

1. Peru

an di atas maka

pen

si apoteker mengenai aspek kelengkapan resep dan

2. Kea

Penelitian tentang persepsi dokter, apoteker dan pasien mengenai

kelengkapan resep dan kemudahan pembacaan resep ( legibility) di Kabupaten

Sleman belum pernah dilakukan. Pramudiarja (2006) melakukan penelitian

ukakan bahwa dari 1978 buah resep yang diteliti, tidak ada satupun yang

memenuhi aspek kelengkapan resep. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Pramudiarja (2006) mengungkapkan bahwa terdapat masalah tulis

resep yang tidak terba

Oleh karena itu, aspek persyaratan kelengkapan dari sebuah resep dan

caan tulisan dokter dalam resep (legibility) menjadi hal yang sangat

. Aspek kelengkapan sebuah resep seharusnya dipenuhi oleh do

ulis resep sebagai salah satu langkah preventif terhadap kejadian medication

musan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapk

elitian ini akan mengangkat permasalahan sebagai berikut:

a. seperti apakah persepsi dokter mengenai aspek kelengkapan resep dan

kemudahan pembacaan resep (legibility) yang ditulisnya?

b. seperti apakah persep

kemudahan pembacaan resep (legibility) yang akan dilayaninya?

c. seperti apakah persepsi pasien mengenai aspek kelengkapan resep dan

kemudahan pembacaan resep (legibility) yang diterimanya?

slian penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

dengan judul ”Potensi medication er sep anak di 10 apotek di kota

Yogyak

(2001) melakukan penelitian dengan judul ”Kajian Penulisan

Res

ah Sakit Dr. Sardjito

awati, Oetari dan Mulyaningsih (2004) mengindentifikasi

dal

men medication error.

seb

penelitian ini respondennya adalah dokter, apoteker dan pasien atau pengantar

Dal

mengenai kelengkapan resep serta kemudahan pembacaan tulisan dalam resep

ibility).

3. Manfaat penelitian

asil penelitian persepsi dokter, apoteker dan pasien mengenai

kelengkapan resep dan kemudahan pembacaan resep (legibility) di Kabupaten

Sleman dapat dimanfaatkan sebagai berikut :

ror dalam re

arta periode Januari – Maret 2005 dan persepsi pembaca resep yang

menanganinya ( Tinjauan aspek kelengkapan dan kejelasan resep)”.

Rahmawati

ep : Tinjauan Aspek Legalitas / Kelengkapan Resep di Apotek – apotek

Kotamadya Yogyakarta”. Dalam penelitian yang berjudul ”Tingkat Efisiensi

Sistem Distribusi Unit Dose pada bangsal Bougenvil Rum

Yogyakarta”, Rahm

jenis – jenis penulisan resep yang berpotensi menimbulkan medication error

am Kartu Instruksi Pengobatan (KIPO) dan tindakan yang diambil untuk

angani masalah

Yang membedakan penelitian ini dari penelitian yang pernah dilakukan

elumnya adalah pada lokasi pengambilan dan juga dari respondennya. Pada

pasien yang menebuskan obat dan lokasi pengambilan data di Kabupaten Sleman.

am penelitian ini fokusnya adalah persepsi dari dokter, apoteker dan pasien

(leg

H

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran

mengenai persepsi responden dokter, apoteker dan pasien mengenai kelengkapan

resep dan kemudahan

b. Ma

t dijadikan bahan acuan untuk apoteker bagi

rguna untuk menambah pengetahuan bagi

pembacaan tulisan dalam resep (legibility).

nfaat praktis

1) hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan bagi pengembangan

model-model resep yang ideal di Indonesia sehingga diperoleh model

resep baru yang mengakomodasi upaya pencegahan medication error.

2) hasil penelitian ini dapa

peningkatan kualitas pelayanan kefarmasian di apotek terutama dalam hal

pelayanan resep dengan melihat dari kelengkapan resep yang diterima

sebagai upaya mencegah terjadinya medication error.

3) hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk dokter agar memberikan

peresepan yang rasional terutama dari segi kelengkapan dan kemudahan

pembacaaan tulisan dalam resep dalam rangka peningkatan pelayanan

kesehatan bagi pasien.

4) hasil penelitian ini dapat be

pasien tentang kelengkapan resep sehingga mereka bisa memperoleh

pelayanan kesehatan yang optimal dan mereka juga bisa berperan dalam

upaya pencegahan medication error.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

B. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. T

M sepsi dokter, apoteker dan pasien

terhadap kelengkapan resep dan kemudahan pembacaan tulisan (legibility) pada

resep

2. T

a. Men ngenai aspek kelengkapan resep dan

j

d

b. Mengetahui persepsi responden apoteker mengenai aspek kelengkapan resep

dan juga kemudahan pembacaan tulisan dalam resep (legibility) dari resep

yang dilayaninya.

c. Me

ujuan umum

endapatkan gambaran mengenai per

di Kabupaten Sleman periode Januari – Maret 2007.

ujuan khusus

getahui persepsi responden dokter me

uga kemudahan pembacaan tulisan dalam resep (legibility) dari resep yang

itulisnya.

ngetahui persepsi responden pasien mengenai aspek kelengkapan resep dan

juga kemudahan pembacaan tulisan dalam resep (legibility) dari resep yang

diterimanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Definisi dan kaidah penulisan resep

Definisi resep terdapat I No.1027/ MenKes/SK/ IX/

2004 te

arus ditulis secara jelas dan mudah dimengerti. Penulisan resep

yang bi

hindari. Resep harus

ang pada umumnya

ditulis

dihindarkan, karena dapat meragukan makna (Joenoes, 1995).

dalam KepMenKes R

ntang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Resep adalah permintaan

tertulis dari dokter , dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk

menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan perundangan

yang berlaku ( Anonim, 2004a).

Resep h

sa menimbulkan ketidakjelasan, keraguan, atau salah pengertian mengenai

nama obat serta takaran yang harus diberikan seharusnya di

memuat unsur-unsur informasi mengenai pasien, pengobatan yang diberikan dan

siapa dokternya. Informasi tentang pasien mencakup nama, jenis kelamin, dan

umur. Di beberapa unit pelayanan kesehatan di negara-negara tertentu, diagnosis

juga sering ditulis dalam resep. Ini memungkinkan dilakukannya pengecekan

ulang oleh apoteker (Anonim,2000).

Dalam resep digunakan bahasa latin, tidak hanya untuk penulisan nama-

nama obat tetapi juga untuk ketentuan-ketentuan mengenai pembuatan atau

bentuk obat, termasuk petunjuk aturan pemakaian obat y

berupa singkatan. Untuk menghindari kesalahan interpretasi, singkatan-

singkatan Bahasa Indonesia untuk obat dan juga aturan pakainya sedapat mungkin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Menurut ketentuan Tata Cara Pengelolaan Apotek (Surat keputusan

MenKes No 280/Menkes/SK/V/1981), resep selain memenuhi PerMenKes No 26

tahun 1

hewan.

c. tanda R/ pada bagian kiri resep, nama obat atau komposisi obat

d. aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura) rundang-

undangan yang berlaku (subscriptio) f. g. tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang

h. resep dokter hewan hanya ditujukan untuk penggunaan pada hewan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

memberi tanda ”segera”, ”cito”, ”statim” atau ”urgent” pada bagian s

B. Peresepan Rasional

sional adalah resep yang tepat dan aman. Resep yang

atan baik di negara maju

981, harus memuat juga :

a. nama, alamat, dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi, dan dokter

b. tanggal penulisan resep (inscriptio)

(invocatio)

e. tanda tangan atau paraf dokter penulis resep, sesuai dengan pe

jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan.

jumlahnya melebihi dosis maksimal

i. resep yang mengandung narkotika harus ditulis tersendiri sesuai dengan

j. untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera dokter dapat

kanan ata

Resep yang ra

rasional harus memenuhi syarat yaitu setelah dosisnya tepat maka kemudian

dalam memilih obatnya tepat sesuai dengan penyakitnya dan aman digunakan.

Diberikan dengan dosis yang tepat dalam bentuk sediaan yang tepat, diberikan

pada waktu yang tepat, dengan cara yang tepat untuk penderita yang tepat

(Christina, 2002)

Penggunaan obat yang tidak tepat, tidak efektif, tidak aman dan juga tidak

ekonomis atau yang lebih popular dengan istilah tidak rasional, saat ini telah

menjadi masalah tersendiri dalam pelayanan keseh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

maupun negara berkembang. Masalah ini dijumpai di unit pelayanan kesehatan,

isalny

, 2000)

bangkan oleh sebuah Dewan Koordinasi Nasional yaitu The National

edication Error Reporting and Prevention (NCC

MERP)

ventable event that may cause or lead to inappropriate medication use or patient harm while the medication is in the co o

De

da d

tidak layak atau yang bersifat merugikan pasien padahal pengobatan tersebut

berada dalam pantauan tenaga kesehatan, pasien atau konsumen. Beberapa

kejadian dapat berhubungan dengan praktisi kesehatan, produk kesehatan,

iskomunikasi, pelabelan,

enyediaan, pendistribusian,

adm

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1027/MENKES/SK/IX/2004

tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek mendefinisikan medication

m a di rumah sakit, puskesmas, praktek pribadi maupun di masyarakat luas

(Anonim

C. Medication error

Secara harafiah, medication error dapat diartikan sebagai suatu kesalahan

dalam suatu proses pengobatan. Definisi tentang medication error pertama kali

dikem

Coordinating Council for M

, yaitu:

a medication error is any pre

ntr l of the health care professional, patient or consumer.

ngan demikian medication error (ME) dapat diartikan suatu kejadian yang

pat icegah yang bisa sebagai penyebab atau berperan dalam pengobatan yang

prosedur, dan sistem pengobatan termasuk peresepan, m

pengemasan, dan penamaan produk, pencampuran, p

inistrasi obat, edukasi, dan penggunaan (Anonim, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

error (ME) sebagai suatu kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat

selama dalam penanganan tenaga kesehatan, yang sebetulnya dapat dicegah.

Dwiprahasto (2004) berpendapat bahwa medication error dapat terjadi

dalam setiap langkah penyiapan obat mulai dari proses pemilihan obat, permintaan

melalui resep, pembacaan resep, formulasi obat, penyerahan obat kepada pasien

hingga penggunaannya oleh pasien atau petugas kesehatan. Kesalahan yang

Hospital Association (cit., Dwiprahasto, 2004),

medication error antara lain meliputi; informasi pasien yang

tidak lengkap, tidak skomunikasi dalam

peresep

, tempat

dilakuk

a. lahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, p yerahan obat atau bahan obat.

b. penga rahan perbekalan farmasi lainn

c. pelayanan inform

dimaksud dapat berasal dari manusia maupun lemahnya sistem yang ada.

Menurut American

kejadian-kejadian

diberikan informasi yang layak, mi

an, pelabelan kemasan yang tidak jelas, serta faktor lingkungan kerja yang

kurang memadai.

D. Apotek

1. Pengertian apotek

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1027 / MENKES/ SK/ IX/

2004, yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu

an pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan

kesehatan lainnya kepada masyarakat. Permenkes No 922/MENKES/SK/X/1993

pasal 10 menyebutkan bahwa pengelolaan apotek meliputi:

pembuatan, pengoenyimpanan, dan pen

daan, penyimpanan, penyaluran, dan penyeya.

asi mengenai perbekalan farmasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Dalam pas a disebutkan

bahwa :

a. pelayanan in (c) meliputi :

dibe nya maupun kep

2) penbah

b. pelayanan d dalam ayat 1 wajib didasarkan pada kepentingan masyarakat.

2. Tugas dan f

Peratur

fungsi apotek a

a. tempat er yang telah mengucapkan s

b. sarana pencam u bahan obat.

c. s p an farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperluk

Selain

922/MENKES/PER/X/1993 menyebutkan :

Apotek wajibprofesinya yan Sedangkan meApotek n informasi:

a. yang beb. penggu

Apotek

pada keuntung

dengan menye

al 11 Permenkes No 922/MENKES/SK/X/1993 jug

formasi yang dimaksud dalam pasal 10 huruf1) pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang

rikan baik kepada dokter dan tenaga kesehatan lainada masyarakat. gamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan, aya, dan atau mutu obat dan perbekalan farmasi lainnya. informasi yang dimaksu

ungsi apotek

an Pemerintah No. 25 tahun 1980 pasal 1 menyebutkan tugas dan

dalah sebagai berikut :

pengabdian profesi seorang apotekumpah jabatan.

farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, puran dan penyerahan obat ata

arana enyalur perbekalan masyarakat secara meluas dan merata.

itu menurut Pasal 15 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan No

melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian g dilandasi pada kepentingan masyarakat.

nurut Pasal 15 ayat (4) menyebutkan : er wajib memberika

rkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan kepada pasien naan obat secara tepat, aman, rasional atas permintaan masyarakat

berfungsi sebagai unit sarana kesehatan yang tidak berorientasi

an (non profit oriented), yaitu memberikan pelayanan kesehatan

diakan perbekalan farmasi dan alat kesehatan di bawah tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

jawab alam menjalankan fungsi ini harus

mengutamakan

memperhatikan kelengkapan sediaan obat dan barang yang dijual di apotek agar

diusahakan tidak ada resep atau permintaan konsumen yang ditolak karena

keti

yan

harus mampu bertindak sebagai manajer dengan bekal ilmu manajerial yang

dim

E. Pelayanan Kefarmasian di Apotek

Sistem pelayanan kefarmasian dapat diartikan sebagai bagian integral dari

sistem pelayanan kesehatan yang utuh dan terpadu, terdiri dari struktur dan fungsi

jaringan pelayanan kefarmasian. Praktek kefarmasian adalah upaya

penyelenggaraan pekerjaan kefarmasian dalam rangka pemeliharaan kesehatan

dan pencegahan penyakit bagi perorangan, keluarga, kelompok dan atau

masyarakat. Sistem pelayanan kefarmasian meliputi struktur sistem pelayanan

kefarmasian dan fungsi sistem pelayanan kefarmasian (Anonim, 2004a).

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No

1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek

jenis pelayanan yang diberikan seorang apoteker di apotek meliputi:

1. Pelayanan resep 1.1.

Apoteker melakukan skrining resep meliputi:

i. Nama, SIP dan alamat dokter. ii. Tanggal penulisan resep.

seorang apoteker. Seorang apoteker d

kepuasan konsumen (customer satisfaction) antara lain dengan

daklengkapan sediaan. Selain itu apotek juga berfungsi sebagai sarana bisnis

g diharapkan dapat memberi keuntungan (profit oriented). Apoteker di tuntut

ilikinya (Anief, 2001).

