faktor keamanan lereng

5
1. Faktor Keamanan Lereng Banyak rumus perhitungan Faktor Keamanan lereng (material tanah) yang diperkenalkan untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng. Rumus dasar Faktor Keamanan (Safety Factor, Fs) lereng (material tanah) yang diperkenalkan oleh Fellenius dan kemudian dikembangkan adalah : (Lambe & Whitman, 1969; Parcher & Means, 1974) Gambar 1. Faktor Keamananan: Rasio antara Kuat Geser Penggerak Batuan (s) dengan Kuat Geser Penahan (τ) yang Tersedia dalam Suatu Bidang Miring Dimana : τ=cL + [ ( W + V ) cos αμ ] tan ϕ s=( W +V ) cos α Fs= τ s Keterangan : F = faktor kemanan lereng (tak bersatuan)

Upload: firdaus-lazuardi-adzimah

Post on 27-Jan-2016

255 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Faktor Keamanan Lereng

TRANSCRIPT

Page 1: Faktor Keamanan Lereng

1. Faktor Keamanan Lereng

Banyak rumus perhitungan Faktor Keamanan lereng (material tanah)

yang diperkenalkan untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng. Rumus dasar

Faktor Keamanan (Safety Factor, Fs) lereng (material tanah) yang

diperkenalkan oleh Fellenius dan kemudian dikembangkan adalah : (Lambe &

Whitman, 1969; Parcher & Means, 1974)

Gambar 1. Faktor Keamananan: Rasio antara Kuat Geser Penggerak Batuan (s) dengan Kuat Geser Penahan (τ) yang Tersedia dalam Suatu Bidang Miring

Dimana :

τ=cL+[ (W +V )cos α−μ ] tan ϕ

s= (W +V ) cosα

Fs=∑ τs

Keterangan :

F = faktor kemanan lereng (tak bersatuan)

L = panjang segmen bidang gelincir (meter)

t = gaya ketahanan geser / tahanan geser sepanjang L (ton/M2)

τ = gaya dorong geser (Ton/M2)

c = kohesi massa lereng (Ton/M2)

ϕ = sudut geser-dalam massa lereng (derajat)

W = Bobot massa di atas segmen L (Ton)

Page 2: Faktor Keamanan Lereng

V = beban luar (Ton)

μ = tekanan pori (γ air x h x L )

h = panjang garis ekuipotensial ke titik berat L (Meter)

α = sudut yang dibentuk oleh bidang gelincir dengan bidang horisontal

(derajat)

Gambar 2. Distribusi Tegangan dalam Bidang Miring

2. Faktor Beban

Penambahan beban di tubuh lereng bagian merupakan tindakan beresiko

mengakibatkan longsor. Demikian juga pemotongan lereng pada pekerjaan cut

& fill, jika tanpa perencanaan dapat menyebabkan perubahan keseimbangan

tekanan pada lereng

Beban tambahan di tubuh lereng bagian atas (puncak) mengikutsertakan

peranan aktifitas manusia. Pendirian atau peletakan bangunan, terutama

memandang aspek estetika belaka, misalnya dengan membuat perumahan (real

estate) atau villa di tepi-tepi lereng atau di puncak-puncak bukit merupakan

tindakan ceroboh yang dapat mengakibatkan longsor. Kondisi tersebut

Page 3: Faktor Keamanan Lereng

menyebabkan berubahnya keseimbangan tekanan dalam tubuh lereng. Sejalan

dengan kenaikan beban di puncak lereng, maka keamanan lereng akan

menurun.

Pengurangan beban di daerah kaki lereng berdampak menurunkan Faktor

Keamanan. Makin besar pengurangan beban di kaki lereng, makin besar pula

penurunan Faktor Keamanan lerengnya, sehingga lereng makin labil atau

makin rawan longsor. Aktivitas manusia berperan dalam kondisi seperti ini.

Pengurangan beban di kaki lereng diantaranya oleh aktivitas penambangan

bahan galian, pemangkasan (cut) kaki lereng untuk perumahan, jalan dan lain-

lain, atau erosi (Hirnawan, 1993).

Gambar 3. Faktor Pembebanan pada Kaki maupun Atas Lereng Mempengaruhi Keamanan

3. Faktor Reduksi Kekuatan

Strength Reduction Factor (SRF) adalah faktor rasio antara kuat geser

aktual dengan kuat geser minimum yang menyebabkan kelongsoran pada suatu

lereng. Sehingga hal itu dapat memverifikasi antara lereng yang dimodelkan

dengan kenyataan lapangan.

Perbedaan utama pada metode strength reduction adalah seiring waktu,

parameter kekuatan geser dari massa batuan berkurang secara konstan.

Parameter kuat geser massa batuan dapat diturunkan dengan secara konstan

menurunkan fungsi waktu terhadap parameter kuat geser massa batuan.

Page 4: Faktor Keamanan Lereng

Dalam Shear Strength Reduction, maka nilai faktor keamanannya dapat

ditentukan dengan :𝐹𝑂𝑆 = 𝜏 / 𝜏𝑓

dimana τ adalah nilai kuat geser material pada lereng yang dihitung dengan

kriteria Mohr-Coulomb sebagai berikut :

𝜏 = 𝐶 + 𝜎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝜙Untuk kondisi pada saat lereng longsor, maka persamaannnya adalah sebagai

berikut :

𝜏𝑓 = 𝐶𝑓 + 𝜎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝜙𝑓

dimana τf adalah nilai kuat geser pada saat lereng mengalami kelongsoran.

Sehingga, nilai parameter kohesi (Cf) dan sudut geser dalamnya (Φf) dapat

diperoleh dengan persamaan berikut :

𝐶𝑓 = 𝐶 / 𝑆𝑅𝐹𝜙𝑓 = 𝑡𝑎𝑛−1(𝑡𝑎𝑛𝜙/𝑆𝑅𝐹)

SRF = Strength Reduction Factor