Skrining resep

1.1.1. Persyaratan administratif:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

iii. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep. iv. Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien.

s.

osis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian.

kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain). ep hendaknya dikonsultasikan

kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan

kan etiket pada wadah.

obat serta

Etiket harus jelas dan dapat dibaca. 1.2.3. Kemasan obat yang diserahkan

Obat hendaknya dike rapi dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnya.

Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan

obat dilakukan oleh apoteker disertai pemberian informasi obat

1.2.5. Informasi obat r harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah

dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi

ra penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.

Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi, sehatan lainnya, sehingga dapat

memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan

rmasi atau perbekalan kesehatan lainnya. seperti cardiovascular, diabetes, ronis lainnya, apoteker harus

v. Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang minta. vi. Cara pemakaian yang jela

vii. Informasi yang lainnya. 1.1.2. Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, d

1.1.3. Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi,

Jika ada keraguan terhadap res

dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.

1.2. Penyiapan obat 1.2.1. Peracikan

merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas dan memberiDalam melaksanakan peracikan obat harus dibuat suatu prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis dan jumlah penulisan etiket yang benar.

1.2.2. Etiket

mas dengan

1.2.4. Penyerahan obat

akhir terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan

dan konseling kepada pasien dan tenaga kesehatan.

Apoteke

obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, ca

1.2.6. Konseling

pengobatan, dan perbekalan ke

terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan salah sediaan faUntuk penderita penyakit tertentu TBC, asthma, dan penyakit kmemberikan konseling secara berkelanjutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

1.2.7. Monitoring Penggunaan Obat Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus

unaaan obat, terutama untuk s, TBC, asthma, dan

nnya.

2. Promosi dan Edukasi

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker harus berpartisipasi secara si dan edukasi. Apoteker ikut membantu diseminasi

informasi, antar lain dengan penyebaran leaflet/brosur, poster, penyuluhan dan

Apoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan pelayanan

lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Untuk aktifitas

n dokter gigi sebagai salah satu komponen utama pemberi

pelayan

un di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah

Repub

melaksanakan pemantauan penggpasien tertentu seperti cardiovascular, diabetepenyakit kronis lai

aktif dalam promo

lain-lainnya.

3. Pelayanan residensial (Home Care)

kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok

ini apoteker harus membuat catatan pengobatan (medication record).

F. Penulisan resep oleh Dokter

Dokter da

an kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting

karena terkait langsung dengan pemberian pelayanan kesehatan dan mutu

pelayanan yang diberikan ( Anonim, 2004c).

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004

tentang Praktik Kedokteran, definisi dokter atau dokter gigi adalah dokter, dokter

spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau

kedokteran gigi baik di dalam maup

lik Indonesia sesuai peraturan perundang-undangan.

Standar pelayanan kesehatan menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran pada pasal 44

meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

1) Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib

2) Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan menurut

3) Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada

mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.

jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan.

ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Sedangkan kewajiban dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik

kedokteran terdapat pada pasal 51 yang meliputi:

1) memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar

2) merujuk pasien ke dokter atau ke dokter gigi lain yang mempunyai keahlian

pemeriksaan atau pengobatan;

setelah pasien itu meninggal dunia;

yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan

atau kedokteran gigi.

G. Pasien

Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter maupun apoteker

ditujukan kepada konsumen, en. Dalam Undang-Undang

jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. Dalam Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik

Kedokteran pada pasal 52 pasien berhak untuk:

a. mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tidakan medis yang sekurang-kurangnya mencakup:

1. diagnosis dan tata cara tindakan medis; 2. tujuan tindakan medis yang dilakukan; 3. alternatif tindakan lain dan risikonya;

prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;

atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan

3) merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga

4) melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia

5) menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

dalam hal ini adalah pasi

No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pada pasal 4 ayat (3), pasien

berhak mendapatkan:

Hak atas informasi yang benar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

4. risiko dan komplikasi yang terjadi;dan 5. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.

b. meminta pendapat dokc. mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis; d. menolak tindakan medis; dan e. mendapatkan isi rekam medis.

H. Persepsi

1. Pengertian persepsi

Menurut Gibson dkk (cit., Budirahayu, 2003), persepsi merupakan

penafsiran terhadap stimulus yang terorganisir yang mempengaruhi sikap dan

perilaku. Persepsi merupakan bagian yang penting bagi seseorang dalam

mengambil keputusan. Persepsi seseorang terhadap suatu objek akan menentukan

tindakan yang akan dilakukan terhadap objek yang bersangkutan. Bentuk atau

sifat tindakannya tergantung dari keadaan individu yang mengamati dan

menginterpretasi.

Persepsi menurut Solso (Cit.,Wardoyo, 2002), merupakan aktivitas yang

integrated, maka seluruh apa yang ada dalam individu seperti penilaian,

pengalaman, keyakinan, dan aspek-aspek yang lain yang ada dalam diri individu

akan ikut berperan dalam individu tersebut. Berdasarkan hal tersebut dapat

dikemukakan bahwa dalam persepsi itu sekalipun stimulusnya sama tetapi hasil

dari setiap individu dapat berbeda. Keadaan tersebut memberikan gambaran

bahwa persepsi bersifat individual.

Menurut Walgito (1994), persepsi merupakan suatu proses yang didahului

oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui

alat indera. Proses ini tidak berhenti begitu saja, melainkan simulus tersebut

diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses

mungkin

ter atau dokter gigi lain;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

penginderaan tidak dapat lepas dari proses persepsi dan proses penginderaan

upakan proses pendahulu dari proses persepsi. Stimulus yang diindera oleh mer

individu akan diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari,

2. O

sega diri dapat menjadi

dise

atas . Objek persepsi yang berwujud

pers ocial perception atau

I. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan mengenai persepsi dokter,

apoteke

mengerti tentang apa yang diindera itu, dan proses ini disebut persepsi.

bjek persepsi

Menurut Walgito (2002), objek yang dapat dipersepsi sangat banyak, yaitu

la sesuatu yang ada di sekitar manusia. Manusia itu sen

objek persepsi. Orang yang menjadikan dirinya sendiri sebagai objek persepsi

but sebagai persepsi diri (self-perception). Objek persepsi dapat dibedakan

objek yang bukan manusia dan manusia

manusia disebut dengan person perception atau social perception sedangkan

epsi yang objeknya bukan manusia disebut sebagai non s

things perception.

memberikan gambaran

r dan pasien terhadap kelengkapan resep dan kemudahan pembacaan resep

(legibility) di Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

ut keadaan apa adanya,

Penelitian ini bersifat deskriptif, yang dapat

diartikan

kiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat

sekaran

No 1027/MENKES/SK/IX/2004

Pelayanan Kefarmasian di Apotek yang meliputi nama, SIP

da

A.Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Penelitian

observasional menurut Pratiknya (2001) adalah penelitian yang observasinya

dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subyek menur

tanpa adanya manipulasi peneliti.

sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melu

g berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi,

2003).

B. Definisi Operasional Variabel

1. kelengkapan resep adalah resep yang sesuai persyaratan administratif pada

skrining resep berdasarkan KepMenKes RI

tentang Standar

n alamat dokter; tanggal penulisan resep; tanda tangan/paraf dokter penulis

resep; nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien; nama obat,

potensi,dosis, jumlah yang minta; cara pemakaian yang jelas dan informasi

yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

2. kemudahan pembacaan resep adalah bila resep yang ditulis oleh dokter

tulisannya jelas sehingga bisa dimengerti dan tidak menimbulkan persepsi

penelitian ini adalah dokter praktik swasta perseorangan,

dalam

Kabupaten Sleman.

ulisan dalam resep.

D. Alat Pengumpulan Data

ang digunakan adalah kuisioner yang dibagikan kepada

responden.

lain.

3. responden dalam

apoteker dan pasien yang ada di wilayah Kabupaten Sleman.

4. responden dokter dalam penelitian ini yaitu dokter praktek swasta

perseorangan yang ada dalam wilayah Kabupaten Sleman

5. responden apoteker dalam penelitian ini yaitu apoteker pengelola apotek yang

berada di wilayah Kabupaten Sleman yang data apoteknya tercantum

data Dinas Kesehatan

6. responden pasien dalam penelitian ini adalah yang datang ke apotek untuk

menebus resep baik pasien itu sendiri atau keluarganya.

7. persepsi merupakan pendapat responden dokter, apoteker dan pasien

terhadap kelengkapan dan kemudahan pembacaan t

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian adalah dokter praktek swasta perseorangan,

apoteker pengelola apotek dan pasien atau keluarganya yang datang ke apotek

untuk menebus obat di wilayah Kabupaten Sleman.

Alat penelitian y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

E.Cara Penelitian

1. Ana s situ

Analisis situasi pertama yang dilakukan penulis adalah dengan membaca

penelit a mengenai kelengkapan resep dan potensi

medication error, setelah itu penulis menentukan masalah penelitian. Penulis

Dinas Kesehatan Kabupaten tentang jumlah dokter

praktek pribadi dan apotek di wilayah Kabupaten Sleman.

2. Mem

3. Penyusunan kuisioner

i dua bagian yaitu pertanyaan tertutup dan pertanyaan

terbuk

jaw

set

pe

pe

4.

an diuji validitasnya untuk mengetahui

kejelasan tujuan dan lingkup informasi yang hendak diungkap, yaitu sejauh mana

item-it

hen

professional judgment. Estimasi validitas ini tidak melibatkan perhitungan-

perhitungan statistik apapun melainkan hanya analisis rasional. Maka tidaklah

lisi asi dan penentuan masalah

ian-penelitian sebelumny

kemudian mencari data di

buat instrumen penelitian

Kuisioner dibuat melalui tahap penyusunan kuisioner dan uji validitas isi.

Kuisioner terdiri dar

a. Kuisioner dibuat mengacu pada skala Likert yang memuat alternatif

aban bagi responden yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak

uju (TS), sangat tidak setuju (STS), namun tidak dilakukan skoring. Untuk

rtanyaan terbuka, responden diberi kebebasan menjawab sesuai dengan

ndapat, pengetahuan maupun pengalamannya.

Uji validitas isi

Kuisioner yang telah dibuat kemudi

em pertanyaan dalam angket mencakup seluruh kawasan isi obyek yang

dak diukur. Validitas isi kuisioner diuji berdasarkan analisis rasional atau lewat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

diharapkan setiap orang akan sama atau sependapat mengenai sejauh mana

validita

jumlah apotek yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten

erdasarkan Perda no 16 tahun 2004 periode Februari 2006 sebanyak 55 apotek,

alah satunya telah berganti sebagai toko obat. Berdasarkan data ini, semua

opulasi apotek diambil sebagai responden apoteker.

Responden pasien

Responden pasien tidak diketahui jumlah populasinya, sehingga dilakukan

erhitungan jumlah sampel minimum terlebih dahulu. Teknik pengambilan

ampelnya secara accidental sampling yaitu penelitian yang strategi pengambilan

ampelnya didasarkan pada kemudahan dari arah peneliti.

enentuan sampel untuk pasien digunakan penentuan besar sampel minimum dari

penelitian (Nawawi, 2003)

n : jumlah sampel mi

s isi kuisioner telah tercapai (Azwar, 2003).

5. Menentukan besar sampel dan teknik sampling

a. Responden dokter

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten sebanyak 453 dokter.

Berdasarkan data tersebut, teknik sampling yang digunakan adalah secara non

random (purposive sampling). Purposive sampling merupakan metode pemilihan

subyek berdasarkan ciri-ciri tertentu yang sudah diketahui sebelumnya. Penelitian

ini memiliki jumlah sampel minimum, sebesar 10% dari jumlah populasi.

b. Responden apoteker

Data

b

s

p

c.

p

s

s

P

n ≥ pq (z½α / b)²

nimum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

p=q= 0,5 : pro imum) z½α : derajat koefisien konfidensi pada 95% = 1,96

menentukan ukuran sampel = 10 %

n ≥ pq (z½α / b)²

a.

Kuisioner yang d kuisioner dan

sar kuisioner ditinggal sehingga ada beberapa kuisioner yang tidak

kem

sehatan Kabupaten, jumlah apotek yang sesuai dengan

perd

isioner untuk responden pasien

kem ali.

porsi populasi yang tersedia (harga maks

b : persentase perkiraan kemungkinan membuat kekeliruan dalam

n ≥ 0,5 × 0,5 ( 1,96/ 0,1)²

n ≥ 96,04

6. Penyebaran kuisioner

Responden dokter

isebar untuk responden dokter sebanyak 60

sebagian be

bali.

b. Responden apoteker

Data dari Dinas Ke

a no 16 tahun 2004 periode Pebruari 2006 yaitu 55 apotek. Dari 55 apotek

yang ada, 1 apotek hanya sebagai toko obat bukan apotek dan sebanyak 4

apotek sudah tidak aktif lagi. Dari data ini semua populasi apotek diambil

untuk responden apoteker. Kuisioner yang disebar untuk responden apoteker

sebanyak 50 kuisioner dan sebagian besar kuisioner ditinggal sehingga ada

beberapa kuisioner yang tidak kembali.

c. Responden pasien

Penyebaran kuisioner untuk responden pasien dilakukan pada saat

penelitian berlangsung sehingga semua ku

b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

7. Pengumpulan kuisioner

ut mengisi kuisioner dengan

san sibuk dan tidak mengembalikan kuisioner sewaktu peneliti hendak

engambil kuisioner yang telah disebarkan. Sedangkan dari responden pasien

diperoleh data sebanyak 105 kuisioner.

Gambar 1. Bagan populasi,jumlah sampel,teknik sampling dan penyebaran

kuisioner

Kuisioner yang diberikan kepada responden pasien dikumpulkan saat itu

juga. Untuk responden dokter dan apoteker kuisioner diambil setelah beberapa

hari. Jumlah kuisioner yang disebar untuk responden dokter sebanyak 60

kuisioner tetapi yang kembali hanya 43 kuisioner. Jumlah kuisioner yang disebar

untuk responden apoteker sebanyak 50 kuisioner hanya kembali sebanyak 43

karena ada beberapa apotek yang menolak untuk ik

ala

m

Dokter Apoteker Pasien

453 50 Semua sampel pasien Jumlah populasi

Purposive sampling

Semua populasi diambil

Accidental sampling Tekn sampling ik

Minimal 10% populasi (45)

Semua populasi (50)

Minimal 96 responden Jum h sampel la

60 50 105 Jumlah kuisioner yang disebarkan

43 43 105 Jumlah kuisioner

yang kembali (data)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data yang telah d ulasi data dengan cara

melakukan perhitungan jawaban kuisioner, mengelompokkan masing – masing

jawaban dan menghitun yang sama kemudian

d lo tnya dipersentase dengan jumlah total

0%

. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian

1. K r

D

kem

2. P

Sela

men

apo

kuis

bers

wak a hilang atau lupa

d k

mak

iperoleh kemudian dilakukan tab

g persentasenya. Jawaban

ike mpokkan dan dijumlahkan selanju

10 . Data ditampilkan dalam bentuk diagram.

G

uisione

alam kuisioner terdapat beberapa pertanyaan yang masih perlu ditelaah

bali isinya sehingga tidak akan menimbulkan makna lain.

enyebaran kuisioner

Penyebaran kuisioner dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2007.

ma penelitian kesulitan yang dihadapi adalah beberapa apotek menolak

gisi kuisioner dengan alasan sibuk atau karena apotekernya jarang datang ke

tek, sedangkan dari pihak dokter banyak yang tidak bersedia untuk mengisi

ioner dengan alasan sibuk dan tidak punya banyak waktu. Kalaupun mereka

edia untuk menerima kuisioner tersebut tapi pada saat akan diambil sesuai

tu yang telah disepakati sebelumnya ternyata kuisionerny

ibawa e tempat praktek. Karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti

a kuisioner tersebut dianggap tidak kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

3. K

mempunyai kelemahan dari jumlah data responden dokter

yang tidak memenuhi jumlah minimal sampel 10% dari jumlah populasi. Hal ini

dikarenakan jumlah kuisioner responden dokter yang kembali kurang dari jumlah

minimal pengambilan sampel walaupun pada saat penyebaran sudah dilebihkan.

Jumlah kuisioner yang disebar sebanyak 60 dan kuisioner yang kembali sebanyak

43 sedangkan jumlah minimal sampel sebanyak 45.

elemahan penelitian

Penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden Dokter

Kar is in, spesialisasi,

tahun

ini(18-35 tahun) mempunyai ciri

rang muda sudah beranjak menjadi dewasa yang mandiri,

am

gga

menjadi pembawa norma serta pembuat keputusan. Orang dalam masa dewasa

lanjut(lebih dari 60 tahun) kurang mam l baru yang tidak

an masa lalu, dan cenderung lebih

mengingat dengan baik hal-hal yang telah lam

akter tik responden dokter meliputi usia, jenis kelam

lulus, lamanya praktek (tahun), jumlah tempat praktek dan rata-rata

pasien per harinya.

a. Usia

Menurut Hurlock (1999), masa dewasa d

dimana orang-o

m pu menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru, dan

membuat komitmen baru, yang akan menjadi landasan pembentukan pola

hidup, tanggung jawab dan komitmen di kemudian hari. Masa dewasa

madya(35-60 tahun) mempunyai ciri suka berpikir dan mawas diri sehin

pu mempelajari hal-ha

mudah diintegrasikan dengan pengalam

a dipelajari.

Usia responden berkisar antara 26 tahun sampai 68 tahun. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dokter praktek swasta perseorangan yang

berusia kurang dari 30 tahun sebanyak 53,49%, 31 sampai 40 tahun sebanyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

23,26%, 41 sampai 50 tahun 20,93% sedangkan yang berusia diatas 51 tahun

sebanyak 2,33%.

Usia dokter

53,49%23,26%

20,93% 2,33% <30

31-40

41-50

>51

Gambar 2. Usia responden dokter

b. Jenis Kelamin

Menurut Kartono (1977) pria lebih mengutamakan intelek dan rasio

sedangkan wanita lebih menonjolkan emosi dan perasaan dan hal ini

mem galaman-

pen eadaan perasaan atau minat tiap-tiap

orang

198

per

den

pengaruhi pola pikir mereka. Persepsi juga dipengaruhi oleh pen

galaman dan cara berpikir serta k

sehingga persepsi seringkali dipandang bersifat subyektif (Sarwono,

3). Berdasarkan hasil penelitian dari 43 responden dokter praktek swasta

seorangan menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah wanita

gan persentase sebesar 51,16% dan sisanya adalah pria sebesar 48,84%.

Jenis kelamin Dokter

51,16%

48,84% Perempuan

Laki-laki

Gambar 3. Jenis kelamin responden dokter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

c. Spesialisasi

Gambaran mengenai spesialisasi dokter dapat dilihat pada gambar 4.

Spesialisasi dokter praktek

83,72%

9,30%

2,33%

2,33%

2,33%

Umum

Anak

Penyakit dalam

Kulit dan kelamin

Ob-Gin

Gambar 4. Spesialisasi responden dokter

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83,72% merupakan dokter

umum, dokter anak sebanyak 9,30%, dokter kulit 2,33%, dokter penyakit

dalam sebanyak 2,33% sedangkan spesialisasi obstetric dan ginekologi (ahli

kandungan dan kebidanan) sebanyak 2,33%.

d. Tahun lulus

Berdasarkan hasil penelitian dokter yang lulus tahun 1970 sampai

dengan 1980 sebanyak 2,33%, 1981 sampai 1990 sebanyak 6,98%, dan

30,23% pada tahun 1991 sampai 2000 sedangkan 60,47% setelah tahun 2001.

Gambaran mengenai tahun kelulusan dokter dapat dilihat pada gambar 5.

Tahun lulus Kedokteran

2,33% 6,98%

1970 -1980

1981 -199030,23%

60,471991 -20% 00

>2001

Gambar 5. Tahun lulus responden dokter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

e. Lamanya praktek

Berdasarkan dari hasil penelitian yang didapatkan lamanya praktek

dokter sangat menentukan profesionalisme dari sebuah profesi dokter. Dokter

yang melakukan praktek antara 0 sampai 10 tahun sebanyak 76,74%, dan

dokter yang melakukan praktek selama 11 sampai 20 tahun sebanyak 16,28%.

Sedangkan yang telah berpraktek selama 21 sampai dengan 30 tahun sebanyak

5 tuk yang berpraktek selama 30 tahun lebih. 4,6 % dan 2,33% un

Lamanya dokter melakukan praktek

76,74%

16,28%4,65% 2,33% < 10 th

11 - 20 th

21 - 30 th

31 -40 th

Gambar 6. Lamanya praktek responden dokter

f. Jumlah tempat praktek

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data dokter yang mempunyai

tempat praktek sebanyak 1 tempat sebesar 9,30%, yang mempunyai 2 tempat

praktek sebanyak 74,42% dan 3 tempat praktek sebesar 16,28%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Banyaknya tempat praktek dokter

9,30%

74,42%

16,28%1

2

3

Gambar 7. Jumlah tempat praktek responden dokter

g. Rata-rata pasien per harinya

Ber n per harinya

adalah selama 5 sampai 7 menit.

dasarkan hasil penelitian diperoleh data rata-rata pasie

1 sampai 10 sebanyak 93,02%, sedangkan untuk jumlah pasien sebanyak

10 sampai 20 sebanyak 6,98 %. Dokter biasanya melakukan praktek

selama 2 jam dan waktu rata-rata yang dibutuhkan dokter untuk memeriksa

pasien serta menuliskan resepnya

rata-rata pasien per hari yang datang ke

6,98%

tempat praktek dokter

93,02%

<10orang

11-20orang

Gambar 8. Rata-rata pasien per hari yang datang ke tempat praktek dokter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

2. ek

Karakteristik responden APA meliputi umur, jenis kelamin, tahun

lulus apoteker, pendidikan terakhir, lama menjadi APA, dan rata-rata lembar

resep per harinya.

a. Usia

Berdasarkan gambar 9, usia responden APA rata-rata berusia kurang dari

30 tahun sebanyak 55,81%, yang berusia 31 sampai 40 tahun sebanyak

23,26% dan yang berusia 41 sampai 50 tahun sebanyak 9,30% sedangkan yang

berusia 51 sampai 60 tahun sebanyak 11,63%.

Karakteristik Responden Apoteker Pengelola Apot

Usia apoteker

55,81%23,26%

9,30%11,63%

<30

31 - 40

41 - 50

51 - 60

Growth Study, proses

intelegensi diawali pada usia remaja dan

tik dan dapat menguji secara sistematik berbagai penjelasan mengenai

-kejadian tertentu dan dapat memahami prinsip-prinsip abstrak yang

berlaku (Azwar, 1999).

Gambar 9. Usia responden APA

Menurut penelitian yang dilakukan Havard

pertumbuhan dan perkembangan

mencapai puncaknya pada usia 30 tahun. Pada usia tersebut mampu berpikir

hipote

kejadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

b. Jenis Kelamin

Jenis kelamin Apoteker

25,58%

74,42%

Perempuan

Laki-laki

Gambar 10. Jenis kelamin responden APA

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data 74,42%

berjenis kelamin perempuan sedangkan 25,58% berjenis kelamin laki-laki.

c. Tahun lulus Apoteker

Berdasarkan data yang diperoleh tahun kelulusan APA antara tahun 1971

sampai 1980 anyak 9,30%,

ah

sebanyak 9,30%, tahun 1981 sampai 1990 seb

t un 1991 sampai 2000 sebanyak 20,93% dan diatas tahun 2001 sebanyak

60,47%.

Tahun lulus Apoteker

1971-1980

9,30%9,30%

20,93%60,47%

1981-1990

1991-2000

>2001

Gambar 11. Tahun lulus responden APA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

d. Pendidikan terakhir

Pendidikan terakhir Apoteker

86,05%

11,63% 2,33%

Apoteker

Apt + S 2

Apt + S 3

Gambar 12. Pendidikan terakhir responden APA

Berdasarkan dari data diperoleh pendidikan terakhir responden APA

sebanyak 86,05% adalah profesi apoteker, yang telah menempuh pendidikan

profesi apoteker dan S 2 sebanyak 11,63% dan 2,33% telah menempuh

pendidikan profesi ap

e. Lamanya menjadi APA

Lama masa kerja menjadi APA sangat me p

ke bek maka pelayanan

kefarmasian akan semakin meningkat karena apoteker akan semakin tahu jenis

pe n hasil p litian dip ol a

jik mengabdikan dirinya dalam kurun

waktu 1-10 tahun sebanyak 83,72% dan yang bekerja kurang dari 1 tahun

sebanyak 11,63% sedangkan 4,65% telah menjalani profesinya sebagai APA

sel

oteker dan S 3.

nentukan mutu elayanan

farmasian di apotek. Semakin lama APA erja

layanan yang dibutuhkan pasien. Berdasarka ene er eh dat

a sebagian besar responden APA telah

ama 11-20 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Lamanya kerja menjadi APA

11,634,65% %

83,72%

< 1 th

1 - 10 th

1 - 20 th

Gambar 13. Lamanya responden bekerja sebagai APA

f. Rata-rata lembar resep per hari yang dilayani

Rata-rata lembar resep

55,81%27,91%

11,63% 4,65% <10 lmbr

11-20 lmbr

21-30 lmbr

>31 lmbr

Gambar 14. Rata-rata lembar resep per hari yang dilayani

Berdasarkan gambar 14 bisa dilihat bahwa rata-rata lembar resep yang

diterima di tiap-tiap apotek sebagian besar kurang dari 10 lembar resep per

harinya yaitu sebanyak 55,81%. Apotek yang menerima dan melayani resep

antara 11 sampai 20 lembar sebesar 27,91%, antara 21 sampai

30 lembar resep

n dalam resep yang mereka terima.

sebanyak 11,63% sedangkan sebanyak 4,65% menerima resep diatas 31

lembar resep. Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa dengan

resep yang dilayani tiap harinya semakin sedikit maka apoteker lebih punya

banyak waktu untuk lebih meneliti kelengkapan resep dan kemudahan

pembacaan tulisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

3. K

a

arakteristik Responden Pasien

Karakteristik responden pasien meliputi usia, jenis kelamin dan pendidikan

terakhir.

. Usia

Usia pasien

12,38%

69,53%

9,52%5,71%2,86% <20

21-30

31-40

41-50

>51

Gambar 15. Usia responden pasien

Berdasarkan gambar 15 bisa disimpulkan jika sebagian besar responden

pasien berumur 21 sampai 30 tahun. Responden yang berumur kurang dari 20

tahun sebanyak 12,38% dan yang berumur 31 sampai 40 tahun sebanyak

9,52%. Responden sebanyak 2,86% berumur antara 41 sampai 50 tahun, yang

berumur di atas 51 tahun sebanyak 5,71 % .

b. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Pasien

63,81%

36,19%Perempuan

Laki-laki

Gambar 16. Jenis kelamin responden pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Berdasarkan hasil penelitian di peroleh data jika sebagian responden pasien

adalah perempuan yaitu sebanyak 63,81% dan responden pasien laki-laki

sebanyak 36,19%.

c

b

. Pendidikan Terakhir

Perkembangan pola pikir seseorang dapat dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan yang telah mereka terima. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka pola pikir, wawasan dan pengetahuan menjadi lebih

erkembang dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah

sehingga seseorang akan semakin kritis dalam menanggapi setiap

permasalahan yang timbul dalam masyarakat.

Pendidikan terakhir Pasien

31,43%SLTP

SLTA

0,95%

54,29%

13,33%

D 3

S 1

Gambar 17. Pendidikan terakhir responden pasien

Berdasarkan gambar 17 peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar

responden pasien menempuh pendidikan terakhir di SLTA, sedangkan yang

menempuh pendidikan terakhir di SLTP hanya 0,95%. Pendidikan terakhir D3

sebanyak 13,33% dan yang menempuh pendidikan terakhir di S1 sebanyak

31,43%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

B. Persepsi Responden Dokter Mengenai Aspek Kelengkapan Resep dan

Kemudahan Pembacaan Resep

Tabel I. Persepsi responden dokter mengenai aspek kelengkapan dan

keterbacaan resep (dalam %)

Kecenderungan No

Pernyataan Setuju

Ragu-ragu

Tidak setuju

1 Resep harus memuat identitas dokter 100 0 02 Resep tidak perlu mencantumkan tanggal

penulisan 2,33 0 97,67

3 Resep harus memuat identitas pasien 100 0 04 Resep tidak perlu mencantumkan jumlah obat 2,33 0 97,675 Resep harus mencantumkan aturan pakai 100 0 06 Resep tidak perlu mencantumkan kekuatan obat

(Contoh: 10 mg, 20 mg, dll) 2,33 11,63 86,047 Resep harus mencantumkan berat badan dan

umur pasien 81,4 13,95 4,658

alamat pasien 6,97 2,33 90,7Resep tidak perlu mencantumkan nama dan

9 Resep harus mencantumkan tanda tangan dokter 79,07 18,6 2,3310 Tulisan dalam resep harus ditulis dengan jelas 97,67 2,33 011 Tulisan dalam resep harus ditulis tidak jelas 0 0 10012 Tulisan dalam resep harus dapat dibaca dengan

jelas 100 0 013 Tulisan tidak jelas harus dipertahankan karena

menjadi ciri khas dokter 0 0 10014 Jika tulisan dalam resep tdak dapa

maka apoteker harus menghubungi t dibaca jelas dokter 100 0 0

15 Jika tulisan dalam resep tidak dapat dibaca dengan jelas maka apoteker harus meminta pasien kembali ke dokter 13,95 9,3 76,74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Hasil persepsi responden dokter mengenai aspek kelengkapan dan keterbacaan resep

120

0

40

60

100

10 11 12 13 14

pernyataan

pers

enta

se 80 SETUJU

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 15

RAGU-RAGUTIDAK SETUJU

Gambar 18. Persepsi responden dokter mengenai aspek kelengkapan dan

keterbacaan resep

e n Repub onesia No

1027/MENKES/SK/IX/2004 Bab III tentang pelayanan an bahwa

ministratif dalam pelayanan resep dimana tanggal penulisan resep

haru

ep harus memuat identitas

pasien, 100% responden setuju jika dalam sebuah resep memuat identitas pasien

yang meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin dan juga berat badan pasien.

nurut Keputusan Menteri KesehataM lik Ind

menyebutk

dalam skrining resep persyaratan administratif resep meliputi nama, surat ijin

praktek (SIP), dan alamat dokter. Pada pernyataan pertama, semua responden

setuju bahwa dalam sebuah resep harus memuat identitas dokter.

Pernyataan kedua menyebutkan bahwa dalam resep tidak perlu mencantumkan

tanggal penulisan resep, sebagian besar responden (97,67%) tidak setuju jika

dalam resep tidak memuat tanggal penulisan resep. Hal ini sesuai dengan

persyaratan ad

s dicantumkan.

Pernyataan ketiga yang menyebutkan bahwa res

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Pernyataan keempat yang menyebutkan bahwa resep tidak perlu

m

tidak setuju dan 2,33% s teri Kesehatan Republik

Indonesia No esep harus tumkan

nam ob . Pencantum ah obat

dalam se dari terjad esalahan

pemb ia s obat di ap ek.

P y ep harus tumkan

atura pa am sebuah resep dicantumkan

aturan pakai dari obat yang diresepkan agar nantinya pasien rti cara

enggunaan obat tersebut sehingga pasien dapat sembuh karena kepatuhan pasien

dalam meminum obat.

Pernyataan keenam yang menyebutkan resep tidak harus mencantumkan

kekuatan obat, sebanyak 86,04% responden tidak setuju jika dalam penulisan

resep tidak dituliskan kekuatan obatnya karena bila kekuatan obat tidak dituliskan

dapat terjadi kesalahan pemberian obat.

Pernyataan ketujuh yang menyebutkan bahwa resep harus mencantumkan

berat badan dan umur pasien, sebagian besar responden (81,4%) setuju jika dalam

resep dicantumkan berat badan dan umur pasien. Sebanyak 13,95% responden

ragu-ragu jika dalam resep harus dicantumkan berat badan dan umur pasien.

Beberapa responden berpendapat jika umur harus dicantumkan tapi berat badan

tidak harus dicantumkan. Pada pasien pediatri, umur dan berat badan harus

dicantumkan untuk mengetahui dosis obat yang akan diberikan.

encantumkan jumlah obat, sebagian besar dari responden sebanyak 97,67%

etuju. Menurut Keputusan Men

1027/MENKES/SK/IX/2004, sebuah r mencan

a at, potensi, dosis, dan jumlah yang diminta an juml

buah resep sangat diperlukan untuk menghin in kya

er n jumlah obat kepada pasien saat pasien menebu ot

ern ataan kelima yang menyebutkan bahwa res mencan

n kai, semua responden setuju bila dal

menge

p

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Pern an

nama dan alamat pasien, sebanyak 90,7% responden tidak setuju jika dalam resep

tidak dicantum a dan alamat pasien perlu

dica m g bagi apotek jika terjadi kesalahan n obat.

P n p haru tumkan

tanda tangan dokter. Sebagian besar responden (79,07%) setuju dengan

reka berpendapat jika tulisan dalam resep ditulis tidak jelas bisa

engakibatkan kesalahan pembacaan resep bahkan sampai kesalahan pemberian

bat.

Pernyataan keduabelas menyebutkan bahwa tulisan dalam resep harus ditulis

engan jelas. Semua responden (100%) setuju dengan pernyataan ini karena

yataan kedelapan menyebutkan bahwa resep tidak harus mencantumk

kan nama dan alamat pasien. Nam

ntu kan untuk monitorin pemberia

er yataan kesembilan menyebutkan bahwa dalam rese s n menca

pernyataan ini dan sebanyak 18,60% ragu-ragu dengan pernyataan tersebut karena

mereka berpendapat bahwa tanda tangan dengan paraf itu berbeda, kalau paraf

mereka setuju apabila dicantumkan dalam resep tetapi apabila harus

mencantumkan tanda tangan mereka kurang setuju.

Pernyataan kesepuluh menyebutkan tulisan dalam resep harus ditulis dengan

jelas, sebagian besar responden (97,67%) setuju dengan pernyataan ini karena

dengan penulisan resep yang jelas bisa mencegah terjadinya kesalahan pemberian

obat. Jika terjadi kesalahan pemberian obat karena tulisan yang kurang jelas dan

kesalahan pembacaan resep dapat berakibat fatal bagi penderita.

Pernyataan kesebelas menyebutkan bahwa tulisan dalam resep harus ditulis

tidak jelas. Dalam hal ini semua responden tidak setuju dengan pernyataan

tersebut karena me

m

o

d

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

den a

kesalahan dalam pembacaan atau epada pasien.

s

dipertahankan karena menjad nden (100%) tidak

setuju dengan pernyata tulisan yang tidak jelas sebenarnya bukan ciri

kh do ndapa a h ni terja karena

ke sa pas ng kunjun ak

pa al ter e

berkisar antara 5 sam

ern jika tulisan dalam resep tidak dapat

dib a i dokter dan semua responden

setuju suai dengan PerMenKes RI No

26 EN an Perizinan Apotik pasal 12

ayat (4) las atau tidak lengkap, apoteker

wajib m

rn tulisan dalam resep tidak dapat

dib minta pasien kembali ke dokter.

Se a de an per ataan in rena

responden kasihan dengan pasiennya jika m in mbali lagi ke

do rpendapat sebaiknya apoteker

elasan ke dokter ya nulis resep.

gan adanya tulisan yang jelas dalam resep akan menghindari terjadiny

pun pemberian obat k

Pernyataan ketigabelas menyebutkan bahwa tulisan tidak jelas haru

i ciri khas dokter. Semua respo

an ini karena

as kter. Beberapa dokter dan pasien berpe t bahw al i di

bia an menulis cepat dan juga karena jumlah ien ya ber g bany

dah waktu rata-rata yang disediakan oleh dok untuk m meriksa satu pasien

pai 7 menit.

P yataan keempatbelas menyebutkan

ac jelas maka apoteker harus menghubung

dengan pernyataan tersebut. Hal ini se

/M KES/PER/1/1981 tentang Pengelolaan d

apabila resep tidak dapat dibaca dengan je

enanyakan pada penulis resep.

Pe yataan kelimabelas menyebutkan jika

aca dengan jelas maka apoteker harus me

bagi n besar responden (76,74%) tidak setuju

ereka harus dim

ng ny i ka

ta ke

kter padahal mereka sedang sakit, responden be

otek meminta penjatau petugas ap ng me

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Aspek kelengkapan resep pada dasarnya meliputi: identitas dokter, tanggal

penulisan resep, nama obat, jumlah obat, kekuatan obat, aturan pakai/cara pakai,

nama pasien, umur, alamat dan berat badan.

Tabel II. Aspek kelengkapan resep yang dianggap tidak penting oleh

responden dokter

No

Aspek kelengkapan resep yang dianggap tidak penting oleh

responden dokter Persentase(n=43)

1 Berat badan 46,51% 2 Semua penting 30,23% 3 Alamat dan berat badan 9,30% 4 Alamat 6,98% 5 Berat badan dan umur 2,33% 6 Kekuatan obat, alamat dan berat badan 2,33% 7 Tidak menjawab 2,33% Total 100,00%

Asp

enyebutkan

bah

rikut ini:

ek kelengkapan resep yang paling banyak dianggap tidak penting oleh

responden dokter adalah berat badan, responden berpendapat bahwa berat badan

penting untuk pasien pediatri tapi tidak untuk pasien dewasa sedangkan menurut

KepMenKes RI No 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan

Kefarmasian di Apotek pada bagian persyaratan administratif resep m

wa dalam sebuah resep harus memuat nama, alamat, jenis kelamin dan berat

badan pasien.

Pendapat / komentar responden dokter mengenai tulisan dokter dalam resep

yang tidak jelas dapat dilihat pada tabel 3 be

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Tabel III. Pendapat/komentar responden dokter mengenai tulisan dokter

dalam resep yang tidak jelas

No Pendapat responden dokter mengenai tulisan Persentase dokter dalam resep yang tidak jelas (n=43)

1

Tidak setuju karena bisa menyebabkan kesalahan dalam melayani pemberian resep

76,74%

dan bisa membahayakan keselamatan pasien 2 bisa menulis cepat dan tulisan kadang menjadi

Banyaknya pasien menyebabkan dokter harus

susah untuk dibaca oleh pasien

9,30%

3 Perlu penulisan yang jelas untuk menghindari 6,98% kesalahan peresepan 4 Tulisan dalam resep cukup terbaca oleh 4,65% apoteker, pasien tidak harus bisa membacanya 5 Tidak menjawab 2,33%

Total 100,00% Sebagian besar responden dokter tidak setuju mengenai tulisan dokter dalam resep

yang tidak jelas sebab tulisan yang tidak jelas bisa menyebabkan kesalahan dalam

melayani pemberian resep dan bisa membahayakan pasien. Banyaknya pasien

juga sebagai salah satu sebab resep yang ditulis oleh dokter menjadi tidak jelas.

Sebanyak 6,98% responden berpendapat bahwa perlu penulisan resep yang jelas

untuk menghindari kesalahan peresepan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan penulisan resep dapat

dilihat dari tabel IV berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Tabel IV. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan

penulisan resep

No Faktor-faktor yang mempengaruhi Persentase(n=43) ketidaklengkapan penulisan resep 1 Banyaknya pasien 48,84% 2 Terbatasnya waktu 25,58% 3 Lupa, tidak hafal nama paten atau kekuatan obat 13,95% 4 Tidak ada alasan untuk tidak lengkap 9,30% 5 Tidak menjawab 2,33%

Total 100,00%

dasarkan tabel IV faktor yang paling banyak mempengaruhi ketidaklengkapan

penulisan resep menurut responden dokter adalah banyaknya pasien. Menurut

beberapa responden dokter banyaknya pasien m

Ber

enuntut dokter untuk menuliskan

rese

ng ada cukup untuk lebih

me

p dengan cepat sehingga resep yang dituliskan menjadi tidak lengkap padahal

waktu yang disediakan oleh dokter dalam setiap kali praktek untuk memeriksa dan

menuliskan resep berkisar antara 5 sampai 7 menit. Berdasarkan data karakteristik

di depan dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien yang datang ke tempat praktek

dokter tiap harinya antara 1 sampai 10 pasien dan dokter melakukan praktek

sekitar 2 jam, seharusnya waktu praktek ya

mperhatikan aspek kelengkapan dari resep yang ditulisnya. Terbatasnya waktu

juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan penulisan

resep oleh dokter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

C. Persepsi Responden Apoteker Mengenai Aspek Kelengkapan dan

Keterbacaan Resep

Tabel V. Persepsi responden apoteker mengenai aspek kelengkapan dan

keterbacaan resep (dalam %)

Kecenderungan No

Pernyataan Setuju

Ragu-ragu

Tidak setuju

1 Resep harus memuat identitas dokter 100 0 0 2 Resep t

penulisidak perlu mencantumkan tanggal an 2,33 0 97,67

3 Resep harus memuat identitas pasien 97,67 0 2,33 4

obat 0 0 100 Resep tidak perlu mencantumkan jumlah

5 Resep h i 100 0 0 arus mencantumkan aturan paka6 se

ekuatan obat (Con g, 20 mg, dll) 2,33 2,33 95,34 Re p tidak perlu mencantumkan

toh: 10 mk7 es erat badan

an sien 100 0 R ep harus mencantumkan bd umur pa 0

8 es u mencantumkan nama an 0 100

R ep tidak perld alamat pasien 0

9 es anda tangan 0

R ep harus mencantumkan tdokter 100 0

10 Tulisan dalam resep harus ditulis dengan jelas 100 0 0

10 97,67

1 Tulisan dalam resep harus ditulis tidak jelas 2,33

12 Tulisan dalam resep harus dapat dibaca dengan jelas 100 0 0

13 Tulisan tidak jelas harus dipertahankan karena menjadi ciri khas dokter 0 0 100

1

93,02 4,65 2,33

4 Jika tulisan dalam resep tdak dapat dibaca jelas maka apoteker harus menghubungi dokter

15

pasien kembali k 9,3 72,09

Jika tulisan dalam resep tidak dapat dibaca dengan jelas maka apoteker harus meminta

e dokter 18,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Hasil persepsi responden APA mengenai aspe keterbacaan resep

0

60

100

1

pern

kkelengkapan dan

20

20

40

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

yataan

enpe

rsta

se SETUJURAGU-RAGUTIDAK SETUJU

Gam

Menurut Keputusan Menter tan Republik Indonesia No

1027/M E an potek

pada bab I m i persyaratan administratif saat apoteker an skrining

resep m pu IP, dan alamat dokter; tanggal penulisan resep; tanda

tangan/paraf dokter penulis resep; nama, alamat, umur, jeni dan berat

as dokter dapat

memp

ditulis tidak jelas.

rn k perlu nggal

pen lisan. Hal i Keputusan Menteri Kes atan Republik

Indonesia No 280/MENKES/SK/V/1981 pasal 2 yang menyatakan bahwa dalam

bar 19. Persepsi apoteker mengenai kelengkapan dan keterbacaan resep

i Keseha

ENK S/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayan Kefarmasian di A

II engena melakuk

eli ti nama, S

s kelamin,

badan pasien; nama obat, potensi, dosis, jumlah yang minta; cara pemakaian yang

jelas dan informasi lainnya.

Pernyataan pertama menyebutkan resep harus memuat identitas dokter, semua

responden menyatakan setuju. Dengan adanya identit

ermudah apoteker untuk menghubungi dokter penulis resep jika resep yang

Pe yataan kedua menyebutkan resep tida

ni tidak sesuai dengan

mencantumkan ta

u eh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

res h lisan resep. D agian besar

res nd ju dengan pernyata

er tiga m harus memuat identitas Dan

den (97,67%) menyatakan setuju jika dalam sebuah resep harus

entukan berapa banyaknya jumlah obat kepada pasien yang

enebus obat di apotek.

Pernyataan kelima menyebutkan bahwa resep harus mencantumkan aturan

akai dan semua responden setuju dengan pernyataan ini. Aturan pakai perlu

icantumkan untuk mencegah pengkonsumsian obat secara berlebihan oleh

asien.

Pernyataan keenam menyebutkan bahwa resep tidak perlu mencantumkan

kek n o uju

dengan pernyataan ini kare at tidak dicantumkan bisa

men

Pernyataan ketujuh menyebutkan bahwa resep harus mencantumkan berat

ba dan umur pasien nden setuju deng at

er sep tidak perlu mencantumkan

na d en tidak setuju dengan pernyataan ini

ep arus juga mencantumkan tanggal penu an seb

po en (97,67%) menyatakan tidak setu an ini.

P nyataan ke enyatakan resep pasien.

sebagian respon

memuat identitas pasien. Jika pihak apotek melakukan kesalahan saat pemberian

obat maka identitas pasien sangat berguna.

Pernyataan keempat menyatakan resep tidak perlu mencantumkan jumlah obat

dan semua responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan ini karena jika

jumlah obat tidak dicantumkan, apoteker atau petugas di apotek akan kesulitan

memberikan atau men

m

p

d

p

uata bat. Sebagian besar responden (95,34%) menyatakan tidak set

na bila kekuatan ob

yebabkan kesalahan pemberian obat.

d na . Semu respoa an perny aan ini.

P nyataan kedelapan menyebutkan bahwa re

ma an alamat pasien. Semua respond

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

karena bila resep tanpa nama dan alamat pasien bisa menyebabkan kekeliruan

ya fa sampai ada pasien dengan penyakit

ya s ang ya m h anak nak

sed g agai monitoring bagi apotek.

er ep encantumk a

ta nyataan tersebut.

Pernyataan kesepuluh menyebutkan bahwa tulisan dalam resep harus ditulis

de n ata bu

r isan resep harus ditulis

tidak je ak s ng ny i

ka a esep yang bisa ditulis dengan

je a

Per nyebutkan bahwa tulisan dalam resep harus dapat

dibaca dengan jelas. Semua responden setuju dengan pernyataan tersebut.

Pernyataan ketigabelas menyebutkan bahwa tulisan tidak jelas harus

dipertahankan karena menjadi ciri khas dokter. Semua responden tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

Pernyataan keempatbelas menyebutkan jika tulisan dalam resep tidak dapat

dibaca jelas maka apoteker harus menghubungi dokter. Hal ini sesuai dengan

PerMenKes RI No 26/MENKES/PER/1/1981 tentang Pengelolaan dan Perizinan

Apotik pasal 12 ayat (4) apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak

l

responden (93,02%) setuju dengan pernyataan ini.

ng tal saat pemberian obat ke pasien jika

ng ama tapi yang satu sudah dewasa dan y satun asi -a

an kan nama dan alamat pasien berfungsi seb

P nyataan kesembilan menyebutkan bahwa res harus m an tand

ngan dokter. Semua responden setuju dengan per

nga jelas. Semua responden setuju dengan perny an terse t.

Pe nyataan kesebelas menyebutkan bahwa tul

las. Sebagian besar responden (97,67%) tid

dalam

etuju de an per ataan in

ren mereka berpendapat resep yang baik adalah r

las d n tidak menimbulkan kesalahan pembacaan.

nyataan keduabelas me

engkap, apoteker wajib menanyakan pada penulis resep. Sebagian besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

P

eminta pasien kembali ke dokter.

Seba

an resep pada dasarnya meliputi: identitas dokter, tanggal

penu

ernyataan kelimabelas menyebutkan jika tulisan dalam resep tidak dapat

dibaca dengan jelas maka apoteker harus m

gian besar responden (72,09%) tidak setuju dengan pernyataan ini karena

menurut responden kalau resep yang diperoleh tidak dapat dibaca dengan jelas

maka apoteker wajib untuk menanyakan ke dokter penulis resep dan meminta

konfirmasinya. Jika dokter penulis resep tidak bisa dihubungi maka apoteker

dengan terpaksa harus menolak resep tersebut dan meminta pasien untuk kembali

ke dokter praktek yang menulis resep dan meminta resep yang baru yang lebih

jelas.

Aspek kelengkap

lisan resep, nama obat, jumlah obat, kekuatan obat, aturan pakai/cara pakai,

nama pasien, umur, alamat dan berat badan. Aspek kelengkapan resep yang

dianggap tidak penting oleh Bapak/Ibu Apoteker dalam sebuah resep dapat dilihat

pada tabel VI.

Tabel VI. Aspek kelengkapan resep yang dianggap tidak penting oleh

responden Apoteker

No

Aspek kelengkapan resep yang dianggap tidak penting oleh responden

apoteker Persentase(n=43)

1 Tidak ada (semua penting) 81,40% 2 Alamat 6,98% 3 Berat badan 6,98% 4 Alamat dan umur 2,33% 5 Alamat dan kekuatan obat 2,33% Total 100,00%

Berdasarkan tabel VI di atas sebagian besar responden apoteker menganggap

semua aspek kelengkapan resep penting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Tindakan yang dilakukan oleh Bapak/Ibu Apoteker jika mendapati resep yang

tidak lengkap dapat dilihat dari tabel VII berikut ini.

Tabel VII. Tindakan yang dilakukan oleh responden apoteker jika

terdapat resep yang tidak lengkap

No

Tindakan yang dilakukan oleh responden apoteker jika terdapat resep

yang tidak lengkap Persentase(n=43)

1 Menghubungi/konfirmasi dengan dokter 53,49% penulis resep 2 Menanyai pasien terlebih dahulu baru 32,56% menghubungi dokter 3 Menanyakan kepada pasien 9,30% 4 Mengecek kembali 2,33% 5 Mengembalikan resep kepada pasien 2,33%

Total 100,00%

Berdasarkan tabel VII di atas tindakan yang sebagian besar responden apoteker

lakukan jika terdapat resep yang tidak lengkap adalah dengan menghubungi atau

konfirmasi dengan dokter penulis resep.

Persentase resep yang dilayani di apotek yang tulisannya tidak jelas/tidak

terba

terakhir

ca dalam 1 bulan terakhir dapat dilihat pada tabel VIII.

Tabel VIII. Persentase resep yang tulisannya tidak jelas dalam 1 bulan

No

Persentase jumlah resep yang tulisannya tidak jelas dalam 1 bulan

terakhir Persentase(n=43)

1 <10% 55,81% 2 Tidak ada 27,91% 3 11-20% 11,63% 4 >21% 4,65%

Total 100,00%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Perse

ak terbaca

ntase resep yang tulisannya tidak jelas dalam 1 bulan terakhir paling

sebagian besar kurang dari 10% dari jumlah resep yang masuk.

Tindakan yang dilakukan oleh Bapak/Ibu Apoteker jika terdapat resep yang

tulisannya tidak jelas/tidak terbaca dapat dilihat pada tabel IX.

Tabel IX. Tindakan yang dilakukan responden apoteker jika terdapat

resep yang tulisannya tidak jelas/tid

No

Tindakan yang dilakukan responden apoteker jika terdapat resep yang

tulisannya tidak jelas Persentase(n=43)

1 Menanyakan kepada dokter yang 41,86% bersangkutan

2 Menanyakan kepada pasien baru kemudian 37,21% menelepon dokter yang menulis resep

3 Mengembalikan resep kepada pasien 20,93% kalau dokter penulis resep tidak bisa dihubungi Total 100,00%

Tindakan yang dilakukan sebagian besar responden apoteker jika terdapat resep

yang tulisannya tidak jelas atau tidak terbaca adalah dengan menanyakan kepada

dokter yang bersangkutan. Sebanyak 37,21% responden apoteker menanyakan

kepa

da pasien baru kemudian menelepon dokter yang menulis resep dan sebanyak

20,93% responden mengembalikan resep kepada pasien kalau dokter penulis resep

tidak bisa dihubungi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

D. Persepsi Responden Pasien Mengenai Aspek Kelengkapan dan

Keterbacaan Resep

Tabel X. Persepsi responden pasien mengenai aspek kelengkapan dan

keterbacaan resep (dalam %)

Kecenderungan No

Pernyataan

Setuju Ragu-ragu

Tidak setuju

1 Tulisan dokter dalam resep yang saya peroleh, tidak jelas dan tidak terbaca 79,05 2,86 18,09

2 Resep harus memuat identitas dokter 96,19 0,95 2,86 3 Resep tidak perlu mencantumkan tanggal

penulisan 3,81 1,9 94,29 4 Resep harus memuat identitas pasien 95,24 0 4,76 5 Resep tidak perlu mencantumkan jumlah

obatnya, cukup nama obatnya saja 4,76 0 95,24 6 Resep harus mencantumkan aturan pakai obat 100 0 0 7 Resep harus mencantumkan nama pasien 100 0 0 8 Resep harus mencantumkan berat badan dan

umur pasien 56,19 24,76 19,05 9 Resep tidak perlu mencantumkan alamat pasien 19,05 6,67 74,28

10 Resep harus mencantumkan tanda tangan dokter 93,33 5,71 0,95 11 Tulisan dalam resep harus ditulis dengan jelas

agar tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan resep di apotek 91,43 2,86 5,71

12 Tulisan dalam resep harus ditulis tidak jelas agar tidak sembarang orang bisa membacanya 33,33 3,81 62,86

13 Tulisan dalam resep harus dapat dibaca dengan jelas 87,62 2,86 9,52

14 Tulisan tidak jelas harus dipertahankan karena menjadi ciri khas dokter dan agar tidak mudah ditiru 25,71 9,52 64,76

15 Apoteker di apotek harus dapat membaca tulisan dokter dalam resep walaupun secara umum tulisan tersebut sangat sulit dibaca 91,43 1,9 6,67

16 Jika tulisan dalam resep tidak dapat dibaca jelas oleh apoteker di beberapa apotek maka pasien harus kembali ke dokter 60 1,9 38,09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Hasil persepsi responden pasien mengenai aspek kelengkapan resep dan keterbacaan tulisan

dalam resep

020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

4068

1012

pernyataan

pnt

ase

0000

erse

SETUJUR GUAGU-RATIDAK SETUJU

resep Gambar 20. Persepsi pasien mengenai aspek kelengkapan dan keterbacaan

Gambaran mengenai persepsi pasien mengenai kelengkapan dan keterbacaan

resep bisa dilihat dari tabel X dan gambar 20.

Pernyataan pertama menyebutkan mengenai tulisan dokter dalam resep yang

responden pasien peroleh, tidak jelas dan tidak terbaca. Sebagian besar responden

pasien (79,05%) setuju bila tulisan dokter dalam resep yang mereka terima tidak

jelas dan tidak terbaca. Sebanyak 18,09% tidak setuju dan 2,86% ragu-ragu. Hal

ini menunjukkan jika saat ini masih banyak tulisan dokter yang tidak jelas dan

tidak terbaca. Dan mungkin hanya apoteker yang bisa mengerti atau memahami

tulisan tersebut karena apoteker mungkin telah terbiasa membaca tulisan dokter

yang bersangkutan.

Pernyataan kedua menyebutkan mengenai resep yang harus memuat identitas

dokter. Sebagian besar responden (96,19%) menyatakan setuju jika resep harus

memuat identitas dokter dan sebanyak 2,86% menyatakan tidak setuju dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa responden menginginkan resep yang

memuat identitas dokter yang meliputi nama dokter, alamat dokter, nomor surat

setu t.

kan

nama ie ipe emua setuju

dengan pernyataan mengenai resep yang haru antumkan nama pasien.

Nam a itu merupakan identitas pasien yang utama.

ijin praktek bila perlu no telepon, jam dan hari praktek.

Pernyataan ketiga menyebutkan mengenai resep tidak perlu mencantumkan

tanggal penulisan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagian besar

responden (94,29%) tidak setuju dan 3,81% setuju jika dalam sebuah resep tidak

perlu mencantumkan tanggal penulisan.

Pernyataan keempat menyebutkan mengenai resep harus memuat identitas

pasien. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil 95,24% responden pasien

setuju dan 4,76% tidak setuju bila dalam sebuah resep harus memuat identitas

pasien agar nantinya tidak terjadi kesalahan pemberian obat apabila ada pasien

dengan nama yang sama.

Pernyataan kelima menyebutkan mengenai resep tidak perlu mencantumkan

jumlah obatnya, cukup nama obatnya saja. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh

hasil 95,24% responden pasien tidak setuju dan 4,76% setuju jika resep tidak

perlu mencantumkan jumlah obatnya, cukup nama obatnya saja.

Pernyataan keenam menyebutkan mengenai resep harus mencantumkan

aturan pakai obat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil semua responden

ju dengan pernyataan mengenai resep harus mencantumkan aturan pakai oba

Pernyataan ketujuh menyebutkan mengenai resep harus mencantum

pas n. Berdasarkan hasil penelitian d roleh hasil s responden

s menc

a p sien harus ditulis karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Tanp ad n bisa menyebabkan kesalahan pemberian

obat

rn tkan meng p harus tumkan

berat badan dan umur pasien. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,

dan 19,05% responden tidak setuju dan

sebanyak 24,76% responden ragu-ragu dengan hal ini karena mereka beranggapan

ur harus dicantumk kan, akan

dicantumkan dalam resep.

Pernyataan kesembilan menyebutkan mengenai resep tidak perlu

mencantumkan alamat pasien. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil

sebagian besar responden (74,28%) tidak setuju dan 19,05% responden setuju jika

resep tidak perlu mencantumkan alamat pasien karena bila alamat tidak

dicantumkan dalam sebuah resep ditakutkan akan terjadi kesalahan pemberian

obat bila ternyata ada pasien dengan nama yang sama.

Pernyataan kesepuluh menyebutkan mengenai resep harus mencantumkan

tanda tangan dokter. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagian besar

responden pasien (93,33%) setuju dan 0,95% tidak setuju jika resep harus

mencantumkan tanda tangan dokter.

Pernyataan kesebelas menyebutkan mengenai tulisan dalam resep harus

ditulis dengan jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan resep di apotek.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil jika sebanyak 91,43% setuju, 5,71%

a anya penulisan nama pasie

.

Pe yataan kedelapan menyebu enai rese mencan

sebagian besar responden (56,19%) setuju

um an sedangkan berat badan tidak perlu dicantum

tetapi jika pasiennya anak-anak mereka setuju jika berat badan dan umur harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

tidak setuju dan 2,86% ragu-ragu dengan pernyataan tulisan dalam resep harus

ditulis dengan jelas agar yanan resep di apotek.

Pernyataan keduabelas menyebutkan mengenai tulisan dalam resep harus

ditulis tidak jelas agar tidak sem membacanya. Berdasarkan

hasil p

Pernyataan ketigabelas menyebutkan mengenai tulisan dalam resep harus

seb

rag

dip

Ber

tida

jela

diti

yebutkan mengenai apoteker di apotek harus

suli

resp

bah

wal

tidak terjadi kesalahan dalam pela

barang orang bisa

enelitian diperoleh hasil sebagian besar responden (62,86%) tidak setuju,

33,33% setuju dan 3,81% ragu-ragu dengan pernyataan tulisan dalam resep harus

ditulis tidak jelas agar tidak sembarang orang bisa membacanya.

dapat dibaca dengan jelas. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil jika

agian besar responden (87,62%) setuju, 9,52% tidak setuju dan 2,86% ragu-

u dengan pernyataan tulisan dalam resep harus dapat dibaca dengan jelas.

Pernyataan keempatbelas menyebutkan mengenai tulisan tidak jelas harus

ertahankan karena menjadi ciri khas dokter dan agar tidak mudah ditiru.

dasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagian besar responden (64,76%)

k setuju, 25,71% setuju dan 9,52% ragu-ragu dengan pernyataan tulisan tidak

s harus dipertahankan karena menjadi ciri khas dokter dan agar tidak mudah

ru.

Pernyataan kelimabelas men

dapat membaca tulisan dalam resep walaupun secara umum tulisan tersebut sangat

t dibaca. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebanyak 91,43%

onden setuju, 6,67% tidak setuju dan 1,91% ragu-ragu dengan pernyataan

wa apoteker di apotek harus dapat membaca tulisan dokter dalam resep

aupun secara umum tulisan tersebut sangat sulit dibaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Pernyataan keenambelas menyebutkan mengenai jika tulisan dalam resep

k dapat dibaca dengan jelas oleh aptida oteker di beberapa apotek maka pasien

bes

per

beb

sien jika resep yang diperoleh tidak dapat

dilayani apotek karena resep tidak lengkap atau tulisan dokter tidak terbaca/tidak

jelas dapat dilihat pada tabel XI.

Ta ika resep yang

tulisan yang tidak terbaca/tidak jelas

harus kembali ke dokter. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagian

ar responden (60%) setuju, 38,09% tidak setuju dan 1,91% ragu-ragu dengan

nyataan jika tulisan dalam resep tidak dapat dibaca jelas oleh apoteker di

erapa apotek maka pasien harus kembali ke dokter.

Tindakan yang dilakukan oleh pa

bel XI. Tindakan yang dilakukan responden pasien j

diperoleh tidak dapat dilayani apotek karena resep tidak lengkap atau

No Tindakan Persentase (n=105) 1 Kembali ke dokter 75,24% 2 Meminta apotek menghubungi dokter 18,10% 3 Mencari apotek lain 3,81% 4 Apoteker harus bisa membaca resep dokter 2,86%

Total 100,00%

Berdasarkan tabel XI tindakan yang dilakukan sebagian besar responden pasien

atau mbali ke dokter. Beberapa

mer

jika resep yang diperoleh tidak dapat dilayani apotek karena resep tidak lengkap

tulisan tidak terbaca/tidak jelas adalah ke

responden pasien berpendapat dengan kembali ke dokter yang menuliskan resep

eka bisa mendapatkan penjelasan dari dokter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

E. Rangkuman Pembahasan

Dari hasil pengamatan, secara umum rsepsi dokter dan apoteker mengenai

kelen embacaan tulisan dalam resep menunjukkan

poteker terutama pada pertanyaan tertutup, responden mempunyai

kecen

sep harus memuat identitas dokter, resep harus mencantumkan aturan pakai,

tulisa dengan jelas dan tulisan tidak jelas harus

empunyai jawaban yang sama atas pernyataan tersebut.

A

nama ai/cara pakai, nama pasien,

persentase terbesar responden dokter mengenai aspek kelengkapan resep yang

sponden apoteker adalah tidak ada aspek kelengkapan resep yang dianggap

tidak adanya persamaan persepsi

Hal itu dapat dicapai antara lain dengan adanya persamaan metode pembelajaran

genai

alama

pe

gkapan resep dan kemudahan p

kesamaan. Hal tersebut bisa dilihat dari jawaban kuisioner responden dokter dan

a

derungan yang sama dalam menjawab setiap pernyataan. Pernyataan tentang

re

n dalam resep harus dapat dibaca

dipertahankan karena menjadi ciri khas dokter semua responden(100%)

m

spek kelengkapan resep meliputi identitas dokter, tanggal penulisan resep,

obat, jumlah obat, kekuatan obat, aturan pak

umur, alamat dan berat badan. Berdasarkan tabel XII di bawah bisa dilihat bahwa

dianggap tidak penting adalah pada berat badan sedangkan persentase terbesar

re

penting(semua penting). Oleh karena itu, perlu

antara dokter dan apoteker tentang kelengkapan resep demi kepentingan pasien.

antara dosen fakultas farmasi dengan dosen fakultas kedokteran men

kelengkapan resep sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Aspek

t antara responden dokter dan apoteker mempunyai persentase yang sama;

aspek berat badan, alamat dan berat badan mempunyai perbedaan persentase yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

agak besar antara dokter dan apoteker. Perbedaan persentase yang paling besar

antar

elengkapan resep yang dianggap tidak penting(semua penting) sebesar 51,17%.

Tabel XII. Perbandingan persentase antara responden dokter dan responden

ak penting

a responden dokter dan apoteker adalah pada tidak adanya aspek

k

apoteker mengenai aspek kelengkapan resep yang dianggap tid

No

Aspek kelengkapan resep yang

dianggap tidak penting

Persentase responden

dokter(n=43)

Persentase responden

apoteker(n=43) 1 Alamat 6,98% 6,98% 2 Berat badan 46,51% 6,98% 3 Alamat dan berat badan 9,30% 0% 4 Alamat dan umur 0% 2,33% 5 Alamat dan kekuatan obat 0% 2,33% 6 Berat badan dan umur 2,33% 0% 7 Kekuatan obat, alamat dan berat

badan 2,33% 0%

8 Tidak ada (semua penting) 30,23% 81,40% 9 Tidak menjawab 2,33% 0% TOTAL 100,00% 100,00%

Keterangan:

= persentase tertinggi responden dokter

=

persentase tertinggi responden apoteker

Untuk responden pasien, sebagian besar berpendapat bahwa resep yang mereka

terima dari dokter, tidak jelas dan tidak terbaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

asien mengenai Kelengkapan Resep dan Kemudahan Pembacaan Tulisan dalam

Resep

i:

. Persepsi dokter mengenai kelengkapan resep dan kemudahan pembacaan

tuli

kel

bahwa berat badan penting untuk pasien pediatri tapi tidak penting untuk

p

ditulisnya dokter berpendapat jika t lisan dalam resep harus ditulis dengan

jelas agar mudah dalam pembacaannya dan tidak menimbulkan kesalahan

dalam peresepan walaupun karena keterbatasan waktu dan banyaknya pasien

menuntut dokter untuk menulis cepat sehingga tulisan jadi tidak mudah dibaca

oleh pihak apotek atau pasien.

2. Persepsi apoteker mengenai kelengkapan resep dan kemudahan pembacaan

tulisan dalam resep (legibility) menyatakan bahwa semua aspek dalam

kelengkapan resep itu penting dan mengenai kemudahan pembacaan resep,

persentase resep yang dilayani oleh apotek yang tulisannya tidak jelas/tidak

terbaca oleh apoteker dalam 1 bulan terakhir yang persentasenya kurang dari

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Persepsi Dokter, Apoteker dan

P

(Legibility) di Kabupaten Sleman, dapat disimpulkan beberapa hal berikut

in

1

san dalam resep (legibility) yang ditulisnya adalah semua aspek

engkapan resep itu penting tapi sebagian besar (46,51%) berpendapat

asien dewasa. Sedangkan mengenai kemudahan pembacaan resep yang

u

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

10% sebanyak 55,81%; 27,91% tidak ada; antara 11-20% sebanyak 11,63%,

dan lebih dari 21% sebanyak 4,65%.

3. Persepsi pasien mengenai kelengkapan resep dan kemudahan pembacaan

tuli d

resep itu perlu dan mengenai kemudahan pembacaan tulisan dalam resep

sebagian besar (53,33%) setuju bahwa tulisan dokter dalam resep yang mereka

teri

B. Saran

ri penelitian ini adalah :

1. n lanjutnya perlu dilakukan penelitian dengan topik yang sama, bila

r dengan wawancara langsung dengan responden tetapi dalam lingkup

il yang lebih luas.

2. r ila

dok de

resep (leg

3. Perlu adanya persamaan persepsi antara dokter dan apoteker mengenai

kelengkapan resep demi kepentingan pasien.

4. Perlu adanya persamaan persepsi antara dosen fakultas kedokteran dengan

fakultas farmasi mengenai kelengkapan resep sesuai peraturan perundang-

und an

san alam resep (legibility), responden menyatakan bahwa kelengkapan

ma kurang jelas/tidak terbaca.

Saran yang dapat diberikan da

U

pe

w

Pe

tuk se

lu

ayah

lu d kukannya penelitian tentang korelasi antara persepsi responden

ter ngan kelengkapan resep dan kemudahan pembacaan tulisan dalam

ibility)

ang yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

DAFTAR PUSTAKA

A ri dan Praktek, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

A RI No 26 Menkes/ Per/ 1981, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Anonim, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan No 922/ MENKES/ SK/ X/ 1993

tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, Departemen

m, 1994, Guide to Good Prescribing, diterjemahkan oleh Zunilda S.

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), Departemen

Kesehatan RI, Jakarta.

A tan Republik Indonesia No 1332/MENKES/SK/X/2002 tentang Perubahan atas PerMenKes RI No

uan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Anonim, 2004a, Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1027/ MENKES/ SK/ IX/

2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Menkes RI,

A donesia, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Anonim, 2004c, Undang-undang Republik Indonesia No 29 tentang Praktik

Kedokteran, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 2006, Tenaga dan Sarana Pelayanan Kesehatan Berijin di Kabupaten

an, Yogyakarta.

Azwar, S., 2003, Penyusunan Skala Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. B rsepsi terhadap Faktor Internal

Perusahaan dengan Motivasi Kerja Karyawan PT. Columbia cabang Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Cohen, M.R., 1991, Causes of Medication Error, in: Cohen, M.R., (Ed), Medication Error, American Pharmaceutical Association, Washington, DC.

nief, M., 1999, Ilmu Meracik Obat – Teo

nonim, 1981, Keputusan Menteri Kesehatan

Kesehatan RI, Jakarta.

AnoniBustami, Penerbit ITB, Bandung.

nonim, 2002, Keputusan Menteri Keseha

922/MENKES/PER/X/1993 tentang Ketent

Jakarta.

nonim, 2004b, Standar Kompetensi Farmasis In

Sleman periode Februari 2006, Dinas Kesehatan Kabupaten Slem

udirahayu, C.A., 2003, Hubungan antara Pe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Erlan, M., 2004, Persepsi Pasien terhadap Peran Apoteker Pengelola Apotek

sebagai Pemberi Informasi Obat di Apotek Kota Yogyakarta, Skripsi, akultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

rdjono, A.M., 2002, Pekerja Profesional, Kanisius, Yogyakarta.

rlock

Joenoes, N.Z., 1995, University Press, Surabaya.

rton

Nawawi, H.,2003, Metode Penelitian Bidang Sosial, cetakan sepuluh, UGM Press, Yogyakarta.

NurdinAnak di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Februari - April 2003 (Ditinjau dari Aspek Transcribing: Kesulitan Membaca Tulisan pada Resep dan Kesulitan Membaca Penulisan Angka Desimal), Skripsi, Fakultas Farmasi USD, Yogyakarta.

Error dalam Resep Pediatri di 10 A

mbaca Resep yang menanganinya (Tinjauan Aspek Kelengkapan dan K

., 2001, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dalam K

iyanttahun XXV.

wati, F., 2001, Kajian Penulisan Resep: Tinjauan Aspek Legalitas/Kelengkapan Resep di Apotek-Apotek Kotamadya Yogyakarta, Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.

F Ha

Hu

, E.B., 1999, Psikologi Perkembangan, Erlangga, Jakarta.

Ars Prescribendi Resep yang Rasional, jilid 1, Airlangga

Ka

o, K., 1977, Psikologi Wanita, Alumni, Bandung.

, F., Medication Error 2005, Studi Potensial pada Peresepan di Bangsal

Pramudiarja, U., 2006, Potensi Medication

potek di Kota Yogyakarta periode Januari-Maret 2006 dan Persepsi Pe

eterbacaan Resep), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Pratiknya, A.W

ancah Penelitian, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta. Pr o, 1999, Turunkan Harga atau Rasionalkan Penggunaan Obat, Medika no.

7 Rahma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Rahmawati, F., Oetari, RA., dan Mulyaningsih, K., 2004, Tingkat Efisiensi System Distribusi Unit Dose pada Bangsal Bougenvil Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta, Risalah Seminar Nasional Hasil Penelitian Fakultas Farmasi, Fakultas Farmasi USD, Yogyakarta.

Sarwono, S., 1983, Teori-teori Psikologi Sosial, PT Raja Grafindo, Jakarta. Simbolon, R.T, 2005, Persepsi Pembaca Resep Mengenai Resep yang Berpotensi

Menyebabkan Medication Error di Apotek di Kota Yogyakarta Periode as Farmasi USD, Yogyakarta.

Wardoyo, Y.S., 2002, Hubungan antara Pria terhadap Tampilan Fisik Wanita

Seksual, Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Walgito, B.,2002, Pengantar Psikologi Umum, ANDI, Yogyakarta.

WidObat Untuk Pediatri Yang Berpotensi Menimbulkan Medication Error Di 10 Apotek Kota Yogyakarta Dan 2 Rumah Sakit Di Yogyakarta, Laporan Penelitian, LPPM USD – Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Wijayanti, R.I., 2005, Persepsi Dokter tentang Peran Apoteker di Apotek di Kota

Magelang periode Juni-September 2005, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Januari-Februari 2005, Skripsi, Fakult

dengan Intensi Melakukan Pelecehan

ayati, A., Hartayu, T.S., 2006, Kajian Kelengkapan Resep dan Kombinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Lampiran 1. Data hasil persepsi responden

DATA PE

ernyataan No

1 P 2 P 3

P 4

P

P

P

P

P

P 1

P 1

P 1

P 13

P 14

P 15

RSEPSI DOKTER

P P

5 6 7 8 9 0 1 2

1 1 1 1 1 2 2 2 1 5 1 5 1 41 42 1 4 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 31 43 1 5 1 4 2 5 2 2 5 2 4 1 51 54 1 5 1 5 3 3 1 3 5 1 4 1 41 15 1 5 1 5 1 5 2 1 5 1 5 1 41 56 1 5 1 5 4 5 2 1 5 1 5 1 51 57 1 5 1 4 2 5 3 2 5 1 5 1 32 58 1 4 1 3 3 4 3 1 5 1 5 1 41 49 1 5 1 5 2 5 2 1 5 1 5 1 51 5

10 1 5 1 5 2 4 2 2 4 2 4 1 41 411 1 5 1 5 2 5 2 1 5 1 5 1 51 512 1 5 1 5 2 4 2 2 4 2 4 1 41 413 2 5 2 4 2 4 2 2 5 2 5 1 21 514 1 5 1 3 1 1 5 1 5 1 5 1 51 515 1 4 1 4 2 4 2 1 4 1 4 1 41 416 2 4 1 4 2 4 3 1 4 1 5 1 41 417 1 5 1 3 1 1 3 1 5 1 5 1 51 518 1 5 1 5 1 5 1 2 4 2 4 1 11 519 1 4 1 3 3 4 3 1 4 1 4 1 41 420 1 5 1 4 2 4 2 2 5 2 5 2 21 521 1 5 1 4 4 4 2 1 5 1 4 1 31 522 1 4 1 3 3 4 3 1 4 1 4 1 41 423 1 5 1 4 2 5 1 1 5 1 5 1 31 524 1 4 1 4 3 4 3 1 4 1 4 1 41 425 1 5 1 5 2 4 1 1 5 1 5 1 51 526 1 4 1 4 2 4 1 1 4 1 4 1 41 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Pernyataan No

P 1

P 2

P 3

P 4

P 5

P 6

P 7

P 8

P 9

P 10

P 11

P 12

P 13

P 14

P 15

1 5 1 5 1 5 2 5 41 2 4 2 427 228 1 4 5 2 41 5 1 2 1 4 2 4 1 429 1 4 1 5 1 5 2 5 2 1 5 2 4 1 530 5 4 1 5 2 5 2 1 5 1 5 1 41 131 4 4 1 4 2 5 2 1 5 1 4 1 41 132 4 4 1 4 2 4 2 2 4 2 4 1 41 233 4 4 1 5 2 4 2 1 5 2 4 1 41 134 4 4 1 4 3 4 2 2 5 1 4 1 41 135 4 4 1 4 2 4 2 1 4 1 5 1 41 236 5 4 1 4 2 4 2 1 4 2 5 2 41 137 5 4 1 4 2 4 2 2 4 2 5 1 21 138 4 4 1 4 2 5 2 2 5 2 5 2 21 139 4 4 1 5 2 5 3 2 5 2 5 1 21 240 4 5 1 5 2 4 2 2 5 2 5 2 41 241 4 5 1 5 2 4 2 2 5 2 5 2 41 242 4 5 1 4 2 4 2 2 5 2 4 2 41 143 4 4 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 41 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

DATA PERSEPSI APOTEKER

o

1

2

3

P

P

1

1

1

1

1

Pernyataan N

P

P

P

P

4 P

5 P

6 P

7

8 9 P

0 P

1 P

2 P

3 P

4 P

15

1 2 51 5 1 5 1 5 1 1 5 1 5 1 52 1 51 5 1 5 1 5 1 1 5 1 5 2 53 2 41 5 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 24 2 41 5 2 5 2 5 2 2 4 2 4 2 45 2 51 5 1 5 1 5 1 1 5 1 5 2 26 2 41 5 1 5 1 5 2 2 4 2 5 3 37 1 41 4 1 4 1 4 2 1 4 1 4 2 48 2 41 5 1 5 2 5 2 1 5 1 5 1 39 1 51 5 1 5 1 5 2 1 5 1 5 1 5

10 1 51 5 1 5 1 5 1 1 5 1 5 1 511 2 41 4 1 5 1 4 2 1 5 1 5 2 412 2 41 5 1 5 1 4 1 1 5 2 5 2 413 2 41 5 2 5 1 4 2 2 4 2 4 2 414 2 41 5 1 5 1 5 1 1 5 1 5 2 215 2 41 5 1 5 1 3 2 2 5 1 4 2 416 2 51 5 1 5 1 5 1 1 5 1 5 2 517 2 42 4 2 5 1 4 1 1 5 1 4 2 418 2 51 5 2 5 1 5 1 1 5 1 4 2 419 2 51 4 2 5 1 5 2 1 4 1 4 1 220 2 41 4 1 5 1 5 2 1 5 1 5 2 421 2 51 5 1 5 1 4 2 1 4 2 4 2 422 1 51 5 1 5 1 5 1 1 5 2 5 1 523 2 51 5 2 5 1 5 1 2 2 1 4 4 424 1 51 5 1 5 1 5 1 1 5 1 5 1 225 2 51 4 1 5 1 4 1 2 4 1 4 2 426 2 41 4 1 5 1 4 2 1 4 1 4 2 427 1 51 5 1 5 1 4 1 1 5 1 5 1 428 1 51 5 1 5 1 5 1 1 5 1 5 2 529 1 5 1 5 1 4 2 5 2 1 5 1 5 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Pernyataan No

1

2

P

P

6

7

8

9

0

1

2

3

P

P

P

3

4

5 P

P

P

P

P 1

P 1

P 1

P 1

P 1

4 P

15

30 5 1 5 1 1 5 1 5 1 51 5 1 5 131 5 2 5 1 1 5 1 5 1 41 4 1 5 132 4 2 5 1 2 5 2 5 2 21 5 1 5 133 4 2 5 2 2 4 2 4 2 42 4 2 5 234 5 1 5 2 1 5 1 5 2 41 5 1 5 135 5 1 5 1 1 5 1 5 1 51 5 1 5 136 5 1 4 1 1 5 1 5 1 41 4 1 5 137 5 2 5 1 2 4 2 4 2 31 5 1 5 138 4 2 5 1 1 4 1 5 1 41 2 1 5 139 5 1 4 2 1 5 1 4 2 41 5 2 5 140 5 1 5 1 1 5 1 5 1 11 5 1 5 141 2 1 4 2 1 4 2 4 3 22 5 4 4 242 5 1 5 2 2 4 1 4 1 41 5 1 5 143 5 2 5 1 2 5 2 4 2 42 4 1 4 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

DATA PERSEPSI PASIEN

a NO

P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 10 P 11 P 12 P 13 P 14 P 15 P 16 Perny taan P 1 P 2

1 2 1 4 2 5 1 2 2 3 2 1 4 2 3 2 2 2 3 3 4 2 5 1 2 2 2 2 4 2 4 2 1 4 3 1 1 5 1 5 1 1 2 4 1 2 4 2 3 1 4 4 1 1 5 1 5 2 1 4 4 2 2 2 4 3 1 5 5 2 2 4 2 4 2 1 4 4 2 1 4 1 4 2 4 6 4 1 4 1 4 2 2 3 4 2 2 4 2 4 2 4 7 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 4 2 4 2 2 3 3 2 2 4 2 4 2 5 9 1 1 1 2 1 2 1 4 4 2 1 4 2 4 2 1 10 2 1 3 2 4 1 2 2 2 1 3 2 4 2 1 2 11 2 1 4 1 4 1 1 1 4 1 1 4 2 4 3 4 12 2 1 5 2 5 1 1 1 4 2 3 3 3 4 4 5 13 2 1 5 1 5 1 1 1 4 1 1 4 1 4 2 2 14 4 2 4 2 4 2 2 3 4 2 1 4 2 3 1 3 15 2 5 4 2 2 1 2 5 5 1 2 2 1 4 2 1 16 4 2 4 2 5 1 1 2 4 2 2 4 2 4 2 5 17 1 2 5 1 4 1 1 3 2 1 1 5 2 1 1 1 18 2 2 5 2 4 2 2 2 2 1 2 5 2 4 2 1 19 1 2 5 4 5 1 2 2 2 2 1 4 1 5 4 1 20 1 2 5 2 5 1 2 2 4 2 1 2 2 5 2 4 21 2 1 5 1 5 1 1 1 2 1 4 2 4 2 1 5 22 1 2 4 2 4 1 2 4 2 1 1 3 2 5 1 2 23 1 1 5 1 1 1 1 1 5 1 1 5 1 5 1 1 24 2 1 4 1 5 1 1 3 4 3 2 2 3 5 1 1 25 2 1 5 1 4 1 1 3 4 1 4 2 2 4 1 5 26 1 2 2 4 4 1 1 4 2 3 2 4 2 4 1 2 27 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 28 1 2 5 2 5 2 2 2 4 1 1 5 1 5 1 5 29 4 1 4 2 4 2 1 2 4 3 2 4 2 4 2 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Pernyata NO

P 1 P 2 P 3 P 6 P 9 P P Pan P 4 P 5 P 7 P 8 P 10 P 11 P 12 13 14 P 15 16

30 1 1 4 1 3 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 31 1 1 5 1 2 1 5 1 1 1 1 1 5 1 1 5 32 4 2 4 1 2 2 4 2 2 1 1 1 4 1 2 5 33 2 1 4 1 3 2 3 1 1 3 1 1 4 2 2 4 34 2 1 4 1 3 1 3 1 1 3 1 1 5 1 1 4 35 1 1 5 1 4 1 5 1 1 4 1 1 1 2 2 5 36 2 1 4 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 5 37 2 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 4 38 1 2 4 2 3 2 4 2 2 2 4 2 3 2 2 2 39 2 2 4 2 3 4 2 2 1 4 4 2 4 4 4 2 40 2 2 4 2 5 1 4 2 2 2 4 2 3 2 1 4 41 1 2 4 1 4 2 4 2 1 2 4 1 2 1 1 4 42 1 1 4 2 2 4 2 4 5 2 4 2 3 1 1 4 43 1 2 4 2 1 4 2 4 4 2 5 2 2 1 1 5 44 2 1 2 1 4 2 4 1 2 5 4 2 2 3 2 4 45 2 2 2 2 4 2 4 2 2 4 4 2 3 3 2 4 46 1 2 1 1 4 1 4 1 5 2 2 1 1 1 1 5 47 2 2 2 4 4 2 1 5 1 4 2 2 2 1 4 2 48 1 2 2 2 2 4 1 1 2 4 4 2 2 2 1 5 49 2 2 2 4 2 5 1 5 1 5 4 1 1 1 1 4 50 5 2 2 4 2 4 2 5 5 2 4 2 4 2 4 2 51 1 1 1 1 5 2 1 2 2 5 5 1 1 1 1 4 52 2 1 2 2 4 2 4 4 2 4 4 2 1 1 1 4 53 2 2 2 2 4 2 4 2 4 4 5 2 3 2 2 2 54 4 2 4 2 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 4 4 55 4 2 4 2 2 4 2 4 2 2 2 3 2 2 4 5 56 2 2 4 2 4 2 2 2 4 2 2 4 2 4 2 4 57 4 2 4 2 4 2 2 3 4 3 2 2 4 2 4 4 58 2 2 4 2 5 2 2 3 4 2 2 4 2 4 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

NO

Pernyataan P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 10 P 11 P 12 P 13 P 14 P 15 P 16 P 9

59 2 3 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 4 2 4 2 60 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 61 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 1 2 62 2 3 4 2 2 4 4 2 4 2 2 4 2 4 2 2 63 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 64 2 3 4 2 2 4 4 2 2 2 2 4 2 4 2 1 65 2 2 4 2 2 4 22 2 1 2 4 2 4 2 1 66 4 2 1 2 4 2 22 2 4 2 4 1 1 2 4 67 4 2 1 2 4 2 24 1 4 2 4 1 1 4 5 68 2 2 4 2 4 1 2 3 2 1 1 3 2 2 2 2 69 2 1 4 2 4 2 1 2 4 2 1 5 1 5 1 1 70 2 2 4 2 4 1 2 3 4 4 2 2 2 4 2 4 71 2 2 4 1 4 2 2 2 5 2 2 4 2 4 1 2 72 2 1 4 1 4 1 1 2 5 2 2 5 2 4 1 4 73 2 1 4 1 5 1 2 2 4 2 2 2 2 4 1 2 74 2 2 4 1 5 1 1 4 4 2 1 4 2 2 1 4 75 2 1 4 1 5 1 2 3 4 2 2 4 2 2 1 4 76 2 1 4 1 5 2 1 2 4 2 1 4 2 4 2 2 77 2 1 4 1 4 1 1 2 4 2 2 4 2 4 2 4 78 4 1 4 1 4 1 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 79 5 2 1 2 2 2 2 22 2 5 1 4 1 1 2 80 2 1 4 2 5 1 1 2 4 2 1 2 2 4 1 2 81 2 1 4 2 5 1 1 4 4 2 2 2 1 4 1 2 82 2 1 4 1 4 1 1 2 4 1 1 4 2 2 1 2 83 2 1 4 1 5 1 2 2 4 2 1 2 2 2 1 2 84 2 1 4 2 4 1 2 2 4 2 1 2 1 4 2 4 85 2 1 4 2 4 1 1 2 4 2 1 5 2 2 1 4 86 2 1 4 2 4 1 1 4 4 2 1 2 1 2 1 2 87 2 1 4 2 4 2 2 2 4 2 1 4 2 2 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Pernyataan NO

P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 10 P 11 P 12 P 13 P 14 P 15 P 16

88 4 1 1 4 1 1 4 2 4 3 4 2 1 4 1 1 89 3 2 2 2 1 3 2 4 2 1 2 2 1 4 1 2 90 5 2 4 4 2 1 4 2 4 2 1 1 1 4 2 1 91 5 1 5 4 1 2 4 1 3 1 5 5 2 5 2 1 92 1 5 1 2 34 1 2 4 2 1 4 1 5 1 1 93 3 4 2 2 2 12 2 2 2 4 4 2 5 1 2 94 5 5 1 5 3 15 1 2 4 1 5 2 5 1 1 95 1 4 2 4 3 5 12 1 1 2 2 2 4 1 2 96 2 5 1 1 2 2 12 1 2 4 5 1 5 1 1 97 2 5 1 1 1 4 1 1 4 2 2 1 5 1 1 4 98 1 5 2 2 2 4 2 2 5 2 4 2 5 1 1 2 99 1 5 4 2 2 2 2 4 1 5 4 1 2 5 1 1

100 1 5 1 1 3 2 1 5 2 1 1 1 2 4 2 1101 2 4 2 2 5 5 1 2 2 1 4 2 1 2 4 1102 4 4 2 2 3 4 2 1 4 2 3 1 3 2 4 2103 4 4 2 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 5 1104 4 5 1 1 1 5 1 2 3 2 2 2 2 1 5 1105 3 5 1 1 1 5 2 2 1 2 2 1 1 5 1 1

rangan: P = Pernyataan P = Pernyataan P = Pernyataan P = Pernyataan P = Pernyataan

= Pernyataan 6 P 7 = Pernyataan 7 P 8 = Pernyataan 8 P 9 = Pernyataan 9

1 2 3 4 5

Kete

1 2 3 4 5

P 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

P 10 = Pernyataan 10 P 11 = Pernyataan 11 P 12 = Pernyataan 12 P 13 = Pernyataan 13 P 14 = Pernyataan 14 P 15 = Pernyataan 15 P 16 = Pernyataan 16 1 = Sangat set2 = Setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Tidak setu5 = Sangat tidak setuju

uju

ju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

LA

asp

di tempat

ng

hu tian saya un k gas akhir (skripsi) di Fakultas

yang berjudul “PERSEPSI

DOKTER, APOTEKER DAN PASIEN MENGENAI KELENGKAPAN RESEP N CAAN TULISA DALAM RESEP (LEGIBILITY)“ ka r un k erkenan membantu saya dalam

pengisian kuisioner. Bersama ini saya lampirkan pula: Ijin penelitian

Jawab kan sang an d

penelitian ini. Semua jawaban Dokter semata – mata de entin litian

esar harapan saya para Dokter mendukung

asilnya nanti dapat bermanfaat bagi peningkatan

hatan khususnya kefarmasian.

Yogyakarta, Januari 2007.

Peneliti,

Bintari Marbudiana C.

MPIRAN 2. KUISIONER

Kep da Yth. Re onden (Dokter)

De an hormat,

Se bungan dengan peneli tu tu

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

DA KEMUDAHAN PEMBA N

ma saya mohon bantuan Dokte tu b

an Dokter a at memb tu saya alam mengumpulkan data

mi kep

gan pene

dan akan dirahasiakan.

Demikian permohonan saya, b

penelitian saya ini, sehingga h

pelayanan kese

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

1. Kuisioner Persepsi Keterbacaa

Dokter Men nai Aspek Kelengkapan Resep dan n Resep

Jawaban

ge

No Pertanyaan 1 Nama (dapat tidak diisi) :

2 Umur (th) :

3 Jenis kelamin :

4 spesialisasi : Umum / spesialis....................

5 Tahun lulus Fakultas Kedokteran :

6 Lamanya praktek (tahun)

:

7 Praktek di berapa tempat :

8 Rata – rata pasien/hari/tempat praktek

:

No

SS S R TS STS gat ak

Setuju)

Pernyataan (Sangat Setuju)

(Setuju) (Ragu – ragu)

(Tidak Setuju)

(SanTid

1 Resepidentitas dokter

harus memuat

2 Resep tidak perlu mencantumkan tanggal penulisan

3 Resep harus memuat identitas pasien

4 Resep tidak perlu mencantumkan jumlah obat

5 Resep harus mencantumkan aturan pakai

6 Resep tidak perlu mencantumkan kekuatan obat (Contoh: 10 mg, 20 mg, dll)

7 Resep harus mencantumkan berat badan dan umur pasien

8 Resep tidak perlu mencantumkan nama dan alamat pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

9 Resep harus mencantumkan tanda tangan dokter

10 Tulisan dalam resep harus ditulis dengan jelas

11 Tulisan dalam resep harus ditulis tidak jelas

12 Tulisan dalam resep harus dapat dibaca dengan jelas

13 Tulisan tidak jelas harus dipertahankan karena menjadi ciri khas dokter

14 Jika tulisan dalam resep tdak dapat dibaca jelas maka apoteker harus menghubungi dokter

15 Jika tulisan dalam resep tidak dapat dibaca dengan jelas maka apoteker harus meminta pasien kembali ke dokter

Mohon mengisi jawaban di bawah ini, untuk menyampaikan komentar/pendapat tentang: 1. Aspek kelengkapan resep pada dasarnya meliputi: identitas dokter, tanggal

penulisan resep, nama obat, jumlah obat, kekuatan obat, aturan pakai/cara pakai, nama pasien, umur, alamat, berat badan. Manakah yang dokter anggap tidak penting? Mengapa?

2. Apa pendapat / komentar dokter mengenai tulisan dokter dalam resep yang tidak jelas?

3. Faktor – faktor apa yang mempengaruhi ketidaklengkapan penulisan

resep?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Kepada Yth. Responden Apoteker Pengelola Apotek (APA) Di Kabupaten Sleman Dengan hormat, Sehubungan dengan penelitian saya untuk tugas akhir (skripsi) di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “PERSEPSI

DOKTER, APOTEKER DAN PASIEN MENGENAI KELENGKAPAN RESEP DAN KEMUDAHAN PEMBACAAN TULISAN DALAM RESEP (LEGIBILITY)“ maka saya mohon bantuan Bapak/Ibu Apoteker untuk berkenan membantu saya

dalam pengisian kuisioner. Bersama ini saya lampirkan pula: Ijin penelitian

Jawaban Bapak/Ibu Apoteker akan sangat membantu saya dalam mengumpulkan

data penelitian ini. Semua jawaban Bapak/Ibu Apoteker semata – mata demi

kepentingan penelitian dan akan dirahasiakan.

Demikian permohonan saya, besar harapan saya Bapak / Ibu Apoteker

mendukung penelitian saya ini, sehingga hasilnya nanti dapat bermanfaat bagi

peningkatan pelayanan kefarmasian.

Yogyakarta, Januari 2007

Peneliti,

Bintari Marbudiana C.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

2. Kuisioner Persepsi Apoteker Mengenai Aspek Kelengkapan Resep dan Keterbacaan Resep

No Pertanyaan Jawaban 1 Nama (dapat tidak diisi) :

2 Umur (th) :

3 Jenis kelamin :

4 Tahun lulus Apoteker :

5 Pendidikan terakhir :

6 Lamanya menjadi APA :

7 Rata – rata lembar resep / hari

:

No

Pernyataan SS

(Sangat Setuju)

S (Setuju)

R (Ragu –

ragu)

TS (Tidak Setuju)

STS (Sangat Tidak

Setuju) 1 Resep harus memuat

identitas dokter

2 Resep tidak perlu mencantumkan tanggal penulisan

3 Resep harus memuat identitas pasien

4 Resep tidak perlu mencantumkan jumlah obat

5 Resep harus mencantumkan aturan pakai

6 Resep tidak perlu mencantumkan kekuatan obat (Contoh: 10 mg, 20 mg, dll)

7 Resep harus mencantumkan berat badan dan umur pasien

8 Resep tidak perlu mencantumkan nama dan alamat pasien

9 Resep harus mencantumkan tanda tangan dokter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

10 Tulisan dalam resep harus ditulis dengan jelas

11 Tulisan dalam resep harus ditulis tidak jelas

12 Tulisan dalam resep harus dapat dibaca dengan jelas

13 Tulisan tidak jelas harus dipertahankan karena menjadi ciri khas dokter

14 Jika tulisan dalam resep tdak dapat dibaca jelas maka apoteker harus menghubungi dokter

15 Jika tulisan dalam resep tidak dapat dibaca dengan jelas maka apoteker harus meminta pasien kembali ke dokter

Mohon mengisi jawaban di bawah ini, untuk menyampaikan komentar/pendapat tentang: 1. Aspek kelengkapan resep pada dasarnya meliputi: identitas dokter, tanggal

penulisan resep, nama obat, jumlah obat, kekuatan obat, aturan pakai/cara pakai, nama pasien, umur, alamat, berat badan. Manakah yang Bapak / Ibu Apoteker anggap tidak penting? Mengapa?

2. Jika terdapat resep yang tidak lengkap, tindakan apakah yang Bapak / Ibu Apoteker lakukan?

3. Dalam 1 bulan terakhir ini, berapa persenkah resep yang tulisannya tidak

jelas / tidak terbaca? 4. Jika terdapat resep yang tulisannya tidak jelas / tidak terbaca, tindakan apa yang Bapak/Ibu Apoteker lakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Kepada Yth. Responden / pasien di tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan penelitian Saya untuk tugas akhir (skripsi) di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “PERSEPSI

DOKTER, APOTEKER DAN PASIEN MENGENAI KELENGKAPAN RESEP DAN KEMUDAHAN PEMBACAAN TULISAN DALAM RESEP (LEGIBILITY)“ maka saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk berkenan membantu saya dalam

pengisian kuisioner. Bersama ini saya lampirkan pula: Ijin penelitian

Jawaban Bapak/Ibu akan sangat membantu saya dalam mengumpulkan data

penelitian ini. Semua jawaban Bapak/Ibu semata – mata demi kepentingan

penelitian dan akan dirahasiakan.

Demikian permohonan saya, besar harapan saya Bapak / Ibu mendukung

penelitian saya ini, sehingga hasilnya nanti dapat bermanfaat bagi peningkatan

pelayanan kesehatan khususnya kefarmasian.

Yogyakarta, Januari 2007

Peneliti,

Bintari Marbudiana C.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

3. Kuisioner Persepsi Pasien Mengenai Aspek Kelengkapan Resep dan Keterbacaan Resep

No Pertanyaan Jawaban 1 Nama (dapat tidak diisi) :

2 Umur (th) :

3 Jenis kelamin :

4 Pendidikan terakhir :

No Pernyataan SS (Sangat Setuju)

S (Setuju)

R (Ragu –

ragu)

TS (Tidak Setuju)

STS (Sangat Tidak

Setuju) 1 Tulisan dokter dalam resep

yang saya peroleh, tidak jelas dan tidak terbaca

2 Resep harus memuat identitas dokter

3 Resep tidak perlu mencantumkan tanggal penulisan

4 Resep harus memuat identitas pasien

5 Resep tidak perlu mencantumkan jumlah obanya, cukup nama obatnya saja

6 Resep harus mencantumkan aturan pakai obat

7 Resep harus mencantumkan nama pasien

8 Resep harus mencantumkan berat badan dan umur pasien

9 Resep tidak perlu mencantumkan alamat pasien

10 Resep harus mencantumkan tanda tangan dokter

11 Tulisan dalam resep harus ditulis dengan jelas agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan resep di apotek

12 Tulisan dalam resep harus ditulis tidak jelas agar tidak sembarang orang bisa membacanya

13 Tulisan dalam resep harus dapat dibaca dengan jelas

14 Tulisan tidak jelas harus dipertahankan karena menjadi ciri khas dokter dan agar tidak mudah ditiru

15 Apoteker di apotek harus dapat membaca tulisan dokter dalam resep walaupun secara umum tulisan tersebut sangat sulit dibaca

16 Jika tulisan dalam resep tidak dapat dibaca jelas oleh apoteker di beberapa apotek maka pasien harus kembali ke dokter

Mohon diisi dengan jawaban yang singkat dan jelas, terimakasih. Jika resep yang anda peroleh tidak dapat dilayani apotek karena resep tidak lengkap atau tulisan dokter tidak terbaca / tidak jelas, tindakan apa yang anda lakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Lampiran 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

Lampiran 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul ”Persepsi dokter, apoteker dan

pasien mengenai kelengkapan resep dan kemudahan

pembacaan tulisan dalam resep (legibility) di Kabupaten

Sleman periode Januari – Februari 2007” bernama Bintari

Marbudiana C., merupakan putri dari pasangan Bapak Sukadi

dan Ibu Siti Rahayu yang lahir di Wonogiri, 11 Maret 1981.

Pendidikan yang ditempuh, yaitu taman kanak-kanak Bulusulur II. Penulis

melanjutkan di Sekolah Dasar Purworejo I hingga tahun 1993, lalu melanjutkan ke

SMP Negeri 2 Wonogiri hingga tahun 1996. Tahun 1999 lulus SMA Negeri 1

Wonogiri dan penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta sampai sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS S ANATA DHARM A … · T h e r e s a l w a y s a r y d a r k c l o u d ( A n o n i m ) . Kita menjadi dewasa karena dipercaya dan p u m em eg a n g k

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI